IDENTIFIKASI BURUNG PEMAKAN BIJI PADA BERBAGAI KULTIVAR
PADI (Oryza sativa L.) DI DESA GENTAN KECAMATAN BENDOSARI
KABUPATEN SUKOHARJO
Skripsi
Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Sains
Oleh :
GALUH DANANG SUMARI
NIM. M0404040
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user PENGESAHAN
SKRIPSI
IDENTIFIKASI BURUNG PEMAKAN BIJI PADA BERBAGAI KULTIVAR PADI (Oryza sativa L.) DI DESA GENTAN KECAMATAN BENDOSARI
KABUPATEN SUKOHARJO
Oleh :
GALUH DANANG SUMARI NIM. M0404040
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal 16 Maret 2011
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Surakarta,……Maret 2011
Penguji I Penguji II
Dr. Agung Budiharjo, M.Si. Suratman, M.Si. NIP 19680823 200003 1 001 NIP 19800705 200212 1 002
Penguji III Penguji IV
Dr. Sugiyarto, M.Si. Dr. Sunarto, M.S. NIP 19670430 199203 1 002 NIP 19540605 199103 1 002
Mengesahkan
Dekan FMIPA Ketua Jurusan Biologi
ABSTRAK
IDENTIFIKASI BURUNG PEMAKAN BIJI PADA BERBAGAI KULTIVAR PADI (Oryza sativa L.) DI DESA GENTAN KECAMATAN BENDOSARI
KABUPATEN SUKOHARJO
Galuh Danang Sumari
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Berbagai burung pemakan biji berperan menjadi hama tanaman padi (Oryza sativa L.) sehingga mengurangi produksinya. Akhir-akhir ini ada kecenderungan peningkatan populasi burung sebagai hama tanaman padi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan populasi burung pemakan biji tersebut.
Penelitian dilakukan di Desa Gentan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo dengan metode survei. Pengamatan dilakukan pada hari ke-15, 20, 25, 30 setelah bunga mekar atau malai merunduk. Pengamatan dilakukan pada pukul 07.30 sampai dengan pukul 09.30 WIB. Burung diamati pada petak kultivar IR 64, Lok Ulo dan Cimelati, masing-masing 3 petak ulangan. Identifikasi burung dilakukan dengan berdasar ciri morfologi. Data populasi burung dianalisis dengan ANOVA. Hubungan antara populasi dengan kandungan amilosa padi dianalisis dengan analisis korelasi.
Hasil penelitian menunjukkan frekuensi kedatangan jenis burung Lonchura
leucogastroides 13,19 ekor per hari, Lonchura punctulata 11,50 ekor per hari, dan
Lonchura sp. 1,28 ekor per hari. Frekuensi kedatangan burung pada kultivar padi IR 64
sebanyak 48,83 ekor per hari, Lok Ulo 18,50 ekor per hari, danCimelati 10,84 ekor per
hari. Kandungan amilosa padi IR 64 sebanyak 37,48 %, Lok Ulo 33,65 % dan Cimelati 30,54 %. Terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara kandungan amilosa pada padi dengan populasi burung yang datang memakan biji (r: 0,922).
commit to user ABSTRACT
IDENTIFICATION OF SEED EATING BIRD AT VARIOUS RICE CULTIVARS (Oryza sativa L.) AT GENTAN VILLAGE
SUB DISTRICT BENDOSARI SUKOHARJO
Galuh Danang Sumari
Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sebelas Maret University, Surakarta
Various seed-eating birds play a pest of rice (Oryza sativa L.), thereby reducing production. Lately there is an increasing population of birds as pests of rice. The purpose of this study was to determine the species and seed-eating bird populations.
The study was conducted at Gentan village, Sub District Bendosari, Sukoharjo with survey method. Observations were made on 15, 20, 25, 30 days after the flowers bloom or panicle was down. Observations were made on at 07.30 until at 09.30 pm. Birds observed on the plots cultivars IR 64, Lok Ulo and Cimelati, each 3 plot replicates. Identification of birds was based on morphological features. Bird population were analyzed with ANOVA. The relationship between the population and amylose content of rice were analyzed with correlation analysis.
The results showed the frequency of the arrival of bird species Lonchura leucogastroides 13.19 birds per day, Lonchura punctulata 11.50 birds per day, and Lonchura sp. 1.28 birds per day. The frequency of arrival of birds on the rice cultivar IR 64 as much as 48.83 birds per day, Lok Ulo 18.50 birds per day, and Cimelati 10.84 birds per day. Amylose content of rice IR 64 as much as 37.48%, Lok Ulo 33.65% and Cimelati 30.54%. There is a strong and significant relationship between amylose content in rice with the population of birds eat seeds (r: 0.922).
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1990. Budidaya Tanaman Padi. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Aliawati, G. 2003. Teknis Analisis Kadar Amilosa Dalam Beras. Buletin Teknik Pertanian 8 (2): 82-84.
Anonim. 2003. Statistik Tanaman Pangan Jawa Tengah. http://www.solo-kedu.com/. Dinas Pertanian Propinsi Jawa Tengah [12 Maret 2010].
Aprianto, H. 2006. Jenis-Jenis Burung Pemakan Biji Padi Pada Berbagai Varietas Padi (Oryza sativa L.) Di Persawahan Desa Pohjagal Kedunggalar Kabupaten Ngawi. Skripsi. FMIPA UNS, Surakarta.
Bibby, C., M. Jones dan S. Marsden. 2000. Teknik-Teknik Ekspedisi Lapangan Survey Burung. Birdlife, Bogor
Coates, B.J. and Bishop, K.D. 1997. A Guide To The Birds Of Wallacea. Sulawesi, The Moluccas
And Lesser Sunda Islands, Indonesia. Dove Publications, Australia.
Denyer, K, P. Johnson, Szeeman, A. M. Smith. 2001. The Control Of Amylose Synthesis. J. Plant Physiol 158: 479-487.
Hadi, S., T. Budiartidan Haryadi. 2005. Studi Komersialisasi Benih Padi Sawah Varietas Unggul. Buletin Agron 33:12-18.
Harahap, I. S. dan B. Tjahjono. 1993. Pengendalian Hama Penyakit Padi. Penerbit Swadaya, Jakarta.
Holmes, D. dan S. Nash.1999. Burung-Burung Di Jawa dan Bali. Puslitbang Biologi LIPI, Bogor.
International Union for Conservation of Nature and Natural Resources. 2010. The IUCN Red List of Treathened Species: Categories and Criteria. http://www.iucnredlist.org/ [30 November 2010].
Irwan, Z. D. 1996. Ekosistem Komunitas dan Lingkungan. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
commit to user
Lesmana, O. S., H. M. Toha, I. Las dan B. Suprihatno. 2004. Deskripsi Varietas Unggul Baru Padi. Balai Penelitian Tanaman Padi, Jawa Barat.
Liswardani, S. 2010. Petunjuk Praktikum Teknologi Pertanian. Fakultas Pertanian UNS, Surakarta.
Mackinnon, J. 1998. Burung-Burung Di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Puslitbang Biologi LIPI, Bogor.
Makarim, A. K. 2008. Sistem Pakar Varietas Padi Sawah (SIPAVAR) Versi 2.0. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Indonesia.
Mashur. 2006 . Pengembangan Benih Padi Unggul Baru Untuk Melayani Kebutuhan Petani. http://agribisnis.deptan.go.id/ [ 12 Maret 2010 ].
Otter, K. 2008. Ornithology and Mammalogy. University of Northern British Columbia, Columbia. web.unbc.ca [ 12 Maret 2010 ].
Pettingill, S. O. 1957. A Laboratory and Field Manual of Ornithology. Burgess Publishing Company, Minneapolis.
Prawiradilaga, D. M. 1990. Potensi Burung dalam Pengendalian Populasi Serangga Hama. Media Konservasi III (1): 1-7.
Rusbiantoro, D. dan L. W. Sin. 2010. Gelatik Jawa : Merebak Di Negeri Seberang, Musnah Di Negeri Sendiri . Kadang Kukila, Indonesia. www.kutilang.or.id/ [ 12 Maret 2010 ].
Santoso, S. 2004. SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Simon, H. T. dan Triyanto. 1997. Buku Pegangan Petani Pemandu SLPHT Unit Pendukung Lapangan Program Nasional PHT(UPL-FAO). SLPHT, Jogjakarta.
Sujatnika. 1999. Daerah Burung Endemik : Mengidentifikasi Daerah Prioritas Bagi Konservasi Keanekaragaman Hayati. http://digilib.biologi.lipi.go.id/. Prosiding Seminar Nasional Pelestarian Burung dan Ekosistemnya, Bogor.
Suprihatno, B. Dan A. A. Daradjat. 2010. Deskripsi Varietas Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Kementrian Pertanian, Jakarta.
Sutaryo, B., A. Purwantoro dan Nasrullah. 2005. Seleksi Beberapa Kombinasi Persilangan Padi Untuk Ketahanan Terhadap Keracunan Aluminium. Ilmu Pertanian 12 (1) : 20-31
Syam, W. dan D. Wuryandari. 2005. Masalah Lapang Hama Penyakit Hara Pada Padi. Pusat Penelitian dan Pengembangan tanaman Pangan, Sumatra Utara dan Kalimantan Selatan.