• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Definisi Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2016:3) Sistem akuntansi merupakan suatu organisasi catatan, formulir serta laporan yang diselaraskan sedemikian rupa agar dapat menyediakan suatu informasi keuangan guna mempermudah pengelolaan suatu perusahaan yang diperlukan oleh manajemen.

2. Pengertian Sistem

Sistem merupakan kumpulan dari bagian apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu. (Susanto, 2017:22). Sedangkan menurut Mulyadi, (2016:4) Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

3. Definisi Sistem Akuntansi Aset Tetap

Aset tetap adalah suatu aset perusahaan yang berwujud, memiliki manfaat ekonomis lebih dari satu periode akuntansi atau satu tahun dan diperoleh perusahaan guna melaksanakan kegiatan perusahaan serta tidak untuk dijual kembali. (Mulyadi, 2016:497)

Sistem akuntansi aset tetap merupakan perancangan sistem guna menangani transaksi yang bersangkutan dengan mutasi aset tetap. Sistem ini terdiri dari beberapa jaringan prosedur yaitu prosedur pengadaan aset tetap, prosedur penghentian pemakaian aset tetap, prosedur penyusutan aset tetap dan prosedur penempatan aset tetap. (Mulyadi, 2016:14) 4. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Aset Tetap

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi aset tetap guna merekam data transaksi yang merubah harga pokok aset tetap dan

(2)

akumulasi penyusutan aset tetap yang bersangkutan adalah sebagai berikut :

a. Surat permintaan otorisasi investasi

Dalam aset tetap, investasi merupakan sejumlah rupiah yang relatif besar serta keterikatan dananya dalam jangka waktu yang relatif panjang. Maka dari itu perlu perencanaan yang matang dalam pengendalian aset tetap. Untuk melaksanakan investasi yang tertera pada anggaran investasi, diperlukan dokumen untuk meminta dilaksanakannya investasi yang telah diizinkan secara prinsip oleh pemegang saham. Dokumen yang digunakan untuk meminta persetujuan pelaksanaan investasi dalam aset tetap disebut surat permintaan otorisasi investasi. (Mulyadi, 2016:505)

b. Surat perintah kerja

Dokumen ini memiliki dua fungsi yaitu sebagai perintah dilaksanakannya pekerjaan tertentu mengenai aset tetap dan sebagai catatan yang dipakai untuk mngumpulkan biaya pembuatan aset tetap. Fungsi kedua sebagai perintah kerja pemasangan aset tetap yang dibeli, pembongkaran aset tetap yang dihentikan pemakaiannya. (Mulyadi, 2016:510)

c. Bukti kas keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh bagian keuangan setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, dan laporan penerimaan barang diperiksa dan diperiksa oleh bagian tersebut. (Mulyadi, 2016:512) d. Daftar Penyusutan Aset Tetap

Daftar ini berisi jumlah beban penyusutan aset tetap yang dibebankan dalam periode akuntansi tertentu. Dokumen ini merupakan dasar untuk pembuatan bukti memorial untuk pencatatan beban penyusutan yang dibebankan dalam periode akuntansi tertentu. (Mulyadi, 2016:512)

e. Bukti Memorial

(3)

Dokumen ini digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penyusutan aset tetap, harga pokok aset tetap yang telah selesai dibangun, penghentian pemakaian aset tetap dan belanja modal.(Mulyadi, 2016:512)

5. Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Aset Tetap

Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang mengubah harga pokok aset tetap adalah :

a. Kartu Aset Tetap

Kartu aset tetap merupakan buku pembantu aset tetap yang digunakan untuk mencatat secara rinci seluruh data yang berkaitan dengan suatu aset tetap tertentu. (Mulyadi, 2016:512)

b. Jurnal Umum

Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi harga pokok aset tetap yang telah selesai dibangun, biaya – biaya untuk pemasangan dan pembongkaran aset tetap, penghentian pemakaian aset tetap, dan penyusutan aset tetap. (Mulyadi, 2016:512)

c. Register Bukti Kas Keluar

Register bukti kas keluar digunakan untuk melakukan pencatatan mengenai transaksi pembelian aset tetap dan pengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas. (Mulyadi, 2016:512)

6. Fungsi Yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Aset Tetap

Fungsi yang terkait dalam transkasi yang mengubah harga pokok aset tetap sebagai berikut :

a. Fungsi Pemakai

Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengajukan usulan investasi aset tetap dan surat permintaan otorisasi investasi yang telah disetujui oleh rapat umum pemegang saham untuk melaksanakan perolehan aset tetap sebagaimana yang tercatat dalam

(4)

anggaran investasi. Unit organisasi pemakai aset tetap bertanggung jawab dalam mengelola pemakaian aset tetap. (Mulyadi, 2016:513) b. Fungsi Penelitian dan Pengembangan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengajukan usulan investasi aset tetap dan melakukan studi kelayakan setiap usulan investasi dari berbagai fungsi lain dalam suatu perusahaan.

(Mulyadi, 2016:513) c. Fungsi Pembelian

Fungsi ini bertanggung jawab dalam menetapkan pemasok serta membuat surat order pembelian untuk pengadaan aset tetap.

(Mulyadi, 2016:514) d. Fungsi Penerimaan

Fungsi ini bertanggung jawab dalam melakukan pemeriksaan terhadap aset tetap yang diterima dari pemasok. Hasil pemeriksaan terhadap aset tetap tersebut dicatat kedalam laporan penerimaan barang. (Mulyadi, 2016:514)

e. Fungsi Aset Tetap

Fungsi ini bertanggung jawab atas pengelolaan aset tetap perusahaan. Fungsi ini memiliki wewenang dalam penempatan, pemindahan dan penghentian pemakaian aset tetap. (Mulyadi, 2016:514)

f. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab dalam pembuatan dokumen sumber (bukti kas keluar dan bukti memorial) untuk pencatatan mutasi aset tetap dan penyelenggaraan buku pembantu aset tetap.

Selain itu, fungsi akuntansi bertanggung jawab atas penyelenggaraan jurnal yang bersangkutan dengan aset tetap (register bukti kas keluar dan jurnal umum). (Mulyadi, 2016:514) 7. Jaringan Subsistem yang Membentuk Sistem Akuntansi Aset Tetap

Jaringan subsistem yang membentuk sistem akuntansi aset tetap yaitu sistem pembelian aset tetap, sistem perolehan aset tetap melalui

(5)

pembangunan sendiri, sistem pengeluaran modal, sistem penghentian pemakaian aset tetap, sistem transfer aset tetap, sistem revaluasi aset tetap dan sistem akuntansi penyusutan aset tetap.

a. Sistem Perolehan Aset Tetap Melalui Pembangunan Sendiri Sistem ini dirancang untuk mencatat harga pokok aset tetap yang diperoleh perusahaan dari proses pembangunan yang dilaksanakan sendiri oleh perusahaan. Surat perintah kerja merupakan dokumen yang digunakan untuk mengumpulkan biaya konstruksi. Jika suatu aset tetap yang dibangun sendiri telah selesai, maka bukti memorial (yang dilampiri dengan surat perintah kerja) dipakai sebagai dokumen sumber untuk mencatat harga pokok aset tetap tersebut kedalam kartu aset tetap dan jurnal umum. (Mulyadi, 2016:514)

8. Unsur Pengendalian Internal dalam Sistem Akuntansi Aset tetap Unsur pengendalian internal dalam sistem akuntansi aset tetap sebagai berikut :

a. Organisasi

Organsasi dalam unsur pengendalian sistem akuntansi aset tetap sebagai berikut :

1) Fungsi pemakai harus terpisah dengan fungsi akuntansi aset tetap.

2) Transaksi perolehan, penjualan, dan penghentian pemakaian aset tetap harus dilaksanakan oleh lebih dari satu unit organisasi yang bekerja secara independen.

b. Sistem Otorisasi

Sistem otorisasi dalam unsur pengendalian sistem akuntansi aset tetap sebagai berikut :

3) Anggaran investasi diotorisasi oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

4) Surat permintaan otorisasi investasi, surat permintaan otorisasi reparasi, surat permintaan penghentian pemakaian aset tetap,

(6)

dan surat permintaan transfer aset tetap diotorisasi oleh Direktur yang bersangkutan dan Direktur Utama.

5) Surat perintah kerja diotorisasi oleh kepada Departemen yang bersangkutan.

6) Surat order pembelian diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.

7) Laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi penerimaan.

8) Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi akuntansi.

9) Bukti memorial diotorisasi oleh kepala fungsi akuntansi.

c. Prosedur Pencatatan

Prosedur pencatatan dalam unsur pengendalian sistem akuntansi aset tetap adalah perubahan kartu aset tetap harus didasarkan pada bukti kas keluar, atau bukti memorial, atau surat permintaan transfer aset tetap yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap, yang diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.

d. Praktik yang Sehat

Praktik yang sehat dalam unsur pengendalian sistem akuntansi aset tetap adalah sebagai berikut :

1) Secara periodik dilakukan pencocokan fisik aset tetap dengan kartu aset tetap.

2) Penggunaan anggaran investasi sebagai alat pengendalian investasi dalam aset tetap.

3) Penutupan asuransi aset tetap terhadap kerugian.

4) Kebijakan akuntansi tentang pemisahan pengeluaran modal (capital expenditure) dengan pengeluaran pendapatan (revenue expenditure)

9. Bagan Alir Sistem Akuntansi Aset Tetap

Bagan alir sistem perolehan aset tetap melalui pembangunan sendiri sebagai berikut :

(7)
(8)

Lanjutan

(9)

Lanjutan

(10)

Lanjutan

Bagan 2. 1 Bagan Alir Sistem Perolehan Aset Tetap Melalui Pembangunan Sendiri

Sumber : Mulyadi (2016)

(11)

10. Metode Pemilihan Penyedia Barang/Jasa

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia (2010) Nomor 54 tentang penetapan metode pemilihan penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya pasal 35, terdapat 4 metode pemilihan penyedia barang/jasa untuk pengadaan barang/jasa yaitu sebagai berikut :

a. Pelelangan yang terdiri atas Pelelangan Umum dan Pelelangan Sederhana

Pelelangan umum merupakan metode pemilihan Penyedia Barang/PekerjaanKonstruksi/Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat di ikuti oleh semua Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang memenuhi syarat. Sedangkan pelelangan sederhana merupakan metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa Lainnya untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

b. Penunjukkan Langsung

Penunjukkan langsung merupakan metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa.

c. Pengadaan Langsung

Pengadaan Langsung adalah Pengadaan Barang/Jasa langsung kepada Penyedia Barang/Jasa, tanpa melalui Pelelangan/Penunjukkan Langsung yang bernilai paling tinggin Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

d. Kontes/Sayembara

Kontes merupakan metode pemilihan Penyedia Barang yang memperlombakan Barang/benda tertentu yang tidak mempunyai harga pasar dan yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan. Sedangkan Sayembara merupakan metode pemilihan Penyedia Jasa yang memperlombakan gagasan orisinal, kreatifitas dan inovasi tertentu yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan.

(12)

11. Metode Evaluasi Penyedia Pengadaan Barang/Jasa

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia (2010) Nomor 54 tentang penetapan metode evaluasi penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya pasal 48, terdapat 3 metode evaluasi penyedia barang/jasa untuk pengadaan barang/jasa yaitu sebagai berikut :

a. Sistem Gugur

Metode evaluasi sistem gugur digunakan untuk pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan dengan membandingkan dokumen penawaran terhadap dokumen lelang dengan urutan tahap administrasi, teknis, dan harga. Jika pada satu tahapan syarat yang ditentukan tidak terpenuhi oleh salah satu penyedia, maka penyedia tersebut tidak akan melanjutkan ke tahapan berikutnya.

b. Sistem Nilai

Metode evaluasi sistem nilai digunakan untuk pengadaan barang/jasa yang memperhitungkan penilaian teknis dan harga.

Metode ini digunakan untuk memperoleh efisiensi, efektivitas, dan spesifikasi pekerjaan yang terbaik. Ketentuannya antara lain adalah besaran bobot harga antara 70% - 90% dari total bobot keseluruhan, unsur yang dinilai harus bersifat kuantitatif atau yang bersifat dapat dikuantifikasikan, dan tata cara dan kriteria penilaian harus dicantumkan dengan jelas dan rinci dalam dokumen pengadaan.

c. Sistem penilaian biaya selama umur ekonomis

Metode evaluasi penilaian biaya selama umur ekonomis digunakan untuk pengadaan barang/jasa yang memperhitungkan faktor umur ekonomis, harga, biaya operasional, biaya pemeliharaan, dan nilai sisa dalam jangka waktu operasi tertentu.

(13)

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Berikut adalah hasil penelitian terdahulu yang menjadi referensi penulis dalam melaksanakan penelitian :

Tabel 2. 1 Hasil Penelitian Terdahulu

Aspek

Nur Ilmi Faisal, Jenny Morasa, Lidia M.

Mawikere (2017)

Ester Novita (2020) Rizki Nor Fitriani (2021)

Judul

Analisis Sistem Pengadaan Barang dan Jasa (Penunjukan Langsung) Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Manado

Sistem Akuntansi Pengadaan Barang Milik Negara (BMN) Pada Politeknik Negeri Banjarmasin

Sistem Akuntansi Pengadaan Barang/Jasa Dengan Menggunakan Metode Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Pengadaan Langsung Pada PDAM Kabupaten Tabalong

Institusi yang diteliti

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Manado

Politeknik Negeri Banjarmasin

PDAM Kabupaten Tabalong

Periode Analisis

Januari 2017 – Desember 2017

Januari 2019– Desember 2019

September 2019 – Februari 2020

Rumusan Masalah

Apakah kegiatan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa (penunjukan langsung) khususnya Mobil Dinas pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Manado sudah sesuai atau belum ?

Bagaimanakah sistem akuntansi pengadaan BMN pada POLIBAN dengan Pemilihan Penyedia BMN metode Pengadaan Langsung?

Bagaimanakah sistem akuntansi pengadaan barang/jasa pada PDAM Kabupaten Tabalong dengan menggunakan metode pemilihan penyedia pengadaan langsung?

Tujuan Penelitian

Untuk menganalisis memadai tidaknya sistem pengadaan barang dan jasa (penunjukan langsung) khususnya Mobil Dinas pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Manado.

Mendeskripsikan sistem akuntansi pengadaan BMN dengan metode Pengadaan Langsung yang diterapkan oleh Poliban.

Untuk mendeskripsikan sistem akuntansi pengadaan barang/jasa dengan menggunakan metode pemilihan penyedia pengadaan langsung yang

diterapkan pada PDAM Kabupaten Tabalong.

(14)

Lanjutan

Metode Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menganalisis pelaksanaan kegiatan rencana umum pengadaan barang dan jasa di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang kota Manado, dan menganalisis prosedur penunjukan langsung Mobil Dinas di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Manado.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian studi kasus dengan pendekatan penelitian deskriptif.

Penulis memilih penelitian studi kasus karena penelitian dilakukan secara intensif lebih terinci dan lebih mendalam terhadap sistem akuntansi Pengadaan BMN pada Poliban dengan Pemilihan Penyedia BMN metode Pengadaan Langsung.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian studi kasus dengan pendekatan penelitian deskriptif.

Penulis memilih penelitian studi kasus dengan pendekatan penelitian deskripif karena penelitian dilakukan secara lebih rinci serta lebih mendalam mengenai sistem akuntansi pengadaan barang/jasa pada PDAM Kabupaten Tabalong dengan metode pemilihan penyedia barang/jasa pengadaan langsung. Lalu penulis memilih menggunakan pendekatan penelitian deskripif karena penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan fakta adanya sistem akuntansi pengadaan barang/jasa pada PDAM Kabupaten Tabalong dengan metode pemilihan penyedia barang/jasa pengadaan langsung.

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sehingga kesimpulan yang didapatkan adalah Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Manado meliputi Penunjukan langsung, sudah sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan keempat Presiden Nomor 54 Tahun 2010

Berdasarkan hasil peneltian dan pembahasan maka penulis dapat mengambil simpulan sebagai berikut :

1) Fungsi yang terkait sistem pengadaan BMN pada Poliban yaitu fungsi pemakai, fungsi penelitian dan pengembangan, fungsi pembelian, fungsi penerimaan, fungsi aset tetap, dan fungsi akuntansi.

2) Prosedur yang digunakan dalam

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka penulis dapat mengambil simpulan sebagai berikut :

1) Informasi yang diperlukan manajemen pada sistem akuntansi pengadaan barang/jasa di PDAM Kabupaten Tabalong dengan metode Pemilihan Penyedia

Pengadaan Langsung tahun

(15)

Lanjutan

tentang pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

sistem akuntansi Pengadaan BMN pada Poliban dengan Pemilihan Penyedia BMN metode Pengadaan Langsung adalah sistem pembelian aset tetap.

3) Dokumen yang digunakan dalam sistem pengadaan BMN pada Poliban yaitu TOR PBMN, Usulan DIPA dan DIPA, Rekap BMN, Surat Perintah Penunjukan Barang/Jasa, Surat perintah Kerja, Ringkasan Kontrak, Invoice, Kwitansi Senilai Kontrak, Rekening Koran Bank, Faktur Pajak, Surat Setoran Pajak, Berita Acara Serah Terima Barang, Surat Pernyataan

Tanggung Jawab Mutlak, Surat Penempatan Barang Milik Negara, dan Surat Perintah Pencairan Dana.

4) Catatan yang digunakan untuk penginputan adalah rekap BMN dan SP2D.

5) Sistem pengendalian internal sebagai berikut: organisasi, sistem otorisasi, prosedur pencatatan dan praktik yang sehat.

2019 yaitu anggaran barang/jasa yang diperlukan, desain gambar bangunan yang diperlukan, daftar atau informasi harga dari penyedia jasa, desain gambar bangunan yang telah disetujui, ukuran rencana ruangan yang ingin dibangun dan lokasi pembangunan ruangan.

2) Fungsi yang terkait pada sistem akuntansi pengadaan barang/jasa di PDAM Kabupaten Tabalong dengan metode Pemilihan Penyedia

Pengadaan Langsung tahun 2019 yaitu fungsi penelitian dan pembangunan, fungsi pembelian, fungsi penerimaan dan fungsi akuntansi.

3) Prosedur yang membentuk sistem akuntansi

pengadaan barang/jasa di PDAM Kabupaten Tabalong dengan metode Pemilihan Penyedia

Pengadaan Langsung tahun 2019 yaitu prosedur pembuatan HPS, prosedur pengadaan barang/jasa, prosedur

(16)

Lanjutan

penerimaan barang/jasa, prosedur pembayaran dan pencatatan barang/jasa.

4) Dokumen yang digunakan pada sistem akuntansi pengadaan barang/jasa di PDAM Kabupaten Tabalong dengan metode Pemilihan Penyedia

Pengadaan Langsung tahun 2019 yaitu Rencana Anggaran Biaya, Telaah Staf, Harga Perkiraan Sendiri, Surat Perintah Kerja, Surat Penunjukkan Pengadaan Barang dan Jasa, Surat Perintah Mulai Kerja, Berita Acara Serah Terima, Berita Acara Pemeriksaan, Berita Acara Pembayaran, Kuitansi Pembayaran, Voucher Pembayaran dan Surat Permohonan Pembayaran.

5) Catatan yang digunakan pada sistem akuntansi pengadaan barang/jasa di PDAM Kabupaten Tabalong dengan metode Pemilihan Penyedia

Pengadaan Langsung tahun 2019 yaitu Jurnal Umum dan Daftar Aset Tetap.

6) Sistem

(17)

Lanjutan

pengendalian internal pada sistem akuntansi pengadaan barang/jasa di PDAM Kabupaten Tabalong dengan metode Pemilihan Penyedia

Pengadaan Langsung tahun 2019 yaitu organisasi, sistem otorisasi, prosedur pencatatan dan praktik yang sehat.

Sumber : Nur Ilmi Faisal, dkk (2017) & Ester Novita (2020)

Terdapat persamaan dan perbedaan antara yang penulis lakukan dengan hasil penelitian terdahulu. Persamaannya ialah antara peneliti Nur Ilmi Faisal, dkk dan Ester Novita dengan penulis yaitu melakukan penelitian dengan topik sistem pengadaan barang/jasa. Selain itu antara peneliti Ester Novita dengan penulis terdapat kesamaan pada metode pemilihan penyedia barang/jasanya yaitu metode pengadaan langsung. Sedangkan perbedaannya ialah peneliti Nur Ilmi Faisal, dkk menggunakan metode penunjukkan langsung sebagai metode pemilihan penyedia pengadaan barang/jasa nya.

Selain itu juga perbedaan antara peneliti Nur Ilmi Faisal, dkk dan Ester Novita dengan penulis terletak pada objek yang diteliti. Peneliti Nur Ilmi Faisal, dkk meneliti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Manado, peneliti Ester Novita meneliti Politeknik Negeri Banjarmasin sedangkan penulis meneliti PDAM Kabupaten Tabalong.

Gambar

Tabel 2. 1 Hasil Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

PELAKSANAAN PEKERJAAN mengumumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa untuk pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2014, seperti tersebut dibawah

REVISI RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH. PA Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Bagi Penyedia Barang / Jasa Pengadaan Langsung yang berminat dapat mengirimkan Profil Company KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA. pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan

Kelompok Kerja Pengadaan Barang Dan Jasa Pada Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Gayo Lues Tahun Anggaran 2017.

PENYEDIA PELAKSANAAN PEKERJAAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA.

Kelompok Kerja Pengadaan Barang/Jasa Konstruksi Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan

Kelompok Kerja Pengadaan Barang/Jasa Konstruksi Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG JASA PEMERINTAH APBD.P 2013 DINAS PEKERJAAN