• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH ULUMUL QUR AN. Pengertian, Ciri, dan Hikmah dari Makkiyah dan Madaniyyah. Dosen Pengampu : Ahmad Rizki Nugrahawan, M.Pd

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH ULUMUL QUR AN. Pengertian, Ciri, dan Hikmah dari Makkiyah dan Madaniyyah. Dosen Pengampu : Ahmad Rizki Nugrahawan, M.Pd"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH ULUMUL QUR’AN

“Pengertian, Ciri, dan Hikmah dari Makkiyah dan Madaniyyah”

Dosen Pengampu : Ahmad Rizki Nugrahawan, M.Pd

Disusun oleh : Kelompok 4 Kelas 1A

1. Reyhan Nanda K. 2107035036

2. Sinta Amelia 2107035032

3. Maryam Khadijah 2107035011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR.HAMKA

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengertian, Ciri, dan Hikmah dari Makkiyah dan Madaniyyah” sebagai tugas mata kuliah Ulumul Qur’an.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Rizki Nugrahawan, M.Pd selaku dosen pengampu pada mata kuliah Ulumul Qur’an yang telah memberikan bimbingan kepada kami, sehingga makalah ini bisa terselesaikan tepat pada waktunya.

Melalui makalah ini, kami berusaha memaparkan ilmu dalam mempelajari sejarah Al-Qur’an, di mana pembahasan pada makalah ini lebih menekankan pada tahap-tahap Al-Qur’an diturunkan, khususnya pembahasan pada kota atau tempat Al-Qur’an diturunkan yaitu di Makkah dan di Madinah yang pada akhirnya muncul istilah Makkiyah dan Madaniyyah.

Tentu pemahaman tentang Makkiyah dan Madaniyyah dalam Ulumul Qur’an, menjadi penting untuk dikaji dan diteliti lebih lanjut. Oleh sebab itu kami berharap

makalah ini bisa bermanfaat khusunya dalam memahami

tentang Makkiyah dan Madaniyah dalam Ulumul Qur’an.

Sebagai penyusun makalah ini, kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari yang diharapkan. Oleh karena itu, kami selaku penyusun senantiasa meminta kritik dan saran yang membangun, agar kami bisa memperbaiki penulisan kami yang selanjutnya.

Jakarta, 03 November 2021

Tim Penyusun

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 1

C. Tujuan Penulisan ... 1

BAB II PEMBAHASAN ... 2

A. Pengertian Makiyah dan madaniyah. ... 2

B. Ciri-Ciri Makiyah dan Madaniyah . ... 3

C. Manfaat Mengetahui Makiyah dan Madaniyah ………8

BAB III PENUTUP ... 9

A. Kesimpulan ... .9

DAFTAR PUSTAKA ... 10

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Mempelajari Al-Qur’an merupakan hal wajib bagi umat Islam. Dalam kita mempelajari tentang Al-Qur’an tentu tidak akan terlepas dari mempelajari sejarah ilmu Al-Qur’an itu sendiri. Pengetahuan tentang sejarah ilmu Al-Quran tentu juga akan mencakup pembahasan mengenai tahap-tahap Al-Qur’an itu diturunkan.

Dalam kita mempelajari tentang tahap-tahap Al-Qur’an diturunkan, tentu akan membuat kita mengenal istilah “makkiyah” dan “madaniyyah”.

Istilah makkiyah dan madaniyah dalam Ulumul Qur’an menjadi penting untuk kita pelajari. Karena dengan mengetahui tentang makkiyah dan madaniyah dalam Ulumul Qur’an, maka secara tidak langsung kita dapat memperdalam ilmu tentang Al-Qur’an khusunya pada tahapan-tahapan Al-Qur’an diturunkan.

Oleh sebab itu, pada pembahasan makalah ini, kita akan membahas tentang makkiyah dan madaniyah, mulai dari pengertian hingga manfaat yang kita dapatkan bila kita memahami lebih jauh tentang makkiyah dan madaniyah.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian mengenai latar belakang masalah yang telah disebutkan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Apakah yang dimaksud dengan makkiyah dan madaniyyah?

2. Apa Ciri dari Makkiyah dan Madaniyyah ?

3. Apa manfaat mengetahui tentang ilmu makiyyah dan madaniyyah?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Menjelaskan Pengertian makkiyyah dan madaniyyah 2. Menjelaskan ciri mengetahui makiyyah dan madaniyyah 3. Menjelaskan manfaat mengetahui makiyyah dan madaniyyah.

(5)

2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Makiyyah dan Madaniyyah

Yang dimaksud dengan ilmu Makki dan Madani ialah ilmu yang membahas bagian-bagian dari pada Al-Qur'an Makki dan Madani, baik dari segi makna, cara mengetahui tanda masing-masing, maupun macam-macamnya.

Kata al-makki berasal dari kata “Mekkah” dan al-madani berasal dari kata “Madinah”.

Kedua kata tersebut telah dimasuki “ya’” nisbah sehingga menjadi al-makkiy atau al- makkiyah dan al-madaniy atau al-madaniyah. Secara harfiah, al-makki atau al- makkiyah berarti “yang bersifat Mekkah” atau “yang berasal dari Mekkah”, sedangkan al-madaniy atau al-madaniyah berarti “yang bersifat Madinah” atau “yang berasal dari Madinah”. Maka ayat atau surah yang turun di Mekkah disebut dengan al-makkiyah dan yang diturunkan di Madinah disebut dengan al-madaniyah.

Secara istilah al-makki wa al-madani berarti “suatu ilmu yang membahas tentang tempat dan periode turunnya surah atau ayat Al-qur’an, baik Mekkah ataupun Madinah”. Ayat atau surah yang turun pada periode Mekkah disebut dengan ayat/surah makkiyah dan ayat/surah yang turun pada periode Madinah disebut dengan ayat madaniyah.

Makkiyah artinya adalah keseluruhan surat-surat dalam Al-Qur’an yang diturunkan di Kota Makkah. Yakni pada masa Nabi Muhammad SAW bermukim di Makkah, yaitu selama 12 tahun 5 bulan 13 hari, dari 17 Ramadhan tahun 41 dari milad hingga Rabi’ul Awal tahun 54 dari Milad Nabi Muhammad SAW.

Madaniyah artinya semua surat-surat dalam Al-Qur’an yang diturunkan di Kota Madinah. Surat-surat yang masuk ke dalam surat Madaniyah adalah surat-surat yang turun ketikaNabi Muhammad SAW sudah melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah, yaitu selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, dari permulaan Rabi’ul Awal tahun 54 dari milad

(6)

3

Nabi Muhammad SAW sampai 9 Dzulhijjah tahun 63 dari milad Nabi atau tahun 10 Hiiriyah.

B. Ciri-Ciri Makkiyah dan Madaniyyah

Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mengetahui ayat al-makkiyah dan al- madaniyyah, yaitu sima’i dan qiyasi(analogi). Yang pertama adalah berdasarkan penjelasan para sahabat secara langsung. Hal ini dapat diketahui melalui riwayat yang telah ditulis oleh para ahli hadits, seperti al-kuttub as-sittah. Dan yang terkhir adalah dengan cara membandingkan tanda-tanda al-makki atau al-madani dengan struktur ayat yang terdapat dalam surah.

Dalam hal qiyasi ini, para ulama telah membuat tanda atau cirri-ciri masing-masing keduanya yang dapat dijadikan standar untuk menentukan makkiyah atau madaniyah- nya suatu surah/ayat.

Cirri-ciri ayat makkiyah, adalah

1. Ayat dan Surahnya pendek dan susunannya jelas 2. Banyak bersajak

3. Banyak qasam, tasybih, dan amtsal.

4. Gaya bahasa al-makkiyah jarang bersifat konkret dan realistis materialis,terutama ketika berbincang tentang kiamat.

5. Setiap surah yang mengandung lafal kalla termasuk al-makkiyah. Kata “kalla”

dalam Alqur’an terulang 33 kali dalam 15 surah.

6. Setiap surah yang mengandung ya ayyuhan nas dan tidak mengandung “ya ayyuhal ladzina amanu”

7. Ajakan kepada tauhid dan beribadah hanya kepada Allah, pembuktian mengenai risalah, kebangkitan dan hari pembalasan, hari kiamat dan kengeriannya, neraka dan siksaannya, surga dan nikmatnya, argumentasi terhadap orang musyrik dengan menggunakan bukti-bukti rasional dan ayat-ayat kauniyah.

8. Peletakkan dasar-dasar umum bagi perundang-undangan dan akhlak mulia yang menjadi dasar terbentuknya suatu masyarakat; dan penyingkapan dosa orang

(7)

4

musyrik dalam penumpahan darah, memakan harta anak yatim secara dzalim, penguburan hidup-hidup bayi perempuan dan tradisi buruk lainnya.

Ciri-ciri ayat madaniyyah adalah:

1. Setiap surah yang berisi kewajiban atau had adalah madani.

2. Setiap surah yang didalamnya disebutkan orang-orang munafik adalah madani, kecuali al-ankabut adalah makki.

3. Setiap surah yang didalamnya terdapat dialog dengan ahli kitab adalah madani.

4. Menjelaskan ibadah, muamalah, had/sanksi, kekeluargaan, warisan, jihad, hubungan social, hubungan internasional, baik diwaktu damai maupun perang , kaidah hukum, dan masalah perundang-undangan

5. Seruan terhadap ahli kitab dari kalangan yahudi dan nasrani, dan ajakan kepada mereka untuk masuk Islam, penjelasan mengenai penyimpangan mereka terhadap kitab-kitab Allah, permusuhan mereka terhadap kebenaran dan perselisihan mereka setelah ilmu datang kepada mereka karena rasa dengki daintara sesama mereka.

Berikut ini adalah surat-surat Makiyyah menurut tertib turunnya berdasarkan keterangan sebagian ulama :

1) Al- ‘Alaq 44) Maryam 2) Al-Qalam 45) Thaha

3) Al- Muzammil 46) Al-Waqi’ah 4) Al-Muddatsir 47) Asy-Syura 5) Al- Fatihah 48) An-Naml 6) Al- Masad (Al- Lahab) 49) Al-Qashash 7) At-Takwir 50) Al-Isra’

8) Al-A’la 51) Yunus 9) Al-Lail 52) Hud 10) AL- fajr 53) Yusuf

(8)

5 11) Ad-Dhuha 54) Al-Hijr 12) Al-Insyirah 55) Al-An’am 13) Al-Ashr 56) Ash-Shaffat 14) Al-Adiyat 57) Luqman 15) Al-Kautsar 58) Az-Zumar 16) At-Takatsur 59) Saba 17) Al- Ma’un 60) Ghafir 18) Al- Kafirun 61) Fushshilat 19) Al-Fil 62) Asy-Syura 20) Al-Falaq 63) Az-Zukhruf 21) An-Nas 64) Ad-Dukhan 22) Al- Ikhlas 65) Al-Jatsiah 23) An-Najm 66) Al-Ahqaf 24) Abasa 67) Al-Dzariyat

25) Al-Qadar 68) Al-Ghasyiah 26) Asy-Syamsu 69) Al-Khaf

27) Al-Buruj 70) An-Nahl 28) At-Tin 71) Nuh 29) Al-Quraisy 72) Ibrahim 30) Al-Qari’ah 73) Al-Anbiya’

31) Al-Qiyamah 74) Al-Mukminun 32) Al-Humazah 75) As-Sajdah 33) Al-Mursalat 76) Ath-Thur 34) Qaf 77) Al-Mulk 35) Al-Balad 78) Al-Haqqah 36) Ath-Thariq 79) Al- Ma’arij 37) Al-Qamar 80) An-Naba 38) Shad 81) An-Nazi’at 39) Al-A’raf 82) Al- Infithar 40) Al-Jin 83) Al-Insyiqaq

(9)

6 41) Yasin 84) Ar-Rum 42) Al-Furqan 85) Al-Ankabut 43) Fatir 86) Al- Muthaffifin

Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa surat Al-Muthaffifin (Tathfif) itulah surat yang terakhir turun di Makkah.

Menurut Al-Khudhary, selain surat-surat yang telah tersebut di atas, ada juga surat-surat yang termasuk dalam golongan Makiyyah, di antaranya:

87) Az-Zalzalah 90) Al-Insan 88) Ar-Ra’d 91) Al-Bayyinah

89) Ar-Rahman

Surat-surat yang lima buah tersebut ada sebagian ulama memasukannya ke dalam bagian Madaniyyah.

Surat-surat Madaniyah menurut tertib turunnya ialah : 1) Al-Baqarah 13) Al-Munafiqun 2) Al- Anfal 14) Al-Mujadalah 3) Ali-Imran 15) Al-Hujurat 4) Al-Ahzab 16) At-Tahrim 5) Al- Mumtahanah 17) At-Taghabun 6) An-Nisa 18) Ash-Shaf 7) Al-Hadid 19) Al-Jumua’ah 8) Al- Qital( Muhammad) 20) Al-Fat-hu 9) Ath-Thalaq 21) Al-Ma’idah 10) Al- Hasyr 22) At-Taubah 11) An-Nur 23) An-Nashr 12) Al-Haj

Menurut pendapat sebagian ahli tafsir, menetapkan bahwa surat-surat yang turun di Madinah sejumlah dua puluh delapan , di antara 23 surat di atas ditambah dengan 5 surat di bawah ini :

1) Az –Zalzalah 4) Ar-Rahman 6) Al-Bayyinah 2) Ar-Ra”d 5) Al-Insan

(10)

7

Ibnu Hashshar dalam kitab An-Nasikh wa al-mansukh mengatakan bahwa surat yang disepakati turunnya di Madinah sejumlah 20 surat yaitu :

1) Al-Baqarah 2) Ali-Imran 3) An-Nisa 4) Al-Maidah 5) An-Anfal 6) At-Taubah 7) An-Nur 8) Al-Ahzab 9) Muhammad 10) Al-Fath 11) Al-Hujarat 12) Al-Hadid 13) Al Mujadalah 14) Al-Hasyr

15) Al-Mumtahanah 16) Al-Jum”ah 17) Al-Munafiqun 18) Ath-Thalaq 19) At-Tahrim 20) An-Nashr

Surat-surat yang diperselisihkan sejumlah 11 surat yaitu : 1) Al-Fatihah

2) Ar-Ra’du 3) Ar-Rahman 4) Ash-Shaf 5) At-Taghabun 6) At-Tathfif 7) Al-qadar

(11)

8 8) Al bayyinah

9) Az-Zalzalah 10) Al-Ikhlas

11) (Al-Mu’auwidzatani) 12) Al- Falaq An-Nas

Selain dari ayat tersebut, disepakati turunnya di Makkah yaitu sejumlah 82 surat.

C. Manfaat Mengetahui Makkiyah dan Madaniyyah

1. Kita dapat membedakan mana ayat Nasikh dan ayat Mansukh.

2. Mengetahui pensyairatkan hukum dan penurunan Al-Qur’an secara berangsur- angsur.

3. Mempermudah dalam menafsirkan Al-Qur’an dan memahami pengertiannya.

4. Mempermudah dalam menghayati ayat-ayat Al-Qur’an dan menirunya dalam menyampaikan dakwah.

(12)

9 BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa Makkiyah adalah keseluruhan surat-surat dalam Al-Qur’an yang diturunkan di Kota Makkah, yakni pada masa Nabi Muhammad SAW bermukim di Makkah, yaitu selama 12 tahun 5 bulan 13 hari, dari 17 Ramadhantahun 41 dari milad hingga Rabi’ul Awal tahun 54 dari Milad Nabi Muhammad SAW.

Sementara Madaniyah adalah semua surat-surat dalam Al-Qur’an yang diturunkan di Kota Madinah. Surat-surat yang masuk ke dalam surat Madaniyah adalah surat-surat yang turun ketika Nabi Muhammad SAW sudah melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah, yaitu selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, dari permulaan Rabi’ul Awal tahun 54 dari milad Nabi Muhammad SAW sampai 9 Dzulhijjah tahun 63 dari milad Nabi atau tahun 10 Hiiriyah.

Banyak manfaat bila kita mengetahui ayat makkiyah dan madaniyah. Di antaranya kita dapat membedakan mana ayat Nasikh dan ayat Mansukh, mengetahui pensyairatkan hukum dan penurunan Al-Qur’an secara berangsur-angsur, mempermudah dalam menafsirkan Al-Qur’an dan memahami pengertiannya, serta mempermudah dalam menghayati ayat-ayat Al-Qur’an dan menirunya dalam menyampaikan dakwah.

(13)

10

DAFTAR PUSTAKA

Masyhur, Kahar. 1992. Pokok-Pokok Ulumul Qur’an. Jakarta: Rineka Cipta.

Ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. 2002. Ilmu-Ilmu Al Qur’an. Semarang:

PT. Pustaka Rizki Putra.

Ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. 2002. Sejarah dan PengantarIlmu Al- Qur’an dan Tafsir. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.

Referensi

Dokumen terkait