• Tidak ada hasil yang ditemukan

Baik Bagi Semua. Penegak Hukum. Abu Sulaiman Aman Abdurrahman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Baik Bagi Semua. Penegak Hukum. Abu Sulaiman Aman Abdurrahman"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Baik Bagi Semua

Penegak Hukum

Abu Sulaiman Aman Abdurrahman

(2)

www.millahibrahim.wordpress.com | 1

“BAIK BAGI SEMUA PENEGAK HUKUM”

Segala puji bagi Allah Rabbul 'Alamin, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasul pilihan, keluarganya dan para sahabat semuanya…

Wa ba’du:

Tulisan ini khusus ditujukan kepada semua bapak-bapak yang mengaku muslim yang mengimani kebenaran Al-Qur’an dan hadist Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam lagi mengakui adanya hari kiamat dan pembalasan amalan di sana, yang di dunia ini mereka berkecimpung dalam pembuatan hukum dan undang-undang atau penegakkannya atau pembelaan terhadapnya atau pemutusan tuntutan, dakwaan dan vonis berdasarkan kepadanya. Bapak-bapak di antara mereka yang rajin shalat lima waktu, berjama’ah, shaum Ramadhan sebulan penuh, zakat, haji dan ibadah- ibadah wajib atau sunnah lainnya seraya mengharapkan ridha Allah dengan apa yang mereka kerjakan itu.

Perhatikanlah uraian saya ini yang tulus tanpa meminta sepeserpun dari anda sekalian, yang sangat peduli terhadap keselamatan anda di akhirat kelak, yang tidak menginginkan amalan ibadah anda itu hilang sia-sia tanpa tersisa dihari saat tidak ada yang berguna selain amalan, kepedulian yang anda balas dengan penyiksaan dan penindasan.

Ketahuilah bahwa ada satu dosa yang bila tidak ditaubati didunia sebelum meninggal dunia, maka dosa itu akan menghapuskan dan melenyapkan semua amal ibadah yang pernah dikerjakan di dunia ini dan mengekalkan didalam siksa neraka. Apa dosa itu dan apa kaitannya dengan bapak- bapak sekalian?

Dosa itu adalah syirik akbar (penyekutuan Allah) dan itu adalah peribadatan kepada selain Allah atau peribadatan kepada makhluk disamping peribadatan kepada Allah ta’ala, syirik macam pertama (yaitu peribadatan kepada selain Allah) adalah seperti kemusyrikan orang-orang musyrik yang tidak percaya kepada Allah ta’ala. Dan syirik macam kedua (yaitu peribadatan kepada makhluk disamping peribadatan kepada Allah ta’ala seperti kemusyrikan orang-orang yang mengaku Islam dan mereka beribadah kepada Allah ta’ala dengan berbagai ibadah seperti shalat, zakat, shaum, haji dan ibadah lainnya namun disamping itu mereka beribadah juga kepada selain-Nya, baik mereka ketahui bahwa itu syirik maupun tidak….

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam berkata saat ditanya dosa apa yang paling besar:

كﻘﻠﺨ وﻫو ادﻨ ﷲ لﻌﺠﺘ نأ

“Kamu menjadikan tandingan bagi Allah padahal Dia telah menciptakanmu.”[Al Bukhari dan Muslim dari hadist Ibnu Mas’ud]

Beliau berkata kepada para sahabat: “Apa kalian mau aku beritahukan perihal dosa besar yang paling besar?" Mereka menjawab: "Ya.”Beliau mengatakan:

(3)

www.millahibrahim.wordpress.com | 2

ا ﷲﺎﺒ كارﺸ ﻻ

“Menyekutukan Allah.”[Muttafaq'alaih dari hadits Abu Bakrah]

Kenapa ia dosa yang paling besar? Karena ia menghapuskan dan membatalkan seluruh amal ibadah, Allah ta’ala berfirman perihal pada Nabi:

öθs9uρ (#θä.uŽõ°r&

xÝÎ6yss9 Οßγ÷Ζtã (#θçΡ%x.$¨Β

tβθè=yϑ÷ètƒ

∩∇∇∪

“Dan seandainya mereka (para nabi) itu melakukan syirik, tentu terhapuslah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” [Al An’am: 88]

Bila saja para nabi yang merupakan makhluk pilihan yang paling taat lagi paling giat beribadah kepada Allah ta’ala diancam dengan keterhapusan amalan bila berbuat syirik, padahal mereka itu ma’shum (terjaga) dari berbuat dosa, maka bagaimana dengan kita sekarang? Sehingga bila ada orang yang mengaku muslim dan rajin shalat, zakat, shaum, haji dan ibadah lainnya, namu dia melakukan syirik akbar (penyekutuan Allah) walau sekali saja dan tidak bertaubat dan berlepas diri darinya hingga meninggal dunia, maka terhapuslah seluruh amal ibadah itu….

Allah ta’ala berfirman juga:

ô‰s)s9uρ zÇrρé&

y7ø‹s9Î)

’n<Î)uρ tÏ%©!$#

šÎ=ö6s%ÏΒ

÷È⌡s9

|Mø.uŽõ°r&

£sÜt6ósu‹s9 y7è=uΗxå

£tΡθä3tGs9uρ zÏΒ

zƒÎŽÅ£≈sƒø:$#

∩∉∈∪

“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan juga kepada orang-orang (yang diutus)sebelummu. “Sungguh seandainya kamu berbuat syirik (mempersekutukan), maka benar-benar terhapuslah amalanmu dan sungguh benar-benar kamu termasuk orang-orang yang merugi.” [Az Zumar: 65]

Subhanallah... semua Rasul diwanti-wanti dari berbuat syirik yang menghapuskan semua amal ibadah dan membuat rugi para pelakunya di akhirat kelak. Coba anda renungkan dan hendaklah anda khawatir darinya! Kenalilah apa bentuk-bentuk syirik itu supaya kita jauhi dan berlepas diri darinya. Supaya tidak merugi dengan keterhapusan amal ibadah puluhan tahun….

Allah ta’ala befirman:

ىَرَﺘْﻓا ِدَﻘَﻓ ِﻪّﻠﻝﺎِﺒ ْكِرْﺸُﻴ نَﻤَو ءﺎَﺸَﻴ نَﻤِﻝ َكِﻝَذ َنوُد ﺎَﻤ ُرِﻔْﻐَﻴَو ِﻪِﺒ َكَرْﺸُﻴ نَأ ُرِﻔْﻐَﻴ َﻻ َﻪّﻠﻝا نِإ ﺎًﻤﻴِظَﻋ ﺎًﻤْﺜِإ

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." [An Nisa: 48]

Ayat ini menegaskan bahwa dosa syirik (kekafiran) bila tidak ditaubati di dunia maka Allah ta’ala tidak akan mengampuninya selama-lamanya, walaupun pelakunya ahli ibadah. Sedangkan dosa-dosa besar lainnya yang bukan syirik dan kekafiran, seperti mencuri, zina, dusta, minum khamr dan serupa itu bila dibawa mati lagi tidak ditaubati oleh orang muslim muwahhid yang menghindari kemusyrikan dan kekufuran, maka itu tergantung kepada masyi-ah (kehendak) Allah, bila Dia menghendaki untuk menyiksa dengan sebabnya maka Dia menyiksanya, tapi bila Dia menghendaki untuk mengampuninya maka Dia mengampuninya dengan sebab-sebab yang ada di sisi-Nya.

(4)

www.millahibrahim.wordpress.com | 3 Tapi bila dosa-dosa itu (baik syirik atau kekafiran ataupun yang lainnya) ditaubati di dunia selagi masih hidup dan nyawa belum sampai tenggorokan, maka pasti diterima taubat dan dosa- dosa itu dihapus. Allah Ta’ala berfirman:

¨βÎ)

©!$#

ãÏøótƒ z>θçΡ—%!$#

$·è‹ÏΗsd

“Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa itu seluruhnya.” [Az Zumar: 53]

Konteks ayat ayat ini tentang ajakan taubat di dunia. Ingatlah tadi bahwa dosa syirik itu menghapuskan seluruh amal ibadah lagi tidak diampuni, sehingga ia membuat pelakunya kekal di dalam siksa neraka dan mustahil masuk surga, sebagaimana firman Allah ta’ala tentang ucapan Nabi Isa ‘alaihisallam:

…絯ΡÎ) õ8Ύô³ç„tΒ

«!$$Î/

ô‰s)sù tΠ§ym ª!$#

ϵø‹n=tã sπ¨Ψyfø9$#

çµ1uρù'tΒuρ â‘$¨Ψ9$#

(

$tΒuρ šÏϑÎ=≈©à=Ï9 ôÏΒ

9‘$|ÁΡr&

∩∠⊄∪

“Karena sesungguhnya barangsiapa menyekutukan Allah, maka Allah telah haramkan surga terhadapnya, dan tempat kembalinya adalah neraka dan sedangkan tidak ada seorang penolongpun bagi orang-orang zalim itu.” [Al Maidah: 72]

Allah ta’ala mencap orang-orang yang menyekutukan-Nya itu sebagai orang-orang zalim di dalam ayat itu, dikarenakan penyekutuan Allah adalah kezaliman yang paling besar, sebagaimana firman-Nya tentang ucapan Lukman kepada anaknya:

¢o_ç6≈tƒ Ÿω õ8Ύô³è@

«!$$Î/

(

āχÎ) x8÷ŽÅe³9$#

íΟù=Ýàs9 ÒΟŠÏàtã

∩⊇⊂∪

“Wahai anakku, janganlah engkau menyekutukan Allah, dikarenakan menyekutukan Allah adalah kezaliman yang paling besar." [Luqman: 13]

Dan sesungguhnya penyekutuan Allah itu adalah kekafiran yang membatalkan keislaman dan keimanan pelakunya, sebagaimana firman-Nya:

Ÿ≅yèy_uρ

¬!

#YŠ#y‰Ρr&

¨≅ÅÒã‹Ïj9

tã

Ï&Î#‹Î7y™

4

ö≅è%

ôì−Gyϑs?

x8͍øä3Î/

¸ξ‹Î=s%

(

y7¨ΡÎ) ôÏΒ É=≈ptõ¾r&

Í‘$¨Ζ9$#

∩∇∪

“Dan dia menjadikan tandingan-tandingan bagi Allah supaya ia menyesatkan dari jalan-Nya.

Katakanlah (kepada pelakunya): Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu sebentar, karena sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka.” [Az Zumar: 8]

Dikarenakan syirik atau kekafiran ini menghapuskan semua amalan, dosa yang tak diampuni, membuat pelakunya mustahil masuk surga walaupun banyak amal ibadahnya dan justru tempat tinggal selamanya adalah neraka, maka syafaat siapapun tidak berguna bagi mereka, sebagaimana firman Allah tentang mereka:

$yϑsù óΟßγãèxΖs?

èπyè≈xx©

tÏèÏ≈¤±9$#

∩⊆∇∪

“Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa'at para pemberi syafa'at.”[Al Muddatsir: 48]

Dan Allah ta’ala menceritakan tentang ucapan orang-orang musyrik saat mereka sudah berada di dalam siksa neraka.

(5)

www.millahibrahim.wordpress.com | 4

$yϑsù

$uΖs9 tÏèÏ≈x©ÏΒ

∩⊇⊃⊃∪

“Maka kami tidak mempunyai pemberi syafa'at seorangpun,”[Asy Syu’ara: 100]

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam berkata di dalam hadits Shahih Muslim:

وﻋد ﻲﺒﻨ لﻜﻝ ﺘﻓ ﺔﺒﺎﺠﺘﺴﻤ ة

لﺠ ﻌ ﺒﻨ لﻜ و ﻪﺘوﻋد ﻲ

ٕاﻨ ﺒﺘﺨا ﻲ ﺘوﻋد تﺄ ﻷ ﺔﻋﺎﻔﺸ ﻲ

ﻲﺘﻤ ﺔﻝءﺎﻨ ﻲﻬﻓ ﺔﻤﺎﻴﻘﻝا موﻴ إ

ن

نﻤ ت ﺎﻤ نﻤ ﷲا ءﺎﺸ ﻻ ﻲﺘﻤ أ

ﻴ ﻴﺸ ﷲﺎﺒ كرﺸ ﺎﺌ

“Setiap Nabi itu memiliki do’a yang mustajab, maka setiap Nabi menyegerakan penggunaan do’anya, dan sesungguhnya aku telah menyimpan do’aku sebagai syafaat bagi umatku di hari kiamat, maka ia insya Allah akan mengenai orang yang mati dari umatku sedangkan ia tidak menyekutukan sesuatu pun dengan Allah”.

Ini dikarenakan syafaat itu akan Allah berikan kepada hamba-hamba yang diridhai-Nya, sebagaimana firman-Nya:

Ÿωuρ šχθãèxô±o„

āωÎ) ÇyϑÏ9 4|Ós?ö‘$#

“Dan para malaikat itu tidak memberikan syafa'at kecuali kepada orang yang Allah ridhai,” [Al Anbiya: 28]

Sedangkan Allah ta’ala tidak meridhai kekafiran dan kemusyrikan, sebagaimana firman-Nya:

Ÿωuρ 4yÌötƒ ÍνÏŠ$t7ÏèÏ9 tøä3ø9$#

“Dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-hamba-Nya."[Az Zumar: 7]

Sehingga menetaplah orang-orang yang menyekutukan Allah itu di dalam neraka, karena Allah ta’ala telah mencap kafir bagi mereka dan tidak menganggap pengakuan keislamannya dan tidak menilai sedikitpun dari ibadah-ibadah yang dahulu dikerjakannya, disebabkan kemusyrikan itu menghapuskan itu semuanya.

Bagaimana gambaran neraka itu?

Allah ta’ala berfirman:

tÏ%©!$$sù (#ρãxŸ2 ôMyèÏeÜè%

öΝçλm;

Ò>$uŠÏO 9‘$¯Ρ ÏiΒ

=|ÁムÉ−öθsù ÏΒ

ãΝÍκÅ4ρââ‘

ãΝ‹Ïϑptø:$#

∩⊇∪

ãyγóÁãƒ

ϵÎ/

$tΒ öΝÍκÍΞθäÜç/ ’Îû

ߊθè=ègø:$#uρ

∩⊄⊃∪

Νçλm;uρ ßìÏϑ≈s)¨Β ôÏΒ 7‰ƒÏ‰tn

∩⊄⊇∪

!$yϑ¯=à2 (#ÿρߊ#u‘r&

βr&

(#θã_ãøƒs†

$pκ÷]ÏΒ ôÏΒ AdΟxî (#ρ߉‹Ïãé&

$pκŽÏù (#θè%ρèŒuρ z>#x‹tã

È,ƒÍptø:$#

∩⊄⊄∪

“Adapun orang-orang kafir, maka dipotongkan bagi mereka pakaian-pakaian dari api, diguyurkan air yang sangat panas dari atas kepala mereka, dengannya hancur luluhlah apa yang ada di dalam perut mereka dan kulit juga, dan disediakan bagi mereka pentungan-pentungan dari besi, setiap kali mereka ingin keluar darinya karena penderitaan (yang dialami) maka mereka dikembalikan ke dalamnya dan (dikatakan kepada mereka) rasakanlah adzab api yang membakar “ [Al Hajj: 19-22]

Berfirman:

(6)

www.millahibrahim.wordpress.com | 5

!$¯ΡÎ)

$tΡô‰tGôãr&

tÏϑÎ=≈©à=Ï9

#·‘$tΡ xÞ%tnr&

öΝÍκÍ5

$yγè%ÏŠ#uŽß 

4

βÎ)uρ (#θèVŠÉótGó¡o„

(#θèO$tóãƒ

&!$yϑÎ/

È≅ôγßϑø9$%x.

“Èθô±o„

oνθã_âθø9$#

4

š[ø♥Î/

Ü>#uŽ¤³9$#

ôNu!$y™uρ

$¸)xs?öãΒ

∩⊄∪

“Sesungguhnya kami telah menyediakan bagi orang-orang zalim itu api neraka yang gejolak- gejolaknya telah mengurung mereka. Dan bila mereka meminta minum, maka mereka diberi minum dengan air yang bagaikan cairan logam panas yang membakar wajah. Ia adalah seburuk-buruknya minum dan (neraka) itu adalah seburuk-buruknya tempat tinggal” [Al Kahfi: 29]

Cobalah dibayangkan seandainya kita yang dimasukkan kedalamnya -na’udzubillah-, dan makanan mereka apa? Allah mengatakan:

āχÎ)

|Ntyfx©

ÏΘθ—%¨“9$#

∩⊆⊂∪

ãΠ$yèsÛ ÉΟŠÏOF{$#

∩⊆⊆∪

È≅ôγßϑø9$%x.

’Í?øótƒ ÈβθäÜç7ø9$#’Îû

∩⊆∈∪

Ç’ø?tóx.

ÉΟŠÏϑysø9$#

∩⊆∉∪

“Sesungguhnya pohon zaqqum adalah makanan yang berdosa, seperti cairan logam panas, mendidih di dalam perut seperti mendidihnya air yang amat panas” [Ad Dukhan: 43-46]

Penjaga neraka itu siapa dan apa bahan bakarnya? Allah mengatakan:

$yδߊθè%uρ â¨$¨Ζ9$#

äοu‘$yfÏtø:$#uρ

$pκöŽn=tæ îπs3Íׯ≈n=tΒ ÔâŸξÏî

׊#y‰Ï©

“bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan, yang dijaga oleh para malaikat yang kasar lagi bengis,” [At Tahrim: 6]

Penyiksaan bagi orang-orang yang menyekutukan Allah ta’ala tiada henti:

$yϑ¯=ä.

ôMpg¾ÖmΩ Νèδߊθè=ã_

öΝßγ≈uΖø9£‰t/

#·Šθè=ã_

$yδuŽöxî (#θè%ρä‹u‹Ï9 z>#x‹yèø9$#

“Setiap kali telah matang kulit mereka, maka Kami gantikan bagi mereka kulit lain, supaya mereka merasakan siksaan“. [An Nisa: 56]

Mereka hidup terus tapi tidak mendapatkan nikmat kehidupan sedikitpun dan mereka disiksa terus tapi tidak mengalami kematian yang bisa menghentikan kepedihan siksaan. Allah berfirman:

§ΝèO Ÿω ßNθßϑtƒ

$pκŽÏù Ÿωuρ 4z÷øts†

∩⊇⊂∪

“Kemudian di dalamnya dia tidak akan mati dan tidak (pula) hidup.” [Al A’laa: 13]

Karenanya dia berangan-angan untuk bisa mati, seraya mengatakan:

$pκtJø‹n=≈tƒ ÏMtΡ%x.

sπu‹ÅÊ$s)ø9$#

∩⊄∠∪

“Oh seandainya kematian itulah yang menjadi pemutus akhir,” [Al Haqqah: 27]

Bahkan meminta kepada Malik ‘alaihissalam malaikat penjaga neraka agar menyampaikan permohonan untuk dimatikan kepada Allah ta’ala:

(

à7Î=≈yϑ≈tƒ ÇÙø)u‹Ï9

$uΖøŠn=tã y7•/u‘

“Wahai Malik, hendaklah Tuhanmu membinasakan kami,”

(7)

www.millahibrahim.wordpress.com | 6 Bagaimana jawaban malaikat malik:

/ä3¯ΡÎ)Α$s%

šχθèWÅ3≈¨Β

∩∠∠∪

Berkata: “Sesungguhnya kalian menetap selamanya,” [Az Zukhruf: 77]

Padahal saat di dunia ia sangat takut terhadap kematian, tapi di sana justru kematianlah yang menjadi angan-angan, tapi:

Ÿω 4|Óø)ムöΝÎγøŠn=tæ (#θè?θßϑuŠsù Ÿωuρ

ß#¤sƒä†

Οßγ÷Ψtã ôÏiΒ

$yγÎ/#x‹tã

4

y7Ï9≡x‹x.

“Ì“øgwΥ

¨≅ä.

9‘θàŸ2

∩⊂∉∪

“Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah kami membalas setiap orang yang kafir”. [Fathir: 36]

Sehingga di dalamnya mereka menjerit-jerit seraya meminta tolong dan memelas meminta dikembalikan ke dunia untuk taat kepada Allah:

öΝèδuρ tβθäz̍sÜóÁtƒ

$pκŽÏù

!$uΖ−/u‘

$oΨô_̍÷zr&

ö≅yϑ÷ètΡ

$·sÎ=≈|¹ uŽöxî

“Ï%©!$#

$¨Ζà2 ã≅yϑ÷ètΡ

4

óΟs9uρr&

Νä.öÏdϑyèçΡ ãā2x‹tGtƒ$¨Β

ϵŠÏù

tΒ

t©.x‹s?

ãΝä.u!%y`uρ ㍃ɋ¨Ψ9$#

(

(#θè%ρä‹sù

$yϑsù tÏϑÎ=≈©à=Ï9 AŽÅÁ¯ΡÏΒ

∩⊂∠∪

"Dan mereka menjerit meminta tolong di dalamnya: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan." (Allah berkata): Bukankah Kami telah memberikan cukup umur kepada kalian yang di dalamnya orang yang mau mengambil pelajaran bisa mengambil pelajaran dan telah datang pula pemberi peringatan kepada kalian? Maka rasakanlah! karena tidak ada seorang penolongpun bagi orang–

orang zalim itu,” [Fathir: 37]

Nasi telah menjadi bubur dan segala penyesalan tiada berarti di sana, maka apakah ada yang memperhatikan hal itu?

Itu di antara yang akan dialami oleh orang-orang yang membawa dosa syirik yang merupakan pembatal keislaman dan yang menjadikan sebagai orang yang kafir dengan vonis Al Qur’an.

Bapak-bapak para pembuat hukum (undang-undang) dan bapak-bapak yang menjadi aparat penegak hukum buatan itu atau menjadi pelindungnya mari kita simak uraian berikut ini yang akan menjelaskan macam syirik akbar yang mana telah melembaga dan menjadi hal yang dianggap lumrah dan menjerumuskan banyak manusia ke dalamnya, dan bahkan bapak-bapak merupakan pelopornya dan memiliki bagian terbesar di dalamnya serta akan mendapatkan perhitungan disisi Allah….

Saya berharap demi kebaikan anda sekalian agar membacanya terlebih dahulu dengan lapang dada karena anda adalah orang yang telah mengecap pendidikan dan singkirkan sifat premanisme seperti keangkuhan dan arogan sebelum mendengar penjelasan.

Ingatlah bahwa yang menciptakan semua manusia dan alam semesta ini hanyalah Allah ta’ala. Dan hanya Dia-lah yang berhak menetapkan aturan, hukum dan putusan bagi makhluk- makhluk ciptaan-Nya, karena Dzat yang menetapkan aturan hanyalah Dzat yang menciptakan, sebagaimana firman-Nya:

(8)

www.millahibrahim.wordpress.com | 7 Ÿωr&

ã&s!

ß,ù=sƒø:$#

â÷ö∆F{$#uρ

“Sesungguhnya hanya milik Allahlah penciptaan dan perintah (pengaturan).“ [Al A’raf: 54]

Penciptaan dan pengaturan (penetapan hukum) merupakan di antara hak khusus Allah ta’ala, yang barangsiapa mengklaim salah satunya, maka dia telah memposisikan dirinya sebagai tuhan dan barangsiapa menyandarkan salah satunya kepada selain Allah maka dia telah mempertuhankan selain Allah dan telah mempersekutukan dengan Allah. Sebagaimana orang yang meyakini sebagian alam ini diciptakan oleh selain Allah maka dia itu telah meyakini tuhan selain Allah, maka begitu juga orang yang meyakini bahwa sebagian manusia berhak membuat hukum maka dia itu telah mepertuhankan orang-orang tersebut, karena pembuatan hukum adalah hak khusus ketuhanan… Allah berfirman:

ÈβÎ) ãΝõ3ß⇔ø9$#

āωÎ)

¬!

“Hak membuat hukum (putusan) itu hanya milik Allah," [Al An’am: 57 dan Yusuf: 40]

Berfirman:

Ÿωr&

ã&s!

ãΝõ3çtø:$#

“Ingatlah, hanya milik-Nya lah segala putusan (hukum)." [Al An’am: 62]

Dan dikarenakan Allah ta’ala tidak menyertakan satu makhlukpun di dalam penciptaan, maka Diapun tidak memperkenankan satu makhlukpun di dalam penetapan hukum aturan yang dilakukan kepada makhluk-Nya, sebagaimana firman-Nya:

Ÿωuρ ۂΎô³ç„

ÿϵÏϑõ3ãm’Îû

#Y‰ymr&

“Dan Dia tidak menyertakan satu makhlukpun di dalam hukum-Nya.”[Al Kahfi: 26]

Dan di dalam qira’ah mutawatirah lain, Ibnu 'Amir membacanya:

اًدَﺤَأ ِﻪِﻤْﻜُﺤ ﻲِﻓ ْكِرْﺸُﺘ َﻻَو

“Dan janganlah kamu menyertakan satu makhlukpun didalam hukum-Nya,”

Di dalam ayat tersebut Allah menamakan penyertaan di dalam hak hukum sebagai syirik (penyekutuan), karena Allah ta’ala telah menyebut penyandaran kewenangan pembuatan hukum sebagai ibadah yang hanya boleh disandarkan kepada-Nya, sebagaimana firman-Nya:

ÈβÎ) ãΝõ3ß⇔ø9$#

āωÎ)

¬!

4

ttΒr&

āωr&

(#ÿρ߉ç7÷ès?

HωÎ) çν$−ƒÎ)

4

y7Ï9≡sŒ ßÏe$!$#

ãΝÍh‹s)ø9$#

£Å3≈s9uρ uŽsYò2r&

Ĩ$¨Ζ9$#

Ÿω šχθßϑn=ôètƒ

“Hak menetapkan hukum hanyalah milik Allah, Dia memerintahkan agar kalian tidak beribadah kecuali kepada-Nya. Itulah dien yang lurus, akan tetapi mayoritas manusia tidak mengetahui,”

[Yusuf: 40]

Perhatikan ayat tersebut! dimana Allah menuturkan perintah ibadah hanya kepada-Nya setelah menjelaskan bahwa penetapan hukum (undang-undang) itu hanya milik-Nya, sehingga ini menunjukkan bahwa penyandaran hak kewenangan pembuatan hukum adalah ibadah yang bila

(9)

www.millahibrahim.wordpress.com | 8 disandarkan kepada selain-Nya adalah syrik akbar dari pelakunya dan bila hak kewenangan pembuatan hukum itu diklaim oleh seseorang maka dia telah mengaku dirinya sebagai tuhan walau tidak terang-terangan dengan lisannya, tapi itulah hakikat perbuatan dan klaimnya. Dan ini dibuktikan dengan firman Allah ta’ala:

(#ÿρä‹sƒªB$#

öΝèδu‘$t6ômr&

öΝßγuΖ≈t6÷δâ‘uρ

$\/$t/ö‘r&

Âχρߊ ÏiΒ

«!$#

yx‹Å¡yϑø9$#uρ š∅ö/$#

zΝtƒötΒ

!$tΒuρ (#ÿρãÏΒé&

āωÎ) (#ÿρ߉ç6÷èu‹Ï9

$Yγ≈s9Î)

#Y‰Ïm≡uρ

(

tµ≈s9Î) āωÎ) uθèδ

4

…çµoΨ≈ysö7ß™

$£ϑtã šχθà2̍ô±ç„

∩⊂⊇∪

“Mereka (orang-orang nasrani) telah menjadikan alim ulama dan para rahib mereka sebagai tuhan- tuhan selain Allah dan (mempertuhankan) Al-Masih Ibnu Maryam (juga), padahal mereka itu tidak diperintahkan kecuali untuk beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan yang berhak diibadati kecuali Dia, maha suci Dia dari apa yang mereka persekutukan.” [At Taubah: 31]

Di dalam ayat ini Allah ta’ala telah menvonis orang-orang nasrani dengan banyak vonis, di antaranya:

- mereka telah mempertuhankan para alim ulama dan pendeta mereka - mereka beribadah kepada alim ulama dan pendeta-pendeta itu

- mereka telah melanggar dan membatalkan syahadat tauhid laa ilaaha ilallaah - mereka divonis musyrik (mempersekutukan Allah)

- alim ulama dan para pendeta itu telah memposisikan diri sebagai arbab (tuhan-tuhan)

Camkan vonis-vonis di atas, dan apa gerangan yang telah mereka lakukan itu sehingga mendapatkan vonis-vonis itu? Perhatikan ayat itu di dalam hadits berikut ini:

“Al Imam Tirmidzi meriwayatkan suatu hadits tentang tafsir peribadatan di dalam ayat itu, dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat itu dihadapan 'Adi Ibnu Hatim (saat itu masih Nasrani dan kemudian masuk Islam) dan ketika mendengar ayat itu dengan vonis-vonis tersebut maka 'Adi berkata: “Kami (maksudnya ia dan orang-orang Nasrani) tidak pernah mengibadati mereka (alim ulama dan pendeta),” maksudnya 'Adi merasa bahwa dirinya dan kaumnya tidak pernah mempertuhankan alim ulama dan pendeta, sehingga ia merasa heran dengan vonis-vonis itu dan apa gerangan peribadatan yang dimaksudkan di dalam ayat tersebut, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan seraya bertanya: “Bukankah mereka (alim ulama dan pendeta itu menghalalkan apa yang diharamkan Allah terus kalian ikut menghalalkannya, dan (bukankah) mereka itu mengharamkan apa yang dihalalkan Allah terus kalian ikut juga mengharamkannya?" Maksudnya bukankah mereka itu membuat hukum yang menyelisihi hukum Allah dan kalian menjadikan hukum buatan itu sebagai rujukan dan kalian loyal kepadanya? Maka 'Adi menjawab: “Ya, benar” maka Rasululah shallallaahu ‘alaihi wa sallam menyatakan: “maka itulah bentuk peribadatan kepada mereka,” Hadits ini dihasankan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah.

Sungguh nyata jelas bahwa perampasan kewenangan pembuatan sebagian hukum adalah perampasan hak ketuhanan dan pengklaiman sebagai tuhan, sedangkan loyalitas kepada hukum buatan itu adalah kemusyrikan, peribadatan kepada sipembuat hukum dan mempertuhankannya.

Apa bapak-bapak paham...?

(10)

www.millahibrahim.wordpress.com | 9 Supaya lebih paham maka saya tambahkan penjelasan…. Allah ta’ala berfirman:

Ÿωuρ (#θè=à2ù's?

$£ϑÏΒ óΟs9 ̍x.õ‹ãƒ ÞΟó™$#

«!$#

ϵø‹n=tã

…絯ΡÎ)uρ

×,ó¡Ïs9

3

¨βÎ)uρ šÏÜ≈u‹¤±9$#

tβθãmθã‹s9

#’n<Î) óΟÎγÍ←!$u‹Ï9÷ρr&

öΝä.θä9ω≈yfã‹Ï9

(

÷βÎ)uρ öΝèδθßϑçG÷èsÛr&

öΝä3¯ΡÎ) tβθä.Ύô³çRmQ

∩⊇⊄⊇∪

“Dan janganlah kalian memakan dari (daging hewan) yang tidak disebutkan nama Allah diatasnya, karena ia adalah kefasiqan. Dan sesungguhnya setan-setan benar-benar membisikkan kepada wali- walinya supaya mereka membantah kalian, dan bila kalian mematuhi mereka maka sesungguhnya kalian adalah benar-benar orang musyrik.” [Al An’am: 121]

Ayat ini menjelaskan haramnya bangkai bagi kaum muslimin, dan sedangkan orang-orang kafir Quraisy mereka itu menghalalkannya dengan dalih bahwa itu adalah sembelihan Allah, dan mereka berupaya mendebat kaum muslimin agar menyetujui satu hukum itu seraya mengatakan:

“Apa yang disembelih Allah kalian tidak mau memakannya dan sedangkan apa yang kalian sembelih maka kalian mau memakannya.” [Diriwayatkan Al Hakim dengan sanad yang shahih dari Ibnu Abbas]

Ucapan itu adalah bisikan syaitan kepada wali-walinya untuk mendebat kaum muslimin agar menyetujui penyandaran satu hukum saja kepada selain Allah dan menerima hukum itu, dan apa vonis dari Allah?

÷βÎ)uρ öΝèδθßϑçG÷èsÛr&

öΝä3¯ΡÎ) tβθä.Ύô³çRmQ

“Dan bila kalian mematuhi mereka, maka sesungguhnya kalian adalah benar-benar orang musyrik.”

Perhatikan vonis musyrik bagi orang yang menyetujui penyandaran satu hukum saja kepada selain Allah atau loyalitas kepada hukum buatan itu dan si pembuat hukumnya divonis sebagai wali syaitan dan hukum yang digulirkannya sebagai wahyu (bisikan syaitan).

Dan di dalam ayat 60 surat An Nisa, Allah menamakan hukum buatan sebagai thaghut yang harus diingkari:

öΝs9r&

ts?

’n<Î) šÏ%©!$#

tβθßϑãã÷“tƒ öΝßγ¯Ρr&

(#θãΨtΒ#u

!$yϑÎ/

tΑÌ“Ρé&

y7ø‹s9Î)

!$tΒuρ tΑÌ“Ρé&

y7Î=ö6s% ÏΒ tβρ߉ƒÌãƒ βr&

(#þθßϑx.$y⇔tFtƒ

’n<Î)

ÏNθäó≈©Ü9$#

ô‰s%uρ (#ÿρâ÷É∆é&

βr&

(#ρãàõ3tƒ

ϵÎ/

߉ƒÌãƒuρ ß≈sÜø‹¤±9$#

βr&

öΝßγ¯=ÅÒムKξ≈n=|Ê

#Y‰‹Ïèt/

∩∉⊃∪

“Apa kamu memperhatikan orang-orang yang mengaku bahwa mereka itu beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan apa yang diturunkan (kepada orang-orang) sebelummu, mereka itu berkehendak untuk berhakim kepada thaghut padahal mereka telah diperintahkan untuk ingkar terhadapnya. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh- jauhnya.”

Di sini Allah mencap hukum yang dirujuk selain hukum-Nya sebagai thaghut, dan begitu orang atau lembaga yang membuatnya, serta begitu juga orang yang memutuskan dengan berlandaskan kepadanya, dan orang yang merujuk hukum kepada thaghut itu telah dianggap bohong keimanannya oleh Allah ta’ala, yaitu hanya klaim (pengakuan belaka). Karena itu

(11)

www.millahibrahim.wordpress.com | 10 mengingkari atau menjauhi thaghut itu adalah tuntunan dakwah semua rasul, sebagaimana firman- Nya ta’ala:

ô‰s)s9uρ

$uΖ÷Wyèt/

Èe≅à2’Îû 7π¨Βé&

»ωθß™§‘

Âχr&

(#ρ߉ç6ôã$#

©!$#

(#θç7Ï⊥tGô_$#uρ

|Nθäó≈©Ü9$#

“Sesungguhnya Kami benar-benar telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat, (rasul-rasul itu menyerukan),” beribadahlah kalian kepada Allah dan jauhilah thaghut itu .” [An Nahl: 36]

Bagaimana bila dirinya adalah thaghut yaitu si pembuat hukum selain Allah. Juga bagaimana dikatakan telah menjauhi thaghut bila orang malah menjadi penegak atau pelindung hukum buatan thaghut ini?

Padahal seseorang tidak dianggap memegang al 'urwah al wutsqa (ikatan tali yang sangat kokoh) yaitu syahadat laa ilaaha illallah, kecuali bila dia ingkar (kufur) kepada thaghut dan beriman kepada Allah secara bersamaan:

t¨t6¨?‰s%

߉ô©”9$#

zÏΒ Äcxöø9$#

4

yϑsù öàõ3tƒ ÏNθäó≈©Ü9$$Î/

-∅ÏΒ÷σãƒuρ

«!$$Î/

ωs)sù y7|¡ôϑtGó™$#

Íοuρóãèø9$$Î/

4’s+øOâθø9$#

Ÿω tΠ$|ÁÏΡ$#

$oλm;

“Barangsiapa kafir kepada thaghut dan beriman kepadaAllah, maka sungguh dia telah berpegang pada ikatan tali yang sangat kokoh yang tidak mungkin putus.” [Al Baqarah: 256]

Sedangkan di antara thaghut itu adalah hukum buatan dan orang yang membuatnya, sebagaimana di dalam surat An Nisa ayat 60 tadi. Dan di dalam surat An Nisa ayat 76 Allah mencap kafir orang yang berkiprah melindungi atau menjadi pembela thaghut:

tÏ%©!$#

(#θãΨtΒ#u

tβθè=ÏG≈s)ムÈ≅‹Î6y™’Îû

«!$#

(

tÏ%©!$#uρ (#ρãxx.

tβθè=ÏG≈s)ムÈ≅‹Î6y™’Îû

ÏNθäó≈©Ü9$#

(

“Orang-orang yang beriman adalah berperang dijalan Allah, dan orang-orang yang kafir adalah berperang di jalan thaghut.”

Dan Allah ta’ala juga memvonis kafir orang yang menjadikan thaghut sebagai pemimpinnya yang mana ia berloyalitas kepadanya:

šÏ%©!$#uρ (#ÿρãxx.

ãΝèδäτ!$uŠÏ9÷ρr&

ßNθäó≈©Ü9$#

ΝßγtΡθã_̍÷‚ムš∅ÏiΒ

Í‘θ–Ψ9$#

’n<Î) ÏM≈yϑè=—à9$#

“Dan orang-orang kafir itu para pemimpin mereka itu adalah thaghut, para thaghut itu mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan." [Al Baqarah: 257]

Ya, para pembuat hukum selain Allah itu selain divonis sebagai arbab/tuhan tuhan palsu (At Taubah: 31) atau sebagai wali-wali syetan (Al An'am: 121) atau thaghut (An Nisa: 60), maka mereka juga divonis sebagai syuraka (sekutu-sekutu yang disembah) di dalam firman-Nya:

÷Πr&

óΟßγs9 (#àσ¯≈Ÿ2uŽà°

(#θããuŽŸ°

Οßγs9 zÏiΒ ÉÏe$!$#

öΝs9$tΒ .βsŒù'tƒ ϵÎ/

ª!$#

“Atau apakah mereka memiliki syuraka (sekutu-sekutu yang disembah) yang menetapkan bagi mereka dari dien (aturan hidup) ini apa yang tidak Allah izinkan.” [Asy Syura: 21]

(12)

www.millahibrahim.wordpress.com | 11 Disini Allah ta’ala menyebut yang menetapkan dien sebagai syuraka (sekutu-sekutu yang disembah), sedangkan di antara makna dien adalah hukum atau undang-undang sebagaimana firman-Nya:

tβ%x.$tΒ x‹è{ù'uŠÏ9 çν$yzr&

ÈÏŠ’Îû Å7Î=yϑø9$#

H

“Tidak mungkin ia (Yusuf) itu membawa saudaranya ke dalam dien (undang-undang) raja.”[Yusuf:

76]

Sedangkan penyembahan (peribadatan) kepada syuraka (para pembuat undang-undang)itu bukanlah dengan sujud, ruku dan shalat kepadanya, akan tetapi dengan loyalitas, kepatuhan dan kesetiaan serta ketaatan kepadanya sebagaimana penjelasan At Taubah ayat 31 berikut tafsir nabawi terhadapnya, dan sebagaimana penegasan Al An’am ayat 121 yang lalu:

÷βÎ)uρ öΝèδθßϑçG÷èsÛr&

öΝä3¯ΡÎ) tβθä.Ύô³çRmQ

∩⊇⊄⊇∪

“Dan bila kalian mematuhi mereka, maka sesungguhnya kalian adalah benar-benar orang musyrik.”

Dan sebagaimana penegasan firman-Nya saat menghikayatkan ucapan Fir’aun thaghut Mesir zaman Nabi Musa ‘alaihissalam tentang bentuk peribadatan kaumnya terhadapnya:

(#þθä9$s)sù ßÏΒ÷σçΡr&

ÈøuŽ|³t6Ï9

$uΖÎ=÷WÏΒ

$yϑßγãΒöθs%uρ

$uΖs9 tβρ߉Î7≈tã

∩⊆∠∪

“Maka mereka (Fir’aun dan para pembesar negerinya) berkata: Apa kami percaya kepada dua manusia yang seperti kami juga padahal kaum keduanya adalah menghambakan diri kepada kami.” [Al Mu’minun: 47]

Yang dimaksud dua manusia adalah Musa dan Harun 'alaihimassalam….

Para ulama tafsir semua mentafsirkan َنوُﺪِﺑﺎَﻋ (menghambakan diri) dengan (mentatati/

mematuhi/loyalitas)

Dan pentuhanan diri Fir’aun dengan ucapannya:

tO$tΡr&

ãΝä3š/u‘

4’n?ôãF{$#

∩⊄⊆∪

“Aku adalah tuhan kalian yang tertinggi.” [An Nazi'at:24]

Adalah pengklaiman keberhakkan pembuatan hukum dan undang-undang, dan dialah yang tertinggi karena hukum-hukum yang dibuat harus melalui pengesahannya. Karena untuk tuhan- tuhan penyembahan ritual do’a dan lain-lain, maka Fir’aun memiliki tuhan-tuhan yang diibadati oleh dirinya dan kaumnya. Sebagaimana firman Allah tentang mereka:

tΑ$s%uρ _|pRùQ$#

ÏΘöθs%ÏΒ tβöθtãöÏù â‘x‹s?r&

4y›θãΒ

…çµtΒöθs%uρ (#ρ߉šøã‹Ï9 ÇÚö‘F{$#’Îû

x8u‘x‹tƒuρ štFyγÏ9#uuρ

“Dan berkatalah para pembesar dari kaum Fir’aun: Apakah engkau (Fir’aun) membiarkan Musa dan kaumnya agar mereka berbuat kerusakan dibumi (Mesir) ini dan dia (Musa) meninggalkanmu dan tuhan-tuhanmu?.” [Al A’raf: 127]

Subhanallah… Nabi disebut sebagai perusak? Ya begitulah kekuasaan, dimana dibumi ini yang berkuasa adalah yang menentukan kamus, yang dianut penguasa adalah kebaikan dan jalan

(13)

www.millahibrahim.wordpress.com | 12 yang lurus, sedangkan yang dianut orang yang melawan maka akan dicapkerusakan, pengrusakan, teror dan kejahatan. Dan itu adalah sunnatullah pada kehidupan ini…

Saya kira cukup penguraian macam syirik akbar yang berkaitan dengan hukum ini, dimana ia adalah kekafiran, penyekutuan Allah dan pembatal keislaman yang melenyapkan semua amal ibadah yang tidak diampuni bila tidak ditaubati di dunia dan yang mengekalkan didalam neraka…

Jadi pembuat hukum dan undang-undang, orang yang menegakkannya baik dengan penjeratan yang melanggar atau pendakwaan dan penuntutan dengannya atau pemvonisan dengannya atau pelaksanaan eksekusi vonis itu, dan orang yang melindunginya serta berjanji setia kepadanya adalah orang-orang musyrik lagi kafir walaupun mengaku muslim dan rajin beribadah.

Mari bapak-bapak merenungi realita yang bapak-bapak geluti di dalamnya, bukankah di dalam bingkai sistim demokrasi ini yang berhak dan berwenang membuat hukum dan undang- undang itu bukan Allah ta’ala, tapi Parlemen dan lainnya? Bukankah tidak ada tindak pidana kecuali apa yang ditegaskan oleh undang-undang? Dan kepada undang-undang itu bapak berloyalitas dan bersumpah setia? Bukankah dengan panduan undang-undang itu bapak-bapak menangkap orang, menyidiknya, menjeratnya, mendakwanya, menuntutnya, menvonisnya, memenjarakannya, merampas hartanya atau menyitanya dan membebaskan? Kemana gerangan Al Qur’an yang katanya bapak-bapak mengimaninya sebagai pedoman hidup dan kitab suci? Apakah ia hanya dipakai untuk menyumpahi orang saja tapi hukum yang bapak-bapak jadikan pedoman adalah kitab-kitab lain?

Saya tidak perlu banyak melontarkan pertanyaan, karena saya yakin bapak-bapak memahami maksud saya….

Al Imam Ibnu Katsir berkata: “Barangsiapa meninggalkan aturan (hukum) yang baku yang diturunkan kepada Muhammad Ibnu Abdullah penutup para nabi dan malah merujuk pada hukum- hukum (Allah) yang lain yang sudah dinasakh (dihapus) maka dia itu kafir. Maka bagaimana dengan orang yang merujuk hukum kepada Alyasa dan lebih mendahulukannya terhadap aturan (yang diturunkan kepada Muhammad) itu, maka dia itu adalah kafir berdasarkan ijma (kesepakatan) kaum muslimin.” [Al Bidayah Wan Nihayah 13/119]

Al Yasa adalah Yasiq yaitu kitab undang-undang hukum pidana yang dibuat Jenggis Khan yang memuat aturan hukum yang dia ambil sebagian dari Yahudi, sebagian dari Nasrani, sebagian dari Islam, sebagaian dari ahli bid’ah dan sebagian dari buah pikirannya. Persis seperti kitab-kitab hukum yang dipakai oleh bapak-bapak, yaitu buatan manusia, dimana ada yang dari Nasrani (Belanda) seperti Kuhap, ada yang dari Islam seperti yang dipakai di PA, ada yang disponsori Amerika seperti UU anti jihad (yang disebut terror), dan hasil buah pikiran anggota dewan. Tapi semua itu menjadi hukum yang baku setelah ditetapkan dan disahkan oleh thaghut negeri, sebagaimana Al Yasa menjadi hukum yang baku setelah ada pengesahan Jenggis Khan…. Bagaimana vonis dari ulama bagi orang yang merujuk kepadanya? Lihat ucapan Ibnu Katsir di atas!

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Orang dikala menghalalkan hal haram yang disepakati keharamannya, atau mengharamkan hal yang disepakati kehalalannya, atau mengganti aturan yang disepakati maka dia itu kafir murtad dengan kesepakatan ulama.” [Majmu Al Fatawa 3/276]

(14)

www.millahibrahim.wordpress.com | 13 Penghalalan itu banyak bentuknya, di antaranya peniadaan sangsi terhadap pelakunya.

Pengharaman juga banyak bentuknya, di antaranya penetapan hukum sangsi bagi pelakunya. Di Islam orang yang berzina ridla adalah dosa dan ada sangsi hukum, baik sedang hamil ataupun tidak, baik di atas umur 17 tahun atau di bawahnya selagi dia baligh.

Tapi coba bagaimana dalam hukum yang bapak-bapak pakai, apakah dua lajang yang ridla sama ridla lagi di atas umur 17 tahun dan tidak hamil terus berzina, apa ada sangsi hukum? tidak ada, ini artinya halal dalam hukum bapak-bapak…

Orang tua mendidik anaknya dengan memukul si anak karena tidak mau shalat, di Islam adalah ajaran dan bahkan diperintahkan dengan sabda Rasul:

مﻫو ﺎﻬﻴﻠﻋ مﻫوﺒرﻀاو رﺸﻋ ءﺎﻨﺒ أ

“Dan pukullah anak-anak karena tidak shalat sedangkan mereka berumur sepuluh tahun.” [Hadits Shahih]

Tapi bagaimana dalam hukum bapak-bapak bila si anak mengadukan pemukulan itu kepada polisi, apa hukumannya? Dia kena pasal kekerasan dalam rumah tangga khan?

Kalau merubah aturan hukum, maka ini sudah diketahui umum, potong tangan dalam pencurian diganti dengan penjara (pasal 362, 363 Kuhap) dera dan rajam bagi pezina diganti dengan penjara bila dianggap melanggar pasal 285 Kuhap, qishash dan diyat serta kaffarat bagi pembunuh diganti dengan penjara (pasal 338, 340 Kuhap sesuai motif) dan lain sebagainya…

Bagaimana bapak-bapak?

Al Imam Muhammad Al Amin Asy Syinqithi rahimahullah berkata: “Sesungguhnya orang- orang yang mengikuti undang-undang buatan (undang-undang positif) yang disyariatkan oleh syaitan lewat lisan wali-walinya seraya menyelisihi apa yang telah Allah syariatkan lewat lisan para rasul-Nya shalawatullah wa salamuhu ‘alaihim, adalah bahwa tidak ada yang meragukan perihal kekafiran dan kemusyrikan mereka kecuali orang yang telah Allah tutup bashirahnya dan telah Dia butakan dari melihat cahaya wahyu, seperti mereka.” [Tafsir Adlwaul Bayan, dalam tafsir surat Asy Syura]

Berkata juga: “Bahwa setiap orang yang mengikuti aturan, undang-undang dan hukumyang menyelisihi apa yang disyariatkan Allah lewat lisan rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam maka dia itu musyrik kepada Allah, kafir lagi menjadikan yang diikutinya itu sebagai tuhan.” [Al Hakimiyyah]

Dari uraian singkat diatas, saya yakin bapak-bapak memahami posisi masing-masing dari syirik akbar yang berkaitan dengan hukum buatan yang ada. Ingat selalu bahwa syirik akbar itu membatalkan keislaman, menghapuskan amalan dan mengekalkan didalam neraka…

Sungguh saya mencintai keselamatan bagi bapak-bapak diakherat kelak, dan saya mengingatkan anda sekalian hanyalah dengan wahyu Allah:

نو ُرَذﻨُﻴ ﺎَﻤ اَذِإ ءﺎَﻋدﻝا مﺼﻝا ُﻊَﻤْﺴَﻴ َﻻَو ِﻲْﺤَوْﻝﺎِﺒ مُﻜُرِذﻨُأ ﺎَﻤﻨِإ ْلُﻗ

“Katakanlah: Aku hanyalah mengingatkan kalian dengan wahyu, sedangkan orang-orang yang tuli tidak lah mendengar seruan bila diingatkan“ [Al Anbiya: 45]

(15)

www.millahibrahim.wordpress.com | 14 Allah juga mengatakan:

öÏj.x‹sù ÏMyèx¯ΡβÎ)

3“tø.Ïe%!$#

㍩.¤‹u‹y™∩∪

4y´øƒs†tΒ

∩⊇⊃∪

$pκâ:¨ΖyftGtƒuρ

’s+ô©F{$#

∩⊇⊇∪

“Ï%©!$#

’n?óÁtƒ u‘$¨Ζ9$#

3“uŽö9ä3ø9$#

∩⊇⊄∪

“Maka berilah peringatan bila peringatan itu bermanfaat, akan tersadarlah orang yang takut (kepada Allah) dan akan dijauhi oleh orang yang binasa yang akan masuk api yang besar”[Al A’la:

9-12]

Bagaimana solusinya?

Larilah kepada tauhid dan tinggalkan syirik akbar itu dengan berlepas diri dari keberkecimpungan di dalam pembuatan hukum atau penegakkannya atau perlindungannya.

Keluarlah dari dinas-dinas semacam itu walau akan kehilangan dunia (gaji dan fasilitas) yang fana itu demi meraih apa yang disisi Allah, dan masih banyak pintu-pintu rizqi yang tidak mengorbankan tauhid didalamnya.Bergegaslah sebelum ajal menjemput tiba-tiba, sebelum datang hari dimana angan-angan tertinggi adalah ingin kembali kedunia lagi, bukan untuk shalat, zakat, shaum, dan yang lainnya, tapi untuk berlepas diri dari orang-orang yang diikutinya didunia yang telah menyesatkannya dari tauhid kepada syirik:

øŒÎ) r&§t7s?

tÏ%©!$#

(#θãèÎ7›?$#

zÏΒ šÏ%©!$#

(#θãèt7¨?$#

(#ãρr&u‘uρ z>#x‹yèø9$#

ôMyè©Üs)s?uρ ãΝÎγÎ/

Ü>$t7ó™F{$#

∩⊇∉∉∪

tΑ$s%uρ tÏ%©!$#

(#θãèt7¨?$#

öθs9 āχr&

$oΨs9 Z留x.

r&§t6oKoΨsù öΝåκ÷]ÏΒ

$yϑx.

(#ρâ§t7s?

$¨ΖÏΒ

3

y7Ï9≡x‹x.

ÞΟÎγƒÌãƒ ª!$#

öΝßγn=≈yϑôãr&

BN≡uŽy£ym öΝÍκöŽn=tæ

(

$tΒuρ tÅ_̍≈y‚Î/Νèδ

zÏΒ Í‘$¨Ψ9$#

∩⊇∉∠∪

“Disaat orang-orang yang diikuti berlepas diri dari orang-orang yang mengikuti (nya) dan mereka melihat adzab serta segala hubungan di antara mereka telah terputus dan berkatalah orang-orang yang mengikuti "andaikata kami memiliki kesempatan kembali kedunia, tentu kami akan berlepas diri dari mereka sebagaimana mereka telah berlepas diri dari kami”. Begitulah Allah memperihatkan kepada mereka amalan-amalannya sebagai penyesalan yang sangat atas diri mereka, sedangkan mereka itu benar-benar tidak bisa keluar dari neraka”. [Al Baqarah: 166-167]

Bapak-bapak, ingatlah bahwa saya tidak memiliki niat dan kepentingan apapun dengan tulisan ini selain kepedulian dan kecintaan kebaikan akherat bagi bapak-bapak. Saya bukan orang yang seperti orang-orang ahli agama yang ada disekeliling anda, dan bahkan anda beri mereka gaji untuk menggendangi segala apa yang anda sekalian lakukan dan bahkan mencarikan keabsahan syar’iy bagi hal-hal itu. Sungguh itu adalah penipuan terhadap bapak-bapak dan bahkan meracuni anda tanpa disadari, karena ada kepentingan dunia saling menguntungkan, yaitu anda tentram dengan syirik akbar hukum itu dan mereka lancar mendapatkan upahnya. Saya harap tidak tersinggung, tapi bila tersinggung maka berarti memang itu kenyataannya.

Saya hanya mengingatkan dan menakut-nakuti anda dengan perhitungan Allah dan adzab- Nya, karena hanya itu yang saya miliki, dan saya berdoa semoga kekuatan yang anda miliki digunakan untuk membela agama Allah Ta’ala, bukan untuk memeranginya seperti realita bapak- bapak hari ini.

Bapak-bapak ingatlah bahwa dunia ini hanya sebentar saja, semua kita akan pindah kealam yang abadi, semua kekuasaan didunia yang dijadikan kebanggaan dan alat untuk menindas hamba- hamba Allah akan lenyap, semua harta akan binasa, dinas dan korp yang anda loyal kepadanya akan

(16)

www.millahibrahim.wordpress.com | 15 hilang, dan semua hubungan dan ikatan akan terputus kemudian menjadi permusuhan dan sumber saling melaknat di alam sana.

âHξÅzF{$#

¥‹Í×tΒöθtƒ óΟßγàÒ÷èt/

CÙ÷èt7Ï9

<ρ߉tã āωÎ) šÉ)−Fßϑø9$#

∩∉∠∪

“Para kekasih dihari itu sebagian mereka adalah musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang- orang yang bertaqwa“. [Az Zukhruf: 67]

Dimana ikatan-ikatan itu telah dijadikan berhala yang lebih dikedepankan daripada Allah dan hukum-Nya, seperti ikatan nasionalisme, tanah air dan kebangsaan, sehingga demi menjaga keutuhan ikatan yang menghimpun berbagai pemeluk agama maka hukum Allah ta’ala disingkirkan dan hukum buatanlah yang dipakai demi menjaga keutuhan dan saling mencintai di dalam dasar berhala ikatan ini. Ya bisa saja terjadi kerukunan semu dan keutuhan di dalam bingkai ikatan berhala ini di dunia, tapi di akherat kelak akan saling mengingkari saling melaknat, sebagaimana firman-Nya:

tΑ$s%uρ

$yϑ¯ΡÎ) Οè?õ‹sƒªB$#

ÈβρߊÏiΒ

«!$#

$YΖ≈rO÷ρr&

nο¨Šuθ¨Β öΝä3ÏΨø‹t/

Íο4θuŠysø9$#’Îû

$u‹÷Ρ‘‰9$#

(

¢ΟèO uΘöθtƒ Ïπyϑ≈uŠÉ)ø9$#

ãàõ3tƒ Νà6àÒ÷èt/

<Ù÷èt7Î/

Ú∅yèù=tƒuρ Νà6àÒ÷èt/

$VÒ÷èt/

ãΝä31uρù'tΒuρ â‘$¨Ψ9$#

$tΒuρ Νà6s9 šΎÅÇ≈¯ΡÏiΒ

∩⊄∈∪

“Dan ia (Ibrahim) berkata: Sesungguhnya yang kalian pertuhankan selain Allah itu adalah berhala- berhala dalam rangka menimbulkan rasa saling mencintai diantara kalian di kehidupan dunia ini, kemudian di hari kiamat sebagian kalian ingkar terhadap sebagian yang lain, dan sebagian kalian melaknat sebagian yang lain, sedang tempat kembali kalian adalah api neraka, dan sama sekali tidak ada para penolong bagi kalian.” [Al Ankabut: 25]

Ikatan nasionalisme terputus, ikatan kebangsaan terputus, ikatan tanah air terputus dan ikatan bhinneka tunggal ika juga terputus.

ôMyè©Üs)s?uρ ãΝÎγÎ/

Ü>$t7ó™F{$#

“Dan segala hubungan di antara mereka telah terputus.” [Al Baqarah: 166]

‰s)s9 yì©Üs)¨?

öΝä3oΨ÷t/

¨≅|Êuρ Νà6Ψtã öΝçGΨä.$¨Β

tβθßϑãã÷“s?

“Sungguh benar-benar telah terputus segala hubungan diantara kalian, dan lenyaplah dari kalian dari apa yang dahulu kalian klaim.”[Al An'am: 94]

Maka segeralah bapak-bapak lepaskan ikatan-ikatan itu dan berpeganglah dengan ikatan yang sangat kekal yang tidak akan terputus, yaitu ikatan ﷲاﻻا ﻪﻟاﻻ yang implikasinya kufur (ingkar) kepada thaghut dan iman kepada Allah, bergabunglah dengan barisan tauhid dan tinggalkan barisan thaghut.

yϑsù öàõ3tƒ ÏNθäó≈©Ü9$$Î/

-∅ÏΒ÷σãƒuρ

«!$$Î/

ωs)sù y7|¡ôϑtGó™$#

Íοuρóãèø9$$Î/

4’s+øOâθø9$#

Ÿω tΠ$|ÁÏΡ$#

$oλm;

“Barangsiapa ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada ikatan tali yang sangat kokoh yang tidak mungkin putus.”[Al Baqarah: 256]

(17)

www.millahibrahim.wordpress.com | 16 Dimana hanya ikatan inilah yang menyelamatkan dari masuk neraka atau dari kekal di dalamnya. Janganlah khawatir tidak mendapatkan rizki dengan sebab meninggalkan dinas-dinas itu, karena sumber-sumber rizki itu banyak selain di dinas-dinas itu, sebab pemberi rizki hanyalah Allah:

Éir(Ÿ2uρ 7π−/!#yŠÏiΒ

āω ã≅ÏϑøtrB

$yγs%ø—Í‘

ª!$#

$yγè%ã—ötƒ öΝä.$−ƒÎ)uρ

“Dan berapa banyak hewan melata yang tidak memikul rizqinya, Allah-lah yang memberikan rizqi kepadanya dan kepada kalian.”[Al Ankabut:60]

Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:

سﻔﻨ توﻤﺘ نﻝ ﺘ ﻰﺘﺤ

ﺴ و ﺎﻬﻗزر لﻤﻜﺘ ﻠﺠ أ

ﺎﻬ

“Tidak akan mati satu jiwapun sampai dia menyempurnakan rizqinya dan ajalnya.” [Hadits Tsabit riwayat Al Hakim]

Terimalah nasehat dari orang yang anda anggap jahat, hina dan dangkal pemikiran ini, karena pengikut para nabi itu biasanya dianggap jahat oleh para pembesar setiap negeri yang menolak ajaran tauhid para nabi. Coba bapak-bapak perhatikan firman Allah tentang ucapan para penghuni neraka di dalam neraka:

(#θä9$s%uρ

$tΒ

$uΖs9 Ÿω 3“ttΡ Zω%y`Í‘

$¨Ζä.

Μè䑉ãètΡ zÏiΒ

Í‘#uŽõ°F{$#

∩∉⊄∪

“Dan mereka (para penghuni neraka) berkata: apa gerangan kenapa kami tidak melihat orang- orang yang dahulu kami anggap mereka tergolong orang-orang yang jahat.”[Shaad: 62]

Ternyata orang-orang yang di dunia dianggap jahat (terroris) oleh mereka itu malah ada di surga….

Subhanallah…

Lihat juga ucapan kaum nabi Nuh ‘alaihissallam:

š1ttΡ$tΒ āωÎ)

#\t±o0

$oΨn=÷VÏiΒ

$tΒuρ š1ttΡ šyèt7¨?$#

āωÎ) šÏ%©!$#

öΝèδ

$oΨä9ÏŒ#u‘r&

y“ÏŠ$t/

Ä“ù&§9$#

“Kami tidak melihat kamu diikuti kecuali oleh orang-orang yang mana mereka itu adalah orang- orang hina diantara kami lagi dangkal pemikirannya.” [Huud: 27]

Ini hanyalah nasehat dari orang yang peduli terhadap keselamatan bapak-bapak di akhirat kelak, bila anda suka maka terimalah dan amalkan, namun bila tidak suka maka saya telah menyampaikan dengan baik dan hujjah telah tegak secara berlapis-lapis terhadap anda. Marilah kita menunggu putusan Allah di akhirat kelak di saat kita bersimpuh hina di hadapan penguasa segalanya….

َنوُرُﻜْذَﺘَﺴَﻓ ﺎَﻤ

ُلوُﻗَأ ْمُﻜَﻝ ُضوَﻓُأَو يِرْﻤَأ ﻰَﻝِإ ِﻪﻠﻝا نِإ َﻪﻠﻝا ٌرﻴ ِﺼَﺒ ِدﺎَﺒِﻌْﻝﺎِﺒ

“Maka kelak kalian akan teringat apa yang aku katakan kepada kalian, dan aku serahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha melihat semua hamba.”[Al Mukmin: 44]

ﺘ مﻠﺴو ﻪﺒﺤﺼو ﻰﻝاو دﻤﺤﻤ ﻰﻠﻋ ﷲا ﻰﻠﺼو ارﻴﺜﻜ ﺎﻤﻴﻠﺴ

Sya'ban 1432 H

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan: “apakah ada perbedaan yang signifikan dari kemampuan memahami preposisi bahasa inggris dari siswa kelas V SDN

Solusi Kegiatan nyata untuk mengatasi hal tersebut dilakukan dengan membuka pusat- pusat layanan rehabilitasi korban, memberikan pelatihan khusus kepada pencari kerja tentang

Kondisi ruang kelas yang nyaman akan membantu siswa untuk lebih mudah dalam berkonsentrasi, memeperoleh hasil belajar yang maksimal dan dapat menikmati

Makalah yang berjudul “Fakta Sejarah Kemaritiman Indonesia” dibuat dengan maksud memenuhi tugas mata kuliah WSBM (Wawasan Sosial Budaya Maritim). Tujuan pembuatan makalah

Beginilah Gambar Perempuan Yang Kepalanya Ibarat Punuk Onta, Yang Disebutkan Oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam Dalam Hadits Shahih Riwayat Imam Muslim

Aspek dukungan sosial semacam ini memungkinkan seseorang memperoleh kerekatan (kedekatan) emosional sehingga menimbulkan rasa aman bagi yang menerima. Orang yang menerima

Ketua Tim Pengendali DAK sub bidang KB Provinsi (Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi) dan Ketua Tim Pengendali DAK SKPD KB Provinsi secara berkala melakukan

Persoalan yang menjadi objek penelitian penulis adalah meneliti apakah terjadi politisasi dalam konflik antar warga Desa Balinuraga dengan Desa Agom dan akhirnya meluas