• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA BENDA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA BENDA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA BENDA KONKRET TERHADAP HASIL

BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Gusti Ayu Putu Sugiantari, Gede Sedanayasa2, I Wayan Widiana3

Jurusan PGSD1, Jurusan BK2, Jurusan PGSD3, FIP Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

E-mail: gsugiantari@gmail.com1, gede_sedanayasa@yahoo.co.id2, wayan_widiana@yahoo.co.id3

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret dan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV di Gugus IV Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembaran. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Sampel penelitian ini yaitu siswa kelas IV SDN 3 Yehembang yang berjumlah 20 orang dan siswa kelas IV SDN 7 Yehembang yang berjumlah 21 orang.

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data test yaitu test hasil belajar. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial (uji-t). Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar Matematika yang signifikan antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret dan siswa yang mengikuti pembelajaran model pembelajaran konvensional (thitung = 2,574 >

ttabel = 2,023). Perbandingan hasil perhitungan skor rata-rata hasil belajar Matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret adalah 14,25 sedangkan pembelajaran model konvensional diperoleh skor rata-rata hasil belajar Matematika adalah 12,381 Hal ini berarti penerapan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret berpengaruh terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas IV semester genap di Gugus IV Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana tahun pelajaran 2015/2016.

Kata kunci: Model Pembelajaran TTW, Media Benda Konkret, Hasil Belajar Matematika

Abstract

The purpose of this research is knowing the difference of result learning mathematics between students who following the study with Think Talk Write (TTW) assisted by object of concret and conventional media environment in grade IV, tim IV, in Mendoyo district, Jembrana Regency. The type of this research is quasi experimental research.

Sample of this research are students in grade IV SDN 3 Yehembang which amount 20 people and students in grade IV SDN 7 Yehembang which amount 21 people. Data in this research using the data test that is the test result of learning. Data collected were analyzed using descriptive statistical analysis and inferential statistics (t-test). The research found that there are significant differences of result learning mathematics between group of students who following study with Think Talk Write (TTW) assisted by object of concret and group students who following study with conventional study model (thitung = 2,574 > ttabel = 2,023). The difference of the average skor of the result learning mathematics who following study with Think Talk Write (TTW) assisted by object of is 14,25 while with conventional study is 12,381. This means learning applications with Think Talk Write (TTW) models assisted by object of concret having an effect learning mathematics of students grade IV, tim IV, in the second semester, in Mendoyo District, Jembrana Regency, academic year 2015/2016.

Key Words: Think Talk Write (TTW), Object of Concret, Result Learning

(2)

2 PENDAHULUAN

Menurut Antonius (2006:1) matematika merupakan ilmu dasar yang sudah menjadi alat untuk mempelajari ilmu - ilmu yang lain. Oleh karena itu penguasaan terhadap matematika muthlak diperlukan dan konsep - konsep matematika harus dipahami dengan betul dan benar sejak dini. Hal ini karena konsep-konsep dalam matematika merupakan suatu rangkaian sebab akibat. Suatu konsep disusun berdasarkan konsep - konsep sebelumnya, dan akan menjadi dasar bagi konsep -konsep selanjutnya, sehingga pemahaman yang salah terhadap suatu konsep, akan berakibat pada kesalahan pemahaman terhadap konsep - konsep selanjutnya. Konsep matematika yang diberikan pada siswa sekolah dasar (SD) sangatlah sederhana dan mudah, tetapi sebenarnya materi matematika SD memuat konsep -konsep yang mendasar dan penting serta tidak boleh dipandang sepele. Diperlukan kecermatan dalam menyajikan konsep - konsep tersebut, agar siswa mampu memahaminya secara benar, sebab kesan dan pandangan yang diterima siswa terhadap suatu konsep di sekolah dasar dapat terus terbawa pada masa - masa selanjutnya.

Dalam pembelajaran berbagai permasalahan dapat saja terjadi, baik dari pihak siswa ataupun guru. Masalah yang dapat muncul dari pihak guru, misalnya pemilihan strategi belajar, cara memotivasi siswa, pemahaman karakteristik anak, dan sebagainya.

Sedangkan pada diri siswa antara lain pengaturan waktu belajar, memilih cara belajar yang efektif, mempersiapkan ulangan harian ataupun ujian akhir, cara memusatkan perhatian, cara belajar kelompok, maupun individu itu sendiri, rasa tidak suka pada suatu pelajaran tertentu dan lainnya.

Salah satu mata pelajaran yang dibelajarkan di sekolah dasar adalah mata pelajaran matematika. Mata pelajaran matematika adalah suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran

deduktif yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima sehingga keterkaitan antara konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas.

Dalam observasi yang dilakukan pada tanggal 24 November 2015 di gugus IV diketahui bahwa ada berbagai permasalahn dalam pembelajaran matematika. Permasalahan tersebut antara lain: 1) dalam pembelajaran Matematika guru cenderung memberikan informasi dengan kata-kata kepada peseta didik. Metode mengajar seperti itu sering disebut dengan metode ceramah, 2) guru juga kerap memberikan latihan soal dalam pembelajaran matematika, soal ini diberikan begitu saja setelah guru berceramah tanpa memperhitungkan pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan, 3) guru selalu mendominasi kelas membuat siswa yang belum paham enggan bertanya dan memilih diam, 4) sebagian siswa yang belum paham lebih memilih untuk menyontek pada temannya daripada bertanya langsung pada guru, 5) siswa kerap terlihat bosan dan mengantuk saat pembelajaran matematika berlangsung.

Terjadinya permasalahan tersebut dapat dibuktikan dengan masih rendahnya nilai Matematika pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar Di Gugus IV Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana. Dilihat dari hasil belajar matematika dengan rata-rata masih dibawah standar, dimana KKM dari hasil belajar Matematika digugus IV Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana ialah 60. Di SDN 1 Yehembang dengan rata-rata nilai matematikanya ialah 58, untuk SDN 2 Yehembang rata-rata nilai matematikanya 68,5, di SDN 3 Yehembang rata – rata nilai matematikanya 65,4, di SDN 4 Yehembang rata-rata nilai matematikanya 78,9, di SDN 5 Yehembang rata – rata nilai matematikanya 68,2, untuk SDN 6 Yehembang dengan rata-rata nilai

(3)

3 matematikanya 68,9, di SDN 7 Yehembang rata-rata nilai matematikanya 64,1, di SDN 1 Yehembang Kauh rata-rata nilai matematikanya ialah 65, untuk SDN 2 Yehembang Kauh rata-rata nilai matematikanya 64,3, di SDN 3 Yehembang Kauh rata-rata nilai matematikanya 60,4, untuk SDN 5 Yehembang Kauh rata-rata nilai matematikanya 64,7 dan di SDN 5 Yehembang Kauh rata-rata nilai matematikanya 65,2.

Hasil Belajar adalah nilai yang diperoleh oleh siswa setelah melakukan proses belajar dalam kurun waktu tertentu. Perlu disadari bahwa, pengetahuan pemahaman konsep- konsep dasar Matematika sangat diperlukan dalam berbagai segi kehidupan manusia. Konsep-konsep dasar Matematika yang dimaksudkan adalah konsep-konsep Matematika di kelas IV SD semester II yang meliputi materi bangun ruang yang didalamnya terdiri dari kubus, balok, kerucut, tabung dan bola. .

Agar proses pembelajaran berhasil, guru diharapkan mampu menerapkan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan pembelajaran matematika, guru diharapkan menanamkan prinsip atau rumus yang ada. Dalam hal ini sebelum siswa menyelesaikan sebuah soal, siswa harus memahami soal tersebut secara menyeluruh. Ia harus tahu apa yang diketahui, apa yang dicari, rumus atau teorema yang harus digunakan dan cara penyelesaiannya. Salah satu model pembelajaran yang dapat memaksimalkan pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika adalah model pembelajaran Think Talk Write (TTW).

Miftahul Huda (2013:218) menyatakan, Think Talk Write (TTW) adalah model yang memfasilitasi latihan berbahasa secara lisan dan menulis bahasa tersebut dengan lancar. Model TTW mendorong siswa untuk berpikir, berbicara dan kemudian menuliskan suatu topik tertentu. Model ini digunakan untuk mengembangkan tulisan dengan lancar

dan melatih bahasa sebelum dituliskan.

Model TTW memperkenankan siswa untuk memengaruhi dan memanipulasi ide – ide sebelum menuangkannya dalam bentuk tulisan. Ia juga membantu siswa dalam mengumpulkan dan mengembangkan ide – ide melalui percakapan terstruktur.

Model Think Talk Write (TTW) membantu siswa belajar secara lebih tertstruktur, sehingga materi diberikan lebih mudah dipahami khususnya dalam pembelajaran matematika. Siswa tidak perlu khawatir untuk menghafalkan rumus yang rumit, karena dalam TTW siswa tidak dipaksa untuk menghafal tetapi lebih kepada menjalankan proses dan mendapatkan pemahaman dari proses tersbut. Proses yang dimaksud dalam hal ini adalah langkah-langkah pembelajaran menggunakan model Think Talk Write (TTW).

Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) memiliki kelebihan dan kelemahan. Menurut Aris Shoimin (2014:215), adapun kelebihan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) antara lain 1) mengembangkan pemecahan yang bermakna dalam memahami materi ajar , 2) dengan memberikan soal open ended dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa, 3) dengan berinteraksi dan berdiskusi dengan kelompok akan melibatkan siswa secara aktif dalam belajar, 4) membiasakan siswa berfikir dan berkomunikasi dengan teman, guru, bahkan dengan diri mereka sendiri.

Pelaksanaan pembelajaran dengan model Think Talk Write (TTW) akan lebih maksimal jika didukung oleh media pembelajaran yang tepat. Menurut Gagne dan Briggs (dalam Azhar Arsyad 2006:4), “media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera,video recorder, televise, film, foto, gambar, grafik, dan computer”. Media pembelajaran diharapkan dapat menjadi perantara komunikasi antara guru dan siswa sehingga materi yang disampaikan lebih

(4)

4 informatif dan mudah dipahami. Salah satu mkedia pembelajaran yang cukup komunikastif digunakan dalam kegiatan belajar mengajara khususnya dalam pembelajaran matematika kelas IV SD adalah media benda konkret.

Tegeh (2008:39) menyatakan, Benda konkret adalah segala media tiga dimensi yang merupakan benda sebenarnya, baik benda hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan, maupun benda mati dan benda tak hidup. Benda asli (konkret) adalah benda dalam keadaan sebenarnya dan seutuhnya.

Dengan menerapkan model Think Talk Write yang akan menggali pemikiran, komunikasi dan cara menulis siswa yang berbantuan media konkret akan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika. Mengingat begitu pentingnya strategi dalam penyelesaian masalah matematika, maka untuk menyelesaikan beberapa soal yang pada kenyataannya siswa masih kesulitan dalam memahami dan menyelesaikan soal tersebut, sangat diperlukan langkah- langkah untuk mempermudah pemahamannya. Salah satu model yang efektif dalam menciptakan pembelajaran aktif dan menyenangkan tentunya dengan melibatkan siswa dalam kegiatan berpikir, berbicara dan menulis.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Model Think Talk Write (TTW) berbatuan media konkret berpengaruh dan dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas IV gugus IV Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana.

Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan sebuah penelitian dengan judul,”Pengaruh model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda kongkret terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas IV gugus IV Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana”

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan hasil belajar Matematika antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional pada Siswa Kelas IV SD di

Gugus IV Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana tahun pelajaran 2015/2016.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Matematika antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional pada Siswa Kelas IV SD di Gugus IV Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana tahun pelajaran 2015/2016.

Secara teoritis manfaat penelitian adalah diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan teori pendidikan khususnya tentang strategi pembelajaran, diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu pendidikan, khususnya pada pengembangan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) pada mata pelajaran Matematika.

Manfaat praktis yaitu (1) bagi siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pembelajaran matematika serta mendapatkan pengalaman belajar secara lebih bermakna sehingga siswa menjadi lebih menguasai dan terampil dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dan hasil belajar yang diperoleh menjadi lebih meningkat dalam mata pelajaran Matematika.(2) Bagi Kepala sekolah penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi berharga bagi kepala sekolah untuk mengambil suatu kebijakan yang paling tepat dalam kaitan dengan upaya meningkatkan hasil belajar siswa (3) bagi peneliti lain hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi berharga bagi para peneliti bidang pendidikan (Setrategi Pembelajaran), untuk meneliti aspek atau variabel lain yang diduga memiliki kontribusi terhadap konsep-konsep dan teori-teori tentang pembelajaran

METODE

Dalam penelitian ini unit eksperimennya berupa kelas, sehingga penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperiment). Dalam eksperimen semu, penempatan subjek ke dalam kelompok

(5)

5 yang dibandingkan tidak dilakukan secara acak. Individu subjek sudah ada dalam kelompok yang dibandingkan sebelum diadakannya penelitian. Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen Non Equivalent Post-test Only Control Group Design.

Tabel 1 Non Equival nt Post-test Only ControlGroup Design

Kelas Treatment Post- test

Eksperimen X O1

Kontrol - O2

(Sugiyono,2008) Keterangan: E = kelompok eksperimen, K =kelompok kontrol, X = Perlakuan dengan Model Pembelajaran Think Talk Write berbantuan benda konkret, O1 = post–test terhadap kelompok eksperimen, O2 = post–test terhadap kelompok control

Data yang digunakan adalah uji kesetaraan adalah nilai ulangan akhir semester (UAS) ganjil mata pelajaran Matematika di Gugus IV Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana. Uji kesetaraan ini menggunakan analisis ANAVA satu jalur. Hasil analisis dengan ANAVA satu jalur pada taraf signifikansi 5% diperoleh Fhitung = 0,09 dan Ftabel = 1,83. Jadi Ftab > Fhit. Hasil perhitungan menyatakan bahwa bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar Matematika siswa kelas IV Gugus IV Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. Hasil perhitungan uji kesetaraan terlampir.dibawah ini adalah data populasi penelitian di Gugus IV Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.Setelah kedua kelas dinyatakan setara, maka dilanjutkan dengan penentuan sampel penelitian.Penentuan sampel menggunakan teknik simple random sampling.Semua kelas IV SD ditulis dalam kertas kecil, kemudian digulung.Selanjutnya dipilih dua gulungan kertas secara acak. Hasilnya Kelas IV SD 3 Yehembang terpilih

sebagai kelas eksperimen, dan Kelas IV SD 7 Yehembang menjadi kelas kontrol.

Prosedur eksperimen dalam penelitian ini terdiri dari (1) pra eksperimen yang meliputi penentuan populasi dan sampel, menyiapkan materi yang akan diajarkan, menyiapkan instrument penelitian, dan validasi seluruh instrument yang digunakan, (2) pelaksanaan eksperimen yang meliputi pemberian perlakuan pada masing-masing kelompok dan melaksanakan posttest, dan (3) tahap akhir eksperimen yang meliputi analisis data dan penyusunan laporan.

Pelaksanaan eksperimen dilaksanakan mulai tanggal 11 April sampai 5 Mei.

Pertemuan dilaksanakan sebanyak 8 kali pada masing-masing kelompok dengan materi pelajaran yang sama.

Data hasil belajar Matematika dikumpulkan dengan mengunakan test .Tes yang digunakan divalidasi terlebih dahulu untuk diketahui validitas dan reliabilitas.Hasil penelitian dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial.Uji prasyarat yang dilakukan adalah uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varians.Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah perhitungan uji-t.

HASIL PENELITIAN

Data dalam penelitian ini adalah skor hasil belajar Matematika siswa sebagai akibat dari perlakuan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) pada kelompok eksperimen dan skor hasil belajar Matematika siswa pada kelompok kontrol. Data hasil belajar matematika yang diperoleh melalui post- test terhadap 20 orang siswa menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 18 dan terendah adalah 10. Data hasil belajar matematika kelompok eksperimen dapat dilihat pada lampiran

Dari data hasil pos test kelompok eksperimen, yaitu: mean (M) = 14,25, median (Md) = 14, modus (Mo) = 17 dan standar deviasi (SD) = 2,359. Distribusi frekuensi data hasil belajar kelompok eksperimen disajikan pada tabel 2

Tabel 2 Tabel Deskripsi Data Skor Hasil Belajar Matematika Siswa

(6)

6 Kelas IV di SDN 3 Yehembang Sebagai Kelas Eksperimen Interval Batas

Kelas

Frekuensi Absolut (f)

Frekuensi komulatif

17 – 18 18,5 5 5

15 – 16 16,5 4 9

13 – 14 14,5 6 15

11 – 12 12,5 4 19

9 – 10 10,5 1 20

∑ 20

Data hasil pos test kelompok kontrol, yaitu: mean (M) = 12,381, median (Md) = 13, modus (Mo) = 13 dan 15 dan standar deviasi (SD) = 2,291.

Distribusi frekuensi data hasil belajar kelompok Kontrol disajikan pada tabel 3 Tabel 3 Tabel Deskripsi Data Skor

Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV di SDN 7 Yehembang Sebagai Kelas Kontrol

Interval Batas Kelas

Frekuensi Absolut

(f)

Frekuensi komulatif

16 – 17 17,5 1 1

14 – 15 15,5 6 7

12 – 13 13,5 7 14

10 – 11 11,5 4 18

8 – 9 9,5 3 21

∑ 21

Adapun rangkuman data hasil belajar Matematika pada kelompok eksperimen dan control dapat dilihat pada table

Tabel 4 Rangkuman Data Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Statistik Kelompok Eksperimen

Kelompok Kontrol

Mean 14,25 12,381

Median 14 13

Modus 17 13 dan 15

Varians 5,566 5,248

Standar Deviasi

2,359 2,291 skor

minimum

10 8

skor maxsimum

18 16

Rentangan 8 8

Dari data skor akhir hasil belajar matematika tersebut menunjukkan bahwa kelompok eksperimen yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) memiliki skor hasil belajar yang lebih tinggi daripada kelompok kontrol yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional.

Uji Hipotesis Penelitian

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Matematika antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV SD di Gugus IV Kecamatan Mendoyo, dilakukan pengujian terhadap hipotesis nol (H0). Adapun hipotesis yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

𝐻0 = Tidak terdapat perbedaan Hasil Belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran

menggunakan model

pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret dengan siswa yang mengikuti pembelajaran

menggunakan model

pembelajaran konvensional.

𝐻1 = Terdapat perbedaan Hasil Belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran

menggunakan model

pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret dengan siswa yang mengikuti pembelajaran

menggunakan model

pembelajaran konvensional.

Uji Prasyarat

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis.

Uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas dan uji homogenitas varians.

a. Uji Normalitas Sebaran Data

Hasil analisis menggunakan rumus Chi-kuadrat antar kelompok eksperimen

(7)

7 dan kelompok kontrol disajikan pada Tabel 4.4

Tabel 5 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Sampel penelitian

 2 hitung

 2

tabel Kesimpulan Kelompok

eksperimen 8,8908 9,488 distribusi normal Kelompok

kontrol 6,3390 9,488 distribusi normal b. Uji Homogenitas Varians

Hasil analisis uji F untuk mengetahui homogenitas varians antar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan pada Tabel

Tabel 6 Hasil Uji Homogenitas Varians antar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Data Fhitun g

Ftab el

Kesimpul an Post Test

Kelompok Eksperim en dan Kelompok Kontrol

1,03 2,1 4

Homogen

c. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV SD di Gugus IV Kecamatan Mendoyo, dilakukan pengujian terhadap hipotesis nol (H0). Adapun hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

𝐻1 = Terdapat perbedaan Hasil Belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran

menggunakan model

pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret dengan siswa yang mengikuti pembelajaran

menggunakan model

pembelajaran konvensional Berdasarkan uji prasyarat analisis data, diperoleh bahwa data hasil post- test dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen.

Berdasarkan perhitungan Uji t di diperoleh nilai t hitung sebesar 2,574, sedangkan nilai t tabel dua sisi dengan dk = 39 dan taraf signifikansi sebesar 0,05 adalah 2,023. Jika dibandingkan, nilai t hitung > nilai t tabel, sehingga H0

ditolak. Dengan demikian, terdapat perbedaan Hasil Belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional.pada siswa SD kelas IV di Gugus IV Kecamatan Mendoyo tahun pelajaran 2015/2016”. Hasil perhitungan hipotesi (uji-t) yang lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran

Pembahasan Hasil Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar Matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret, dapat dilihat dari skor rata-rata hasil belajar Matematika antara dua kelompok. Rata-rata skor hasil belajar Matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret adalah 14,25.

Sedangkan skor hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional adalah 12,381 Sehingga, rata-rata skor hasil belajar Matematika kelompok eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata skor hasil belajar Matematika kelompok kontrol (14,25 > 12,381). Hal ini berarti bahwa hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa

(8)

8 pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret memiliki pengaruh yang positif terhadap hasil belajar Matematika siswa SD kelas IV di Gugus IV Kecamatan Mendoyo tahun pelajaran 2015/2016.

Perbedaan hasil belajar Matematika siswa antara model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret dan model pembelajaran konvensional, selain dilihat dari skor rata-rata tersebut di atas, juga dapat dilihat berdasarkan hasil analisis uji t yang diketahui diketahui thitung

= 2,574 dan ttabel = 2,025 untuk db = 39 pada taraf signifikansi 5%. Dari hasil perhitungan tersebut pada taraf signifikansi 5% diketahui thitung > ttabel, hal ini berarti hasil penelitian signifikan. Jadi, dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar Matematika antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada siswa SD kelas IV di Gugus IV Kecamatan Mendoyo tahun pelajaran 2015/2016.

Terdapat beberapa hal yang dapat menjelaskan penyebab hasil belajar siswa dikelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa di kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret . Menurut Miftahul Huda (2013:218) memiliki sintaks yang sesuai dengan urutan di dalamnya, yakni think (berfikir), talk (berbicara/ berdiskusi), dan write (menulis).

Pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret dimulai dari langkah pertama yaitu Think pada langkah ini peserta mengamati benda yang ditunjukkan guru, memikirkan jenis benda yang ditunjukkan guru secara individu beserta alasannya. (Think) Kegiatan ini bertujuan agar peserta didik mampu

memberikan pendapat sesuai dengan pemikiran setiap individu didepan kelas (talk ). Selanjutnya setelah mereka mampu mengemukakan pendapatnya siswa mampu menulis apa yang siswa lain kemukankan didepan kelas dan memberikan suatu pendapat lain (Write).

Dengan langkah – langkah pembelajaran tersebut terdapat beberapa kelebihan dari model Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret yaitu siswa menjadi lebih aktif, semangat mengemukakan pendapat, mampu berinteraksi dan berdiskusi bersama kelompoknya, mengembangkan keterampilanberfikir kritis dan kreatif.

Menurut Miftahul Huda (2013:218) “model pembelajaran Think Talk Write (TTW) adalah model yang memfasilitasi siswa untuk berfikir, berbicara dan menulis”. Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret adalah model yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan siswa menjadi aktif dan mampu memecahkan masalah bersama kelompoknya, tidak hanya berpusat pada guru, adanya bantuan media benda konkret menyebabkan siswa lebih tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran.

Hal ini berbeda dengan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, yang mana pembelajaran konvesnional mencirikan pembelajaran yang berpusat pada guru yang kurang maksimal dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Perbandingan kedua model pembelajaran tersebut dapat dilihat dari perbedaan pelaksanaan pembelajaran antara kedua model. Pada model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret pembelajaran yang berpusat pada siswa yang mana siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Sementara pada pembelajaran konvensional siswa hanya mendapatkan informasi dari guru tanpa ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan teori yang mendukung model pembelajaran Think Talk Write (TTW berbantuan media benda konkret dan model pembelajaran

(9)

9 konvensional, penerapannya di Sekolah Dasar dapat dilihat hasil bahwa rata-rata skor hasil belajar matematika siswa yang belajar dengan model Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret lebih tinggi yaitu 14,25 dari rata-rata skor hasil belajar matematika siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional yaitu 12,381.

Selain hal tersebut,hasil penelitian ini konsisten dengan beberapa penelitian yang terkait dengan menggunakan model Think Talk Write (TTW). I Gede Jano Ariasa (2015), melakukan penelitian tentang pengaruh model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media gambar terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa siswa SD Kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di gugus VIII Kecamatan Buleleng.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa SD setelah diberikan perlakuan model Think Talk Write (TTW).

Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan rancangan non equivalent post test only control group design. Penelitian ini dilakukan di gugus VIII Kecamatan Buleleng 131 orang.

Sampel yang digunakan di kelas IV SD 1 Paket Agung dengan jumlah 44 orang dan SD 2 Paket Agung dengan jumlah 42 orang. Instrumen yang digunakan lembar observasi dan tes menulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media gambar dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional , dengan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 35,71 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏= 2,000. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media gambar terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa siswa SD Kelas IV di gugus VIII Kecamatan Buleleng. tahun pelajaran 2014/2015.

PEMBAHASAN

Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar Matematika siswa yang

dibelajarkan dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret, dapat dilihat dari skor rata-rata hasil belajar Matematika antara dua kelompok. Rata-rata skor hasil belajar Matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret adalah 14,25.

Sedangkan skor hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional adalah 12,381 Sehingga, rata-rata skor hasil belajar Matematika kelompok eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata skor hasil belajar Matematika kelompok kontrol (14,25 > 12,381). Hal ini berarti bahwa hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret memiliki pengaruh yang positif terhadap hasil belajar Matematika siswa SD kelas IV di Gugus IV Kecamatan Mendoyo tahun pelajaran 2015/2016.

Perbedaan hasil belajar Matematika siswa antara model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret dan model pembelajaran konvensional, selain dilihat dari skor rata-rata tersebut di atas, juga dapat dilihat berdasarkan hasil analisis uji t yang diketahui diketahui thitung

= 2,574 dan ttabel = 2,025 untuk db = 39 pada taraf signifikansi 5%. Dari hasil perhitungan tersebut pada taraf signifikansi 5% diketahui thitung > ttabel, hal ini berarti hasil penelitian signifikan. Jadi, dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar Matematika antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada siswa

(10)

10 SD kelas IV di Gugus IV Kecamatan Mendoyo tahun pelajaran 2015/2016.

Terdapat beberapa hal yang dapat menjelaskan penyebab hasil belajar siswa dikelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa di kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret . Menurut Miftahul Huda (2013:218) memiliki sintaks yang sesuai dengan urutan di dalamnya, yakni think (berfikir), talk (berbicara/ berdiskusi), dan write (menulis).

Pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret dimulai dari langkah pertama yaitu Think pada langkah ini peserta mengamati benda yang ditunjukkan guru, memikirkan jenis benda yang ditunjukkan guru secara individu beserta alasannya. (Think) Kegiatan ini bertujuan agar peserta didik mampu memberikan pendapat sesuai dengan pemikiran setiap individu didepan kelas (talk ). Selanjutnya setelah mereka mampu mengemukakan pendapatnya siswa mampu menulis apa yang siswa lain kemukankan didepan kelas dan memberikan suatu pendapat lain (Write).

Dengan langkah – langkah pembelajaran tersebut terdapat beberapa kelebihan dari model Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret yaitu siswa menjadi lebih aktif, semangat mengemukakan pendapat, mampu berinteraksi dan berdiskusi bersama kelompoknya, mengembangkan keterampilanberfikir kritis dan kreatif.

Menurut Miftahul Huda (2013:218) “model pembelajaran Think Talk Write (TTW) adalah model yang memfasilitasi siswa untuk berfikir, berbicara dan menulis”. Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret adalah model yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan siswa menjadi aktif dan mampu memecahkan masalah bersama kelompoknya, tidak hanya berpusat pada guru, adanya bantuan media benda

konkret menyebabkan siswa lebih tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran.

Hal ini berbeda dengan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, yang mana pembelajaran konvesnional mencirikan pembelajaran yang berpusat pada guru yang kurang maksimal dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Perbandingan kedua model pembelajaran tersebut dapat dilihat dari perbedaan pelaksanaan pembelajaran antara kedua model. Pada model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret pembelajaran yang berpusat pada siswa yang mana siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Sementara pada pembelajaran konvensional siswa hanya mendapatkan informasi dari guru tanpa ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan teori yang mendukung model pembelajaran Think Talk Write (TTW berbantuan media benda konkret dan model pembelajaran konvensional, penerapannya di Sekolah Dasar dapat dilihat hasil bahwa rata-rata skor hasil belajar matematika siswa yang belajar dengan model Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret lebih tinggi yaitu 14,25 dari rata-rata skor hasil belajar matematika siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional yaitu 12,381.

Selain hal tersebut,hasil penelitian ini konsisten dengan beberapa penelitian yang terkait dengan menggunakan model Think Talk Write (TTW). I Gede Jano Ariasa (2015), melakukan penelitian tentang pengaruh model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media gambar terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa siswa SD Kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di gugus VIII Kecamatan Buleleng.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa SD setelah diberikan perlakuan model Think Talk Write (TTW).

Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan rancangan non equivalent post test only control group design. Penelitian ini dilakukan di gugus VIII Kecamatan Buleleng 131 orang.

(11)

11 Sampel yang digunakan di kelas IV SD 1 Paket Agung dengan jumlah 44 orang dan SD 2 Paket Agung dengan jumlah 42 orang. Instrumen yang digunakan lembar observasi dan tes menulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media gambar dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional , dengan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 35,71 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏= 2,000. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media gambar terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa siswa SD Kelas IV di gugus VIII Kecamatan Buleleng. tahun pelajaran 2014/2015.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diketahui bahwa siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan media benda konkret memiliki hasil belajar Matematika yang sangat tinggi. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar Matematika siswa antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan Model Think Talk Write (TTW) dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional.

Dengan demikian penerapan model pembelajaran Self Regulated Learning (SRL) berbantuan media audio memberikan perngaruh yang positif terhadap hasil belajar Matematika siswa SD kelas IV di Gugus IV Kecamatan Mendoyo Tahun Pelajaran 2015/2016.

Saran

Adapun beberapa saran yang diberikan sebagai berikut: 1) Bagi sekolah diharapkan mampu mengembangkan kinerja guru dalam proses pembelajaran dengan memberikan saran belajar mengenai model – model pembelajaran agar guru memiliki inovasi – inovasi dalam

pembelajaran dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan serta bermakna bagi siswa demi kemajuan mutu siswa , 2) bagi guru, disarankan untuk mampu mengembangkan inovasi pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan berbantuan media konkret agar nantinya dapat diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Matematika. Guru yang inovatif ialah guru yang mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenanagkan namun sesuai dengan tujuan dan materi yang disampaiakan, 3) bagi Siswa, dengan diterapkannya model pembelajaran Think Talk Write yang berbantuan media konkret pada mata pelajaran Matematika , diharapkan siswa lebih aktif dan kreatif mengembangkan pengetahuannya pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Matematika merupakan pelajaran dengan ilmu pasti dan memang benar sesuai kenyataan yang ada maka dari itu siswa harus benar- benar memahami dengan pasti mengenai matematika, 4) bagi peneliti, diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang model pembelajaran Think Talk Write (TTW) serta pengembangannya dalam pembelajaran Matematika.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Prihandoko, Antonius

Cahya.2006.Pemahaman dan Penyajian Konsep Matematika

Secara Benar dan

Menarik.Jakarta:Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktur Ketenagaan.

Shoimin, Aris. 2014. Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Ar- Ruzz

Sugiyono. 2008. Statistik Untuk Penelitian.Bandung:CV Alfabeta.

(12)

12 Tegeh, I Made. 2008. Media

Pembelajaran. Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Gambar

Tabel 4 Rangkuman Data Hasil Belajar  Matematika  Kelompok  Eksperimen  dan  Kelompok  Kontrol   Statistik  Kelompok  Eksperimen  Kelompok Kontrol  Mean  14,25  12,381  Median  14  13  Modus  17  13 dan 15  Varians  5,566  5,248  Standar  Deviasi  2,359  2
Tabel  5  Rangkuman  Hasil  Uji  Normalitas  Kelompok  Eksperimen  dan  Kelompok  Kontrol  Sampel  penelitian   2  hitung   2   tabel  Kesimpulan  Kelompok  eksperimen  8,8908  9,488  distribusi normal  Kelompok  kontrol  6,3390  9,488  distribusi normal

Referensi

Dokumen terkait

U NDANG -U NDANG Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemera- taan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, relevansi dan

Pada skenario horizontal handover, proses pengukuran dilakukan sama seperti skenario vertical handover, correspondent node dan mobile node terhubung dengan access

Meskipun tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara jumlah pengunjung pasien terhadap keberadaan Staphylococcus aureus di ruang rawat inap kelas II dan kelas

Penelitian yang dikembangkan ialah pengembangan Lembar Kegiatan Siswa pada materi perubahan lingkungan untuk melatihkan kemampuan berpikir kritis yang bertujuan

Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu ekstrakurikuler di SMP Negeri 3 Sungai Raya yaitu ekstrakurikuler futsal. Melalui teknik pengambilan sampel yang digunakan,

Ezt csak úgy lehet elérni, ha a tanárképzés akkreditációja során ellenőrizhető szempont az, hogy a kép- zésbe bevont oktatók átlagos tudományos felkészültsége,

Perguruan Tinggi ini awalnya sebuah lembaga pembelajaran Bahasa Arab yaitu Lembaga Ma‟had Ali Al Irsyad Al Islamiyyah Surabaya, lembaga ini pada tahun 2006 M, berpindah di

Penggunaan Laserpunktur untuk Sinkronisasi Estrus pada Fase Luteal pada Kambing Peranakan Etawa (PE) [Thesis]. Universitas