PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM
PERANCANGAN SISTEM KONTROL TEMPAT PENYIMPANAN BERAS
BIDANG KEGIATAN : PKM-AI
Diusulkan Oleh:
Dody Sidiq R. 307532352787 Angkatan 2007 Anugrah A. 306532304928 Angkatan 2006 Dwi Nofia T. 307532352836 Angkatan 2007
UNIVERSITAS NEGERI MALANG MALANG
2010
HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : Perancangan Sistem Kontrol Tempat Penyimpanan Beras
2. Bidang Kegiatan : (√) PKM-AI ( ) PKM-GT 3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Dody Sidiq Ramadhana
b. NIM : 307532352787
c. Jurusan : D3.Teknik Elektronika
d. Universitas/Institut/Politeknik : Negeri Malang
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl.SMUN 2 Genteng, Banyuwangi
f. Alamat email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang 5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dyah Lestari, S.T., M.Eng.
b. NIP : 19741111 199903 2 001
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl.J.A.Suprapto III/227 Malang 081805055589
Malang, Maret 2010
Menyetujui
Ketua Jurusan Teknik Elektro Ketua Pelaksana Kegiatan
(Drs.Slamet Wibawanto, M.T.) (Dody Sidiq Ramadhana) NIP. 19610713 198601 1 001 NIM.307532352787
Pembantu atau Wakil Rektor Bidang Dosen Pendamping Kemahasiswaan
(Drs. Kadim Masjkur, M.Pd) (Dyah Lestari, S.T., M.Eng.) NIP. 19541216 198102 1 001 NIP. 19741111 199903 2 001
PERANCANGAN SISTEM KONTROL TEMPAT PENYIMPANAN BERAS
Dody Sidiq Ramadhana Andrianto A
Dwi N T
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang
ABSTRAK
Penyimpanan beras harus dilakukan dengan baik untuk melindungi beras dari pengaruh lingkungan dan hama. Penyimpanan beras dalam waktu yang relatif lama dapat menimbulkan kerusakan pada bau dan cita rasa beras.
Tujuan Perancangan Sistem Kontrol Tempat Penyimpanan Beras antara lain: (1) merancang sistem kontrol tempat penyimpanan beras, (2) merancang hardware, (3) merancang mekanik, (4) merancang software.
Metode perancangan meliputi: (1) perancangan sistem, (2) perancangan hardware, (3) perancangan mekanik, (4) perancangan software.
Hasil yang didapat meliputi sensor suhu dan kelembaban mampu membaca suhu pada range 31oC - 36o C, kipas pada suhu lebih dari 33o C kondisi on dan heater kondisi on pada suhu dibawah 33o C. Sensor volume beras dapat membaca banyaknya beras dengan kenaikkan 1 kg. Sedangkan tombol keluar beras dapat membuka pintu keluarnya selama 10 detik dengan beras yang keluar sebersar ½ kg.
Kesimpulan dari pembuatan ini adalah: (1) Perancangan sistem kontrol bekerja pada suhu 31o-36o C kelembaban 20-90 %, (2) sensor volume dapat mendeteksi beras setiap kenaikan 1 kg, (3) Software dapat bekerja sesuai instruksi, yaitu mengontrol suhu pada range 31o-36o C kelembaban 20-90 %.
Kata kunci: Sistem Kontrol, Penyimpanan Beras, Sensor Suhu dan Kelembaban, Volume Beras.
ABSTRACT
Rice storage must be done well to protect rice from environment influence and pest. rice storage during long relative can evoke damage in smell and rice taste cloth.
The design goal of storage control system of rice, among others: (1) designing the control system of rice storage, (2) designing the hardware, (3) mechanical design, (4) design software.
Design methods include: (1) designing the system, (2) the design of hardware, (3) mechanical design, (4) design software.
The results include temperature and humidity sensors capable of reading temperatures in the range 31o-36 o C, a fan at a temperature of more than 33 o C and heater conditions on conditions on the temperature below 33 o C. Sensor can
read the volume of rice to increase the number of rice 1 kg. While the rice out to open the exit door for 10 seconds with the rice that came out capacity ½ kg.
The conclusion of this production are: (1) The design of the control system works at a temperature of 31o-36 o C humidity 20-90 %, (2) sensors can detect the volume of rice every increase of 1 kg, (3) Software can work as instructed, which controls the temperature the range 31o-36 o C humidity 20-90 %.
Keywords: Control System, Storage Rice, Temperature and Humidity Sensor, Volume.
PENDAHULUAN
Penyimpanan beras harus dilakukan dengan baik untuk melindungi beras dari pengaruh lingkungan dan hama. Penyimpanan beras dalam waktu yang relatif lama dapat menimbulkan kerusakan pada bau dan cita rasa beras. Kerusakan ini terutama disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada kandungan lemak beras, sehingga menimbulkan bau yang apek dan masam. Kadar air dan suhu juga merupakan faktor yang mempengaruhi sifat mutu kimia, fisik dan fungsional beras selama penyimpanan. Perubahan mutu akan berlangsung lebih cepat jika terjadi peningkatan suhu dan kadar air.
Mikroba yang menyebabkan kerusakan biji-bijian biasanya adalah kapang.
Dibandingkan dengan mikroba lainnya kapang membutuhkan kadar air lebih rendah dan kelembaban relatif yang lebih rendah. Biji-bijian yang disimpan dengan kadar air 13-18 % dengan kelembaban relatif ketimbangan (ERH) 70-85
% umumnya yang dapat ditumbuhi oleh kapang. Suhu optimum pertumbuhan kapang 25o-30o C dan kelembaban relatif minimum 70 %, meskipun ada yang dapat tumbuh pada RH kurang dari 70 %. Kapang yang sering ditemukan dalam penyimpanan biji-bijian antara lain Nigrospora dan Aiternaria yang bersifat patogenik, Aspergillus, Penicillium, Rhizopus dan Mucor (Muchtadi, 1992:272).
Menanggapi permasalah tersebut, maka akan dirancang sistem kontrol tempat penyimpanan beras. Sistem ini bekerja pada range suhu 31o-36o C dan range kelembaban 20-90 % dengan dilengkapi indikator yang dapat mengetahui volume beras. Tombol untuk mengeluarkan beras dengan kapasitas ½ kg setiap kali keluarnya beras dan dapat menyimpan beras sampai dengan 10 kg.
TUJUAN
Dari masalah yang ada, tujuan dari perancangan dan pembuatan sistem kontrol tempat penyimpanan beras adalah: (1) Merancang sistem kontrol tempat penyimpanan beras, (2) Merancang rangkaian tiap blok (hardware), (3). Untuk merancang mekanik alat pada tempat penyimpanan beras, (4) Untuk merancang perangkat lunak (software), (5) Untuk mendapatkan rancangan alat yang sudah teruji.
METODE
Perancangan Sistem
Pada “Perancangan Sistem Kontrol Tempat Penyimpanan Beras” terdiri dari beberapa blok meliputi: (a) sensor suhu dan
volume beras, (c) tombol keluar beras, (d) mikrokontroller AT89S51, (e) LCD (Liquid Crystal Display)
ditunjukkan dalam Gambar
Gambar
Sistem kerja “Perancangan Sistem Kontrol Tempat Penyimpanan Beras”
yaitu bekerja pada suhu 31
terdeteksi oleh sensor suhu dan kelembaban SHT11. Sensor volume akan mendeteksi volume beras mulai dari 3
Selanjutnya display LCD akan menampilkan karakter kondisi suhu, kelembaban dan volume beras. Tombol keluar beras digunakan untuk mengeluarkan beras dengan kapasitas ½ k
Perancangan Rangkaian Tiap Blok Sensor Suhu dan Kelembaban
Rangkaian sensor yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah SHT11 berfungsi sebagai pendeteksi suhu dan kelembaban pada alat. SHT11 keluarannya sudah berupa data digital karena komunikasi data yang digunakan adalah 2-wire. Selain itu SHT11 tidak la
untuk dihubungkan ke mikrokontroler.
Dari Gambar 2 dapat dijelaskan bahwa sensor SHT11 memiliki 4 kaki.
Kaki pertama dihubungkan dengan
ke mikrokontroler Port 1.1 dengan diberi resistor sebagai
yaitu clock dihubungkan ke mikrokontroler Port 1.2 dan kaki keempat dihubungkan dengan tegangan 2,4
Perancangan Rangkaian Sensor Volume Perancangan Sistem
Pada “Perancangan Sistem Kontrol Tempat Penyimpanan Beras” terdiri dari beberapa blok meliputi: (a) sensor suhu dan kelembaban SHT11, (b) sensor volume beras, (c) tombol keluar beras, (d) mikrokontroller AT89S51, (e) LCD (Liquid Crystal Display) M1632, (f) driver motor, fan dan heater
ditunjukkan dalam Gambar 1.
Gambar 1 Blok Diagram Rangkaian Keseluruhan
Sistem kerja “Perancangan Sistem Kontrol Tempat Penyimpanan Beras”
yaitu bekerja pada suhu 31o-36o C dan kelembaban 20-90 %. Kondisi ini akan terdeteksi oleh sensor suhu dan kelembaban SHT11. Sensor volume akan
ksi volume beras mulai dari 3-10 kg dengan kenaikan 1 k
LCD akan menampilkan karakter kondisi suhu, kelembaban dan volume beras. Tombol keluar beras digunakan untuk mengeluarkan beras
kg dan tombol start untuk menghidupkan heater.
Perancangan Rangkaian Tiap Blok uhu dan Kelembaban
Rangkaian sensor yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah SHT11 berfungsi sebagai pendeteksi suhu dan kelembaban pada alat. SHT11 keluarannya sudah berupa data digital karena komunikasi data yang digunakan . Selain itu SHT11 tidak lagi menggunakan rangkaian tambahan lagi untuk dihubungkan ke mikrokontroler.
Gambar 2 Rangkaian Sensor SHT11 (Sumber:http://www.sensirion.com)
Dari Gambar 2 dapat dijelaskan bahwa sensor SHT11 memiliki 4 kaki.
Kaki pertama dihubungkan dengan Ground, kaki kedua yaitu data dihubungkan ke mikrokontroler Port 1.1 dengan diberi resistor sebagai pull-
dihubungkan ke mikrokontroler Port 1.2 dan kaki keempat dihubungkan dengan tegangan 2,4-5,5VDC.
Perancangan Rangkaian Sensor Volume Beras
Start
Pada “Perancangan Sistem Kontrol Tempat Penyimpanan Beras” terdiri kelembaban SHT11, (b) sensor volume beras, (c) tombol keluar beras, (d) mikrokontroller AT89S51, (e) LCD heater sebagaimana
Blok Diagram Rangkaian Keseluruhan
Sistem kerja “Perancangan Sistem Kontrol Tempat Penyimpanan Beras”
%. Kondisi ini akan terdeteksi oleh sensor suhu dan kelembaban SHT11. Sensor volume akan kg setiap stepnya.
LCD akan menampilkan karakter kondisi suhu, kelembaban dan volume beras. Tombol keluar beras digunakan untuk mengeluarkan beras
heater.
Rangkaian sensor yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah SHT11 berfungsi sebagai pendeteksi suhu dan kelembaban pada alat. SHT11 keluarannya sudah berupa data digital karena komunikasi data yang digunakan gi menggunakan rangkaian tambahan lagi
Dari Gambar 2 dapat dijelaskan bahwa sensor SHT11 memiliki 4 kaki.
ki kedua yaitu data dihubungkan -up. Kaki ketiga dihubungkan ke mikrokontroler Port 1.2 dan kaki keempat
Reset 10µf 16 v
10k VCC
Perancangan rangkaian sensor volume beras menggunakan sensor photodioda sebagai penerima dan infra merah
merupakan gambar rangkaian sensor volume.
Gambar 3 Perancangan Rangkaian LCD
Display yang digunakan dalam perancangan yaitu LCD
menampilkan 2 baris dengan 16 karakter. LCD ini dipergunakan untuk menampilkan kondisi suhu, kelembaban dan volume beras. Kondisi suhu kelembaban dengan tampilan “Sh:__
beras dengan tampilan “Volume:__
ditunjukkan dalam gambar
Rangkaian Mikrokontroller AT89S51
Pada rangkaian kontrol, komponen utama ya
mikrokontroler AT89S51. Mikrokontroler jenis ini berfungsi untuk mengolah data yang diterima dari rangkaian sensor. Program
disimpan dalam EEPROM
yang masuk ke dalam mikrokontroler. Karena program yang digunakan disimpan dalam EEPROM internal
dengan VCC. Rangkaian minimum sistem dari mikrokontroler AT89S51 dapat dilihat dalam Gambar
P1.0 P1.1 P1.2 P1.3 P1.4 P1.5 P1.6 P1.7
RST
P3.0 P3.1 P3.2 P3.3 P3.4 P3.5 P3.6 P3.7
RXD TXD INT0 INT1 T0 T1 WR RD
XTAL_2 XTAL_1 GND
VCC P0.0 P0.1 P0.2 P0.3 P0.4 P0.5 P0.6 P0.7
EA / VPP ALE / PROG PSEN AD 0 AD 1 AD 2 AD 3 AD 4 AD 5 AD 6 AD 7
P2.7 P2.6 P2.5 P2.4 P2.3 P2.2 P2.1 P2.0 A 15 A 14 A 13 A 12 A 11 A 10 A 9 A 8
AT89S51
30 pF
30 pF 12.000 MHz
L C D
D0 D1 D2 D3
D4 D5 D6 D7
SENSOR VOLUME
SWICTH
HEATER DATA SHT11
CLOCK
RS EN MOTOR
FAN START
VCC
10Kg 9Kg 8Kg 7Kg
6Kg 5Kg 4Kg 3Kg
Perancangan rangkaian sensor volume beras menggunakan sensor sebagai penerima dan infra merah sebagai pemancar.
merupakan gambar rangkaian sensor volume.
Gambar 3 Skema Rangkaian Sensor Volume Perancangan Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display)
yang digunakan dalam perancangan yaitu LCD M1632 yang dapat menampilkan 2 baris dengan 16 karakter. LCD ini dipergunakan untuk menampilkan kondisi suhu, kelembaban dan volume beras. Kondisi suhu kelembaban dengan tampilan “Sh:__oC Hm:__%RH”, sedangkan untuk volume beras dengan tampilan “Volume:__kg”. Gambar rangkaian LCD
ditunjukkan dalam gambar 4.
Gambar 4 Rangkaian LCD M1632 Rangkaian Mikrokontroller AT89S51
Pada rangkaian kontrol, komponen utama yang digunakan adalah mikrokontroler AT89S51. Mikrokontroler jenis ini berfungsi untuk mengolah data yang diterima dari rangkaian sensor. Program software Mikrokontroler AT89S51 disimpan dalam EEPROM internal, program ini akan berfungsi penerjemah data yang masuk ke dalam mikrokontroler. Karena program yang digunakan disimpan internal, maka pin EA (Enable Address) harus dihubungkan Rangkaian minimum sistem dari mikrokontroler AT89S51 dapat
ar 5.
Perancangan rangkaian sensor volume beras menggunakan sensor sebagai pemancar. Berikut ini
M1632 yang dapat menampilkan 2 baris dengan 16 karakter. LCD ini dipergunakan untuk menampilkan kondisi suhu, kelembaban dan volume beras. Kondisi suhu dan C Hm:__%RH”, sedangkan untuk volume g”. Gambar rangkaian LCD M1632
ng digunakan adalah mikrokontroler AT89S51. Mikrokontroler jenis ini berfungsi untuk mengolah data Mikrokontroler AT89S51 , program ini akan berfungsi penerjemah data yang masuk ke dalam mikrokontroler. Karena program yang digunakan disimpan ) harus dihubungkan Rangkaian minimum sistem dari mikrokontroler AT89S51 dapat
Gambar 5 Skema Rangkaian Minimum Sistem Mikrokontroler AT89S51 Pada perancangan mikrokontroler AT89S51, P1.0 sebagai
tombol keluar beras, P1.1 dan P1.2 digunakan sebagai kelembaban. Sedangkan P2.0
output-nya P0.0-P0.7 ke LCD, P3.4 dan P3.5 masing LCD. Heater dihubungkan
dengan P3.3. Fungsi masing Tabel 1 Fungsi Masing
Rangkaian Driver
Fungsi motor pada perancangan ini adalah untuk menggerakkan mekanik tempat keluarnya beras. Rangkaian
tegangan rendah atau disebut rangkaian aktif berfungsi sebagai saklar. Input rangka
3.3 pada mikrokontroler AT89S51. Adapun bentuk rangkaian ditunjukkan dalam Gambar
Gambar 6
Fungsi kipas adalah untuk sirkulasi
sebaliknya, agar kondisi suhu tetap stabil pada kiasaran suhu antara 31
36oC. Rangkaian ini bekerja dengan menggunakan tegangan rendah atau disebut rangkaian aktif low.
rangkaian driver kipas
AT89S51. Adapun bentuk rangkaian
Port P1.1-P1.2
P1.0 P1.4 P0.0-P0.7 P2.0-P2.7
P3.0 P3.1 P3.3 P3.4 P3.5
Skema Rangkaian Minimum Sistem Mikrokontroler AT89S51 Pada perancangan mikrokontroler AT89S51, P1.0 sebagai
tombol keluar beras, P1.1 dan P1.2 digunakan sebagai input dari sensor suhu dan kelembaban. Sedangkan P2.0-P2.7 sebagai input dari sensor volume. Untuk P0.7 ke LCD, P3.4 dan P3.5 masing-masing menuju RS dan EN LCD. Heater dihubungkan dengan P3.0, Fan melalui P3.1 dan motor dihubungkan dengan P3.3. Fungsi masing-masing port dapat dilihat dalam Tabel
Fungsi Masing-Masing Port Mikrokontroler AT89S51
Fungsi motor pada perancangan ini adalah untuk menggerakkan mekanik tempat keluarnya beras. Rangkaian driver motor bekerja dengan menggunakan tegangan rendah atau disebut rangkaian aktif low. Transistor pada rangkaian berfungsi sebagai saklar. Input rangkaian driver motor dihubungkan dengan 3.3 pada mikrokontroler AT89S51. Adapun bentuk rangkaian
ditunjukkan dalam Gambar 6.
Gambar 6 Skema Rangkaian Driver Motor
Fungsi kipas adalah untuk sirkulasi udara dari dalam ke luar atau sebaliknya, agar kondisi suhu tetap stabil pada kiasaran suhu antara 31
C. Rangkaian ini bekerja dengan menggunakan tegangan rendah atau disebut low. Transistor pada rangkaian berfungsi sebagai sak
kipas dihubungkan dengan Port 3.1 pada mikrokontroler AT89S51. Adapun bentuk rangkaian driver kipas ditunjukkan dalam Gambar
Fungsi
Sensor suhu & kelembaban Tombol keluar beras
Tombol start LCD
Sensor volume beras Driver heater
Driver fan Driver motor
Rs LCD En LCD
Ic2 Ib1
Ic2
Ic1 Ib2 Ib1
Skema Rangkaian Minimum Sistem Mikrokontroler AT89S51 Pada perancangan mikrokontroler AT89S51, P1.0 sebagai input dari
dari sensor suhu dan dari sensor volume. Untuk masing menuju RS dan EN dengan P3.0, Fan melalui P3.1 dan motor dihubungkan
dalam Tabel 1.
Fungsi motor pada perancangan ini adalah untuk menggerakkan mekanik motor bekerja dengan menggunakan Transistor pada rangkaian dihubungkan dengan Port 3.3 pada mikrokontroler AT89S51. Adapun bentuk rangkaian driver motor
udara dari dalam ke luar atau sebaliknya, agar kondisi suhu tetap stabil pada kiasaran suhu antara 31o C sampai C. Rangkaian ini bekerja dengan menggunakan tegangan rendah atau disebut Transistor pada rangkaian berfungsi sebagai saklar. Input 3.1 pada mikrokontroler ipas ditunjukkan dalam Gambar 7.
Gambar 7 Fungsi heater penyimpanan beras.
jika lebih dari 36o C.
8.
Gambar Rangkaian driver heater triac BT138. Optoisolator dengan tegangan AC, dan heater ini bekerja secara aktif rangkaian akan aktif.
Perancangan Mekanik Alat
Adapun gambar perencanaan mekanik alat pada laporan tugas akhir dengan judul perancangan sistem kontrol tempat penyimpanan beras ditunjukkan dalam Gambar 9.
Gambar 9 Perencanaan Mekanik Tampak Depan dan Tampak Atas Pada perencanaan mekanik, bagian
(1). Kipas difungsikan untuk sirkulasi udara masuk dan keluar memasukkan beras ke dalam box
LCD untuk menampilkan kondisi suhu, kelembaban dan volume beras Tempat keluarnya beras
23cm 2
3 4
5 6
Gambar 7 Skema Rangkaian Driver Kipas
heater adalah untuk menghasilkan suhu panas pada tempat penyimpanan beras. Heater akan aktif jika suhu di bawah 36o C dan akan mati C. Bentuk rangkaian driver heater ditunjukkan dalam Gambar
Gambar 8 Skema Rangkaian Driver Heater
driver heater ini terdiri dari optoisolator tipe MOC3041 Optoisolator digunakan untuk memisahkan antara tegangan DC dengan tegangan AC, dan triac difungsikan sebagai saklar AC. Rangkaian
ini bekerja secara aktif low yaitu jika Port 3.2 mendapat
Perancangan Mekanik Alat
Adapun gambar perencanaan mekanik alat pada laporan tugas akhir dengan judul perancangan sistem kontrol tempat penyimpanan beras ditunjukkan
Perencanaan Mekanik Tampak Depan dan Tampak Atas Pada perencanaan mekanik, bagian-bagian yang digunakan antara lain:
Kipas difungsikan untuk sirkulasi udara masuk dan keluar, (2).
memasukkan beras ke dalam box, (3). Tombol untuk mengeluarkan beras LCD untuk menampilkan kondisi suhu, kelembaban dan volume beras
luarnya beras, (6). Tombol star, (7). Tombol ON/OFF
Ic1 Ib2
48cm
34cm 7 9
2 1
adalah untuk menghasilkan suhu panas pada tempat C dan akan mati ditunjukkan dalam Gambar
tipe MOC3041 dan digunakan untuk memisahkan antara tegangan DC difungsikan sebagai saklar AC. Rangkaian driver mendapat logika 0 maka
Adapun gambar perencanaan mekanik alat pada laporan tugas akhir dengan judul perancangan sistem kontrol tempat penyimpanan beras ditunjukkan
Perencanaan Mekanik Tampak Depan dan Tampak Atas digunakan antara lain:
, (2). Pintu untuk Tombol untuk mengeluarkan beras, (4).
LCD untuk menampilkan kondisi suhu, kelembaban dan volume beras, (5).
Tombol ON/OFF, (8). Sensor
8
SHT11, (9). Sensor volume beras, (10). Perencanaan mekanik terbuat dari dua bahan yaitu plat seng dan pastik.
Perancangan Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak merupakan susunan perintah-perintah program di dalam memori yang harus dilakukan oleh mikrokontroler. Pada perancangan perangkat lunak sistem kontrol tempat penyimpanan beras, menggunakan bahasa pemrograman assembly.
S e t D a ta B a ta s = 3 3 'C
D e la y
D e la y
L C D L in e 1 = 'S h :_ _ C H m :_ _ % R H ' L C D L in e 2 = 'V o lu m e :_ _ K g
M u la i
In is ia lis a s i N a m a B it & N a m a M e m ory
In is ialis a s i L C D
D is p la y O n , C u rs o r O ff, B lin k , S h ift R ig h t, 8 b it D a ta Tran s fe r
R e s e t S ta tu s
L C D L in e 1 = 'A n u g ra h A n d ria n to ' L C D L in e2 = '3 0 6 5 3 2 3 0 4 9 2 8 '
L C D L in e 1 = 'Te k n ik E lek tro ' L C D L in e 2 = 'U n iv. M a la n g '
To m b o l S ta rt D ite k a n ?
To m b o l K e lu a r B era s D ite k a n ?
H e a te r = O N K ip a s = O F F
B a c a S u h u
B a c a H u m i
Tu lis D a ta S u h u & H u m i P ad a L in e 1
C e k B a tas
D e la y Y a
M o to r = O N 1 0 d e tik
D ela y
B a c a V o lu m e B e ra s
P 2 .0 L o g ika 1 ?
P 2 .0 -P 2 .1 L o g ik a 1 ?
P 2 .0 -P 2 .2 L o g ik a 1 ?
P 2 .0 -P 2 .3 L o g ik a 1 ?
P 2 .0 -P 2 .4 L o g ik a 1 ?
P 2 .0 -P 2 .5 L o g ik a 1 ?
P 2 .0 -P 2 .6 L o g ik a 1 ?
P 2 .0 -P 2 .7 L o g ik a 1 ?
Ta m p il 3 K g
Ta m p il 4 K g
Ta m p il 5 K g
Ta m p il 6 K g
Ta m p il 7 K g
Ta m p il 8 K g
Ta m p il 9 K g
Ta m p il 1 0 K g Y a
Tid a k
T am p il 0 0 K g
D ela y
Tid a k Tid a k
Y a
Y a Tid a k
Y a Tid a k Tid a k Tid a k
Y a Tid a k
Y a Tid ak
Y a
Gambar 10 Flowchart Sistem Kerja Keseluruhan HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengujian secara keseluruhan menunjukkan bahwa sistem dapat bekerja sesuai dengan rancangan yang telah dibuat dan didapatkan hasil seperti Tabel 2 untuk sensor suhu dan kelembaban, Tabel 3 untuk sensor volume dan Tabel 4 untuk tombol keluar beras
Tabel 2 Pengujian Sistem Keseluruhan Sensor SHT11
Tabel 3 Pengujian Sistem Keseluruhan Sensor Volume Beras
Tabel 4 Pengujian Sistem Keseluruhan Tombol Keluar Beras Pengukuran
Suhu dengan
Sensor SHT11 (ºC)
Pengukuran Kelembaban
(%)
Kondisi Kipas
Kondisi Heater
25 33 off on
26 32 off on
27 31 off on
28 30 off on
29 28 off on
30 26 off on
31 24 off on
32 23 off on
33 22 on off
34 20 on off
35 20 on off
36 19 on off
Banyaknya Beras (kg)
Tampilan pada LCD
<3 Volume: 00 kg
3 Volume: 03 kg
4 Volume: 04 kg
5 Volume: 05 kg
6 Volume: 06 kg
7 Volume: 07 kg
8 Volume: 08 kg
9 Volume: 09 kg
10 Volume: 10 kg
Hasil pengujian sistem secara keseluruhan yang meliputi sensor suhu dan kelembaban, sensor volume beras dan tombol keluar beras dapat bekerja sesuai dengan yang direncanakan. Sensor suhu dan kelembaban mampu membaca suhu pada range 31oC - 36o C, kipas pada suhu lebih dari 33o C kondisi on dan heater kondisi on pada suhu dibawah 33o C. Untuk sensor volume beras dapat membaca banyaknya beras dengan kenaikkan 1 kg. Sedangkan tombol keluar beras dapat membuka pintu keluarnya selama 10 detik dengan beras yang keluar sebersar ½ kg.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis pada masing-masing blok, maka dapat diperoleh kesimpulan antara lain:
1. Perancangan sistem kontrol close loop tempat penyimpanan beras dapat bekerja sesuai perancangan, bekerja pada suhu 31o-36o C kelembaban 20-90 % dan sensor volume dapat mendeteksi beras setiap kenaikan 1 kg.
2. Desain mekanik alat dapat bekerja sesuai dengan fungsi dari sistem kontrol tempat penyimpanan beras yaitu dapat membuka dan menutup pintu keluar beras secara otomatis.
3. Perancangan software dapat bekerja sesuai instruksi yang diinginkan, yaitu mengontrol suhu pada range 31o-36o C kelembaban 20-90 %.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penyusun juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan PKM AI ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penyusun menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Drs. Slamet Wibawanto, M.T, selaku Ketua Jurusan Fakultas Teknik Elektro Universitas Negeri Malang.
2. Arif Nur Afandi, S.T., M.T, selaku Ketua Laboran Fakultas Teknik Elektro Universitas Negeri Malang.
3. Dyah Lestari S.T.,M.Eng, selaku pembimbing terima kasih atas waktu, kesabaran.
DAFTAR PUSTAKA
Admin, 2009. Sinar Infra Merah, (Online), (www.ittelkom.ac diakses pada 26 Februari 2009).
Tombol Keluar Beras
Kondisi Pintu Keluar Beras
Beras yang Dikeluarkan
Ditekan Buka 10detik ½ kg
Tidak ditekan Tutup -
Atmel Corporation. 2005. Data Sheet AT89S51. (Online), (http://www.alldatasheet.com/datasheet.pdf/pdf/77367/ATMEL/AT89S51. html).
Innovative Elektronics, 2007. DT-SENSE SHT11 MODULE, (Online), (http://www.sensirion.com/images/getfile?id=25, diakses 20 Februari 2009).
Kasap. 2001. Optoelectronics and Photonics. Prentice-Hall: Penerbit United State of America.
Malvino, A.P. 1986. Prinsip-Prinsip Elektronika Edisi Ketiga. Terjemahan:
Barmawi, M. & Tjia, M.O. Jakarta: Erlangga.
Muchtadi, Tien R. & Sugiyono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bogor:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor.
Nalwan, Paulus, Andi. 2004. Panduan Praktis Teknik Antar Muka Mikrokontroler AT89S51. Jakarta: Elex Media Komputindo. 1-5.
Petruzella, F.D. 2000. Elektronik Industri. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
Sugiarto, Agus. 2002. Penerapan Dasar Transducer dan Sensor. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.