• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Software Aplikasi Perawatan Barang Milik Negara Menggunakan Metode Black Box Testing Equivalence Partitions

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengujian Software Aplikasi Perawatan Barang Milik Negara Menggunakan Metode Black Box Testing Equivalence Partitions"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DOI:10.35970/infotekmesin.v11i1.124 ;pp.57-61

Pengujian Software Aplikasi Perawatan Barang Milik Negara Menggunakan Metode Black Box Testing Equivalence Partitions

Nur Wahyu Rahadi1*, Cahya Vikasari2

1,2Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia n.wahyu.r@pnc.ac.id1, cvikasari@gmail.com2

Naskah masuk:28 Januari 2020; direvisi:30 Januari 2020; diterima:31 Januari 2020

Abstrak

Kata Kunci:

Mutu;

Perangkat lunak;

Aplikasi;

Pengujian;

Blackbox

Mutu perangkat lunak dapat diukur salah satunya dari fungsionalitasnya ,apakah sesuai dengan kebutuhan penggunanya atau tidak. Untuk menjaga mutu perangkat lunak itu sendiri perlu dilakukan pengujian dalam tahap pengembangannya guna memastikan tidak terjadi eror maupun bug. Pengujian yang dilakukan pada software aplikasi perawatan barang milik negara difokuskan pada modul fungsional penggantian barang dengan menggunkan metode black box testing equivalence partitions. Hasil akhir pengujian ini adalah mengetahui tingkat efektifitas metode equivalence partitioning dengan melakukan penentuan test case aplikasi, inisialisasi standar grade partition input dan output serta dataset pengujian. Hasil akhir terhadap pengujian aplikasi menunjukan tingkat keefektifan dari fungsional pada modul penggantian barang adalah sebesar 93.2%

Abstract

Keywords:

Quality;

Software;

Application;

Testing;

Blackbox

The quality of software can be measured. One of them is by its functionality, whether it is suited to user requirements or not. To maintain the quality of the software, testing needs to be conducted during the development stage to ensure that there are no errors or bugs.

Tests carried out on the state property maintenance software are focused on the functional module of item replacement by using the black box testing equivalence partitions method.

The final result of this test is to know the effectiveness level of the equivalence partitioning method by determining the application test case, initializing the standard input and output partition grade and testing dataset. The final result of the application test shows that the level of effectiveness of the functional goods replacement module is 93.2%

Alamat korespondensi:

E-mail : n.wahyu.r@pnc.ac.id p-ISSN : 2087–1627, e-ISSN : 2685-9858

(2)

1. Pendahuluan

Software Aplikasi perawatan Barang Milik Negara yang dibuat sesuai studi kasus pada Politeknik Negeri Cilacap dibangun dengan tujuan untuk mempermudah proses pengelolaan data untuk mendukung administrasi yang baik dan data lebih up to date karena data tersimpan secara terpusat.

Aplikasi perawatan ini juga dapat memudahkan penggantian barang untuk setiap divisi yang memerlukan pelayanan perawatan peralatan oleh bagian UP3 Politeknik Negeri Cilacap.

Proses pengembangan aplikasi perawatan peralatan dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu mulai dari analisis, desain, koding, testing dan maintenance. Setelah masuk pada tahapan testing maka sistem akan diuji untuk menemukan kesalahan/error yang ada sehingga pada saat implementasi tidak akan ditemukan kesalahan kembali [1]. Pengujian dilakukan untuk menjaga kualitas perangkat lunak yang dibangun agar bisa bertahan, mengefektifkan biaya produksi agar tidak membuang aplikasi yang dibuat karena kegagalan pemasaran atau produksi perangkat lunak [4].

Penelitian yang dilakukan oleh Ehmer (2011) yang membahas mengenai pengujian perangkat lunak yang merupakan proses menganalisis perangkat lunak untuk menemukan perbedaan antara fungsi-fungsi yang diperlukan maupun tidak.

Pengujian perangkat lunak dilakukan pada seluruh siklus pengembangan perangkat lunak agar hasil perangkat lunak dapat berkualitas. Pengujian dilakukan menggunakan metode black box testing untuk menghasilkan hasil uji dari perangkat lunak [5].

Penelitian berikutnya dilakukan oleh Komarudin (2016), penelitian yang difokuskan untuk membantu SDIT Al Qudwah Punggur Lampung dalam mengujji perangkat lunak yang dibangun pada sekolahan tersebut. Pengujian dilakukan dengan metode black box testing berbasis equivalence partitions secara menyeluruh pada aplikasi berkenaan dengan penggunaan, manfaat serta hasil yang didapatkan dalam memanfaatkan aplikasi. Proses pengujian tingkat akurasi akan dilakukan untuk dokumentasi perangkat lunak dan kesalahan yang ditemukan pada setiap form dalam aplikasi akan dibagi kedalam lima model kesalahan yaitu fungsi, struktur data, interface, inisialisasi, dan performance [6].

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Krismadi dkk (2019) yang membahas mengenai pengujian balck box berbasis equivalence partitions pada aplikasi seleksi promosi. Metode black box berbasis equivalence partition menguji kualitas aplikasi yang akan dilakukan dokumentasi pengujian perangkat lunak dengan ditemukannya kesalahan pada setiap form yang dibagi menjadi tiga model kesalahan, yaitu kesalahan pada fungsi, struktur data dan interface [11].

Pengujian perangkat lunak merupakan elemen kritis dari jaminan kualitas software dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi perangkat lunak, desain sistem dan pengkodean.

Pengujian merepresentasikan ketidak normalan yang dapat terjadi pada pembangunan software [7].

Pengujian perangkat lunak merupakan tahapan penting dalam pengembangan perangkat lunak guna menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas baik secara perancangan maupun struktur permogramannya [12].

Selama definisi awal yaitu spesifikasi perangkat lunak sampai fase pembangunan, pengembang berusaha untuk membangun perangkat lunak dari konsep yang abstrak sampai dengan implementasi pentingnya pengujian perangkat lunak dan implikasinya yang mengacu pada kualitas perangkat lunak tidak dapat terlalu ditekan karena melibatkan sederetan aktivitas produksi dimana peluang terjadi kesalahan manusia dan karena ketidakmampuan manusia dalam berkomunikasi dengan sempurna maka pengembangan perangkat lunak diiringi dengan aktifitas jaminan kualitas [7].

Dalam proses pengujian perangkat lunak, untuk setiap kasus yang akan diuji harus memiliki identitas dan mempunyai keterhubungan antara sekumpulan input dengan output yang diinginkan [13].

Sementara aktivitas pengujian sendiri terdiri dari satu set atau sekumpulan langkah dimana dapat menempatkan desain kasus uji yang spesifik [14]

Pada penelitian ini, berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu pengujian yang dilakukan pada software aplikasi perawatan Barang Milik Negara Politeknik Negeri Cilacap yang peneliti gunakan yaitu menggunakan metode black box testing berbasis equivalence partitioning. Tingkat error aplikasi dapat diketahui dengan melakukan pengujian pada aplikasi ini sehingga jika terdapat error dapat segera diperbaiki sehingga dapat menjadi apalikasi yang baik. Dengan semakin kecilnya tingkat error akan berdampak pada efektifitas modul kebutuhan fungsional dikarenakan semakin sedikit pula test case yang dilakukan dan secara tidak langsung berarti kebutuhan fungsional tersebut sudah terpenuhi.

2. Black Box Testing

Black box testing merupakan teknik pengujian software yang fokus pada spesifikasi fungsi-fungsi yang ada papa perangkat lunak yang dikembangkan [8].Black box testing cenderung dapat menemukan beberapa hal seperti fungsional yang tidak benar atau tidak ada, kesalahan struktur data, kesalahan akses basis data, kesalahan antar muka, kesalahan performance serta kesalahan inisialisasi dan terminasi [9].

Keuntungan menggunakan metode black box testing adalah: (1) Penguji tidak perlu memiliki pengetahuan tentang Bahasa pemrograman tertentu;

(2) Pengujian dilakukan dari sudut pandang

(3)

pengguna, hal ini membantu untuk mengungkapkan ambiguitas atau inkonsistensi dalam spesifikasi persyaratan; (3) Programmer dan tester keduanya saling bergantung satu sama lain.[15]

Equivalence partitioning merupakan salah satu metode black box testing yang akan membagi domain input dari suatu program ke dalam kelas- kelas data, dimana test cases dapat diturunkan.

Metode black box equivalence partitioning berdasarkan pada premis masukan dan keluaran dari suatu komponen yang dipartisi ke dalam kelas-kelas, menurut spesifikasi dari komponen tersebut, yang akan diperlakukan sama (ekuivalen) oleh komponen tersebut, dan dapat diasumsikan bahwa masukan yang sama akan menghasilkan respon yang sama [10]. Test case akan diuji dengan menggunakan metode equivalence partitions, tahapan ini dilakukan untuk mendapat dataset, dan kemudian dataset yang berisi data hasil test case akan dihitung keefektifannya [6].

2. Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan berfokus pada pengujian dengan menggunakan metode black box testing equivalence partitions. Kegiatan yang akan dilakukan penentuan test case aplikasi, inisialisasi standar grade partition input dan output, dataset pengujian dengan metode equivalence partitions yang akan menghasilkan tingkat efektifitas metode equivalence partitioning. Tahapan yang akan dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Tahapan pengujian black box menggunakan equivalence partitions

Pengujian dengan menggunakan black box berbasis equivalence partitions yang akan dilakukan pada software aplikasi perawatan Barang Milik Negara Politeknik Negeri Cilacap. Banyak fungsi dan modul yang ada pada software aplikasi perawatan Barang Milik Negara PNC yang dibuat

sesuai dengan kebutuhan fungsional dan non fungsional untuk mendukung kinerja dari unit perbaikan yang ada di Politeknik Negeri Cilacap.

Sebagai bentuk contoh kebutuhan fungsional adalah sistem dapat melakukan pendataan barang, penggantian barang. Sementara kebutuhan non fungsional bisa berupa infrastruktur jaringan. Dalam penelitian ini fokus pengujian dilakukan pada satu modul yaitu fungsional pada penggantian barang perbaikan. Berikut tampilan dari form penggantian barang perbaikan yang ada pada sistem yang dibangun dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Fungsi Penggantian Barang Perbaikan Yang Akan Diuji

Tabel 1. Struktur tabel penggantian barang Field Name Length Type Cons

kode_barangganti 12 Varchar PK kode_pengajuan 12 Varchar

nama_barang 25 Varchar

satuan 10 Varchar

jumlah Int

keterangan 50 Varchar

3. Hasil dan Pembahasan

Penelitian akan dilakukan dengan mempersiapkan sampel data berupa filed-field dari struktur table penggantian barang yang akan diuji dengan menentukan standar range input dan output menggunakan metode equivalence partitions.

Beberapa field dalam tampilan antar muka aplikasi yaitu pada form penggantian barang perbaikan juga pada stuktur tabel penggantian barang pada database. Struktur tabel penggantian barang dapat dilihat pada Tabel 1.

Penerapan metode black box testing equivalence partition disini akan digunakan untuk menguji sampel data yang akan dinputkan. Panduan yang akan digunakan adalah kondisi input menspesifikasikan range, maka didefinisikan 1 keadaan valid dan 2 keadaan tidak valid untuk Menentukan aplikasi yang akan dilakukan

pengujian dengan menggunakan metode black box testing equivalence yaitu software aplikasi perawatan Barang Milik

Negara di PNC

Menentukan standar range nilai input dan output dengan metode

equivalence partitions

Pengujian black box equivalence partitions yang akan

menghasilkan dataset Penentuan

test case

Inisialisasi standar grade

partitions

Nilai tingkat efektifitas Dataset

pengujian

Hasil efektifitas

(4)

equivalencenya. Field kode_barang ganti tidak dilakukan pengujian karena kode_barangganti akan dibuat otomatis oleh sistem.

Tabel 2. Pengujian Pada Field Kode_Pengajuan Sampel

data

Hasil yang diharapkan

Hasil Pengujian

Kesimpulan

- False False Sukses

AJ0001 True True Sukses

AJ123456 78910

False False Sukses

Tabel 3. Pengujian Pada Field Nama_Barang Sampel

data

Hasil yang diharapkan

Hasil Pengujian

Kesimpulan

- False False Sukses

Mainboard True True Sukses Mainboard

ASUS P5G41T- M LX31

False False Sukses

Tabel 4. Pengujian Pada Field Satuan Sampel

data

Hasil yang diharapkan

Hasil Pengujian

Kesimpulan

- False True Gagal

Biji True True Sukses

Kilometer persegi

False False Sukses

Tabel 5. Pengujian Pada Field Jumlah Sampel

data

Hasil yang diharapkan

Hasil Pengujian

Kesimpulan

-32769 False False Sukses

50 True True Sukses

32768 False False Sukses

Tabel 6. Pengujian Pada Field Keterangan Sampel data Hasil

yang diharapkan

Hasil Pengujian

Kesimpulan

- False False Sukses

Mainboard sudah tidak bisa dipakai lagi

True True Sukses

Mainboard sudah tidak bisa dipakai lagi

dikarenakan tidak support dengan komponen baru

False False Sukses

Sampel yang ada diujikan pada software aplikasi perawatan Barang Milik Negera di Politeknik Negeri Cilacap. Hasil uji dapat dilihat pada Tabel 2 sampai Tabel 6. Pengujian disini dilakukan untuk mengetahuia apakah hasil pengujian sukes atau gagal dengan membandingkan diharapkan yang ingin dicapai dengan nilai hasil pengujian terhadap sampel data yang dimasukan terhadap input sesuai atau tidak.

Pada Tabel 2 pengujian mengenai kode_pengajuan menghasilkan nilai efektifitas sebesar 100 % karena hasil pengujiannya memiliki nilai yang sama dengan hasil yang diharapkan. Pada Tabel 3 pengujian field nama_barang hasil pengujiannya sama dengan hasil yang diharapkan sehingga memiliki nilai kefektifan sebesar 100 %.

Pada Tabel 4 pengujian field satuan yang diujikan terdapat 1 error sehingga menghasilkan nilai keefektifan 2:3 yaitu 66%, sedangkan pengujian pada Tabel 5 field jumlah dan Tabel 6 pengujian pada field keterangan menghasilkan nilai kefektifan sebesar 100%.

Gambar 3. Grafik hasil pengujian sampel Berdasarkan hasil pengujian sampel diperoleh total nilai keefektifan dari fungsional penggantian barang pada sistem perawatan Barang Milik Negara di Politeknik Negeri Cilacap dengan cara menjumlahkan seluruh nilai hasil pengujian dibagi dengan jumlah sampel yang diujikan sehingga diperoleh nilai sebesar 93.2%.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian yang telah dilakukan di atas terhadap software aplikasi perawatan Barang Milik Negara di PNC dengan menggunakan metode black box testing equivalence partitions diperoleh suatu kesimpulan bahwa hasil pengujian menghasilkan nilai keefektifan sebesar 93.2% untuk kebutuhan fungsional penggatian barang dalam proses perbaikan atau perawatan Barang Milik Negara di PNC. Diharapkan dengan adanya proses pengujian ini dapat menjadi saran untuk pengembangan sistem.

1 2 3 4 5

Sampel 1 2 3 4 5

Peresentase

Keberhasilan 100 100 66 100 100 0

20 40 60 80 100 120

(5)

Daftar Pustaka

[1] T. S. Jaya, “Pengujian Aplikasi dengan Metode Blackbox Testing Boundary Value Analysi s,” J. Pengemb. IT, vol. 3, no. 2, pp.

45–48, 2018.

[2] Wandi, “Pengujian Sistem Informasi,” 2016.

[Online]. Available: http://wandy- genesis.blogspot.co.id/2016/04/pengujian- sistem-informasi.html.

[3] T. Wahyunningrum and D. Januarita,

“Implementasi dan Pengujian Web E- commerce untuk Produk Unggulan Desa,” J.

Politek. Caltex Riau, vol. 1, no. 1, pp. 57–66, 2015.

[4] Feridi, “Pentingnya Pengujian Perangkat Lunak,” 2016. [Online]. Available:

https://www.codepolitan.com/pentingnya- pengujian-perangkat-lunak.

[5] M. E. Khan, “Different Approaches to black box testing technique for finding errors,” Int.

J. Softw. Eng. Apl., vol. 2, no. 4, pp. 31–40, 2011.

[6] M. K. Mz, “Pengujian Perangkat Lunak Metode Blackbox Berbasis Equivalence Partitions pada Aplikasi Sistem Informasi Sekolah,” J. Mikrotik, vol. 6, no. 3, 2016.

[7] D. S. Oleh, L. Liana, and D. Pengampu, Pengujian Perangkat Lunak (Software Testing). Universitas Mercu Buana, 2015.

[8] S. R. Jan, S. Tauhid, U. Shah, Z. U. Johar, Y.

Shah, and F. Khan, “An Innovative Approach

to Investigate Various Software Testing Techniques and Strategies,” IJSRSET, vol. 2, no. 2, pp. 682–689, 2016.

[9] Y. A. Pratama and E. Junianto, “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ginjal dan Saluran Kemih dengan Metode Breadth First Search,” J.

Inform., vol. II, no. 1, 2015.

[10] “Equivalence Class Partitioning,” 2015.

[Online]. Available:

http://power.lecture.ub.ac.id/files/2015/01/n o-2.pdf.

[11] Krismadi A, Lestari A.F dkk."Pengujian Black Box Berbasis Equevalence Partitions pada Aplikasi Seleksi Promosi Kenaikan Jabatan"., JTSI, vol.2, no.4, 2019, 2654- 3788.

[12] R, Setiawan, "Pengujian Perangkat Lunak Berbasis Flow Graph, Cyclomatic Complexity dan Graph Matrix". SNIA, 2017,ISBN:978-602-50525-0-7.

[13] Mark L, Cs.,"Effective Black-Box Testing with Genetic Algoritm", 2002, ACM, 1.

[14] Cholifah W.N, Yulianingsih, Sagita S.

M.,"Pengujian Black Box Testing pada Aplikasi Action & Strategy Berbasis Android dengan Teknologi Phonegap", J.String, vol.3, no.2, 2018, p:2527-9661

[15] Jaya T. S, "Pengujian Aplikasi dengan Metode Black Box Testing Boundary Value Analysis", JPIT, vol.03, no.02, 2018, 2477- 5126

Gambar

Tabel 1. Struktur tabel penggantian barang  Field Name  Length  Type  Cons
Tabel 2. Pengujian Pada Field Kode_Pengajuan  Sampel  data  Hasil  yang  diharapkan  Hasil  Pengujian  Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Pada rencana pengujian Rentang Nilai data akan valid jika diisi dengan memasukkan angka “123” yang terdiri dari 3 digit dan tidak boleh kosong.. Sebaliknya, data

Aplikasi Penunjang Keputusan Pegawai Terbaik tersebut akan diuji menggunakan Black Box Testing di mana pengujian ini hanya bertujuan untuk melihat program

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan menggunakan tahapan-tahapan yang ada pada metode Equivalence Partitioning , dapat terlihat bahwa perangkat lunak web

Program yang akan dibuat pada pengkajian ini adalah program sistem seleksi sales terbaik adalah Blackbox Testing , di mana pengujian bertujuan melihat program

Dalam pengujian aplikasi pemesanan kamar hotel ini penulis menggunakan metode black box testing guna untuk memastikan user interface serta fungsi aplikasi berjalan

Pada rencana pengujian Pengirim data akan valid jika Pengirim diisi dengan memasukkan angka, huruf dan simbol dengan batas maksimal 50 karakter dan tidak boleh

Pada aplikasi penghitungan parkir terdapat kesalahan pada saat proses keluar kendaraan, kendaraan yang sudah keluar tidak terhapus dari database dan waktu yang

Berdasarkan pengujian kualitas sistem informasi monitoring akademik, dengan metode pengujian black box berbasis equivalence partitions dapat membantu proses pembuatan