• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS BADAN PENGELOLA ASET DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA STRATEGIS BADAN PENGELOLA ASET DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN"

Copied!
161
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

BADAN PENGELOLA ASET DAERAH

PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2018-2022

BADAN PENGELOLA ASET DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA

2018

(2)
(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……….…….. i

Daftar Isi ………..…..……….……….. ii

BAB I PENDAHULUAN ………..……….…….. 1

1.1 Latar Belakang ……….. 1

1.2 Landasan Hukum ………..……….. 3

1.3 Maksud dan Tujuan …………..……….. 8

1.4 Sistematika Penulisan ………..………….. 9

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH ………… 12

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah ……….. 12 2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah ………. 102

2.2.1 Sumber Daya Manusia ……….….. 102

2.2.2 Sumber Daya Aset/Modal ……….. 104

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ………..……... 106

2.3.1 Capaian Indikator Kinerja ………..……… 106

2.3.2 Realisasi Anggaran ……….…….. 107

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah ………...…….. 110

2.4.1 Tantangan ……….……….. 111

2.4.2 Peluang ………..……….. 111

BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH ………..…….. 114

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah …..……….. 114

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah …... 116

3.3 Telaahan Faktor Penghambat dan Pendorong Pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah Terpilih….….…..…... 127 3.4 Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga ………..…. 128

3.5 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ……….… 130

3.6 Penentuan Isu-isu Strategis ……….. 133

BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PERANGKAT DAERAH ………..…….. 135 4.1 Visi dan Misi Badan Pengelola Aset Daerah ….….….. 135

4.2 Tujuan dan Sasaran Badan Pengelola Aset Daerah .. 139

BAB V : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ……….. 138

5.1 Strategi Badan Pengelola Aset Daerah 138

(4)

5.22 Arah Kebijakan Badan Pengelola Aset Daerah ……. 140

BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA

PENDANAAN ………. 142 6.1 Program dan Kegiatan Badan Pengelola Aset Daerah 142

BAB VII : KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ……….. 150

BAB VIII : PENUTUP ……….. 154

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.2.1 : Jumlah Pegawai BPAD Provinsi DKI Jakarta Per Unit

Kerja Tahun 2018 ……….…………..……….…. 102 Tabel 2.2.2 : Jumlah PNS menurut Tingkat Pendidikan dan Golongan

Ruang BPAD Provinsi DKI Jakarta ……….….. 103 Tabel 2.2.3 : Daftar Inventaris Barang Milik Daerah Tahun 2017 ….….. 104 Tabel 2.3.1 : Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Pengelola Aset

Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017………...

108 Tabel 2.3.2 : Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan BPAD

Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2017 ………..… 109 Tabel 3.1 : Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan

Sasaran Pembanguan Daerah ………..……….…….. 116 Tabel 3.2 : Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah ………….. 127 Tabel 4.1 : Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan

Perangkat Daerah ………..………..…….…….. 139 Tabel 5.1 : Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan ………....… 141 Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan BPAD

Provinsi DKI Jakarta ……..………..………..…….…….. 146 Tabel 7.1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan

Sasaran RPJMD Variabel Utama Indikator Kinerja ……….. 150

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Bagan Susunan Organisasi Badan Pengelola Aset daerah (BPAD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta ………..

101 Gambar 3.1 : RPJMD Provinsi DKI Jakarta 2017-2022 ……….. 126

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perjalanan pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia dan memperhatikan ketentuan pasal 15 ayat (4) Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang mengamanatkan bahwa penyusunan Rancangan RPJMD menggunakan Rancangan Renstra SKPD. Selain itu berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 061/2911/SJ Tahun 2016 Tentang Tindak Lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah, mengamanatkan untuk segera melakukan penyesuaian dokumen rencana pembangunan daerah sesuai kelembagaan Perangkat Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas menjawab dinamika regulasi itu dan untuk merespon tuntutan masyarakat terhadap tiga permasalahan utama, yaitu sharing of power, distribution of income dan kemandirian sistem manajemen di daerah, banyak ditemui berbagai hambatan, permasalahan dan kendala yang mengharuskan adanya suatu penyempurnaan dalam pengaturan otonomi daerah tersebut.

Pelaksanaan otonomi daerah yang diikuti dengan serangkaian reformasi di sektor publik, salah satunya adalah reformasi manajemen

(8)

publik (public management reform) yang berorientasi pada kinerja.

Lahirnya Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara sejalan dengan reformasi manajemen publik yang menimbulkan beberapa konsekuensi diantaranya adalah perubahan pendekatan dalam penganggaran dari penganggaran tradisional (traditional budget) menjadi penganggaran berbasis kinerja (performance budget).

Pemberlakuan Otonomi Daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diganti dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014, telah membawa perubahan besar dalam sistem pemerintahan di Indonesia, khususnya pada kebijakan perencanaan pembangunan.

Perencanaan tidak berkiblat ke pusat lagi tetapi sepenuhnya diserahkan kepada daerah berdasarkan visi, misi, serta kebijakan dan program kepala daerah terpilih. Visi dan misi tersebut yang kemudian dijabarkan menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bahwa RPJMD merupakan penjabaran dari visi dan misi serta program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan RPJMN yang memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program satuan kerja perangkat daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Dari penjelasan tersebut, maka setiap daerah yang telah mengadakan pemilihan langsung kepala daerah berkewajiban menyusun RPJMD paling lambat 3 bulan dari pelantikan tersebut.

Provinsi DKI Jakarta merupakan salah satu daerah yang telah masuk kriteria tersebut sehingga berkewajiban menyusun RPJMD sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, Peraturan

(9)

Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 061/2911/SJ Tahun 2016 serta Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 yang kemudian RPJMD tersebut menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Strategis seluruh Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi DKI Jakarta. Dengan demikian seluruh program kerja SKPD yang muncul benar-benar sesuai dengan penyesuaian terhadap target kinerja SOTK baru yang berorientasi dalam mewujudkan Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih untuk periode tahun 2018-2022.

Penyusunan atas indikator kinerja pelaksanaan kegiatan periode 5 (lima) tahun kedepan agar lebih meningkat dan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka pimpinan bersama seluruh staf Badan Pengelola Aset Daerah telah menyusun Rencana Strategis yang berorientasi mewujudkan Visi dan Misi Kepala Daerah saat ini.

1.2 Landasan Hukum

Penyusunan Rencana Strategis Badan Pengelola Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta dilandasi berbagai peraturan perundang-undangan antara lain:

1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744);

(10)

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

6. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

(11)

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

11. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

12. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

(12)

16. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

21. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 – 2019;

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

(13)

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

25. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 061/2911/SJ Tahun 2016 Tentang Tindak Lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah;

26. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

27. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011 tentang Sistem Perencanaan dan Penganggaran Terpadu;

28. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025;

29. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2030;

30. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi;

31. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

(14)

32. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2017-2022;

33. Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 161 Tahun 2014;

34. Peraturan Gubernur Nomor 255 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Aset Daerah;

1.3 Maksud Dan Tujuan 1) Maksud

Penyusunan Rencana Strategis SKPD (Renstra SKPD) Badan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta tahun 2018-2022 dimaksudkan untuk mensinergikan dinamika atas regulasi yang terjadi dan aspirasi yang berkembang di masyarakat dengan program strategis nasional/Kementerian Dalam Negeri, dan RPJMD Provinsi DKI Jakarta tahun 2018-2022.

Selanjutnya Renstra SKPD Badan Pengelola Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018-2022 dimaksudkan juga untuk menjadi acuan dan pedoman resmi bagi Badan Pengelola Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta dalam penyusunan Rencana Kerja SKPD (Renja SKPD) dalam kurun waktu Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2022.

2) Tujuan

Tujuan penyusunan Renstra SKPD Perangkat Daerah Badan Pengelola Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta tahun 2018-2022 adalah sebagai berikut:

1. Menjabarkan visi, misi, agenda pembangunan dan program Badan Pengelola Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta ke dalam arah kebijakan

(15)

dan program pembangunan yang rinci, terarah, terukur dan dapat dilaksanakan dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2022 untuk mewujudkan tercapainya visi, misi program Badan Pengelola Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta.

2. Menyediakan satu acuan resmi bagi seluruh unit kerja di lingkungan Badan Pengelola Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta dalam menentukan prioritas program dan kegiatan pembangunan di bidang keuangan sub bidang pengelolaan aset daerah untuk memberikan pelayanan kepada SKPD dan seluruh masyarakat.

3. Menyediakan tolok ukur untuk mengukur kinerja dan mengevaluasi kinerja di lingkungan Badan Pengelola Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta.

4. Sebagai bahan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan Badan Pengelola Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta untuk kurun waktu lima tahun ke depan yaitu Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2022.

1.4 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah 2.2.1 Sumber Daya Manusia

(16)

2.2.2 Aset/Modal

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah 2.3.1 Capaian Indikator Kinerja

2.3.2 Realisasi Anggaran

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1 Idensifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah 3.3 Telaahan Faktor Penghambat dan Pendorong

Pencapaian Visi Misi Kepala Daerah 3.4 Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga

3.5 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3.6 Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PERANGKAT DAERAH

4.1 Visi dan Misi Badan Pengelola Aset Daerah

4.2 Tujuan dan Sararan Badan Pengelola Aset Daerah BAB V : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

5.1 Strategi Badan Pengelola Aset Daerah 5.2 Arah Kebijakan Perangkat Daerah

BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN 6.1 Program dan Kegiatan Badan Pengelola Aset Daerah

(17)

BAB VII : KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN BAB VIII : PENUTUP

LAMPIRAN

(18)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) Provinsi DKI Jakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Tugas BPAD Provinsi DKI Jakarta adalah melaksanakan pengelolaan aset daerah. Untuk melaksanakan tugas tersebut, BPAD Provinsi DKI Jakarta mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut:

a. perumusan kebijakan teknis bidang keuangan sub bidang pengelolaan aset daerah;

b. penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran BPAD;

c. pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran BPAD;

d. penyusunan bahan kebijakan, pedoman dan standar teknis pengeloaan aset da penyusunan harga satuan biaya barang;

e. penyusunan daftar Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD);

f. pelaksanaan konsultasi teknis terkait harga satuan biaya barang dan pengendalian aset kepada SKPD/UKPD;

g. pelaksanaan koordinasi dalam rangka penerimaan aset yang berasal dari hibah/bantuan;

h. penerimaan aset dan pemenuhan kewajiban atas persetujuan prinsip perjanjian dan kontribusi tambahan lain-lain;

i. pelaksanana proses penetapan status penggunaan aset;

(19)

j. pembinaan dan pengembangan pejabat fungsioanal aset;

k. pengoordinasian dan pelaksanaan proses pemanfaatan aset;

l. pengendalian hasil penjualan aset;

m. pelaksanaan penagihan piutang daerah atas pemanfaatan aset;

n. pengoordinasian pengamanan aset pada SKPD/UKPD;

o. pengamanan aset yang berada pada pengelola barang;

p. pengoordinasian penilaian aset;

q. pelaksanaan proses perubahan status barang milik/dikuasai daerah;

r. pengoordinasian dan pelaksanaan penatausahaan aset;

s. pengoordinasian penyusunan laporan aset;

t. pengeloaan data dan informasi aset daerah;

u. pelaksanaan penghimpunan atas pencatatan aset yang dilakukan SKPD/UKPD;

v. pengoordinasian pengelolaan aset yang tidak dalam penggunaan dan/atau tidak tercatat dalam neraca SKPD/UKPD tertentu;

w. pengadaan, penatausahaan, penyimpanan, pendistribusian dan penghapusan aset yang tidak diserahkan pada SKPD/UKPD;

x. pengeloaan kepegawaian, keuangan, dan barang BPAD;

y. pengeloaan kearsipan, data, informasi dan dokumentasi aset; dan z. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksaaan tugas dan fungsi

BPAD.

Unsur Organisasi BPAD Provinsi DKI Jakarta terdiri dari:

 Pimpinan;

 Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat dan Sub Bagian; dan

(20)

 Pelaksana adalah Bidang, Sub Bidang, Suku Badan Kota, Suku Badan Kabupaten, Unit Pelaksana Teknis dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Susunan Organisasi BPAD sebagai berikut:

a. Kepala Badan b. Sekretariat:

1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan 2. Sub Bagian Kepegawaian

3. Sub Bagian Umum

c. Bidang Perencanaan, Penerimaan, Penetapan Penggunaan dan Patokan Harga

1. Sub Bidang Perencanaan Kebutuhan Aset

2. Sub Bidang Penerimaan dan Penetapan Penggunaan 3. Sub Patokan Harga Barang Inventaris

d. Bidang Pembinaan, Pengendalian dan Pemanfaatan Aset 1. Sub Bidang Pembinaan Aset

2. Sub Bidang Pengendalian Aset 3. Sub Bidang Pemanfaatan Aset e. Bidang Perubahan Status Aset

1. Sub Bidang Perubahan Status Bangunan

2. Sub Bidang Perubahan Status Aset Tanah dan Aset diatasnya 3. Sub Bidang Perubahan Status Aset Kendaraan

f. Bidang Inventarisasi, Data, Informasi dan Dokumentasi Aset 1. Sub Bidang Inventarisasi Aset

2. Sub Bidang Data dan Informasi Aset 3. Sub Bidang Dokumentasi Aset

(21)

g. Suku Badan Kota

h. Suku Badan Kabupaten i. Unit Pelaksana Teknis

j. Kelompok Jabatan Fungsional

Lebih lanjut tugas dan fungsi adalah sebagai berikut:

KEPALA BADAN

(1) Kepala Badan mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengkoordinasikan, membina, dan mengevaluasi penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang aset Daerah.

(2) Kepala Badan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. merumuskan dan menetapkan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) Badan;

b. memimpin pembahasan dengan bawahan terkait penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan rancangan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA);

c. memimpin pembahasan dengan bawahan terkait penjabaran Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang telah ditetapkan;

d. membina dan mengevaluasi pegawai di lingkungan Badan;

e. menetapkan petunjuk operasional masing-masing program kegiatan yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan kebijakan umum Badan Pengelola Aset Daerah;

f. menetapkan dan mengendalikan Standar Operasional Prosedur (SOP) penyelenggaraan masing-masing program dan kegiatan di Badan Pengelola Aset Daerah;

g. merumuskan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan aset Daerah;

(22)

h. melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat, bidang, suku badan kota, suku badan kabupaten, unit pelaksana teknis dan kelompok jabatan fungsional dalam lingkup tugas Badan Pengelola Aset Daerah;

i. membina, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan pengelolaan aset Daerah;

j. mengendalikan, membina, dan mengevaluasi pelaksanaan koordinasi dengan instansi teknis terkait;

k. mengendalikan dan mengesahkan penyusunan laporan keuangan Badan untuk disampaikan kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah sebagai bahan pertanggungjawaban keuangan;

l. mengendalikan dan mengesahkan penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Badan untuk disampaikan kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah;

m. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan lingkup tugas Badan Pengelola Aset Daerah;

n. membagi tugas dan mendelegasikan kewenangan kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

o. mengendalikan dan menilai hasil kerja bawahan;

p. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan SKPD/UKPD dan/atau Instansi Pemerintah/Swasta dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pengelola Aset Daerah; dan q. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh

Gubernur.

SEKRETARIAT

(23)

(1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan serta mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengoordinasikan dan mengendalikan kegiatan operasional perencanaan, administratif ketatausahaan dan arsip, kepegawaian, kehumasan, pengelolaan barang milik daerah, serta pengelolaan keuangan. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Sekretariat mempunyai fungsi:

a. pengoordinasian kegiatan operasional perencanaan, administratif ketatausahaan dan arsip, kepegawaian, kehumasan, pengelolaan barang milik daerah, serta pengelolaan keuangan Badan Pengelola Aset Daerah;

b. pengoordinasian pelaksanaan tugas unit kerja di lingkup Badan Pengelola Aset Daerah;

c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi Sub Bagian; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

(2) Sekretaris dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi, mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. merumuskan dan mengendalikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) Badan;

b. merumuskan dan mengendalikan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) lingkup Badan;

c. merumuskan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) sekretariat;

d. merumuskan penyusunan Renca Kerja Anggaran (RKA) dan

(24)

Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) lingkup Badan;

e. mengoordinasikan penyiapan bahan pembahasan pelaksanaan kegiatan yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang telah disahkan;

f. merumuskan dan menetapkan petunjuk operasional masing- masing program kegiatan yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA);

g. merumuskan dan mengendalikan Standar Operasional Prosedur (SOP) penyelenggaraan yang berkaitan dengan tugas dan fungsi sekretariat;

h. merumuskan sasaran yang hendak dicapai berdasarkan skala prioritas dan dana yang tersedia sebagai dasar pelaksanaan tugas;

i. menyusun program dan petunjuk teknis penyelenggaraan administrasi umum, perencanaan, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan;

j. menyelenggarakan dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas administrasi umum, perencanaan, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan;

k. mengendalikan penyusunan laporan perencanaan, administratif ketatausahaan dan arsip, kepegawaian, kehumasan, pengelolaan barang milik daerah, serta pengelolaan keuangan;

l. mengoordinasikan dan mengendalikan penyusunan bahan Laporan Kinerja (LKj) Badan;

m. mengoordinasikan kegiatan di masing-masing bidang;

n. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan terkait pelaksanaan tugas;

o. memberikan saran dan pertimbangan teknis pelaksanaan tugas kepada atasan;

(25)

p. membagi tugas dan mendelegasikan kewenangan kepada bawahan;

q. membimbing atau memberikan petunjuk kepada bawahan berdasarkan pembagian tugas;

r. mengendalikan dan menilai hasil kerja bawahan;

s. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan

t. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

(3) Sekretariat membawahi:

1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

a) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, membagi tugas, mengevaluasi dan memproses penyusunan bahan perencanaan anggaran dan kegiatan di bagian sekretariat dan Badan, menghimpun dan menyusun rencana kerja dan anggaran dan melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan pada Badan.

b) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi:

1. penyusunan dokumen perencanaan (rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran) Sekretariat;

2. penghimpunan dan penyusunan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran pada Badan;

3. pelaksanaan kegiatan penyusunan bahan rencana program dan kegiatan pada Badan;

4. perencanaan kegiatan penatausahaan dan pelaporan keuangan pada Badan;

5. pelaksanaan penatausahaan dan pelaporan keuangan pada

(26)

Badan;

6. pembagian pelaksanaan tugas kegiatan penatausahaan dan pelaporan keuangan pada Badan;

7. evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan pada Badan;

8. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai uraian tugas:

1. menyusun rencana kerja Sub Bagian;

2. menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) lingkup Sub Bagian;

3. menghimpun dan menyusun bahan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Strategis (Renstra) Badan;

4. menghimpun dan menyusun bahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Badan;

5. menghimpun, memaduserasikan dan mengolah perencanaan program dan kegiatan dari masing-masing Bidang;

6. menghimpun dan mengolah bahan evaluasi program dan kegiatan Bidang;

7. mengumpulkan bahan-bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahunan dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) lima tahunan dalam bidang Pengelolaan Aset Daerah sebagai bahan penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahunan dan Laporan

(27)

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) lima tahunan;

8. mengumpulkan bahan-bahan Laporan Keterangan Pertanggung jawaban (LKPJ) akhir tahun dan akhir masa jabatan Gubernur kegiatan pengelolaan aset Daerah;

9. menyusun bahan Laporan Kinerja (LKj) Sub Bagian;

10. menghimpun dan menyusun Laporan Kinerja (LKj) Badan;

11. menghimpun dan menyusun bahan pertanggungjawaban keuangan Badan Pengelola Aset Daerah;

12. melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan Badan Pengelola Aset Daerah;

13. menerima, meniliti dan menguji kelengkapan serta memproses Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang diajukan Bendahara Pengeluaran kepada Pengguna Anggaran;

14. melaksanakan proses penerbita Surat Perintah Membayar (SPM);

15. memverifikasi kelengkapan dokumen laporan surat pertanggungjawaban (SPJ) penggunaan uang persediaan/ganti uang persediaan/tambah uang persediaan yang disampaikan bendahara pengeluaran kepada Kepala Badan;

16. mencatat, membukukan dan menyusun akuntansi Badan;

17. melaksanaan sistem dan prosedur penatausahaan akuntansi keuangan yang meliputi akuntansi penerimaan kas, akuntansi pengeluaran kas, akuntansi aset tetap dan akuntansi selain kas;

(28)

18. menyusun laporan realisasi keuangan semester pertama dan semester kedua;

19. menyiapkan laporan keuangan Badan tahun anggaran dan disampaikan kepada Kepala Badan untuk ditetapkan sebagai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Badan;

20. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

21. memberikan bimbingan dan konsultasi teknis perencanaan, penyusunan laporan dan bahan pertanggungjawaban keuangan terhadap unit kerja BPAD;

22. melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana strategis, dan dokumen pelaksanaan anggaran Badan Pengelola Aset Daerah oleh unit kerja Badan Pengelola Aset Daerah;

23. menginventarisasi permasalahan lingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;

24. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan;

25. membagi tugas kepada bawahan;

26. memberi petunjuk kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas;

27. menilai hasil kerja bawahan;

28. menyusun laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan

29. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

2. Sub Bagian Kepegawaian

(29)

a) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, membagi tugas dan mengendalikan pelayanan administrasi kepegawaian, lingkup Badan.

b) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai fungsi:

1. perencanaan kegiatan pelayanan administrasi ketatausahaan kepegawaian lingkup Badan;

2. pelaksanaan kegiatan pelayanan administrasi ketatausahaan kepegawaian lingkup Badan;

3. pembagian pelaksanaan tugas pelayanan administrasi, kepegawaian lingkup Badan;

4. pelaksanaan penatausahaan kepegawaian; dan

5. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai uraian tugas:

1. menyusun rencana kegiatan urusan kepegawaian lingkup Badan;

2. menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) lingkup Sub Bagian;

3. melaksanakan pengurusan hak, kesejahteraan, penghargaan, kenaikan pangkat, cuti dan pensiun pegawai; seperti:

a. memproses kenaikan pangkat;

b. memproses Kenaikan Gaji Berkala (KGB);

c. memproses Daftar Urut Kepangkatan (DUK);

d. data pegawai antara laian: kartu pegawai (Karpeg),

(30)

Kartu Suami/Istri, tunjangan anak atau keluarga, Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Tabungan Pensiun, Tabungan Perumahan, Pensiun;

e. memproses usulan pemberian penghargaan dan tanda jasa;

f. memproses usulan cuti pegawai sesuai aturan yang berlaku;

g. memproses pemberian izin nikah dan/atau cerai;

4. melaksanakan kegiatan pembinaan, pengendalian dan evaluasi disiplin pegawai;

a. menyusun bahan pembinaan disiplin pegawai;

b. memberikan layanan Penilaian Angka Kredit (PAK) Jabatan Fungsional;

c. melaksanakan pengelolaan Sasaran Kerja Pegawai (SKP);

5. melaksanakan perencanaan kebutuhan, penempatan, mutasi pengembangan potensi pegawai;

a. memproses usulan formasi pegawai;

b. memproses usulan izin belajar;

c. memproses usulan izin pendidikan dan pelatihan struktural dan/atau fungsional;

d. memproses penyesuaian ijazah;

e. memproses usulan perpindahan dan/atau mutasi pegawai sesuai dengan peraturan yang berlaku;

6. melaksanakan monitoring, pembinaan, pengendalian, pengembangan dan pelaporan kinerja dan disiplin pegawai;

7. menyiapkan dan memproses administrasi pengangkatan,

(31)

pemindahan dan pemberhentian pegawai dalam dan dari jabatan;

8. menyusun Laporan Kinerja (LKj) Sub Bagian;

9. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan lingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;

10. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

11. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan;

12. membagi tugas kepada bawahan;

13. memberi petunjuk kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas;

14. menilai hasil kerja bawahan;

15. menyusun laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan

16. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

3. Sub Bagian Umum

a) Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, membagi tugas dan mengendalikan pelayanan administrasi ketatausahaan dan arsip, kehumasan dan pengelolaan barang milik daerah lingkup Badan.

b) Sub Bagian Umum dan mempunyai fungsi:

1. perencanaan kegiatan pelayanan administrasi ketatausahaan dan arsip, kehumasan dan pengelolaan barang milik daerah lingkup Badan;

(32)

2. pelaksanaan kegiatan pelayanan administrasi ketatausahaan dan arsip, kehumasan dan pengelolaan barang milik daerah lingkup Badan;

3. pembagian pelaksanaan tugas pelayanan administrasi ketatausahaan dan arsip, kehumasan dan pengelolaan barang milik daerah lingkup Badan;

4. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c) Sub Bagian Umum mempunyai uraian tugas (Pergub Nomor 255 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Aset Daerah):

1. melaksanakan kegiatan pengelolaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Badan;

2. melaksanakan kegiatan pemeliharaan kebersihan, keindahan, keamanan dan ketertiban kantor Badan;

3. melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung dan peralatan kerja Badan;

4. melakukan pengelolaan ruang rapat/pertemuan dan perpustakaan Badan;

5. melaksanakan publikasi kegiatan dan pengaturan acara Badan;

6. menghimpun, menganalisis dan mengajukan kebutuhan peralatan kerja Badan;

7. menerima, menatausahakan, menyimpan dan mendistribusikan peralatan kerja Badan;

8. melaksanakan kegiatan pengelolaan kearsipan, data dan informasi Badan;

9. menyampaikan dokumen penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan penghapusan barang kepada Sub

(33)

Bagian Keuangan untuk dibukukan;

10. menghimpun bahan dan menyusun laporan kinerja kegiatan dan akuntabilitas Badan;

11. mengkoordinasikan penyusunan laporan kinerja, kegiatan, dan akuntabilitas Sekretariat;

12. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan lingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;

13. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

14. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan;

15. membagi tugas kepada bawahan;

16. memberi petunjuk kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas;

17. menilai hasil kerja bawahan;

18. menyusun laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan

19. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

(34)

BIDANG PERENCANAAN, PENERIMAAN, PENETAPAN PENGGUNAAN DAN PATOKAN HARGA

(1) Bidang Perencanaan, Penerimaan, Penetapan, Penggunaan dan Patokan Harga dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Badan serta mempunyai tugas pokok merencanakan, menerima dan menetapkan penggunaan aset seerta menyusun standar patokan harga. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Bidang Perencanaan, Penerimaan, Penetapan, Penggunaan dan Patokan Harga mempunyai fungsi:

a) penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran Bidang Perencanaan, Penerimaan, Penetapan, Penggunaan dan Patokan Harga;

b) pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran Bidang Perencanaan, Penerimaan, Penetapan, Penggunaan dan Patokan Harga;

c) penyusunan kebijakan pedoman dan standar teknis pelaksanaan perencanaan kebutuhan, penerimaan, Penetapan Penggunaan dan Patokan Harga;

d) pelaksanaan proses penerimaan aset yang berasal dari persetujuan prinsip perjanjian dan kontribusi tambahan lain- lain;

e) pelaksanaan proses penerbitan surat keputusan penggunaan aset;

f) penyusunan harga stuan biaya;

g) penyusunan Rencana Kebutuhan Aset (RKBMD)

h) pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang Perencanaan, Penerimaan, Penetapan, Penggunaan dan Patokan Harga; dan

(35)

i) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(2) Bidang Perencanaan, Penerimaan, Penetapan, Penggunaan dan Patokan Harga dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi, mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a) merumuskan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Strategis (Renstra) pada Bidang;

b) merumuskan, menghimpun, dan menyiapkan bahan-bahan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pada Bidang;

c) merumuskan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) pada Bidang;

d) merumuskan Standar Operasional Prosedur (SOP) lingkup Bidang;

e) menghimpun dan menyusun Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan pengelolaan aset Daerah;

f) melaksanakan koordinasi dengan Bidang lain;

g) merumuskan bahan Laporan Kinerja (LKj) lingkup Bidang;

h) merumuskan bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahunan dan lima tahunan di lingkup Bidang;

i) merumuskan bahan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur akhir tahun dan akhir masa jabatan Gubernur di lingkup Bidang;

j) melaksanakan pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah lingkup Bidang;

k) mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan, ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas lingkup Bidang;

(36)

l) memberikan saran dan pertimbangan penyelenggaraan tugas lingkup Bidang

m) membagi tugas dan mendelegasikan kewenangan kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

n) membimbing atau memberikan petunjuk kepada bawahan berdasarkan pembagian tugas agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar;

o) mengendalikan dan menilai hasil kerja bawahan;

p) melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan

q) melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan

(3) Bidang Perencanaan, Penerimaan, Penetapan, Penggunaan dan Patokan Harga membawahi:

1. Sub Bidang Perencanaan Kebutuhan Aset

a) Sub Bidang Perencanaan Kebutuhan Aset mempunyai tugas pokok:

- Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran Bidang;

- Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran Bidang sesuai dengan lingkup tugasnya;

- Menyusun bahan kebijakan, pedoman dan standar teknis pelaksanaan perencanaan kebutuhan dan standarisasi aset;

- Menyusun daftar Rencana Kebutuhan Barang Milik

(37)

Daerah (RKBMD);

- Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Bidang.

b) Sub Bidang Perencanaan Kebutuhan Aset mempunyai fungsi:

1. perencanaan kegiatan Sub Bidang Perencanaan Kebutuhan Aset;

2. pelaksanaan kegiatan Sub Bidang Perencanaan Kebutuhan Aset;

3. pembagian pelaksanaan tugas kegiatan Sub Bidang Perencanaan Kebutuhan Aset; dan

4. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c) Sub Bidang Perencanaan Kebutuhan Aset mempunyai uraian tugas:

1. menyusun Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Strategis (Renstra) pada Sub Bidang;

2. menyusun bahan-bahan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pada Sub Bidang;

3. menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) lingkup Sub Bidang;

4. menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) lingkup Sub bidang;

5. melakukan koordinasi dengan Sub Bidang lain;

6. menyusun bahan Laporan Kinerja (LKj) lingkup Sub Bidang;

(38)

7. menyusun bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahunan dan lima tahunan lingkup Sub Bidang;

8. menyusun bahan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur akhir tahun dan akhir masa jabatan Gubernur lingkup Sub Bidang;

9. melakukan pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah lingkup Sub Bidang;

10. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan lingkup tugas serta mencari alternatif pemecahannya;

11. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

12. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan;

13. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

14. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

15. menilai hasil kerja bawahan;

16. menyusun laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan

17. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

2. Sub Bidang Penerimaan dan Penetapan Penggunaan

(39)

a) Sub Bidang Penerimaan dan Penetapan Penggunaan mempunyai tugas pokok:

- Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran Bidang;

- Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran Bidang sesuai dengan lingkup tugasnya;

- Menyusun bahan kebijakan, pedoman dan standar teknis pelaksanaan penerimaan aset dan penetapan penggunaan aset;

- Melaksanakan proses penyerahan kewajiban yang berasal dari persetujuan prinsip, perjanjian dan kontribusi tambahan lain-lain;

- Menghimpun dan mencatat administrasi penerimaan aset yang berasal dari bantuan, sumbangan, hibah dan hasil kerjasama;

- Meneliti kelengkapan dokumen untuk proses berita acara serah terima aset yang berasal dari persetujuan prinsip, perjanjian dan kontribusi tambahan lain-lain;

- Melaksanakan rekonsiliasi aset berupa Prasarana Sarana dan Utilitas Umum (PSUU) yang ada dalam neraca aset fasos fasum;

- Memproses surat keputusan penggunaan aset yang digunakan SKPD/UKPD;

- Melakukan koordinasi mutasi aset daerah pada SKPD/UKPD;

- Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Bidang.

(40)

b) Sub Bidang Penerimaan dan Penetapan Penggunaan mempunyai fungsi:

1. perencanaan kegiatan Sub Penerimaan dan Penetapan Penggunaan;

2. pelaksanaan kegiatan Sub Penerimaan dan Penetapan Penggunaan;

3. pembagian pelaksanaan tugas kegiatan Sub Bidang Penerimaan dan Penetapan Penggunaan; dan

4. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c) Sub Bidang Penerimaan dan Penetapan Penggunaan mempunyai uraian tugas:

1. menyusun Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Strategis (Renstra) pada Sub Bidang;

2. menyusun bahan-bahan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pada Sub Bidang;

3. menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) lingkup Sub Bidang;

4. menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) lingkup Sub bidang;

5. menyiapkan bahan penyusunan konsep dan petunjuk teknis pelaksanaan penerimaan aset dan penggunaan aset;

6. melakukan koordinasi dengan Sub Bidang lain;

(41)

7. Melaksanakan proses penyerahan kewajiban yang berasal dari persetujuan prinsip, perjanjian dan kontribusi tambahan lain-lain;

8. Meneliti kelengkapan dokumen untuk proses berita acara serah terima aset yang berasal dari persetujuan prinsip, perjanjian dan kontribusi tambahan lain-lain;

9. Melaksanakan rekonsiliasi aset berupa Prasarana Sarana dan Utilitas Umum (PSUU) yang ada dalam neraca aset fasos fasum;

10. Memproses surat keputusan penggunaan aset yang digunakan SKPD/UKPD;

11. menyusun bahan Laporan Kinerja (LKj) lingkup Sub Bidang;

12. menyusun bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahunan dan lima tahunan lingkup Sub Bidang;

13. menyusun bahan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur akhir tahun dan akhir masa jabatan Gubernur lingkup Sub Bidang;

14. melakukan pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah lingkup Sub Bidang;

15. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan lingkup tugas serta mencari alternatif pemecahannya;

16. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

17. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan;

(42)

18. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

19. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

20. menilai hasil kerja bawahan;

21. menyusun laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan

22. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

3. Sub Bidang Patokan Harga Barang Inventaris

a) Sub Bidang Patokan Harga Barang Inventaris mempunyai tugas pokok:.

- Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran Bidang;

- Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran Bidang sesuai dengan lingkup tugasnya;

- Menyusun bahan kebijakan, pedoman dan standar teknis pelaksanaan penerimaan aset dan penetapan penggunaan aset;

- Melakukan input harga satuan biaya berdasarkan hasil analisis dari SKPD/UKPD;

- menyusun dan menyajikan Standar Satuan Harga (SSH), Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK), Analisa Standar Biaya (ASB), dan Harga Satuan Barang;

- melaksanakan konsultasi teknis terkait harga satuan biaya kepada SKPD/UKPD/Konsultan/Tenaga Ahli; dan

(43)

- Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Bidang.

b) Sub Bidang Patokan Harga Barang Inventaris mempunyai fungsi:

1. perencanaan kegiatan Sub Bidang Patokan Harga Barang Inventaris;

2. pelaksanaan kegiatan Sub Bidang Patokan Harga Barang Inventaris;

3. pembagian pelaksanaan tugas kegiatan Sub Bidang Patokan Harga Barang Inventaris; dan

4. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c) Sub Bidang Patokan Harga Barang Inventaris mempunyai uraian tugas:

1. menyusun Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Strategis (Renstra) pada Sub Bidang;

2. menyusun bahan-bahan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pada Sub Bidang;

3. menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) lingkup Sub Bidang;

4. menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) lingkup Sub bidang;

5. menyiapkan bahan penyusunan konsep dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan Sub Patokan Harga Barang Inventaris;

(44)

6. menyusun dan menyajikan Standar Satuan Harga (SSH);

7. menyusun Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK);

8. menyusun Analisa Standar Biaya (ASB) dan Harga Satuan Barang;

9. menyusun kebijakan, pedoman dan standar teknis pelaksanaan penerimaan aset;

10. menyusun kebijakan, pedoman dan standar teknis penetapan penggunaan aset;

11. melakukan koordinasi dengan Sub Bidang lain;

12. menyusun bahan Laporan Kinerja (LKj) lingkup Sub Bidang;

13. menyusun bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahunan dan lima tahunan lingkup Sub Bidang;

14. menyusun bahan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur akhir tahun dan akhir masa jabatan Gubernur lingkup Sub Bidang;

15. melakukan pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah lingkup Sub Bidang;

16. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan lingkup tugas serta mencari alternatif pemecahannya;

17. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

18. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan;

(45)

19. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

20. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

21. menilai hasil kerja bawahan;

22. menyusun laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan

23. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

BIDANG PEMBINAAN, PENGENDALIAN DAN PEMANFAATAN ASET (1) Bidang Pembinaan, pengendalian dan Pemanfaatan Aset dipimpin

oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Badan, mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan, pengendalian dan pemanfaatan aset daerah. Dalam menyelenggarakan tuga pokok, Bidang Pembinaan, Pengendalian dan Pemanfaatan Aset mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran Bidang Pembinaan, Pengendalian, dan Pemanfaatan Aset;

b. pelaksana rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran Bidang Pembinaan, Pengendalian, dan Pemanfaatan Aset;

c. penyusunan kebijakan pedoman dan standar teknis pelaksanaan pembinaan, pengendalian dan pemanfaatan aset;

d. pelaksanaan proses permohonan pemanfaatan aset dalam bentuk pinjam pakai, sewa, bangun serah guna/bangun guna serah, kerjasama pemanfaatan dan kerjasama penyediaan

(46)

infrastruktur;

e. pelaksanaan proses pelelangan titik reklame dalam prasarana dan sarana kota yang telah ditetapkan Gubernur;

f. pelaksanaan, monitoring dan evaluasi atas optimalisasi pemanfaatan aset daerah;

g. pembukuan dan penyajian data, informasi dan dokumen aset yang dimanfaatkan oleh pihak ketiga;

h. pembinaan kepada penyimpan barang/bendahara barang/pengurus barang;

i. pelaksanaan sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang pengelolaan aset;

j. pelaksanaan pengasuransian aset daerah berupa bangunan dan kendaraan yang berada pada pengelola barang;

k. pelaksanaan persertifikatan tanah aset daerah yang bukan dalam penguasaan SKPD/UKPD;

l. pengoordinasian penanganan penyelesaian permasalahan aset daerah; dan pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang Pembinaan, Pengendalian dan Pemanfaatan Aset.

(2) Bidang Pembinaan, Pengendalian dan Pemanfaatan Aset dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi, mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a) merumuskan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Strategis (Renstra) pada Bidang;

b) merumuskan, menghimpun, dan menyiapkan bahan-bahan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pada Bidang;

c) merumuskan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen

(47)

Pelaksanaan Anggaran (DPA) pada Bidang;

d) merumuskan Standar Operasional Prosedur (SOP) lingkup Bidang;

e) menyusun kebijakan pedoman dan standar teknis pelaksanaan pembinaan, pengendalian dan pemanfaatan aset;

f) melaksanakan proses permohonan pemanfaatan aset dalam bentuk pinjam pakai, sewa, bangun serah guna/bangun guna serah, kerjasama pemanfaatan dan kerjasama penyediaan infrastruktur;

g) melakukan proses pelelangan titik reklame dalam prasarana dan sarana kota yang telah ditetapkan Gubernur;

h) menyusun dan melakukan inventarisasi data pemanfaatan aset oleh pihak ketiga;

i) melakukan pembinaan kepada penyimpan barang/bendahara barang/pengurus barang;

j) menyelenggarakan sosialisasi perundang-undangan serta peraturan-peraturan terkait dengan pengendalian dan pemanfaatan aset daerah;

k) melaksanakan pengasuransian aset daerah berupa bangunan dan kendaraan yang berada pada pengelola barang;

l) pelaksanaan persertifikatan tanah aset daerah yang bukan dalam penguasaan SKPD/UKPD;

m) melaksanakan koordinasi dengan Bidang lain;

n) merumuskan bahan Laporan Kinerja (LKj) lingkup Bidang;

o) merumuskan bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahunan dan lima tahunan di lingkup Bidang;

p) merumuskan bahan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur akhir tahun dan akhir masa jabatan Gubernur

(48)

di lingkup Bidang;

q) mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan, ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas lingkup Bidang;

r) memberikan saran dan pertimbangan penyelenggaraan tugas lingkup Bidang;

s) membagi tugas dan mendelegasikan kewenangan kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

t) membimbing atau memberikan petunjuk kepada bawahan berdasarkan pembagian tugas agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar;

u) mengendalikan dan menilai hasil kerja bawahan;

v) melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan

w) melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan

(3) Bidang Pembinaan, Pengendalian dan Pemanfaatan Aset membawahi:

1. Sub Bidang Pembinaan Aset

a) Sub Bidang Pembinaan Aset mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan, bimbingan dan konsultasi teknis pengelolaan aset daerah.

b) Sub Bidang Pembinaan Aset mempunyai fungsi:

1) perencanaan kegiatan Sub Bidang Pembinaan Aset;

2) pelaksanaan kegiatan Sub Bidang Pembinaan Aset;

3) pembagian pelaksanaatugas kegiatan Sub Bidang

(49)

Pembinaan Aset;

4) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c) Sub Bidang Pembinaan Aset mempunyai uraian tugas:

1) menyusun Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Strategis (Renstra) pada Sub Bidang;

2) menyusun bahan-bahan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pada Sub Bidang;

3) menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) lingkup Sub Bidang;

4) menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) lingkup Sub bidang;

5) menyusun bahan kebijakan, pedoman dan standar teknis pembinaan pengelolaan aset daerah;

6) melaksanakan pembinaan, bimbingan dan konsultasi teknis pengelolaan aset daerah;

7) melaksanakan sosialisasi peraturan perundang- undangan bidang aset daerah;

8) melaksanakan proses penetapan pejabat yang bertanggungjawab dalam pengelolaan aset daerah, pengguna barang, kuasa pengguna barang, pengurus dan penyimpan barang;

9) melaksanakan evaluasi dan pengembangan pola pembinaan aset daerah;

10) melakukan koordinasi dengan Sub Bidang lain;

(50)

11) menyusun bahan Laporan Kinerja (LKj) lingkup Sub Bidang;

12) menyusun bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahunan dan lima tahunan lingkup Sub Bidang;

13) menyusun bahan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur akhir tahun dan akhir masa jabatan Gubernur lingkup Sub Bidang;

14) mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan lingkup tugas serta mencari alternatif pemecahannya;

15) mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

16) memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan;

17) membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

18) memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

19) menilai hasil kerja bawahan;

20) menyusun laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan

21) melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

2. Sub Bidang Pengendalian Aset

a) Sub Bidang Pengendalian Aset mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian dan pengamanan aset daerah.

(51)

b) Sub Bidang Pengendalian Aset mempunyai fungsi:

1) perencanaan kegiatan Sub Bidang Pengendalian Aset;

2) pelaksanaan kegiatan Sub Bidang Pengendalian Aset;

3) pembagian pelaksanaan tugas kegiatan Sub Bidang Pengendalian Aset; dan

4) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c) Sub Bidang Pengendalian Aset mempunyai uraian tugas:

1) menyusun Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Strategis (Renstra) pada Sub Bidang;

2) menyusun bahan-bahan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pada Sub Bidang;

3) menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) lingkup Sub Bidang;

4) menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) lingkup Sub bidang;

5) menyusun bahan kebijakan, pedoman dan standar teknis pengendalian aset daerah;

6) melaksanakan kegiatan pensertifikatan aset daerah yang berada diluar penguasaan dan penggunaan SKPD/UKPD;

7) melaksanakan monitoring persertifikatan aset oleh SKPD pada lingkup Provinsi;

8) mengasuransikan aset daerah berupa bangunan dan kendaraan yang berada pada pengelola barang;

9) melaksanakan monitoring pengasuransian aset daerah

(52)

pada SKPD/UKPD;

10) mengoordinasikan penyelesaian permasalahan aset daerah;

11) melakukan koordinasi dengan Sub Bidang lain;

12) menyusun bahan Laporan Kinerja (LKj) lingkup Sub Bidang;

13) menyusun bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahunan dan lima tahunan lingkup Sub Bidang;

14) menyusun bahan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur akhir tahun dan akhir masa jabatan Gubernur lingkup Sub Bidang;

15) melakukan pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah lingkup Sub Bidang;

16) mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan lingkup tugas serta mencari alternatif pemecahannya;

17) mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

18) memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan;

19) membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

20) memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

21) menilai hasil kerja bawahan;

(53)

22) menyusun laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan

23) melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

3. Sub Bidang Pemanfaatan Aset

a) Sub Bidang Pemanfaatan Aset mempunyai tugas pokok memproses, menyusun dan menginventarisir pemanfaatan aset daerah oleh pihak ketiga.

b) Sub Bidang Pemanfaatan Aset mempunyai fungsi:

1) perencanaan kegiatan Sub Bidang Pemanfaatan Aset;

2) pelaksanaan kegiatan Sub Bidang Pemanfaatan Aset;

3) pembagian pelaksanaan tugas kegiatan Sub Bidang Pemanfaatan Aset; dan

4) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c) Sub Bidang Pemanfaatan Aset mempunyai uraian tugas:

1) menyusun Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Strategis (Renstra) pada Sub Bidang;

2) menyusun bahan-bahan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pada Sub Bidang;

3) menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) lingkup Sub Bidang;

4) melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran Bidang Pembinaan, Pengendalian dan Pemanfaatan Aset sesuai dengan lingkup tugasnya;

(54)

5) menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) lingkup Sub bidang;

6) menyusun bahan kebijakan, pedoman dan standar teknis pemanfaatan aset daerah;

7) mengoordinasikan pelasanaan monitoring pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atas aset yang dimanfaatkan oleh pihak ketiga dan kewajiban lainnya;

8) memproses permohonan pemanfaatan aset dalam bentuk bangun serah guna/bangun guna serah, kerjasama pemanfaatan dan kerjasama penyediaan infrastruktur;

9) melaksanakan proses pelelangan kerjasama pemanfaatan dan kerjasama penyediaan infrastruktur;

10) melaksanakan proses pelelangan titik reklame dalam prasarana dan sarana kota yang telah ditetapkan Gubernur;

11) menginventarisir/menghimpun dan mencatat administrasi aset daerah yang dikerjasamakan;

12) melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi optimalisasi pemanfaatan aset daerah;

13) melaksanakan proses pengakhiran dan penarikan pemanfaatan aset daerah yang dikerjasamakan;

14) melaksanakan rekonsiliasi aset yang dikerjasamakan;

15) mengoordinasikan pelaksanaan kerjasama pemanfaatan aset daerah dan perjanjian pemanfaatan titik reklame;

16) menyusun bahan Laporan Kinerja (LKj) lingkup Sub Bidang;

17) menyusun bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahunan dan lima tahunan lingkup Sub Bidang;

(55)

18) menyusun bahan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur akhir tahun dan akhir masa jabatan Gubernur lingkup Sub Bidang;

19) melakukan pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah lingkup Sub Bidang;

20) mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan lingkup tugas serta mencari alternatif pemecahannya;

21) mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

22) memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan;

23) membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

24) memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

25) menilai hasil kerja bawahan;

26) menyusun laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan

27) melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

BIDANG PERUBAHAN STATUS ASET

(1) Bidang Perubahan Status Aset dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Badan serta mempunyai tugas melaksanakan perubahan status

Gambar

Tabel 2.2.1  :  Jumlah Pegawai BPAD Provinsi DKI Jakarta Per Unit

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan Daerah, tata cara evaluasi rancangan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah

Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana