• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Keekonomian Feed-In Tarif Pembangkit Listrik Tenaga Surya I MWP Bangli Dengan Metode Life Cycle Cost.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Keekonomian Feed-In Tarif Pembangkit Listrik Tenaga Surya I MWP Bangli Dengan Metode Life Cycle Cost."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

vi

ABSTRAK

ANALISA KEEKONOMIAN TARIF PENJUALAN

LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

1 MWp BANGLI DENGAN METODE

LIFE CYCLE COST

Energi listrik sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat modern, kebutuhan energi listrik rata-rat meningkat 8% pertahun sedangkan fosil sebagai sumber energi listrik utama saat ini semakin berkurang ketersediaannya. Pemerintah RI telah mengambil kebijakan dalam pengelolaan energi nasional untuk mengatasi masalah ini, salah satu sasaran kebijakannya adalah untuk mencapai target bauran energi nasional dengan peran energi baru-terbarukan yang optimal sebesar 23% pada tahun 2025. PLTS merupakan salah satu sistem pembangkit listrik energi terbarukan yang mempunyai potensi 0.87 GW di Indonesia. Pembangunan PLTS didorong dengan kebijakan feed-in tariff (FiT)

yang ditetapkan melalui Permen ESDM RI No. 17 tahun 2013.

Penelitian dilaksanakan di PLTS Bangli, dengan metode Life Cycle Cost (LCC). Metode LCC menghitung seluruh biaya yang diperlukan selama siklus hidup PLTS, mulai dari biaya investasi, operasional & maintenance, penggantian peralatan, sewa lahan, dan asuransi. Tarif penjualan listrik dalam paper ini dihitung dengan menambahkan margin keuntungan pada hasil perhitungan

Levelized Cost of Energy (LCoE), sedangkan nilai LCoE adalah total present value LCCdibagi dengan total present valueenergi yang dibangkitkan. Penentuan besarnya nilai tarif penjualan listrik mengacu kepada Permen ESDM RI no. 17 tahun 2013. Analisa kelayakan ekonomi tarif penjualan listrik dilakukan dengan mempergunakan 4 parameter yaitu PBP, NPV, IRR dan PI.

PLTS 1 Mwp Bangli merupakan pilot project dari Kementrian ESDM RI berlokasi di Desa Kayubihi, Kabupaten Bangli Provinsi Bali yang pengelolannya telah dihibahkan ke Pemkab Bangli - Bali. Mulai Nopember 2013 pengelolaan PLTS Bangli dilaksanakan oleh Perusda Bukti Mukti Bhakti milik Pemkab Bangli, dengan rata-rata pembangkitan energi pertahun 1.125.010 kWh. Total

present value LCC adalah Rp. 34.303.270.132,- Dari hasil perhitungan LCoE

didapatkan nilai tarif penjualan listrik skenario-1 sebesar Rp.4.683 / kWh dan skenario-2 sebesar Rp. 2.201 /kWh. Hanya tarif skenario-2 yang nilainya dibawah patokan tertinggi dari ketentuan Permen. Hasil perhitungan studi kelayakan ekonomi dari tarif skenario-2 (Rp. 2.201 / kWh) dengan parameter PBP, NPV, IRR dan PI memberikan keputusan layak diterima / memenuhi nilai keekonomiannya.

Hasil perhitungan skenario-2 (Rp. 2.201,-/kWh § 86 VHQ.:K

memenuhi ketentuan Permen, memenuhi nilai keekonomian dan mempunyai nilai keberlanjutan untuk dapat membangun kembali PLTS pada tahun 2033.

(4)

vii

ABSTRACT

ECONOMIC VALUE ANALYSIS ELECTRICITY TARIFF

OF 1 MWP SOLAR POWER STATION IN BANGLI USING

LIFE CYCLE COST METHOD

Electrical energy has become a primary need for the modern society, the electrical energy needs of average rat increased by 8% per year, while the fossil as the main source of electrical energy is now diminishing availability. The Government of Indonesia has taken in Kebijakan Energi Nasional (KEN) to address this problem, one of the policy objectives are to achieve the national energy mix with renewable energy's role recently optimized by 23% in 2025. Solar Energy Generation (PLTS) is one of the renewable energy power generation system which has the potential to 0.87 GW in Indonesia. PLTS development is driven by feed-in tariff (FIT) policy established through KESDM RI No. 17 in 2013.

Research is done in Bangli PLTS, by using a method of Life Cycle Cost (LCC). LCC method is calculating all of its costs during the life cycle PLTS, ranging from the cost of investment, operation & maintenance, replacement of equipment, land rent, and insurance. Electricity sales tariff in this paper is calculated by adding a profit margin in the calculation of Levelized Cost of Energy (LCOE), while the value of LCOE is the total of present value LCC divided by total present value of energy generated. The determination of the value of electricity sales tariff refers to the Permen ESDM RI no. 17 in 2013. The economic feasibility analysis of sales rates of electricity is done by using four parameters: PBP, NPV, IRR and PI.

PLTS 1 MWp Bangli is a pilot project of the Ministry of Energy and Mineral Resources of Indonesia is located in the village of Kayubihi, Bangli Regency Bali Province, who management has been granted to Bangli regency -Bali. Starting November 2013 Bangli PLTS management implemented by Perusda Bukti Mukti Bhakti belonging Bangli regency, with an average of 1.12501 million kWh per year energy generation. The total present value of LCC is Rp. 34,303,270,132, - From the calculation results obtained LCOE electricity sales tariff value scenarios-1 of Rp.4.683 / kWh and scenario-2 Rp. 2,201 / kWh. Just a scenario-2 tariff value is less than the highest standards of Permen ESDM. The results of calculation of economic feasibility studies of the tariff scenario-2 (Rp. 2,201 / kWh) with the parameter PBP, NPV, IRR and PI provide a decent decision received / meet economic value.

The results of the scenario-2 calculations (Rp. 2,201, - / kWh § 86

cents / KWh), comply with Permen ESDM, meet the economic value and has a value of sustainability to be able to rebuild the PLTS in 2033.

(5)

viii DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ... i

PERSYARATAN GELAR MAGISTER... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS... iv

UCAPAN TERIMA KASIH... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT... vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR ISTILAH & SINGKATAN... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 6

1.3 Batasan Masalah ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8

2.1 State Of The Art Review... 8

2.1.1 Penggunaan MetodeLife Cycle Cost Analysis (LCCA) Untuk Penghitungan Efisiensi Energi Pada Gedung Depo Penyimpan Arsip Di Lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia, Wulan Diah Puspitowati, Tesis Universitas Gajah Mada 2013... 8

2.1.2 Dynamic Life Cycle Costing in Asset Management of Production Equipments With Emphasis on Maintenance, Erdem Yksek, Osman Chaudhary, Master Thesis Kungliga Tekniska Högskolan, 2011. ... 9

2.1.3 Penentuan tarif listrik berdasarkan metode revenue requirement dan metode LRMC, Lisa Ambasari, Tesis Universitas Indonesia. ... 10

(6)

ix

2.1.5 Perumusan Tarif Pembelian Listrik Pada Regulasi Feed in Tariff untuk Teknologi Photovoltaic Serta Analisa Penerapannya di Indonesia,

Ashadi, Tesis Universitas Indonesia 2012. ... 12

2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS )... 13

2.2.1 Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya ... 14

2.2.2 Komponen PLTS... 14

a. Generator Sel Surya (Photovoltaic Generator)... 14

b. Modul Surya (Solar PV Modules) ... 18

c. Inverter... 20

d. Charge Controller... 23

e. Baterai... 23

2.2.3 Variasi dalam Produksi Energi Modul Surya ... 25

a. Iradiasi (Irradiance)... 25

b. Temperatur modul surya (temperature of the module)... 26

c. Bayangan (Shading)... 27

2.3 Sumber Energi Surya ... 28

2.3.1 Sumber Energi Surya di Indonesia... 30

2.3.2 Produksi Energi per Tahun yang Diharapkan ... 31

2.4 Life Cycle Cost... 31

2.4.1 Life Cycle Cost Pada Majemen Aset... 33

2.4.2 . Life Cycle CostsPada Sistem Energi ... 35

2.4.3 Life TimePLTS ... 36

2.5 Regulasi Feed in Tariffdi Indonesia... 37

2.6 RegulasiFeed in TariffBerbagai Negara di Dunia ... 40

2.7 Ekonomi Teknik... 42

2.7.1 Biaya (Cost) ... 43

a. Jenis-Jenis Biaya (Cost Types) ... 45

b. Komponen Biaya (Cost Components) ... 46

c. Elemen Biaya (Cost Elements) ... 47

2.7.2 Pendapatan (Revenues)... 48

2.7.3 Konsep Nilai Uang Terhadap Waktu ... 50

a. Present Value (P) ... 50

b. Future Value (F)... 51

c. Faktor Diskonto ... 51

(7)

x

a. Metode Net Present Value (NPV) ... 53

b. Internal Rate of Return (IRR) ... 54

c. Metode Pay Back Period... 55

d. Metode Profitability Index... 55

2.7.5 Salvage Value... 56

2.7.6 Asuransi PLTS ... 57

2.7.7 Trendpenurunan harga PV ... 58

2.8 Levelized Cost of Energy ( LCoE) ... 60

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 62

3.1 Kerangka Berpikir... 62

3.2 Konsep ... 63

3.3 Hipotesis Penelitian ... 66

BAB IV METODE PENELITIAN ... 67

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian... 67

4.1.1 Tempat Penelitian... 67

4.1.2 Waktu ... 67

4.2 Teknik Pengumpulan Data... 68

4.3 Jenis dan Sumber Data... 68

4.4 Variabel Penelitian... 69

4.5 Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Pendukung ... 72

4.6 Tahapan Penelitian... 72

4.6.1 Tahap identifikasi dan pengumpulan data... 72

4.6.2 Tahap pengolahan data... 73

4.6.3 Tahap analisa... 73

a. Tinjauan Tarif Penjualan Listrik terhadap Permen ESDM No. 17 tahun2013 ... 74

b. Analisa Kelayakan Ekonomi ... 74

4.6.4 Diagram alur penelitian... 74

BAB V HASIL PENELITIAN... 76

5.1 PLTS Bangli... 76

(8)

xi

5.3 Peralatan / Komponen PLTS Bangli... 78

5.3.1 PV Array ... 78

5.3.2 Modul Surya... 78

5.3.3 Penyangga Modul (Support Module) ... 80

5.3.4 Inverter ... 81

5.3.5 Array Protection Panel ... 83

5.3.6 Panel Distribusi ... 83

5.3.7 Transformator Penaik Tegangan (Step Up Transformer) ... 84

5.3.8 Penyalur Petir Konvensional... 85

5.3.9 Remote Monitoring System ... 86

5.3.10Environmental Monitoring Device ... 87

5.4 Pengelolaan PLTS Bangli ... 88

5.5 Energi Yang Dibangkitkan ... 89

BAB VI PEMBAHASAN... 94

6.1 Life Cycle CostPLTS Bangli... 94

6.1.1 Biaya Investasi Awal ... 94

6.1.2 Biaya Investasi Pembangunan PLTS pada tahun 2033... 95

6.1.3 Biaya Operasional dan Maintenance (O&M) ... 96

6.1.4 Biaya Penggantian Peralatan (Inverter) ... 98

6.1.5 Biaya Sewa Lahan ... 100

6.1.6 Biaya Asuransi ... 101

6.1.7 Total LCC ... 103

6.2 Total Pembangkitan Energi... 104

6.3 Levelized Cost of Energi (LCoE)PLTS Bangli ... 107

6.4 Tarif Penjualan Listrik PLTS Bangli ... 109

6.5 Hasil Penjualan Tenaga Listrik ... 112

6.6 Tinjauan terhadap Permen ESDM No. 17 Tahun 2013 ... 114

6.7 Analisa Kelayakan Ekonomi... 114

6.4.1 Pay Back Period (PBP) ... 115

6.4.2 Net Present Value (NPV) ... 116

6.4.3 Internal Rate of Return (IRR)... 117

6.4.4 Profitability Index ( PI) ... 118

(9)

xii

(10)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Milestone PLTS... 2

Gambar 2.1 Contoh penerapan sel surya kedalam paparan panel surya... 13

Gambar 2.2 Struktur sel surya... 16

Gambar 2.3 Proses Kerja Sel Surya... 16

Gambar 2.4 Efek Fotovoltaik... 17

Gambar 2.5 Tahapan Generator Surya... 18

Gambar 2.6 Bagian Modul suryacrystalline silicon... 19

Gambar 2.7 Modul surya mono-crystalline (kiri) dan poly-crystaline (kanan).... 20

Gambar 2.8 Skema prinsip kerja inverter satu fasa... 21

Gambar 2.9 Prinsip kerja teknologi PWM... 22

Gambar 2.10 Pengaruh iradiasi terhadap tegangan dan arus modul surya... 26

Gambar 2.11 Pengaruh temperatur modul terhadap produksi energi modul surya27 Gambar 2.12 Pengaruh shadingterhadap modul surya... 28

Gambar 2.13The word atlas of the average solar irradiance... 29

Gambar 2.14 Hubungan modul surya dengan ketinggian matahari... 29

Gambar 2.15 Ketinggian dan azimut matahari... 30

Gambar 2.16 Top level of LCC tree... 33

Gambar 2.17 Stage of a product life cycle... 34

Gambar 2.18 Prosentase kerusakan pada bagian PLTS... 37

Gambar 2.19 Trend penurunan harga sistem PV... 60

Gambar 4.1 Diagram alir (flow chart) alur penelitian... 75

Gambar 5.1 Foto satelit lokasi PLTS Bangli... 76

Gambar 5.2 Tampak atas denah PLTS Bangli... 77

Gambar 5.3 1 Unit PV Array PLTS Bangli... 78

Gambar 5.4 Modul surya PLTS Bangli... 80

Gambar 5.5 Support Module dengan bahan besi metal digalvanis... 81

Gambar 5.6 SUNGROW Grid-connected inverter tipe SG20KTL... 82

Gambar 5.7 Array panel protectionyang diletakkan di bawah modul PV... 83

Gambar 5.8 Panel distribusi ( 5 unit )... 84

Gambar 5.9. Gardu portal dengan Step uptransformator 5 x 250 kVA... 85

Gambar 5.10. Penyalur Petir PLTS Bangli... 86

Gambar 5.11 Rumah monitoring PLTS Bangli... 87

Gambar 5.12 Meja monitoring PLTS Bangli... 88

(11)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Secondary battery type and carakteristic... 24

Tabel 3.1 Model penyusunan Tarif Penjualan Listrik... 65

Tabel 5.1. Electrical Characteristics... 79

Tabel 5.2 Mechanical Characteristics... 79

Tabel 5.3 Temperature Characteristics... 80

Tabel 5.4 Pembangkitan energi PLTS Bangli tahun 2013... 90

Tabel 5.5 Pembangkitan energi PLTS Bangli tahun 2014... 91

Tabel 5.6 Jumlah hari pembangkitan energi PLTS Bangli tahun 2013 dan 2014. 93 Tabel 6.1. Biaya Operasi dan Maintenance PLTS Bangli... 97

Tabel 6.2 Biaya penggantian inverter PLTS Bangli... 98

Tabel 6.3 Present Valuetotal biaya penggantian inverter... 99

Tabel 6.4 Biaya sewa lahan PLTS Bangli... 101

Tabel 6.5 Biaya Asuransi PLTS Bangli... 102

Tabel 6.6 Total LCC PLTS Bangli... 103

Tabel 6.7 Pembangkitan energi bulan Mei 2013 dan 2014... 104

Tabel 6.8 Rata-rata produksi energi PLTS Bangli pertahun... 105

Tabel 6.9 Jumlah total pembangkitan energi PLTS Bangli selama 20 tahun... 106

Tabel 6.10 Tarif penjualan listrik skenario-1 dengan biaya investasi... 110

Tabel 6.11 Tarif penjualan listrik skenario-2 + biaya investasi th 2033... 111

Tabel 6.12 Perhitungan penjualan tenaga listrik skenario-1... 112

Tabel 6.13 Perhitungan penjualan tenaga listrik skenario-2... 113

Tabel 6.14 Perhitungan Pay Back Period... 115

Tabel 6.15 Perhitungan NPV Tarif Penjualan Listrik... 116

(12)

xv

DAFTAR ISTILAH & SINGKATAN

Array susunan dari modul surya

Azimuth sudut putar dari arah Barat hingga Timur

Balance of system komponen pendukung yang digunakan dalam sistem PLTS seperti inverter, baterai, sistem kontrol dan lain-lain

Blueprint cetak biru, rancangan

Bypass diode dioda baypass, paralel terhadap modul surya

Centralized PV plant PLTS sentral, terpusat

Charge pengisian energi listrik

Charge controller alat kontrol pengisian dan pengosongan energi listrik pada baterai

Conduction losses rugi-rugi pada sambungan / hantaran

Depth of discharge batasan pengosongan suatu baterai

Discharge pengosongan muatan energi listrik pada baterai

Distributed PV plant PLTS pola tersebar

Feed-in tariff tarif pembelian energi listrik yang terkirim ke jaringan listrik (PLN)

Frame bingkai

Grid-connected PV plant PLTS terhubung dengan jaringan listrik

Inklinasi sudut antara bidang yang menjadi acuan dengan bidang yang diukur kemiringannya

Irradiance iradiasi, jumlah tenaga surya tersedia per satuan luas selama periode waktu tertentu

Junction box kotak sambung

Kwh-meter alat ukur dan pencatat energi listrik

Life time usia pakai

Mono-Crystalline Kristal silikon yang bersifat homogen, murni

(13)

xvi

Photovoltaic fotovoltaik, proses perubahan energi matahari secara langsung menjadi energi listrik melalui sel surya

Present Value Nilai saat ini

Short circuit hubung singkat

Stand-alone berdiri sendiri, tidak terhubung jaringan utilitas

Standard test conditions kondisi pengujian / pengetesan standar

String deret

Thermal pyranometer alat ukur radiasi matahari secara langsung

Tracking system sistem pelacak (untuk memposisikan array sesuai arah gerak matahari)

µm micrometer

AC alternating current

Ah ampere hour

BOS balance of system

CEI Contained Energy Indonesia

CO2 karbon dioksida

DC direct current

DOD depth of discharge

ESDM energi dan sumber daya mineral

FiT feed-in tariff

IEC Internasional Electrotechnical Commission

KEN kebijakan energi nasional

Kepmen Keputusan Menteri

KESDM Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral

kV kilovolt

kVA kilovolt-ampere kW kilowatt

kWh kilowatt-hours

kWp kilowatt peak

LEN Lembaga Elektronika Nasional (sekarang PT. LEN)

(14)

xvii

m dpl meter diatas permukaan laut

MCB miniature circuit breaker

MW megawatt

MWp megawatt peak

Permen Peraturan Menteri

Perpres Peraturan Presiden

Pilot project Proyek percontohan

PLN Perusahaan Listrik Negara

PLTS pembangkit listrik tenaga surya

PV photovoltaic

PWM pulse width modulation

r.m.s root mean square

RI Republik Indonesia

SEI Surya Energi Indotama

Si silicon

STC standard test conditions

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kualitas layanan empati mempunyai peran penting untuk memberikan kepuasan pada pelanggan yaitu siswa dalam menggunakan jasa pendidikan di

Saat ini, Hak dari pemilik tanah (Masyarakat) diatur dalam Pasal 60 Undang-Undang nomor 26 tahun 2007, yaitu bahwa masyarakat berhak untuk mengetahui rencana tata ruang melalui

Kesimpulan dalam penelitian ini pemberian kopi koro benguk (Mucuna pruriens L) dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa pada tikus Sprague Dawley model

Hati yang bersih membutuhkan pelatihan dan pengajaran dari lingkungan yang berhati bersih juga, sebagai contoh orang tua yang selalu mengajarkan anaknya berbuat

[r]

1) Our method accomplishes the simulation of leaves falling based on the measured leaves model, rather than the simulation. On the basis of it, our leaves can be variable in

kerjasama UPI asal kabupaten siak yang tinggal di sekitar kampus UPI dan asrama “permaisuri” (perkumpulan mahasiswa Siak -Riau) yang beralamat di jalan kebon bibit, Bandung.

sudah dibuat hanya menggunakan satu jenis sensor atau sensor tunggal. Sensor tersebut ditempatkan pada pintu dan jendela rumah. Sehingga jika ada seseorang yang