8
III.
Bahan dan Metode Penelitian
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan
yang dilakukan di kawasan konservasi hutan mangrove
di pantai Sungai Gamta Distrik Misool Barat,
Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Geografis
Kabupaten Raja Ampat berada pada 01015’LU-2015’LS
dan 129010-1210-100 BT dengan luas wilayah 46.000
km2 terdiri dari wilayah laut 40.000 km2 dan luas
daratannya 6.000 km2.Dapat dikatakan bahwa sekitar
85% dari luasnya tersebut adalah lautan.Habitat
mangrove di lokasi penelitian adalah tanah berlumpur
dengan ketebalan berkisar 20-50 cm. Kampung Gamta
awalnya adalah hutan mangrove yang dibuka oleh
warga setempat sebagai tempat pemukiman penduduk
hingga kini.
2. Waktu
Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, dari
bulan Juli sampai bulan September 2013, yaitu saat
musim kemarau. Pengambilan sampel dilakukan
dengan memperhatikan pasang surut air laut dari jam
9
.
Gambar 1. Peta lokasi penelitian
B. Bahan dan Alat
1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tambahan penyusun vegetasi mangrove dan
selain vegetasi mangrove.
2. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
parang, meter rol, tali rafia, kamera, buku identifikasi
(atau referensi yang berhubungan dengan) mangrove
(dan kalkulator serta alat-alat lain yang diperlukan
dalam penelitian ini seperti motor tempel 15 pk). Motor
tempel 15 pk dipakai sebagai sarana transportasi dari
10
C. Metode Pengambilan Informasi
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah
metode petak dengan menggunakan petak ganda secara
acak, dan wawancara dengan masyarakat tentang
manfaat mangrove bagi penduduk kampung.
D. Prosedur Penelitian
1. Penentuan letak petak
Petak diletakkan secara acak mulai dari tepi sungai
(laut) menuju ke darat.
Gamar 2. Skema penempatan plot
Keterangan :
A = 5X5 m
B = 20X20 m
C = 30X30 m
CBBBCCc
C
B
B
A
C
11
2. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan dilakukan dengan
menggunakan sistem garis berpetak antara lain:
a. Meletakkan plot secara acak, setiap plot dibuat
petak-petak ukuran 5 x 5 m, 20 x 20 m, dan plot
30 x 30 m.
b. Petak berukuran 5 x 5 m digunakan untuk
menghitung tingkat semai / anakan
c. Petak berukuran 20 x 20 m digunakan untuk
menghitung tingkat tiang
d. Petak berukuran 30 x 30 m digunakan untuk
menghitung tingkat pohon
e. Parameter yangakan diketahui dan dihitung adalah
nama jenis tumbuhan, kerapatan jenis tumbuhan,
dan frekuensi tumbuhan.
E. Analisis Data
Data yang dikumpulkan di lapangan kemudian
diolah untuk mendapatkan Indeks Nilai Penting
(INP).Parameter vegetasi yang diukur secara kuantitatif
meliputi densitas dan frekuensi.Dari nilai ini dapat
diketahui nilai penting atau diversitas. Untuk
mendapatkan nilai-nilai tersebut digunakan rumus
12
Ni = Jumlah total individu dari jenis ke-i (ind)
A = Luas areal total pengambilan sampel (m2)
KMi
2. KRi = --- X 100% Persamaan ………...…… 2
∑KMi
Keterangan:
Kri = Kerapatan relatif jenis ke-i (%)
Kmi = Kerapatan mutlak jenis ke-i (ind/m2)
∑Kmi = Jumlah kerapatan mutlak seluruh jenis (ind/m2)
Pi
3. FMi = --- Persamaan ……...………. 3
∑P
Keterangan:
Fmi = Frekuensi mutlak jenis ke-i (%)
Pi = Jumlah plot sampel tempat ditemukan jenis ke-i
∑P = Jumlah total plot sampel yang diamati
FMi