• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI LINGKARAN DI MTsN SUMBERJO SANANKULON BLITAR TAHUN AJARAN 2014/2015 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI LINGKARAN DI MTsN SUMBERJO SANANKULON BLITAR TAHUN AJARAN 2014/2015 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

84

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Proses berpikir ada tiga tahap, yaitu pembentukan pengertian, pembentukan pendapat dan penarikan kesimpulan. Hal tersebut dapat dibuktikan pada penelitian di MTsN Sumberjo pada materi lingkaran. Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa kemampuan akademik seseorang dipengaruhi oleh proses berpikir yang berbeda. Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan akademik tinggi

Subjek berkemampuan akademik tinggi melalui semua tahap-tahap proses berpikir. Subjek membentuk pengertian dengan menyebutkan sifat-sifat dari suatu objek dengan memanfaatkan isi ingatannya dan dirangkum dalam suatu perkataan. Setelah membentuk pengertian-pengertian dalam masalah, subjek membentuk pendapat dengan mengurai pengertian tersebut dan menghubungkan antara pengertian satu dengan pengertian yang lain dan menyampaikannya dalam sebuah kalimat. Selanjutnya subjek menarik kesimpulan berdasarkan pendapat-pendapat yang telah dia bentuk.

2. Kemampuan akademik sedang

(2)

85

dan merangkumnya dalam sebuah perkataan berdasarkan isi dari ingatannya. Selanjutnya subjek membentuk pendapat yaitu menghubungkan pengertian yang satu dengan pengertian yang lain untuk menentukan kemungkinan dalam pemecahan masalah. Dalam proses menarik sebuah kesimpulan, subjek melakukan kesalahan sehingga kesimpulan yang subjek tarik salah sehingga satu tahap dari proses berpikir tidak dilaluinya.

3. Kemampuan akademik rendah

Subjek berkemampuan rendah tidak memenuhi tahap-tahap dari proses berpikir. Dalam pembentukan pengertian subjek hanya menyebutkan satu atau dua yang subjek ketahui. Dengan demikian berarti subjek tidak memanfaatkan isi ingatannya dengan optimal sehingga subjek tidak memahami masalah dengan baik.

(3)

86

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan peneliti dari hasil analisis proses berpikir subjek pada materi lingkaran adalah:

1. Bagi Guru

Agar proses berpikir subjek dapat optimal para guru diharapkan dapat menyampaikan materinya dengan cara yang menarik dan dengan media yang menarik pula agar dapat diterima dengan baik oleh subjek. Selain itu agar lebih memperhatikan subjek berkemampuan akademik rendah. 2. Bagi Siswa

Bagi subjek diharapkan dapat memanfaatkan isi ingatannya dengan lebih optimal dengan cara banyak berlatih mengerjakan soal-soal latihan mulai dari soal yang mudah sampai soal yang tersulit sekalipun.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Referensi

Dokumen terkait

2. Siswa camper melakukan proses berpikir pada langkah a) asimilasi dalam memahami masalah yaitu siswa dapat langsung megidentifikasi hal yang diketahui dan hal yang

6 Apabila terjadi proses belajar matematika itu baik, dapat diharapkan hasil belajar peserta didik akan baik pula.. Dengan proses belajar matematika yang baik, peserta

Proses berpikir secara akomodasi terjadi karena kedua subjek melakukan penyesuaian skema mereka agar sesuai dengan informasi dan pengalaman baru mereka

Berdasarkan jawaban subjek D pada gambar 4.28 hasil tes tulis soal nomor 1 subjek D mampu menunjukkan apa yang diketahui dengan tepat. Analisis ini didukung oleh hasil

Sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan mengenai gambaran secara umum mengenai kemampuan berpikir reflektif siswa berkemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah mengenai

Sesuai dengan indikator proses berpikir dalam pemecahan masalah, tahap melihat kembali dilihat dari bagaimana subjek menjelaskan langkah-langkah yang ditempuhnya dalam

Aktivitas subjek GKFI dalam berpikir telah melibatkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya, sehingga subjek dapat memahami soal dengan membaca satu kali, dan dapat

Dari skema di atas dapat dideskripsikan bahwa yang penulis maksud adalah dari siswa dengan fase / tingkatan kemampuan berpikir reflektif untuk aksi (Reacting)