PENGARUH KEDALAMAN PEMANCANGAN
TURAP BAJA PADA BERBAGAI KEPADATAN
TANAH NON-KOHESIF TERHADAP FAKTOR
KEAMANAN PEMANCANGAN
Victoria Eleny Prijadi NRP: 1321022
Pembimbing: Hanny Juliany Dani, S.T.,M.T.
ABSTRAK
Zaman modern seperti sekarang ini rumah tinggal yang ada di kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor, dan Bandung umumnya memiliki struktur bawah tanah (basement). Pada pembangunan struktur bawah tanah biasanya memerlukan dinding penahan tanah ataupun turap untuk mencegah keruntuhan akibat massa tanah. Pemancangan sheet pile pada tanah non-kohesif homogen harus direncanakan dengan benar seperti perencanaan kedalaman pemancangannya. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah kelongsoran. Penahan tanah yang digunakan adalah turap baja (sheet pile) dengan profil Z19-700 dari ESC PILE. Tanah yang digunakan dalam analisis adalah tanah non-kohesif homogen yang divariasikan kepadatannya. Variasi kepadatan didasarkan pada nilai N-SPT dengan mengambil 3 variasi yaitu batas atas, batas tengah, dan batas bawah. Variasi kedalaman pemancangan sheet pile yang digunakan adalah 0,75H; H; 1,25H; dan 1,5H. Kedalaman galian telah ditentukan sebesar 4m. Beban luar yang digunakan sebesar 4,79kN/m2 (beban rumah tinggal 1 lantai). Analisis dilakukan secara manual dengan teori Rankine dan dengan menggunakan software Plaxis 2D.
Berdasarkan output pada Plaxis 2D dapat disimpulkan bahwa tiap jenis tanah non-kohesif memiliki batas minimum kedalaman pemancangan. Selain itu pada variasi tanah non-kohesif dan variasi kedalaman pemancangan memberikan pengaruh pada faktor keamanan (FK), displacement, dan settlement. Pengaruh pada faktor keamanan, seperti nilai faktor keamanan sheet pile terbesar adalah 2,79 untuk tanah dense sand batas atas dengan kedalaman pemancangan 1,5H dan nilai faktor keamanan yang terkecil adalah 1,25 untuk tanah dense sand batas bawah dengan kedalaman pemancangan =H.
THE INFLUENCE OF DEPTH PILING SHEET PILE
WITH NON-COHESIVE SOIL TYPE AGAINST THE
PILING SAFETY FACTOR
Victoria Eleny Prijadi NRP: 1321022
Supervisor: Hanny Juliany Dani, S.T.,M.T.
ABSTRACT
Modern times as now existing home living in big cities like Jakarta, Bogor, and Bandung generally have underground structure (basement). On the construction of underground structures typically require retaining walls or turap to prevent collapse due to a mass of land. Construction of sheet pile at a non-cohesive soil homogeneous should be planned correctly such as planning the depth of piling. That design prevent from landslide. Retaining wall used in sheet pile with profiles ESC Z19-700 from the PILE. The soil used in the analysis of non-cohesive soil is homogeneous which varied from density.Variation of density is based on the value of N-SPT by taking three variations, namely upper limit, limit and lower limit. Variations in the depth of piling sheet pile being used is 0,75H; H; 1,25H; and 1,5H. The depth of the excavations in the set of 4m. Loading used of 4,79 kN/m2. The analysis is done manually with the theory of Rankine and by using software Plaxis 2D.
Based on the output Plaxis 2D can be inferred that each type of non-cohesive soil has a minimum depth of piling. In addition on a non-non-cohesive soil variations and variations depth of piling make the influence on construction safety factor (SF), displacement and settlement.Influence on safety factor such as the largest safety factor value sheet pile is 2,79 for land of dense sand the upper limit with the depth of piling 1,5H and the value of the smallest safety factor is 1,25 for land of dense sand lower limit with the depth of piling =H.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... v
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
1.2 Tujuan Penelitian ... 2
1.3 Ruang Lingkup Penelitian ... 2
1.4 Sistematika Penulisan ... 2
1.5 Lisensi Perangkat Lunak ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4
2.1 Definisi Tanah ... 4
2.2 Sifat-sifat Teknis Tanah ... 5
2.2.1 Tanah Granular (Non-Kohesif) ... 5
2.2.2 Tanah Kohesif ... 5
2.3 Penentuan Parameter Tanah ... 6
2.3.1 Korelasi N-SPT Terhadap Berat Jenis Tanah (), Sudut Geser Dalam () dan Kepadatan Tanah (Compactness) ... 7
2.3.2 Koefisien Permeabilitas (kx dan ky) ... 8
2.3.3 Modulus Elastisitas (Es) dan Poisson Ratio () Berdasarkan Jenis Tanah ... 9
2.4 Dinding Penahan Tanah ... 10
2.4.1 Gravity Wall ... 11
2.4.2 Semi Gravity Wall ... 11
2.4.3 Dinding kantilever ... 11
2.4.4 Counterfort Retaining Wall ... 11
2.4.5 Crib Walls ... 12
2.4.6 Butressed Retaining Wall ... 12
2.5 Turap ... 13
2.5.1 Turap Kayu ... 13
2.5.3 Turap Baja (Steel Sheet Piling) ... 15
2.6 Tekanan Tanah Lateral ... 16
2.7 Tekanan Tanah Menurut Rankine ... 17
2.8 Perancangan Sheet Pile ... 20
2.9 Konstruksi Sheet Pile ... 21
2.10 Perhitungan Tekanan Tanah Menurut Teori Rankine ... 23
2.11 Pengenalan Plaxis 2D Versi 8 ... 24
2.12 Langkah-langkah Menggunakan Plaxis ... 27
2.12.1 Plaxis Input ... 27
2.12.2 Plaxis Calculation ... 33
2.12.3 Plaxis Output ... 35
BAB III METODE PENELITIAN... 39
3.1 Bagan Alir Penelitian ... 37
3.2 Data Tanah ... 38
3.3 Data Turap ... 39
BAB IV ANALISIS DATA ... 40
4.1 Analisis Manual ... 42
4.2 Analisis Plaxis ... 44
4.2.1 Analisis Sheet Pile pada Dense Sand ... 45
4.2.2 Analisis Sheet Pile pada Medium Sand ... 52
4.2.3 Analisis Sheet Pile pada Loose Sand ... 57
4.3 Hasil dan Pembahasan ... 62
4.3.1 Faktor Keamanan (FK) Pemodelan Struktur ... 62
4.3.2 Total displacement Pemodelan Struktur ... 64
4.3.3 Settlement Pemodelan Struktur ... 66
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 69
5.1 Simpulan ... 69
5.2 Saran ... 70
DAFTAR PUSTAKA ... 71
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Alat Uji Standard Penetration Test ... 7
Gambar 2.2 Tipe Dinding Penahan Tanah ... 12
Gambar 2.3 Dinding Papan Turap Kayu . ... 13
Gambar 2.4 Perincian Khusus Dinding Turap Beton Bertulang ... 14
Gambar 2.5 Sambungan-sambungan Turap Baja ... 15
Gambar 2.6 Dinding Turap Berdasarkan Tipe Penguatan ... .16
Gambar 2.7 Pergerakan Tanah pada Dinding Penahan Tanah ... 17
Gambar 2.8 (a) Sistem Struktur Tanah untuk Pemecahan Rankine Untuk =90°; (b) Segitiga Gaya di Dalam Pemecahan Rankine ... 18
Gambar 2.9 Kondisi Umum dan Lingkaran Mohr untuk Penurunan Teori Rankine ... 18
Gambar 2.10 Skema dan Diagram Tekanan Tanah Non-Kohesif ... 21
Gambar 2.11 Rangkaian Konstruksi Backfilled Structure ... 22
Gambar 2.12 Rangkaian Konstruksi Dredged Structure ... 22
Gambar 2.13 Diagram Tekanan Tanah Non-kohesif Homogen ... 23
Gambar 2.14 Jendela Create/Open Project ... 27
Gambar 2.15 Jendela General Settings Project dan Jendela General Settings Dimensions ... 29
Gambar 2.16 Tampilan Geometry Line... 28
Gambar 2.17 Beban Sepanjang 5m dan Tampilan untuk Memasukkan Nilai Beban ... 29
Gambar 2.18 Tampilan untuk Input Data Material Tanah ... 30
Gambar 2.19 Jendela Kerja Plate Properties ... 30
Gambar 2.20 Tampilan Setelah Material dan Perletakan di Input ... 31
Gambar 2.21 Generate Mesh Setup ... 31
Gambar 2.22 Tampilan Generate Mesh ... 32
Gambar 2.23 Tampilan Penentuan Berat Isi Air ... 32
Gambar 2.24 Tampilan Generate Mesh ... 33
Gambar 2.25 Tampilan Plaxis Perhitungan (Calculate) ... 33
Gambar 2.26 Deformed Mesh ... 35
Gambar 4.6 Deformed Mesh Dense Sand Batas Tengah D=3/4H ... 48
Gambar 4.7 Deformed Mesh Dense Sand Batas Tengah D=4/4H ... 49
Gambar 4.8 Deformed Mesh Dense Sand Batas Tengah D=5/4H ... 49
Gambar 4.10 Deformed Mesh Dense Sand Batas Bawah D=4/4H ... 50
Gambar 4.11 Deformed Mesh Dense Sand Batas Bawah D=5/4H ... 51
Gambar 4.12 Deformed Mesh Dense Sand Batas Bawah D=6/4H ... 51
Gambar 4.13 Deformed Mesh Medium Sand Batas Atas D=3/4H ... 53
Gambar 4.14 Deformed Mesh Medium Sand Batas Atas D=4/4H ... 53
Gambar 4.15 Deformed Mesh Medium Sand Batas Atas D=5/4H ... 54
Gambar 4.16 Deformed Mesh Medium Sand Batas Atas D=6/4H ... 54
Gambar 4.17 Deformed Mesh Medium Sand Batas Tengah D=4/4H ... 55
Gambar 4.18 Deformed Mesh Medium Sand Batas Tengah D=5/4H ... 55
Gambar 4.19 Deformed Mesh Medium Sand Batas Tengah D=6/4H ... 56
Gambar 4.20 Deformed Mesh Medium Sand Batas Bawah D=5/4H ... 56
Gambar 4.21 Deformed Mesh Medium Sand Batas Bawah D=6/4H ... 57
Gambar 4.22 Deformed Mesh Loose Sand Batas Atas D=4/4H ... 58
Gambar 4.23 Deformed Mesh Loose Sand Batas Atas D=5/4H ... 59
Gambar 4.24 Deformed Mesh Loose Sand Batas Atas D=6/4H ... 59
Gambar 4.25 Deformed Mesh Loose Sand Batas Tengah D=5/4H ... 60
Gambar 4.26 Deformed Mesh Loose Sand Batas Tengah D=6/4H ... 60
Gambar 4.27 Deformed Mesh Loose Sand Batas Bawah D=5/4H ... 61
Gambar 4.28 Deformed Mesh Loose Sand Batas Bawah D=6/4H ... 61
Gambar 4.29 Kurva Hubungan D/H dengan Faktor Keamanan (FK) ... 63
Gambar 4.30 Kurva Hubungan D/H dengan Total Displacement ... 65
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Parameter Tanah Non-kohesif... 7
Tabel 2.2 Typical Values of Unit Weight for Soils ... 8
Tabel 2.3 Harga-harga Koefisien Permeabilitas pada Umumnya ... 8
Tabel 2.4 Nilai Es Berdasarkan Jenis Tanah ... 9
Tabel 2.5 Nilai Berdasarkan Jenis Tanah ... 10
Tabel 2.6 Koefisien Tekanan Tanah Aktif Ka Dengan Menggunakan Persamaan Rankine ... 19
Tabel 2.7 Koefisien Tekanan Tanah Aktif Kp Dengan Menggunakan Persamaan Rankine ... 20
Tabel 3.1 Parameter Tanah Non-kohesif ... 38
Tabel 3.2 Parameter Turap ... 39
Tabel 4.1 Data Tanah Loose Sand Batas Tengah ... 40
Tabel 4.2 Hasil Analisis Pa ... 41
Tabel 4.3 Hasil Analisis Pp ... 42
Tabel 4.4 Dteoritis Tanah Non-kohesif ... 43
Tabel 4.5 Variasi D Tanah Non-kohesif ... 43
Tabel 4.6 Parameter Material Sheet Pile pada Plaxis ... 44
Tabel 4.7 Parameter Material Tanah Non-kohesif pada Plaxis ... 45
Tabel 4.8 Hasil Analisis Sheet pile pada Dense Sand ... 46
Tabel 4.9 Hasil Analisis Sheet pile pada Medium Sand ... 52
Tabel 4.10 Hasil Analisis Sheet pile pada Loose Sand ... 58
Tabel 4.11 Hasil Faktor Keamanan Pemodelan Struktur ... 62
Tabel 4.12 Hasil Total Displacement Pemodelan Struktur ... 64
DAFTAR NOTASI
Kemiringan dinding penahan tanah Kemiringan backfill (timbunan) Sudut geser dalam
Sudut dilatansi Berat isi tanah
sat Berat isi tanah jenuh/saturated d Berat isi tanah kering
Poisson ratio
A Area (luas penampang) cref, c Kohesi
D Kedalaman pemancangan
Eref, Es Modulus elastisitas H Kedalaman galian I Momen inersia
Ka Koefisien tekanan tanah aktif
Kp Koefisien tekanan tanah pasif
kx Koefisien permeabilitas arah x
ky Koefisien permeabilitas arah y
Pa Tekanan tanah aktif
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran L.1 Tabel Profil Sheet Pile ... 73 Lampiran L.2 Contoh Output Plaxis 2d Untuk Dense Sand
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Zaman modern seperti sekarang ini rumah tinggal yang ada di kota-kota
besar seperti Jakarta, Bogor, dan Bandung umumnya memiliki struktur bawah
tanah (basement). Pada pembangunan struktur bawah tanah biasanya memerlukan
dinding penahan tanah/retaining wall ataupun turap yang berfungsi untuk
mendukung konstruksi pembangunan struktur bawah tanah/konstruksi galian dari
keruntuhan akibat massa tanah.
Turap sama seperti dinding penahan tanah merupakan konstruksi yang
didesain untuk mampu menahan tekanan tanah di sekelilingnya dan mencegah
terjadi kelongsoran. Turap dapat dibedakan dari bahannya yaitu turap kayu, beton,
dan baja (sheet pile). Sheet pile sangat cocok digunakan pada tanah kohesif
maupun tanah non-kohesif dan cocok untuk menahan timbunan dengan
kedalaman galian yang dalam karena mudah menambah panjangnya.
Tanah pasir (sand) atau tanah non-kohesif adalah salah satu dari tanah
yang sering menimbulkan permasalahan dalam pekerjaan teknik sipil. Hal ini
terjadi karena kekurangan tanah non-kohesif yang tidak memiliki daya ikat antar
partikel yang satu dengan partikel yang lain atau bersifat lepas (loose).
Pemancangan sheet pile pada tanah non-kohesif homogen harus
direncanakan dengan benar karena dapat menimbulkan risiko, salah satunya
adalah longsor. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian mengenai pengaruh
kedalaman pemancangan sheet pile pada tanah non-kohesif yang homogen.
Penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan software Plaxis 2D.
Plaxis 2D merupakan software yang umumnya digunakan untuk
menyelesaikan masalah-masalah pada bidang geoteknik. Plaxis sering digunakan
karena merupakan program dengan daya kalkulasi relatif cepat dan teliti karena
perhitungannya menggunakan elemen hingga yang berbentuk elemen segitiga.
1.2Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kedalaman
pemancangan pada berbagai kepadatan tanah non-kohesif homogen terhadap
faktor keamanan pemancangan yang dimodelkan pada software Plaxis 2D.
1.3Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut:
1. Jenis tanah yang digunakan dalam analisis adalah tanah non-kohesif homogen,
dengan variasi kepadatan loose, medium, dan dense;
2. Nilai N-SPT untuk tanah non-kohesif ditentukan pada nilai atas, tengah, dan
bawah dari range N-SPT berdasarkan korelasi Bowles, 1984;
3. Muka air tanah diasumsikan tidak ada (diabaikan) dan nilai kohesi (daya lekat
tanah) diasumsikan 0 untuk tanah non-kohesif;
4. Desain turap dibuat menggunakan material baja dengan tipe kantilever;
5. Profil turap baja ESC PILE yang digunakan yaitu Z19-700;
6. Model desain/pemodelan dilakukan dengan keadaan beda elevasi atau
kedalaman galian yang telah ditetapkan;
7. Kedalaman galian (H) yang digunakan dalam pemodelan adalah sebesar
4m dengan variasi kedalaman pemancangan (D) adalah D=3/4H (0,75H);
D=4/4H (H); D=5/4H (1,25H) dan D=6/4H (1,5H);
8. Kemiringan tanah di belakang sheet pile adalah 0° (rata);
9. Beban asumsi yang berada di elevasi 0,0 pada desain adalah
beban asumsi beban merata sebuah tempat tinggal 1 lantai atau sebesar
4,79kN/m2 sepanjang 5m menurut SNI Pembebanan 1727-2013;
10.Analisis dilakukan dengan menggunakan teori Rankine;
11.Desain menggunakan software Plaxis 2D (student version).
12.Tidak dilakukan tinjauan terhadap interaksi antara tanah dengan struktur pada
saat analisis dengan Plaxis 2D.
1.4Sistematika Penulisan
Bab I, Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan penelitian, ruang lingkup
penelitian, sistematika penulisan, dan lisensi perangkat lunak.
Bab II, Tinjauan Pustaka, berisi definisi tanah, sifat teknis tanah, penentuan
parameter tanah, dinding penahan tanah, turap, tekanan tanah lateral, tekanan
tanah menurut Rankine, perancangan sheet pile, perhitungan tekanan tanah
menurut teori Rankine, pengenalan Plaxis 2D, langkah-langkah menggunakan
Plaxis.
Bab III, Metode Penelitian, berisikan diagram alir penelitian, pengolahan data
berdasarkan data di lapangan untuk digunakan dalam perhitungan desain turap.
Bab IV, Analisis Data, berisi analisis manual dengan teori Rankine, kedalaman
pemancangan minimum, output, input perencanaan turap dengan software Plaxis
2D, hasil dan pembahasan berdasarkan output Plaxis.
Bab V, Simpulan dan Saran, berisi simpulan analisis yang telah dilakukan secara
ringkas dan jelas serta saran untuk penelitian selanjutnya.
1.5Lisensi Perangkat Lunak
Penelitian Tugas Akhir ini menggunakan perangkat lunak (software) yaitu
Plaxis 2D dengan sifat lisensi akademik, atas nama Program Studi S-1 Teknik
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
1. Hasil analisis sheet pile dengan cara manual didapatkan nilai kedalaman
pemancangan minimum (Dteoritis) pada masing-masing jenis tanah kohesif
adalah sebagai berikut:
a. Dense sand
Batas atas =2,40m
Batas tengah =2,92m
Batas bawah =3,97m
b. Medium sand
Batas atas =2,92m
Batas tengah =2,41m
Batas bawah =4,45m
c. Loose sand
Batas atas =3,59m
Batas tengah =4,20m
Batas bawah =5,32m
2. Berdasarkan output Plaxis pada sheet pile terjadi displacement yang hampir
sama antara jenis tanah non kohesif dense sand batas tengah dengan medium
sand batas atas. Hal ini disebabkan oleh rentang nilai parameter dan
kedalaman pemancangan minimum kedua tanah tidak jauh berbeda.
3. Berdasarkan output Plaxis pada sheet pile jika kriteria/batas displacement
maksimum adalah 25mm, maka jenis tanah non-kohesif yang memenuhi
kriteria adalah dense sand batas atas, dense sand batas tengah, medium sand
batas atas, dan medium sand batas tengah.
4. Berdasarkan output Plaxis pada sheet pile terjadi settlement akibat kedalaman
pemancangan pada masing-masing jenis tanah non-kohesif. Settlement yang
pemancangannya semakin besar dan jenis tanah non-kohesif semakin padat
(dense). Begitupun sebaliknya untuk tanah non-kohesif yang lepas (loose)
dengan kedalaman pemancagan yang semakin kecil akan menghasilkan
settlement yang umumnya semakin besar.
5. Berdasarkan output Plaxis pada sheet pile jika kriteria/batas settlement
maksimum adalah 25mm, maka jenis tanah non-kohesif yang memenuhi
kriteria adalah dense sand batas atas, dense sand batas tengah, medium sand
batas atas, dan medium sand batas tengah.
6. Nilai faktor keamanan sheet pile terbesar berdasarkan output Plaxis adalah
2,79 untuk tanah dense sand batas atas dengan kedalaman pemancangan 6/4H
(1,5H) dan nilai faktor keamanan yang terkecil adalah 1,25 untuk tanah dense
sand batas bawah dengan kedalaman pemancangan 4/4H (H).
5.2Saran
1. Pada pemodelan struktur dengan Plaxis 2D bisa dilakukan percobaan
untuktipe sheet pile yang lebih bervariasi.
2. Pada pemodelan struktur dengan Plaxis 2D bisa dilakukan percobaan
dengan memperhitungkan interaksi antara tanah dengan sheet pile (dinding
PENGARUH KEDALAMAN PEMANCANGAN
TURAP BAJA PADA BERBAGAI KEPADATAN
TANAH NON-KOHESIF TERHADAP FAKTOR
KEAMANAN PEMANCANGAN
Diajukan sebagai syarat untuk menempuh sidang ujian sarjana di Program Studi S-1 Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Kristen Maranatha Bandung
Disusun Oleh:
VICTORIA ELENY PRIJADI NRP: 1321022
Pembimbing:
HANNY JULIANY DANI, S.T.,M.T.
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan kasih-Nya, penyusun dapat menyusun dan menyelesaikan
Tugas Akhir ini. Tugas Akhir merupakan pembahasan laporan penelitian dengan
judul “PENGARUH KEDALAMAN PEMANCANGAN TURAP BAJA
PADA BERBAGAI KEPADATAN TANAH NON-KOHESIF TERHADAP
FAKTOR KEAMANAN PEMANCANGAN”. Tugas Akhir diajukan sebagai
syaratuntuk menempuh ujian sarjana di Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas
Teknik,Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penyusun tidak terlepas dari berbagai
kendala dan hambatan. Dengan dorongan dan dukungan berbagai pihak secara
langsung maupun tidak langsung akhirnya penyusun dapat mengatasi kendala
tersebut. Untuk itu perkenankan penyusun menyampaikan terima kasih kepada:
1. Orang Tua, yang telah memberikan dukungan dan doa.
2. Ibu Hanny Juliany Dani, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah
sabar membimbing serta memberi masukan dalam Tugas Akhir.
3. Bapak Ir. Herianto Wibowo, M.Sc., selaku dosen penguji USTA.
4. Ibu Ir. Asriwiyanti Desiani, M.T., selaku dosen penguji USTA dan dosen wali.
5. Bapak Andrias Suhendra N., S.T.,M.T. selaku dosen penguji USTA.
6. Bapak Dr. Yosafat Aji Pranata, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi S-1
Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha.
7. Ibu Tan Lie Ing, S.T., M.T., selaku Koordinator Tugas Akhir.
8. Seluruh dosen dan Program Studi S-1 Teknik Sipil Universitas Kristen
Maranatha.
9. Bapak Jeammy Nolen, S.T., M.M., Bapak Stefanus Willy H., S.E., dan Bapak
Wawan Gunawan yang telah memberikan dukungan dan doa.
10.Segenap staf administrasi Program Studi S-1 Teknik Sipil Universitas Kristen
11.Keluarga besar Tiga Dara yang telah membimbing, memberikan dukungan
moril, dan doa.
12.Kevin Gustav D., S.T., yang telah memberikan bantuan dan masukan selama
penyusunan Tugas Akhir ini.
13.Reinaldo, S.T., dan Marcelline Adriani yang telah memberikan bantuan
selama penyusunan Tugas Akhir ini.
14.Rekan-rekan Mahasiswa/i Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha,
khususnya angkatan 2013 yang telah membantu dan memberikan dorongan.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyusun laporan ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik serta saran yang
membangun akan sangat membantu untuk lebih baik lagi.
Akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua
pembacanya.
Bandung, 27 Januari 2017
DAFTAR PUSTAKA
[1] Bowles, J.E., 1984, Physical and Geotechnical Properties of Soils 2nd
Edition, Mc Graw-Hill Book Company Japan, Ltd.
[2] Bowles, J.E., 1984, Analisa Dan Disain Pondasi Jilid 1 Edisi Ke-3 Terjemahan
Pantur Silaban , Mc Graw-Hill Inc, New York.
[3] Budhu, M., 2000, Soil Mechanics and Foundations, John Wiley and Sons Inc,
USA.
[4] Coduto, D.P., 2001, Foundation Design Principles and Practice Second
Edition, Pearson Education International, New Jersey.
[5] Das, B.M., 1994, Mekanika Tanah (Prinsip–prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid
II Terjemahan Noor Endah, Indrasurya B, Mochtar, Erlangga, Jakarta.
[6] Das, B.M., 2011, Principles of Foundation Engineering, SI 7th Edition,
Cengage Learning, USA.
[7] Hardiyatmo, H.C., 2014, Analisis dan Perencanaan Fondasi 1, Edisi Ke-3,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
[8] Hardiyatmo, H.C., 2014, Analisis dan Perencanaan Fondasi 2, Edisi Ke-3,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
[9] Winterkom, H. F., and Hsai-Yang Fang, 1975, Foundation Engineering
Handbook, Van Nostrand Reinhold Company, New York.