• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SMK RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL ( STUDI SITUS SMK 1 BLORA ).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SMK RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL ( STUDI SITUS SMK 1 BLORA )."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

( STUDI SITUS SMK 1 BLORA ) TESIS

Diajukan Kepada

Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister

dalam Ilmu Manajemen Pendidikan

Oleh :

Yusman NIM : Q 100080059

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA

(2)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dan diterapkan dalam berbagai bidang kegiatan. Robertson mengatakan TIK digunakan dalam hampir semua aspek kehidupan dan pengaruhnya diperkirakan akan membawa dampak yang lebih besar terhadap dunia akan datang (Isjoni et al., 2008 : 76). Penerapan TIK terutama adalah memberikan kecepatan memperoleh dan mengolah informasi sehingga mampu membantu menetapkan keputusan yang lebih cepat dan tepat (Mustafa, 2007 : 2). Perkembangan TIK juga menyebabkan membanjirnya beragam informasi dengan akses yang sangat mudah. Beragam informasi tersebut jika dikelola dengan benar maka akan sangat membantu mengambil keputusan dalam berbagai aspek kehidupan. Hasil pengolahan informasi tersebut dapat dibuat untuk menimbulkan hal yang bermanfaat, merugikan atau bahkan berbahaya untuk pemakainya maupun penciptanya (Mustafa, 2007 : 2).

Penerapan TIK yang tepat akan mampu menimbulkan manfaat dalam kegiatan usaha dan industri menuntut kepada calon tenaga kerja harus memiliki kemampuan dibidang TIK. John Naisbitt mengatakan Negara yang unggul dalam teknologi informasi, maka Negara tersebut akan unggul pula dalam mendominasi dunia (Isjoni, et al., 2008 : 9). Menyadari hal tersebut, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (Dit PSMK) menerapkan

(3)

kebijakan untuk membudayakan TIK dilingkungan SMK (Mustafa, 2007 : 3). Dit PSMK menerapkan berbagai program pelatihan secara bertahap sehingga mulai tahun 1999, Dit PSMK memperkenalkan TIK dilingkungan SMK. Fokus utama Program TIK Dit PSMK adalah percepatan penyiapan tenaga kerja yang kompeten dibidang TIK. Dan Fokus yang kedua adalah penyediaan tenaga guru yang kompeten dalam bidang penguasaan materi dan dalam metode pembelajaran dengan pemanfaatan TIK (Mustafa, 2007 : 3).

SMK telah menerapkan pembelajaran yang menerapkan TIK sejak tahun 1999 dengan diberlakukannya Kurikulum SMK edisi 1999. Didalam kurikulum SMK Edisi 1999 terdapat mata pelajaran Komputer yang masuk didalam Kelompok Mata Pelajaran Adaptif dan diberikan kepada semua Program Keahlian. Pada tahun 2004 dengan diberlakukannya kurikulum Edisi 2004, Mata Pelajaran Komputer diganti dengan Mata Pelajaran Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dimana didalam Mata Pelajaran KKPI ini terjadi pengembangan materi kepada penguasaan Pengelolaan Informasi. Demikian juga dengan Standar Isi Mata Pelajaran KKPI Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK mengandung substansi materi yang sama dengan kurikulum SMK edisi 2004.

(4)

materi pembelajaran, dan sarana mendapatkan sumber pemelajaran. Selain itu penerapan TIK dalam pembelajaran SMK RSBI juga memiliki tujuan sebagai sarana kolaborasi pembelajaran dengan sister school, maka penerapan dan pemanfaatan TIK dalam proses pemelajaran menjadi program sekolah yang wajib dilaksanakan sebagaimana tertuang didalam salah satu dari 12 Janji kinerja SMK RSBI. 12 Janji Kinerja SMK RSBI adalah merupakan penjabaran dari 9 Obyek penjaminan mutu Sekolah Bertaraf Internasional.

Penerapan dan pemanfaatan TIK dalam Proses pembelajaran memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah dapat dikembangkan strategi, metode pembelajaran yang lebih menarik, efektif dan efisien. Bertujuan melahirkan generasi muda yang menguasai TIK, kreatif dan inovatif serta berupaya membawa ekonomi kepada era informasi (Isjoni, et al., 2008 : 17); perluasan sumber-sumber belajar terutama dalam bentuk digital dari internet; perluasan jaringan kerjasama (networking) dan kemitraan dengan lembaga maupun sekolah lain dalam mendukung pengembangan sekolah.

Dengan pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran diharapkan terjadi pembiasaan secara bertahap, dengan demikian akan terjadi ―efek bola

salju‖ terhadap kemampuan penguasaan TIK siswa; meningkatkan peran dan

(5)

student performance in terms of test scores These are (1) ICT as an agent of learning, (b) site specificity, and (c) global improvement (Chandra dan Lloyd, 2008 : 1). ―e-learning system design patterns are a new means for effective, efficient and transferable instructional design in technology enhanced learning environments” (Retalis et al., 2006 : 5). ―Overall, the students‟

feedback was positive and they commented on gaining a number of skills including, using technology, group working and presentations” (Leese, 2008

: 1)

Sifat demografi Indonesia yang memiliki 240 juta penduduk yang tersebar di lebih dari 17 ribu pulau merupakan masalah dalam didalam perluasan akses pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan. Sebagai Negara berkembang, tidak semua tempat dilengkapi dengan prasarana teknologi tinggi, bahkan beberapa tempat belum pernah terjangkau listrik. Namun demikian pemerintah tetap berusaha untuk menciptakan standar nasional pendidikan dari berbagai aspek, termasuk pemanfaatan TIK didalam untuk memperluas dan mempercepat akses pendidikan dari berbagai tempat dan waktu yang tidak terbatas. Menteri Pendidikan Nasional mengatakan melalui jejaring TIK untuk bidang pendidikan diharapkan akan mempermudah pelayanan dan mempercepat penanganan masalah pendidikan antar daerah di seluruh Indonesia (Isjon et al., 2008 : 19).

(6)

different learning styles and greater cognitive development may be significant if materials are well-designed (Jameson, 2006 : 6). Siswa, Guru, dan Peneliti dapat menggunakan TIK untuk menemukan berbagai informasi dan sumber-sumber ilmu dengan mudah. “ICT (including audio, video, and media based on computer feature, internet) can really help many people including teacher and student around Indonesia”(Lee, 2007 : 155).

Sampai sekarang masih belum ada standard yang baku baik dalam hal definisi maupun implementasi pembelajaran berbasis TIK, hal ini menjadikan banyak orang mempunyai konsep yang bermacam-macam. suggests that technology will be in its rightful place when a stage of „normalisation‟ has

been reached, where computers are as normal and integral a part of everyday teaching as pens and books are (Rogerson et al., 2007 : 2). Namun sebagai Negara berkembang, tidak semua tempat dilengkapi dengan prasarana teknologi tinggi termasuk TIK, bahkan beberapa tempat belum pernah terjangkau listrik, sehingga pengelolaan pembelajaran berbasis TIK memiliki pola yang berbeda.

(7)

komunikasi dan informasi, termasuk pemanfaatanya dalam pembelajaran. Ketrampilan TIK banyak guru (terutama yang lebih tua) masih lemah, yang membuat mereka tidak mampu menggunakan TIK secara efektif (Muijs et al., 2008 : 357). Dari penelitian yang dilakukan Mustafa (2007) menunjukan kurang dari setengah guru SMK yang menguasai teknologi komunikasi dan informasi (Mustafa, 2007 : 80).

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka disusun fokus penelitian sebagai berikut ―Bagaimanakah pengelolaan pembelajaran berbasis

Teknologi Informasi dan Komunikasi SMK RSBI‖. Fokus tersebut dijabarkan menjadi tiga subfokus.

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran berbasis TIK ? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK ? 3. Bagaimanakah penilaian pembelajaran berbasis TIK ?

C. Tujuan Penelitian

(8)

Secara khusus dan lebih rinci penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi, menggambarkan dan memaknai :

1. Prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran berbasis TIK . 2. Prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK . 3. Prinsip-prinsip penilaian pembelajaran berbasis TIK .

D. Manfaat Penelitian

Sebagai penelitian alamiah, penelitian ini memberi sumbangan konseptual utamanya kepada pembelajaran berbasis TIK. Sebagai penelitian pengelolaan pembelajaran berbasis TIK yang aplikatif, penelitian memberikan sumbangan substansial kepada lembaga pendidikan formal dan guru berupa model pembelajaran berbasis TIK.

1. Manfaat Teoritis

a. Secara umum, penelitian ini memberikan sumbangan kepada pembelajaran berbasis TIK, terutama proses perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajran berbasis TIK. Pada masa sekarang ini bahwa pembelajaran berbasis TIK diyakini mampu memberikan pembelajaran yang menarik, efektif dan efisien dengan interaktifitas yang tinggi. Bersama model yang lain, penelitian ini memperkaya model pengelolaan pembelajaran berbasis TIK.

(9)

pembelajaran, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran berbasis TIK

2. Manfaat Praktis

a) Bagi LPTK dan Sekolah dapat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk mengembangkan kompetensi guru dalam pengelolaan pembelajaran berbasis TIK. Kompetensi guru dalam pengelolaan pembelajaran berbasis TIK merupakan kebutuhan yang mendesak karena pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menarik akan mampu memberikan pembelajaran yang bermutu.

b) Bagi Guru, model hasil penelitian ini dapat digunakan untuk penyelenggaraan pembelajaran berberbasis TIK dengan memberhatikan model pembelajaran berbasis TIK lebih lanjut.

E. Daftar Istilah

1. Pengelolaan Pembelajaran

(10)

2. Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah berbagai bentuk peralatan dan system yang digunakan untuk memperoleh, memproses, mengelola, memanipulasi, memindah, menyimpan dan menyebarkan informasi melalui media elektronik (Isjoni et al., 2008 : 76). 3. Pembelajaran berbasis TIK

Pembelajaran berbasis TIK adalah a teaching process directly involving a computer in the presentation of instructional material in an interactive mode to provide and control the individualized learning environment for each individual student. (Hick dan Hyde dalam Wena, 2009 : 203)

4. Sekolah Bertaraf Internasional.

(11)

5. Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional.

Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional melalui dua

tahapan atau fase, yaitu: (1) fase rintisan, dan (2) fase kemandirian. Dalam

fase rintisan ini terdiri atas dua tahap, yaitu: (1) tahap pengembangan

kemampuan/kapasitas sumber daya manusia, modernisasi manajemen dan

kelembagaan, dan (2) tahap konsolidasi. Pengembangan dan modernisasi

kelembagaan dilakukan dengan melengkapi infrastruktur Sekolah yang

mengacu pada penggunaan teknologi komunikasi dan informasi (TIK).

Dalam fase kemandirian, pengembangan Sekolah/Madrasah Bertaraf

Internasional diharapkan telah mampu bersaing secara internasional yang

ditunjukkan oleh kepemilikan daya saing yang tangguh dalam lulusan,

kurikulum, proses belajar mengajar, penilaian, pendidik dan tenaga

kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, dan pengelolaan serta

Referensi

Dokumen terkait

yang dianggap membosankan siswa, kurang menarik perhatian siswa serta terjadi pada pembelajaran yang dianggap menyulitkan siswa. Sebagai contoh pada pembelajaran

Strategic Management for Educational Management, Manajemen Strategik Untuk Manajemen Pendidikan.. Pendidikan kecakapan hidup (life skills

Penelitian ini menggunakan populasi dari perusahaan yang melakukan merger pada tahun 2009, yaitu PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk dan PT Bentoel Internasional Investama

Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengeiolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 20,10 Nomor 23,

Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot potong, bobot tubuh kosong, dan bobot komponen non karkas domba garut bertelinga rumpung lebih besar

Konsumsi zat makanan (BK, PK, TDN) memiliki keeratan hubungan yang cukup dengan PBBH pada domba muda di Desa Cibanteng dan Desa Cikarawang.. Konsumsi BK dan TDN memiliki

Karakteristik materi pembelajaran diantaranya (a) materi disusun oleh tenaga pengajar yang berkompeten yaitu dengan latar belakang pendidikan minimal S1; (b) materi disusun

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Teman Sebaya , Efikasi Diri, dan Prokrastinasi Akademik terhadap Prestasi Akademik Remaja di Wilayah Perdesaan