Analisis Penerjemahan Naskah Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia
Anam Sutopo
Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui ideologi penerjemah naskah pidato kenegaraan Presiden RI, 2) untuk mengetahui metode penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan naskah pidato kenegaraan Presiden RI, dan 3) untuk menggambarkan ketepatan makna naskah pidato kenegaraan Presiden RI.
Objek penelitian ini adalah hasil terjemahan dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris naskah pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia tahun 2006. Data dalam penelitian ini berupa kalimat-kalimat yang berasal dari naskah pidato asli kenegaraan Presiden Republik Indonesia dan terjemahannya tahun 2006, jawaban terhadap kuesioner dan wawancara mendalam. Sumber data dalam penelitian ini adalah dokumen dan Informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemberian kuesioner, wawancara mendalam, dan content analisis. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 2 triangulasi, yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Data yang terkumpul dalam penelitian ini analisis dilaksanakan dengan menggunakan model interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) ideologi yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan naskah Pidato Presiden RI tahun 2006 adalah ideologi domestifikasi. Hal ini terbukti bahwa dari keseluruhan data yang ada, terdapat 16 % data menggunakan menggunakan idiologi penerjemahan foregnization sedangkan 84 % data termasuk idiologi domestikasi, 2) metode penerjemahan yang diterapkan oleh penerjemah adalah metode penerjemahan semantik sebanyak 8 %, metode penerjemahan literal sebanyak 20 %, metode penerjemahan dinamis sebanyak 4 %, metode penerjemahan komunikatif sebanyak 60 %, metode penerjemahan adaptasi sebanyak 7 %, dan metode penerjemahan kata demi kata sebanyak 1 %, sementara itu 3) ketepatan makna yang terdapat dalam hasil terjemahan naskah pidato kenegaraan Presiden Republik Indoneisa adalah sangat tepat. Hal ini terlihat dari keseluruhan data, terdapat 83 % data masuk dalam kategori penerjemahan sangat tepat, terdapat 35 % data masuk dalam kategori penerjemahan tepat, sedangkan 2 % lainnya masuk dalam kategori penerjemahan kurang tepat.