PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI GEOMETRI
MELALUI PEMBALAJARAN BERBASIS TEORI VAN HIELE SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Niar Nurul Arifin NIM 1004131
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA 2014
PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI GEOMETRI
MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS TEORI VAN HIELE
Oleh Niar Nurul Arifin
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Niar Nurul Arifin 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
NIAR NURUL ARIFIN
PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI GEOMETRI
MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS TEORI VAN HIELE
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
Pembimbing I
Dr. Hj. Epon Nur’aeni, L. M.Pd. NIP. 195710131983032001
Pembimbing II
H. Oyon Haki Pranata, M.Pd. NIP. 195606061966031002
Mengetahui
Ketua Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
ii ABSTRAK
Pemahaman konsep sifat-sifat bangun datar segi empat merupakan salah satu hasil belajar yang diharapkan dalam mempelajari geometri. Latar belakang penelitian ini yaitu kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep sifat-sifat bangun datar segi empat berdasarkan lima indikator pemahaman konsep matematika menurut Salimi yaitu kemampuan dalam membuat contoh dan non contoh penyangkal, mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan, mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep, mengubah bentuk kebentuk lain, dan mengenal syarat-syarat yang menentukan suatu konsep. Solusi permasahan ini yaitu pembelajaran berbasis teori Van Hiele, karena teori Van Hiele memfokuskan pada bidang geometri, pembelajaran yang sesuai dengan tahap berpikir dan perkembangan sosial siswa, serta sesuai dengan tahapan proses pembelajaran berdasarkan peraturan menteri pendidikan nasional no.41 tahun 2007. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui: 1) Pemahaman siswa kelas V SDN 2 Neglasari terhadap konsep sifat-sifat bangun datar segi empat sebelum pembelajaran berbasis teori Van Hiele; 2) Proses pembelajaran berbasisteori Van Hiele di SDN 2 Neglasari; 3) Perbedaan pemahaman siswa antara sebelum dan sesudah pembelajaran berbasis teori Van Hiele. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimen dengan desain penelitian one group pre-test post test. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dengan analisis data kuantitatif melalui bantuan program Excel 2007 dan SPSS 16.0. Hasil penelitian yang diperolehyaitu:1) Pemahaman siswa kelas V SDN 2 Neglasari terhadap konsep sifat-sifat bangun datar segi empat sebelum pembelajaran berbasis teori Van Hiele berada pada kategori rendah; 2) Proses pembelajaran berbasis teori Van Hiele berlangsung selama 3 pertemuan, dengan menerapkan lima fase pembelajaran Van Hiele terhadap kegiatan pendahuluan dan inti pembelajaran, yaitu fase informasi pada tahap apersepsi, fase orientasi langsung pada tahap eksplorasi, fase penjelasan dan orientasi bebas pada tahap elaborasi, serta fase integrasi pada tahap konfirmasi; 3) Terdapat perbedaan pemahaman siswa antar sebelum dan sesudah pembelajaran berbasis teori Van Hiele.Hal ini berdasarkan mean skor post-test yang lebih besar dari skor pre-test dan menunjukkan pada kategori pemahaman sedang. Artinya, terdapat peningkatan pemahaman siswa melalui pembelajaran berbasis teori Van Hiele.
Kata Kunci: Pemahaman, Konsep Sifat-Sifat Bangun Datar Segi Empat,
vi DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Struktur Penulisan Skripsi ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8
A. Kajian Pustaka ... 8
1. Pemahaman Konsep Matematika dan Geometri ... 8
2. Konsep Sifat-Sifat Bangun Datar Segi Empat ... 12
3. Teori Belajar Van Hiele dan Implementasinya ... 20
B. Kerangka Berpikir ... 26
C. Hipotesis Penelitian ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
A. Lokasi dan Subjek Penelitian/Sampel Penelitan ... 28
B. Desain Penelitian ... 29
vii
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 30
E. Instrumen Penelitian ... 31
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 32
G. Teknik Pengumpulan Data ... 38
H. Analisis Data ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38
A. Hasil Penelitian ... 38
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 79
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 93
A. Simpulan ... 93
B. Saran ... 93
DAFTAR PUSTAKA ... 95
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 98
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Hasil Analisis Jajar Genjang ... 14
2.2 Hasil Analisis Persegi Panjang ... 14
2.3 Hasil Analisis Persegi ... 15
2.4 Hasil Analisis Belah Ketupat ... 16
3.1 Interpretasi Koefisiean Korelasi (rxy) Menurut Arikunto ... 33
3.2 Hasil Uji Validitas ... 34
3.3 Interpretasi Koefisien Reliabilitas (R11) ... 35
3.4 Interpretasi Tingkat Kesukaran Soal ... 36
3.5 Tingkat Kesukaran Soal ... 36
3.6 Interpretasi Daya Pembeda Soal ... 37
3.7 Daya Pembeda Soal ... 37
3.8 Interval Kategori ... 39
3.9 Interpretasi Kriteria N-Gain ... 41
3.10 Kemungkinan Uji Statistik ... 42
4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Uji Pre-Test ... 44
4.2 Interval Kategori Pemahaman Siswa Berdasarkan Hasil Uji Pre-Test ... 45
4.3 Data Statistik Pre-Test ... 46
ix
4.5 Interval Kategori Kemampuan Awal Siswa pada
Indikator 2 ... 50
4.6 Interval Kategori Kemampuan Awal Siswa pada
Indikator 3 ... 51
4.7 Interval Kategori Kemampuan Awal Siswa pada
Indikator 4 ... 53
4.8 Interval Kategori Kemampuan Awal Siswa pada
Indikator 5 ... 54
4.9 Tabel Distribusi Frekuensi Post Test ... 56
4.10 Interval Kategori Pemahaman Siswa Berdasarkan
Uji Post Test ... 58
4.11 Data Statistik Post Test ... 59
4.12 Interval Kategori Kemampuan siswa setelah Treatment pada
Indikator 1 ... 59
4.13 Interval Kategori Kemampuan siswa setelah Treatment pada
Indikator 2 ... 61
4.14 Interval Kategori Kemampuan siswa setelah Treatment pada
Indikator 3 ... 63
4.15 Interval Kategori Kemampuan siswa setelah Treatment pada
Indikator 4 ... 64
4.16 Interval Kategori Kemampuan siswa setelah Treatment pada
Indikator 5 ... 66
4.17 Hasil Uji N-Gain Keseluruhan ... 69
x
4.19 Hasil Uji N-Gain Indikator 2 ... 72
4.20 Hasil Uji N-Gain Indikator 3 ... 73
4.21 Hasil Uji N-Gain Indikator 4 ... 74
4.22 Hasil Uji N-Gain Indikator 5 ... 75
4.23 Hasil Uji Normalitas data pre-test post test ... 76
4.24 Hasil Uji Homogenitas Varians Data Pre-Test dan Post Test ... 77
4.25 Hasil Uji Paired Sapmle T-Test ... 78
4.26 Proses Pembelajaran Treatment pertama ... 83
4.26 Proses Pembelajaran Treatment kedua ... 85
xi
DAFTAR GAMBAR
Tabel Halaman
2. 1 Jenis-Jenis Bangun Datar Segi Empat ... 13
2.2 Jajar Genjang ... 13
2.3 Persegi Panjang ... 14
2.4 Persegi ... 15
2.5 Belah Ketupat ... 15
2.6 Jenis-Jenis Trapesium ... 16
2.7 Trapesium Sama Kaki ... 17
2.8 Trapesium Siku-Siku ... 17
2.9 Trapesium Sebarang ... 18
2.10 Proses Pembentukan Layang-Layang ... 18
2.11 Sudut Layang-Layang ... 19
2.12 Layang-Layang ... 19
2.13 Skema Pengelompokan Bangun Datar Segi Empat ... 22
2.14 Kedudukan Fase Pembelajaran Van Hiele dalam Proses Kegiatan Pembelajaran ... 24
4.1 Kategori Pemahaman Siswa pada Uji Pre-Test ... 46
4.2 Pre-Test Soal No. 1 ... 48
4.3 Kategori Kemampuan Awal Siswa pada Indikator 1 ... 49
4.4 Pre-Test Soal No. 2 ... 49
4.5 Kategori Kemampuan Awal Siswa pada Indikator 2 ... 50
4.6 Pre-Test Soal No. 3 ... 51
xii
4.8 Pre-Test Soal No. 4 ... 51
4.9 Kategori Kemampuan Awal Siswa pada Indikator 4 ... 53
4.10 Pre-Test Soal No. 5 ... 54
4.11 Kategori Kemampuan Awal Siswa pada Indikator 5 ... 55
4.12 Kategori Pemahaman Post Test ... 57
4.13 Post Test Soal No. 1 ... 59
4.14 Kategori Kemampuan Siswa setelah Treatment pada Indikator 1 ... 60
4.15 Post Test Soal No.2 ... 60
4.16 Kategori Kemampuan Siswa setelah Treatment pada Indikator 2 ... 62
4.17 Post Test Soal No.3 ... 62
4.18 Kategori Kemampuan Siswa setelah Treatment pada Indikator 3 ... 63
4.19 Post Test Soal No. 4 ... 64
4.20 Kategori Kemampuan Siswa setelah Treatment pada Indikator 4 ... 65
4.21 Post Test Soal No. 5 ... 65
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran-Lampiran ... 98
A. Profil Sekolah ... 99
A.1 Profil Sekolah ... 100
A.2 Visi dan Misi Sekolah ………. 106
B. Instrumen Penelitian ... 107
B.1 Kisi-Kisi Instrumen ... 108
B.2 Instrumen Test ... 110
B.3 Kunci Jawaban Soal Pre-Test dan Post Test ... 112
B.4 Kriteria Penilaian ... 113
C. Hasil Uji Coba Penelitian ... 114
C.1 Skor Uji Coba Instrumen ... 115
C.2 Hasil Uji Validitas ... 117
C.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ... 119
C.4 Analisis Daya Pembeda ... 121
C.5 Analisis Tingkat Kesukaran ... 123
D. Perangkat Pembelajaran ... 125
D.1 RPP Pertemuan ke-1 ... 126
D.2 LKS Pertemuan ke-1 ... 138
D.3 RPP Pertemuan ke-2 ... 144
D.4 LKS Pertemuan ke-2 ... 154
D.5 RPP Pertemuan ke-3 ... 163
D.6 LKS Pertemuan ke-3 ... 177
E. Hasil Penelitian ... 181
E.1 Pre Test ... 182
E.2 Post Test ... 184
F. Surat-Surat ... 186
xiv
F.2 Surat Telah Melakukan Penelitian ... 188
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Matematika adalah salah satumata pelajaran untuk meningkatkan kecerdasan
matematis siswa melalui penggunaan pola pikir deduktif. Sebagaimana
dikemukakan oleh Susanto (2013, hlm. 184-185) bahwa:
“Unsurpekerjaanutamamatematikaadalahpenalarandeduktif yang
tercantumpadaPeraturanMenteriPendidikanNasionalRepublik Indonesia No. 22
tahun 2006 dalambukuStandar Isi UntukSatuanPendidikanDasardanMenengah
(BSNP, 2006),
menyatakanbahwatujuanpembelajaranmatematikayaitusiswamampu
“mengkomunikasikangagasandengansimbol, tabel, diagram atau media lain
untukmemperjelaskeadaanataumasalah”.
Penggunaansimbolsebagaibahasamatematikauntukmempresentasikansuatugagasan
, salahsatunyaterdapatpadacabangmatematikayaitugeometri.
GeometritelahdiketahuisiswajauhsebelumsiswamasukSekolahDasar (SD),
yaitumelaluipengenalanterhadapbenda-bendadisekitarsiswa, sepertipintu, jendela,
lantai, kursi, meja, dansebagainya. Hal
inisejalandengansalahsatualasangeometriperludiajarkankepadasiswamenurutUsisk
in (Nur’aeni, 2010, hlm. 28) yaitu “geometrimerupakansatu-satunyailmu yang
2
risangaturgenuntukdiajarkankepadasiswakarena siswa dituntut untuk memahami,
menggambarkan, dan mendeskripsikan benda-benda disekitar siswa.
Salah
satumaterigeometriyaitusifat-Berdasarkanhasilpra-research di SDN 1 Neglasaridan SDN 2 Neglasari,
diketahuibahwapemahamansiswaterhadapmaterisifat-sifatbangundatarsegiempatbelummencapaipadatujuan yang
diharapkan.Berdasarkanhasilobservasipadatanggal 20 Januari 2014 di SDN 2
NeglasarikotaBanjarpada 13siswakelas VI, peneliti melakukan tanya jawab secara
klasikal kepada siswa,
mencakupklasifikasibangundatarsegiempatdanbukansegiempatsertamempresentsi
kansifat-sifatbangundatarsegiempatdaribentuksimbolkebentuk verbal danbentuk
verbal kebentuksimbol. Maka, diketahui sebagian besar siswa tidak dapat
menyebutkan enam bangun datar segi empat dengan benar, sebagian besar siswa
tidak mampu menyebutkan sifat-sifat dari salah satu segi empat berdasarkan hasil
pengamatan terhadap gambar, dan semua siswa tidak dapat mengidentifikasi segi
empat yang terbentuk berdasarkan sifat-sifat yang diutarakan secara verbal. Hal
tersebut
menunjukkankurangnyapemahamansiswadalammemahamikonsepsifat-sifatbangundatarsegiempat, walaupun pembelajaran pada materi ini telah
dilakukan.
Berdasarkanhasilobservasidanwawancaradengankepala sekolah, guru dansiswa,
diketahuibeberapafaktor yang salingberhubungan yang
menyebabkanrendahnyapemahamansiswaterhadapkonsepsifat-sifatbangundatarsegiempat.Diantaranyayaitu,rendahnyapemahaman guru terhadap
konsepsifat-sifatbangundatarsegiempat, pembelajaran yang bersifatteacher centre,
3
Rendahnyapemahaman guru
terhadapmaterimenjadikanpembelajaranberpusatkepadasatubukusumberbelajar,
sehingga proses pembelajaranberlangsungsebagaisuatupemindahaninformasi
(materi) daribukusumbermelaluiperantara verbal guru kepadasiswa (transfer
knowledge), dansecaratidaklangsung proses pembelajaranlebihberpusatkepada
guru (teacher centre).Selain itu, minimnya pemahaman guru mengakibatkan pula
kurang optimalnya pemanfaatan media media pembelajaran yang tersedia untuk
membantu siswa dalam memahami konsep sifat-sifat bangun datar segi empat.
Siswasebagaisubjekdalampembelajaran, hanyamenerimamaterisajatanpadiberikan
kesempatan untuk
bereksplorasi.Siswadituntutuntukmenerimainformasitanpaharusmembuktikannilai
kebenarandariinformasi yang diterimanya,
sehinggasiswabelajarmenggunakanrehearsal
hapalansebagaisalahsatucarauntukdapatmencapaitujuanpembelajaran.“Rehearsal
hapalandigunakansiswaketikasiswaharusmengingatinformasidanmenyimpannyase
bagaimanaadanyasaatinformasiitumasukkememorikerja” (Gunawan, 2007, hlm.
81).
Belajarmenggunakanrehearsalhapalanmenuntut siswa hafal
bentukbangundatarsegiempatberdasarkangambardansifat-sifatnyasecara verbal
tanpamemahamimaknadanhubungandarisifat-
sifatbanguntersebut.Siswamengalamikesulitanuntukmendeskripsikansifat-sifatmelalui media
gambardanmempresentasikannyamelaluibahasasendiri,karenapembelajaran yang
dilakukanbersifathafalandaricatatan yang ditulisanya.Rendahnya pemahaman
terhadap materi geometri
inimenunjukankesulitansiswadalammemahamiobjek-objeklangsungmatematika, yaitu fakta, konsep dan prinsip geometri.
Jikahaliniterusterjadi, siswaakanterdoktrinpadasetiapinformasi yang
diterimanyasebagaisuatukebenaran yang
mutlaktanpapengembangandanpembuktianlebihlanjut. Proses
4
pembelajaranditunjukanuntukmengembangkanpolapikir,
kreatifitasdankemampuansiswakelevel yang lebihtinggi.
Berdasarkan kondisi tersebut, guru perlu menciptakankondisibelajar yang
bermaknadalamrangkapenerapanpemahamansiswa. Ausebel (Susanto, 2013, hlm.
212) menyatakanbahwa “Belajarbermaknaadalahbilainformasi yang
akandipelajarisiswadisusundenganstrukturkognitif yang
dimilikiolehsiswasehinggasiswadapatmengaitkaninformasibarunyadenganstruktur
kognitif yang dimiliki.”Artinya proses
pembelajaranharusterstruktursesuaidenganpengetahuanawalsiswapadatingkatanbe
rpikirnya agar pembelajaranlebihmudahdipahami.
Siswa harus menemukanpoladanstrukturmatematikadari proses
pengalamanbelajarnyasendirisesuaidengankemampuandantahapberpikirnya,
danterbiasamelakukanujicobauntukpembuktiannilaikebenarandanpengembanganin
formasiberdasarkanhasiltemuandarikegiatan yang dilakukan. Salah satu teori
belajar yang dapat digunakan untuk memecahakan masalah tersebut yaitu teori
belajar Van Hiele. Teoribelajar Van
Hieledapatmembantusiswauntukmeningkatkanpemahamansifat-sifatbangundatarsegiempat.Hal inikarenateori Van Hielemerupakanteori yang
berfokusterhadapbidanggeometridanmenekankanpembelajaranterhadapperkemban
metri.Huzaifah (2011: 78) menyatakanbahwa “penggunaanteori Van
Hieledapatmeningkatkanpemahamanmatematikasiswa”.Nur’aeni (2010, hlm. 33)
menyatakanbahwa “untukmempercepatmeningkatnyaberpikirsiswa
sekolahdasarkhususnyadalamtopikgeometridapatditingkatkanmelaluipembelajaran
5
Hielesangattepatuntukmenyelesaikanpermasalahankurangnyapemahamansiswater
hadapmaterisifat-sifatbangundatarsegiempat.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Geometri Melalui
Pembalajaranberbasis teori Van Hiele.
B. IdentifikasiMasalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka masalah yang
dapat diidentifikasi sebagai berikut:
a. Kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep sifat-sifat bangun datar segi
empat.
b. Kurangnya kreatifitas guru dalam mengajar, sehingga siswa terbiasa menerima
pengetahuan tanpa mengeksplorasinya.
c. Rehearsalhapalansebagaisolusisiswadalammencapaitujuanpembelajaran.
C. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka permasalahan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimana pemahaman siswa kelas V SDN 2 Neglasari terhadap konsep
sifat-sifat bangun datar segi empat sebelum pembelajaran berbasis teori Van Hiele?
b. Bagaimana proses pembelajaran berbasis teori Van Hiele di SDN 2 Neglasari?
c. Apakah terdapat perbedaan pemahaman siswa antara sebelum pembelajaran
berbasis teori Van Hiele dan sesudah pembelajaran teori Van Hiele?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pemahaman siswa kelas V SDN 2 Neglasari terhadap
konsep sifat-sifat bangun datar segi empat sebelum pembelajaran berbasis teori
Van Hiele
2. Untuk mengetahui proses pembelajaran berbasis teori Van Hiele di SDN 2
Neglasari
3. Untuk mengetahui perbedaan pemahaman siswa antara sebelum pembelajaran
berbasis teori Van Hiele dan sesudah pembelajaran teori Van Hiele.
6
Manfaat atau kegunaan hasil penelitian ini dapat dispesifikasikan menjadi dua
yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Secara teoretis, hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi penelitian berikutnya, khususnya
dalam pembelajaran geometri.Sedangkan secara praktisnya, yaitu:
1. Bagi siswa, dapatmeningkatkanpemahaman yang
mendalamtentangkonsepbangundatarsegiempatkhususnyasifat-sifatbangundatarsegiempat
2. Bagi guru, dapat menambah wawasan serta dapat dijadikan bahan
pertimbangan untuk mengaplikasikan teori belajar Van Hiele dalam
pembelajaran geometri
3. Bagi lembaga, dapat memberikan sumbangan referensi dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran
F. Struktur Penulisan Skripsi 1. COVER
2. PERNYATAAN
3. KATA PENGANTAR
4. UCAPAN TERIMAKASIH
5. DAFTAR ISI
6. DAFTAR TABEL
7. DAFTAR GAMBAR
8. DAFTAR LAMPIRAN
9. BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
D.Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Struktur Penulisan Skripsi
7
HIPOTESIS PENELITIAN
A.Kajian Pustaka
1.Pemahaman Konsep Matematika dan Geometri
2.Konsep Bangun Datar Segi Empat
3.Teori Belajar Van Hiele dan Implementasinya
B. Kerangka Berpikir
C.Hipotesis Penelitian
11.BAB III METODE PENELITIAN
A.Lokasidan Subjek Penelitian/SampelPenelitian
B. DesainPenelitian
C.Metode Penelitian
D.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
E. Instrumen Penelitian
F. Proses Pengembangan Instrumen
G.Teknik Pengumpulan Data
H.Analisis Data
12.BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Penelitian
B. Pembahasan Hasil Penelitian
13.BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
B. Saran
14.DAFTAR PUSTAKA
15.LAMPIRAN-LAMPIRAN
28 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Neglasari dusun Warung Buah desa
Neglasari kecamatan Banjar kota Banjar pada rentang waktu semester II (genap)
tahun pelajaran 2013/2014.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah generalisasi dari objek yang akan diteliti. Menurut Sugiyono
(2011, hlm. 119) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi
dalam penelitian ini adalah kelas V SDN 2 Neglasari dengan sampel siswa kelas
V SDN 2 Neglasari sebanyak 18 orang.
Menurut Sugiyono (Hatimah, dkk., 2010 hlm. 94) “sampel adalah sebagian
dari jumlah atau karakteristik populasi.” Dalam menentukan sampel penelitian,
dapat digunakan beberapa teknik sampling. Menurut Margono (Hatimah, dkk.,
2010 hlm. 96) menyatakan bahwa,
“teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.”
Teknik sampling digunakan untuk menentukan sampel dari populasi yang
diteliti yang hasilnya dapat mewakili populasi. Sampel membantu peneliti dalam
memperoleh data populasi.
Berdasarkan jenisnya, teknik sampling yang digunakan yaitu nonprobability
sampling dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono
(Hatimah, dkk., 2010, hlm. 99) “sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel
bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.” Alasan digunakannya
29
populasi penelitian diambil seluruhnya sebagai sampel. Selain itu, beberapa alasan
lain yang mendukung terhadap pemilihan sampel penelitian ini, yaitu:
a. Berdasarkan metode dan desain penelitian yang digunakan, peneliti hanya
membutuhkan satu kelas untuk dijadikan sampel sebagai kelas eksperimen.
b. Menurut data di SDN 2 Neglasari diketahui bahwa kelas V hanya terdapat satu
kelas.
Berdasarkan pertimbangan dan teknik sampling yang digunakan, maka
diperoleh data sampel yaitu siswa kelas V SDN 2 Neglasari yang berjumlah 13
orang. Pengambilan sampel tidak dilakukan secara random sehingga tidak
dilakukan uji normalitas dan uji kesamaan rata-rata, karena hanya satu kelas yang
dijadikan sebagai objek penelitian yaitu kelas eksperimen.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan peneliti yaitu pre-eksperimental.
Berdasarkan bentuk desain pre-eksperimental, penelitian ini menggunakan bentuk
one group pre-tes post test. Desain ini dipilih karena peneliti ingin mengetahui
perbedaan pemahaman konsep siswa antara sebelum menggunakan pembelajaran
berbasis teori Van Hiele dan sesudah menggunakan pembelajaran berbasis teori
Van Hiele melalui uji pre-test dan post test. Bentuk one group pre-test post test
dapat disimbolkan sebagai berikut:
O1 X O2
Sugiyono (2012, hlm. 25)
Keterangan:
O1 : Pre-test (Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Sifat-Sifat Bangun Datar
Segi Empat Sebelum Treatment).
O2 : Post test (Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Sifat-Sifat Bangun Datar
Segi Empat Sesudah Treatment).
30
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian
eksperimen. Menurut Hatimah, dkk. (2010, hlm.120) “eksperimen merupakan
observasi yang berada pada kondisi buatan yang dibuat atau diatur oleh peneliti.”
Penelitian eksperimen bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
terhadap suatu perlakuan pada kelas eksperimen, dengan adanya situasi atau kelas
pembanding pada kelas kontrol atau situasi sebelum diberi perlakuan.
Berdasarkan bentuk desain eksperimen, eksperimen yang digunakan adalah
penelitian pre-eksperimental design. Hal ini karena peneliti hendak mengukur
sejauh mana peningkatan pemahaman siswa terhadap sifat-sifat bangun datar segi
empat, antara sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran berbasis teori Van
Hiele yang dilakukan pada satu kelas eksperimen.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel penelitian
a. Variabel Bebas
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 4) menyatakan “variabel bebas adalah variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel terikat.” Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran
berbasis teori Van Hiele.
b. Variabel Terikat
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 4) menyatakan “variabel terikat adalah variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.”
variabel terikat pada penelitian ini adalah pemahaman siswa terhadap konsep
matematika.
2. Definisi Operasional Variabel
a. Pembelajaran berbasis teori Van Hiele
Pembelajaran berbasis teori Van Hiele yang dimaksud pada penelitian ini
adalah pembelajaran geometri yang berdasarkan fase-fase pembelajaran Van
Hiele, meliputi fase informasi, fase orientasi langsung, fase penjelasan, fase
31
b. Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Matematika
Pemahaman siswa terhadap konsep matematika mengacu kepada indikator
pemahaman konsep mateatika menurut Salimi (Susanto, 2013, hlm. 209), yaitu:
“(1) Mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan; (2) Mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh; (3) Menggunakan model, diagram dan simbol untuk mempresentasikan suatu konsep; (4) Mengubah suatu bentuk representatif ke bentuk lainnya; (5) mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep; (6) Mengidentifikasi Sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep; (7) Membandingkan dan membedakan konsep-konsep.”
Namun, pada penelitian ini peneliti hanya mengadaptasi lima dari tujuh
indikator pemahaman konsep matematika yang dipaparkan oleh Salimi. Indikator
tersebut yaitu,
1) Mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan,
2) Mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh,
3) Mengubah suatu bentuk representatif ke bentuk lainnya,
4) Menggunakan model, diagram dan simbol untuk mempresentsikan suatu
konsep, dan
5) Mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang
menentukan suatu konsep.
Indikator pemahaman konsep matematika digunakan untuk mengukur
pemahaman siswa kelas V SDN 2 Neglasari terhadap konsep sifat-sifat bangun
datar segi empat. Penilaian terhadap kemampuan siswa dalam mencapai indikator
tersebut, dapat terlihat dari kemampuan siswa dalam menjawab soal pre-test dan
post test yang telah disusun berdasarkan indikator pemahaman konsep matematika
menurut Salimi.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan instrumen tes. Instrumen tes
yang digunakan yaitu tes subjektif (uraian). Tes berupa soal uraian tentang materi
sifat-sifat bangun datar segi empat sebagai pre-test dan post test, bertujuan untuk
mengukur pemahaman awal siswa dan pemahaman setelah dilakukan treatment.
32
diketahui tahapan pemahaman geometri siswa berdasarkan tahapan pemahaman
Van Hiele, dan berdasarkan indikator pemahaman menurut Salimi. Instrumen tes
dibuat melalui beberapa langkah, yaitu:
a. Menentukan tujuan tes pemahaman,
b. Membuat batasan terhadap materi yang diujikan,
c. Membuat kisi-kisi instrumen dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar
berdasarkan KTSP, sedangkan indikatornya peneliti klasifikaikan pada 3
indikator, yaitu indikator umum, indikator pemahaman menurut Salimi, dan
indikator soal, dan
d. Membuat soal sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibuat.
Untuk mengetahui pencapaian pemahaman siswa, peneliti analisis berdasarkan
jawaban siswa terhadap setiap soal. Setiap soal memiliki skor yang berbeda sesuai
dengan tingkat kesukaran soal. Skor setiap butir soal uraian pada uji pre-test dan
post test peneliti sajikan pada lembar lampiran.
F. Proses Pengembangan Instrumen
Instrumen yang digunakan sebagai alat ukur penelitian yaitu soal pemahaman
siswa terhadap materi sifat-sifat bangun datar segi empat. Sebelum instrumen
diujikan kepada siswa, instrumen harus terlebih dahulu diuji kelayakannya.
Menurut Sudjana (2010, hlm. 12) menyatatakan “suatu alat penilaian dikatakan
mempunyai kualitas yang baik apabila memiliki nilai ketepatan atau validitas dan
keajegan atau reliabilitasnya.” Oleh karena itu, uji kelayakan tes dilakukan dengan
menguji validitas dan reliabilitas yang dilengkapi dengan uji tingkat kesukaran
soal dan daya pembeda untuk memperoleh kualitas instrumen yang lebih baik.
Perhitungan terhadap uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal, dan daya
pembeda adalah sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui ketepatan soal dalam mengukur
kriteria yang hendak diukur. Menurut Wahyudin,dkk. (2006, hlm. 141) bahwa,
33
tinggi satu dan lainnya untuk dapat dijadikan bukti bahwa semua aspek tersebut merupakan bagian dari aspek yang lebih luas.”
Pada penelitian ini, terdapat dua jenis validitas yang digunakan, yaitu validitas
isi dan validitas konstruk. Pengujian validitas isi dilakukan dengan cara judgement
ahli untuk menelaah dan menilai kualitas instrumen sebagai sampel dari konsep
materi yang diajukan. Sedangkan, validitas konstruk dilakukan dengan
menggunakan rumus korelasi product moment dibawah ini.
}
{
}
rXY = Koefisien validitas antara variable x dan variable y
X = Skor setiap butir soal masing-masing siswa
Y = Skor total masing-masing siswa
N = Banyaknya siswa/ responden uji coba
Perhitungan uji validitas dilakukan dengan bantuan komputer program
Microsoft Excel 2007. Untuk mengetahui kualitas validitas soal, hasil uji validitas
diinterpretasikan menggunakan interpretasi koefisiean korelasi (rxy). Interpretasi
koefisiean korelasi (rxy) peneliti sajikan pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Interpretasi Koefisiean Korelasi (rxy)
No. Interval Kriteria
34
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh data dan kriteria validitas soal pada
tabel 3.2.
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas
No. Soal Nilai rXY Kriteria Validitas 1. 0,621341 Validitas Tinggi
2. 0,919997 Validitas Sangat Tinggi
3. 0,720051 Validitas Tinggi
4. 0,499269 Validitas Cukup
5. 0,862044 Validitas Sangat Tinggi
2. Uji Reliabilitas
Menurut Wahyudin,dkk. (2006, hlm. 141) bahwa, “tes yang reliabel atau tes
yang dapat dipercaya adalah tes yang menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak
berubah walaupun diteskan pada situasi dan waktu yang berbeda-beda.” Pada
penelitian ini, peneliti melakukan uji rebilitas instrumen dengan menggunakan
rumus Alpha.
r11 =[
( )] . [1- ^
] , dengan
2
= - (( ) / ) , dengan
= Jumlah kuadrat skor siswa – / jumlah siswa
Arikunto (2012, hlm. 122)
Keterangan:
2
= Jumlah variansi butir soal
= Variansi total
35
N = Jumlah siswa
n = Jumlah soal
Perhitungan uji reliabilitas dialakukan dengan menggunakan program
Microsoft Office Excel 2007, data yang diperolah diinterpretasi pada interpretasi
koefisien reliabilitas (r11) pada tabel 3.3.
Tabel 3.3
Interpretasi Koefisien Reliabilitas (R11)
No. Interval Kriteria
1 r11 ≤ 0,20 Reliabilitas Sangat Rendah
2 0,20 < r11 ≤ 0,40 Reliabilitas Rendah
3 0,40 < r11 ≤ 0,70 Reliabilitas Sedang
4 0,70 < r11≤ 0,90 Reliabilitas Tinggi
5 0,90 < r11≤ 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi
Guilford dalam Suherman (Gunardi, 2013, hlm. 35)
Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa instrumen tes memiliki nilai
r11 = 0,635052 dengan kriteria Reliabilitas Sedang.
3. Tingkat Kesukaran Soal
Untuk memperoleh instrumen tes atau soal yang berkualitas, selain dilakukan
uji validitas dan reliabilitas maka, dilakukan pula uji tingkat kesukaran soal. Uji
tingkat kesukaran soal bertujuan untuk mengetahui butir soal yang dianggap
mudah, sedang, dan sulit yang akan berpengaruh terhadap kemungkinan benar
atau salahnya jawaban siswa. Menurut Sudjana (2010, hlm. 135) “kriteria
kesukaran soal dapat ditentukan melalui uji tingkat kesukaran soal yang
didasarkan kepada jawaban siswa, bukan dari pendapat guru sebagai pembuat
soal.” Uji tingkat kesukaran soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Tingkat Kesukaran = #$
36
Mean = ( ) $ $
) &
(Hindansah, N.S., 2013, hlm. 36)
Perhitungan uji tingkat kesukaran soal, peneliti menggunakan bantuan program
Microsoft Office Excel 2007 dengan interpretasi tingkat kesukaran soal pada tabel
3.4.
Tabel 3.4
Interpretasi Tingkat Kesukaran Soal
No. Interval Kriteria
1. 0,00 - 0,30 Sukar
2. 0,31 - 0,70 Sedang
3. 0,71 - 1,00 Mudah
Sudjana (2010, hlm. 137)
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap tingkat kesukaran soal, maka diperoleh
data dan kriteria tingkat kesukaran pada tabel 3.5.
Tabel 3.5
Tingkat Kesukaran Soal
No. Soal Tingkat Kesukaran Kriteria Tingkat Kesukaran
1. 0,524138 Sedang
2. 0,211494 Sukar
3. 0,334483 Sedang
4. 0,544828 Sedang
5. 0,137931 Sukar
4. Daya Pembeda
Menurut Sudjana (2010, hlm. 141) “Daya pembeda soal bertujuan untuk
menilai kemampuan soal dalam mengklasifikasikan siswa dalam kelompok pandai
37
diprediksikan bahwa soal tersebut terlalu sulit atau terlalu mudah, sehingga soal
tersebut perlu untuk direvisi ulang.
Menghitung daya pembeda soal dapat dilakukan dengan menggunakan
rumus:
Daya Pembeda Item Soal = ( $ ( ) ( $ ( ) )
(Hindansah, N.S., 2013, hlm. 35)
Perhitungan uji daya pembeda item soal menggunakan bantuan program
Microsoft Office Excel 2007 dengan interpretasi daya pembeda soal pada tabel
3.6.
Tabel 3.6
Interpretasi Daya Pembeda Soal
No. Interval Kriteria
1. Negatif Sangat Jelek
2. 0,00 - 0,20 Jelek
3. 0,21 – 0,40 Cukup
4. 0,41 – 0,70 Baik
5. 0,71 – 1, 00 Sangat Baik
Arikunto (2006, hlm. 218).
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap uji daya pembeda soal, maka diperoleh
data dan kriteria pada tabel 3.7.
Tabel 3.7
Daya Pembeda Soal
No. Soal Tingkat Daya Pembeda Soal
Kriteria Daya Pembeda Sola
1. 0,5 Baik
38
G. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik tes.
Teknik tes yang digunakan yaitu pre-test dan post test. Pre-test dilakukan untuk
pengetahui pemahaman awal siswa terhadap konsep sifat-sifat bangun datar segi
empat (sebelum melaksanakan pembelajaran berbasis teori Van Hiele), sedangkan
post test dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa setelah melaksanakan
pembelajaran berbasis teori Van Hiele.
H. Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah proses tabulasi data selesai, bertujuan untuk
memperoleh data mentah berdasarkan hasil uji pre-test dan post test. Pada
penelitian ini, analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis statistik
deskriptif dan statistik inferensial.
1. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang terkumpul
sebagaimana adanya melalui penjabaran dengan beberapa kalimat tanpa
bermaksud membuat generalisasi. Data ditampilkan untuk melihat perbandingan
rata-rata sampel sebelum dan sesudah Treatment. Pengolahan data dilakukan
dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0. Pengolahan data
dengan Microsoft Excel 2007 bertujuan untuk mengetahui gambaran umum setiap
variabel berdasarkan kategori tertentu. Sedangkan program SPSS 16.0 untuk
mengetahui data deskriptif setiap variabel sehingga diketahui ada tidaknya
perbedaan antara hasil uji pre-test dan post test.
Penilaian terhadap hasil pre-test dan post test berdasarkan skor penilaian setiap
39
a. Mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan,
b. Mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh,
c. Mengubah suatu bentuk representatif ke bentuk lainnya,
d. Menggunakan model, diagram dan simbol untuk mempresentsikan suatu
konsep, dan
e. Mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang
menentukan suatu konsep.
Berikut struktur analisis statistik deskriptif yang dilakukan untuk mengatahui
hasil dari penelitian yang dilakukan.
a. Analisis Statistik Deskriptif Pemahaman Siswa terhadap Konsep Sifat-Sifat
Bangun Datar Segi Empat berdasarkan Hasil Uji Pre-Test
Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan program Microsoft Office
Excel 2007 dan SPSS 16.0. Analisis Uji pre-test bertujuan untuk mengetahui
pemahaman awal siswa terhadap konsep sifat-sifat bangun datar segi empat.
Analisis dilakukan berdasarkan skor total dan skor setiap butir soal yang diperoleh
siswa, kemudian dikategorikan pada kategori pemahamaman berdasarkan interval
kategori pemahaman yang diadaptasi dari interval kategori menurut Cece Rahmat
dan Solehudin (Putri, 2012, hlm. 38) yang disajikan pada tabel 3.8.
Tabel 3.8
Interval Kategori
No. Interval Kategori
1. X ≥ *+ideal + 1,5 Sideal Sangat Tinggi
2. *+ideal + 0,5 Sideal≤ X < *+ideal + 1,5 Sideal Tinggi
3. *+ideal - 0,5 S ideal ≤ X < *+ideal + 0,5 Sideal Sedang
4. *+ideal + 1,5 Sideal ≤ X < *+ideal - 0,5 Sideal Rendah
5. X < *+ideal – 1,5 Sideal Sangat Rendah
Cece Rahmat dan Solehudin (Putri, 2012, hlm. 38)
Keterangan:
40
*+ideal = Rata-rata skor maksimal
Sideal =
, Skor maksimal
b. Analisis Statistik Deskriptif Pemahaman Siswa terhadap Konsep Sifat-Sifat
Bangun Datar Segi Empat berdasarkan Hasil Uji Post-Test
Analisis Uji pre-test bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap
konsep sifat-sifat bangun datar segi empat setelah dilakukan treatment. Analisis
dilakukan melalui skor total dan skor setiap butir soal yang diperoleh siswa.
Analisis dilakukan dengan bantuan Microsoft Office Excel 2007 2007 dan SPSS
16.0. Kemudian dikategorikan pada kategori pemahamaman berdasarkan interval
kategori pemahaman yang diadaptasi dari interval kategori menurut Cece Rahmat
dan Solehudin (Putri, 2012, hlm. 38).
c. Analisis Deskriptif Data Hasil Pre-Test dan Post Test Pemahaman Siswa
Terhadap Konsep Sifat-Sifat Bangun Datar Segi Empat
Berdasarkan analisis statistik deskriptif yang dilakukan sebelumnya, pada
analisis ini hanya dilakukan perbandingan untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan antara uji pre-test dan post test. Sehingga, akan ditemukan gambaran
ada tidaknya peningkatan pemahaman siswa terhadap materi sifat-sifat bangun
datar segi empat memalui pembelajaran berbasis teori Van Hiele.
d. Uji Gain Factor (N-Gain)
Uji Gain Factor (N-Gain) digunakan untuk mengetahui sejauh mana
peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep sifat-sifat bangun datar segi
empat antara sebelum dan sesudah pembelajaran Van Hiele. Perhitungan N-Gain
berdasarkan skor total dan skor butir soal siswa. Perhitungan N-Gain pada skor
total bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhdap konsep
sifat-sifat bangun datar segi empat. Sedangkan, perhitungan N-Gain butir soal
untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan siswa terhadap indikator
pemahaman konsep matemtika. Uji N-Gain dilakukan menggunakan bantuan
program Microsoft Office Excel 2007 dengan mengaplikasikan rumus N-Gain
41
G = % ( $ % ( $ $
% % ( $ $
Putri (2012, hlm.41)
Keterangan:
G = Nilai normal gain
S Post Test = Nilai pada uji post test
S Pre-Test = Nilai pada uji pre-test
S Maksimum = Nilai maksimum pada setiap butir soal
Nilai N-Gain yang diperoleh dari skor total dan skor butir soal setiap siswa,
dikategorikan pada Interpretasi Kriteria N-Gain pada tabel 3.9.
Tabel. 3.9
Interpretasi Kriteria N-Gain
No. Rentang Data Kriteria
1. N-gain > 0,7 Tinggi
2. 0,3 < N-gain ≤ 0,7 Sedang
3. N-gain ≤ 0,3 Rendah
Anggraeni (2010, hlm. 42)
2. Statistik Inferensial
Statistik inferensial digunakan untuk mengeneralisasikan data sampel pada
populasi. Untuk mengetahui jenis pengukuran yang digunakan, maka terlebih
dahulu melakukan uji normalitas dan homogenitas.
a. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang
digunakan berdistribusi normal atau tidak. Pengujian data menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov yang ada dalam program SPSS 16.0. Uji Normalitas
dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan hipotesis dan kaidah penerimaan
atau penolakan hipotesis pada tingkat signifikansi α = 0,05 sebagai berikut.
42
Ha : data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Jika hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai probabilitas (P-value) < α
maka H0 ditolak atau Ha diterima; dan jika nilai probabilitas (P-value) > α maka
H0 diterima atau Ha ditolak. Dalam perhitungan SPSS, P-value dinyatakan dengan
istilah significance.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengatuhi data bervariansi homogen atau
tidak. Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji kesamaan varians populasi
yang berdistribusi normal. Uji homogenitas dilakukan dengan bantuan program
SPSS 16.0. Dengan ketentuan “...p value (sig) > 0,05, maka H0 diterima, sehingga
dapat disimpulkan bahwa varians pada tiap kelompok data adalah sama
(homogen)” (Priyatno, 2009: 40).
c. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis dilakukan untuk menjawab hipotesis yang diajukan. Uji statistik
yang digunakan dalam pengujian hipotesis berdasarkan hasil uji normalitas dan
homogeintas. Jika data berdistribusi normal, maka digunakan uji statistik
parametrik. Sedangkan, jika data berdistribusi tidak normal maka, pengujian
dilakukan dengan statistik non-parametrik. Berikut dijelaskan kemungkinan
pengujian statistik yang digunakan peneliti sajikan pada tabel 3.10.
Tabel 3.10
Tabel Kemungkinan Uji Statistik
Uji Pra-Syarat Uji Hipotesis
93 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitan, pengolah, dan analisis data, diperoleh simpulan sebagai
berikut:
1. Pemahaman siswa kelas V SDN 2 Neglasari terhadap konsep sifat-sifat bangun
datar segi empat sebelum pembelajaran berbasis teori Van Hiele berada pada
kategori rendah. Kategori pemahaman siswa ini merupakan dampak dari
rendahnya kemampuan siswa dalam mencapai indikator pemahaman konsep
matematika.
2. Proses pembelajaran berbasis teori Van Hiele di SDN 2 Neglasari yaitu
pembelajaran berdasarkan fase-fase pembelajaran Van Hiele, meliputi fase
informasi, fase orientasi langsung, fase penjelasan, fase orientasi bebas, dan
fase integrasi. Kemudian, diintegrasikan pada dua kegiatan pembelajaran yaitu
kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti. Fase informasi diaplikasikan pada
kegiatan pendahuluan pada proses apersepsi, fase orientasi langsung
diaplikasikan pada kegiatan inti pada proses eksplorasi, fase penjelasan dan
orientasi bebas diaplikasikan pada kegiatan inti pada proses elaborasi, dan fase
integrasi diaplikasikan pada kegiatan inti pada proses konfirmasi.
3. Terdapat perbedaan pemahaman siswa antara sebelum dan sesudah
pembelajaran berbasis teori Van Hiele. Hal ini berdasarkan perbedaan mean
skor post test yang lebih besar dari mean skor pre-test, yang menunjukkan
adanya peningkatan pemahaman siswa melalui pembelajaran berbasis teori
Van Hiele. Peningkatan pemahaman siswa kelas V SDN 2 Neglasari terhadap
konsep sifat-sifat bangun datar segi empat melalui pembelajaran berbasis teori
Van Hiele mengalami peningkatan dengan kategori sedang. Peningkatan
pemahaman ini diiringi pula oleh peningkatan kemampuan siswa dalam
mencapai lima indikator pemahaman konsep matematika menurut Salimi
94
B. Saran
Berdasarkan simpulan yang diperoleh, maka peneliti menyarankan hal-hal
sebagai berikut:
1. Pembelajaran berbasis teori Van Hiele dapat dijadikan sebagai alternatif
pembelajaran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi geometri, khususnya materi sifat-sifat bangun datar segi empat.
2. Penelitian terhadap teori belajaran Van Hiele disarankan dapat dilakukan pada
95
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.
Dalam percakapan tanggal 05 Februari 2014, Hj. Oyon Haki Pranata menegaskan bahwa berdasarkan beberapa penelitian tentang teori Van Hiele di Sekolah Dasar,tahapan berpikir geometri siswa SD hanya mampu sampai pada tahap berpikiranalisis.
Dedi. (2012). Definisi Geometri. [On Line]. Tersedia: http://matematikadedi.wordpress.com/2012/08/07/definisi-geometri/ [03 Januari 2014]
Depdiknas. (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006
tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Jakarta:
Direktorat Jendral Managemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Gunardi, E. (2013). Aplikasi Pendekatan Pemecahan Masalah Terhadap
Kemampuan Siswa Dalam Penyelesaian Soal Cerita Matematika. Skripsi.
Universitas Pendidikan Indonesia
Gunawan, Adi W. (2007). Genius Learning Strategy. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Haryanto. (1997). P erencanaan Pengajaran. ___: Rineka Cipta
Hatimah, Susilana, dan Aedi. (2010). Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI PRESS
Hindansah, N.S. (2013). Pengaruh Penggunaan Strategi React dalam
Pembelajaran Matematika terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah SD. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya
Huzaifah, Eva. (2011). Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Geometri
Siswa Dengan Menggunakan Teori Van Hiele. Skripsi, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jones, Johan Cohen. (2012). Elementary and Middle School Mathematics
Methods. USA: Camelot Editorial Services, LLC.
96
Narbuko, C. Dan Ahmadi, A. (2010). Methodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara
Nur’aeni, E. (2013). Hand Out Geometry. ___: Tasikmalaya
Nur’aeni, E. (2010). Pengembangan kemampuan komunikasi geometris siswa sekolah dasar melalui pembelajaran berbasisi teori Van Hiele. Jurnal
Saung Guru, 1 (2), hlm. 28 – 34
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007. (2007). Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
Priyatno, D. (2009). Lima Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 16. Yogyakarta: Andi Offset
Purwoko. (___). “Teori Belajar Van Hiele”. dalam Pengembangan Pembelajaran
Matematika SD. Jakarta: SEAMOLEC
Putri, S.R.D., (2012). Meningkatkan Berpikir Kreatif Siswa Pada Pelajaran
Matematika Materi Pecahan Melalui Pendekatan Pemecahan Masalah.
Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.
Sandjaja dan Heriyanto. (2006). Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suherman, Erman dkk. (1994). Strategi Belajar Matematika. Jakarta: DepDikBud
Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di SD. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
Tarigan, Daitin. (2006). Pembelajaran Matematika Realistik. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagakertjaan: Alfabeta.
Uno, H. B. (2011). Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.
97
Wahyuni, Rina Atik. (2012). Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Van Hiele terhadap Hasil Belajar Matematika bagi Siswa Kelas V SDN Bringin 01 Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. [On Line]. Tersedia: http//repository.library.uksw.edu/handle/123456789/849. [30 Desember 2013].