• Tidak ada hasil yang ditemukan

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK (Studi Kasus di Taman Kanak-Kanak (TK) Arrowidah Kelurahan Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2014-2015).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK (Studi Kasus di Taman Kanak-Kanak (TK) Arrowidah Kelurahan Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2014-2015)."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

i

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN

SEKOLAH (UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

(Studi Kasus di Taman Kanak-Kanak (TK) Arrowidah Kelurahan Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2014-2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh

Nur Inayah

1100423

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

(2)

ii

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN

SEKOLAH (UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

(STUDI KASUS DI TAMAN KANAK-KANAK (TK) ARROWIDAH

KELURAHAN LAGADAR KECAMATAN MARGAASIH KABUPATEN

BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2014-2015)

Oleh: Nur Inayah

1100423

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini

© Nur Inayah 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

NUR INAYAH 1100423

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN

SEKOLAH (UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

(Studi Kasus di Taman Kanak-Kanak (TK) Arrowidah Kelurahan Lagadar

Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2014-2015)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I,

Rudiyanto, S.Pd., M.Si. NIP 19740617 199903 2 001

Pembimbing II,

Dr. Nur Faizah R., M.Kes. NIP 19701129 200312 2 001

Mengetahui dan Menyetujui

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Departemen Pedagogik

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

(Studi Kasus di Taman Kanak-Kanak (TK) Arrowidah Kelurahan Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2014-2015)

Nur Inayah 1100423

ABSTRAK

Pendidikan dan pelayanan kesehatan di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini khususnya di Taman Kanak-Kanak sangat penting. Hal ini dikarenakan angka kesakitan dan kecelakaan di rentang usia tersebut masih tinggi. Program kesehatan yang dilaksanakan di jenjang Taman Kanak-kanak adalah Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus untuk mengetahui perencanaan, penyelenggaraan dan evaluasi UKS di Taman Kanak-Kanak. Penelitian ini dilaksanakan di TK Arrowidah Kelurahan Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah (1) Perencanaan mencakup program pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, pembinaan lingkungan sekolah sehat, dan sarana prasarana. Perencanaan dilakukan oleh Tim Pelaksana UKS TK pada bulan Juni. (2) Penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah di TK Arrowidah sudah mencakup semua program. Pendidikan kesehatan diberikan melalui kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan tema pembelajaran. Pelayanan kesehatan dilakukan melalui kegiatan promotif, kegiatan preventif dan kegiatan kuratif dan rehabilitatif. Pembinaan lingkungan sekolah sehat dilakukan oleh semua warga sekolah yakni Kepala TK, guru-guru, penjaga sekolah, orang tua, dan peserta didik. (3) Evaluasi penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di TK Arrowidah sudah dilaksanakan setiap akhir tahun pelajaran. Evaluasi dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan pengetahuan, sikap, tingkah laku, dan derajat kesehatan siswa dan juga program yang telah dilaksanakan. Temuan di lapangan memperlihatkan bahwa evaluasi berjalan kurang optimal, hal ini diperlihatkan karena laporan masih terpisah pada setiap kegiatan. Selain itu, karena tidak adanya monitoring dari Tim Pembina UKS Kecamatan, menyebabkan tidak adanya tuntutan bagi TK untuk melaksanakan evaluasi dan pembuatan evaluasi dengan baik. Meskipun masih ada kekurangan, TK Arrowidah sudah menyelenggarakan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan baik. Diharapkan setiap lembaga TK mampu menyelenggarakan UKS untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.

(5)

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

BEST PRACTICE IMPLEMENTATION SCHOOL HEALTH PROGRAM (UKS) AT KINDERGARTEN

(Case study at Arrowidah kindergarten Kelurahan Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung 2014-2015)

Nur Inayah 1100423

ABSTRACT

Health education and health service in early childhood education especially in Kindergarten are very important. This is caused the number of illness and accident in children during the preschool years is still high. Health program which done at school such as Kindergarten is School Health Program (UKS) according to Decision of Health Ministry No. 828/MENKES/SK/IX/2008. This research was done at TK Arrowidah Lagadar Margaasih Bandung. The approach of this study is a qualitative with case study method to determine comprehensively the planning, implementation, and evaluation of School Health Program at Kindergarten. Data collection techniques in this study were interviews, observation, and documentation study. The findings of this study were (1) Planning included health education, health service and healthy school environment and facilities. Planning were arranged by Implementation Team UKS TK Arrowidah on June. (2) Implementation of School Health Program in TK Arrowidah have included all programs. Helath education was done trough learning activity which be adapted with theme. Health service was done by promotive activity, preventive activity, curative activity adn rehabilitative activity. Healthy school environment was done by school community. (3) Evaluation of School Health Program was done by TK Arrowidah. Evaluation did with observe the changes of knowledge, attitude, skill, and the health status of children and also the program. The finding showed that evaluation is not optimal because there are no report. This is caused The Team Builder did not monitoring so that TK Arrowidah did not make comprehensive evaluation. Although there are deficiency, TK Arrowidah have implement School Health Program good. Hope other kindergarten can organize School Health Program for increase optimal growth and development of children.

(6)

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR HAK CIPTA ... i

PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Kesehatan Anak Usia Taman Kanak-kanak ... 9

1. Ciri-ciri Anak Sehat. ... 9

2. Gangguan Kesehatan pada Anak Usia TK ... 10

3. Gejala Penyakit dan Penyakit pada Anak Usia TK ... 12

4. Kecelakaan pada Anak Usia TK ... 13

5. Makanan Sehat untuk Anak Usia TK ... 14

B. Usaha Kesehatan Sekolah ... 15

1. Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). ... 15

2. Logo Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). ... 17

3. Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). ... 19

(7)

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix

5. Sasaran Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). ... 20

6. Penyusunan Rencana Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). .... 20

7. Pedoman Penyelenggaraan Tiga Program UKS. ... 21

8. Evaluasi Penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah . ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Pendekatan dan Metodologi Penelitian ... 30

B. Teknik Pengumpulan Data ... 31

C. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 33

D. Tahap-Tahap penelitian ... 34

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 35

F. Uji Validitas Data Penelitian ... 38

G. Penjelasan Istilah ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Gambaran Umum TK ARROWIDAH ... 41

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 42

1. Perencanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di TK Arrowidah ... 42

2. Penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di TK Arrowidah ... 46

3. Evaluasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di TK Arrowidah ... 55

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

1. Perencanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di TK Arrowidah ... 56

2. Penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di TK Arrowidah ... 60

3. Evaluasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di TK Arrowidah ... 72

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 76

A. Simpulan ... 76

(8)

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x

DAFTAR PUSTAKA ... 78

(9)

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan aspek penting yang harus diberikan kepada anak sejak lahir. Hal ini sejalan dengan definisi PAUD menurut UU Republik Indonesia Pasal 1 butir 14 No. 20 tahun 2003 bahwa:

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Dengan demikian PAUD adalah suatu upaya untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak-anak usia dini melalui rangsangan pendidikan.

Suriadi dan Yuliani (2010, hlm. 1) menjelaskan bahwa “pertumbuhan dan perkembangan adalah suatu proses yang terjadi pada individu dan berlangsung terus menerus pada berbagai segi dan saling keterkaitan”. Oleh karena itu, banyak aspek yang perlu diperhatikan agar proses pertumbuhan dan perkembangan anak terus berjalan dengan baik.

Menurut UU Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 pasal 45 tentang Kesehatan, “Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas”. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani terjadi setiap saat dan saling mempengaruhi. PAUD tidak hanya menstimulasi kecerdasan anak tetapi juga membantu merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak usia dini agar lebih optimal. Oleh karena

(10)

2

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

itu tidak hanya program pembelajaran yang harus dikembangkan, tetapi juga program kesehatan.

Pendidikan anak usia dini selain memiliki tujuan pendidikan juga memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan, hal ini sejalan dengan pernyataan Morrison (2012, hlm. 37-38) bahwa:

Tujuan utama program PAUD adalah memberikan keamanan dan kesehatan anak. Kesehatan buruk dan kondisi hidup tidak sehat adalah penyebab utama rendahnya prestasi di sekolah dan rendahnya tujuan hidup. Sejumlah masalah kesehatan yang dihadapi anak saat ini mengurangi kesempatan mereka untuk belajar dan meraih kesuksesan.

Sekolah memiliki tugas memanfaatkan sumber dayanya untuk meningkatkan upaya orang tua dalam pemeliharaan kesejahteraan anak-anak. Tanggung jawab ini harus diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia dan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional anak (Hilleboe, 1954, hlm. 24). Oleh karena itu, pihak sekolah harus mengoptimalkan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta lingkungan sekolah untuk meningkatkan kesejahteraan anak secara fisik maupun emosional.

Sujiono (2012, hlm. 43) menyebutkan bahwa salah satu tujuan pendidikan anak usia dini adalah melakukan deteksi terhadap kemungkinan terjadinya gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan potensi-potensi yang dimiliki anak. Hal ini berarti tugas guru dan pihak sekolah tidak hanya memberikan kegiatan pembelajaran tetapi juga melakukan deteksi terhadap hal-hal yang bisa mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

(11)

3

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu jenis layanan PAUD adalah TK, yang menyediakan pembelajaran bagi anak dengan rentang 4-5 dan 5-6 tahun. Anak usia dini yang sedang mendapat pelayanan pendidikan di TK tidak terlepas dari dari resiko gangguan kesehatan maupun gangguan keselamatan yang bisa terjadi kapan saja.

Murid Taman Kanak-kanak berada pada masa mencoba membangun kemandirian. Hal ini bisa dilihat jika dia ingin melakukan berbagai hal atas inisiatifnya sendiri. Namun mereka seringkali tidak berhasil melakukannya bahkan mengundang resiko. Sehingga anak usia dini rawan mengalami gangguan pada fisik dan psikisnya akibat aktivitas yang kurang dilakukan dengan hati-hati (Hurlock, 1999, dalam Madanijah dan Triana, 2007, hlm. 29).

Melalui pendidikan kesehatan di TK anak mengetahui cara untuk menjaga keselamatan dirinya dari kemungkinan bahaya dari lingkungan dan benda tertentu. Guru TK bertugas menjelaskan mengenai hal-hal tersebut serta melakukan pencegahan dan pertolongan pertama pada kecelakaan (Santoso dan Ranti, 2009, hlm. 159). Oleh karena itu selain memberikan pembelajaran untuk merangsang berbagai bidang pengembangan, guru harus memberikan pendidikan kesehatan untuk memberikan pengetahuan tentang kesehatan dan memberikan pembiasan hidup sehat.

Selain anak perlu diajarkan untuk menjaga keselamatan dirinya, pengetahuan tentang penyakit juga perlu diajarkan sejak dini. “Anak perlu diajarkan mengenai adanya macam-macam penyakit anak, cara mencegah dan penyembuhannya, kebersihan badan, kebersihan lingkungan serta kaitan makanan dengan kesehatan (Santoso dan Ranti, 2009, hlm. 187).

(12)

4

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia yang seutuhnya.

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) memiliki dua fungsi dasar yaitu fungsi pendidikan dan fungsi pemeliharaan serta fungsi pelayanan (Esensi, 2012, hlm. 5-6). UKS memiliki fungsi pendidikan dengan memberikan pengetahuan tentang masalah-masalah kesehatan kepada siswa sehingga mereka bisa mempraktikkan gaya hidup sehat. Dalam fungsi pemeliharaan dan pelayanan, program UKS diantaranya pemeriksaan kesehatan, pencegahan penyakit menular, pertolongan pertama dalam kecelakaan, pengawas kebersihan sekolah, serta peningkatan kesehatan para siswa dan warga sekolah.

Dilihat dari fungsi UKS, taraf kesehatan masyarakat Indonesia seharusnya bisa baik. Namun data masih memperlihatkan bahwa angka kematian balita di Indonesia menempati peringkat keempat di ASEAN dengan jumlah 31,8 dari 1000 kelahiran. Statistik menunjukkan bahwa lebih dari 70% kematian balita disebabkan diare, pneumonia, campak, malaria, dan malnutrisi (Kemenkes, 2012, hlm. 258). Berkaitan dengan angka kecelakaan anak, dari Data Dinas Kesehatan Jawa Barat setiap tahun, 750.000 anak meninggal karena kecelakaan (Suswati, t.t., hlm. 1).

Indonesia masih menduduki peringkat yang tinggi untuk angka kematian balita. Data di atas memperlihatkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan bagi anak usia dini masih harus ditingkatkan di berbagai elemen dari tingkat terjauh hingga tingkat terdekat yakni keluarga dan lembaga pendidikan dimana anak menghabiskan sebagian waktunya.

(13)

5

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

prasaran yang masih terbatas bahkan untuk pembelajaran, sehingga fasilitas untuk kesehatan pun minimal.

Berdasarkan hasil observasi di Kota Bandung pada bulan Februari 2015 dapat diketahui bahwa masih ada TK yang belum memiliki UKS. Namun di tengah banyaknya TK yang masih belum menyelenggarakan program UKS, salah satu TK yang telah menyelenggarakan program UKS adalah TK Arrowidah yang berlokasi di Kabupaten Bandung. Dilihat dari sarana dan prasarana TK Arrowidah seperti umumnya TK biasa yang tidak memiliki fasilitas yang sangat unggul, namun TK Arrowidah konsisten menyelenggarakan UKS sejak tahun 1996 hingga saat ini dan meraih prestasi yakni masuk dalam kategori A untuk pendidikan lingkungan hidup dan menjadi sekolah binaan LPMP Jawa Barat. TK Arrowidah memiliki bangunan yang sehat karena memiliki pencahayaan dan sirkulasi udara yang baik, juga telah memiliki ruangan UKS, selain itu TK Arrowidah memberikan pelayanan dan pendidikan kesehatan kepada para siswa.

Usaha Kesehatan Sekolah sangat penting untuk diselenggarakan di TK, namun banyak hal-hal yang perlu diketahui dengan sangat rinci terkait dengan penyelenggaraannya di lapangan. TK Arrowidah merupakan TK yang telah menyelenggarakan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), keberhasilan dan pengalaman TK Arrowidah dalam menyelenggarakan UKS diharapkan bisa menjadi sumber informasi dan pengetahuan mengenai penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) khususnya bagi mahasiswa dan umumnya bagi praktisi di tiap lembaga pendidikan anak usia dini. Oleh karena itu, peneliti ingin menelaah lebih jauh dan komprehensif sehingga peneliti mengangkat judul penelitian yakni Best Practice Penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah

(UKS) di Taman Kanak-Kanak (Studi Kasus di Taman Kanak-Kanak (TK)

Arrowidah Kelurahan Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung

Tahun Pelajaran 2014-2015).

(14)

6

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uraian diatas fokus penelitian adalah: bagaimana Best Practice Penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di TK Arrowidah?. Penulis membatasi masalah ke dalam beberapa rumusan, sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di TK Arrowidah? 2. Bagaimana penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di TK

Arrowidah?

3. Bagaimana evaluasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di TK Arrowidah?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat dirumuskan tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh data profil penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di TK Arrowidah. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perencanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di TK Arrowidah.

2. Untuk mengetahui penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di TK Arrowidah.

3. Untuk mengetahui evaluasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di TK Arrowidah.

D. Manfaat Penelitian

Dari segi teori, penelitian ini akan menjadi salah satu sumber informasi dan pengetahuan mengenai penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Taman Kanak-kanak.

Dari segi kebijakan, penilitian ini diharapkan akan meningkatkan kesadaran setiap pemangku kebijakan khususnya di bidang pendidikan agar penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) bisa diberi perhatian khusus sehingga setiap lembaga pendidikan mampu menyelenggarakannya dengan baik.

(15)

7

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Meningkatkan kualitas kesehatan anak sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak bisa berjalan optimal.

b. Meningkatkan pengetahuan dan kebiasaan baik anak dalam menjaga kesehatan diri.

2. Bagi Pendidik

a. Meningkatkan kesadaran pendidik atau tenaga kependidikan Taman Kanak-kanak tentang pentingnya penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

b. Sebagai bahan evaluasi penyelanggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang telah dilaksanakan setelah mengetahui keberhasilan dan kendala yang ada.

3. Bagi Orang Tua

a. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan orang tua terhadap pemeliharaan kesehatan bagi anak.

b. Meningkatkan kualitas penyelenggaran kesehatan orang tua terhadap anak.

4. Bagi Penulis

Memberikan wawasan, pengetahuan, pengalaman dan pemahaman pribadi mengenai penyusunan, pelaksanaan, ketercapaian maupun kendala dari penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

E. Struktur Organisasi Skripsi

Penulisan skripsi ini disusun berdasarkan sistematika pedoman penulisan karya ilmiah UPI, sebagai berikut:

(16)

8

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab 2 berisi kajian pustaka yang membahas tentang teori-teori dan prodsedur-prosedur yang berkaitan dengan penelitian. Bab ini akan menjelaskan kesehatan anak usia taman kanak-kanak, pengertian UKS, perencanaan UKS, program-program UKS, dan juga evaluasi UKS.

Bab 3 berisi metodologi penelitian. Bab ini akan memaparkan desain dan metode yang digunakan dalam penelitian, subjek dan lokasi penelitian serta instrumen dan langkah langkah penelitian.

Bab 4 berisi pembahasan. Bab ini akan mendeskripsikan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di TK Arrowidah, analisis penelitian serta pembahasan. Langkah-langkah penelitian yang telah dilaksanakan di Bab 3 akan diperlihatkan hasilnya pada Bab ini.

(17)

30

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian akan dilakukan dengan pendekatan kualitatif dikarenakan penelitian ini ingin mengungkap secara komprehensif mengenai penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di TK Arrowidah.

Penelitian kualitatif menurut Sukmadinata (2012, hlm. 60) suatu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis suatu fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.

Sugiyono (2008, hlm. 1) menjelaskan bahwa metode penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Berdasarkan penjelasn di atas dapa disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah pendekatan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis suatu objek yang alami.

Penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri seperti yang diungkapkan oleh Cresswell, Guba dan Lincoln (dalam Herdiansyah, 2013, hlm. 16) yaitu:

a. Konteks dan setting alamiah (naturalistic).

b. Bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang suatu fenomena.

c. Keterlibatan secara mendalam serta hubungan erat antara peneliti dengan subjek yang diteliti.

d. Teknik pengumpulan data yang khs kualitatif, tanpa adanya perlakuak (treatment) atau manipulasi variabel.

e. Adanya penggalian nilai (values) yang terkandung dari suatu perilaku.

(18)

31

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Penelitian bersifat fleksibel atau mengikuti perkembangan proses penelitian. g. Tingkat akurasi data dipengaruhi oleh hubungan antara peneliti dengan subjek

penelitian.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus karena penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi dengan mempertahankan keutuhan subjek penelitian sebagai satu kesatuan yakni Best Practice Penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Taman

Kanak-kanak meliputi perencanaan UKS, pelaksanaan UKS dan evaluasi UKS di TK Arrowidah.

Studi kasus menurut Sukmadinata (2012, hlm. 64) merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu kesatuan sistem baik berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh tempat, waktu atau ikatan tertentu.

Metode penelitian studi kasus dipilih karena rumusan masalah penelitian ingin mengungkap tentang perencanaan, penyelenggaraan, dan evaluasi Usaha Kesehatan Sekolah di TK Arrowidah. Usaha Kesehatan Sekolah merupakan suatu proram yang diselenggarakan oleh sekelelompok individu yang terikat oleh tempat, waktu atau ikatan tertentu yakni TK Arrowidah.

Penelitian ini dilakukan secara alamiah di lokasi penelitian tanpa memberikan perlakuan khusus sebagaimana eksperimen atau tes. Penelitian ini akan lebih menggali informasi dengan teknik wawancara, observasi dan studi dokumen untuk dianalisis dan diinterpretasikan. Sehingga diharapkan penelitian ini akan memberikan gambaran utuh dari penyelenggaraan UKS yang baik di Taman Kanak-kanak.

B. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

(19)

32

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data-data yang dikemukakan oleh Kepala Sekolah, Guru, dan Penjaga Sekolah berkenaan penyelenggaran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Sedangkan data sekunder adalah data yang dapat memperkuat analisis data berupa dokumen-dokumen tertulis yang berhubungan dengan penelitian, seperti dokumen-dokumen administrasi kegiatan, dokumentasi kegiatan, buku dan artikel.

2. Teknik Pengumpulan Data

Berikut ini teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian:

a. Wawancara

Wawancara menurut Herdiansyah (2013, hlm. 31) adalah proses interaksi dengan cara tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara dan terwawancara atas dasar ketersediaan, kepercayaan dan dalam setting alamiah dengan arah pembicaraan mengacu pada tujuan tertentu.

Wawancara dilakukan dengan cara berdialog dengan yang diwawancarai untuk mendapatkan data. Wawancara dilakukan dengan wawancara terstruktur sehingga dibutuhkan pedoman wawancara. Pedoman wawancara dapat dilihat di lampiran nomor 4 Pedoman Wawancara, sedangkan hasil wawancara dapat dilihat di lampiran nomor 5 Transkrip wawancara. Data yang ditanyakan dalam wawancara berkaitan dengan penyelenggaraan UKS di TK Arrowidah secara keseluruhan yakni tentang perencanaan UKS, penyelenggaraan UKS dan evaluasi UKS. Berikut adalah informan wawancara dalam penelitian ini:

Tabel 3.1

Informan Wawancara

Informan Wawancara Jumlah Data

Kepala Sekolah TK Arrowidah

(20)

33

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penjaga Sekolah

1. Yenti Syarifah 1

orang Penyelenggaraan UKS

Jumlah 6

orang

b. Observasi

Observasi menurut Cresswell (dalam Herdiansyah, 2013 hlm. 130) adalah sebuah proses penggalian data yang dilakukan langsung oleh peneliti dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap manusia sebagai objek observasi dan lingkungan penelitian.

Observasi dilakukan untuk mengamati penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di TK Arrowidah yakni kebersihan, kesehatan, dan keamanan lingkungan fisik sekolah, perilaku hidup bersih dan sehat siswa, kepala sekolah, guru, proses pendidikan kesehatan, serta ketersediaan media dan alat peraga UKS, dengan cara daftar checklist.

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi menurut Sugiyono (2014, hlm. 329) merupakan catatan sebuah peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.

Agar mendapatkan data serta penafsiran yang valid dibutuhkan data sekunder yakni dokumen. Dokumen tersebut bisa berupa program UKS yang berbentuk rencana atau laporan tertulis, ataupun dokumentasi dari kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan.

C. Lokasi dan Subjek Penelitian

(21)

34

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini dilaksanakan di TK Arrowidah yang beralamat di Jalan Nanjung No 103 Kelurahan Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung.

2. Subjek Penelitian

Pengambilan subjek dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling. Menurut Sukmadinata (2012, hlm. 101-102) bahwa sampel purposif

adalah memfokuskan informan-informan terpilih yang kaya dengan kasus untuk studi yang mendalam. Sampel tersebut dipilih karena kaya informasi tentang fenomena yang ingin diteliti.

Berdasarkan pernyataan di atas purposive sampling adalah penentuan sampel dalam pengambilan data berdasarkan pertimbangan seperti kaya akan informasi mengenai suatu fenomena yang ingin diteliti.

TK Arrowidah merupakan salah satu Taman Kanak-Kanak yang konsisten menyelenggarakan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sejak tahun 1996 hingga saat ini dan meraih prestasi yakni masuk dalam kategori A untuk pendidikan lingkungan hidup dan menjadi sekolah binaan LPMP Jawa Barat. Oleh karena itu, peneliti menetapkan TK Arrowidah Kabupaten Bandung sebagai subjek dalam penelitian ini. Subjek penelitian yang akan terlibat adalah seluruh pihak di TK Arrowidah yakni Kepala TK Arrowidah, Guru, Penjaga Sekolah, dan siswa-siswi.

D. Tahap-Tahap Penelitian

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan untuk memilih dan merumuskan masalah serta menentukan judul dan lokasi penelitian. Berikut ini adalah tahap persiapan yang dilakukan untuk penelitian:

a. Melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai subjek yang akan diteliti.

b. Merumuskan masalah penelitian.

(22)

35

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Mengajukan surat permohonan izin mengadakan penelitian kepeda Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang ditandatangi Ketua Departemen PGPAUD. f. Mengajukan surat permohonan izin yang ditandatangani Ketua Departemen

PGPAUD untuk mengadakan penelitian ke lembaga pendidikan yang dituju.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah tahap persiapan selesai dilakukan, selanjutnya tahap pelaksanaan dimana peneliti terun ke lapangan untuk mengambil data. Berikut tahap pelaksanaan penelitian:

a. Menghubungi Kepala TK Arrowidah untuk membuat janji guna mengadakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi terkait masalah yang akan diteliti.

b. Pengumpulan data dilakukan di TK Arrowidah selama dua minggu atau hingga data yang dikumpulkan jenuh.

c. Melakukan wawancara dengan narasumber yaitu Kepala TK, Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan di TK Arrowdiah.

d. Kemudian melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan hasil wawancara dan observasi.

e. Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi kemudian dibuka dan disusun dalam bentuk catatan lengkap.

f. Data yang diperoleh kemudian direduksi, disajikan, diverifikasi dan dibuat kesimpulan.

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data dilakukan pada saat proses pengumpulan data dan setelah pengumpulan data selesai dilaksanakan. Miles dan Huberman (dalam Sugiyono 2011, hlm. 334) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif

(23)

36

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1

Komponen Analisis Data (Sugiyono, 2011, hlm. 335)

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Seiring pengumpulan data terus dilakukan, data akan semakin banyak dan kompleks, sehingga perlu dilakukan reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting yang berkaitan dengan perencanaan UKS, pelaksanaan UKS dan evaluasi UKS di TK Arrowidah. Sehingga akan memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan peneliti untuk tahap analisis selanjutnya.

(24)

37

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Miles dan Huberman (Sugiyono, 2011, hlm. 339) menyatakan “the most frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative tex”. Bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Penyajian data dilakukan dengan menyajikan uraian-uraian data hasil penelitian mengenai pelaksanaan UKS di TK Arrowidah secara jelas dan terperinci. Selain berupa teks naratif, penyajian data juga dapat berupa grafik, matrik, network, dan diagram bila diperlukan.

3. Conclusion/Verification

Langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak. Karena masalah dan rumusan masalah pada penelitian kualitatif sifatnya sementara dan dapat berubah seiring berjalannya proses penelitian di lapangan (Sugiyono, 2011 hlm.343)

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada, yang dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek atau sebelumnya masih belum jelas sehingga setelah diteliti menjadi lebih jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori (Sugiyono, 2011 hlm.343).

F. Uji Validitas Data Penelitian

(25)

38

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan pengamatan dilakukan dengan tujuan agar terdapat hubungan yang akrab antara peneliti dengan narasumber sehingga data yang diberikan akan semakin jelas dan semakin terbuka. Perpanjangan pengamatan difokuskan pada data yang sudah diperoleh, jika data yang diperoleh telah dicek kembali kebenarannya ke lapangan, maka data dianggap sudah kredibel (Sugiyono, 2011, hlm. 367).

2. Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekukan ketekutan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan sehingga kepastian data dan urutan peristiwa akan direkam secara pasti dan sistematis. Dengan demikian, dapat diperoleh deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati (Sugiyono, 2011, hlm. 368).

3. Triangulasi

Triangulasi menurut Wiersma (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 369) adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.

(26)

39

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2

Triangulasi Sumber

Sumber: Diolah oleh peneliti 2015

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Data yang sudah diambil dengan dengan cara wawancara kemudian dicek dengan cara observasi dan studi dokumentasi.

Gambar 3.3 Triangulasi Teknik

Siswa-siswi TK Arrowidah

Observasi

Studi dokumentasi

Wawancara Kepala TK

Arrowidah

(27)

40

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber: Diolah oleh peneliti 2015

Triangulasi waktu dilakukan dengan cara melakukan pengambilan data dalam waktu yang berbeda, jika masih ada perbedaan makan akan dilakukan secara berulang sampai ditemukan kepastian datanya.

4. Analisis kasus negatif

Analisis kasus negatif dilakukan bila ada data yang bertentangan sehingga harus dilakukan pengecekan ulang sampai kasus negatif tersebut tidak ada (Sugiyono, 2011, hlm. 371).

5. Menggunakan Bahan Referensi.

Yaitu dengan adanya data pendudkung untuk membuktikan data yang diperoleh adalah kredibel, seperti transkrip wawancara, foto-foto atau dokumen autentik lain (Sugiyono, 2011, hlm. 372).

6. Mengadakan Member Check

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data dengan tujuan agar informasi yang diperoleh dan yang akan digunakan dalam penulisan hasil penelitian sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau narasumber (Sugiyono, 2011, hlm. 372).

G. Penjelasan Istilah

1. Best Practice

Best Practice merupakan keberhasilan dalam melaksanakan tugas

pengelolaan pendidikan yang dialami sekolah dan diakui oleh pihak-pihak terkait (siswa, guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, komite masyarakat, dinas, departemen, pemerintah)

2. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

(28)

77

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.SIMPULAN

Penelitian ini menggambarkan tentang Penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di TK Arrowidah Tahun Pelajaran 2014-2015. Adapun kesimpulan dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan Usaha Kesehatan Sekolah di TK Arrowidah dibuat setiap tahun pada bulan Juni sebelum tahun pelajaran baru dimulai oleh Tim Pelaksana UKS TK Arrowidah yang meliputi Kepala Sekolah, guru-guru, dan perwakilan orang tua. Perencanaan mencakup program pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, pembinaan lingkungan sekolah sehat, dan sarana prasarana.

2. Penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah di TK Arrowidah sudah mencakup semua program. Pendidikan kesehatan diberikan melalui kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan tema pembelajaran. Pelayanan kesehatan dilakukan melalui tiga kegiatan yakni kegiatan promotif, kegiatan preventif dan kegiatan kuratif dan rehabilitatif. Pembinaan lingkungan sekolah sehat dilakukan oleh semua warga sekolah yakni Kepala TK, guru-guru, penjaga sekolah, orang tua, dan peserta didik. Sarana dan prasarana sudah cukup menunjang progam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), hal ini karena area sekolah yang aman, nyaman, bersih, hijau dan luas, juga terdapat media dan alat peraga yang mendukung. Peningkatakan mutu guru dilakukan melalui penyuluhan yang dilakukan bersama dokter dari Puskesmas.

(29)

77

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keberhasilan atau hambatan tidak bisa diketahui secara rinci. Selain itu, karena tidak adanya monitoring dari Tim Pembina UKS Kecamatan, menyebabkan tidak adanya tuntutan bagi TK untuk melaksanakan evaluasi dan pembuatan evaluasi dengan baik.

B.REKOMENDASI

Setelah mengkaji permasalahan yang dimunculkan dalam penelitian, maka peneliti memiliki pemahaman dan penilaian. Adapun saran/rekomendasi yang dapat peneliti berikan diantaranya:

1. Untuk lembaga pendidikan khususnya Taman Kanak-Kanak

a. Hendaknya lembaga pendidikan menyelenggarakan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) mengingat pentingnya kesehatan bagi anak usia dini.

b. Hendaknya lembaga pendidikan membuat perencanaan UKS yang matang, menyelenggarakan UKS dengan baik, dan membuat evaluasi yang objektif agar tujuan UKS dapat tercapai secar optimal.

2. Untuk Guru-guru Taman Kanak-Kanak.

a. Hendaknya guru-guru Taman Kanak-kanak dapat selalu mengembangkan kompetensinya agar kualitas penyelenggaraan Taman Kanak-Kanak dapat terus berkembang.

b. Hendaknya guru-guru Taman Kanak-kanak bisa memberikan pendidikan dan pelayanan kesehatan meskipun belum terbentuk Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

3. Untuk Pemerintah Setempat.

(30)

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Anderson, C. L. Dan W. H. Cresswell. 1980. School Health Practice. St. Louis: CV Mosby Company.

Haag, J. H. 1975. School Health Program. London : Henry Kompton Publisher. Haris, H. 2013. Wawancara, Observasi, dan Focus Groups. Depok: PT

Rajagrafindo Persada

Hilleboe, H. E. dkk. 1954. Working Together for Healthier Children. New York: New York Health Department of Health.

Hull, D. 1989. Kesehatan Anak. Jakarta: ARCAN.

Kementerian Kesehatan RI. (2013). Profil Kesehatan 2012. Jakarta : Kemenkes RI.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (2012) . Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah. Jakarta: Kemendikbud RI.

Kementerian Pendidikan Nasional RI. (2011). Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Kanak-kanak. Jakarta: Kemendiknas RI.

Maryamah, I. 2010. Usaha Kesehatan Sekolah. Depok: Aryaduta.

Morrison, G. S. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta. PT. Indeks.

Pilitteri, A. 1981. Child Health Nursing. Canada : Little, Brown & Company Limited.

Santoso, S. dan A. L. Ranti. 2009. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Santrock, J. W. 2011. Masa Perkembangan Anak. Jakarta: Salemba Humanika. Schaeffer, G. 1987. Education and Health. Headington Hill Hall: Peragmon Press. Siregar, A. dkk. 2008. Promosi Kesehatan di Sekolah. Jakarta: Pusat Promosi

Kesehatan Departemen Kesehatan RI.

Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta

(31)

2

Nur Inayah, 2015

BEST PRACTICE PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH(UKS) DI TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sukarmin, S.R. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Suriadi, dan R. Yuliani. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: CV Sagung Seto.

Suswati, I. Tanpa Tahun. Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Guru Taman Kanak-Kanak (TK) Aisyiyah dalam Penanganan Dini Kasus Kedaruratan Medik di Sekolah di Kota Malang. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.

Tim Esensi. 2012. Mengenal UKS. Jakarta : Erlangga.

Jurnal

Madanijah, S. dan N. Triana (2007) Hubungan Antara Status Gizi Masa Lalu Anak dan Partisipasi Ibu di Posyandu dengan Kejadian Tuberkulosis Pada Murid Taman Kanak-Kanak. Jurnal Gizi dan Pangan, 2 (1) hlm. 29-41. Santoso, S. (2006) Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Usia Dini Menuju Anak

yang Sehat dan Cerdas Melalui Permainan. Jurnal Pendidikan Penabur, 7 (5) hlm. 93-99.

Peraturan Perundangan

UU Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

UU Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Artikel Internet

Hidayat, A. (2014). Best Practice. [Online] Diakses dari http://aminhidayatcenter.blogspot.com/2014/11/best-practice.html

PMR-PASKIBRA SMA 47 Jakarta. (2007). Sekolah Masih Abaikan UKS.

[Online] Diakses dari

http://kewiraanempatujuh.wordpress.com/2007/11/23/sekolah-masih-abaikan-uks/

Gambar

Tabel 3.1 Informan Wawancara
Gambar 3.1 Komponen Analisis Data
Gambar 3.2 Triangulasi Sumber

Referensi

Dokumen terkait