• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Teras Cihampelas pada Kinerja Ruas Jalan Cihampelas.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Teras Cihampelas pada Kinerja Ruas Jalan Cihampelas."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ix Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH TERAS CIHAMPELAS PADA KINERJA RUAS

JALAN CIHAMPELAS

Fuji Fauzziah Dwiyanti NRP: 1121030

Pembimbing: Tan Lie Ing, S.T., M.T.

ABSTRAK

Kawasan Cihampelas adalah salah satu kawasan tujuan wisata di Kota Bandung yang banyak diminati wisatawan. Pada awalnya kawasan Cihampelas merupakan daerah pemukiman namun seiring dengan kemajuan industri perdagangan di Kota Bandung, kawasan Cihampelas berubah fungsi menjadi daerah komersial. Perubahan tersebut mengakibatkan jumlah wisatawan dan pergerakan lalu lintas di Jalan Cihampelas dari tahun ke tahun semakin meningkat. Kondisi ini menyebabkan pemerintah pada Tahun 2016 melakukan pembangunan teras Cihampelas di daerah kawasan Cihampelas untuk mengurangi peningkatan tundaan lalu lintas yang terjadi di kawasan Cihampelas. Pembangunan teras Cihampelas dapat mengurangi hambatan samping, seperti pejalan kaki dan pedagang yang biasa memenuhi trotoar Jalan Cihampelas, selain itu teras Cihampelas juga memberikan fasilitas bagi pejalan kaki dan pedagang.

Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi nilai waktu perjalanan dan tundaan waktu perjalanan yang terjadi di Jalan Cihampelas dan menganalisis derajat kejenuhan (DS) ruas jalan setelah adanya teras Cihampelas. Ruas jalan yang diamati adalah segmen ruas jalan antara Jalan Bapak Husein hingga Jalan Eyckman dan segmen ruas jalan antara Jalan Prof. Eyckman hingga Jalan Samyudo. Data yang diamati adalah waktu berjalan, waktu perjalanan, arus lalu lintas, dan geometri ruas jalan. Survei dilakukan pada hari sibuk dengan asumsi hari sibuk adalah hari dengan tingkat pengunjung tertinggi.

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data diperoleh hambatan samping pada segmen 1A sebesar 661,8 dan segmen 2A sebesar 703,6 maka kelas hambatan samping pada segmen tersebut adalah tinggi. Segmen 2B hambatan samping mengalami penurunan menjadi sedang dengan total hambatan samping sebesar 461,1. Pada segmen 1A tergolong stabil pada jam puncaknya dengan nilai DS sebesar 0,59. Pada segmen 1B arus tergolong tidak stabil dengan nilai DS sebesar 0,90. Pada segmen 2A arus mendekati tidak stabil dengan nilai DS sebesar 0,83, dan pada segmen 2B arus tergolong macet dengan nilai DS sebesar 1,16. Kinerja Jalan Cihampelas tergolong jenuh karena nilai DS terbesar pada segmen 1B dan 2B mengalami peningkatan dari analisis sebelumnya pada Tahun 2011.

(2)

x Universitas Kristen Maranatha

THE IMPACT OF SKYWALK ON THE CIHAMPELAS

ROAD LANE PERFORMANCE

Fuji Fauzziah Dwiyanti

NRP: 1121030

Supervisor: Tan Lie Ing, S.T., M.T.

ABSTRACT

Cihampelas district is a much liked tour venue in Bandung City. At first Cihampelas was a residence zone but by industrial trading progress in Bandung City, Cihampelas transformed into a commercial zone. That caused number of traveler and traffic at Jalan Cihampelas increased annually. This condition caused the government in 2016 developed a Skywalk in Cihampelas to decrease the increasing traffic delay in Cihampelas. Skywalk development could decrease the side friction, such as pedestrian and marketers that usually throng Jalan Cihampelas side road. Besides skywalk also facilitate the pedestrian and marketers.

This survey objective are to evaluate the travel time spent and travel time delay that happen at Jalan Cihampelas and evaluate degree of saturation of the road lane after the skywalk existed. Road lanes observed were road lane between Jalan Bapak Husein to Jalan Eyckman and road lane between Jalan Prof. Eykman to Jalan Samyudo. Data which observed are time elapsed, travel time, traffic flow, and road lane geometry. Survey was done on busy day with the most visitor number assumption.

Based on the result of data processed and analyzed data obtained side constraint on segment 1A equal to 661,8 and segment 2A equal to 703,6 then class of side resistance in segment is high. Segment 2B side barriers decreased to moderate with total side resistance by 461.1. In segment 1A classified stable at peak hour with the value of DS equal to 0,59. On 1B segment the current is unstable with a DS value of 0.90. In segment 2A the current approaching is unstable with 0,83 DS value, and on 2B segment the flow classified as jammed with 1,19 degree of saturation value. Cihampelas Road Performance is classified as saturated because the largest DS value on segment 1B and 2B has increased from the previous analysis in 2011

(3)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

LEMBAR PENGESAHAN ...ii

PERNYATAAN ORISINILITAS LAPORAN PENELITIAN ...iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ...iv

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ...v

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ...vi

KATA PENGANTAR ...vii

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ...xv

DAFTAR LAMPIRAN ...xvi

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Identifikasi Permasalahan...2

1.3 Tujuan Penelitian ...2

1.4 Ruang Lingkup Penelitian ...2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...4

2.1 Jalan Perkotaan ...4

2.2 Karakteristik Jalan ...4

2.3 Kinerja Jalan ...8

2.4 Karakteristik Lalu Lintas ...19

2.4.1 Konsep Arus ...19

2.4.2 Hubungan Arus Lalu Lintas ...20

2.4.3 Kapasitas ...22

2.5 Studi Kecepatan ...24

2.6 Studi Waktu Tempuh dan Tundaan ...26

BAB III METODE PENELITIAN...30

3.1 Diagram Alir Penelitian ...30

3.2 Lokasi Penelitian ...32

3.3 Metode Pengumpulan Data ...34

BAB IV ANALISIS DATA ...39

4.1 Data Sekunder ...39

4.2 Data Primer ...39

4.2.1 Data Geometri Jalan ...39

4.2.2 Data Kelas Hambatan Samping ...41

4.2.3 Data Survei Kendaraan Mengambang ...46

4.2.4 Data Survei Pencocokan Nomor Polisi ...47

4.2.5 Data Survei Perhitungan Lalu Lintas ...48

4.3 Analisis Waktu Perjalanan dan Tundaan ...52

4.4 Analisis Karakteristik Ruas Jalan Cihampelas dengan MKJI ...57

4.5 Analisis Waktu Perjalanan dan Tundaan per 15 menit ...65

(4)

xii Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...73

5.1 Simpulan ...73

5.2 Saran ...75

DAFTAR PUSTAKA ...76

(5)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kecepatan sebagai Fungsi dari DS untuk Jalan 2/2UD...17

Gambar 2.2 Kecepatan sebagai Fungsi dari DS untuk Jalan Banyak Lajur atau Satu Arah ...18

Gambar 2.3 Hubungan antara Kecepatan dan Kerapatan Model Greenshield ...19

Gambar 2.4 Hubungan antara Arus dan Kecepatan Model Greenshield ...21

Gambar 2.5 Hubungan antara Arus dan Kerapatan Model Greenshield ...21

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ...31

Gambar 3.2 Lokasi Pengamatan ...32

Gambar 3.3 Lokasi Pengamatan Segmen 1...33

Gambar 3.4 Lokasi Pengamatan Segmen 2...33

Gambar 3.5 Lokasi Pengamatan untuk Survei Kendaraan Mengambang ...35

Gambar 3.6 Lokasi Pengamatan untuk Survei Pencocokan Nomor Polisi ...36

Gambar 3.7 Lokasi Survei Perhitungan Lalu Lintas Segmen 1 ...37

Gambar 3.8 Lokasi Survei Perhitungan Lalu Lintas Segmen 2 ...38

Gambar 4.1 Tipikal Potongan Melintang Segmen 1A ...40

Gambar 4.2 Tipikal Potongan Melintang Segmen 1B ...40

Gambar 4.3 Tipikal Potongan Melintang Segmen 2A ...41

Gambar 4.4 Tipikal Potongan Melintang Segmen 2B ...41

Gambar 4.5 Lokasi Pengamatan Kendaraan Mengambang ...46

Gambar 4.6 Hasil Perhitungan Lalu Lintas Arus pada Segmen 1A, 1B, 2A, dan 2B ...51

Gambar 4.7 Persentase Jumlah Kendaraan Pribadi yang Cocok (Pukul 14.00-15.00) ...53

Gambar 4.8 Persentase Jumlah Kendaraan Pribadi yang Cocok (Pukul 15.00-16.00) ...54

Gambar 4.9 Persentase Jumlah Kendaraan Pribadi yang Cocok (Pukul 16.00-17.00) ...56

Gambar 4.10 Persentase Jumlah Kendaraan Pribadi yang Cocok (Pukul 17.00-18.00) ...57

Gambar 4.11 Kecepatan Rata-rata Segmen 1A...66

Gambar 4.12 Kecepatan Rata-rata Segmen 1B ...68

Gambar 4.13 Kecepatan Rata-rata Segmen 2A...69

(6)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Faktor Penyesuaian Hambatan Samping...7

Tabel 2.2 Penentuan Kelas Hambatan Samping ...7

Tabel 2.3 Nilai Ekuivalensi Mobil Penumpang (emp) untuk Jalan Perkotaan Terbagi Satu Arah ...9

Tabel 2.4 Kecepatan Arus bebas Dasar...10

Tabel 2.5 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas untuk Lebar Lajur Lalu Lintas ...10

Tabel 2.6 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas untuk Hambatan Samping dan Lebar Bahu...11

Tabel 2.7 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas untuk Hambatan Samping dan Kereb...12

Tabel 2.8 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas untuk Ukuran Kota ...12

Tabel 2.9 Kapasitas Dasar Jalan Perkotaan...13

Tabel 2.10 Faktor Penyesuaian untuk Lebar Lajur Lalu Lintas ...14

Tabel 2.11 Faktor Penyesuaian Kapasitas untuk Pemisah Arah ...14

Tabel 2.12 Faktor Penyesuaian Kapasitas untuk Hambatan Samping dan Lebar Bahu ...15

Tabel 2.13 Faktor Penyesuaian Kapasitas untuk Hambatan Samping dan Jarak Kereb ...16

Tabel 2.14 Faktor Penyesuaian Kapasitas untuk Ukuran Kota ...16

Tabel 2.15 Kriteria Tingkat Pelayanan Jalan Perkotaan ...17

Tabel 3.1 Contoh Form Data Survei Pencocokan Nomor Polisi ...37

Tabel 3.2 Contoh Form Data Survei Perhitungan Lalu Lintas...38

Tabel 4.1 Hasil Analisis Hambatan Samping Segmen 1A ...42

Tabel 4.2 Hasil Analisis Hambatan Samping Segmen 1B ...43

Tabel 4.3 Hasil Analisis Hambatan Samping Segmen 2A ...44

Tabel 4.4 Hasil Analisis Hambatan Samping Segmen 2B ...45

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Kendaraan Mengambang ...47

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Perhitungan Lalu Lintas dan Arus Lalu Lintas Pada Segmen 1A ...48

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Perhitungan Lalu Lintas dan Arus Lalu Lintas Pada Segmen 1B ...49

Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Perhitungan Lalu Lintas dan Arus Lalu Lintas Pada Segmen 2A ...49

Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Perhitungan Lalu Lintas dan Arus Lalu Lintas Pada Segmen 2B ...50

Tabel 4.10 Waktu Perjalanan dan Tundaan di Segmen 1A ...66

Tabel 4.11 Waktu Perjalanan dan Tundaan di Segmen 1B ...67

Tabel 4.12 Waktu Perjalanan dan Tundaan di Segmen 2A ...68

Tabel 4.13 Waktu Perjalanan dan Tundaan di Segmen 2B ...70

Tabel 4.14 Data Derajat Kejenuhan Segmen 1A, 1B, 2A, 2B ...71

(7)

xv Universitas Kristen Maranatha

EEV Frekuensi Bobot Kendaraan Keluar atau Masuk emp Ekuivalen Mobil Penumpang

FCCS Faktor Penyesuaian Ukuran Kota

FCSF Faktor Penyesuaian Hambatan Samping

FFVSF Faktor penyesuaian Hambatan Samping

FV Kecepatan Arus Bebas Kendaraan Ringan FV0 Kecepatan Arus Bebas Dasar Kendaraan Ringan

FVHV Kecepatan Arus Bebas Dasar Kendaraan Berat

FVV Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Dasar Kendaraan Ringan

FVW Faktor Penyesuaian Lebar Lajur Lalu Lintas Efektif

H High (Tinggi)

HV Heavy Vehicle (Kendaraan Berat)

Km Kilometer L Panjang segmen L Low (Rendah)

LHRT Lalu Lintas Harian Rata-rata Tahunan LV Light Vehicle (Kendaraan Ringan)

m Meter

M Medium (Sedang)

MC Motor Cycle (Sepeda Motor)

MKJI Manual Kapasitas Jalan Indonesia

n Jumlah kendaraan yang melewati suatu titik PED Frekuensi pejalan kaki

Q Arus Lalu Lintas

Qemp Arus Lalu Lintas smp/jam Qkend Arus Lalu Lintas per jam SFC Kelas Hambatan Samping smp Satuan Mobil Penumpang

SMV Frekuensi Bobot Kendaraan Lambat t Time (Waktu)

TT Travel Time (Waktu Perjalanan)

US-HCM United States Highway Manual Capacity

V Kecepatan

VH Very High (Sangat Tinggi)

VL Very Low (Sangat Rendah)

(8)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran L.1 Data Survei Pencocokan Nomor Polisi Kendaraan Pribadi

Pukul 14.00-15.00 ...76 Lampiran L.2 Data Survei Pencocokan Nomor Polisi Kendaraan Pribadi

Pukul 15.00-16.00 ...80 Lampiran L.3 Data Survei Pencocokan Nomor Polisi Kendaraan Pribadi

Pukul 16.00-17.00 ...84 Lampiran L.4 Data Survei Pencocokan Nomor Polisi Kendaraan Pribadi

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai salah satu kota besar di Indonesia, Bandung merupakan kota yang perkembangannya cukup pesat, antara lain dilihat dari peningkatan jumlah penduduk, pembangunan, dan pengembangan beberapa kawasan, serta meningkatnya jumlah pendatang maupun wisatawan ke Kota Bandung. Bandung merupakan pusat berbagai kegiatan seperti pusat pendidikan, pusat perdagangan, pusat hiburan, dan lain sebagainya. Kota Bandung memiliki daya tarik begitu besar dalam hal kepariwisataan sehingga diminati wisatawan lokal Kota Bandung maupun wisatawan luar Kota Bandung.

Kawasan Cihampelas adalah salah satu kawasan tujuan wisata di Kota Bandung yang banyak diminati wisatawan. Pada awalnya kawasan Cihampelas merupakan daerah pemukiman namun seiring dengan kemajuan industri perdagangan di Kota Bandung, kawasan Cihampelas berubah fungsi menjadi daerah komersial. Perubahan tersebut mengakibatkan jumlah wisatawan dan pergerakan lalu lintas di Jalan Cihampelas dari tahun ke tahun semakin meningkat.

Kondisi ini menyebabkan pemerintah pada Tahun 2016 melakukan pembangunan teras di daerah kawasan Cihampelas untuk mengurangi peningkatan tundaan lalu lintas yang terjadi di kawasan tersebut. Pembangunan teras dapat mengurangi hambatan samping, seperti pejalan kaki dan pedagang yang biasa memenuhi trotoar Jalan Cihampelas. Selain itu adanya teras juga memberikan fasilitas bagi pejalan kaki dan pedagang.

(10)

2 Universitas Kristen Maranatha Cihampelas telah dilakukan dan hasil kinerja ruas Jalan Cihampelas tergolong hampir jenuh dan padat pada jam puncaknya.

1.2 Identifikasi Permasalahan

Pada ruas Jalan Cihampelas sudah pernah dilakukan evaluasi kinerja lalu lintas sebelum adanya pembangunan teras Cihampelas. Untuk mengurangi kepadatan yang terjadi karena adanya pedagang kaki lima dan pejalan kaki yang berlalu lalang maka pemerintah Kota Bandung melakukan pembangunan teras Cihampelas pada ruas jalan Cihampelas. Untuk itu perlu dilakukan studi guna mengetahui perubahan kinerja jalan yang terjadi setelah adanya pembangunan teras Cihampelas.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah:

1. Mengevaluasi nilai waktu perjalanan dan tundaan waktu perjalanan yang terjadi di Jalan Cihampelas setelah adanya teras Cihampelas;

2. Mengevaluasi derajat kejenuhan (DS) ruas jalan setelah adanya teras Cihampelas.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian adalah:

1. Ruas jalan yang diamati adalah segmen ruas jalan antara Jalan Bapa Husein hingga Jalan Prof. Eyckman dan segmen ruas jalan antara Jalan Prof. Eyckman hingga Jalan Samyudo;

2. Data yang diamati adalah waktu berjalan, waktu perjalanan, arus lalu lintas, dan geometri ruas jalan;

(11)

3 Universitas Kristen Maranatha perhitungan lalu lintas dilakukan mulai dari kondisi arus sedang hingga kondisi arus tinggi;

5. Jenis tundaan yang dianalisis merupakan tundaan waktu perjalanan;

(12)

73 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis kinerja jalan yang telah dilakukan pada ruas Jalan Cihampelas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pada segmen 1A arus tergolong stabil dengan nilai DS sebesar 0,59, karena pada segmen ini hambatan samping lebih rendah daripada segmen 1B. Segmen ini tidak terlalu ramai karena pada segmen ini tidak terdapat teras dan lebar lajur pada segmen ini lebih lebar daripada lebar lajur segmen 1B. Faktor hambatan samping paling besar yaitu kendaraan yang keluar dan masuk karena di bahu jalan terdapat parkir liar sehingga menjadi hambatan bagi pengguna jalan. Hambatan samping pada segmen ini secara keseluruhan adalah tinggi.

2. Pada segmen 1B dengan nilai DS 0,90 tergolong jenuh dikarenakan segmen ini merupakan bagian dimana terdapat teras. Segmen ini dipenuhi oleh pengunjung yang sangat ramai berlalu-lalang dimana teras menjadi perhatian para pengunjung yang datang. Selain itu lebar lajur pada segmen ini lebih sempit dibanding segmen 1A. Penyebab segmen ini padat karena adanya hambatan samping keluar masuknya kendaraan ke Cihampelas Walk sehingga hambatan samping pada segmen ini sangat tinggi.

3. Pada segmen 2A nilai DS sebesar 0,83 karena pada segmen ini tidak terlalu ramai. Hambatan samping terbesar adalah pejalan kaki yang menyeberang untuk naik ke teras sedangkan untuk kendaraan yang keluar dan masuk ke pertokoan tidak terlalu tinggi. Secara keseluruhan hambatan samping pada segmen ini adalah tinggi.

(13)

74 Universitas Kristen Maranatha 5. Semakin tinggi aktivitas hambatan samping mulai dari pukul 14:00 hingga pukul 18.00 mengakibatkan waktu perjalanan kendaraan pribadi cukup lama, sehingga untuk melewati ruas Jalan Cihampelas membutuhkan rata-rata 11 menit. Kepadatan paling besar antara pukul 17.00-18.00 sehingga waktu perjalanan kendaran mencapai hingga 14 menit. Tundaan yang terjadi mencapai 6-8 menit.

6. Perbedaan derajat kejenuhan antara dengan teras dan tanpa teras pada segmen 1 sebesar 0,31. Perbedaan derajat kejenuhan antara dengan teras dan tanpa teras pada segmen 2 sebesar 0,33. Berdasarkan uji hipotesis diperoleh nilai t = 32 lebih besar dari nilai tα = 12,70 maka Ho ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara derajat kejenuhan tanpa teras dan dengan teras. Berdasarkan perbedaan DS tersebut dapat disimpulkan pembangunan teras sangat mempengaruhi kinerja ruas Jalan Cihampelas. Hal ini dikarenakan teras memiliki daya tarik bagi wisatawan sehingga hambatan samping semakin meningkat dan faktor geometri jalan yang semakin menyempit. Pada segmen 2 dipengaruhi oleh lampu lalu lintas yang berada di simpang Cihampelas-Pasteur sehingga pada saat lampu merah membuat kendaraan mengantri panjang. Tundaan tetap dan tundaan operasi yang terjadi pada ruas Jalan Cihampelas berdampak dari Jalan Setiabudhi hingga simpang Cihampelas-Pasteur.

(14)

75 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

(15)

PENGARUH TERAS CIHAMPELAS PADA KINERJA

RUAS JALAN CIHAMPELAS

Diajukan sebagai syarat untuk menempuh ujian sarjana di Program Studi S-1 Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Kristen Maranatha Bandung

Disusun oleh:

FUJI FAUZZIAH DWIYANTI NRP: 1121030

Pembimbing:

TAN LIE ING, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(16)

vii Universitas Kristen Maranatha

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat yang dilimpahkan oleh-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir. Tugas Akhir ini membahas PENGARUH TERAS CIHAMPELAS PADA KINERJA RUAS JALAN CIHAMPELAS. Tugas

Akhir diajukan sebagai syarat untuk menempuh ujian sarjana di Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Penyusun merasa bersyukur dan berterima kasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu dan berjasa selama penyusunan Tugas Akhir ini, khususnya kepada:

1. Ibu Tan Lie Ing, S.T., M.T, selaku dosen pembimbing.

2. Bapak Prof. Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc., Bapak Ir. Santoso Urip G., M.Sc., Bapak Dr. Ir. Samun Haris, M.T., selaku dosen-dosen penguji seminar proposal, seminar pra sidang dan ujian sidang Tugas Akhir.

3. Bapak Dr. Yosafat Aji Pranata, S.T., M.T, selaku Ketua Program Studi S-1 Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha.

4. Ibu Ir. Rini Iskandar selaku dosen wali.

5. Dosen-dosen Program Studi S-1 Teknik Sipil yang telah berjasa memberikan ilmu-ilmunya.

6. Bapak Dirman Sudirman, dan Ibu Yeyet Rohayati selaku orang tua. 7. Elva Nurhelena, S.E., dan Nadia Afifah selaku saudari kandung.

8. Jeff Christopher Gultom, dan Indriasari, S.E. sebagai orang terdekat yang selalu mendukung, menemani, dan menyemangati.

9. Staf CV Fuji Contractor yang sudah membantu dalam pengambilan dan analisis data.

(17)

viii Universitas Kristen Maranatha 11. Selvina, S.T., Michael Roberto Gunawan, S.T., Tedy Prima Sihombing, S.T.

sebagai orang yang selalu mendukung dan menemani.

12. Ginar Amali Saputri, S.E., Siska Mandasari, S.K.G., Nicky Zettira, S.E., Poppy Chaerani, S.T., Oki Turatula Narendra W., S.S., Dinda Yulandani, S.E., dan Muhammad Bagir sebagai teman yang selalu mendukung.

13. Teman-Teman JJM Edo Firnanto Putra, Harry Budi Rifianto, S.T., Mahendra Ginting, S.T., dan Rian Adhita.

14. Teman, adik, dan kakak angkatan 2009-2016 yang sudah banyak membantu selama perkuliahan.

15. Staf TU Program Studi S-1 Teknik Sipil, yang selalu sabar memberikan informasi.

Akhir kata, penyusun berharap Tugas Akhir ini dapat memberikan sumbangan nyata bagi kemajuan Teknik Sipil pada khususnya dan bagi pihak yang memerlukannya.

Bandung, 5 Juli 2017 Penyusun

(18)

76 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

[1] Adriana, R., 2011, Evaluasi Kinerja Ruas Jalan Cihampelas.

[2] Departemen Pekerjaan Umum, 1997, Direktorat Jenderal Bina Marga,

Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Jakarta.

[3] Direktorat Pembinaan Jalan Kota, 1990, Panduan Survai dan Perhitungan

Waktu Perjalanan Lalu Lintas, Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta.

[4] Geovan, R., 2016, Perbandingan Hubungan Parameter Lalu Lintas pada

Ruas Jalan Tol Dalam Kota dan Luar Kota, Tugas Akhir Teknik Sipil

Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

[5] Kayori, R.F., 2013, Analisa Derajat Kejenuhan Akibat Pengaruh Kecepatan Kendaraan pada Jalan Perkotaan di Kawasan Komersil, Jurnal Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi, Manado.

[6] Khisty, C.J., dan Lall, B.K, 2003, Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi, Terjemahan Fidel Miro, MStr, Erlangga, Jakarta.

[7] Kurniawan, S., 2016, Analisa Hambatan Samping Terhadap Tingkat

Pelayanan Jalan

[8] Morlok dan Klient E., 1978, Pengantar Teknik dan Perencanaan

Transportasi, Terjemahan Johan K. Hainim, Erlangga, Jakarta

[9] Palin, A., 2013, Analisa Kapasitas dan Tingkat Pelayanan pada Ruas Jalan

Wolter Monginsidi Kota Manado, Jurnal Teknik Sipil Universitas Sam

Ratulangi, Manado.

[10] Susilo, B.H., 2015, Rekayasa Lalu Lintas Edisi Revisi, Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta.

(19)
(20)
(21)
(22)
(23)

Referensi

Dokumen terkait

Volume lalu lintas yang digunakan dalam menganalisis kinerja ruas Jalan.. Malioboro besarnya tetap untuk setiap segmen sehingga dianggap

Arus lalu lintas yang diamati adalah lalu lintas kendaraan ringan, kendaraan berat, sepeda motor.Dari hasil penelitian menunjukkan pengaruh parkir badan jalan

Hampir sebagian besar ruas-ruas jaringan jalan utama menunjukkan arus lalu lintas masih stabil ditandai dengan adanya kinerja dari hasil analisa pelayanan jalan (V/C

Arus lalu lintas yang diamati adalah lalu lintas kendaraan ringan, kendaraan berat, sepeda motor.Dari hasil penelitian menunjukkan pengaruh parkir badan jalan

Saat pelebaran jalan dilakukan di ruas jalan Limboto ± Isimu dan belum dibuatkan median, banyak terjadi kecelakaan lalu lintas, kecepatan kendaraan yang tidak stabil

Untuk kondisi jalan eksiting yaitu dari arah Jalan Kapten Sumarsono ke arah Utara adalah E (Volume lalu lintas mendekati atau berada pada kapasitasnya. Arus adalah tidak

Angkatan 66 berada pada level C yang dapat dikarakteristikan bahwa persimpangan tersebut memiliki arus stabil tetapi kecepatan dikontrol oleh lalu lintas, volume pelayanan yang dipakai

424 - 52 A Kondisi arus lalu lintas bebas dengan kecepatan tinggi dan volume lalu lintas rendah 0.00 – 0.20 B Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi olehkondisi