Fragmen-fagmen ophiolit di Pulau Andaman telah dianggap sebagai bagian dari zona suture Birma berumur Eosen (Sengupta et al.,1990), tapi ophiolit di Pulau Nias dianggap sebagai bagian dari fragmen kerak Samudra Hindia dalam prisma akresi.
Gambar 1.1. Evolusi tektonik Indonesia, menunjukkan migrasi zona subduksi sejak Zaman Kapur sampai sekarang (Katili, 1974)
1
1..22 RRuummuussaann MMaassaalalahh
Masalah utama yang diteliti dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
a. Bagaimana sratigrafi Pulau Nias didasarkan atas citra Radar SLAR b. Bagaimana susunan batuan bancuh (mélange) di Pulau Nias dan
daerah Natal Sumatra Utara.
c. Bagaimana profil topografi dan batimetri serta profil seismik sekitar Pulau Nias.
1
1..33 MMaakksusudd ddaann TTuujjuuaann
Maksud penelitian ini adalah untuk mempelajari apakah Komplek Bancuh (Melange) di Pulau Nias dan di Natal (Sumatra Utara) adalah bagian dari prisma akresi subduksi Paparan Sunda (Moore & Karig, 1980) atau merupakan bagian dari Zona Suture Tethysien Eosen yang memanjang dari Thailand ke arah selatan sampai daerah Aceh (Gambar 1.2).
Sedangkan tujuan penelitian adalah untuk
- Menginterpretasikan struktur dan geologi Pulau Nias berdasarkan Citra Radar SLAR.
- Analisis lintasan seismik melintang Pulau Nias untuk mengetahui posisi Pulau Nias dalam kerangka tektonik
1.4. Kegunaan Penelitian
Kejelasan status Pulau Nias dalam kerangka tektonik lempeng mempunyai implikasi yang cukup penting dalam eksplorasi sumberdaya mineral, baik mineral logam maupun mineral non logam, terutama minyak bumi dan gas.