6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan
(processing) dan keluaran (output). Disamping itu suatu sistem senantiasa tidak
terlepas dari lingkungan sekitarnya. Maka umpan balik (feedback) dapat berasal dari output maupun berasal dari lingkungan sekitar.
2.1.1. Pengertian Sistem
Kata sistem berasal dari bahasa yunani yaitu sistem yang artinya himpuna n bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Selain itu bisa diartikan sekelompok elemen yang independen, namun saling berkaitan sebagai satu kesatuan. Struktur sistem merupakan unsur -unsur yang membentuk sistem tersebut sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja setiap unsur sistem dalam mencapai tujuan. Ada beberapa para ahli yang mendefinisikan sistem sebagai berikut:
Menurut Jerry Fitzgrald, et, al dalam Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011:1) mengemukakan bahwa “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.”
Menurut Richard F. Neuschel dalam Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011:1) mengemukakan bahwa “Suatu prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (fulls menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.”
Sedangkan menurut Norman L. Enger dalam Sutabri (2012:7) “Menyatakan bahwa suatu sistem dapat terdiri atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi”.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu prosedur yang saling berhubungan dan melibatkan beberapa orang untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan perusahaan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungka n menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Menurut Zakiyudin (2012:6) mengemukakan bahwa “Suatu sistem memiliki karakter atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan sebagai suatu sistem”. Karakteristik juga menggambarkan sistem secara logis. Adapun karakteristik -karakteristik sistem tersebut adalah, sebagai berikut:
1. Komponen-komponen Sistem (Components System)
Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagia n dari sistem. Dimana setiap sistem memiliki sifat-sifat dari sistem dan menjalankan fungsi tertentu dari sistem. Subsistem yang menjalankan fungs i tertentu tersebut dapat mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun yang berada diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat berupa sesuatu yang menguntungkan dan merugikan.
3. Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang dibatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dibatasi dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan sistem menunjukkan ruang lingkup dari system tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface System)
Penghubung atau jalinan sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem satu dengan subsistem lainnya. Kegunaan dari penghubung sistem adalah:
a. Memungkinkan sumber-sumber daya dapat mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem yang lainnya.
b. Keluaran dari subsistem menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung.
c. Satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya untuk membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input System)
Masukan merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) dan masukan signal (Signal
Input).
a. Masukan Perawatan
Merupakan energi yang dimasukkan agar sistem tersebut beroperasi. Contoh : program komputer.
b. Masukan Signal
Merupakan energi yang dimasukkan agar didapatkan keluaran (output). Contoh : informasi.
6. Pengolah Sistem (Process System)
Suatu sistem harus memiliki suatu perangkat yang bertugas menolah. Bagian pengolah ini yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contohnya adalah sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan barang-barang lainnya menjadi barang jadi.
7. Keluaran Sistem (Output System)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan berupa sisa pembuangan. Keluaran dapat menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya atau kepala sistem.
8. Sasaran dan Tujuan (Objective and Goal System)
Tujuan dan sasaran merupakan sesuatu yang harus dimiliki sistem. Sasaran dari sistem menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuannya.
Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-kompone n, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Menurut Adzhar Sutanto dalam Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011:6) klasifikasi sistem terbagi menjadi:
1. Sistem terbuka dan tertutup
Suatu sistem dikatakan terbuka menurut Ludwig Von Bertanlanffy bila aktivitas di dalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas-aktivitas di dalam sistem tersebut tidak terpengaruhi oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya.
2. Sistem buatan Manusia dan Tuhan
Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut bila diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan) atau buatan manusia. Kita adalah sistem yang secara alamiah demikian pula dengan pohon-pohon yang ada di sekitar kita, sedangkan mobil merupakan sistem buatan manusia. Organisasi perusahaan dan perguruan tinggi merupakan contoh lain dari sistem buatan manusia.
3. Sistem Berjalan dan Konseptual
Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sebagai sistem konseptual. Suatu sistem konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai sistem tersebut mengunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari maka sistem tersebut berubah menjadi sistem berjalan.
4. Sistem Sederhana dan Kompleks
Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari sedikit tingkatan dan komponen atau subsistem serta hubungan anatara mereka sangat sederhana, misalnya sistem yang digunakan oleh pengantar koran. Sebuah sistem yang kompleks jelas terdiri dari banyak komponen dan tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda, seperti perusahaan. 5. Kinerja yang dapat dan tidak dapat dipastikan
Sebuah sistem yang dapat dipastikan kinerjanya artinya dapat ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat. Sedangkan sistem yang tidak dapat dipastikan kinerjanya artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang dihadapi.
6. Sementara dan selamanya
Suatu sistem mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga digunakan untuk periode waktu tertentu.
7. Secara Fisik dan Abstrak
Sistem dapat dilihat dari wujudnya misalnya kendaraan bermotor, sedangkan yang abstrak seperti organisasi.
8. Sistem, Subsistem dan Supersistem
Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem sedangkan Supersistem adalah sistem yang lebih besar.
9. Bisa beradaptasi dan tidak bisa beradaptasi
Berdasarkan fleksibelitasnya kita dapat membedakan karakteristik suatu sistem apakah sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya atau tidak.
Klasifikasi sistem adalah penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan.
2.1.4. Pengertian Informasi
Menurut McFadden dkk dalam Zakiyudin (2012:10) mengemukakan bahwa “Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatka n pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut”.
Menurut Shannon & Weaver dalam Zakiyudin (2012:10) mengemukaka n bahwa “Informasi adalah jumlah ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima. Artinya, dengan adanya informasi tingkat kepastian menjad i meningkat”.
Sedangkan menurut Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011:13) mengemukakan bahwa “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informa s i merupakan sebuah data yang telah diolah atau diproses menjadi sebuah data yang berguna dan bermanfaat dengan tujuan meningkatkan pengetahuan seseorang dalam pengambilan sebuah keputusan.
Informasi merupakan data yang telah diolah melalui pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya dan ketercapaiannya sesuai kebutuhan.
Informasi memiliki karakteristik sebagai berikut (Davis, 1999):
1. Benar atau salah informasi. Informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan.
3. Tambahan. Informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang ada.
4. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.
5. Penegas. Informasi dapat mempertegas
6. informasi yang ada sebelumnya sehingga keyakinan terhadap infor mas i semakin meningkat.
Ketika pengembangan sistem baik pengguna maupun spesialis infor mas i mendefinisikan output yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan setidaknya empat dimensi utama dasar informasi. Keempat ini akan dapat menambah nilai dari informasi tersebut.
Dengan kata lain, untuk mengukur apakah informasi tersebut memilik i kualitas atau tidak, kita dapat mengujinya dengan empat dimensi tersebut, yaitu: 1. Relevasi
Suatu informasi tidak akan ada gunanya, apabila tingkat relevansinya dengan keadaan yang sedang dianalisis sangat tipis. Relevansi suatu informasi akan menjadi penting karena hal itu bisa menjadi variabel-variabel yang menentuka n pengambilan keputusan oleh organisasi. Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi. Pengguna haruslah dapat memilih data yang diperlukan tanpa harus melewati dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak berhubungan.
2. Akurasi
Informasi yang diterima organisasi harusnya dapat dipercaya adanya. Dengan demikian penting kiranya kita mengetahui sumber pertama pebawa infor mas i
tersebut. Apabila kita tidak mengetahui siapa pembawa pertama infor mas i tersebut, maka ini akan berbahaya karena tidak ada yang bertanggung jawab sehubungan dengn akibat yang ditimbulkan oleh adanya informasi tersebut. Informasi yang akurat juga akan menjadi tolak ukur ketepatan dan keberhasilan pengambilan keputusan.
3. Ketepatan Waktu
Ketetapan waktu juga amat penting artinya bagi datanya informasi yang dibutuhkan oleh keadaan tertentu. Semakin up to date suatu informasi yang ada, maka akan semakin berguna informasi tersebut. Sebaliknya, semakin kadaluarsa suatu informasi, maka akan semakin tidak ada artinya.
4. Kelengkapan
Para pengguna harus memperoleh informasi yang menyajikan suatu gambaran lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Pengguna hendaknya dapat menentukan jumlah rincian yang dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap apabila memiliki jumlah rincian agregasi yang tepat dan mendukung semua area dimana keputusan akan diambil.
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Zakiyudin (2012:13) mengemukakan bahwa “Sistem informa s i adalah suatu sistem yang ada didalam suatu organisasi yang mempertemuka n kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan”.
Sedangkan menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011:14) mengemukakan bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemuka n kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung kegiatan operasi sehari- hari bersifat manajerial dan kegiatan suatu organisasi dan menyediakan pihak-pihak tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
Dalam suatu sistem informasi, terdapat komponen-komponen sebagai berikut Zakiyudin (2012:13).
1. Perangkat Keras (Hardware), mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
2. Perangkat Lunak (Software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
3. Basis Data (Database), adalah sekumpulan tabel hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
4. Prosedur, adalah sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
5. Personil atau orang, adalah semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
6. Jaringan komputer dan komunikasi data, merupakan sistem penghubung yang memungkinkan sumber (Resources) diapai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informa s i adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian dan menyediakan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional
perusahaan, dimana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang terorganisasi.
2.1.6. Pengertian Akuntansi
Menurut Sujarweni (2015:3) mengemukakan bahwa “Akuntansi adalah proses dari transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur kemudian akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang digunakan pihak-pihak tertentu”.
Menurut Sujarweni (2016:1) mengemukakan bahwa “Akuntansi merupakan kumpulan prosedur berupa kegiatan mencatat, mengikhtisarka n, mengklasifikasikan, dan melaporkan keuangan dalam bentuk laporan keuangan dalam satu periode waktu”.
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi adalah:
1. Neraca, yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas pada suatu saat tertentu. 2. Laba Rugi, yaitu laporan mengenai pendapatan, beban, dan laba atau rugi suatu
perusahaan dalam suatu periode tertentu.
3. Arus Kas, yaitu laporan yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran atas kas selama satu periode tertentu.
4. Perubahan Modal, yaitu laporan yang menyajikan perubahan modal karena penambahan dan pengurangan dari laba atau rugi dan transaksi pemilik.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mencatat, mengklasifikasikan dan melaporkan keuangan dalam bentuk laporan keuangan.
Akuntansi adalah proses mencatat, mengklasifikasi, mengolah dan melaporkan keuangan sehingga dapat dilihat posisi keuangan suatu organisas i beserta perubahan yang terjadi didalamnya.
2.1.7. Siklus Akuntansi
Menurut Sujarweni (2016:14) mengemukakan bahwa “Siklus akuntansi adalah rangkaian kegiatan dalam akuntansi berupa kegiatan yang dimulai dari mencatat sampai dengan menghasilkan laporan keuangan”.
Rincian kegiatan dalam siklus akuntansi sebagai berikut: 1. Menyiapkan transaksi.
2. Mencatat transaksi dalam jurnal. 3. Memposting ke dalam buku besar. 4. Penyusunan neraca saldo.
5. Jika ada transaksi yang harus disesuaikan, perlu membuat jurnal penyesuaian. 6. Menyusun neraca lajur atau kertas kerja.
7. Menyusun laporan keuangan (laporan rugi laba, perubahan modal dan neraca). 8. Membuat jurnal penutup dan neraca saldo penutup.
Gambar II.1. Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi merupakan satu periode dari sebuah pencatatan pembukuan keuangan yng di mulai dari jurnal dan berakhir pada laporan keuangan.
2.1.8. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Bodnar dan Hopwood dalam Zakiyudin (2012:53) mengemukaka n bahwa “Sistem informasi akuntansi sebagai kumpulan sumber daya yang dirancang untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi”.
Menurut Gelinas, Orams dan Wiggins dalam Zakiyudin (2012:53) mengemukakan bahwa “Sistem informasi akuntansi sebagai subsistem khusus dari sistem informasi manajemen yang tujuannya adalah menghimpun, memproses, dan melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan”.
Sedangkan menurut Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011:57) mengemukakan bahwa “Sistem informasi akuntansi didefinisikan sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk mengorganisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi untuk menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan manajemen dan pimpinan perusahaan dan dapat memudahkan pengelolaan perusahaan”.
“Sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern”.
2.1.9. Pengertian Akuntansi Penerimaan Kas
Menurut Sujarweni (2015:121) mengemukakan bahwa “Sistem akuntansi penerimaan kas adalah suatu prosedur catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang yang berasal dari berbagai sumber, yaitu dari penjualan tunai, penjualan aktiva tetap, pinjaman bank, pendapatan jasa dan setoran modal baru”.
Sistem akuntansi peneriman kas atau siklus pendapatan merupakan bagian penting dalam siklus akuntansi yang digunakan oleh suatu perusahaan sebagai sarana penunjang kegiatan operasional.
Penerimaan kas perusahaan biasanya yang reguler berasal dari dua sumber utama, yaitu: penerimaan kas berasal dari penjualan tunai dan dari piutang atau pembayaran dari penjualan kredit. Sistem penerimaan kas dari Over-the Counter
Sale adalah penjualan tunai dimana pembeli datang sendiri ke perusahaan, memilih
barang dan membayar langsung di kasa dan langsung mendapatkan barang.
Sistem akuntansi penerimaan kas adalah suatu kesatuan untuk mengumpulkan,mencatat transaksi yang dapat membantu pimpinan untuk menangani penerimaan perusahaan.
2.1.10. Jurnal
Menurut Sujarweni (2015:39) mengemukakan bahwa “Jurnal adalah buku harian untuk mencatat semua transaksi secara kronologis yang memuat nama bersama besarannya ke rekening (rekening debet maupun kredit)”.
Dalam jurnal terdapat akun atau rekening, akun atau rekening itu sebagai berikut:
1. Aktiva adalah kekayaan perusahaan yang meliputi aktiva lancar (kas dan setara kas, piutang, persediaan, dll), aktiva tetap (mesin, gedung, tanah), dan aktiva tak berwujud (hak paten, francise).
2. Utang adalah kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan, utang melip ut i utang lancar atau jangka pendek (utang yang pelunasannya kurang dari satu tahun) dan utang tidak lancar (utang yang pelunasannya lebih dari satu tahun). 3. Modal adalah sejumlah uang maupun barang yang disetorkan oleh pemilik
perusahaan yang akan digunakan perusahaan untuk menjalankan usahanya. 4. Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari kegiatan perusahaan. Misalnya
penjualan, penghasilan jasa (fee) bunga, defiden, royalti, dan pendapatan sewa. 5. Biaya adalah pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu barang dan
Tabel II.1.
Pencatatan Akun atau Rekening
Kelompok Akun Jika + Jika -
Aktiva Debet Kredit
Utang Kredit Debet
Modal Kredit Debet
Pendapatan Kredit Debet
Biaya/Prive Debet Kredit
Jurnal adalah semua transaksi keuangan yang dicatat secara kronologis dan bertujuan untuk pendataan, termasuk didalamnya jumlah transaksi, nama-nama transaksi baik memengaruhi dan dipengaruhi dan waktu transaksi berjalan.
2.1.11. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipts Journal)
Menurut Menurut Sujarweni (2015:48) mengemukakan bahwa “ Jurnal penerimaan kas adalah jurnal yang dibuat atau digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan uang tunai atau kas”.
Apabila ingin membuat jurnal penerimaan kas, tentu kita harus melakukan inventarisasi transaksi-transaksi yang dapat dicatat dalam jurnal penerimaan kas. Adapun transaksi-transaksi yang dapat dicatat dalam jurnal penerimaan kas adalah: 1. Penjualan barang dagang secara tunai.
2. Penerimaan pembayaran piutang.
3. Penerimaan pinjaman atau utang dari bank berupa uang tunai. 4. Penerimaan penambahan modal secara tunai.
5. Penerimaan pendapatan lain, seperti: pendapatan jasa, pendapatan bunga dan pendapatan komisi secara tunai.
Berikut ini jurnal umum dari penerimaan kas:
Kas (D) Rp.xxxx
Pendapatan Jasa (K) Rp.xxxx (Penerimaan Jasa)
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)
Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-sombol, lambang- lamba ng, diagram-diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya. Adapun peralatan pendukung (tools system) yang dijelaskan sebagai model sistem yang akan dirancang adalah sebagai berikut:
2.2.1. Definisi UML (Unified Modeling Language)
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:137) mengemukakan bahwa“UML (Unified Modeling Language) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.
Menurut Nugroho (2010:6) mengemukakan bahwa “UML (Unified
Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak
yang berparadigma berorientasi objek pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan unuk menyederhanakan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.
Menurut Prabowo dan Herlawati (2011:7) mengemukakan bahwa “UML
(Unified Modeling Language) merupakan alat komunikasi yang konsisten dalam
mensuport para pengembang sistem saat ini”.
Menurut Kobryn dkk (2014:1) mengemukakan bahwa “UML (Unified
Modeling Language) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model
tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunaan pemrograman berorientasi objek (OO)”.
UML memiliki sintaks dan semantik. Ketika membuat model menggunaka n konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemn pada model-model yang kita buat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengik ut i standar yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram, tetapi juga menceritaka n konteksanya. UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk:
1. Merancang perangkat lunak.
2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.
3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem.
4. Mendokumentasi sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.
UML telah diaplikasikan dalam bidang investasi perbankan, lembaga kesehatan, departemen pertahanan, sistem terdistribusi, sistem pendukung alat kerja, retail, sales dan suplier.
2.2.2. Diagram-Diagram Unified Modelling Language (UML) Berikut jenis-jenis diagram UML menurut Kobryn dkk (2014:17):
Tabel II.2.
Diagram-diagram UML
Diagram Bab Kegunaan Turunan
Activity 11 Behavior prosedural dan paralel
Di UML 1 Class 3,5 Class, fitur, dan
hubungan-hubungan
Di UML 1
Communication 12 Interaksi antar objek; penekanan pada jalur
Diagram koloborasi UML
1 Component 14 Struktur dan koneksi
komponen
Di UML 1
Composite structure
13 Dekomposisi runtime sebuah class
Baru Di UML 2 Deployment 8 Pemindahan artifak ke node Di UML 1
Interaction overview
16 Campuran sewuence dan activity diagram
Baru di UML 2
Object 6 Contoh konfigurasi dari contoh-contoh
Tidak resmi di UML 1 Package 7 Struktur hirarki compile-time Tidak resmi di
UML 1 Sequence 4 Interaksi antar objek;
penekanan pada sequence
Di UML 1
State machine 10 Bagaimmana even mengubah objek selama aktif
Di UML 1
Timing 17 Interaksi antar objek; penekanan pada timing
Baru di UML 2
Use Case 9 Bagaimana pengguna
berinteraksi dengan sebuah sistem
Di UML 1
2.2.3. Class Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:141) mengemukakan bahwa “Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem”.
Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi, atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas sedangkan operasi atau metode adalah fungsi- fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.
Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memilik i jenis-jenis kelas sebagai berikut Rosa dan Shalahuddin (2016:142):
1. Kelas main. Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan.
2. Kelas yang menangani tampilan sistem (view), kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai.
3. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller), kelas yang menangani fungsi- fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian use case. 4. Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model), kelas yang digunakan untuk
memegang atau membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data.
5. Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model). Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data.
Berikut ini adalah simbol-simbol yang ada pada class diagram menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:146):
Tabel II.3.
Simbol-simbol Class Diagram
Simbol Deskripsi
Kelas Kelas pada struktur sistem.
Antarmuka / Interface Sama dengan konsep interface dalam pemrograman berorientasi objek.
Asosiasi / Association Relasi antarkelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity.
Asosiasi Berarah /
Directed Association
Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity.
Generalisasi Relasi antar kelas dengan makna generalisa s i-spesialisasi (umum khusus).
Kebergantungan /
dependency
Kebergantungan antar kelas.
Agregasi / aggregation Relasi antar kelas dengan makna semua-bagia n
(whole-part).
Sumber: Rossa dan Shalahuddin (2016:146)
2.2.4. Object Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:147) “Diagram objek menggambarka n struktur sistem dari segi penamaan objek dan jalannya objek dalam sistem”.
Pada diagram objek harus dipastikan semua kelas yang sudah didefinisik a n pada diagram kelas harus dipakai objeknya, karena jika tidak pendefinisian kelas itu tidak dapat dipertanggung jawabkan. Diagram objek juga berfungsi untuk mendefinisikan contoh nilai atau isi dari atribut tiap kelas.
Berikut ini adalah simbol-simbol yang ada pada object diagram menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:147):
Tabel II.4.
Simbol-simbol Object Diagram
Simbol Deskripsi
Objek Objek dari kelas yang berjalan saat
sistem dijalankan.
Link Relasi antar objek.
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2016:147)
2.2.5. Component Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:148) “Diagram komponen atau
component diagram dibuat untuk menunjukan organisasi dan ketergantunga n
diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem”.
Diagram komponen juga dapat digunakan untuk memodelkan sebagai berikut Rosa dan Shalahuddin (2016:148):
1. Source code program perangkat lunak. 2. Komponen executable yang dilepas ke user. 3. Basis data secara fisik.
5. Framework sistem, framework pada perangkat lunak merupakan kerangka kerja yang dibuat untuk memudahkan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi.
Berikut ini adalah simbol-simbol yang ada pada component diagram menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:149):
Tabel II.5.
Simbol-simbol Component Diagram
Simbol Deskripsi
Package Package merupakan sebuah
bungkusan dari satu atau lebih komponen.
Komponen Komponen sistem.
Kebergantungan / Dependency Kebergantungan antar komponen, arah panah mengarah pada komponen yang dipakai.
Antarmuka / Interface Sama dengan konsep interface pada pemrograman berorientasi objek, yaitu sebagai antarmuka komponen agar tidak mengakses langsung komponen.
Link Relasi atar komponen.
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2016:149)
2.2.6. Composite Structure Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:150) “Composite structure
diagram menggambarkan struktur dari bagian-bagian yang saling terhubung
maupun mendeskripsikan struktur pada saat berjalan (runtime) dari instance yang saling terhubung”.
Berikut ini adalah simbol-simbol yang ada pada composite structure
diagram menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:151):
Tabel II.6.
Simbol-simbol Composite Structure Diagram
Simbol Deskripsi
Property Property adalah satu set dari
suatu instance
roleName: peran / nama / identitas dari property (opsional) TypeName: tipe kelas dari
property (harus ada).
Connector Connector adalah cara
komunikasi dari 2 buah instance connName: nama connector
(opsional)
ConnType: tipe connector
(opsional). Port
Pemakaiannya adalah sebagai berikut:
Port adalah cara yang digunaka n
dalam diagram composite structure tanpa menampilka n detail internal dari suatu system
port digambarkan dalam bentuk
kotak-kotak kecil yang menempel atau dalam suatu property
port digambarkan menempe l
property jika fungsi tersebut dapat diakses public
sedangkan port digambarka n
didalam suatu property jika
fungsi tersebut bersifat protected.
Class Kelas: jika yang akan dijabarkan
strukturnya adalah sebuah kelas.
2.2.7. Package Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:153) “Package diagram menyediaka n cara mengumpulkan elemen-elemen yang saling terkait dalam diagram UML”. Hampir semua diagram dalam UML dapat dikelompokkan menggunakan package
diagram.
Berikut ini adalah simbol-simbol yang ada pada package diagram menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:153):
Tabel II.7.
Simbol-simbol Package Diagram
Simbol Deskrpsi
Package Package merupakan
sebuah bungkusan dari satu atau lebih kelas atau elemen diagram UML lainnya.
Elemen dalam package digambarkan
didalam package.
Elemen dalam package digambarkan diluar package.
2.2.8. Deployment Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:154) “Diagram deployment atau
deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi
aplikasi”.
Diagram deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan sebagai berikut Rosa dan Shalahuddin (2016:154):
1. Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan device,
node, dan hardware.
2. Sistem client / server 3. Sistem terdistribusi murni 4. Rekaya ulang aplikasi
Berikut ini adalah simbol-simbol yang ada pada deployment diagram menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:154):
Tabel II.8.
Simbol-simbol Deployment Diagram
Simbol Deskripsi
Package Package merupakan sebuah bungkusan dari satu atau lebih node.
Node Biasanya mengacu pada perangkat
(hardware), perangkat lunak yang
tidak dibuat sendiri (software), jika didalam node disertakan komponen untuk mengkonsistenkan rancangan maka komponen yang diikutsertaka n harus sesuai dengan komponen yang telah didefinisikan sebelumnya pada diagram komponen.
Kebergantungan / Dependency Kebergantungan antar node, arah panah mengarah pada node yang dipakai.
Link Relasi antar node.
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2016:154)
2.2.9. Use Case Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:155) “Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk melakukan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat”.
Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor
dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui funsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informas i dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi- fungsi itu.
Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case sebagai berikut Rosa dan Shalahuddin (2016:155):
1. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.
2. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit- unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
Berikut ini adalah simbol-simbol yang ada pada use case diagram menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:156):
Tabel II.9.
Simbol-simbol Use Case Diagram
Simbol Deskripsi
Use Case Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja diawal frase nama use case. Aktor / Actor Orang, proses atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informas i yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun sismbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama aktor.
Asosiasi / Association Komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau
use case memiliki interaksi dengan
aktor.
Ekstensi / Extend Relasi use case tambahan ke sebuah
use case dimana use case yang
ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu, mirip dengan prinsip inheritance pada pemrograman berorientasi objek, biasanya use case tambahan memilik i nama depan yang sama dengan use
case yang ditambahkan.
arah panah mengarah pada use case yang ditambahkan, biasanya use case yang menjadi extend nya merupakan jenis yang sama dengan use case yang menjadi induknya.
Generalisasi / Generalization Hubungan generalisasi dan spesialis as i (umum-khusus) antara dua buah use
case dimana fungsi yang satu adalah
fungsi yang lebih umum dari lainnya, misalnya:
arah panah mengarah pada use case yang menjadi generalisasinya (umum).
Menggunakan / include / uses Relasi use case tambahan ke sebuah
use case dimana use case yang
ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini Ada dua sudut pandang yang cukup besar mengenai include di use case: 1. Include berarti use case yang
ditambahkan akan selalu dipanggil saat use case tambahan dijalankan, misal pada kasus berikut:
2. Include berarti use case yang ditambahkan akan selalu melakukan pengecekan apakah use case
tambahan dijalankan, misal pada kasus berikut:
kedua interpretasi di atas dapat dianut salah satu atau keduanya tergantung pada pertimbangan dan interpretasi yang dibutuhkan. Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2016:156)
2.2.10. Activity Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:161) “Diagram aktivitas atau activit y diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”.
Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan sebagai berikut Rosa dan Shalahuddin (2016:161):
1. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.
2. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sisem / user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antar muka tampilan.
3. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.
4. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.
Berikut ini adalah simbol-simbol yang ada pada activity diagram menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:162):
Tabel II.10.
Simbol-simbol Activity Diagram
Simbol Deskripsi
Status Awal Status awal aktivitas sistem,
sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal.
Aktivitas Aktivitas yang dilakukan
sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja.
Percabangan / decision Asosiasi percabangan
dimana jika ada piliha n aktivitas lebih dari satu.
Penggabungan / join Asosiasi penggabunga n dimana lebih dari satu aktivitas digabungka n menjadi satu.
Status Akhir Status akhir yang dilakukan
sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir.
Swimlane
atau
Memisahkan organisas i bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi.
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2016:162)
2.2.11. State Machine Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:163) “State machine diagram atau
statechart diagram atau dalam bahasa indonesia disebut diagram mesin status atau
sering juga disebut diagram status digunakan untuk menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin atau sistem atau objek”.
Berikut ini adalah simbol-simbol yang ada pada state machine diagram menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:164):
Tabel II.11.
Simbol-simbol State Machine Diagram
Simbol Deskripsi
Start / Status Awal (Initial State) Start atau initial state adalah state atau
keadaan awal pada saat sistem mulai hidup.
End / Status Akhir (Final State) End atau final state adalah state
keadaan akhir dari daur hidup suatu sistem.
Event Event adalah kegiatan yang
menyebabkan berubahnya status mesin.
State State atau status adalah keadaan sistem
pada waktu tertentu
state dapat berubah jika ada event
tertentu yang memicu perubahan tersebut.
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2016:164)
2.2.12. Sequence Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:165) “Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”.
Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.
Berikut ini adalah simbol-simbol yang ada pada sequence diagram menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:165):
Tabel II.12.
Simbol-simbol Sequence Diagram
Simbol Deskripsi
Aktor
atau
tanpa waktu aktif
Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informas i yang akan dibuat diluar sistem informasi itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupaka orang biasanya dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama aktor.
Garis Hidup / Lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek.
Objek Menyatakan objek yang berinteraks i
pesan.
Waktu Aktif Menyatakan objek dalam keadaan
aktif dan berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang dilakukan didalamnya.
Pesan Tipe Creat Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat.
Pesan Tipe Call Menyatakan suatu objek memanggil operasi atau metode yang ada pada objeklain atau dirinya sendiri.
Pesan Tipe Send Menyatakan bahwa suatu objek
mengirimkan data atau masukan informasi ke objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirimi. Pesan Tipe Return Menyatakan bahwa suatu objek yang
telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian.
Pesan Tipe Destory Menyatakan suatu objek mengakhir i hidup objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhir i, sebaiknya jika ada create maka ada
destory.
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2016:165)
2.2.13. Communication Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:168) “Diagram komunikas i menggambarkan interaksi antar objek / bagian dalam bentuk urutan pengir ima n pesan”.
Diagram komunikasi merepresentasikan informasi yang diperoleh dari diagram kelas, diagram sekuen, dan diagram use case untuk mendeskrips ika n gabungan antara struktur statis dan tingkah laku dinamis dari suatu sistem.
Berikut ini adalah simbol-simbol yang ada pada communication diagram menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:168):
Tabel II.13.
Simbol-simbol Communication Diagram
Simbol Deskripsi
Objek Objek yang melakukan interaksi pesan.
Link Relasi antar objek yang menghubungkan objek satu dengan lainnya atau dengan dirinya sendiri.
Arah pesan / Stimulus Arah panah yang terjadi, jika pada satu
link ada dua arah pesan yang berbeda
makna arah juga digambarkan dua arah pada dua sisi link.
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2016:168)
2.2.14. Timing Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:169) “Timing diagram merupakan diagram yang fokus pada penggambaran terkait batasan waktu”.
Timing diagram digunakan untuk menggambarkan tingkah laku sistem dalam
periode waktu tertentu. Timing diagram biasanya digunakan untuk mendeskripsikan operasi dari alat dijital karena penggambaran secara visual akan lebih mudah dipahami dari pada dengan kata-kata.
2.2.15. Interaction Overview Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:171) “Interaction overview diagram berfungsi untuk menggambarkan sekumpulan urutan aktivitas”.
Interaction Overview Diagram adalah bentuk aktivitas diagram yang setiap
titik merepresentasikan diagram interaksi. Interaksi diagram dapat meliput i diagram sekuen, diagram komunikasi, interaction overview diagram, dan timing
diagram. Tambahan pada interaction overview diagram adalah interaction occurence dan interaction element.
1. Interaction Occurence
Interaction occurence atau kejadian interaksi adalah referensi untuk diagram
interaksi yang ada.
2. Interaction Element
Interaction element atau elemen interaksi mirip interaction occurence.
Perbedaannya adalah didalam interaction element menampilkan isi diagram yang direferensikan secara langsung, sedangkan interaction occurence hanya menampilkan diagram yang direferensikan.
2.2.16. ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:50) “Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD), ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika, ERD digunakan untuk pemodelan basis data rasional”.
Berikut ini adalah simbol-simbol yang ada pada entity relationship diagram menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:50):
Tabel II.14.
Simbol-simbol Entity Relationship Diagram
Simbol Deskripsi
Entitas / Entity Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal tabel pada basis data; benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer; penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel.
Atribut Field atau kolom data yang butuh
disimpan dalam suatu entitas. nama_entitas
Atribut kunci primer Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya digunaka n id; kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama). Atribut multinilai / multivalue Field atau kolom data yang butuh
disimpan dalam suatu entitasya ng dapat memiliki nilai lebih dari satu.
Relasi Relasi yang menghubungkan antar
entitas; biasanya diawali dengan kata kerja.
Asosiasi / association N
Penghubung antar relasi dan entitas dimana dikedua ujungnya memilik i
multiplicity kemungkinan jumla h pemakaian.
Kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain disebut dengan kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungka n entitas A dan entitas B maka
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2016:168)
2.2.17. LRS (Logical Record Structure)
Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) mengemukakan bahwa “Memberikan batasan bahwa LRS adalah sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitannya dengan konvensi ke LRS”.
Perubahan yang terjadi yaitu mengikuti aturan-aturan sebagai berikut: 1. Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak.
2. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality yang paling membutuhkan referensi).
3. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru) jika tingkat hubungannya M:M (many to many) dan memiliki foreign key sebagai
primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling
berhubungan.
2.2.18. User Interface
Menurut Rosa dan shalahudin (2015:109) “User interface atau antarmuka sangat mirip dengan kelas, tapi tanpa atribut kelas dan memiliki metode yang dideklarasikan tanpa isi”.
Deklarasi metode pada sebuah interface dapat diimplementasikan oleh kelas lain. Sebuah kelas dapat mengimplementasikan lebih dari satu antarmuka dimana kelas ini akan mendeklarasikan metode pada antarmuka yang dibutuhkan oleh kelas itu sekaligus mendefinisikan isinya pada kode program kelas itu. Metode pada antarmuka yang diimplementasikan pada suatu kelas harus sama persis dengan yang ada pada antarmuka. Antarmuka atau interface biasanya digunakan agar kelas yang lain tidak mengakses langsung ke suatu kelas, mengakses antarmukanya.
User interface merupakan suatu sistem yang membantu pengguna (user)
untuk berkomunikasi dengan sistem komputer dan sistem aplikasi. Desain user
interface saat ini berasumsi pemakai adalah pemula yang sedang dalam proses
menjadi ahli.
2.2.19. Java
Menurut Utomo (2013:2) mengemukakan bahwa “Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek yag sintaknya mengikuti bentuk bahasa C dan C++ sehingga bagi para programmer bahasa C tidak akan kesulitan ketika akan bermigrasi ke bahasa java karena sintaknya hampir sama”. Beberapa elemen yang ada pada bahasa C yang masih digunakan pada bahasa Java antara lain:
1. Java mendukung adanya komentar untuk baris tunggal atau lebih untuk keperluan dokumentasi kode sumber (untuk lebh memudahkan memahami kode program dengan memberikan penjelasan atau keterangan).
2. Bahasa java juga menyediakan perintah if, switch, while, for serta perintah seperti try, catch, class yang ditemukan pada bahasa C++.
3. Bahasa java juga mendukung adanya tipe data yang bersifat karakter, integer, dan tipe lainnya.
4. Bahasa java juga mendukung operator yang sama seperti yang digunakan pada bahsa C, seperti operator aritmatik (+, -, *, /) juga operator kondisional seperti ‘?’.
5. Bahasa java menggunakan karakter brace, yaitu { dan } untuk membatasi pernyataan pada blok tertentu.
2.2.20. NetBeans
Dalam Wahana Komputer (2012:7) mengemukakan bahwa “NetBeans adalah salah satu IDE (Integrated Development Environment), yaitu sebuah lingkungan kerja yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi dengan berbagai bahasa pemrograman khusus Java”.
NetBeans sendiri dikembangkan oleh pengembang Java, yaitu Sun Microsystem yang kini diakuisasi oleh Oracle. Perkembangan NetBeans sangat cepat, kini telah keluar NetBeans terbaru versi 7.0.
2.2.21. Database
Menurut Raharjo (2011:3) mengemukakan bahwa “Database didefinisika n sebagai kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.
Secara umum model database dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1. Model Hirarkis
Model database ini akan mengatur data ke dalam bentuk hirarki. Dalam model ini terdapat baris data yang dijadikan sebagai ‘induk’ (parent-record) dan data yang dijadikan sebagai ‘anak’ (child-record). Satu parent-record dapat memilk i lebih dari satu child-record, tapi tidak sebaliknya. Dengan metode seperti itu, kecepatan data dapat dilakukan secara cepat.
2. Model Jaringan
Model database ini merupakan pengembangan dari model database hirarkis, dimana satu child-record dapat memiliki lebih dari satu parent-record.
Dalam model database ini, data disimpan didalam tabel-tabel yang berelasi satu sama lain. Model database relational antara lain:
a. Tabel
Tabel adalah suatu entitas yang tersusun atas kolom dan baris. Dalam dunia database , kolom disebut field dan baris disebut record.
b. Constraint
Constraint adalah suatu aturan atau batasan yang mendefinisikan nilai atau data yang dapat disimpan didalam database, baik melalui operasi INSERT,
UPDATE, maupun DELETE.
c. Primary Key
Primary key adalah suatu aturan yang berguna untuk memastikan bahwa setiap baris data didalam suatu tabel bersifat unik(berbedaantara baris yang satu dengan yang lainnya).
d. Foreign Key
Foreign Key berguna untuk mendefinisikan kolom-kolom pada pada suatu tabel yang nilainya mengacu ke tabel lain.
e. Indeks
Indeks adalah suatu objek database yang berfungsi untuk mempercepat proses pengambilan, pengurutan maupun pencarian data pada suatu tabel didalam
database.
2.2.22. MySQL
Menurut Raharjo (2011:21) menegemukakan bahwa MySQL merupakan
sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh banyak user (multi-user), dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau berbarengan (multi-threaded).
2.2.23. Xampp
Menurut Wacana Komputer (2012:5) mengemukakan bahwa “Xampp merupakan sebuah aplikasi web server”. Web server sendiri adalah sebuah aplikasi tempat anda menyimpan file-file maupun data-data untuk membuat website. Fungsi dari web server sebagai penerima permintaan berupa halaman client dan mengirimkan kembali hasil yang diminta dalam bentuk halaman web.