• Tidak ada hasil yang ditemukan

Copy of 1 Soal Dan Jawab Ilmu Pelayaran Astronomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Copy of 1 Soal Dan Jawab Ilmu Pelayaran Astronomi"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

SOAL DAN JAWAB ILMU PELAYARAN ASTRONOMI AHLI NAUTIKA TINGGKAT III

1. Mengikuti lingkaran besar manakah diukurnya , untuk sebuah bintang : a. Tinggi. b. Deklinasi c. Lintang astronomi.

Jawab :

a. Tinggi nya diukur mengikuti lingkaran vertical , yaitu setengah lingkaran besar yang menghubungkan titik2 Zenith dan Nadir melalui bintang tsb,mulai dari horizon sampai bintang tsb.

b. Deklinasinya, diukur mengikuti lingkaran deklinasi yaitu setengah lingkaran besar,yang menghubungkan kutub2 angkasa utara/selatan melalui bintang tsb. Mulai dari bintang tsb sampai ke equator.

c. Lintang astronominya diukur mengikuti lingkaran lintang astronomi yaitu Setengah lingkaran besar yang menghubungkan kutub2 ekliptika dan tegaklurus Terhadap bidang ekliptika,melalui bintang tsb,mulai dari bintang tsb sampai ke Ekliptika..

2. Apakah yang dimaksud dengan lingkaran ekliptika. Jawab :

Lingkaran ekliptika ialah: Sebuah lingkaran besar dibola langit dimana matahari Beredar dalam gerakan tahunannya,yang memotong lingkaran equator atas sudut 23,5 derajat.

3. Dimanakah letak Batas Tanggal Internasional ,dan apakah yang harus ditulis pada

Buku harian kapal bila kita melintasinya dalam perjalanan dari barat ke arah timur dan dari timur kearah barat ?

Jawab :

Letak Batas Tanggal Internasional adalah pada derajah bujur barat 180 derajat dan bujur timur 180 derajat. Terhitung dari Greenwich kearah barat dan kearah

timur.yang keduanya selalu mempunyai beda waktu 24 jam..

Kalau melintasi BTI itu dalam perjalanan kearah timur,maka hari dan tanggalnya harus dikurangkan satu hari.

Kalau melintasi BTI itu dalam perjalanan kearah barat, maka hari dan tanggalnya Harus ditambahkan satu hari.

4 Berdasarkan rumus apakah daftar azimuth A.B.C. dari DIP itu disusun? Jawab.

Daftar ABC disusun berdasarkan :

Cotg.,T = ( tg z - tg li ) cos.li sin P tg.P

cotg.T sec.li = ( tg.z - tg.li ) sin P tg.P

Harga mutlak tg.li disebut suku A. Tg.P

Tg.z disebut suku B

(2)

2

5. Bila P kurang dari 6 jam ( 90 ) dan li dan zawal senama dimana z lebih kecil Dari lintang,maka :

Jawab:

Bila P kecil dari 6 jam dimana li dan z senama serta z lebih kecil li maka: - Dari titik terbit sampai lingkaran vertical pertama azimuth adalah

negatip.

- Pada lingkaran vertical pertama, azimuth = 90derajat.

- Dari lingkaran vertical pertama sampai titik rembang atas,azimuth adalah tumpul.

Bila dilukiskan :

Lihat gambar: Umpama li=30S dan Z = 15 S STU = Cakrawala

KI = Katulistiwa angkasa LH = Lingkaran edar harian b.a. SX = azimut b.a. M1 ( lancip )

SR = azimut b.a. M2 ( 90,berada Karan tegak.

SY = azimut b.a. M3 ( tumpul ) 6. Jabarkanlah rumus untuk perhitungan titik tinggi.

Jawab :

Perhatikan gambar dibawah ini:

Segitiga bola ZTP adalah segitiga paralak, dimana sisi2nya adalah : 90-li , 90-z dan 90-th, : maka,

cos(90-th)= cos(90-li) cos(90-z) + sin(90-li) sin(90-z) cos P. Sin th = sin li.sin z + cos li.cos z ( 1- sinversus P )

= sin li sin z + cos li cos z – cos li cos z – cos li cos z sin versus P = cos (li-z) – cos li cos z sin versus P.

Apabila li dan z tak senama,maka nilai (90-z) berubah menjadi ( 90+ z ).

Rumusnya menjadi : sin th = -sin li sin z + cos li cos z – cos li cos z sin versus P. = cos ( li+z ) – cos li cos z sin versus P

Keduanya merupakan rumus umum, seperti dibawah ini : Sin th = cos ( li +/- z ) – cos li cos z sin versus P.

7. Bila sudut jam ( P ) = 180 , bagaimanakah jadinya rumus tersebut ? Jawab :

Jika P = 180, artinya benda angkasa ( b.a.) berembang bawah,maka disini yang di-Dapatkan ialah lintang sejati yang rumusnya adalah

90 + t = li + z , maka li = ( 90+ ts ) –z.

(3)

Jawab : = Lengkung tinggi berupa lengkungan tertutup, simetris terhadap lingkaran bujur yang melalui projeksi bumiawi ( ellips )

Disini kutub yang senama terletak diluar jajar tinggi, z < dari ts dan z + N kurang dari 90 derajat.

= Lengkung tinggi berupa lengkungan terbuka, simetris terhadap linhkaran bujur yang melalui projeksi bumiawi. Disini kutub yang senama terletak diluar jajar tinggi, z = ts, serta z + N = 90 derajat.

= Lengkung tinggi berupa lengkungan terbuka, yang memotong semua lingkaran bujur dan simetris terhadap lingkaran bujur yang melalui projeksi bumiawi. Disini kutub terletak didalam jajar tinggi, zawal > dari ts serta z + N =lebih besar Dari 90 derajat.

9. Tergantung dari faktor apakah bentuk2 lengkung tinggi tsb? Jawab :

Bentuk lengkung tinggi tergantung dari letak kutub yang senama,Apakah ia terletak Diluar jajar tinggi, atau pada jajar tinggi,ataukah didalam jajar tinggi itu.

Jika kutub terletak diluar jajar tinggi, lengkung tinggi merupakan lengkung tertutup. Jika kutub (yg senama) terletak pada jajar tinggi,maka lengkung tinggi merupakan Suatu lengkungan terbuka, simetris terhadap lingkaran bujur yg melelui p.b. Jika kutub (yg senama), terletak dalam jajar tinggi,lengkiung tinggi merupakan Bentuk lengkungan terbuka yg memotong semua lingkaran bujur dan simetris Terhadap lingkaran bujur yg melalui p.b.

10 Apakah yg Sdr,ketahui tentang zawal dan jarak puncak ( N ) pada masing2 Bentuk tersebut?

Jawab :

= pada bentuk lengkung tinggi tertutup, Z + N = < 90 derajat.

= pada bentuk lengkung tinggi terbuka, dimana kutub terletak pada jajar tinggi , maka, Z + N = 90 derajat.

= pada jajar tinggi / lengkung tinggi terbuka, dimana kutub terletak didalamnya, maka, Z + N = > 90 derajat.

11 Gambarkan daerah2 azimut pada bola langit,Jelaskan dalam gambar daerah2 Benda angkasa yang berazimut tumpul.

Jawab :

Perhatikan gambar dibawah ini;

STU = cakrawala sejati. KI = katulistiwa angkasa, ZTN = lingkaran tegak pertama, RP = lingkaran 6 jam.

Daerah2 : I, II, III, IV dan V adalah daerah2 azimut. Daerah2 III dan V adalah daerah2 b.a. berazimut tumpul.

12 Jabarkan rumus merobah tu O menjadi ts O. Jawab:

(4)

= tu O – ptlm – lsa + paralak tinggi + ½ gm O. = tu O + Suku daftar V + koreksi tanggal.

13 Unsur2 manakah yg termasuk dalam koreksi tinggi mata dan koreksi tgl? Jawab:

Unsur yg termasuk dalam koreksi tinggi mata adalah = - ptlm – lsa + paralak tinggi + 16.

Unsur koreksi tanggal = + ( ½ g.m O – 16 ).

14 Kenapa koreksi tinggi mata pada pengukuran O umumnya bertanda ( + ) Sedangkan untuk bintang adalah ( - )

Jawab :

Koreksi tinggi mata O, Koreksi tinggi mata * PTLM = - ( kecil ) PTLM = - ( negatip ) LSA = - ( kecil ) LSA = - ( negatip ) Paralak tgl = + ( besar ) Paralak tgl = 0 ( nol ) ½ g.m.O = + ( besar ) ½ g.m.* = 0 ( nol ) _________________ _____________________ Jumlah = + ( positip ) Jumlah = - ( negatip ). Jadi koreksi tinggi mata O, umumnya bertanda + ( positip ) dan * = - ( negatip ) 15 Apakah yg dimaksud dengan LHA ( local hour angle ) sebuah benda angkasa

Jawab :

LHA sebuah benda angkasa adalah sebagian busur dari katulistiwa angkasa, Dihitung dari derajah atas, kearah Barat, sampai titik potong lingkaran Zawal Benda angkasa itu di katulistiwa

p. Bagaimanakah cara mendapatkan nilai sudut jam ( P ) untuk O dan * Jawab :

Untuk O (matahari) Untuk * ( bintang ) GHA O = . . . GHA Aries = . . . . Incr = . . . +. Incr = . . . +. GHA O = . . . GHA Aries = . . . . Bujur T/B = . . . + / - SHA * = . . . .+ L.H.A. O = . . . GHA * = . . . . P = . . . T / B Bujur T / B.= . . . .+ / LHA * = . . . . Jika LHA < 180 , maka P = 180-LHA ( bersebutan BARAT )

Jika LHA > 180 , maka P = LHA – 180 ( bersebutan TIMUR ) dan seterusnya 0 sampai 180, 180 sampai 360, 360 sampai 540, 540 sampai 720, dan seterusnya B T B T

q. Sehubungan dengan pertanyaan diatas, kapankah nilai P bersebutan TIMUR?

Jawab :

Sudut jam ( P ) bersebutan Timur ( T ), jika besarnya LHA antara 180 sampai 360 dmana P = 360 – LHA.

Sudut jam timur + sudut jam barat = 24 jam = 360.

sudut jam TIMUR itu,adalah waktu atau busur yang masih harus dilalui b.a. sebelum berembang atasnya.

(5)

Bersambung ke no. 18

18. Diketahui : zawal bintang = 50.00 Selatan tinggi sejatinya. = 50.00

GHA bintang = 050.00

Diminta : a. Lukiskan lengkungan tinggi dipeta laut.

b. Titik paling Utara dan Selatan dari lengkung itu.

c. Taruhlah titik X pada lengkungan itu,dibujur Barat dan lintangnya 50.00 Selatan.

d. Lukiskan arah azimut bintang dititik X itu. Jawab :

Perhatikan gambar!

Menurut ketentuan,maka letak projeksi bumiawi(li dan bj) adalah sama dan senama Dengan zawal dan GHA b.a.tsb.

Maka,p.b.terletak pada lintang 50.00 S dan Bujur 50.00 B. Diketahui ts = 50.00, maka jarak puncak ( N ) = 90-50 = 40.

Jadi jelasnya bahwa : Z + N = 50 + 40 = 90, maka bentuk lengkungan tinggi , Adalah lengkung terbuka ( kutub terletak pada jajar tinggi ) yang menyinggung Kutub pada dua buah lingkaran bujur yang berbeda 90 dengan p.b.

Lukisan lengkung tinggi;

b. Titik U dan S adalah titik paling Utara dan Selatan pada lengkung tinggi diatas. c. Titik X dibujur Barat dengan lintang 50.00 S.

d. XT = arah azimut bintang pada titik X tersebut. 19. Apakah jajar tinggi itu ?

Jawab :

Jajar tinggi adalah lingkaran kecil dibumi, dimana projeksi bumiawi (pb) sebagai titik pusatnya, dan N ( 90-ts ) sebagai jari2nya. Atau

lingkaran kecil dibumi, tempat penilik2 berada yg pada saat yg sama,mengukur tinggi benda angkasa yg sama,dengan tinggi yang sama pula

20 Mengikuti lingkaran besar manakah diukurnya : a.Tinggi dp sebuah bintang ?

b.Deklinasi dp sebuah bintang ? dan c.Lintang astronomi sebuah bintang ? Jawab :

(6)

Lingkaran besar yg menghubungkan Zenith dan Nadir melalui bintang tsb dan dihitung dari bintang tsb sampai ke horizon.

b.Deklinasi dp sebuah bintang diukur mengikuti lingkaran deklinasi yaitu setengah lingkaran besar yg menghubungkan kutub2 angkasa yg memalui bintang tsb, mulai dari bintang tsb sampai ke bidang equator.

c.Lintang astronomi dp sebuah bintang diukur mengikuti lingkaran lintang astronomi yaitu setengah lingkaran besar yg menghubungkan kutub2 ekliptika dan tegaklurus terhadap bidang ekliptika melalui bintang tsb,mulai dari bintang tsb ke ekliptika.

21 Apakah lingkaran ekliptika tersebut ? Jawab :

Lingkaran ekliptika ialah sebuah lingkaran besar dobola langit, dimana matahari beredar dalam gerakan tahunannya yang memotong lingkaran equator atas sudut 23,5.derajat.

22 Apakah yg menyebabkan titik ARIES bergeser ke barat tiap tahunnya se-jauh 50,26”.

Jawab :

Titik Aries bergeser setiap tahunnya 50,26” kerah barat adalah akibat dari presesi yaitu oleh karena garis potong bidang equator dengan bidang ekliptika berubah kedudukannya sejauh 50,26” ke arah yg berlawanan dengan putaran bumi pada porosnya, atau kalau dilihat dari bumi kearah yg berlawanan dengan gerakan matahari sepanjang ekliptika.

23. Sebutkan empat macam musim didaerah beriklim sedang. Jawab :

Belahan bumi UTARA Belahan bumi SELATAN. Musim panas (Summer) mulai 21 Juni Musim dingin ( Winter ) Musim gugur ( Autumn ) mulai 21 Sept. Musim semi ( Spring ) Musim dingin ( Winter ) mulai 21 Des Musim panas ( Summer ) Musim semi ( Spring ) 21 Mart Musim gugur ( Autumn ) 24. Apakah yang dimaksud dengan GHA, LHA, dan SHA ?

Jawab :

Difinisi GHA = Greenwich Hour Angle ialah sebagian busur katulistiwa angkasa Dihitung dari derajah Greenwich kearah Barat sampai titik potong Lingkaran zawal b.a. itu dikatulistiwa angkasa.

Difinisi LHA = Local Hour Angle ialah sebagian busur katulistiwa Hitung dari derajah atas sipenilik,kearah Barat, sampai titik potong Lingkaran zawal b.a. dikatulistiwa angkasa.

Difinisi SHA = Siderial Hour Angle, ialah sebagian busur katulistiwa angkasa Dihitung dari derajah ARIES kearah Barat,sampai titik potong Lingkaran zawal b.a. dikatulistiwa angkasa.

25 Mengapa nilai SHA untuk O tidak tercantum dalam Nautical Almanac ? Jawab :

Nilai SHA dari O tidak tercantum dalam N.A. oleh sebab LHA O tidak tergantung Dari letak titik Aries.

Lain halnya dengan bintang, LHA nya tergantung dari letak titik Aries. sebab : LHA bintang = GHA Aries + SHA * + / -( bujur timur / bujur barat ).

(7)

LHA O = GHA O + / - ( bujur timur / bujur barat

Untuk bintang nilai GHA nya tidak dicantumkan, di N.A. maka dengan cara GHA Aries + SHA * = GHA *

26 Apakah yang dimaksud dengan projeksi bumiawi ( p.b. )sebuah benda angkasa Dan jelaskan cara menentukan lintang dan bujurnya.

Jawab :

Difinisi projeksi bumiawi ialah : Titik potong dipermukaan bumi dengan garis lurus Yang menghubungkan titik pusat bumi dengan titik pusat benda angkasa

Lintangnya : adalah sama dan senama dengan Zawal benda angkasa tsb. Bujurnya : adalah sama dan senama dengan GHA benda angkasa tsb. Umpama :

Zawal = 20 S dan GHA = 50

Maka letak projeksi bumiawi adalah : lintang = 20 S dan bujurnya 50 B. Jika GHA > 180, maka bujurnya adalah bujur Timur ( 360 – GHA ).

27 Apakah selalu garis tinggi yg dilukis dapat dianggap sebagai pengganti se- Bagian busur lengkungan tinggi ?

Jawab :

Garis tinggi adalah pengganti dari sebagian busur lengkungan tinggi, didekat tempat duga yg merupakan garis lurus. Namun hal ini ada pembatasannya,artinya hal ini tidak selalu demikian, sebab untuk tinggi benda angkasa yg terlalu besar ( lebih 85 ) anggapan bahwa gairs tinggi sebagai pengganti busur lengkung tinggi,

tidak berlaku lagi

Maka untuk memakai garis tinggi sebagai pengganti dp lengkung tinggi ialah : a. tinggi benda angkasa jangan lebih dari 85.

b. panjang garis tinggi adalah sedemikian rupa, suoaya penyimpangan terhadap lengkungan tinggi adalah kurang dari satu mil.

28 Tulislah ketentuan2 yang terdapat dibawah daftar VI : Jawab :

1. a. Jika li dan z senama : nilai P kurang dari 6 jam, ( 90 )derajat maka : ambillah C = A – B ( T=Az ) adalah tumpul. Atau C = B -- A ( T=Az ) adalah lancip.

b. Jika lintang dan zawal senama : nilai P lebih dari 6jam, ( > 90 derajat ) maka : ambillah C = A + B ( T = Az ) adalah lancip.

2. Jika lintang dan zawal tak senama, ambillah C = A + B ( T = Az ) adalah tumpul.

29 Bagaimanakah caranya menentukan azimut O waktu terbit / terbenam, bila anda berada di katulistiwa ?

Jawab :

Rumus umum untuk O terbit / terbenam : Cos T O = + / - Sin.Z sec.li. Dikatulistiwa semua lintang adalah nol derajat dan rumus menjadi : Cos T = + /- sin Z sec.li

= + / - sin.Z sec.0

= + / - sin Z x 1 = = / - sin.Z = + / - sin Z = cos ( 90- Z ) maka :

(8)

T ( Az ) = 90 + / - Z

Tanda + dan – pd rumus ini tergangtung dari li dan z tak senama atau senama. Jika lintang dan zawal senama maka T ( Az ) = 90 – z dan T ( Az ) adalah lancip. Jika lintang dan zawal tka senama, maka T ( Az ) = 90 + z dan T (Az) adalah tumpul 30. Berapakah nilai paralak datar O, dan bagaimanakah cara mendapatkan

Nilai itu ? Jawab :

Nilai paralak datar O (po) = 8”,8 dan ini didapat dari, lihat lukisan :

Sudut P adalah paralak tinggi, dan sudut (po) adalah paralak datar.

Sin.(po) = r / d dimana r adalah jari2 bumi dan d adalah jarak matahari ke bumi. Jadi sin (po) = r /d = 6378 / 150.000.000 = 8”,8 ( po ).

31. Buktikan bahwa paralak tinggi ( p ) = paralak datar ( po ) x Cos tinggi. Jawab :

Lihat gambar di no.30. diatas : r = jari2 bumi = 6378000 meter

d = jarak matahari bumi = 150.000.000 km. r : d = sin.p : sin.< PMB1 = sin p : sin.( 90 + t )

r : d = sin p : cos. t . maka sin p = r / d cos t = sin ( po ) cos.t. karena paralak adalah sudut paling kecil, maka dapat ditulis : sin p = p / r dan sin po = po / r , dimana r adalah radial = 206265”. Sin p = sin po cos t = po cos t = 8”,8 cos tinggi.

32. Jelaskan tentang menentukan pemotongan dua buah garis tinggi secara Perhitungan jika kedua penilikan dilakukan dalam waktu yang tidak bersamaan.

Jawab :

= titik yang dihitung ( titik tinggi ) daripada agt yg pertama, harus digeserkan. = titik yang dihitung dan digeserkan itu dipakai sebagai tempat duga untuk hitungan pada penilikan kedua. ( lihat lukisan )

(9)

TD 1 = tempat duga dari hasil penilikan kedua. ( hasil dari titik pertama yang dihitung dan digeserkan )

p2 adalah selisih tinggi dari penilikan kedua. T1 – T2 = selisih azimut yang bernilai lancip. S adalah titik potong kedua garis tinggi. Sin ( T1 – T2 ) = p.2 / H1.S

H1.S = p2 / sin ( T1 – T2 ) = p 2. cos ( T1 – T2 )

Dengan daftar I dari DIP, nilai H2,S dapat dicari dengan haluan dan jauh. dimana Hi.S = jauh, p2 = simpang dan ( T1 – T2 ) = Haluan sejati.

Dimana akhirnya : H1. S = jauh, Agt = Haluan dan S adalah tempat tiba serta H 1. = titik tolak. Titik potong kedua garis tinggi tsb dapat dihitung.

33. Bagaimanakah menentukan azimut b.a. pada saat berrembang atas ? Jawab :

Azimut b.a. pada saat berembang atasadalah keadaan istimewa, dimana berlaku sbb = Azimut b.a. = 000 jika ia berembang disisi puncak ( Z ),dimana kutub yg senama berada.

= Azimut b.a. = 180 jika ia berenbang disisi puncak( Z ), dimana katulistiwa berada. = Azimut b.a. = tak dapat ditentukan, jika ia berembang tepat dititik puncak ( Z ). 34. Mengapa semua b.a. yang diukur, harus diperbaiki, sehingga menjadi tinggi

Sejati ? Jelaskan dengan lukisan ! Jawab :

= Adanya lengkungan sinar astronomi :

Yaitu sudut antara b.a. yg sebetulnya / sebenarnya dengan sudut yg disebabkan oleh pembiasan cahaya yg melewati pepadatan udara yg tidak sama.

Faktor ini selalu negatip ( - ).

= Adanya penundukan tepi langit maya :

Yaitu sudut antara cakrawala setempat dengan tepi langit maya,yg disebabkan Suhu dan kepadatan udara diatas permukaan laut.

Faktor ini selalu negatip ( - ) = Adanya faktor paralak:

Yaitu sudut yg dibentuk oleh arah b.a sebenarnya,mata sipenilik dan pusat bumi Seharusnya pengukuran / perhitungan dilaksanakan dari pusat bumi, namun Kenyataannya penilik berada diatas permukaan bumi.

Faktor ini bertanda positip ( + ) kecuali bagi bintang = nol. = Adanya setengah garis menengah b.a.:

Umumnya pengukuran b. a diambil bagian atas atau bawah,dan tidak mungkin kita mengambilnya dari titik pusatnya.

Besarnya nilai ½ g.m. ini tergantung dari besarnya b.a. dan jaraknya dari bumi. Untuk bintang dan sayarat nilai ini = o (nol)

(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)

Referensi

Dokumen terkait