• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan teknis Perencanaan Jalan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Usulan teknis Perencanaan Jalan"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

BAB - A

P E N D A H U L U A N

didirikan pada tanggal 04 September tahun 2002 oleh sekelompok tenaga ahli yang memiliki pengalaman luas dalam pelaksanaan konstruksi dan perencanaan, khususnya dalam bidang teknik sipil. Perusahaan ini relatif sudah cukup lama berdiri dan memiliki banyak tenaga ahli yang sudah berpengalaman luas dalam bidang sipil sehingga dapat dikatakan juga bahwa perusahaan ini sebagai perusahaan yang mempunyai kemampuan dan juga cukup banyak pengalaman.

Tenaga ahli CV. MITRATAMA TEKNIK KONSULTAN rata-rata telah banyak melaksanakan pekerjaan perencanaan teknik dan juga telah berpengalaman dalam proyek-proyek khususnya dibidang jalan raya dan jembatan, gedung-gedung, pengairan, perumahan dan pengembangan fasilitas umum, pengadaan dan pengelolaan air bersih, pembukaan daerah transmigrasi serta melengkapi sarananya dan Iain-Iain. Perekayasaan teknik dan perencanaan proyek termasuk juga studi kelayakan dan aspek keuangan, manajemen, penyelidikan tanah dan masalah-masalah organisasi juga termasuk bidang yang akan dikembangkan.

(2)

BAB - B

P E N G A L A M A N

CV. MITRATAMA TEKNIK KONSULTAN, Konsultan Umum

berkantor pusat di Pekanbaru yang memiliki kantor cabang di Tembilahan dan telah dilengkapi dengan fasilitas perkantoran yang cukup memadai dengan kantor milik sendiri.

Hampir semua tenaga ahli yang ada pada CV. MITRATAMA TEKNIK KONSULTAN telah lama ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan di wilayah yang meliputi Propinsi Riau. Khususnya pada pekerjaan-pekerjaan perencanaan teknik jembatan dan jalan, gedung serta perencanaan pembangunan jembatan, jalan dan gedung diwilayah ini, sehingga akan sangat membantu dalam perencanaan dan perencanaan mengingat tenaga ahli kami telah lama mengenal daerah ini.

Kami yakin dalam waktu dekat ini CV. MITRATAMA TEKNIK KONSULTAN akan berkembang sedemikian rupa dan akan termasuk perusahaan yang besar dalam bidangnya.

Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan dibidang perekayasaan, perusahaan juga telah melengkapi kantor dengan beberapa unit komputer yang telah digunakan untuk pekerjaan perencanaan dan manajemen.

Terlampir dalam bab ini kami sertakan Daftar Pengalaman Perusahaan Selama 7 tahun terakhir mulai berdiri sampai saat ini.

(3)

BAB - C

PEMAHAMAN KAK

Kabupaten Rokan Hilir yang merupakan salah satu kabupaten yang mengalami kemajuan, banyak mengalami perubahan disegala lini. Pesatnya laju pertumbuhan penduduk yang dibarengi dengan masuknya para Investor baik, merupakan aset tersendiri yang dimiliki oleh Kabupaten Rokan Hilir. Kabupaten Roakan Hilir dengan semangat baru pula telah melakukan langka-langka pembangunan untuk meningkatkan laju perkembangan pembangunan daerah. Dalam derap langkah pembangunan tersebut sejalan dengan Program Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir melalui Dinas PU Kimpraswil Kabupaten Rokan Hilir Sub Bidang Prasarana Jalan telah pula menerapkan Kegiatan Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan pada Tahun Anggaran 2008.

MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud pekerjaan adalah :

Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan.

2. Tujuan pekerjaan :

Tujuan dari pekerjaan perencanaan adalah untuk memperoleh hasil yang optimal dari pelaksanaan pekerjaan baik secara kualitas maupun kuantitas. Selain itu juga untuk mengarahkan dan memandu pelaksana konstruksi/kontraktor sehingga hasil pekerjaan konstruksi yang diperoleh dapat memuaskan pengguna jasa. Pekerjaan Perencanaan Teknis Pelebaran jalan Batas Kec. Rimba Melintang menuju Jalan Sei. Rumbia Kearah bangko Jaya Kec. Bangko Pusako.

(4)

KEBUTUHAN TENAGA AHLI

Jumlah tenaga ahli berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) antara lain :

1. 1 Orang Team Leader 2. 1 Orang Jembatan 3. 1 Orang Jalan Raya

4. 1 Orang Teknik Pengukuran Geodesi 5. 1 Orang Lalu Lintas

6. 1 Orang Dokumen Kontrak 7. 1 Orang Hidrologi

8. 1 Orang Estimasi Biaya

WAKTU PELAKSANAAN

Lama waktu pelaksanaan pekerjaan perencanaan ini adalah 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal SPMK dan sumber dana dari pekerjaan ini adalah APBD Kabupaten Rokan Hilir Tahun Anggaran 2008. mengingat lingkup kegiatan yang banyak dan berjadwal cukup Pendek, dengan kualifikasi tenaga ahli yang sudah disyaratkan, maka konsultan pengawas akan menyajikan semua hasil perencanaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).

(5)

BAB - D

TANGGAPAN TERHADAP KAK

UMUM

Konsultan telah mempelajari dengan seksama kerangka acuan kerja ( TOR ) yang tercantum dalam Dokumen Pelelangan Pekerjaan Jasa Konsultan untuk Pekerjaan Perencanaan Teknis Pelebaran jalan Batas Kec. Rimba Melintang menuju Jalan Sei. Rumbia Kearah bangko Jaya Kec. Bangko Pusako. Dokumen tersebut telah dipahami dan dimengerti oleh Konsultan. mencakup aspek-aspek berikut ini.

TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

4.2.1. Ruang Lingkup Pekerjaan

Mencemati uraian dalam Kerangka Acuan Kerja ( TOR ) dan hasil rapat penjelasan pekerjaan, Konsultan berpendapat bahwa uraian tersebut sudah cukup jelas dan lengkap.

4.2.2 Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Jangka waktu pelaksanaan untuk Pekerjaan Perencanaan teknis jalan dan Jembatan tersebut yang tersedia selama 30 (tiga puluh) hari kalender.

4.2.3. Kebutuhan Personil

Tenaga ahli yang diperlukan seperti tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (TOR) yaitu sebanyak 8 personil dengan jumlah Man Month.

4.2.4. Jenis - Jenis Kegiatan

Jenis - jenis kegiatan yang dimaksud dalam TOR adalah pelayanan jasa konsultan dalam melaksanakan Perencanaan dengan kebijaksanaan dan ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan.

(6)

SISTEM PELAPORAN

Mengenai sistem pelaporan, yang terdiri dari Laporan Bulanan(Monthly Report), Laporan Design Review (Kalau Ada), Laporan Teknik dan Laporan Akhir (Final Report) dan Laporan Penunjang lainnya akan dipenuhi oleh Konsultan

TANGGAPAN TERHADAP KAK.

Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja Konsultan bisa mempertimbangkan penyusunan teknis, biaya dan administrasi serta dapat memperkirakan kebutuhan tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan pada acuan kerja.

Kerangka Acuan Kerja dalam rapat penjelasan dapat dipahami dengan baik dan agar pelaksanaan pekerjaan mencapai sasarannya serta persepsi konsultan dengan pemberi tugas dapat disamakan, maka konsultan memberikan beberapa tanggapan terhadap kerangka acuan kerja serta pemahaman konsultan melaksanakan pekerjaan sejenis.

(7)

BAB - E

APRESIASI DAN INOVASI

Untuk mencapai tujuan sesuai sasaran yang ditentukan didalam Kerangka Acuan Tugas maka sebelum dibuat metode terperinci perlu ditentukan lebih dahulu prinsip-prinsip dasar dan penyederhanaan pelaksanaan. Harus lebih dahulu dipastikan tujuan dan prinsip yang benar sehingga keputusan yang akan diambil dapat mencapai sasaran. Tanpa hal ini maka program yang dilaksanakan kemungkinan akan gagal dan tidak efisien selama pelaksanaannya sehingga tujuan akhir tidak tercapai.

Sangat diperlukan membuat identifikasi dan mengerti ruang lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan nantinya sebelum memutuskan metode pelaksanaan yang diperlukan.

Harus diperhatikan bahwa walaupun pada umumnya prosedur dan Dokumen Kontrak yang dilaksanakan adalah merupakan standard akan tetapi tetap diperlukan adaptasi sesuai kondisi yang sebenarnya dilokasi Proyek. Tanpa melakukan hal ini maka kemungkinan kesulitan yang tidak diperkirakan sebelumnya akan timbul dan ini akan berakibat terlambatnya pelaksanaan dan juga berakibat kepada penambahan biaya.

(8)

BAB - F

PENDEKATAN DAN METODELOGI

1. TAHAP PERSIAPAN DAN MOBILISASI

Sebelum memulai suatu proyek, tahap mobilisasi harus segera dilaksanakan agar penanganan pekerjaan proyek ini bisa dimulai sesuai dengan Time Schedule dan memenuhi persyaratan sesuai Kerangka Acuan Tugas.

Kegiatan-kegiatan persiapan dan mobilisasi antara lain:

i. mempersiapkan personil, alat-alat, perlengkapan untuk survey. ii. menyusun rencana kerja yang detail bagi setiap personil/team. iii. mengumpulkan data-data serta informasi yang ada.

iv.mempersiapkan peta dasar berupa peta topografi skala 1:250.000 s/d 25.000.

v. mempersipakan tat guna tanah.

Dalam tahap ini Konsultan juga akan mengadakan konfirmasi kembali dengan Pemberi Tugas tentang lokasi jembatan dan ruas jalan yang akan dilaksanakan serta mengumpulkan informasi umum mengenai kondisi jalan yang ada yang akan bermanfaat dalam pelaksanaan pekerjaan selanjutnya serta menghindarkan kesalahan yang tidak perlu.

2. TAHAP PERENCANAAN TEKNIS JALAN.

Rencana kerja Konsultan untuk melaksanakan pekerjaan Perencanaan Teknik Jalan ini pada prinsipnya akan meliputi 3 kegiatan utama yang meliputi: a. Tahap Pengumpulan Data Lapangan

(9)

b. Tahap Analisa Data Lapangan, Perencanaan dan Penggambaran c. Tahap Pengadaan Dokumen Lelang.

A. Pengumpulan Data Lapangan

1. Pemeriksaan Dynamic Cone Penetrometer (DCP) untuk jalan yang

belum beraspal.

2. Pemeriksaan Benkelman Beam untuk jalan yang telah beraspal. 3. Inventarisasi Geometrik jalan berikut foto-foto dokumentasi. 4. Pemeriksaan lokasi Sumber material disekitar lokasi proyek. 5. Inventarisasi jalan berikut foto dokumentasi.

6. Mengumpulkan data perhitungan lalu lintas, peta lokasi dan

Iain-Iain.

7. Pengukuran Topografi seluruh ruas jalan. 8. Pemeriksaan tambahan yang meliputi:

- Pemeriksaan sistem drainase - Pemeriksaan kestabilan lereng

- Pemeriksaan Marka Jalan dan perlengkapan jalan - Pemeriksaan kemiringan melintang jalan lama.

B. Analisa Data Lapangan, Perencanaan dan Gambar-gambar

1. Perhitungan dan perencanaan geometrik disain pada jalan yang

direlokasi.

2. Menghitung lendutan baik rencana dari data pemeriksaan Benkelman

(10)

3. Menghitung CBR rencana dari data pemeriksaan DCP.

4. Menentukan "Unique Section" yang akan dipakai dalam proses

perencanaan.

5. Menentukan volume pekerjaan dan perkiraan biaya. 6. Membuat gambar-gambar standard dan khusus.

C. Pengadaan Dokumen Lelang, terdiri dari pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:

1. Menyusun ketentuan-ketentuan yang akan diterapkan baik dalam

proses pelelangan maupun dalam pelaksanaan.

2. Ketentuan-ketentuan tersebut dituangkan dalam dokumen lelang

yang terdiri dari:

a. Buku 1 : Instruksi Kepada Peserta Lelang. b. Buku 2 : Syarat Umum.

c. Buku 3 : Spesifikasi Teknik d. Buku 4 : Gambar rencana

e. Buku 5 : Daftar kuantitas dan Harga.

3. Mencetak dokumen lelang sebanyak 5 set untuk setiap paket Kontrak. Untuk maksud tersebut diatas, Konsultan terikat kepada metoda yang telah ditetapkan yaitu :

a. Pedoman untuk pengumpulan Rutin Data untuk Design yang diterbitkan oleh Sub Dit. BIPRAN Bina Marga, Oktober 1989. b. "Optimising of Overlay Design in Indonesia", Corne, 1983 dan Road

Design System 70.

(11)

Central Design Office - BIPRAN pada bulan April 1987.

Untuk perencanaan geometrik pada daerah-daerah yang direlokasi, harus mengikuti Buku Pedoman Bina Marga No. 13/70 tentang "Spesifikasi Standard untuk Perencanaan Geometrik pada jalan antarkota".

Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, Konsultan harus mengadakan konsultasi terlebih dahulu dengan Pemimpin Proyek, yaitu untuk mendapatkan konfirmasi mengenai ruas-ruas jalan yang akan ditangani.

Konsultan harus berusaha untuk mendapatkan informasi umum mengenai kondisi ruas jalan yang akan disurvei, sehingga dapat mempersiapkan hal-hal diperlukan dalam pelaksanaan survei disetiap ruas jalan.

A. PENGUMPULAN DATA LAPANGAN

Pengumpulan data lapangan yang dilaksanakan dalam pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan cara yaitu cara pengumpulan data lapangan yang telah dikembangkan oleh Bina Marga sejak tahun 1983.

Rangkuman dari pengumpulan data lapangan tersebut dapat dilihat pada lampiran (contoh pengambilan data lapangan).

Pemeriksaan Benkelman Beam

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui besarnya nilai lendutan balik dari konstruksi perkerasan jalan yang masih beraspal. Pemeriksaan harus dilakukan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

(12)

belakang sebesar 8.2 ton dengan tekanan angin ban sebesar 80 psi.

2. Pengukuran beban gandar belakang harus dilakukan dengan

menggunakan jembatan timbang atau dengan alat lain yang telah terbukti dapat dipakai untuk pengukuran beban gandar, dan hasil pengukuran beban gandar harus dicatat dengan jelas pada formulir pemeriksaan Benkelman Beam (DL 2.1.1.)-

3. Alat Benkelman Beam yang dipakai harus mempunyai ukuran yang

standard misalnya perbandingan batang 1 : 2. Dimensi geometrik dari Benkelman Beam harus dicatat dengan jelas pada formulir pemeriksaan (DL 2.1.).

4. Alat pembacaan (Dial Gauge) lendutan harus dalam kondisi yang

baik dan skala ketelitian pembacaan jarum penunjuk harus dicatat dalam formulir pemeriksaan (DL 2.1.1,).

5. Pemeriksaan lendutan balik dilakukan dengan interval pemeriksaan

setiap 200 m sepanjang mas jalan beraspal yang telah ditetapkan.

6. Selama pemeriksaan, Konsultan harus mencatat hal-hal khusus

yang dijumpai seperti kondisi drainase, kondisi serta lebar perkerasan, nama daerah yang dilalui, cuaca, waktu, lokasi peninggian permukaan jalan, tinggi muka air tanah dan sebagainya.

7. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus dicatat dengan jelas

(patok Km, Sta).

8. Semua data yang diperoleh dicatat dalam formulir pemeriksaan

(13)

Dynamic Cone Penetrometer (DCP)

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menilai CBR lapisan tanah dasar pada ruas-ruas jalan yang belum beraspal, seperti jalan tanah, jalan krikil atau jalan aspal yang telah rusak sehingga nampak lapisan pondasinya.

Pemeriksaan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Alat DCP yang dipakai harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan

ukuran seperti yang diberikan dalam gambar 3.2.

2. Pemeriksaan dilakukan dengan interval pemeriksaan 200 m.

3. Pemeriksaan dilakukan pada sumbu jalan dan pada permukaan

lapisan tanah dasar.

4. Harus dicatat ketebalan dan jenis setiap bahan perkerasan yang ada

seperti lapisan sirtu, lapisan-lapisan Telford, lapisan pasir dan sebagainya.

5. Pemeriksaan dilakukan dengan kedalaman 90 cm dari permukaan

lapisan tanah dasar, kecuali bila dijumpai lapisan tanah yang sangat keras (lapisan batuan) sebelum mencapai kedalaman 90 cm.

6. Selama pemeriksaan harus dicatat keadaan-keadaan khusus yang

perlu diperhatikan seperti timbunan, kondisi drainase, kondisi dan tebal lapis perkerasan lama, lebar perkerasan lama, tinggi muka air dan sebagainya.

7. Lokasi awal dan akhir dari pemeriksaan harus dicatat dengan jelas. 8. Data yang diperoleh dari pemeriksaan ini, dicatat dalam formulir DL

(14)

Inventarisasi Geometrik Jalan

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan data umum mengenai kondisi perkerasan yang ada dan kondisi geometrik jalan yang bersangkutan.

Pemeriksaan dilakukan dengan metoda yang disederhanakan, yaitu cukup mencatat kondisi rata-rata setiap 1.0 km yang tercatat selama berkendaraan. Data yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah :

1. Jarak antara masing-masing patok kilometer

2. Jenis bahan perkerasan yang ada, misalnya AC, HRS, Nacas,

Lasbutag, Penetrasi Me Adam, Kerikil, Tanah, Soil Cement dan sebagainya.

3. Nilai kekasaran jalan (Road Condition Index), yang dapat diperoleh

dari hasil Survey Roughness Meter atau ditentukan secara visual dengan ketentuan skala sebagai berikut:

RCI KONDISI VISUAL TYPE PERMUKAAN JALAN

8-10

7-8

6-7

Sangat rata dan halus

Sangat baik, rata

Baik.

Hotmix (AC dan HRS) yang baru dibuat / ditingkatkan dengan beberapa lapisan aspal.

Hormix setelah dipakai beberapa tahun atau lapisan tipis Hotmix diatas Penetrasi Me Adam, dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi disekitar ruas jalan yang ditingkatkan.

(15)

5-6

4-5

3-4

2-3 1-2

Cukup, sedikit/tidak ada lubang, permukaan rata. Jelek, kadang-kadang berlubang, tidak rata Rusak, bergelombang dan banyak lubang. Rusak berat. Tidak dapat dilalui kecuali oleh Jeep 4 WD.

Penetrasi Me. Adam Nacas baru atau Lasbutag berumur beberapa tahun. Penetrasi Me. Adam, berumur 2-3 tahun, Nacas lama, jalan kerikil tidak terawat. Penetrasi Me. Adam, Nacas lama, jalan kerikil tidak terawat

Semua type perkerasan yang sudah lama tidak terpelihara

4. Kondisi daerah samping jalan serta sarana utilitas yang ada seperti

saluran samping, gorong-gorong, bahu, berm, kondisi drainase samping, jarak pagar/bangunan pendukung/tebing ke pinggir perkerasan.

5. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus jelas dan sesuai dengan lokasi

yang ditentukan untuk jenis pemeriksaan lainnya.

6. Data yang diperoleh harus dicatat didalam formulir DL 3.1.

7. Membuat foto dokumentasi inventarisasi geometrik jalan minimal 1

(satu) buah foto per kilometer.

8. Foto ditempel pada formulir DL 3.2. dengan mencantumkan hal-hal

yang diperlukan seperti nomor dan nama ruas jalan, arah pengambilan foto, tanggal pengambilan foto dan tinggi petugas yang memegang nomor Sta.

(16)

Pemeriksaan Lokasi Sumber Material

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui informasi mengenai bahan-bahan perkerasan yang dapat dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada ruas-ruas jalan yang akan dikerjakan.

Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah :

1. Jenis bahan untuk perkerasan yang ada, misalnya pasir, kerikil, tanah

timbunan, batu.

2. Lokasi quarry setiap jenis bahan perkerasan berikut perkiraan jumlah

yang ada.

3. Perkiraan harga satuan tiap jenis bahan perkerasan.

4. Perkiraan jarak pengangkutan bahan quarry ke lokasi rencana Base

Camp proyek.

5. Peta lokasi quarry berikut keterangan lokasinya (Km, Sta). 6. Data yang diperoleh dicatat di dalam formulir DL 4.

Inventarisasi Geometrik Jembatan

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi jembatan dengan bentang kurang dari 10 m yang terdapat pada ruas jalan yang ditinjau.

Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah :

1. Nama dan lokasi jembatan

2. Dimensi jembatan yang meliputi bentang, lebar, kebebasan, jenis,

(17)

3. Perkiraan volume pekerjaan bila diperlukan pekerjaan perbaikan

atau pemeliharaan.

4. Detail kondisi struktur dari setiap jembatan dan setiap elemen dalam

struktur yang sangat membutuhkan pengembalian kondisi.

5. Data yang diperoleh dicatat dalam formulir DL 5.1.

6. Foto dokumentasi sebanyak 2 (dua) lembar untuk setiap jembatan

yang diambil dari arah memanjang dan melintang. Foto ditempel pada formulir DL 5.2.

Mengumpulkan data yang lain yang berkaitan dengan ruas jalan yang bersangkutan yang berguna dalam proses perencanaan, misalnya data Roughmeter Survey, data perhitungan lalu lintas, FS dan SEP, peta lokasi dan Iain-Iain.

Survey Topografi

Pengukuran topografi dimaksud untuk mengumpulkan data pengukuran yang cukup untuk kebutuhan perencanaan dan dilakukan pada semua ruas jalan. Detail dari pengukuran ini adalah sebagai berikut:

Pengukuran Polygon dengan ketelitian 1 : 10.000 dan patok-patok permanen harus dipasang dengan interval tidak lebih dari 500 m serta dapat terlihat dengan mudah.

Pengukuran jarak dapat dilakukan secara langsung atau menggunakan titik-titik sementara dan bantuan alat ukur elektronis.

Patok-patok pengukuran dapat berupa :

- Patok beton bertulang dengan ukuran 10 x 10 x 75 cm atau pipa paralon dia

4” yang isis adikan beton, dipasang ditempat yang bebas dari gangguan lalu lintas atau lainnya selama pelaksanaan.

(18)

- Paku yang dipasang pada beton atau cara lainnya pada bangunan-

bangunan tetap seperti abutmen jembatan dan Iain-Iain. Pengukuran harus meliputi:

a. Titik-titik kontrol vertikal dan horizontal berupa patok-patok kayu yang dipasang setiap interval max. 100 m pada rencana as jalan.

Ukuran petak kayu adalah 5 x 7 x 60 cm dan dapat ditancapkan kedalam tanah sedalam 50 cm.

Pada Pengukuran polygon : (i) Titik kontrol horizontal

Pengukuran menggunakan theodolit T2 dengan ketelitian bacaan 1 detik dan ketelitian orde ketiga.

(ii) Titik kontrol vertikal

Pengukuran menggunakan Sipat datar (waterpas) dengan ketelitian 1,5 - 2,5 mm/km, pengukuran dilakukan dengan dua arah.

b. Pengukuran lebar Right of way dengan menyebutkan tata guna tanah serta lainnya seperti pemukiman, sawah dan Iain-Iain.

c. Cross Section

Cross Section dibuat untuk setiap interval 100 m pada tiap-tiap titik kontrol. Lebar Cross Section minimal adalah 25 m kekanan dan kekiri dari As Jalan. d. Perhitungan dan penggambaran peta topografi berdasarkan atas koordinat

(19)

Gambar peta topografi dibuat pada kertas milimeter dengan skala 1 : 1.000 dengan garis contour tiap interval 1 meter. Semua titik-titik kontrol harus dicantumkan dalam gambar.

Penyelidikan Geologi ( Tanah )

Penyelidikan tanah dilakukan pada daerah-daerah yang direlokasi, dengan cara pelaksanaan sebagai berikut:

Penyelidikan tanah untuk daerah yang perlu direlokasi adalah dengan melakukan pemboran yang harus mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

a. Pemboran dilakukan dengan bor tangan (Hand Auger Boring) atau alat bor mesin, sesuai dengan keperluannya.

b. Penanaman dari masing-masing jenis tanah harus dilakukan pada saat itu juga, sesuai dengan kedalaman maupun sifat tanah tersebut yang dapat dilihat secara visual.

c. Apabila tanah yang ada perpotensi longsor/runtuh harus disiapkan alat bor yang dilengkapi casing.

d. Apabila ditemukan air pada lobang bor, maka harus dicatat kedalamannya serta waktu alat bor tersebut menyentuh air.

e. Bila ditemukan lapisan tanah yang mudah terperas (Compressible Strata), maka pemboran harus dilanjutkan untuk mengetahui ketebalannya.

f. Lobang-lobang bor diusahakan sedekat mungkin dengan as jalan dengan interval jarak minimal 250 m1 serta kedalaman rata-rata sebagai berikut:

(20)

- Urugan pada daerah rawa sedalam 2 (dua) kali ukuran tersebut diukur

dari permukaan air.

- Urugan pada daerah biasa, sedalam 2 (dua) meter dari permukaan jalan. Pengambilan dan Pengujian Contoh Tanah

Pengambilan contoh tanah bertujuan untuk penyelidikan tanah tersebut dilaboratorium. Pengambilan contoh tanah dikerjakan dengan cara Disturb dan Undisturb Sample dengan jumlah dan kedalaman yang disesuaikan dengan kebutuhan. Umumnya pada lapisan tanah yang berbeda harus dilakukan pengambilan contoh tanah.

Dalam hal ini dilakukan batasan-batasan sebagai berikut:

a. Pada daerah-daerah yang tanahnya sama, sekurang-kurangnya jarak 3 meter harus diambil 1 buah contoh tanah dari setiap macam lapisan sesuai dengan test yang akan disesuaikan pada petunjuk ini.

b. Pada tempat-tempat dimana terjadi perubahan lapisan tanah, baik kedudukan maupun macamnya harus diambil contoh tanah.

Test Laboratorium

Pelaksanaan test dilaboratorium dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang digunakan dalam perhitungan perencanaan.

Test yang dimaksudkan antara lain meliputi : a. Analisa Saringan

Hasil analisa saringan akan digunakan menentukan cara-cara dan kemungkinan pemadatan lapisan tanah, baik sebagai subgrade maupun sebagai base (Quarry, Materials).

(21)

b. Moisture Content Test

Hasil dari Moisture Content dari contoh tanah tidak terganggu (Undisturb Sample) dipakai pada perhitungan Pavement Design dan Embankment.

c. Compaction Test

Hubungan Moisture Content dan Dry Density akan digunakan pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalan.

d. Atterberg Limits Test

Pengukuran Atterberg Limits Test akan memungkinkan kelengkapan Klasifikasi tanah dan peninjauan untuk Pavement Design dan Embankment.

e. Direct Shear Test / Shear Strength Test / Unconfined Compression Test Penyelidikan ini digunakan terutama untuk menghitung stabilitas lereng-lereng galian dan urugan jalan serta penetapan nilai c dan q. f. CBR Test

Nilai-nilai test digunakan untuk Klasifikasi Daya Dukung Tanah Subgrade. CBR Test hendaknya dikerjakan sesuai dengan CBR Modified AASHTO.

Pemeriksaan Tambahan

Pemeriksaan System Drainase

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi kondisi system drainase yang ada.

(22)

- Bentuk, ukuran dan profil memanjang dari semua salah sepanjang sisi jalan. - Jenis, ukuran, lokasi, panjang dan kondisi dari gorong-gorong melintang

jalan, termasuk detail dari setiap struktur tembok kepala dan lantai apron.

- Lokasi, dimensi dan ukuran/type gorong-gorong tambahan yang

diperlukan.

- Semua data dicatat dalam formulir 4 (DL 6.4.1) dan (DL6.4.2). Pemeriksaan Kestabilan Lereng

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi atas kondisi lereng yang diragukan kestabilannya yang diperkirakan akan membutuhkan pek. perlindungan lereng. Data yang diperoleh dicatat pada formulir DL 6.2. Pemeriksaan Marka Jalan dan Perlengkapan Jalan

Pemeriksaan ini meliputi:

- Lokasi dan detail fungsi dari semua marka jalan yang ada dan tambahan

yang diperlukan.

- Lokasi dan detail dari semua rambu jalan, patok kilometer dan patok

pengaman.

- Lokasi, jenis dan detail kondisi dari semua rel pengaman.

Pemeriksaan Lereng Melintang Jalan

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi kondisi lereng melintang, dilakukan pada bagian jalan yang rata dan terjadi alur yang jelek ataupun lereng melintang yang berbeda secara nyata. Data yang diperoleh dicatat pada formulir DL6.5.

(23)

BAB – G

RENCANA KERJA

ANALISA DATA LAPANGAN, PERENCANAAN DAN GAMBAR-GAMBAR

Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, Konsultan harus mengadakan analisa data dengan mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Analisa Lendutan Balik

Lendutan balik rencana (D) ditentukan berdasarkan formula : D = x + 1.0 s

dimana : D = lendutan balik rencana pada section tertentu x = lendutan balik rata-rata pada section tertentu s = standard deviasi pada section tertentu

Analisa Data CBR

Nilai CBR rencana ditentukan dengan formula : CBR (rencana) = CBR (rata-rata) - Std. Deviasi

Dalam pemakaian kedua formula tersebut, harus diperhatikan batasan-batasan yang berlaku dalam teori statistik.

Analisa data lalu lintas, untuk menghitung besarnya komulatif beban gandar standard selama umur rencana dan menghitung besarnya LHR pada pertengahan umur rencana.

(24)

karakteristik seragam dalam beberapa variabel perencanaan seperti lebar perkerasan yang ada/rencana, lendutan balik rencana atau nilai CBR rencana, nilai baban lalu lintas, perubahan Camber.

Mempelajari kemungkinan pemakaian type bahan perkerasan jalan yang sesuai untuk suatu daerah tertentu. Type perkerasan jalan yang diijinkan dalam perkerasan ini adalah type-type yang sekarang dipakai oleh Dit. Jend. Bina Marga.

Melakukan perencanaan tebal perkerasan tambahan menurut metoda yang telah ditetapkan.

Menganalisa dan memeriksa hasil rencana sehingga diperoleh hasil rencana yang optimal dan selalu memperhatikan batasan-batasan dalam biaya proyek.

Menganalisa dan menghitung volume pekerjaan ikutan (sideworks).

Menyiapkan gambar-gambar standard dan khusus yang diperlukan dalam tiap-tiap pekerjaan.

Gambar-gambar tersebut meliputi:  Plan atau situasi pekerjaan

- Digambar dengan skala 1: 5000

- Lokasi dan nomor titik Horizontal dan vertikal.

- Potongan melintang setiap 100 m dan apabila keadaan jalan yang

direncanakan tidak seragam maka potongan melintang dibuat setiap 50m.

- Rencana tikungan dan lengkung vertikal. - Patok-patok pengukuran.

(25)

 Potongan memanjang

- Digambar dengan skala Horizontal 1 : 500 dan vertikal 1:100. - Penemapatan Tianggi Muka air Normal, serta elevasi jalan.  Kontruksi jalan

- Penjelasan akan lapisan jalan terhadap bangunan bawah dan atas jalan.  Kelengakpan lainnya berupa.

- Simbol simbol lokasi kegiatan.

- Jadwal pelaksanaan dan perkiraaan kuantitas.

B. PENGADAAN DOKUMEN LELANG

Tujuan pekerjaan ini adalah untuk menyiapkan dokumen pelelangan yang diperlukan pada pelelangan pekerjaan.

Dokumen pelelangan terdiri dari beberapa volume yaitu : a. Volume 1 Instruksi Kepada Peserta Lelang

Membuat ketentuan-ketentuan pelelangan yang berlaku menurut ketentuan pemerintah yang terakhir dan bebarapa kondisi tertentu yang ditetapkan oleh badan pemberi bantuan.

b. Volume 2 Syarat-syarat Umum

Memuat syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban Pemberi Tugas maupun Pelaksana Pekerjaan.

(26)

c. Volume 3 Spesifikasi Teknik

Memuat syarat dan ketentuan teknis pelaksanaan pekerjaan baik bersifat umum maupun khusus.

d. Volume 4 Gambar Rencana Konstruksi

Memuat gambar-gambar media A1 dan A3 standard dan khusus yang berlaku untuk setiap proyek.

e. Volume 5 Daftar Kuantitas dan biaya

Semua Dokumen Peielangan harus disesuaikan dengan standard yang digunakan oleh Bina Marga dan keputusan Menteri Pekerjaan Umum yang terakhir menyangkut Peielangan dan Pengelolaan Proyek.

C. PERENCANAAN TEKNIS SELENGKAPNYA Perencanaan dan Perhitungan

Pada tahap perencanaan, Konsultan diwajibkan untuk mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:

1. Mempersiapkan draft detail rencana persetujuan Project Officer.

2. Sesudah persetujuan draft rencana, Konsultan harus mempersiapkan segala perubahan yang dimintakan oleh Project Officer bila ada.

3. Semua rencana dan perhitungan harus sesuai dengan instruksi yang diherikan Project Officer.

4. Konsultan harus yakin bahwa rencana yang diterapkan dapat dilaksanakan oleh Kontraktor lokal.

(27)

Draft Rencana

Draft rencana terdiri dari: A. Gambar

- Semua gambar harus dipersiapkan dalam bentuk format dan

standard sesuai dengan pedoman Bina Marga

- Gambar Typical Cross Section dibuat untuk setiap perubahan

ketebalan perkerasan dan lebarjalan dan bahu jalan.

- Gambar-gambar rencana dan detail < 10 m yang mengalami

penggantian.

- Gambar-gambar rencana dan detail box culvert dan gorong-

gorong yang ukurannya diluar standard Bina Marga. B. Volume

Volume pekerjaan harus ditetapkan untuk setiap ruas jalan. Volume harus dievaluasi dan dikelompokkan kedalam bagian-bagian sebagai berikut:

a. Umum b. Drainage

c. Pekerjaan Tanah d. Perkerasan Berbutir e. Perkerasan dengan Aspal f. Struktur

g. Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor h. Pekerjaan Harian

(28)

C. Perkiraan Biaya

Harga setiap item pekerjaan harus ditetapkan dengan analisa harga satuan didasarkan pada kebutuhan masing-masing elemen seperti tenaga, peralatan, bahan/matehal dan sebagainya.

Metode perhitungan dan harga satuan peralatan harus disesuaikan dengan standard yang digunakan oleh Bina Marga.

Hasil perhitungan harga harus diperbandingkan dengan harga-harga satuan yang ada dari sumber lain (DPU, RBO, dll) dan dihitung kembali bila terdapat perbedaan yang besar.

Biaya pembebasan tanah dapat diperoleh dari Pemerintah setempat. Perkiraan biaya akan meliputi dokumen sebagai berikut:

- Perhitungan Biaya Peralatan

- Perhitungan Jumlah Peralatan per Satuan Kerja - Analisa Harga Satuan

- Perkiraan Volume dan Biaya Proyek

Jadwal pelaksanaan dari paket kontrak harus ditetapkan dengan menunjukkan periode mobilisasi yang diperlukan dan biaya pelaksanaan pertahun.

Laporan Draft Rencana

Konsultan harus mempersiapkan laporan Draft Rencana yang lengkap untuk setiap mas jalan yang dibuat rencana yang terdiri dari:

(29)

1. Laporan perencanaan terdiri dari:

a. Laporan Penelitian/Survey Lapangan b. Perhitungan Perencanaan

c. Gambar Rencana.

2. Analisa Harga Satuan dan Biaya 3. Perkiraan Volume

4. Dokumen Lelang

5. Spesifikasi Khusus (bila ada).

Perhitungan perencanaan harus dapat dimengerti oleh Engineer yang mungkin membutuhkannya dikemudian hari.

Konsultan harus memberi penjelasan kepada Project Officer mengenai Draft Perencanaan untuk mendapat persetujuan dan menyerahkan 1 copy untuk diteliti.

Segala anggapan harus dicatat berikut dimensi, standard referensi serta dilengkapi dengan uraian dan penjelasan menyangkut sumber bahan dan teknik pelaksanaan yang dipertimbangkan.

Bilamana mungkin semua perhitungan disajikan dalam format standard. Setiap laporan harus lengkap dan jelas. Lembar asli dari setiap laporan harus ditandatangani oleh Team Leader dari Konsultan yang bersangkutan.

(30)

BAB – H

JADWAL PELEKSANAAN PEKERJAAN

RENCANA PELAKSANAAN

Uraian Pekerjaan Dan Waktu Pelaksanaan

Rencana kerja disusun berdasarkan bagan alir kegiatan yang merupakan ikhtisar dari Metodologi serta jangka waktu pelaksanaan yang disebutkan dalam Kerangka Acuan Tugas dan faktor-faktor setempat yang mempengaruhi seperti lokasi pekerjaan, keadaan medan, waktu yang tersedia 30hari kalender dan juga kapasitas kerja alat dan staff.

Untuk melaksanakan pekerjaan ini maka pekerjaan lapangan dilaksanakan dengan beberapa team yang bekerja simultan mengingat waktu yang sangat terbatas yang terdiri dari:

- Survei pendahuluan, pengumpulan data dan inventory geometrik - Survei Pengukuran Topografi.

(31)

BAB - I

TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA

UMUM

Bentuk organisasi kerja ini bertitik tolak dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu diselesaikannya Perencanaan teknis jalan dan jembatan.

Pekerjaan ini harus dilaksanakan pada waktu yang terbatas dan mengingat waktu pelaksanaan yang cukup dan juga lokasi yang tidak menyebar maka Konsultan merencanakan akan membentuk team yang sebagaimana tertera dalam KAK.

Organisasi disusun berdasarkan Kerangka Acuan Tugas yang dimaksudkan untuk menampung dan dapat meng-koordinasikan seluruh kegiatan Perencanaan Teknis Jalan secara terpadu.

Untuk mencapai sasaran diperlukan koordinasi yang terkendali antara Konsultan dengan pemberi tugas serta pengaturan semua kegiatan dari pelbagai bagian secara sistematis.

DAFTAR TENAGA AHLI

Untuk menangani tugas pelaksanaan pekerjaan, Konsultan mengusulkan Daftar Tenaga seperti tercantum pada tabel pada halaman berikut dimana personil tersebut masing-masing sudah berpengalaman didalam bidangnya sehingga kami yakin akan dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan ini dengan hasil yang memuaskan.

Dengan struktur dan tata kerja tersebut maka diharapkan pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan sempurna dan tepat pada waktunya sesuai

(32)

Kerangka Acuan Tugas.

Jumlah tenaga yang akan ditempatkan untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

- 1 orang Highway Engineer - 1 orang Geodetic Engineer

- Jika diperlukan maka kami akan memperbantukan beberapa Tenaga

Assistant Engineer seperti Ass. Bridge Engineer dan Ass. Highway Engineer.

- Dibantu tenaga pendukung yang jumlahnya akan disesuaikan dengan

kebutuhan lapangan untuk memenuhi jadwal yang tidak ditetapkan pada Kerangka Acuan Kerja antara lain:

- Teknisi Sondir & Boring - Teknisi Laboratorium - Draftman

- Operator Komputer

URAIAN TUGAS

HIGHWAY/COST ENGINEER (AHLI TEKNIK JALAN RAYA)

Sarjana Teknik Sipil, berpengalaman dalam bidang perencanaan jalan raya serta bangunan-bangunan pelengkapnya termasuk pengambilan data dilapangan dan analisanya. Dibawah koordinasi Team Leader bertindak sebagai pimpinan team dalam pekerjaan Perencanaan Teknis Jalan.

(33)

Tugas dan tanggung jawabnya meliputi :

1. Mengendalikan dan mengatur personil yang mengadakan survey

dilapangan dan analisa di kantor.

2. Membuat perencanaan teknik jalan meliputi perencanaan geonmetrik

dan perkerasan.

3. Bertanggung jawab atas semua hasil perhitungan dan analisa yang

berkaitan dengan perencanaan teknik jalan.

4. Membuat spesifikasi dan hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan

phisik jalan.

5. Membuat laporan dan analisa teknis atas perencanana jalan serta

bangunan pelengkapnya.

6. Membantu Team Leader dalam menyusun semua laporan yang

berkaitan dengan perencanaan teknik jalan.

GEODETIC ENGINEER/AHLI GEODESI

Sarjana Teknik yang berpengalaman dalam bidang pemetaan dan pengukuran, mengetahui dengan baik proses perencanaan Alignment Horizontal/Vertikal dari Kontruksi Jalan Raya dengan segala permasalahannya.

Tugas dan kewajibannya meliputi :

1. Bertanggung jawab terhadap pengukuran topografi dan memimpin

tenaga surveyor.

(34)

pengukuran/pemetaan Topography, pemetaan Centre Line dan patok- patok Referensi.

3. Mempersiapkan dan memeriksa semua gambar hasil pengukuran yang

diperlukan.

4. Mempersiapkan dan memeriksa kebenaran semua data hasil survey

pemetaan/pengukuran.

5. Menunjang pelaksanaan tugas-tugas dalam perencanaan yang

berkaitan dengan aspek topographi.

ASS. HIGHWAY ENGINEER, ASS. SOIL ENGINEER, ASS. GEODETIC ENGINEER

Sarjana Teknik Sipil, yang masing-masing diperbantukan kepada Engineer sesuai bidang disebutkan diatas berpengalaman dibidang perencanaan bangunan sipil khususnya bangunan jembatan dan proyek jalan raya.

SURVEYOR DAN TEKNISI LAPANGAN

Berpengalaman dalam bidang pelaksanaan pekerjaan penyelidikan lapangan untuk pekerjaan sipil khususnya gedung dan teknik jalan raya, termasuk pemeriksaan kekuatan jalan dengan alat Benkelman Beam, Dynamic Cone Penetrometer, Pengukuran Geodesi, Survey Material.

Tugas dan tanggung jawabnya :

mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dari lapangan dan bertanggung jawab atas ketelitian hasil yang didapat.

(35)

BAB - J

JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

Adapun daftar rencana penugasan tenaga ahli adalah sebagai berikut : ( terlampir )

(36)

BAB - K

STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

Berdasarkan pertimbangan tersebut maka kami susun Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan ini seperti Bagan pada lampiran bab ini.

(37)

BAB - L

METODOLOGI PENYAJIAN LAPORAN

Sesuai dengan yang dinyatakan dalam Kerangka Acuan Tugas, bahwa Konsultan diwajibkan untuk menyiapkan laporan-laporan yang direncanakan akan dilaksanakan sebagai berikut:

a) LAPORAN BULANAN

Merupakan ringkasan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan setiap bulan, total kemajuan sejak permulaan dan melaporkan keterlambatan yang terjadi dengan menyebutkan penyebabnya, selanjutnya saran-saran untuk mengatasinya dan tindakan yang telah dilakukan. Rencana kerja bulan berikutnya dan serta revisi yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.

b) LAPORAN SURVEY PENDAHULUAN

Merupakan laporan hasil survey pendahuluan dimana harus tercantum semua data yang didapat selama survey pendahuluan termasuk data relokasi, erosi dan banjir, harga satuan/upah lokasi material dan Iain-Iain yang diperlukan dalam perencanaan maupun kebutuhan pada saat masa konstruksi nantinya.

c) LAPORAN FINAL ENGINEERING PERENCANAAN TEKNIK JALAN

Pada prinsipnya susunan dan bentuk laporan ini sama dengan perencanaan jalan akan tetapi dalam hal ini secara khusus terdiri atas ringkasan uraian dari laporan survey pendahuluan, pengolahannya, perhitungan perencanaan beserta uraiannya dan rumus-rumus yang dipakai serta hasil-hasil perhitungan tersebut. Laporan Final Engineering ini terdiri atas :

(38)

JILID A - AWAL / UMUM

Dalam Laporan ini berisi uraian tentang :

- Data Perencanaan - Perhitungan struktur - Perhitungan drainase - Perhitungan pavement - Perkiraan biaya

JILID B - LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH

Dalam laporan ini tercakup tentang hal-hal:

- Rekomendasi hasil penyelidikan tanah beserta usulan kekuatan

fondasi

- Denah/potongan dan lokasi titik-titik bor dan sondir hasil

pengujian laboratorium

- dan hal yang terkait dengan pemakaian bahan JILID C - ANALISA HIDROLOGI

Dalam laporan ini diuraikan data perhitungan serta asumsi yang dibuat dalam analisa hidrologi, beserta kesimpulan serta rekomendasi hasil analisa tersebut.

JILID D - ENGINEER ESTIMATE

Berisi data kuantitas dan perincian biaya, analisa harga satuan analisa biaya peralatan, data harga upah dan bahan serta quarry yang dipakai.

Disamping laporan tersebut diatas maka dibuatkan juga foto album yang berisi data yang diperlukan antara lain kondisi jalan lama atau quarry yang ada, letak patok-patok ikat permanen dan Iain-Iain.

(39)

DED Jalan Lingkungan DPRD Kab, Siak

BAB - M

STAF PENDUKUNG

Selain dari para staf ahli, guna akelancanaran dan pencapaian progres kerja yang baik perlu adayanya didukung oleh staf pendukung sperti :

SURVEYOR DAN TEKNISI LAPANGAN

Berpengalaman dalam bidang pelaksanaan pekerjaan penyelidikan lapangan untuk pekerjaan sipil khususnya gedung dan teknik jalan raya, termasuk pemeriksaan kekuatan jalan dengan alat Benkelman Beam, Dynamic Cone Penetrometer, Pengukuran Geodesi, Survey Material.

Tugas dan tanggung jawabnya :

mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dari lapangan dan bertanggung jawab atas ketelitian hasil yang didapat.

DRAFTMAN (JURU GAMBAR)

Mempunyai pengalaman daiam bidang pembuatan gambar-gambar teknik sipil khususnya jembatan dan jalan raya. Dapat bekerja dengan cepat, tingkat ketelitian yang tinggi. Mempunyai latar belakang pendidikan minimal STM. Juru Gambar bertanggung jawab atas pembuatan gambar-gambar yang dibutuhkan.

LABORATORIUM TECHNICIAN

Posisi ini akan dijabat oleh seorang personil yang mempunyai ijazah SMA/STM dalam pengalaman bidang pengujian laboratorim mekanika tanah.

(40)

Tugas dan tanggung jawabnya meliputi :

1. Dibawah pengarahan Ahli Mekanika Tanah bertugas mengawasi/ mengendalikan pengoperasian pengujian laboratorium yang dilaksanakan.

2. Menghimpun semua data-data pengujian laboratorium dan melaporkannya kepada Ahli Mekanika Tanah.

(41)

BAB - N

FASILITAS PENDUKUNG

Peralatan yang akan digunakan oleh Konsultan dalam pekerjaan Perencanaan Teknik Jalan ini adalah sebagai berikut:

- GPS - 1 unit

- Alat Benkleman Beam - 1 unit

- Alat Dynamic Cone Penetrometer - 1 unit

- Theodolit - 2 set

- Waterpass - 2 set

- Kamera - 2 unit

- Personel Komputer + printer - 2 set

- Meja gambar & Peralatan gambar - 6 set

- Kendaraan roda 4 - 3 unit

- Truck - 1 unit

- Fasilitas laboratorium Mekanika Tanah - 1 set

Semua peralatan tersebut adalah milik sendiri kecuali truck, fasilitas laboratorium Mekanika Tanah yang rencananya akan disewa.

Dengan perlengkapan diatas kami yakin pekerjaan Perencanaan Teknik ini akan dapat dilaksanakan dan diselesaikan tepat waktu dan memenuhi persyaratan sesuai kerangka acuan tugas.

(42)

BAB - O

PENUTUP

Demikianlah Usulan Teknis Perencanaan Jalan dan Jembatan disusun guna memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), dan dengan harapan agar kiranya perusahaan kami dapat dipercaya dapat melaksanakan kegiatan tersebut diatas.

Pekanbaru, 21 April 2008

CV. MITRATAMA TEKNIK KONSULTAN

Ir. Rizal Effendi Direktur

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan saudara masuk dalam Calon Daftar Pendek untuk pekerjaan tersebut di atas, Untuk itu kami mengundang saudara untuk

Sehubungan dengan pelaksanaan Seleksi Umum Prakualifikasi Jasa Konsultansi yang dilaksanakan oleh Pokja ULP Dinas Pekerjaan Umum Kab.. Buru Selatan Paket Pekerjaan

Berdasarkan Hasil Penetapan Peringkat Peknis maka Pokja 3 ULP Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah memberitahukan / mengumumkan Peringkat Teknis Pekerjaan tersebut diatas sebagai

BM.12/PPT/POKJA III/MT/X/2017 maka Pokja III ULP Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah memberitahukan / mengumumkan Peringkat Teknis Pekerjaan tersebut diatas sebagai berikut :.

Berdasarkan Surat Keputusan Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Pekerjaan Umum

Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan data koordinat dan ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana jembatan di dalam koridor yang ditetapkan

- merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan perencanaan teknis jalan yang mencakup pelaksanaan survey, pemilihan trase, perencanaan geometrik,

Pada bulan ke-9 hingga bulan ke-15 terdapat kecenderungan bahwa nilai pekerjaan yang dilaksanakan atau BCWP lebih rendah dari rencana pengeluaran biaya atau BCWS, namun nilai pekerjaan