• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI, KEBIJAKAN & PROGRAM PENGEMBANGAN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI, KEBIJAKAN & PROGRAM PENGEMBANGAN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1

STRATEGI, KEBIJAKAN & PROGRAM

(2)

2

1

2

3

•

Perkembangan EKSyar di negara lain sudah lebih maju.

•

Key Success Factors negara lain dalam pengembangan

EKSyar.

Ekonomi dan Keuangan Syariah (EKSyar) Global

•

Tantangan & peluang global: potensi Indonesia sebagai pasar & pemain

industri halal.

•

Tantangan & peluang domestik: lebarnya kesenjangan & potensi ZISWAF

Urgensi Program Pengembangan EKSyar

•

Tiga pilar pengembangan, strategi utama dan pendukung.

•

Peta kolaborasi antar instansi.

•

Kerjasama nasional dan internasional.

(3)

Sumber: Laporan GIEI-Thompson Reuters 2014 s.d 2017, diolah

I

II

III

IV

Kuadran II

(Lower expenditure, Top Player)

Kuadran I

(Lower expenditure, Low Player)

Kuadran III

(Higher expenditure, Top Player)

Kuadran IV

(Higher expenditure, Low Player) Industry 2015 2021 Indonesia Expend. Rank Player Rank

Halal Food 1,17 1,91 0,16 1

-Islamic Finance 2,00 3,46 0,02 10 10

Halal Travel 0,15 0,24 0,01 5

-Halal Fashion 0,24 0,37 0,01 5

-Halal Media &

Recreational 0,19 0,26 0,01 6

-Halal Pharmacy &

Cosmetics 0,08 0,13 0,01 4 8

TOTAL (USD trillion) 3,84 6,38 0,22 -

-Total Expenditure for Muslim Market dan Ranking Indonesia

INDONESIA

Masuk

Top 10 Expenditure di tiap industri

, namun

tidak

sebagai player

.

3

2 1

3

(4)

Dicanangkan sebagai

Program

Nasional

.

Political will

yang sangat kuat

dengan

dukungan penuh

Pemerintah secara konsisten

.

Pembentukkan

badan khusus/komite

nasional

untuk

akselerasi dan

koordinasi lintas kementerian/otoritas

.

Fokus

memanfaatkan

endowment

comparative & competitive

advantage

suatu negara

.

Program yang menyeluruh

mencakup reformasi struktural

pemerintah, maupun paradigma

masyarakat.

KUWAIT

ARAB SAUDI

UNI EMIRAT ARAB

BAHRAIN

MALAYSIA

KEY SUCCESS FACTORS PENGEMBANGAN EKSYAR DI NEGARA LAIN

(5)

KINERJA ZISWAF MENUTUP KESENJANGAN BELUM OPTIMAL

5 1 Peraturan Pemerintah (Kelembagaan BAZNAS) 1 Instruksi Presiden (Otimalisasi Pengumpulan Zakat) 6 Peraturan Baznas (Kelembagaan dan operasional BAZDA dan LAZ) 1 Peraturan pemerintah (tantang wakaf) 2 Peraturan Menteri Agama (tata cara perwakafan dan administrasi pendaftaran wakaf uang) 3 Peraturan BWI (Prosedur perubahan status wakaf, pergantian nazhir, dan Pengelolaan wakaf uang)

Peraturan turunan UU No. 41 tahun 2004 tentang Wakaf Peraturan turunan UU No. 23 tahun 2011 tentang Zakat

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 0 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000 80.000

Pengumpulan zakat Potensi zakat Kebutuhan gap kemiskinan

Rp

miliar

Nazhir wakaf uang 135

Lembaga keuangan 18 13.3%

Non lembaga keuangan 117 86.7%

Yang melaporkan pengumpulan wakaf uang 52 38.5%

Jumlah Tanah Wakaf (ha) 435768

Sudah bersertifikat 287160 65.9%

Belum bersertifikat 148608 34.1%

Sudah dalam proses AIW 73090 49.2%

Belum proses AIW 19403 13.1%

Tidak jelas 56115 37.8%

(6)

POTENSI PEMANFAATAN ASET WAKAF SANGAT BESAR TERUTAMA DI WILAYAH DENGAN TINGKAT KETIMPANGAN YANG TINGGI

6

Jumlah Tanah Wakaf Indeks Gini 1058 > 0.39 >1058-2512 >0.36-0.39 >2512-7054.5 >0.335-0.36

(7)

7

SWOT ANALYSIS



Posisi Indonesia bukan sebagai player di

sebagian besar industri halal global



Beragamnya mazhab fiqih



Pengembangan EKSyar di negara lain lebih

maju



Lebarnya kesenjangan



Tingginya konsentrasi usaha



Masih rendahnya literasi/pemahaman

masyarakat terhadap EKSyar



Upaya pengembangan kurang terkoordinasi

STRENGHTS

WEAKNESSES

THREATS

OPPORTUNITIES



Besarnya pasar industri halal global



Pesatnya perkembangan EKSyar global



Membaiknya kepercayaan dunia

internasionl terhadap ekonomi Indonesia

 Besarnya pasar domestik industri halal

 Berdirinya KNKS

 Besarnya potensi ekonomi lembaga pendidikan Islam/pesantren

 Potensi ZISWAF yang besar dan telah disusunnya kerangka governance sektor keuangan sosial syariah (ZCP – WCP)

(8)

KERANGKA PIKIR PENGEMBANGAN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH

STRATEGI UTAMA

STRATEGI PENDUKUNG

1. Pemberdayaan Ekonomi Syariah 2. Pendalaman Pasar Keuangan Syariah 3. Penguatan Riset, Asesmen dan Edukasi

Ekonomi dan Keuangan Syariah

1. Kebijakan EKSYAR Daerah 2. Kebijakan EKSYAR Internasional

3. Proker pendukung: SDI, Data & Informasi dan Koordinasi & Kerjasama

KONDISI YANG DIHARAPKAN

TANTANGAN

TANTANGAN PELUANG

PELUANG

Lingkungan Nasional

• Besarnya potensi ekonomi

syariah global.

• Pesatnya pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah global.

• Beragamnya mazhab fiqih.

• Sudah majunya tahap program pengembangan EKSyar di negara lain.

• Berdirinya KNKS.

• Besarnya pasar halal domestik. • Besarnya potensi ZISWAF • Pembentukan KEKS

• Melebarnya kesenjangan.

• Tingginya konsentrasi usaha.

• Rendahnya literasi eksyar

1. Tingkat pemahaman Eksyar yang rendah 2. Kondisi ekonomi syariah

Share usaha syariah yang rendah. Top 10 Expenditure (GIEI) di tiap halal industry namun tidak sebagai top player.

3. Keuangan syariahyang masih didominasi sektor perbankan dengan share perbankan syariah yg rendah (5.12%)

4. Tingkat dan pemanfaatan ZISWAF yang belum optimal.Dengan pengumpulan yang masih rendah dan penyaluran ke sektor produktif yang belum optimal.

5. Kebijakan danpolitical willyang belum kuat, belum ada instansi dan inisiatif khusus.

1. Tingkat pemahaman

• Tingkat literasi Eksyar yang tinggi

2. Kondisi ekonomi syariah

• Meningkatnya share usaha syariah thd perekonomian nasional (% share thd PDB)

• Top 10 player di tiap halal industry

3. Keuangan syariah

• Meningkatnya share keuangan syariah mencapai (% total keuangan).

• Meningkatnya share outstanding pasar uang syariah.

4. Optimalisasipengumpulan dan penyaluran dana ZISWAF

5. Kebijakan Eksyar sebagai bagian dari kebijakan nasional dan internasional

KONDISI SAAT INI

Lingkungan Global

(9)

9 9

Kebijakan Eksyar Nasional

Kebijakan Eksyar Daerah Kebijakan Eksyar Internasional

Sumber Daya Insani

Data dan Informasi

Koordinasi dan Kerjasama

Halal Supply Chain Kelembagaan Infrastruktur Pendukung Instrumen Infrastruktur Regulasi Basis Investor Riset dan Asesmen Edukasi

Pert. Aset Usaha Syariah (%/Th)

Share Keu. Syariah (% Total Keu.)

Share outstandingsektor

uang syariah (% PDB) Indeks Literasi InternasionalInisiasi

Pemberdayaan Ekonomi Syariah Penguatan Riset, Asesmen & Edukasi Pendalaman Sektor Keuangan Syariah Peningkatan Aset Usaha Syariah Pembiayaan Keuangan Syariah Tk. Kedalaman

Pasar Keuangan Tk. Literasi Int’l Standing

Berkembangnya ekonomi dan keuangan Indonesia yang adil,

bertumbuh sepadan, dan berkesinambungan sesuai dengan nilai-nilai syariah

Target

Capaian

Indikator

Utama

Strategi

Utama

Program

Kerja

Utama

Strategi

Dasar

(10)

STRATEGI UTAMA

STRATEGI PENDUKUNG 1. Penetapan sektor usaha halal yang

menjadi prioritas yaitu Integrated Farming, food and fashion, wisata, dan renewable energy.

2. Pengembangan model-model usaha syariah untuk diimplementasikan secara nasional.

3. Pengembangan model usaha champion dan linkage antara UMK dan UMB.

4. Penguatan outlet pasar termasuk virtual market (DN dan LN).

5. Penguatan kerangka regulasi dan standarisasi (tmk market code of conduct, persaingan usaha, dll) 6. Penguatan dukungan kelembagaan

(asosiasi WIIB, KEK, BMT, dll) dan koordinasi serta kolaborasi antar

stakeholder, pelaku usaha, regulator, dll)

KONDISI YANG DIHARAPKAN 1. Variasi usaha halal masih terbatas

dan terkonsentrasi pada sektor tertentu.

2. Awareness pengusaha dan dukungan regulator belum optimal

3. Belum optimalnya :

a. Sinergi dan kolaborasi antara Usaha Mikro Kecil dengan Usaha Menengah Besar

b. Pemberdayaan ekonomi di pesantren/lembaga pendidikan Islam

4. Kerangka ketentuan, fatwa dan

standarisasi yang belum memadai dan terintegrasi

5. Data aset dan usaha syariah masih terbatas

1. Pertumbuhan asset usaha syariah meningkat rata-rata 15-20%

pertahun.

2. Dominasi ekonomi syariah terhadap perekonomian nasioan (> 50% PDB) 3. Kebijakan bisnis halal yang

komprehensif

4. Integrasi dan sinergi antara usaha mikro kecil (termasuk lembaga pendidikan Islam/pesantren) dan usaha menengah

5. Koordinasi dan kolaborasi antara stakeholder dengan dukungan penuh fatwa/regulasi/dan standarisasasi

KONDISI SAAT INI

10 10

(11)

11

11

CONTOH MODEL PEMBERDAYAAN EKONOMI SYARIAH

OPTIMALSISASI DANA INFAQ SHODAQOH LAZISMU

Social-Preneur Industrial-Preneur NT1 Tangkap dg bubu NT2 NT3 Low Tech / alat tangkap bubu Nelayan

Low Tech/ alat sederhana Ficking Kel. Nelayan Low Tech / Freezer Cold Chain BTM -Miniplant Skill Provider NT4 NT5 High Tech – Capiltal Intensif Sterilisasi & Pasteurisasi KORPORASI High Tech – Capiltal Intensif Casing, Packing & Stuffing Proses Pengapalan (ekspor) Nelayan Industri Low Tech / Penyortiran BTM -Miniplant Infaq & Shodaqoh Importir-USA Aliran uang (Rp)-Redistribusi Modal Aliran Pengetahuan (Rp)-Redistribusi Pengetahuan Koordinasi, Pemantauan (negotiating power) Aliran Pasar-Akses pasar

Dengan memperbaiki Rantai Nilai Tambah (NT) distribusi kesejahteraan dapat diperbaiki.

(12)

12

12

CONTOH MODEL PEMBERDAYAAN EKONOMI SYARIAH

OPTIMALSISASI DANA ZAKAT PRODUKTIF

Dengan memperbaiki Rantai Nilai Tambah (NT) distribusi kesejahteraan dapat diperbaiki.

(Nilai Tambah Petani)> (Nilai Tambah Pedagang)

Petani

Pedagang

Low Tech

Alat sederhana

Petani &

buruh Petani &

buruh Skill Provider NT3 NT4 NT5 Kel. Usaha Bersama Gabah/ padi Pengepul Beras Pasar Induk Low Tech Alat sederhana Kel. Usaha Bersama Low Tech / Alat

sederhana 120 Hr 20 Hr NT2 Petani Pedagang NT1 85 Hr Zakat Produktif Low Tech Lumbung NT6 Konsumsi Masyarakat Konsumen Pendamping -Dasamas (Dai Sahabat Masyarakat) 12 Aliran uang (Rp)-Redistribusi Modal Aliran Pengetahuan (Rp)-Redistribusi Pengetahuan Koordinasi, Pemantauan (negotiating power) Aliran Pasar-Akses pasar

(13)

13

CONTOH MODEL PEMBERDAYAAN EKONOMI SYARIAH

PEMBERDAYAAN EKONOMI PESANTREN

Dengan memperbaiki Rantai Nilai Tambah (NT) distribusi kesejahteraan dapat diperbaiki.

(Nilai Pesantren Binaan)> (Nilai Tambah Pengumpul-Pasar)

Pesantren Binaan

Pesantren Mentor

Hasil Pengolahan Sampah Hasil Pengolahan Sampah Pengumpulan Sampah Low Tech Alat sederhana Santri Santri Skill Provider NA3 NA4 Capital Intensif Pesantren Mentor Capital Intensif Pasar Low Tech Alat sederhana Pesantren Petani Pedagang

CSR

Hasil Pengolahan Sampah NA5 Capital Intensif Industri Aliran Pengetahuan (Rp)-Redistribusi Pengetahuan Konsumen Sampah Pemisahan Sampah (Sortasi) Sampah yang siap diolah Hasil Pengolahan sampah Proses Pengolahan Sampah Low/high Tech Alat sederhana Pesantren LEMBAGA/ PERUSAHAAN/INSTANSI Pendamping

1

2

3

Pesantren Binaan memiliki

pilihan untuk akses pasar :

1. Pesantren Mentor

2. Pasar

3. Industri

NT1 NT2 Aliran uang (Rp)-Redistribusi Modal Koordinasi, Pemantauan (negotiating power)

(14)

STRATEGI UTAMA

STRATEGI PENDUKUNG 1. Pengembangan, penguatan dan

perluasan instrumen, mekanisme transaksi, infrastruktur pasar keuangan syariah.

2. Peningkatan dan penguatan investor confidence dan jumlah potensial issuer

3. Penguatan dan perluasan

dukungan pasar keuangan syariah global, serta kerjasama domestik dan Internasional.

4. Pengembangan, penguatan dan perluasan pengaturan &

pengawasan pasar keuangan, moneter syariah dan sektor sosial syariah

KONDISI YANG DIHARAPKAN

1. Pasar keuangan syariah belum dalam dan berkembang:

• Variasi instrumen masih terbatas • Volume dan frekuensi transaksi

belum signifikan.

• Infrastruktur masih terbatas. • Investor syariah belum dominan. 2. Potensi Islamic social fund belum

dioptimalkan.

• Aset sosial syariah: tanah, bangunan wakaf, dll belum optimal.

• Penghimpunan dan pengelolaan dana sosial syariah (infaq, shodaqoh, zakat, dll) belum optimal

3. Sektor keuangan belum link dengan sektor riil

1. Share keuangan syariah 10%-20% dari keuangan

konvensional.

2. Share pasar uang syariah 1%-2% dari GDP.

3. Realisasi pembiayaan syariah di sektor ekonomi strategis. 4. Kepercayaan dan keterlibatan

investor dan publik yang semakin meningkat. 5. Mitigasi risiko likuiditas

dengan instrumen dan mekanisme syariah.

6. Optimalisasi pengumpulan dan penyaluran dana ZISWAF KONDISI SAAT INI

14 14

(15)

15

* Menurut RPJMN 2015-2019, dibutuhkan dana sekitar Rp4796 triliun (Sumber: Bappenas- JICA, 2014)

PEMENUHAN PEMBIAYAAN EKONOMI : PEMERINTAH DAN SWASTA

Pembiayaan Proyek Strategis

Nasional dan Prioritas*

Pembiayaan

Lainnya (3%)

Pembiayaan dari

Perbankan (74%)

Pembiayaan dari

Non Bank (23%)

Perbankan Konvensional (95%) Perbankan Syariah (5%) Equity (56%) Obligasi Korporasi (40%)

Pembiayaan dari

Pemerintah

Obligasi Konvensional (96%) Obligasi Syariah (4%) Surat Utang

Negara (86%) Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) (14%)

Saham Syariah (56%) Saham

Konvensional (44%)

Pemerintah

Swasta

•

Pemenuhan kebutuhan pembiayaan nasional

dari keuangan syariah, masih terbatas dari: (i)

perbankan syariah, (ii) sukuk (korporasi dan

SBSN) dan saham syariah.

•

Namun demikian, pangsa pasar SBSN masih

+/- 14%, perbankan syariah +/- 5%, sukuk

korporasi +/- 4% dan saham syariah +/-56%.

(16)

16 Keuangan Komersial Syariah* Keuangan Sosial Islam** Penguatan Basis Investor

*Kerjasama dengan OJK, Kementerian Keuangan, asosiasi, Industri, Lembaga Internasional dan instansi terkait. Kerjasama dengan BAZNAS, LAZ, BWI, Kemenag, Kemenkeu dan instansi terkait lainnya

Penguatan Regulasi Penguatan Infrastruktur Pengembangan Instrumen Keuangan Sosial Penguatan Infrastruktur Dana Sosial Penguatan Basis Muzzaki/donatur Pasar Uang Syariah Operasi Moneter Syariah Pasar Valas

Syariah SukukPasar Fisik/AsetWakaf

Dana Sosial lain: Infaq, shodaqoh, hibah, dll Dukungan bagi regulasi Kelebihan Likuiditas di Perekonomian

Manajemen

Keuangan Konvensional

Link dan berbasis

Sektor Ril

- Instrumen moneter - Instrumen pasar uang - Instrumen pasar forex - Instrumen pasar sukuk - Instrumen social fund

- Islamic market ethic - Islamic benchmark rate - Settlement system - Kontrak Repo - Treasury certification - Kustodian - Investor domestik -Bank -,Non Bank - Individual -Pemerintah -Quasy Pemerintah - Regulasi di pasar sekunder - Regulasi di pasar perdana

- Sukuk wakaf (BUMN) - Sukuk wakaf

korporasi - Sukuk tabarru (lembaga sosial Islam)

- Sistem informasi dan monitoring zakat - Sistem informasi dan monitoring wakaf - Penguatan sosialisasi - Kerjasama kelembagaan (Baznas, BWI, dll) - Kerangka aturan sektor zakat - Kerangka aturan sektor wakaf Pengembangan Instrumen Wakaf Uang

Manajemen

Keuangan Islam

Kesejahteraan Ekonomi dan Sosial - Repo syariah - SIMA dan SIKA - TD valas syariah - NCD syariah - Hedging syariah

- Mini MRA syariah - iCOC

- BI-SSSS repo syariah - PSAK waad

- Index sektor riil

- e-learning syariah - Sosialisasi dan edukasi - ISEF

- Festival Ekonomi dan keuangan syariah

- PBI repo syariah - PBI hedging syariah - PBI PLJPS

- PBI sertifikasi treasuri

- Model Sukuk linked wakaf

- Panduan penerbitan Sukuk korporasi untuk lembaga sosial Islami

- Sistem informasi zakat BI (integrasi perbankan

dan lembacga zakat nasional)

- Sosialisasi zakat di ISEF - Festival syariah

(termasuk dana sosial) di KPW DN)

-Zakat core principle - Awqf core priciples

(17)

STRATEGI UTAMA

1. Penguatan riset pemberdayaan ekonomi syariah dan pendalaman pasar keuangan syariah.

2. Standarisasi dan pengembangan kurikulum pengajaran.

3. Pengembangan modul pengajaran, buku referensi dan e-learning baik untuk akademik maupun populer. 4. Pengembangan dan pengayaan

program vokasi maupun profesi. 5. Peningkatan sosialisai dan edukasi

masyarakat secara menyeluruh, kontinu dan terintegrasi.

KONDISI YANG DIHARAPKAN 1. Pemahaman terhadap bentuk

usaha syariah dan model usaha halal masih terbatas. 2. Beragamnya kurikulum

pengajaran ekonomi syariah. 3. Sistem pendidikan formal dan

non formal belum cukup mendukung kebutuhan industri atau tataran implementasi.

4. Pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait ekonomi dan keuangan syariah masih terbatas.

KONDISI SAAT INI

17 17

PILAR 3 PENGUATAN RISET, ASESMEN & EDUKASI EKSYAR

1. Policy based research sudah terbangun dan meluas.

2. Tersedianya berbagai model usaha syariah yang telah diimplementasikan dan siap direplikasi.

3. Sistem pendidikan formal dan non formal yang mendukung implementasi dan

pengembangan Eksyar. 4. Peningkatan pemahaman

masyarakat (literasi) terhadap ekononi dan keuangan

(18)

• Sertifikasi: − Islamic finance − Islamic social finance − dealer syariah − auditor produk halal − dll

RISET &

ASESMEN

EDUKASI &

SOSIALISASI

NON FORMAL FORMAL

Peningkatan Kompetensi Peningkatan

Awareness

UMUM SD, SMP, SMA,AKADEMIK

Universitas VOKASI SMK, Politeknik, Praktik Kerja PROFESI Sertifikasi

Riset & Asesmen Pemberdayaan Ekonomi Syariah

Riset & Asesmen Pendalaman Pasar Keuangan Syariah

Peningkatan Literasi EKSYAR

KHUSUS 18 • Standarisasi & pengembangan kurikulum. • Pengayaan program vokasi • Pengembangan bahan ajar, buku referensi, e-learning

• TOT guru, pengajar

• Program

kewirausahaan

• Program magang pada:

−LAZ

−sekolah Islam & pesantren −industri halal • Sosialisasi: − Pemda − Forum daerah − Asosiasi/ kelompok masyarakat − Kelompok profesi • Gerakan sosialisasi massal • Buku referensi populer • Kerjasama riset: − PAU − Forum ahli − Lembaga riset internasional

(19)

Termasuk dalam Dewan Pengarah KNKS

Area kerjasama:

Pilar 2

Pilar 1 Pilar 3

Area kerjasama:

Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3

PKES

kerjasama dengan Asosiasi Masyarakat 19 Area kerjasama: Pilar 2 Area kerjasama: Pilar 2 Pilar 1 Pilar 3 Bappenas Area kerjasama: Pilar 2 Pilar 1 Kemenkeu Area kerjasama: Pilar 3 Pilar 1 Kemenag Area kerjasama: Pilar 2 Pilar 1 Pilar 3 MUI Kemenpar Kemendes BPN ESDM Pertanian Kemendikbud

ICMI

Area kerjasama: Pilar 2 Pilar 1 Pilar 3

PETA KERJASAMA INSTITUSI TERKAIT PENGEMBANGAN EKSYAR DI INDONESIA

KNKS

Area kerjasama: Pilar 2 Pilar 3 Area kerjasama: Pilar 2 Pilar 1 Pilar 3 Area kerjasama: Pilar 2 Pilar 1 Pilar 3 Kemenko Perekonomian Area kerjasama: Pilar 2 Pilar 1 Kemenkop dan UMKM Pilar 2 Area kerjasama: Pilar 1 Pilar 1

(20)

20

BERBAGAI KERJASAMA INTERNASIONAL

Posisi Indonesia dalam Global Halal Supply Chain

Positioning

Kerjasama inisiatif pendirian World Islamic Investment Bank (Kemenkeu, BI, OJK)

WIIB

Penyusunan dan

pengembangan ZCP & WCP (BAZNAS, BWI, BI)

Standard & Regulasi

Keikutsertaan aktif dalam IFSB, IILM, IIFM dan kerjasama strategis dengan IDB (BI, OJK, Kemenkeu)

Peran Fora International

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Beban terpasang dari suatu sistem adalah jumlah total daya dari seluruh peralatan sesuai dengan kW atau kVA yang tertulis pada papan nama (name plate ) peralatan yang

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai

Pada pemeriksaan fisik, didapatkan kedua kavum nasi sempit, terdapat pembengkakan septum nasi bilateral dengan permukaan licin, berwarna kemerahan serta terdapat nyeri tekan

Penelitian yang dilaksanakan di kelompok A BA ‘Aisyiyah Kalikotes I Klaten sebanyak dua siklus dengan enam kali pertemuan serta adanya analisis data selama penelitian berlangsung,

Pengembangan media pembelajaran pencak silat berbasis multimedia pada tingkat SMA/MA ini melalui beberapa proses yang sudah dilakukan baik uji materi, uji media dan uji coba

Duwa Atmimuda Kudus, hal ini terlihat dari nilai F hitung dan F tabel ternyata F hitung lebih besar dari F tabel (30,369 > 2,74) maka hipotesis alternatif

As trading online is an excited activity, during trading session, Traders made noises so that moods of dull (Fig 6) are decreased, more traders become not quite (Fig