• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cost Allocation : Joint Product & By Product Chapter 16

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Cost Allocation : Joint Product & By Product Chapter 16"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Cost Allocation :

Joint Product & By Product

Chapter 16

(2)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

MATERI

MAKNA DARI ISTILAH – ISTILAH

MENGAPA MENGALOKASIKAN JOINT

COST

METODE-METODE MENGALOKASIKAN

JOINT COST

KETIDAKRELEVANAN JOINT COST

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

(3)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

TUJUAN PENGAJARAN

MENGINDENTIFIKASIKAN BUTIR-BUTIR SPLITOFF

DARI SITUASI JOINT-COST

MEMBEDAKAN ANTARA JOINT PRODUCT DAN BY

PRODUCT

MENYEDIAKAN BEBERAPA ALASAN UNTUK

MENGALOKASIKAN JOINT COST KEPADA PRODUK

INDIVIDUAL

MEMBEDAKAN METODE ALTERNATIF

MENGALOKASIKAN JOINT COST

MENGURAIKAN MENGAPA NILAI PENJUALAN

DALAM METODE SPLITOFF DIGUNAKAN SECARA

LUAS

MENGURAIKAN KETIDAKRELEVANAN JOINT COST

DALAM MEMUTUSKAN UNTUK MENJUAL ATAU

MEMPROSES LEBIH LANJUT

(4)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

Cost allocation

Mengidentifikasikan butir-butir split

off dari situasi Joint-Cost

Membedakan antar Joint Product

dan By Product

Menyediakan beberapa alasan untuk

mengalokasikan Joint-Cost kepada

produk individu

Membedakan metode alternatif

mengalokasikan Joint-Cost

(5)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

Contoh Situasi Joint Cost

Batu arang, gas, bensin, tar, amoniak

Tembaga, Emas, Timah, Seng

Minyak Mentah, gas, LPG cair

Hidrogen, Klorine, Kostik Soda

Industri Ekstraktif :

Batu Bara

Tembaga

Minyak

Garam

Potongan Domba, babat, kulit, tulang

Krim, Skim Cair

Dada, sayap, paha, kaki kalkun, bulu

Pertanian :

Domba

Susu Segar

Peternakan Kalkun

Produk yang dapat Dipisahkan pada

titik pemecahan

Industri

(6)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

Learning Objective 1

Membedakan antara

(7)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

Joint Product, Main Product, ByProduct,

dan Scrap

Joint Product *

Main Produck+

ByProduct

Scrap

Tinggi

rendah

Minimal

Nilai Penjualan Relatif

*) Jika produk berganda mempunyai nilai penjualan yang relatif tinggi

+) Jika hanya satu produk mempunyai nilai penjualan yang relatif tinggi

(8)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

Definisi

1. Produk Bersama

Tidak bisa diindentifikasikan

Terpisah sebagai produk individu sampe titik

pemecahan.

2. Produk Utama

Kalau suatu proses tunggal

Menghasilkan dua atau lebih hanya menghasilkan

Satu produk dengan nilai penjualan relatif tinggi.

(9)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

Definisi

3. Barang Sisa (scrap)

Mempunyai nilai penjualan

Relatif paling kecil

4. Produk Sampingan

Mempunyai nilai penjualan

Yang rendah dibandingkan dengan nilai penjualan

utama

(10)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

Mengapa meng-alokasikan joint Cost

Perhitungan harga pokok persediaan dan

harga pokok penjualan untuk laporan

keuangan eksternal dan instansi pajak

Perhitungan harga pokok persediaan dan

harga pokok penjualan untuk pelaporan

keuangan inter. Laporan tersebut dipakai

dalam analisis profitabilitas divisi

Perhitungan penyelesaian asuransi kalau

klaim kerusakan dibuat oleh bisnis

(11)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

Learning Objective 2

Membedakan metode alternatif

Mengalokasikan Joint Cost

(12)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

Contoh kasus I

Contoh kasus I

Produksi krim

25 liter

Produksi Skim cair

75 liter

PT. Gembiraloka membeli susu segar dari peternakan

Individual dan memprosesnya hinnga titik pemecahan

Dimana dua produk (krim dan skim cair diperoleh)

Susu segar yang diproses 110 liter (110 liter susu

Segar menghasilkan 100 liter produk baik dengan

(13)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

penjualan 20 liter @ Rp. 16,000

penjualan 30 liter @ Rp. 8,000

Produk

Saldo Awal

Saldo Akhir

Susu Segar

0 Liter

0 Liter

Krim

0 Liter

5 Liter

SkimCair

0 Liter

45 Liter

Contoh kasus I

Contoh kasus I

(14)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

Tinjauan sekilas contoh “Kasus”

Joint Cost

Pemprosesan

Rp. 800,000

Susu segar

Krim

Skim

Cair

(15)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

4. Biaya Produksi per Unit

(Krim, 320,000/25ltr;

Rp. 12,800

Rp. 6,400

Skim Cai, 480,000/75ltr

Joint-cost

Metode Nilai Penjualan pada Pemecahan

Krim

Skim Cair

Total

l

Nilai penjualan pada titik pemecahan

(krim, 25 ltr x 16,000; Skim cair,

Rp. 400,000

Rp. 600,000

Rp. 1,000,000

75 ltr x 8,000)

2. Penimbang (400,000/1,000,000;

600,000/1,000,000

0,40

0,60

3. Join cost yang dialokasikan

(Krim 0,4 x 800,000 ;

Rp. 320,000

Rp. 480,000 Rp. 800,000

Skim Cair 0,6 x 800,000)

(16)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

Joint-Cost

Laporan Laba/Rugi

Krim

Skim Cair

Total

Penjualan Joint-cost

320,000

240,000

560,000

Biaya Produksi

320,000

480,000

80,000

Dikurangi :

Saldo Akhir

64,000

288,000

352,000

Harga Pokok Penjualan

256,000 192,000

448,000

Marjin kotor

64,000

48,000

112,000

(17)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

Krim

Skim Cair

Total

1. Ukuran fisik Prod.

25

75

100

2. Penimbang (25ltr/100ltr

75ltr/100ltr)

0.25

0.75

3. Joint cost yg dialokasi

(krim 0.25x 800,000; skim

200,000

600,000

800,000

cair 0.75 x 800,000

3. Biaya Prod./unit, (krim

200,000/25; skim cair

8,000

8,000

600,000/75ltr

Joint-cost

Metode Ukuran Fisik

(18)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

Krim

Skim Cair

Total

Penjualan Joint-Cost

320,000

240,000

560,000

Biaya Produksi

200,000

600,000

800,000

Dikurangi :

-Saldo akhir

40,000

368,000

400,000

Harga Pokok Penjualan

160,000

240,000

400,000

Marjin kotor

160,000

240,000

400,000

Persentase Marjin Kotor

50%

0%

28,6%

Joint-cost

(19)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

CATATAN

TIMBANGAN FISIK YANG DIPAKAI UNTUK

MENG-ALOKASIKAN JOINT COST MUNGKIN TIDAK

MEMILIKI HUBUNGAN DENGAN KEMAMPUAN

MENGHASILKAN :

MISALNYA TULANG SAPI DENGAN PERUT SAPI

BONGKAHAN TIMAH LEBIH BESAR

TAPI HARGANYA LEBIH MURAH

NAMUN MENGAPA MASIH DIGUNAKAN

………???

(20)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

Anggaplah situasi yang sama seperti dalam contoh :

kasus I, kecuali baik krim or skim cair diproses lebih

lanjut

1. Krim

Krim Mentega

: 25 liter krim diproses

Lebih lanjut untuk menghasilkan 20 liter krim Mentega

dan biaya pemprosesan tambahan (terpisah)Rp. 560,000.

Krim Mentega dijual Rp. 50,000/liter

2. Skim Cair Susu Kental:

75 liter skim cair diproses

Lebih lanjut untuk Menghasilkan 50 liter Susu kental

Dengan biaya pemprosesan tambahan Rp. 1,040,000

Susu kental dijual Rp. 44,000/liter

(21)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

Informasi Persediaan

Produk

Saldo Awal

Saldo Akhir

Susu Segar

0 Liter

0 Liter

Krim

0 Liter

0 Liter

SkimCair

0 Liter

0 Liter

Krim Mentega

0 Liter

8 Liter

Susu Kental

0 Liter

5 Liter

PENJUALAN SELAMA PERIODE INI ADALAH :

12 LITER KRIM MENTEGA

DAN 45 LITER SUSU KENTAL

(22)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

Kasus 2 (UKURAN FISIK)

Joint Cost

Pemprosesan

Rp. 800,000

Susu segar

Krim

Skim

Cair

Titik Split off

Pemprosesan

Rp. 560,000

Pemprosesan

Rp. 1,040,000

Krim

Mentega

Separable Cost

Susu

Kental

(23)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

Metode Estimasi Nilai Realisasi Bersih

Krim

Susu

Total

Mentega

Kental

Nilai penjualan akhir yg diharapkan

dari produksi (krim mentega, 20 x 50,000;

1,000,000

2,200,000 3,200,000

susu kental, 50 x 44,000

Dikurangi biaya yg dapat dipisahkan

Yg diharapkan untuk menyelesaikan

560,000 1,040,000 1,600,000

Dan menjual

Estimasi nilai realisasi bersih pada

440,000 1,160,000

1,600,000

Titik pemecahan

Penimbang (440,000:1,600,000:1,160,000

0.275

0.725

1,600,000)

Joint Cost yang dialokasikan (krim mentega

220,000

580,000

800,000

0.275 x 800,000; Skim cair 0.725 x 800,000

Biaya produksi/unit (krim mentega [220,000

+ 560,000]/ 20 ltr (580,000 + 1,040,000 /

39,000

32,400

50 ltr

(24)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

Joint-Cost

Laporan Laba/Rugi

Krim

Susu

Total

Mentega

Kental

Penjualan Joint-cost

Rp 600

1,980

2,580

Harga Pokok P

Rp 220

580

800

Biaya yg dapat untuk

penyelesaian

Rp. 560

1,040

1,600

Harga Pokok Penjualan

Rp. 780 1,6620

2,400

Saldo Akhir

Rp. 312

162

474

Marjin kotor

Rp. 132

522

654

(25)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

MENJUAL ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT

PEMROSESAN LEBIH LANJUT KRIM MENJADI KRIM MENTEGA

Tambahan pendapatan (1,000,000 – 400,000)

Rp. 600,000

Tambahan biaya

Rp. 560,000

Tambahan laba Operational

Rp. 40,000

PEMROSESAN LEBIH LANJUT SKIM CAIR MENJADI SUSU

KENTAL

Tambahan pendapatan (2,200,000 – 600,000)

Rp. 1,600,000

Tambahan biaya

Rp. 1,040,000

Tambahan laba Operational

Rp. 560,000

(26)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

Kasus - III

PT. Gema Abadi, memproses secara bersama

kimia khusus yang menghasilkan dua parfum

50 ons Mystique dan 150 ons Passion. Nilai penjualan

Per ons pada titik splitoff adalah Rp. 12,000 untuk

Mystique dan Rp. 8,000 untuk Passion

Joint cost yang dikeluarkan sebelum titik spiltoff

Adalah Rp. 1,760,000. Manajer mempunyai

Pilihan untuk proses lebih lanjut 150 ons Passion

(27)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

KASUS III

Total biaya tambahan untuk mengkonversi

passion menjadi “Romance” adalah Rp. 320,000,

dan harga jual Romance per ons adalah Rp.

16,000.

(28)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

kasus

Joint Cost

Pemprosesan

Rp. 1,760,000

Passion

Titik Split off

Pemprosesan

Rp. 320,000

Mystique

Separable Cost

Romance

Kimia

Khusus

(29)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

Jawab Kasus - III

Tambahan pendapatan dari Romance

(100 x 16,000) – (150 x 8,000)

Rp. 400,000

Tambahan Biaya dari Romance

Rp. 320,000

Tambahan laba operasi dari

Passion menjadi Romance

Rp. 80,000

(30)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

Rp. 320

(1,750 + 320)

Rp.2,080

Rp. 1,700

Total Biaya

Rp. 400

(600 + 1,600)

Rp. 2,200

(600 +1200)

Rp. 1,800

Total

pendapatan

Selisih

Alternatif 2

Jual Mystique

Dan Romance

Alternatif 1

Jual Mystique

Dan Passion

Rp. 40

Rp. 120

Rp. 80

(31)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

0,75x1,760 = 1,320

150 : 200 = 0,75

150

Passion

0,25x1,760 = 440

50 : 200 = 0,25

50

Mystique

Alokasi joint Cost

Penimbang

Produksi

(dalam /ons)

200

1,760

(32)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

1,600,000

600,000

Pendapatan

Romance

Mystique

(40,000)

160,000

Marjin kotor

1,640,000

440,000

Total HPP

320,000

-Separable Cost

1,320,000

440,000

Biaya

Joint cost yg

dialokasikan

(33)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

Tinjauan sekilas contoh “Kasus”

Joint Cost

Pemprosesan

Rp. 50,000,000

Tengkuk

domba

Tengkuk

Titik Split off

Tetelan

(34)

Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB / STEI Ciledug

Economic-Order-Quantity

Decision Model Example

When Q = 1,000 units,

RTC = (13,000 × $200 ÷ 1,000) + (1,000 × $5.20 ÷ 2)

= $2,600 + $2,600 = $5,200

How many deliveries should occur each time period?

D

EOQ

13,000

1,000

Referensi

Dokumen terkait

[r]

I cannot tell you how many articles I have read and how many news clips I have watched about the benefits of a low-carb eating plan.. Frankly, I’m a little tired of hearing all

Anak usia 4 tahun seharusnya berada pada tingkat pencapaian perkembangan tertentu yaitu mengenal benda berdasarkan fungsi, menggunakan benda-benda sebagai permainan

[r]

Pit 3 Timur merupakan salah satu pit yang berada di Wilayah Tambang Banko Barat.Sistem penyaliran yang di gunakan pada lokasi penambangan Pit 3 Timur Banko Barat saat ini

Arfa'i

Mengukur tingkat signifikansi dari pengaruh brand ambassador Raffi Ahmad yang terdiri dari indikator visibility, credibility, attraction dan power secara simultan

Menurut Puruhito (1995), cuci tangan akan memberikan keuntungan dapat mengurangi infeksi nosokomial, jumlah kuman yang terbasmi lebih banyak sehingga tangan lebih bersih