• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Korea, Malayasia dan negara lainnya. Adapun ketertarikan bekerja di luar negeri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Korea, Malayasia dan negara lainnya. Adapun ketertarikan bekerja di luar negeri"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Ditengah sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan di negeri sendiri banyak orang lebih memilih untuk bekerja ke luar negeri seperti Jepang, Taiwan Korea, Malayasia dan negara lainnya. Adapun ketertarikan bekerja di luar negeri tidak lain karena pendapatan yang didapatkan lebih besar dibandingkan dengan bekerja di negeri sendiri. Banyak orang berbondong-bondong untuk bekerja ke luar negeri dengan alasan ingin merubah kehidupan dan ekonominya menjadi lebih baik dan bisa mensejahterakan anggota keluarga, membangun rumah, membeli mobil, perhiasan dan kebutuhan-kebutuhan yang lainnya. Banyak orang beranggapan dengan bekerja ke luar negeri semua yang diinginkan akan cepat didapatkan dibandingkan harus bekerja di negeri sendiri yang penghasilannya dinilai hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja.

Menurut Peraturan Mentri Tenaga Kerja N0. 05/Men/1989 tanggal 29 Mei 1989 tentang Upah Minimum, pendapatan tertinggi standar UMR di DKI Jakarta saja hanya Rp. 2.200.000 perbulannya. Jumlah ini dinilai tidak akan mencukupi untuk kebutuhan diluar kebutuhan pokok, maka dari itu bekerja di luar negeri menjadi pilihan banyak orang. Kesempatan ini menjadi peluang besar bagi PT. Cakrawala Indonesia Sejahtera sebagai perusahaan pengirim tenaga kerja atau agen penyedia Sumber Daya Manusia yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan industri khususnya pada industri perikanan tangkap di Jepang.

(2)

Peneliti memberi makna bahwa yang dimaksud tenaga kerja Indonesia adalah tenaga pelaut profesioanal dari lulusan SMK Perikanan (Sekolah Menengah Kejuruan) khususnya jurusan NKPI (Nautika Kapal Penangkapan Ikan) untuk bekerja pada kapal penangkapan ikan Tuna Long Line di Jepang. Persaingan mening agen penyedia tenaga kerja siap pakai semakin merebak, berbagai program muncul dengan tujuan menghasilkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang siap pakai dan siap bersaing di industri perikanan baik lokal maupun luar negeri. Maka peneliti berkesimpulan perlu mempunyai SDM (Sumber Daya Manusia) tenaga pelaut profesional yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan industri yaitu bisa menguasai teknik penangkapan ikan khususnya pada kapal Tuna Long Line.

Banyaknya tenaga pelaut yang tidak selesai kontrak (not finish contract) dengan alasan ketidakcocokan budaya dan terutama banyak disebabkan karena komunikasi yang salah (misscommunication), misscommuncation yang dimaksud disini adalah perbedaan bahasa yang digunakan antara anak buah kapal Indonesia (ABK Indonesia) dengan anak buah kapal Jepang (ABK Jepang), sehingga hal ini menyebabkan ketidaknyamanan bekerja satu sama lain yang akhirnya menyebabkan banyaknya anak buah kapal Indonesia memutuskan pulang sebelum kontrak kerja selesai (not finish contract).

Hal diatas mempengaruhi penurunan jumlah rekruitmen dan akhirnya membuat menurunnya kepercayaan (trust) bagi calon karyawan outsourcing untuk bekerja pada kapal Tuna Long Line di Jepang melalui PT. Cakrawala Indonesia Sejahtera.

(3)

Adapun hal-hal yang telah dilakukan oleh PT. Cakrawala Indonesia Sejahtera dalam mengatasi masalah di atas sebagai berikut :

1. Melakukan meeting tahunan dengan mengundang seluruh kepala sekolah perikanan untuk mendiskusikan masalah-masalah di atas. Biasanya meeting tersebut dilakukan di kantor PT. Cakrawala Indonesia Sejahtera Jakarta Barat.

2. Melakukan direct communication ke sekolah-sekolah perikanan bersama pihak Koyo Cooperation Japan dalam rangka meningkatkan minat untuk bekerja pada kapal Tuna Long Line di Jepang.

3. Melakukan education and trainee kepada seluruh karyawan outsourcing sebelum diberangkatkan ke Jepang untuk dinaikan ke kapal Tuna Long Line. Adapun pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh PT. Cakrawala Indonesia Sejahtera meliputi pembekalan fisik dan mental dengan cara naik kapal Tuna Long Line local terlebih dahulu selama kurang lebih 6 (enam) bulan, setelah itu dilakukan kegiatan pembelajaran bahasa Jepang selama 3 (tiga) bulan dengan tujuan agar tidak terjadi miscommunication ketika bekerja di kapal Tuna Long Line di Jepang.

PT. Cakrawala Indonesia Sejahtera dalam mempertahankan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan industri dibidang perikanan khususnya perikanan kapal Tuna Long Line di Jepang yaitu dengan cara menyiapkan tenaga kerja siap pakai yang diambil dari siswa-siswa lulusan sekolah-sekolah Perikanan di Indonesia, yang kemudian diikut sertakan dalam

(4)

sebuah program pelatihan dan pendidikan bahasa jepang yang dinamakan program MTCIS (Maruship Training Cakrawala Indonesia Sejahtera).

Masalah diatas tentunya menimbulkan kerugian materi dan moral bagi perusahaan sebagai pengirim SDM (Sumber Daya Manusia) tenaga pelaut perikanan terhadap agent penerima di luar negeri. Maka dari itu dibutuhkan startegi komunikasi dan pembinaan SDM (Sumber Daya Manusia) untuk masuk ke dunia industri khususnya industri Perikanan di Jepang agar tidak terjadi kesalahan yang diakibatkan oleh kesalahan Sumber Daya Manusia (Human Error) yang kurang berkualitas dan tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pihak indutri.

Dalam pertemuan rutin Kaisankyo dengan Manning Agent yang ada di Indonesia yang diadakan di ruangan Auditorium, Gedung Sequis Center lantai 11, Jakarta yang di fasilitasi oleh JSU (Japan Seamen Union) Jakarta tanggal 25 Oktober 2012. Dalam pertemuan ini, perwakilan Kaisankyo Mr. Kobayashi Ken, Ketua Dewan Pengurus Kaisankyou juga menjelaskan mengenai jumlah pekerja asing (non Jepang) yang bekerja dibidang perikanan Jepang saat ini. Berdasarkan data per-30 September 2012 dari seluruh pekerja asing yang bekerja pada sektor perikanan, jumlah pekerja asal Indonesia adalah yang terbanyak, yaitu sekitar 4000 orang. Indonesia menjadi negara paling dominan dalam mencetak tenaga pelaut profesional (khususnya dibidang kelautan perikanan).

Peneliti memprediksikan dalam lima tahun kedepan lulusan sekolah-sekolah perikanan akan mengisi kebutuhan tenaga pelaut perikanan di kapal-kapal berbendera merah putih ataupun berbendera asing. Adapun pernyataan di atas jika

(5)

dikaitkan dengan perkembangan bisnis komunikasi yang semakin pesat dewasa ini, mendorong berbagai organisasi untuk meningkatkan kualitas komunikasi baik dari strategi maupun implementasi. Komunikasi adalah bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam sebuah organisasi.

Minat kerja siswa untuk bekerja pada kapal Tuna Long Line di Jepang menjadi pemicu utama agar dunia kelautan perikanan semakin dikenal dan banyak diminati. Peran seorang Public Relations dituntut dapat menjadi mediator, kreator, konseptor sekaligus komunikator, oleh karena itu seorang Public Relations harus dapat mengoptimalkan dan memberdayakan yang ada dan berkembang didalam masyarakat, karena itu seorang Public Relations tidak boleh kaku dan menolak teknologi khususnya dibidang komunikasi dan informasi untuk mencapai tujuannya.

Public Relations menghubungkan kepentingan organisasi dengan publiknya, sehingga harus dapat menggali dan mengenali informasi sebanyak-banyaknya tentang publiknya, baik itu minat, kebutuhan, keluhan dan lain-lain yang berkaitan dengan publik sasarannya. Public Relations dituntut mengandalkan komunikasi yang efektif, yaitu sebuah komunikasi yang berorientasi kepada komunikan atau publiknya.

PT. Cakrawala Indonesia Sejahtera yang bergerak dibidang jasa pelayanan terutama terhadap siswa lulusan SMK Perikanan (Sekolah Menengah Kejuruan) di Indonesia ini telah mampu memberikan lapangan pekerjaan dan penambahan bagi devisa negara. Di Indonesia sendiri bisnis jasa pengiriman tenaga kerja khusus diperikanan kapal Jepang semakin marak.

(6)

Tentunya persaingan manning agent jasa penyedia tenaga kerja semakin kompetitif dalam memberikan pelayanan kepada sekolah yang berkualitas dan memuaskan. Sehingga mampu mencapai keuntungan yang ditargetkan. Pada kenyataannya yang menjadi tuntutan bukan hanya sekedar mencari keuntungan tetapi menjalin hubungan dengan sekolah juga harus diwujudkan. Hubungan bisa diwujudkan dengan melibatkan sekolah terhadap segala bentuk pengenalan perusahaan.

Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang dijalankan oleh PT. Cakrawala Indonesia Sejahtera dalam meningkatkan minat kerja untuk siswa-siswa lulusan SMK Perikanan khususnya SMKN 1 Mundu Cirebon. Menurut data yang diperoleh dari www.smkn1-mundu.web.id sekolah ini merupakan sekolah yang telah bertaraf internasional dengan nilai Akreditas BAS Provinsi Jawa Barat “ A “ dan nilai Audit PUSDIKLAT HUBLA ( NPL dan TPL ) “ B “ dan Sekolah Bertaraf Internasional 9001.2000 Cert. No. 01.100 059057. Oleh karena itu peneliti memilih judul skripsi,” Strategi Komunikasi Dalam Meningkatkan Minat Untuk Bekerja Di PT. Cakrawala Indonesia Sejahtera Bagi Siswa SMKN 1 Mundu Cirebon. “

Periodisasi riset ini dilaksanakan selama 5 bulan (Januari-Juni 2012)

1.2 Perumusan Masalah

Berangkat dari fenomena mengenai pentingnya perencanaan komunikasi dalam pemanfaatan komunitas internal maupun eksternal untuk peningkatan usaha

(7)

jasa dan bagi perkembangan komunitas itu sendiri. Maka permasalahan penelitian yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah :

Bagaimana Strategi Komunikasi dalam meningkatkan minat untuk bekerja di PT. Cakrawala Indonesia Sejahtera bagi siswa SMK Negeri I Mundu Cirebon untuk bekerja pada kapal Tuna Long Line di Jepang?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan dan agar penelitian ini menjadi lebih terarah secara jelas maka perlu ditetapkan tujuannya sebagai berikut :

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Strategi Komunikasi dalam upaya meningkatkan minat kerja bagi lulusan SMK Perikanan untuk bekerja pada kapal Tuna Long Line di Jepang melalui PT. Cakrawala Indonesia Sejahtera.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Akademis

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut dapat diungkapkan bahwa penelitian ini memiliki kegunaan :

1. Secara praktis memberikan kontribusi berupa saran tentang perencanaan komunikasi yang tepat untuk membangun hubungan yang baik antara perusahaan dengan khalayak atau target publik.

Tahapan Strategi komunikasi : a. Mengenal Khalayak

(8)

b. Menyusun Pesan c. Menetapkan Metode

d. Seleksi dan penggunaan media

2. Secara teoritik penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam upaya meningkatkan minat kerja pada kapal Tuna Long Line di Jepang melalui PT. Cakrawala Indonesia Sejahtera bagi siswa lulusan SMK Perikanan khususnya untuk SMKN 1 Mundu Cirebon.

Referensi

Dokumen terkait

Kaum wanita pada hari ini juga banyak yang menceburkan diri dalam bidang beruniform seperti anggota tentera,polis,imigresen dan pelbagai lagi. - mereka berani menghadapi cabaran

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mintarti (2001) menunjukkan bahwa buklet yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan pedagang makanan jajanan memiliki ciri-ciri, yaitu

Diharapkan program yang diajukan mampu membantu masyarakat setempat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup mereka, serta lebih jauh kedepan membentuk masyarakat

Satuan Pendidikan Menengah Penyelenggara Pendidikan Inklusif adalah kelompok layanan pendidikan pada jenjang menengah yang menyelenggarakan pendidikan jalur formal

Permasalahan yang akan dibantu penyelesaiannya adalah yang ke-5 yaitu tentang minat personal, yang mempengaruhi keputusan untuk membeli jasa dan/atau benda seni, yang

Rapat Dengar Pendapat dengan Asisten Perekonomian & Pembangunan Setdaprovsu, Dinas Sosial Provsu, Disperindag, Dinas Koperasi dan UKM, Disnakertrans, Bappeda,

Angkasa Pura II (Persero) cabang Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dikarenakan penulis tertarik untuk mencari tahu tentang jasa

Secara Khusus kepada Perum Bulog diinstruksikan oleh Presiden untuk menyediakan dan menyalurkan beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah,