• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Mencegah Kecelakaan Kerja Anak Buah Kapal Bagian Mesin DI MT. KLASOGUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Upaya Mencegah Kecelakaan Kerja Anak Buah Kapal Bagian Mesin DI MT. KLASOGUN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Upaya Mencegah Kecelakaan Kerja Anak Buah Kapal Bagian Mesin

DI MT. KLASOGUN

Yasin M Syibli1, Firdos Asjani2, Algertis Devita3 1,2,3 AKMI Suaka Bahari Cirebon

yasin.syibli@akmicirebon.ac.id

ABSTRACT

The operation of the ship found a lot of jobs both light and heavy which have a high level of risk of work accidents. Accidents often occur due to more than one cause. But accidents can also be prevented by eliminating the things that cause accidents. There are two main causes of an accident that is an unsafe action and unsafe working conditions. Efforts to prevent accidents to ensure the safety of the souls of the crew have factors that often cause workplace accidents, among others, the crew selection process, work safety equipment (personal protective equipment) for machine crew, unsafe work environment situations, knowledge and skills the crew lack, lack of mastery and familiarization of work, and lack of company attention about the Safety of the workers. The way to reduce the risk of work accidents on the ship is that the selection of prospective crew members in accordance with the placement procedure is in accordance with the qualifications of the crew, the company completes work safety equipment for each crew, maintains and maintains harmonious working environment conditions, the crew is given counseling, introduction and familiarization and exercises. And this scientific work uses descriptive methods, where the purpose of this descriptive research is to make a systematic, factual and accurate picture, description or painting of the facts, nature and relationships between the phenomena being investigated.

Keywords : The crew Accident, The crew Machine Accident Prevention, Work Accident Risk

ABSTRAK

Pengoperasian kapal ditemukan banyak sekali pekerjaan-pekerjaan baik yang ringan maupun berat yang memiliki tingkat resiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Kecelakaan sering terjadi diakibatkan oleh lebih dari satu sebab. Tetapi kecelakaan juga dapat dicegah dengan menghilangkan hal-hal yang menyebabkan kecelakaan tersebut. Ada dua sebab utama terjadinya suatu kecelakaan yaitu tindakan yang tidak aman dan kondisi kerja yang tidak aman. Upaya mencegah kecelakaan untuk menjamin keselamatan jiwa anak buah kapal itu memiliki Faktor-faktor penyebab yang sering terjadinya kecelakaan kerja antara lain, Proses seleksi ABK, Perlengkapan keselamatan kerja (alat pelindung diri) bagi ABK mesin, Situasi lingkungan kerja yang tidak aman, Pengetahuan dan keterampilan ABK kurang, Kurang penguasaan dan familiarisasi terhadap pekerjaan, dan kurangnya perhatian perusahaan tentang Keselamatan Kerja para pekerjanya. Cara mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja di atas kapal yaitu Agar dilaksanakan seleksi penerimaan calon ABK sesuai prosedur penempatannya sesuai dengan kualifikasi ABK tersebut, perusahaan melengkapi alat keselamatan kerja untuk tiap anak buah kapal, memelihara dan menjaga kondisi lingkungan kerja yang harmonis, ABK diberi penyuluhan, pengenalan dan familiarisasi serta latihan–latihan. Dan karya ilmiah ini menggunakan metode deskriptif, dimana tujuan dari penelitian deskriptif ini yaitu untuk membuat gambaran, deskipsi atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang sedang diselidiki.

(2)

PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi membawa perkembangan dalam bidang pendidikan, tata hubungan sosial dan pergaulan masyarakat, yang mana hal ini akan berpengaruh terhadap tingkah laku manusia. Banyak mesin-mesin, bahan-bahan maupun proses-proses baru yang ditemui sebagai hasil kemajuan teknologi. Tetapi kemajuan teknologi juga dapat merugikan bila tidak ditangani dengan baik, yaitu dalam bentuk bahaya baru yang mucul seperti kecelakaan kerja. Tidak jarang suatu industri perkapalan karena kurang teliti dalam perawatan dan perancangannya mengakibatkan jiwa manusia menjadi korban. Walau bagaimanapun kecelakaan tidak terjadi dengan sendirinya, akan tetapi ada yang menyebabkannya.

Terjadinya suatu kecelakaan merupakan hal yang selalu menarik untuk disimak, karena pada umumnya tidak ada orang yang menghendaki kecelakaan tersebut terjadi. Demikian juga hal yang terjadi dalam dunia pelayaran.

Pengoperasian kapal ditemukan banyak sekali pekerjaan-pekerjaan baik yang ringan maupun berat yang memiliki tingkat resiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Dalam penelitian ini penulis mengamati sering terjadinya kecelakaan kerja awak kapal, Dengan mengungkapkan faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan pada awak kapal sewaktu bekerja, dan akibat yang timbul karena kecelakaan tersebut, serta upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja bagi awak kapal. Sehubungan dengan itu maka awak kapal mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar dalam mencegah kecelakaan yang dapat menyebabkan kerugian dan penderitaan bagi semua pihak mulai dari awak kapal itu sendiri sampai pada tingkat perusahaan yaitu melalui usaha keselamatan kerja yang baik.

Kecelakaan dapat terjadi disebabkan oleh pekerjaan ataupun pada waktu pelaksanaan pekerjaan, kecelakaan adalah merupakan kejadian yang tidak di duga dan tidak diharapkan.

LANDASAN TEORI

Kecelakaan sering terjadi diakibatkan oleh lebih dari satu sebab. Tetapi kecelakaan juga dapat dicegah dengan menghilangkan hal-hal yang menyebabkan kecelakaan tersebut. Ada dua sebab utama terjadinya suatu kecelakaan. Pertama, tindakan yang tidak aman. Kedua, Kondisi kerja yang tidak aman. Menurut Poerwanto (1987:4) bahwa 85 % kecelakaan disebabkan oleh perbuatan manusia yang salah (Unsafe Human Act), walaupun sebenarnya telah ada sebab-sebab lain yang tidak terlihat. Sedang menurut buku Badan Diklat Perhubungan, BST, Modul 4 : Personal Safety and Social Responsibility, Departemen Perhubungan (2000:54). Menjelaskan bahwa terjadinya kecelakaan ditempat kerja dapat digolongkan menjadi dua penyebab:

1. Tindakan tidak aman dari manusia (Unsafe Acts), misalnya :

a. Melaksanakan pekerjaan tanpa wewenang atau yang berwenang gagal mengamankan atau memperingatkan seseorang.

b. Menjalankan alat/mesin dengan kecepatan diluar batas aman. c. Menyebabkan alat-alat keselamatan tidak bekerja.

d. Menggunakan alat yang rusak. e. Bekerja tanpa prosedur yang benar.

f. Tidak menggunakan pakaian pengaman atau alat pelindung diri. g. Menggunakan alat secara salah.

h. Melanggar peraturan keselamatan kerja. i. Bergurau ditempat kerja

j. Mabuk, ngantuk, dll.

2. Keadaan tidak aman (Unsafe Condition), Misalnya : a. Peralatan pengamanan yang tidak memenuhi syarat b. Bahan / peralatan yang rusak atau tidak dapat dipakai c. Ventilasi dan penerangan kurang

d. Lingkungan yang terlalu sesak, lembab, bising e. Bahaya ledakan / terbakar.

f. Kurang sarana pemberi tanda

(3)

A. Keadaan Sekarang

1. Kurang keterampilan, pengalaman dan pengetahuan anak buah kapal bagian mesin terhadap keselamatan kerja.

2. Tingkat kebisingan dan getaran diatas batas normal.

Kebisingan dan getaran dari pompa pendingin motor Bantu dan pompa air tawar disebabkan karena kopling karet rusak, dikapal tidak ada cadangan.

3. Perlengkapan keselamatan kerja atau alat pelindung/diri untuk anak buah kapal kurang diperhatikan.

4. Salah satu Air Blower tidak berfungsi 5. Penerangan kurang

B. Keadaan Yang Diharapkan

1. Keterampilan dan pengetahuan anak buah kapal meningkat.

a. Cara kerja dan prakteknya serta pengenalan aspek-aspek pekerjaan secara terperinci sampai kepada hal-hal yang terkecil termasuk keselamatannya.

b. Berikanlah pengertian yang mendalam kepada ABK.

c. Penerapan tata cara kerja yang aman terhadap semua resiko yang mungkin terjadi. 2. Tingkat kebisingan dan getaran membaik.

3. Perlengkapan keselamatan kerja atau alat pelindung diri untuk anak buah kpal bagian mesin terpenuhi.

4. Air Blower di kamar mesin yang rusak diperbaiki.

5. Penerangan yang cukup dan sesuai.

METODE PENELITIAN

Metode deskriptif merupakan suatu metode penelitian dalam meneliti setatus dari sekelompok manusia, suatu obyek, suatu sistem pemikiran, suatu set kondisi, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa saat ini. Adapun tujuan dari penelitian deskriptif ini yaitu untuk membuat gambaran, deskipsi atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang sedang diselidiki.

Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menemukan pengetahuan yang seluas-luasnya terhadap objek penelitian pada suatu masa tertentu. Sedangkan menurut Punaji (2010) penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu peristiwa, keadaan, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variebel yang bisa dijelaskan baik menggunakan angka-angka maupun kata-kata.

PEMBAHASAN

Memperhatikan keadaan sekarang dan keadaan yang diharapkan, maka identifikasi masalah tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Kurangnya keterampilan, pengalaman dan pengetahuan anak buah kapal bagian mesin terhadap keselamatan kerja

2. Tingkat kebisingan dan getaran diatas batas normal.

3. Perlengkapan keselamatan kerja atau alat pelindung diri bagi anak buah kapal kurang diperhatikan. 4. Salah satu Air Blower di kamar mesin tidak berfungsi.

5. Penerangan tidak memenuhi syarat.

Tiga pilihan yang paling potensial, di pilih dengan proses penentuan masalah pokok melalui “USG” adalah sebagai berikut ;

1. Kurangnya keterampilan, pengalaman dan pengetahuan anak buah kapal bagian mesin terhadap keselamatan kerja

2. Perlengkapan keselamatan kerja atau alat pelindung diri bagi anak buah kapal kurang diperhatikan.

3.

Penerangan tidak memenuhi syarat.

(4)

PENDEKATAN U.S.G

U URGENCY : masalah yang apabila tidak segera diatasi akan segera berakibat fatal dalam yang panjang.

S SERIOUSNESS : masalah yang apabila tidak segera diatasi akan berdampak fatal terhadap kegiatan tetapi berpengaruh pada jangka pendek.

G GROWTH : masalah potensial yang tumbuh dan berkembang masalah dalam

jangka panjang dan timbulnya masalah baru dalam jangka panjang. Bahaya-bahaya yang berada di sekitar kamar mesin perlu dikenal dan diidentifikasi terlebih dahulu. Badan dan jiwa termasuk panca indera serta alat-alat/organ-organ tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan ataupun pengaruh lingkungannya. Keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan berbahaya adalah Suhu dan kelembaban udara ; Kebersihan udara ; Penerangan dan cahaya ; Kekuatan bunyi dan getaran ; Cara kerja dan proses kerja ; Keadaan mesin-mesin, perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan ; serta Keadaan lingkungan setempat. Kemudian diidentifikasikan maslah tersebut antara lain :

1. Kurangnya keterampilan, pengalaman dan pengetahuan ABK bagian mesin terhadap keselamatan kerja.

2. Perlengkapan keselamatan

Gambar1. Faktor berantai penyebab kecelakaan kerja.

Keterangan Gambar :

a. Faktor lingkungan atau tidak harmonisnya lingkungan kerja dapat berakibat timbulnya suatu kecelakaan dalam melaksanakan kegiatan kerja.

b. Faktor bahaya yang setiap sat mengancam para pekerja terhadap timbulnya suatu kecelakan. c. Faktor peralatan yang kurang memperhatikan kondisi peralatan yang dipakai/salah cara

menggunakannya dan tidak memakai perlengkapan keselamatan (alat pelindung diri). d. Faktor manusia lengah dalam melaksanakan suatu pekerjaan dapat menimbulkan terjadinya

kecelakan kerja.

3. Penerangan tidak memenuhi syarat

Memperhatikan pemecahan masalah yang dapat menimbulkan terjadinya suatu kecelakaan, maka diambil alternatif pencegahannya antara lain sebagai berikut :

1. Seleksi anak buah kapal dan penempatan yang tepat.

Kode Internasional manajemen Keselamatan (ISM Code) mempersyaratkan bahwa tiap kapal harus diawaki oleh para pelaut yang memenuhi persyaratan/kualifikasi dan dalam kondisi fisik yang sehat. Sehingga pada waktu dilaksanaan pemeriksaan bila terjadi suatu kecelakaan, bukti-bukti yang cukup dapat diajukan. Perusahaan harus mendokumentasikan dalam sistem manajemen keselamatan perihal sertifikat kompetensi dan sertifikat keterampilan yang diakui.

2. Pengenalan dan familiarisasi serta latihan-latihan bagi ABK baru.

Metode pengenalan tugas baru harus dilaksanakan secara bersama-sama dan dilengkapi dengan praktek kerja sebenarnya. Juga latihan keselamatan adalah penting mengingat banyak kecelakaan terjadi pada pekerja baru yang belum terbiasa dengan bekerja secara aman. Pelatih atau pemimpin harus menerangkan dan mendemonstrasikan dan akhirnya dilakukan sendiri oleh pekerja baru. 3. Melindungi diri ABK dengan alat pelindung (Perlengkapan Keselamatan)

Faktor kecelakaan bagi ABK dapat dikurangi dengan cara melengkapi diri ABK dengan alat pelindung (perlengkapan keselamatan kerja) dalam melaksanakan pekerjaan. Dengan alat pelindung

BAHAYA

KECELAKAAN

LINGKUNGAN

(5)

seperti Baju kerja (Overaal), Sepatu pengaman (Safety shoes), Topi pengaman (Helmed), Sumbat telinga (Ear Plug), Tali pengaman (Safety Belt), Sarung tangan, Kacamata, dan lain sebagainya 4. Menciptakan lingkungan kerja yang aman

Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang kegiatan menciptakan keadaan yang aman. Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya.

5. Perusahaan patuh terhadap peraturan dan ketentuan– ketentuan keselamatan

Banyaknya rekomendasi-rekomendasi dan ketentuan hukum yang diberikan baik secara nasional dan internasional maupun yang paling penting adalah tanggungjawab perusahaan sendiri terhadap aspek keselamatan. ISM Code adalah untuk menjamin keselamatan di laut, pencegahan kecelakaan manusia atau kehilangan jiwa dan menghindari kerusakan lingkungan khususnya terhadap lingkungan maritim serta harta benda.

6. Anak buah kapal diusulkan untuk mengikuti pelatihan

Perusahaan harus membuat dan mempertahankan prosedur untuk mengidentifikasi pelatihan yang mungkin diperlukan dalam menunjang sistem manajemen keselamatan dan menjamin bahwa pelatihan tersebut diberikan kepada semua personil terkait.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan permasalahan serta pembahasan yang telah penulis uraikan, maka dalam upaya mencegah kecelakaan untuk menjamin keselamatan jiwa anak buah kapal, penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut :

1. Faktor-faktor penyebab sering terjadinya kecelakaan kerja antara lain : a. Proses seleksi ABK kurang baik dan penempatannya tidak tepat.

b. Perlengkapan keselamatan kerja (alat peindung diri) bagi ABK mesin tidak memadai. c. Situasi lingkungan kerja yang tidak aman.

d. Pengetahuan dan keterampilan ABK kurang.

e. Kurang penguasaan dan familiarisasi terhadap pekerjaan

f. Kurangnya perhatian perusahaan tentang Keselamatan Kerja para pekerjanya. 2. Cara mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja di atas kapal

a. Agar dilaksanakan seleksi penerimaan calon ABK sesuai prosedur penempatannya sesuai dengan kualifikasi ABK tersebut.

b. Perusahaan melengkapi alat keselamatan kerja untuk tiap anak buah kapal. c. Memelihara dan menjaga kondisi lingkungan kerja yang harmonis.

d. Agar anak buah kapal diberi penyuluhan, pengenalan dan familiarisasi serta latihan–latihan.

e.

Diharapkan agar melakukan familiarisasi penguasaan terhadap pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA

Suma’mur P.KM.Sc. Dr, Keselamatan Kerja Dan Pencegahan Kecelakaan PT. Gunung Agung, Jakarta, 1985. ISM CODE ; CORP PERWIRA BESAR BP3IP JAKARTA

Badan Diklat Perhubungan, BST, Modul 4 : Personal Safety and Social Responsibility, Departemen Perhubungan (2000:54 http://www.scribd.com/doc/226662481/Analisa-Penyebab-Terjadinya-Kecelakaan-Kerja-Di-Atas-Kapal

Referensi

Dokumen terkait

Di tengah fenomena umum maraknya tradisi penafsiran Al-Quran yang terjadi di kalangan Muhammadiyah, metodologi tafsir ternyata masih menjadi hal langka kaitannya dengan kajian

Dalam tulisan ini, pembahasan lebih dititikberatkan pada masalah pembelajaran seni yang ada di masyarakat (khususnya seni pertunjukan) dalam kaitannya dengan tripusat

Untuk setiap senyawa organik yang ada, digunakan waktu interaksi 12 jam mengikuti studi sebelumnya (Marz, 2012), bahwa kapasitas adsorpsi dari fenol yang paling

3) Peserta didik mendiskusikan permasalahan kontekstual yang ada yang LKPD translasi yang sudah dilampirkan dalam google form 4) Peserta didik diperbolehkan bekerjasama

Tidak adanya penurunan skor HAI Knodell yang bermakna pada semua kelompok menunjukkan bahwa efek anti hepatotoksik Nigella sativa dosis 0,008 ml maupun 0,08 ml terhadap kerusakan

Hal ini bisa dicermati dari beberapa perspektif: [1] teknologi yang berdampak signifikan dan mampu mengubah ‘wajah’ dunia dalam berbagai bidang bukan merupakan

Berdasarkan pengalaman dengan para pelajar terdahulu yang telah mengambil kursus animasi atau/ dan dokumentasi digital, boleh dirumuskan bahawa kemahiran para pelajar