• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL ILMU KEPERAWATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL ILMU KEPERAWATAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

JURNAL ILMU KEPERAWATAN

Volume 1, No. 1, Mei 2013 SUSUNAN REDAKSI

JURNAL ILMU KEPERAWATAN Pelindung

DR.Dr. Kusworini, M.Kes, Sp.PK Pemimpin Redaksi

Ns. Setyoadi, M.Kep, Sp.KepKom Wakil Pemimpin RedaksI Yulian Wiji Utami, S.Kp, M.Kes Sekretaris Redaksi

Ns. Mifetika Lukitasari, S.Kep Bendahara Redaksi

Ns. Niko Dima Kristianingrum, S.Kep Anggota Redaksi

Ns. Tony Suharsono, M.Kep Ns. Kumboyono, M.Kep, Sp.Kom Titin Andri Wihastuti, S.Kp, M.Kes

Ns. Dina Dewi Sartika Lestari Ismail, M.Kep Ns. Laily Yuliatun, M.Kep

Ns. Dian Susmarini, M.N

Ns. Heny Dwi Windarwati, M.Kep, Sp.KepJ Ns. Retno Lestari, M.Nurs

Ns. Septi Dewi Rahmawati, M.Ng Ns. Fransiska Imavike, M.Nurs Ns. Heri Kristianto, M.Kep, Sp.KMB Kuswantoro Rusca Putra, S.Kp, M.Kep Administrasi

Yuyun Nurdiana, A.Md Alamat Redaksi :

Gedung Biomedik Lantai 2

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Jalan Veteran Malang 65145

Telepon (0341) 551611, 569117, 567192 pesawat 126; Fax (62) (0341) 564755 Email : jik@ub.ac.id Website : www. jik.ub.ac.id DAFTAR ISI Daftar Isi ... 1 ASPEK KEPERAWATAN PADA INKONTINENSIA URIN

Dina Dewi Sartika Lestari Ismail ... 3

DAMPAK HOME BASED EXERCISE TRAINING TERHADAP KAPASITAS FUNGSIONAL PASIEN GAGAL JANTUNG DI RSUD NGUDI WALUYO WLINGI

Tony Suharsono1, Krisna Yetti2, Lestari Sukmarini2 ... 12 EFEK EKSTRAK DAUN PEGAGAN (Centella asiatica) DALAM

MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA TERKONTAMINASI PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) GALUR WISTAR Sholihatul

Amaliya1, Bambang Soemantri2, Yulian Wiji Utami1 ... 19 PENGARUH BUAH MAHKOTA DEWA TERHADAP KADAR

KOLESTEROL TOTAL PLASMA PADA TIKUS STRAIN WISTAR

Septi Dewi Rachmawati ... 26

SENAM DAPAT MENINGKATKAN KESEIMBANGAN TUBUH LANSIA DI YAYASAN GERONTOLOGI KECAMATAN WAJAK KABUPATEN

MALANG Setyoadi, Yulian Wiji Utami, Sheylla Septina M... 35 PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP INTENSITAS

DISMENOREA PRIMER PADA MAHASISWI PSIK-A 2006-2007 FKUB MALANG

Laily Yuliatun1, Siti Chandra W.B2, Kesuma Pertiwi1 ... 41 EFEK LUMATAN DAUN PEPAYA (Carica Papaya L.) TERHADAP

PROSES PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II DANGKAL PADA TIKUS PUTIH (Rattus Novergicus) GALUR WISTAR

Willy Rachmad Wira Utama1, Yulian Wiji Utami1, Triyudani

Mardaning Raras2 ... 46 EFEKTIFITAS AUDIOVISUAL SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN

KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM TATALAKSANA BALITA DENGAN DIARE DI DUA RUMAH SAKIT KOTA MALANG

Rinik Eko Kapti1, Yeni Rustina2, Widyatuti2 ... 53 EFEKTIVITAS ANTARA PENGGUNAAN EEA (EXPLICIT EKSTERNAL

AIDS) DENGAN IIA (IMPLICIT INTERNAL AIDS) SEBAGAI MNEMONIC STRATEGY DALAM MENINGKATKAN MEMORI PADA LANSIA

Khumidatun Niswah1, Ketut Sudiana2, Harmayetty3 ... 61 HUBUNGAN KEJADIAN DEPRESI DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI

PANTI WERDHA TRESNO MUKTI TUREN MALANG

Renny Nova, Titin Andri Wihastuti, Retno Lestari ... 71

www.jik.ub.ac.id

(3)

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK

TERHADAP INTENSITAS DISMENOREA PRIMER

PADA MAHASISWI PSIK-A 2006-2007 FKUB MALANG

Laily Yuliatun

1

, Siti Chandra W.B

2

, Kesuma Pertiwi

1

1Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 2Laboratorium Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

ABSTRAK

Dismenorea primer didefinisikan sebagai nyeri haid yang tidak berhubungan dengan kondisi patologis pelvis. Penggunaan terapi nonfarmakologi berupa terapi musik khususnya musik klasik dapat dijadikan salah satu alternatif untuk menurunkan intensitas dismenorea karena terapi ini tidak menimbulkan efek samping. Mekanisma terapi musik dalam menurunkan nyeri berdasarkan pada prinsip Gate

Control dan teori endorphin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik

terhadap intensitas dismenore primer. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment. Sampel yang digunakan adalah adalah mahasiswi PSIK-A angkatan 2006-2007 yang mengalami dismenore dengan jumah sampel 32 orang. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan uji sample-paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan intensitas dismenorea antara sebelum perlakuan dan setelah perlakuan dengan nilai p=0.005 (α=0.05). Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka terpai musik dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk menurunkan dismenorea primer dan perlu penelitian lebih lanjut tentang manfaat terapi musik klasik yang lebih luas.

Kata kunci: Dismenorea Primer, Terapi Musik, Musik Klasik

ABSTRACT

Primary dysmenorrhea is defined as menstrual pain that is not related to pathologic pelvic condition. Using of music therapy especially classical music can be one of alternative for minimizing dysmenorrhea intensity. This therapy mechanism to minimize primary dysmenorrhea intensity is based on gate control and endorphine theory. This experiment used to know the effect of the classical music therapy towards primary dysmenorrhea intensity in student of PSIK-A 2006-2007 Faculty of Medicine Brawijaya University Malang, using quasy experiment with pretest and posttest group designusing sample-paired t-test. The sample in this study is student of PSIK-A 2006-2007 that experience dysmenorrhea, 32 persons. It can be concluded that classical music therapy has decrease pain intensity in dysmenorehea (p=0.005, α=0.05). Based on this research, classical music therapy can be one of alternative therapy to minimize primary dysmenorrhea and need more research to know more of the use of classical music therapy.

Keywords: Primary Dysmenoohea, Music Therapy

Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol. I, No. 1, Mei 2013; Korespondensi: Laily Yuliatun, Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang Telp: 0341-569117 pswt 126 Email: laily.arifin@yahoo.co.id

www.jik.ub.ac.id

(4)

PENDAHULUAN

Dismenore merupakan keluhan sakit atau kram di daerah perut bagian bawah saat menstruasi yang dapat dialami oleh sebagian wanita. Umumnya rasa nyeri terjadi pada hari pertama dan kedua menstruasi dan biasanya rasa nyeri akan berkurang setelah keluar darah yang cukup banyak (Qittun, 2008). Dismenorea dibedakan menjadi dua jenis yaitu dismenore primer dan sekunder. Dismenore primer umumnya terjadi tiga tahun pertama sejak merarche pada 90% wanita dan berlanjut hingga usia pertengahan. Sedangkan dismenorea sekunder, hampir sebagian besar disebabkan karena kelainan organ panggul dan jarang ditemukan pada wanita.

Meskipun penelitian mengenai dismenorea telah cukup banyak dilakukan, akan tetapi fenomena dismenorea masih perlu mendapat perhatian. Hal tersebut disebabkan karena tingkat kompleksitas dan angka kejadian dismenorea yang cukup tinggi. Lebih dari 50% wanita di setiap negara mengalami dismenroea. Data statistik menunjukkan bahwa di Amerika presentase dismenorea mencapai 60% dan di Swedia hingga 72% dari jumlah wanita usia subur (French, 2005). Sedangkan di Indonesia diperkirakan 55% wanita usia subur mengalami dismenorea (Gunawan, 2002).

Terdapat beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dismenorea, baik terapi farmakologis maupun terapi nonfarmakologis. Terapi nonfarmakologis meliputi kompres hangat, masase lembut pada daerah perut, olahraga seperti senam, jalan kaki atau bersepeda yang dilakukan sebelum dan selama menstruasi. Selain itu terapi alternatif lain yang dapat diterapkan yaitu teknik distraksi menggunakan musik yang biasa disebut terapi musik. Mendengarkan musik di lingkungan yang cukup tenang dengan posisi rileks diyakini dapat menurunkan keluhan dismenorea. Dari sekian banyak jenis musik, musik klasik dinilai sesuai untuk terapi pada nyeri. Siegel (1999)

mengungkapkan bahwa musik klasik

menghasilkan gelombang alfa yang berperan menenangkan dan merangsang sistem limbic jaringan neuron otak. Gelombang alfa berhubungan dengan kondisi pikiran yang rileks dan santai.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh terapi musik klasik terhadap intensitas dismenorea primer pada responden.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian quasi experiment (eksperiment semu) dengan pendekatan pretest and posttest group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi PSIK-A angkatan 2006-2007 yang mengalami dismenorea yang terpilih secara purposive sampling dan memenuhi kriteria inklusi sampel. Variabel independen pada penelitian ini adalah terapi musik klasik, sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah intensitas dismenorea primer. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala boourbonis untuk mengukur tingkat nyeri berupa skala 0-10. Pemberian terapi musik dengan menggunakan seperangkat MP3 player yang dihubungkan dengan headphone.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil pengukuran tingkat nyeri pada dismenore primer dengan menggunakan skala bourbonis didapatkan hasil bahwa intensitas dismenore primer yang dirasakan oleh responden sebelum terapi adalah 19 orang (59%) merasakan dismenore sedang dan 13 orang (41%) merasakan dismenorea berat. Setelah diberikan terapi musik klasik selama 45 menit, kemudian dilakukan pengukuran kembali didapatkan 13 orang (41%) merasakan dismenorea ringan, 12 orang (37%) merasakan dismenorea sedang, serta 7 orang (22%) merasakan dismenorea berat. Berdasarkan data yang diperoleh dapat dikategorikan berdasarkan perbedaan nilai nyerinya yaitu 3

Jurnal Ilmu Keperawatan - Volume 1, No. 1, Mei 2013

(5)

responden merasakan dismenorea yang dialaminya tidak berkurang (nilai perbedaan 0), 11 responden merasakan dismenorea yang dialaminya sedikit berkurang (nilai perbedaan 1), 15 responden merasakan dismenorea yang dialaminya berkurang moderat (nilai perbedaan 2), dan 3 responden merasakan dismenorea yang dialami berkurang lebih moderat (nilai perbedaan 3). Sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi penurunan nyeri responden yaitu: menurun 91%, tetap 0% dan meningkat 0%.

Untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan intensitas dismenorea primer, menggunakan uji paired sample t-test. Terdapat perbedaan intensitas dismenorea antara sebelum perlakuan dan setelah perlakuan, dimana intensitas dismenorea menurun setelah diberikan terapi musik klasik (p=0.005, α=0.05). Hal tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan intensitas dismenorea primer.

PEMBAHASAN

Intensitas Dismenorea primer pada Responden sebelum diberikan Terapi Musik Klasik

Sebelum diberi terapi musik klasik, intensitas dismenorea yang dirasakan responden diukur terlebih dahulu. Sebelum diberikan terapi musik klasik didapatkan 59% responden mengalami nyeri sedang dan 41% mengalami nyeri berat. Nyeri yang dirasakan responden disebabkan karena peningkatan produksi prostaglandin yang berlebih yang merangsang hiperaktivitas uterus, sedangkan perbedaan intensitas dismenorea yang dialami tersebut tergantung pada kadar prostaglandin yang diproduksi. Beberapa penelitian membuktikan bahwa wanita yang mengalami dismenorea mengalami peningkatan kadar prostaglandin yang terjadi terutama pada dua hari pertama menstruasi. Kadar prostaglandin tersebut

mencapai 5-13 kali lebih tinggi dibanding pada wanita yang tidak mengalami dismenorea. Wong (1998) juga menyebutkan bahwa prostaglandin sangat terkait dengan infertilitas pada wanita, dismenorea, hipertensi, preeklamsi-eklamsi, dan syok anafilaktik.

Intensitas Dismenorea Primer pada Responden setelah diberikan Terapi Musik Klasik

Setelah dilakukan terapi musik klasik didapatkan hasil bahwa 41% responden merasakan dismenorea ringan, 37% responden mengalami dismenorea sedang, dan 22% responden mengalami dimenorea berat. Long (1996) menyatakan bahwa nyeri merupakan perasaan tidak nyaman yang benar-benar subyektif. Oleh karena itu meskipun stimulus nyeri disebabkan oleh hal yang sama yaitu kontraksi uterus namun reaksi yang ditimbulkan oleh tiap individu berbeda dan intensitas nyeri yang dirasakanpun berbeda. Terdapat 3 orang responden (9%) merasakan dismenore yang dialaminya tidak berkurang, 11 orang responden (35%) merasakan dismenorea yang dialaminya sedikit berkurang, 15 orang responden (47%) merasakan dismenorea yang dialaminya berkurang moderat, dan 3 orang responden (9%) merasakan dismenore yang dialaminya berkurang lebih moderat. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa penurunan nilai nyeri untuk masing-masing responden bervariasi. Variasi yang dialami oleh responden terjadi karena kemampuan setiap individu berbeda dalam merespon dan mempersepsikan nyeri yang dialami. Menurut Potter dan Perry (2005), kemampuan seseorang dalam mempersepsikan nyeri dipengaruhi oleh sejumlah factor yang dapat menurunkan dan meningkatkan toleransi terhadap nyeri dan mempengaruhi sikap responden terhadap nyeri.

www.jik.ub.ac.id

(6)

Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Dismenorea Primer pada Responden

Dari hasil analisa data dengan uji paired sample t-test pada taraf signifikansi 5% (α=0.05) didapatkan nilai p=0.005, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara pretest dan posttest. Hal tersebut menunjukkan bahwa terapi musik klasik memiliki pengaruh terhadap penurunan intensitas dismenore primer pada responden. Dengan demikian terapi musik klasik terbukti dapat menurunkan intensitas dismenorea primer. Pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan intensitas dismenorea primer karena musik dapat mempengaruhi persepsi nyeri, dimana musik dapat berefek positif melalui mekanisme pengalihan perhatian terhadap nyeri (distraksi), memberikan perasaan nyaman, merangsang pengeluaran endorphin dan menyebabkan perasaan tenang (relaksasi). Seseorang yang mendengarkan musik akan memfokuskan pikiran dan perhatiannya pada suara atau irama musik yang diterimanya, sehingga fokus perhatiannya terhadap stimulus nyeri teralihkan atau berkurang. Pada mekanisme distraksi terjadi penurunan perhatian atau persepsi terhadap nyeri dengan memfokuskan perhatian pada stimulasi lain atau menjauhkan pikiran terhadap nyeri. Smelzer dan Bare (2002) menyatakan bahwa distraksi merupakan mekanisme teknik kognitif yang menjadi strategi efektif untuk mengalihkan fokus perhatian seseorang pada sesuatu selain nyeri. Seseorang yang kurang menyadari adanya nyeri atau memberikan sedikit perhatian pada nyeri hanya akan terganggu dan lebih toleran terhadap nyeri. Potter dan Perry (2005) menyatakan bahwa distraksi menyebabkan terstimulasinya sistem aktivasi retikuler. Jika sistem aktivasi retikuler menghambat stimulus nyeri atau stimulus yang menyakitkan, maka akan menurunkan respon nyeri. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa musik mampu mengurangi persepsi nyeri dan meningkatkan toleransi terhadap nyeri. Musik mengalihkan fokus seseorang dari rasa nyeri, memecah siklus kecemasan dan ketakutan yang dapat meningkatkan reaksi nyeri serta mengalihkan perhatian pada sensasi yang menyenangkan.

KESIMPULAN

Intensitas dismenorea primer sebelum diberikan terapi musik klasik didapatkan 59.4% responden mengalami dismenore sedang dan 40.6% dismenorea berat.

Intensitas nyeri setelah diberi terapi musik klasik didapatkan 40.6% responden mengalami dismenorea ringan, 37.5% dismenorea sedang dan 21.9% mengalami dismenorea berat.

Terdapat pengaruh yang signifikan terapi musik klasik terhadap intensitas dismenorea primer pada mahasiswi PSIK A- 2006-2007 FKUB Malang dengan nilai p=0.005 (α=0.05)

DAFTAR KEPUSTAKAAN

American Music Therapy Association. 2006. Music therapy in the treatment and

management of pain. http//www.musictherapy.orgfactsheets.pai

n. diakses tanggal 7 Mei 2009.

Anugoro., Dito. 2008. Segala sesuatu tentang

nyeri haid. http://www.kabarindonesia.com/berita.php.

Diakses tanggal 7 Mei 2009.

Decherney., Alan H. 2007. Current diagnosis & treatment obstetrics & gynecology.10th

edition. USA. The McGraw-Hill Companies.Inc

French L.2005. American family physician : dysmenorrhea. Proquest.71(2): 285

Halim., Samuel. 2007. Efek Mozart dan terapi music dalam dunia kesehatan. Http://www.tempo.co.id/medik. Diakses tanggal 7 Mei 2009.

Jurnal Ilmu Keperawatan - Volume 1, No. 1, Mei 2013

(7)

Muttaqin 2008. Seni music klasik untuk SMK. Jakarta: direktorat Pembinaan sekolah Kejuruan, Direktorat jenderal Manajemen pendidikan Dasar dan Menengah. Departemen Pendidikan Nasional.

Notoatmojo S.2005. Metodologi penelitian kesehatan Ed. Revisi. Jakarta Rineke Cipta. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan

metodologi penelitian ilmu keperawatan: pedoman skripsi, tesis dan instrumen penelitian keperawatan. Ed1. Jakarta : Salemba Medika

Pandoe W. 2006. Music Therapy. http://www.my.opera.com. Diakses 3 Juni. 2009.

Potter P.A., perry., Anne G. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses dan praktik. Diterjemahkan : yasmin asih. 2005. Ed 4 vol.2. Jakarta: EGC.

Spiritia. 2004. Terapi alternative. Yayasan Spiritia

Smeltzer S c., Bare B.G. 2002. Buku ajar keperawatan medical bedah. Diterjemahkan Agung waluyo Ed8. Cetakan 1. Jakarta : EGC

Spwnthe A. 2003. Manfaat music. http://www.partikelwebgaul.com. Diakses tanggal 3 Juni 2009.

Tamsuri A. 2007. Konsep dan penatalaksanaan nyeri. Jakarta : EGC

www.jik.ub.ac.id

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan fenomena- fenomena yang telah dipaparkan diatas terlihat bahwa peran Bidang Pembinaan Penempatan Dan Perluasan Kesempatan Kerja pada Dinas Tenaga Kerja

Subjek penelitian ini adalah sistem pendukung keputusan untuk menentukan kualitas produksi jamur yang disesuaikan dengan SNI (Standar Nasional Indonesia). SNI yang ada

Konselor mengkondisikan peserta didik agar siap untuk melakukan aktifitas bimbingan klasikal dengan teknik modeling. Tahap Peralihan Konselor memberikan ice breaking 4.

Menanggapi kurangnya muatan yang berfokus pada nilai-nilai ko-eksistensi dan perdamaian, seperti yang akan kemudian dijelaskan dalam makalah ini, dan secara luas

Senam lansia pada usia lanjut yang dilakukan secara rutin akan meningkatkan kebugaran fisik, sehingga secara tidak langsung senam dapat meningkatkan fungsi jantung dan

Jadi pengertian Perancangan Interior Galeri Kerudung Handmade Almira dalam suasana modern natural adalah pemecahan masalah pada bagian dalam ruang yang menyediakan tempat untuk

STORYTELLING DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI WORD OF MOUTH MELALUI MEDIA SOSIAL (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF TENTANG IMPLEMENTASI STORYTELLING MELALUI INSTAGRAM PADA BRAND. F ANITA

penulis akan melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “ Perbandingan Metode Dakwah Struktural dan Kultural antara Muhammadiyah dengan Nahdlatul Ulama dalam Penguatan