TUGAS MAKALAH CHARACTER BUILDING
TUGAS MAKALAH CHARACTER BUILDING
KEHIDUPAN, GAYA HIDUP HEDONISME
KEHIDUPAN, GAYA HIDUP HEDONISME
ORANG MUDA DI INDONESIA
ORANG MUDA DI INDONESIA
DISUSUN OLEH:
DISUSUN OLEH:
1.
1.
DANIEL ARIESTA(12125217)
DANIEL ARIESTA(12125217)
2.
2.
WIDODO (12125872)
WIDODO (12125872)
3.
3.
SUTARNO(12125963)
SUTARNO(12125963)
4.
4.
ZULKIFLI(12125938)
ZULKIFLI(12125938)
5.
5.
DEDEN SAPUTRA(12127019)
DEDEN SAPUTRA(12127019)
Jurusan Manajemen Informatika
Jurusan Manajemen Informatika
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer
Bina Sarana
Bina Sarana Informatik
Informatika
a
PontianakÂ
PontianakÂ
2012
2012
ii ii
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Character Building ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang makalah Character Building ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada ...??? selaku Dosen mata kuliah dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada ...??? selaku Dosen mata kuliah Character
Character Building Building yang yang telah telah memberikan memberikan tugas tugas ini ini kepada kepada kami.kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai KEHIDUPAN, GAYA HIDUP wawasan serta pengetahuan kita mengenai KEHIDUPAN, GAYA HIDUP HEDONISME ORANG MUDA DI INDONESIA.Kami juga menyadari HEDONISME ORANG MUDA DI INDONESIA.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Pontianak, April 2013 Pontianak, April 2013
Penyusun Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA
KATA PENGANTAR PENGANTAR ... ... iiii DAFTAR
DAFTAR ISI ...ISI ... ... iiiiii BAB
BAB I I PENDAHULUAN ...PENDAHULUAN ... 1... 1 1.1
1.1 Latar Latar Belakang ...Belakang ... 1... 1 1.2
1.2 Rumusan Rumusan Masalah ...Masalah ... 2... 2 1.3
1.3 Tujuan Tujuan Penulisan ...Penulisan ... 2... 2 BAB
BAB II II PEMBAHASAN ...PEMBAHASAN ... 3... 3 2.1
2.1 Pengertian Pengertian Hedonisme ...Hedonisme ... 3... 3 2.2
2.2 Hedonisme Hedonisme dikalangan Remajdikalangan Remaja a ... 4... 4 2.3
2.3 Akar Masalah Akar Masalah dan Penyebab dari dan Penyebab dari Hedonisme ..Hedonisme ... 5.... 5 2.4
2.4 Akibat Akibat Hedonisme Hedonisme ... 7... 7 2.5
2.5 Penyelesaian Penyelesaian Masalah Masalah Hedonisme Hedonisme ... 10.... 10 BAB
BAB III III PENUTUP PENUTUP ... 11.... 11 3.1 3.1 Saran Saran ... ... 1111 3.2 3.2 Kesimpulan Kesimpulan ... ... 1111 iii iii
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1.1 Latar BelakangHedonisme telah erat melekat dalam hidup kita. Kelekatan itu berupa seringnya Hedonisme telah erat melekat dalam hidup kita. Kelekatan itu berupa seringnya kita terjebak dalam pola hidup Hedonis. Pola hidup seperti ini mudah kita jumpai kita terjebak dalam pola hidup Hedonis. Pola hidup seperti ini mudah kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari. Dimana orientasi hidup selalu diarahkan pada dalam kehidupan kita sehari-hari. Dimana orientasi hidup selalu diarahkan pada kenikmatan, kesenangan atau menghindari perasaan-perasaan tidak enak.
kenikmatan, kesenangan atau menghindari perasaan-perasaan tidak enak.
Manusiawi memang tatkala manusia hidup untuk mencari kesenangan, karena Manusiawi memang tatkala manusia hidup untuk mencari kesenangan, karena sifat dasar manusia adalah ingin selalu bermain (homo ludens = makhluk sifat dasar manusia adalah ingin selalu bermain (homo ludens = makhluk  bermain)
 bermain) dan dan bermain bermain adalah adalah hal hal hakiki hakiki yang yang senantiasa senantiasa dilakukan dilakukan untuk untuk memperoleh kesenangan. Akan tetapi bukan berarti kita bisa dengan bebas dan memperoleh kesenangan. Akan tetapi bukan berarti kita bisa dengan bebas dan  brutal
 brutal mendapatkan mendapatkan kesenangan, kesenangan, hingga hingga menghalalkan menghalalkan berbagai berbagai cara cara demidemi memperoleh kesenangan.Sikap menghalalkan segala cara untuk memperoleh memperoleh kesenangan.Sikap menghalalkan segala cara untuk memperoleh kesenangan telah banyak menghinggapi pola hidup para remaja saat ini.Sebagai kesenangan telah banyak menghinggapi pola hidup para remaja saat ini.Sebagai contohnya,remaja yang suka ML ( making love-bercinta ) atas dasar contohnya,remaja yang suka ML ( making love-bercinta ) atas dasar senang-senang saja. Ternyata luar biasa infiltrasi budaya liberal sehingga berhasil senang saja. Ternyata luar biasa infiltrasi budaya liberal sehingga berhasil mencengkram norma-norma kesusilaan manusia. Tidak salah lagi ini suatu mencengkram norma-norma kesusilaan manusia. Tidak salah lagi ini suatu  propaganda
 propaganda yang yang sukses sukses mengakar mengakar dalam dalam jiwa jiwa jiwa jiwa pemuja pemuja hedonisme. hedonisme. NamunNamun ironisnya, mereka para pemuja kesenangan dunia semata, tak menyadari bahwa ironisnya, mereka para pemuja kesenangan dunia semata, tak menyadari bahwa hal yang dilakukannya adalah perilaku hedon.
hal yang dilakukannya adalah perilaku hedon.
Contoh yang kita hadapi saat ini misalnya, segala media informasi dari berbagai Contoh yang kita hadapi saat ini misalnya, segala media informasi dari berbagai  penjuru
 penjuru berusaha berusaha terus terus menginvasi menginvasi diri diri kita kita melalui melalui life life style. style. Gaya Gaya hidup hidup yangyang terus disajikan bagaikan fast food melalui media televisi. Gambaran yang ada terus disajikan bagaikan fast food melalui media televisi. Gambaran yang ada seperti mimpi tentang kehidupan orang miskin yang tiba-tiba kaya layaknya seperti mimpi tentang kehidupan orang miskin yang tiba-tiba kaya layaknya dalam telenovela. Sinetron cinta yang terus mengguyur dan memprovokasi kita dalam telenovela. Sinetron cinta yang terus mengguyur dan memprovokasi kita untuk merealisasikan cinta lewat bercinta membuat kita gila dan terbuai untuk merealisasikan cinta lewat bercinta membuat kita gila dan terbuai kehidupan duniawi. Cerita sinetron yang kian jauh dari realita ternyata telah kehidupan duniawi. Cerita sinetron yang kian jauh dari realita ternyata telah menyihir para pemirsa. Dengan setengah sadar para penikmat sinema telah menyihir para pemirsa. Dengan setengah sadar para penikmat sinema telah
2 2
tergiring untuk meniru dan menjadikannya paradigma baru dalam menikmati tergiring untuk meniru dan menjadikannya paradigma baru dalam menikmati hidup di masa muda.
hidup di masa muda.
Dan ketika Hedonisme sudah menjadi pegangan hidup para muda mudi banyak Dan ketika Hedonisme sudah menjadi pegangan hidup para muda mudi banyak nilai-nilai luhur kemanusiaan para remaja luntur, bahkan hilang. Kepekaan sosial nilai-nilai luhur kemanusiaan para remaja luntur, bahkan hilang. Kepekaan sosial mereka terancam tergusur manakala mereka selalu mempertimbangkan untung mereka terancam tergusur manakala mereka selalu mempertimbangkan untung rugi dalam bersosialisasi. Masyarakat terlihat seperti mumi hidup yang tak rugi dalam bersosialisasi. Masyarakat terlihat seperti mumi hidup yang tak  berguna
 berguna bagi bagi mereka. mereka. Dan Dan mereka mereka seolah seolah menjadi menjadi penjaga penjaga kerajaan kerajaan kenikmatankenikmatan yang tak seorangpun boleh mengendus apalagi mencicipinya. Orang lain hanya yang tak seorangpun boleh mengendus apalagi mencicipinya. Orang lain hanya  boleh melongo melihat
 boleh melongo melihat kemapanan mereka.Sungguh mereka kemapanan mereka.Sungguh mereka menjadi sangat menjadi sangat tidak tidak  peduli.
 peduli. Akibatnya Akibatnya ketika ketika ada ada orang orang yang yang membutuhkan membutuhkan uluran uluran tangan, tangan, merekamereka menyembunyikan diri dan enggan berkorban.
menyembunyikan diri dan enggan berkorban. 1.2
1.2 Rumusan MasalahRumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, kami merumuskann masalah
Berdasarkan uraian di atas, kami merumuskann masalah yang dibahas sebagaiyang dibahas sebagai  berikut:
 berikut: 1.
1. Apakah hedonisme?Apakah hedonisme? 2.
2. Apa akar masalah dan penyebab dari hedonisme?Apa akar masalah dan penyebab dari hedonisme? 3.
3. Apa akibat dari hedonisme?Apa akibat dari hedonisme? 4.
4. Bagaimana cara penyelesaian masalah hedonisme?Bagaimana cara penyelesaian masalah hedonisme? 1.3
1.3 Tujuan PenulisanTujuan Penulisan 1.
1. Mengetahui pengertian HedonismeMengetahui pengertian Hedonisme 2.
2. Mengetahui akar dan sebab masalah dari hedonismeMengetahui akar dan sebab masalah dari hedonisme 3.
3. Mengetahui akibat dari hedonismeMengetahui akibat dari hedonisme 4.
BAB II
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hedonisme 2.1 Pengertian HedonismeHedonisme adalah paham sebuah aliran filsafat dari Yunani. Tujuan paham Hedonisme adalah paham sebuah aliran filsafat dari Yunani. Tujuan paham aliran ini, untuk menghindari kesengsaraan dan menikmati kebahagiaan sebanyak aliran ini, untuk menghindari kesengsaraan dan menikmati kebahagiaan sebanyak mungkin dalam kehidupan di dunia. Kala itu, hedonisme masih mempunyai arti mungkin dalam kehidupan di dunia. Kala itu, hedonisme masih mempunyai arti  positif.
 positif. Dalam Dalam perkembangannya, perkembangannya, penganut penganut paham paham ini ini mencari mencari kebahagiaankebahagiaan  berefek
 berefek panjang panjang tanpa tanpa disertai disertai penderitaan. penderitaan. Mereka Mereka menjalani menjalani berbagai berbagai praktik praktik asketis, seperti puasa, hidup miskin, bahkan menjadi pertapa agar mendapat asketis, seperti puasa, hidup miskin, bahkan menjadi pertapa agar mendapat kebahagiaan sejati. Namun, pada waktu kekaisaran Romawi menguasai seluruh kebahagiaan sejati. Namun, pada waktu kekaisaran Romawi menguasai seluruh Eropa dan Afrika, paham ini mengalami pergeseran ke arah negatif dalam Eropa dan Afrika, paham ini mengalami pergeseran ke arah negatif dalam semboyan baru hedonisme. Semboyan baru itu, carpe diem (raihlah kenikmatan semboyan baru hedonisme. Semboyan baru itu, carpe diem (raihlah kenikmatan sebanyak mungkin selagi kamu hidup), menjiwai tiap hembusan napas aliran sebanyak mungkin selagi kamu hidup), menjiwai tiap hembusan napas aliran tersebut. Kebahagiaan dipahami sebagai kenikmatan belaka tanpa mempunyai arti tersebut. Kebahagiaan dipahami sebagai kenikmatan belaka tanpa mempunyai arti mendalam.
mendalam.
Hedonisme menurut Pospoprodijo (1999:60) kesenangan atau (kenikmatan) Hedonisme menurut Pospoprodijo (1999:60) kesenangan atau (kenikmatan) adalah tujuan akhir hidup dan yang baik yang tertinggi. Namun, kaum hedonis adalah tujuan akhir hidup dan yang baik yang tertinggi. Namun, kaum hedonis memiliki kata kesenangan menjadi kebahagiaan. Kemudian Jeremy Bentham memiliki kata kesenangan menjadi kebahagiaan. Kemudian Jeremy Bentham dalam Pospoprodijo (1999:61) mengatakan bahwasanya kesenangan dan dalam Pospoprodijo (1999:61) mengatakan bahwasanya kesenangan dan kesedihan itu adalah satu-satunya motif yang memerintah manusia, dan beliau kesedihan itu adalah satu-satunya motif yang memerintah manusia, dan beliau mengatakan juga bahwa kesenangan dan kesedihan seseorang adalah tergantung mengatakan juga bahwa kesenangan dan kesedihan seseorang adalah tergantung kepada kebahagiaan dan kemakmuran pada umumnya dari seluruh masyarakat. kepada kebahagiaan dan kemakmuran pada umumnya dari seluruh masyarakat. Adapun hedonisme menurut Burhanuddin (1997:81) adalah sesuatu itu dianggap Adapun hedonisme menurut Burhanuddin (1997:81) adalah sesuatu itu dianggap  baik, sesuai
 baik, sesuai dengan kesenangan dengan kesenangan yang didatangkannya. Disini yang didatangkannya. Disini jelas jelas bahwa sesuatubahwa sesuatu yang hanya mendatangkan kesusahan, penderitaan dan tidak menyenangkan, yang hanya mendatangkan kesusahan, penderitaan dan tidak menyenangkan, dengan sendirinya dinilai tidak baik. Orang-orang yang mengatakan ini, dengan dengan sendirinya dinilai tidak baik. Orang-orang yang mengatakan ini, dengan sendirinya, menganggap atau menjadikan kesenangan itu seba
4 4
Menurut Aristoteles dalam Russell (2004:243) kenikmatan berbeda dengan Menurut Aristoteles dalam Russell (2004:243) kenikmatan berbeda dengan kebahagiaan, sebab tak mungkin ada kebahagiaan tanpa kenikmatan. Yang kebahagiaan, sebab tak mungkin ada kebahagiaan tanpa kenikmatan. Yang mengatakan tiga pandangan tentang kenikmatan: (1) bahwa semua kenikmatan mengatakan tiga pandangan tentang kenikmatan: (1) bahwa semua kenikmatan tidak baik; (2) bahwa beberapa kenikmatan baik, namun sebagian besar buruk; (3) tidak baik; (2) bahwa beberapa kenikmatan baik, namun sebagian besar buruk; (3) Â bahwa kenikmatan baik, namun bukan y
 bahwa kenikmatan baik, namun bukan yang terbaik. Aristoteles menolak pendapatang terbaik. Aristoteles menolak pendapat yang pertama dengan alasan bahwa penderitaan sudah pasti buruk, sehingga yang pertama dengan alasan bahwa penderitaan sudah pasti buruk, sehingga kenikmatan tentunya baik. Dengan tepat ia katakan bahwa tak masuk akal jika kenikmatan tentunya baik. Dengan tepat ia katakan bahwa tak masuk akal jika dikatakan bahwa manusia bisa bahagia dalam penderitaan: nasib baik yang dikatakan bahwa manusia bisa bahagia dalam penderitaan: nasib baik yang sifatnya lahiriyah, sampai taraf tertentu, perlu bagi terwujudnya kebahagiaan. Ia sifatnya lahiriyah, sampai taraf tertentu, perlu bagi terwujudnya kebahagiaan. Ia  pun
 pun menyangkal pandangan menyangkal pandangan bahwa bahwa semua semua kenikmatan kenikmatan bersifat bersifat jasmaniah; jasmaniah; segalasegala sesuatu mengandung unsur rohani, dan kesenangan mengandung sekian sesuatu mengandung unsur rohani, dan kesenangan mengandung sekian kemungkinan untuk mencapai kenikmatan yang senantiasa kenikmatan yang kemungkinan untuk mencapai kenikmatan yang senantiasa kenikmatan yang tinggal dan sederhana. Selanjutnya ia katakan kenikmatan buruk akan tetapi itu tinggal dan sederhana. Selanjutnya ia katakan kenikmatan buruk akan tetapi itu  bukanlah
 bukanlah kenikmatan kenikmatan yang yang dirasakan dirasakan oleh oleh orang-orang orang-orang yang yang baik, baik, mungkin mungkin sajasaja kenikmatan berbeda-beda jenisnya dan kenikmatan baik atau buruk tergantung kenikmatan berbeda-beda jenisnya dan kenikmatan baik atau buruk tergantung  pada apakah kenikmatan itu berkaitan deng
 pada apakah kenikmatan itu berkaitan dengan aktivitas yang baik atau buruk.an aktivitas yang baik atau buruk. Honis O. Kallsoff dalam Soerjono Soemardjo (1996 : 359) manusia dalam Honis O. Kallsoff dalam Soerjono Soemardjo (1996 : 359) manusia dalam kenyataannya mencari kenikmatan (hedonisme psikologis) dengan prinsip yang kenyataannya mencari kenikmatan (hedonisme psikologis) dengan prinsip yang mengatakan bahwa mausia seharusnya mencari kenikmatan (hedonisme etis). mengatakan bahwa mausia seharusnya mencari kenikmatan (hedonisme etis). Disini jelas bahwa hedonisme ialah perbuatan yang diantara segenap perbuatan Disini jelas bahwa hedonisme ialah perbuatan yang diantara segenap perbuatan yang dapat dilakukan oleh seseorang akan membawa orang tersebut merasakan yang dapat dilakukan oleh seseorang akan membawa orang tersebut merasakan kebahagiaan yang sebesar-besarnya.
kebahagiaan yang sebesar-besarnya. 2.2 Hedonisme dikalangan Remaja 2.2 Hedonisme dikalangan Remaja
Generasi yang paling tidak aman terhadap sebutan hedonis adalah remaja. Paham Generasi yang paling tidak aman terhadap sebutan hedonis adalah remaja. Paham ini mulai merasuki kehidupan remaja. Remaja sangat antusias terhadap adanya hal ini mulai merasuki kehidupan remaja. Remaja sangat antusias terhadap adanya hal yang baru. Gaya hidup hedonis sangat menarik bagi mereka. Daya pikatnya yang baru. Gaya hidup hedonis sangat menarik bagi mereka. Daya pikatnya sangat luar biasa, sehingga dalam waktu singkat munculah fenomena baru akibat sangat luar biasa, sehingga dalam waktu singkat munculah fenomena baru akibat  paham
 paham ini. ini. Fenomena Fenomena yang yang muncul, muncul, ada ada kecenderungan kecenderungan untuk untuk lebih lebih memilihmemilih hidup enak, mewah, dan serbakecukupan tanpa harus bekerja keras. Titel “remaja hidup enak, mewah, dan serbakecukupan tanpa harus bekerja keras. Titel “remaja yang gaul dan
yang gaul dan funky funky ” baru melekat bila mampu memenuhi standar tren saat ini.” baru melekat bila mampu memenuhi standar tren saat ini. Yaitu minimal harus mempunyai
mengikuti mode. Beruntung bagi mereka yang termasuk dalam golongan berduit, mengikuti mode. Beruntung bagi mereka yang termasuk dalam golongan berduit, sehingga dapat memenuhi semua tuntutan kriteria tersebut. Akan tetapi bagi yang sehingga dapat memenuhi semua tuntutan kriteria tersebut. Akan tetapi bagi yang tidak mampu dan ingin cepat seperti itu, pasti jalan pintaslah yang akan diambil. tidak mampu dan ingin cepat seperti itu, pasti jalan pintaslah yang akan diambil. Tidaklah mengherankan, jika saat ini muncul fenomena baru yang muncul di Tidaklah mengherankan, jika saat ini muncul fenomena baru yang muncul di sekitar kehidupan kampus. Misalnya adanya “ayam kampus” ( suatu pelacuran sekitar kehidupan kampus. Misalnya adanya “ayam kampus” ( suatu pelacuran terselubung yang dilakukan oknum mahasiswi ), karena profesi ini dianggap terselubung yang dilakukan oknum mahasiswi ), karena profesi ini dianggap  paling enak dan gampang menghasilkan uang untuk memenuhi s
 paling enak dan gampang menghasilkan uang untuk memenuhi s yarat remaja gaulyarat remaja gaul dan
dan funky funky..
Hidup adalah kesempatan untuk bersenang
Hidup adalah kesempatan untuk bersenang--senang bagi mereka. Masa bodohsenang bagi mereka. Masa bodoh dengan kuliah, yang penting
dengan kuliah, yang penting have funhave fun tiap hari. Hal ini bisa dianggap sebagai efek tiap hari. Hal ini bisa dianggap sebagai efek fenomena
fenomena free  free sexsex yang melanda kehidupan kaum muda sekarang.Sudah tentu,yang melanda kehidupan kaum muda sekarang.Sudah tentu,  jika
 jika anggapan tanggapan tentang entang seks seks bebas bebas diterapkan diterapkan ke ke tengahtengah--tengah pergaulan remaja,tengah pergaulan remaja,  pastilah
 pastilah tidak tidak etis. etis. Sebab, Sebab, bangsa bangsa kita kita menganut menganut adatadat--istiadat timur yangistiadat timur yang menganggap seks sebagai hal yang sakral. Kemudian contoh kasus lain lagi, yaitu menganggap seks sebagai hal yang sakral. Kemudian contoh kasus lain lagi, yaitu  praktik jual
 praktik jual beli nilai beli nilai di kampus yang sekarang di kampus yang sekarang sedang merebak. sedang merebak. Jika dilihat Jika dilihat lebihlebih  jauh,
 jauh, ternyata ternyata itu itu juga juga dampak dampak dari dari gaya gaya hidup hidup hedonis hedonis yang yang melahirkan melahirkan adanyaadanya mentalitas instan.
mentalitas instan.
Segalanya bisa diperoleh dengan uang dan kekuasaan. Bila demikian, otomatis Segalanya bisa diperoleh dengan uang dan kekuasaan. Bila demikian, otomatis semua urusan beres. Akhirnya, semboyan
semua urusan beres. Akhirnya, semboyan non scholae sed vitae discimusnon scholae sed vitae discimus (belajar (belajar untuk bekal dalam menjalani kehidupan) pudar dan menghilang. Karena yang untuk bekal dalam menjalani kehidupan) pudar dan menghilang. Karena yang diutamakan bukan proses melainkan hasil. Jika bisa memperoleh hasil dengan diutamakan bukan proses melainkan hasil. Jika bisa memperoleh hasil dengan cara simpel walaupun salah, mengapa tidak dilakukan? Untuk apa kita harus cara simpel walaupun salah, mengapa tidak dilakukan? Untuk apa kita harus melalui proses panjang dengan pengorbanan, kalau hasilnya sama.
melalui proses panjang dengan pengorbanan, kalau hasilnya sama.
Tak terasa, tapi efeknya tak terduga, paham hedonisme terus berlangsung dan Tak terasa, tapi efeknya tak terduga, paham hedonisme terus berlangsung dan merasuk ke dalam benak masyarakat kita tanpa ada tindakan pencegahan. Salah merasuk ke dalam benak masyarakat kita tanpa ada tindakan pencegahan. Salah satu contoh kasusnya adalah acara
satu contoh kasusnya adalah acara--acara hedonisme yang berkedok mencari bibitacara hedonisme yang berkedok mencari bibit--Â bibit
 bibit penyanyi penyanyi berbakat. berbakat. Acara Acara ini ini sangant sangant diminati diminati terutama terutama para para remaja. remaja. BilaBila dilihat secara jeli ternyata acara tersebut menawarkan gaya hidup yang tidak jauh dilihat secara jeli ternyata acara tersebut menawarkan gaya hidup yang tidak jauh dari konsep Hedonisme. Acara ini tentunya membutuhkan biaya yang banyak dari konsep Hedonisme. Acara ini tentunya membutuhkan biaya yang banyak untuk memfasilitasi para kontestannya, tapi bila melihat keadaan bangsa kita yang untuk memfasilitasi para kontestannya, tapi bila melihat keadaan bangsa kita yang sedang morat
6 6
kontradiksi, disatu sisi lain keadaan perekonomian bangsa sedang krisis tapi acara kontradiksi, disatu sisi lain keadaan perekonomian bangsa sedang krisis tapi acara menghamburÂ
menghambur --hamburkan uang semakin marak. Aneh memang, banyak wargahamburkan uang semakin marak. Aneh memang, banyak warga Indonesia yang miskin, tidak punya rumah, gedung sekolah yang hampir roboh, Indonesia yang miskin, tidak punya rumah, gedung sekolah yang hampir roboh, tunjangan pegawai yang kecil, dan jumlah
tunjangan pegawai yang kecil, dan jumlah pegangguran yang membludak, tapi halpegangguran yang membludak, tapi hal ini tidak membuat para peserta acara yang sebagian besar adalah remaja tersebut ini tidak membuat para peserta acara yang sebagian besar adalah remaja tersebut  prihatin
 prihatin atau atau menangis menangis tersedutersedu--sedu, mereka malah sedih dan mengeluarkan air sedu, mereka malah sedih dan mengeluarkan air mata bila rekan seperjuangannya tereleminasi. Nampak jelas sikap egoisme dan mata bila rekan seperjuangannya tereleminasi. Nampak jelas sikap egoisme dan sikap mengejar kesenangan pribadi mereka. Ini adalah bukti hedonisme yang sikap mengejar kesenangan pribadi mereka. Ini adalah bukti hedonisme yang  banyak menjadi impian anakÂ
 banyak menjadi impian anak --anak muda di negeri Seribu satu masalah ini.anak muda di negeri Seribu satu masalah ini.
2.3 Akar Masalah dan
2.3 Akar Masalah dan Penyebab dari HedonismePenyebab dari Hedonisme 1.
1. Kesombongan dan EgoismeKesombongan dan Egoisme
kesombongan dan egoisme adalah penyebab kecenderungan seseorang kesombongan dan egoisme adalah penyebab kecenderungan seseorang kepada kehidupan mewah. Orang sombong akan selalu membanggakan kepada kehidupan mewah. Orang sombong akan selalu membanggakan kekayaan dan kedudukan yang dimilikinya untuk menunjukkan kekayaan dan kedudukan yang dimilikinya untuk menunjukkan keunggulannya atas orang lain. Persaingan tidak sehat untuk menunjukkan keunggulannya atas orang lain. Persaingan tidak sehat untuk menunjukkan kemewahan terkadang menimbulkan perasaan dengki dan iri. Mereka kemewahan terkadang menimbulkan perasaan dengki dan iri. Mereka mengira bahwa cara menunjukkan kelebihan atas orang lain adalah dengan mengira bahwa cara menunjukkan kelebihan atas orang lain adalah dengan cara bersaing seperti ini. Orang yang hedonis memandang rendah kepada cara bersaing seperti ini. Orang yang hedonis memandang rendah kepada orang lain. Pandangan ini sudah barang tentu akan menyebabkan timbul orang lain. Pandangan ini sudah barang tentu akan menyebabkan timbul  jurang
 jurang yang yang dalam dalam antara antara mereka mereka dengan dengan orang orang lain. lain. Dalam Dalam mengumpulmengumpul harta dan barang-barang mewah mereka akan dikuasai oleh sifat ketamakan, harta dan barang-barang mewah mereka akan dikuasai oleh sifat ketamakan, dan orang seperti ini tidak akan bersedia memberikan harta mereka kepada dan orang seperti ini tidak akan bersedia memberikan harta mereka kepada orang lain
orang lain
2.
2. Kepribadian Tidak SempurnaKepribadian Tidak Sempurna
Kepribadian tidak sempurna yang dimiliki oleh seseorang. Dari pandangan Kepribadian tidak sempurna yang dimiliki oleh seseorang. Dari pandangan  psikologi,
 psikologi, orang orang yang yang cenderung cenderung kepada kepada kemewahan kemewahan berusaha berusaha menutupimenutupi kelemahan dirinya yang kurang dari segi ilmu dan spiritual. Pada sebagian kelemahan dirinya yang kurang dari segi ilmu dan spiritual. Pada sebagian kasus, kita menyaksikan orang-orang kaya yang tidak tahu bagaimana kasus, kita menyaksikan orang-orang kaya yang tidak tahu bagaimana membelanjakan hartanya. Karena itu, mereka membeli dan mengumpulkan membelanjakan hartanya. Karena itu, mereka membeli dan mengumpulkan
 barang-barang
 barang-barang mewah mewah dan dan pakaian-pakaian pakaian-pakaian yang yang mahal. mahal. Faktor Faktor pentingpenting lainnya adalah, pandangan materialis dan cinta dunia. Hal inilah yang lainnya adalah, pandangan materialis dan cinta dunia. Hal inilah yang  pernah
 pernah disinggung disinggung oleh oleh Rasulullah Rasulullah saw saw dalam dalam sebuah sebuah hadisnya. hadisnya. BeliauBeliau  bersabda,
 bersabda, Menyintai Menyintai dunia dunia adalah adalah penyebab penyebab dari dari segala segala penyimpangan dapenyimpangan dann kesalahan. Orang yang tidak beriman kepada alam akhirat dan tidak kesalahan. Orang yang tidak beriman kepada alam akhirat dan tidak memperdulikan nilai-nilai moral seperti kesederhanaan, kedermawanan dan memperdulikan nilai-nilai moral seperti kesederhanaan, kedermawanan dan  persahabatan,
 persahabatan, tidak tidak akan akan memikirkan memikirkan nasib nasib orang orang lain. lain. Mereka Mereka tenggelamtenggelam dalam kemewahan hidup.
dalam kemewahan hidup. 3.
3. Faktor Budaya dan Lingkungan MasyarakatFaktor Budaya dan Lingkungan Masyarakat
Faktor lain yang menjadi penyebab kecenderungan Faktor lain yang menjadi penyebab kecenderungan
kepada kemewahan, antara lain adalah budaya masyarakat dan kepada kemewahan, antara lain adalah budaya masyarakat dan lingkungan sekitar. Dalam sebuah masyarakat yang memiliki lingkungan sekitar. Dalam sebuah masyarakat yang memiliki  budaya
 budaya hidup hidup mewah, mewah, kecenderungan kecenderungan kepada kepada kemewahan kemewahan akan akan menguasaimenguasai seluruh anggota masyarakat. Dalam hal ini, kemewahan para pejabat dan seluruh anggota masyarakat. Dalam hal ini, kemewahan para pejabat dan tokoh masyarakat akan memberikan pengaruh yang sangat besar pada gaya tokoh masyarakat akan memberikan pengaruh yang sangat besar pada gaya kehidupan ini.
kehidupan ini. 4.
4. Media massaMedia massa
Di era kontemporer ini iklan yang terdapat di berbagai sarana media ikut Di era kontemporer ini iklan yang terdapat di berbagai sarana media ikut membantu menciptakan budaya hedonisme. Media-media ini dalam banyak membantu menciptakan budaya hedonisme. Media-media ini dalam banyak kasus mengiklankan produk-produk yang sebenarnya tidak diperlukan. kasus mengiklankan produk-produk yang sebenarnya tidak diperlukan. Iklan-iklan ini pula meninggalkan berbagai dampak psikologis terhadap Iklan-iklan ini pula meninggalkan berbagai dampak psikologis terhadap  para para penganut paham hedonisme.
 para para penganut paham hedonisme. 2.4 Akibat Hedonisme
2.4 Akibat Hedonisme
Banyak akibat buruk yang ditimbulkan oleh hedonisme. Pertama, lenyapnya Banyak akibat buruk yang ditimbulkan oleh hedonisme. Pertama, lenyapnya kekayaan, meningkatnya jurang antar miskin dan kaya berkembangnya kekayaan, meningkatnya jurang antar miskin dan kaya berkembangnya kemiskinan, kebangkrutan dan hutang di tengah masyarakat kecil. Ibnu Khaldun kemiskinan, kebangkrutan dan hutang di tengah masyarakat kecil. Ibnu Khaldun sejarawan dan sosiolog muslim dalam hal ini berkata: Sejauh mana sebuah sejarawan dan sosiolog muslim dalam hal ini berkata: Sejauh mana sebuah masyarakat tenggelam dalam hedonisme, sejauh itulah mereka akan mendekati masyarakat tenggelam dalam hedonisme, sejauh itulah mereka akan mendekati  batas
 batas kehancuran. kehancuran. Proses Proses kehancuran kehancuran akan akan terjadi terjadi karena karena hedonisme hedonisme secarasecara  perlahan
8 8
hedonisme mewabah, sejauh itu pulalah kemiskinan akan menyebar di tengah hedonisme mewabah, sejauh itu pulalah kemiskinan akan menyebar di tengah masyarakat.
masyarakat.
Di pihak lain, membuang-buang harta untuk membeli barang-barang mahal yang Di pihak lain, membuang-buang harta untuk membeli barang-barang mahal yang hanya dimaksudkan untuk berbangga-bangga, perlahan-lahan akan menyeret hanya dimaksudkan untuk berbangga-bangga, perlahan-lahan akan menyeret sebuah negara kepada pihak asing. Hal inilah yang terjadi saat ini dunia. Banyak sebuah negara kepada pihak asing. Hal inilah yang terjadi saat ini dunia. Banyak negara dunia yang bergantung kepada Barat yang setiap waktu memasarkan negara dunia yang bergantung kepada Barat yang setiap waktu memasarkan  produk-produk
 produk-produk baru baru untuk untuk dikonsumsi. dikonsumsi. Meskipun Meskipun pekerjaan, pekerjaan, usaha usaha dan dan jerihjerih  payah
 payah untuk untuk mencari mencari harta, harta, dapat dapat mengantarkan mengantarkan seseorang seseorang dan dan masyarakatnyamasyarakatnya kepada kemajuan dan hal ini didukung oleh agama Islam, namun jangan sampai kepada kemajuan dan hal ini didukung oleh agama Islam, namun jangan sampai hal itu menjerumuskan kita ke lembah hedonisme dan kemewahan.
hal itu menjerumuskan kita ke lembah hedonisme dan kemewahan. Dampak-dampak dari seorang yang telah terj
Dampak-dampak dari seorang yang telah terjerumus dengan Hedonisme:erumus dengan Hedonisme: 1.
1. MatrealistisMatrealistis
Merupakan bagian dari hedonisme, yang dimana mereka merasa tidak Merupakan bagian dari hedonisme, yang dimana mereka merasa tidak  puas dengan apa yang sudah
 puas dengan apa yang sudah di milikinya. Dan selalu iri jika melihatdi milikinya. Dan selalu iri jika melihat orang lain.
orang lain. 2.
2. PemalasPemalas
Malas merupakan akibat yang di timbulkan dari hedonisme, karena Malas merupakan akibat yang di timbulkan dari hedonisme, karena mereka selalu menyia-nyiakan waktu. Manusia yang tidk menghargai mereka selalu menyia-nyiakan waktu. Manusia yang tidk menghargai waktu.
waktu. 3.
3. Pergaulan bebasPengikut paham hedonisme dapat terjebak dalamPergaulan bebasPengikut paham hedonisme dapat terjebak dalam  pergaulan bebas yang dimana mereka selalu selalu berada dalam dunia  pergaulan bebas yang dimana mereka selalu selalu berada dalam dunia
malam. Seperti clubbing, pesta narkoba, dan seks bebas malam. Seperti clubbing, pesta narkoba, dan seks bebas 4.
4. Konsumtif KonsumtifÂ
Hedonisme cendurung konsumtif ,karena menghabiskan uang untuk Hedonisme cendurung konsumtif ,karena menghabiskan uang untuk membeli barang-barang
membeli barang-barang hanya untuk hanya untuk kesenangan semata tanpa kesenangan semata tanpa didasarididasari kebutuhan.
kebutuhan. 5.
5. KriminalitasKriminalitas
Dalam paham hedonisme seseorang dapat berbuat kriminal/ melanggar Dalam paham hedonisme seseorang dapat berbuat kriminal/ melanggar hukum, karena orang yang menganut paham ini cenderung akan berbuat hukum, karena orang yang menganut paham ini cenderung akan berbuat apa saja sekalipun
apa saja sekalipun melanggar hukum, hanya untuk memenuhimelanggar hukum, hanya untuk memenuhi kesenangannya sendiri, tanpa pernah memikirkan akibatnya. kesenangannya sendiri, tanpa pernah memikirkan akibatnya. 6.
6. EgoisEgois
Hedonisme cenderung mengrah kepada sifat
Hedonisme cenderung mengrah kepada sifat mementingkan dirimementingkan diri semdiri. Tanpa memperdulikan orang lain. Yang terpenting semdiri. Tanpa memperdulikan orang lain. Yang terpenting kesengannya tercapai.
kesengannya tercapai. 7.
7. Berfoya-foyaBerfoya-foya
Dalam menggunakan uang, untuk membeli sesuatu barang
Dalam menggunakan uang, untuk membeli sesuatu barang yang tidak yang tidak  penting.
 penting. 8.
Meyembunyikan jati dirinya, sebenarnya dia miskin tetapi karena Meyembunyikan jati dirinya, sebenarnya dia miskin tetapi karena gengsi mengaku orang kaya.
gengsi mengaku orang kaya. 9.
9. Merasa sok gaulMerasa sok gaul
Supaya dianggap ada oleh suatu kelompok tertent
Supaya dianggap ada oleh suatu kelompok tertentu, hanya untuk u, hanya untuk mencari perhatian orang lain.
mencari perhatian orang lain. 10.
10. Ingin terlihat fashionableMengikuti gaya orang lain, karena inginIngin terlihat fashionableMengikuti gaya orang lain, karena ingin diperhatikan orang lain.
diperhatikan orang lain. 11.
11.  Narsis yang berlebihan Narsis yang berlebihan
Karena ingin mencari perhatian orang sehingga menjadi narsis. Karena ingin mencari perhatian orang sehingga menjadi narsis. 12.
12. Lebih mementingkan gaya daripada otak Lebih mementingkan gaya daripada otakÂ
Tidak cerdas dalam bergaul, hanya memamerkan gaya di bandingkan Tidak cerdas dalam bergaul, hanya memamerkan gaya di bandingkan otak.
otak. 13.
13. DiskriminasiDiskriminasi
Sikap membedakan
Sikap membedakan stratifikasi sosial, dan merasa bahwa stratifikasi sosial, dan merasa bahwa dirinya dirinya lebihlebih tinggi atau berbeda kelas serta
tinggi atau berbeda kelas serta golongan dari orang lain.golongan dari orang lain. 14.
14. Kreatifitas rendahKreatifitas rendah
Tidak mempunyai kreatifitas berfikir kedepan. Tidak mempunyai kreatifitas berfikir kedepan. 15.
15. Tidak berfikir jauh kedepanTidak berfikir jauh kedepan
Hanya mementingkan hal-hal yang bersifat masa lalu. Hanya mementingkan hal-hal yang bersifat masa lalu.
10 10
2.5 Penyelesaian Masalah Hedonisme 2.5 Penyelesaian Masalah Hedonisme
Dari akar permasalahan mengenai Diantaranya sebagai berikut : Dari akar permasalahan mengenai Diantaranya sebagai berikut :
1.
1. Bersikap terbuka terhadap orang lain. Peka dengan keadaaanBersikap terbuka terhadap orang lain. Peka dengan keadaaan sekitarnya terutama mengenai persamalahan yang berhubungan sekitarnya terutama mengenai persamalahan yang berhubungan dengan orang lain.
dengan orang lain. 2.
2. Berhemat, membuat anggran pengeluaran untuk membeliBerhemat, membuat anggran pengeluaran untuk membeli kebutuhan yang memang di perlukan, tidak kebutuhan yang memang di perlukan, tidak menghambur-hamburkan uang untuk membeli barang yang sekiranya tidak hamburkan uang untuk membeli barang yang sekiranya tidak diperlukan.
diperlukan. 3.
3. Memotivasi Memotivasi diri tinggi, bdiri tinggi, belajar menghargai waktu elajar menghargai waktu dan tidak dan tidak menyia-nyiakan waktu.
menyia-nyiakan waktu. 4.
4. Taat beribadah, Taat beribadah, mempertebal mempertebal keimanan dengkeimanan dengan cara rajinan cara rajin  beribadah, pandai bergaul dan memilih teman.
 beribadah, pandai bergaul dan memilih teman. 5.
5. Selektif dalam memilih bergaul.Selektif dalam memilih bergaul. 6.
6. Menabung dan menagarial keungan sesuai dengan kebutuhan.Menabung dan menagarial keungan sesuai dengan kebutuhan. 7.
7. Mentaati hukum-hukum negara dan norma-norma yang berlakuMentaati hukum-hukum negara dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
dalam masyarakat. 8.
8. Lebih menghargai orang lain, mendahulukan kepentingan orangLebih menghargai orang lain, mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri.
lain daripada kepentingan diri sendiri. 9.
9. Berani dalam mengambil risiko. Tidak membeda-bedakanBerani dalam mengambil risiko. Tidak membeda-bedakan masalah-masalah yang di hadapi.
masalah-masalah yang di hadapi. 10.
10. Mentaati hukum agama dan negara disertai dengan mempertebalMentaati hukum agama dan negara disertai dengan mempertebal keimanan.
keimanan. 11.
11. Lebih mendahulukan kebutuhan yang lebih penting. Dan tidak Lebih mendahulukan kebutuhan yang lebih penting. Dan tidak didasarkan atas kesenangan semata.
didasarkan atas kesenangan semata. 12.
12. Lebih tertib dn mentaati aturan-aturan Lebih tertib dn mentaati aturan-aturan yang berlaku.yang berlaku. 13.
13. Bersikap lebih rendah hati, Bersikap lebih rendah hati, dan dermawan dengan menyisihkandan dermawan dengan menyisihkan sebagian harta.
sebagian harta. 14.
14. Mampu memahami tentang arti dari modern, jangan terlaluMampu memahami tentang arti dari modern, jangan terlalu memaksakan diri mengikuti trend yang sedang marak. memaksakan diri mengikuti trend yang sedang marak. 15.
15. Menyeleksi kebutuhan, jangan terlalu berambisi untuk menjadiMenyeleksi kebutuhan, jangan terlalu berambisi untuk menjadi orang yang lebih fashionable, supaya ingin di
orang yang lebih fashionable, supaya ingin di perhatikan olehperhatikan oleh orang lain.
orang lain. 16.
16. Menyadari ada orang yang lebih baik dari kita. Jangan merasa diriMenyadari ada orang yang lebih baik dari kita. Jangan merasa diri lebih sempurna.
lebih sempurna. 17.
17. Menjadi manusia yang lebih produktif.Menjadi manusia yang lebih produktif. 18.
18. Menghargai karya orang lain dengan tidak meniru atau menjiplak Menghargai karya orang lain dengan tidak meniru atau menjiplak tanpa seijin orangnya.
tanpa seijin orangnya. 19.
19. Mampu mengahargai perbedaan.Mampu mengahargai perbedaan. 20.
20. Terus berinovasi, menciptakan hal-hal yang baru.Terus berinovasi, menciptakan hal-hal yang baru. 21.
21. Memikirkan resiko yang akan terjadi sebelumnya, denganMemikirkan resiko yang akan terjadi sebelumnya, dengan melakukan penuh pertimbangan.
BAB III
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan 3.1 KesimpulanSetiap manusia pasti ingin merasakan kenikmatan dan kesenangan, apalagi para Setiap manusia pasti ingin merasakan kenikmatan dan kesenangan, apalagi para remaja. Tapi sa
remaja. Tapi sayangnya untuk memperoleh kenikmatan dan kesenangan tersebutyangnya untuk memperoleh kenikmatan dan kesenangan tersebut  banyak remaja yang mengh
 banyak remaja yang menghalalkan segala cara. Apapun mereka lakukan, agar apaalalkan segala cara. Apapun mereka lakukan, agar apa yang mereka inginkan dapat mereka peroleh tanpa peduli dengan resikonya.
yang mereka inginkan dapat mereka peroleh tanpa peduli dengan resikonya. Hedonisme di kalangan remaja telah berkembang pesat mengikuti perkembangan Hedonisme di kalangan remaja telah berkembang pesat mengikuti perkembangan  jaman pola pikir yang hany
 jaman pola pikir yang hanya mementingkan kesenangan saja membuat paraa mementingkan kesenangan saja membuat para remaja terbuai dalam sebuah kehidupan yang kadang tidak realistis.Yang penting remaja terbuai dalam sebuah kehidupan yang kadang tidak realistis.Yang penting senang,senang dan senang.Tak mau bersakit-sekit
senang,senang dan senang.Tak mau bersakit-sekit dulu,inginya senang-senangdulu,inginya senang-senang selalu,itulah moto yang banyak dipakai para remaja untuk menikmati hidup ini. selalu,itulah moto yang banyak dipakai para remaja untuk menikmati hidup ini. Dengan terlalu mendewakan kesenangan, duniawi, akan membuat seseorang Dengan terlalu mendewakan kesenangan, duniawi, akan membuat seseorang
kehilangan arah hidupnya sehingga dapat menimbulkan kemiskinan karena terlalu kehilangan arah hidupnya sehingga dapat menimbulkan kemiskinan karena terlalu menghamburkan materii demi kesenangan semata.
menghamburkan materii demi kesenangan semata.
Keberhasilan mencapai tujuan inilah yang kemudian membuatnya nikmat atau Keberhasilan mencapai tujuan inilah yang kemudian membuatnya nikmat atau  puas. Sementara itu berkenaan dengan hed
 puas. Sementara itu berkenaan dengan hedonisme etis ada dua gagasan yang patutonisme etis ada dua gagasan yang patut diperhatikan.
diperhatikan. Pertama Pertama, kebahagiaan tidak sama dengan jumlah perasaan nikmat., kebahagiaan tidak sama dengan jumlah perasaan nikmat.
 Nikmat selalu berkaitan langsung dengan sebuah p
 Nikmat selalu berkaitan langsung dengan sebuah pengalaman ketika sebuahengalaman ketika sebuah kecondongan terpenuhi, begitu pengalaman itu selesai, nikmatpun habis. kecondongan terpenuhi, begitu pengalaman itu selesai, nikmatpun habis.
Sementara itu, kebahagiaan menyangkut sebuah kesadaran rasa puas dan gembira Sementara itu, kebahagiaan menyangkut sebuah kesadaran rasa puas dan gembira yang berdasarkan pada keadaan kita sendiri,dan tidak terikat pada yang berdasarkan pada keadaan kita sendiri,dan tidak terikat pada pengalaman-Â pengalaman tertentu.
 pengalaman tertentu.
Dengan kata lain, kebahagiaan dapat dicapai tanpa suatu pengalaman nikmat Dengan kata lain, kebahagiaan dapat dicapai tanpa suatu pengalaman nikmat tertentu. Sebaliknya, pengalaman menikmati belum t
tertentu. Sebaliknya, pengalaman menikmati belum tentu membuat bahagia.entu membuat bahagia.
 Kedua
 Kedua, jika kita hanya mengejar nikmat saja, kita tidak akan memperoleh nilai, jika kita hanya mengejar nikmat saja, kita tidak akan memperoleh nilai
dan pengalaman yang paling mendalam dan dapat
dan pengalaman yang paling mendalam dan dapat membahagiakan. Sebab,membahagiakan. Sebab, Â pengalaman ini hanya akan menun
 pengalaman ini hanya akan menunjukan nilainya jika diperjuangkan denganjukan nilainya jika diperjuangkan dengan  pengorbanan.
 pengorbanan. 3.2 Saran 3.2 Saran
Untuk membentengi diri dari hedonisme
Untuk membentengi diri dari hedonisme yang hanya menawarkan kenikmatanyang hanya menawarkan kenikmatan sesaat, harus dimulai dari diri sendiri
sesaat, harus dimulai dari diri sendiri dan juga dukungan orang lain. Untuk paradan juga dukungan orang lain. Untuk para orang tua hendaknya meningkatkan kontrol terhadap anak-anak. Tanamkan nilai orang tua hendaknya meningkatkan kontrol terhadap anak-anak. Tanamkan nilai moral yang nantinya berguna bagi mereka. Misal tanamkan sikap hidup
moral yang nantinya berguna bagi mereka. Misal tanamkan sikap hidup hemat,arahkan mereka pada pergaulan
hemat,arahkan mereka pada pergaulan yang baik,dan didik mereka untuk mandiri.yang baik,dan didik mereka untuk mandiri. Sedangkan bagi para remaja, berpikirlah
Sedangkan bagi para remaja, berpikirlah dulu sebelum bertindak jangan hanyadulu sebelum bertindak jangan hanya mengejar kesenangan saja. Masa depan masih panjang,masih banyak hal yang mengejar kesenangan saja. Masa depan masih panjang,masih banyak hal yang  berguna yang dapat mereka lakuka