• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah plagiarisme

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah plagiarisme"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA

MASALAH SOSIAL: PLAGIARISME DI DUNIA AKADEMIK

Diajukan Sebagai Tugas Akhir Semester Ganjil pada Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

Oleh:

AFIFA RAHMA (12203/09)

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2010/2011

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis haturkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Shalawat dan salam disampaikan kepada Rasulullah SAW yang merupakan panutan dan suri tauladan dalam kehidupan.

Makalah ini ditulis berdasarkan hasil studi kepustakaan yang berjudul “Masalah Sosial: Plagiarisme di Dunia Akademik”, sebagai tugas akhir pada Mata Kuliah Umum Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Universitas Negeri Padang.

Dalam penyelesaian makalah ini, penulis sangat berterima kasih kepada Bapak Ilvan Roza selaku dosen pembimbing mata kuliah yang telah memberikan saran dan bimbingan hingga dapat diselesaikannya makalah ini.

Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan semangat dan kepercayaan, serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah membantu penyelesaian makalah ini.

Akhir kata, penulis menyadari masih terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, sudilah kiranya pembaca memberi kritik dan saran yang membangun demi menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, terutama di bidang sains sosial.

Padang, Desember 2010

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...i

Daftar Isi... ii

Bab I Pendahuluan...1

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah...2

Bab II Isi...3

2.1 Definisi Plagiarisme...3

2.2 Jenis-Jenis Plagiarisme di Bidang Akademik...3

2.3 Kasus-Kasus Plagiarisme di Bidang Akademik...5

2.4 Penyebab Plagiarisme Akademis...7

2.5 Dampak Sosial Plagiarisme Akademis...9

2.6 Penanganan dan Penanggulangan Plagiarisme Akademis...10

Bab III Penutup...13

3.1 Kesimpulan...13

3.2 Saran...13

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

m

1.1LATAR BELAKANG MASALAH

Tidak hanya industri musik, dunia pendidikan juga tidak terlepas dari tindakan plagiarisme. Baik mahasiswa maupun dosen tidak ketinggalan dalam melakukan aksi plagiarisme. Alasan mereka melakukan hal itu pada dasarnya serupa, yaitu karena plagiarisme memberikan

kesempatan untuk menyelesaikan persyaratan akademis, terutama yang berkaitan dengan nilai, dengan cepat dan mudah. Namun lebih ironisnya, mahasiswa yang melakukan tindakan plagiarisme mendapatkan nilai yang lebih tinggi dari yang seharusnya mereka dapatkan. Beberapa diantaranya bahkan mendapatkan nilai akademis yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang meneliti dan menulis sendiri tugas mereka.

Sebagian dari mahasiswa pelaku plagiarisme mengaku tidak menyadari bahwa mereka telah melakukan plagiarisme. Namun kasus yang belakangan terungkap, ternyata tidak hanya mahasiswa yang melakukan plagiarisme, dosen dengan strata pendidikan doktoral pada universitas terkenal di pulau Jawa pun terungkap melakukan plagiarisme pada sebuah media cetak nasional, yang berujung pada pencabutan status mengajar dosen yang bersangkutan.

Apalagi dengan kemudahan akses jaringan internet yang sekarang mampu mencapai semua lapisan masyarakat di Indonesia. Penggunaan internet dan teknologi komputer memudahkan pengguna komputer untuk menjiplak atau mengcopy-paste karangan orang lain tanpa

sepengetahuan si penulis. Berbeda dengan dahulu, dimana untuk mendapatkan sumber bacaan, seseorang harus mencari bahan di perpustakaan atau sumber lainnya, yang memperkecil kemungkinan untuk melakukan plagiarisme.

Lebih lanjut, masalah plagiarisme ternyata tidak hanya menjangkiti negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Beberapa kasus terakhir bahkan dijumpai di negara maju seperti Amerika Serikat. Bedanya, negara maju menetapkan sanksi yang tidak main-main dengan plagiarisme, di saat Indonesia masih terkesan malu-malu untuk menjatuhkan sanksi tegas.

(5)

1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Definisi Plagiarisme

b. Jenis-Jenis Plagiarisme di Bidang Akademik

c. Kasus Plagiarisme di Bidang Akademik d. Dampak Sosial Plagiarisme

e. Penanganan dan Penanggulangan Plagiarisme

1.3TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH

Makalah ini bertujuan untuk:

a. Menyadarkan masyarakat pada umumnya dan civitas akademika khususnya mengenai dampak buruk plagiarisme

b. Memberikan informasi mengenai contoh kasus plagiarisme akademik di Indonesia c. Memberikan informasi mengenai cara menanggulangi plagiarisme akademik

(6)

BAB II

ISI

2.1 DEFINISI PLAGIARISME

Plagiarisme dalam bidang akademis, sebagaimana dikutip dari Bobby Elliot dalam http://knol.google.com/k/plagiarism-definition-causes-consequences, dapat diartikan sebagai tindakan menggunakan sebagian atau keseluruhan hasil karya orang lain (baik berupa tulisan, produk, ataupun ide) tanpa mencantumkan sumber naskah asli, dengan maksud menjadikannya seolah hasil karya sendiri1. Lebih jelasnya, plagiarisme adalah tindakan pencurian intelektual

milik orang lain, termasuk di dalamnya pencurian terhadap ide dan konsep tak tertulis, catatan, data komputer, desain, dan bahan tertulis lainnya.

Menurut Adimihardja (2005), plagiarisme adalah pencurian dan penggunaan gagasan atau tulisan orang lain (tanpa cara-cara yang sah) dan diakui sebagai miliknya sendiri. Plagiarisme juga didefinisikan sebagai kegiatan dengan sengaja menyalin pemikiran atau kerja orang lain tanpa cara-cara yang sah (Adimihardja, 2002). Pelaku plagiarisme dikenal juga dengan sebutan plagiat (Rosyidi, 2007).

2.2 JENIS-JENIS PLAGIARISME DI BIDANG AKADEMIK

Secara garis besar, tindakan yang termasuk plagiarisme akademis antara lain (Rosyidi, 2007):

a. menyalin tulisan orang lain mentah-mentah, tanpa memberikan penjelasan bahwa tulisan

tersebut diambil dari tulisan lain dan/atau tanpa menyebutkan sumbernya,

b. mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan keterangan yang cukup tentang sumber

gagasan tersebut.

Menurut Adimihardja (2005) terdapat banyak sekali jenis plagiarisme, antara lain sebagai berikut:

a. Mengutip atau mengulang gagasan orang lain dalam suatu percakapan tanpa merujuk

kepada yang mempunyai gagasan, tanpa memberi penghargaan atau ucapan terima kasih 1http://knol.google.com/k/plagiarism-definition-causes-consequences

(7)

kepada yang mempunyai gagasan tersebut. Mencuri gagasan orang lain dalam suatu

percakapan kemudian menuliskannya tanpa izin sah dari yang mempunyai gagasan tersebut termasuk plagiarisme; dan ini merupakan kesalahan ilmiah.

b. Semua pendapat atau pernyataan orang lain secara tertulis yang dikutip tanpa memberi

penghargaan kepada yang punya pendapat melalui catatan kaki atau daftar pustaka.

c. Melakukan kutipan tak langsung dari pendapat atau pernyataan orang lain secara tertulis

tanpa melakukan refrase (parafrase).

d. Mengutip tabel dan gambar tanpa menyebutkan sumbernya.

e. Dua tulisan berjudul dan berisi sama, maka yang keluar belakangan merupakan hasil

plagiat.

f. Menyalin seluruh hasil karya orang lain, dan salinan itu diakui sebagai tulisan sendiri

walaupun pemilik karya tulis mengizinkan secara tulus. Hasil karya yang dimaksudkan meliputi yang dipublikasi (buku, artikel dalam jurnal/prosiding/majalah) dan yang tidak dipublikasi (makalah untuk seminar, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, diktat, buku ajar).

g. Tulisan mahasiswa yang dipublikasi tanpa menuliskan nama mahasiswa sebagai penulis

pertama.

h. Penulis yang dengan sengaja mengirimkan tulisan berjudul sama pada dua jurnal atau

lebih.

i. Menerjemahkan suatu tulisan orang lain dan menulis dirinya sebagai penulis.

j. Tulisan orang lain yang dimodifikasi baik organisasi maupun frasenya tanpa

mencantumkan nama penulis aslinya.

2.3 KASUS PLAGIARISME DI BIDANG AKADEMIK

Plagiarisme di bidang akademik terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Kasus-kasus yang tercantum di bawah ini merupakan beberapa kasus yang masuk ke ruang pengadilan dan menjadi berita hangat di media.

(8)

James A. Mackay, seorang ahli sejarah Skotlandia, dipaksa menarik kembali semua buku biografi Alexander Graham Bell yang ditulisnya pada 1998 karena ia menyalin dari sebuah buku dari tahun 1973. Ia juga dituduh memplagiat biografi Mary Queen of Scots, Andrew Carnegie, dan Sir William Wallace. Pada tahun 1999, ia harus menarik biografi John Paul Jones yang ditulis olehnya dengan alasan yang sama.2

b. Kasus Stephen Ambrose

Ahli sejarah Amerika Serikat, Stephen Ambrose, dikritik karena menjiplak sebagian besar kalimat dalam buku karangannya dari karya penulis-penulis lain. Ia dituduh pertama kali pada tahun 2002 oleh dua penulis karena menyalin sebagian tulisan mengenai pilot-pilot pesawat pembom dalam Perang Dunia II dari buku karya Thomas Childers The Wings of Morning dalam bukunya The Wild Blue. Setelah ia mengakui plagiarisme ini, New York Times menemukan kasus-kasus plagiarisme lain.3

c. Kasus Doris Kearns Goodwin

Penulis berkewarganegaraan Amerika Serikat Doris Kearns Goodwin mewawancarai penulis Lynne McTaggart dalam bukunya dari tahun 1987, The Fitzgeralds and the Kennedys, dan ia menggunakan beberapa kalimat dari buku McTaggart mengenai Kathleen Kennedy. Pada 2002, ketika kemiripan ini ditemukan, Goodwin mengatakan bahwa ia mengira bahwa rujukan tidak perlu kutipan, dan bahwa ia telah memberikan catatan kaki. Banyak orang meragukannya, dan ia dipaksa mengundurkan diri dari daftar calon penerima Pulitzer Prize .4

d. Kasus Dǎnuţ Marcu

Ahli matematika dan komputer berkebangsaan Rumania, Dǎnuţ Marcu, mengaku telah menerbitkan lebih dari 378 tulisan dalam berbagai terbitan ilmiah. Sejumlah tulisannya

ditemukan sebagai tiruan dari tulisan orang lain.5

e. Kasus Ward Churchill

2http://id.wikipedia.org/wiki/Plagiarisme/

3ibid

4ibid

(9)

Sebuah komite penyelidikan University of Colorado menemukan bahwa seorang profesor dalam bidang studi etnis bernama Ward Churchill telah melakukan sejumlah plagiarisme,

penjiplakan, dan pemalsuan. Kanselir universitas tersebut mengusulkan Churchill dipecat dari Board of Regents.6

f. Kasus Jimmy Carter

Mantan Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter dituduh oleh seorang mantan diplomat Timur Tengah Dennis Ross telah menerbitkan peta-peta Ross dalam buku Carter Palestine: Peace, Not Apartheid tanpa ijin atau menyertakan sumber.7

g. Kasus Dr Anak Agung Banyu Perwita (AABP)

Guru Besar Jurusan Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Dr Anak Agung Banyu Perwita (AABP) dituding telah menjiplak karya Carl Ungerer, seorang penulis jurnal asal Australia. AABP, yang juga kolumnis harian Kompas dan The Jakarta Post ini, setidaknya telah melakukan enam kali plagiarisme dan mengutip tanpa menyebutkan referensi. Kabar tentang plagiarisme ini terkuak dari keterangan (disclaimer) editorial kolom opini The Jakarta Post yang dimuat pada tanggal 4 Februari 2010. Dalam keterangan disebutkan, artikel berjudul RI as a New Middle Power yang dimuat 12 November 2009, ternyata mirip dengan karya Ungerer yang berjudul The Middle Power, Concept in Australia Foreign Policy. Karya Ungerer ini telah lebih dulu dimuat di Australian Journal of Politics and History, volume 53 (Kompas, 10 Februari 2010). AABP, yang merupakan doktor termuda di jurusan Hubungan Internasional, dikenai sanksi pemberhentian dari aktivitas akademis pada universitas yang bersangkutan.

2.4 PENYEBAB PLAGIARISME AKADEMIS

Plagiarisme di kalangan pendidikan terjadi karena hal-hal berikut ini:

a. Kemajuan teknologi informasi

6ibid

(10)

Teknologi informasi, terutama yang berhubungan dengan internet, memberi akses bagi mahasiswa untuk mengcopy-paste karya orang lain tanpa sepengetahuan si penulis.

b. Kurangnya keterampilan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah

Kebanyakan mahasiswa tidak memahami bagaimana cara melakukan tinjauan kepustakaan dengan baik dan benar, mencari jurnal sumber yang sesuai atau mencari referensi lainnya.

c. Ketidakmampuan dalam memilah sumber-sumber dari internet

Sebagian besar mahasiswa tidak mengetahui bagaimana cara memilah bahan sumber dari internet. Hal ini berakibat pada proses penelitian dan karya tulis mahasiswa. Padahal internet sama sekali tidak memiliki quality control yang dapat

mempertanggungjawabkan apakah keabsahan sumber informasi.

d. Salah pengertian antara plagiarisme dan parafrase

Plagiarisme terjadi ketika mahasiswa diharuskan mengartikan kosakata dan bahasa teknis yang tidak familiar di telinga mereka. Sebagai akibatnya, sumber yang seharusnya difrasa-ulangkan malah diplagiat. Plagiarisme jenis ini juga disebut tindakan plagiarisme secara tidak sengaja (accidental plagiarism).

e. Salah pengertian mengenai terminologi bahasa

Sebagian besar mahasiswa kurang memahami perbedaan antara essai dengan laporan, eksposisi dengan argumentasi,ataupun tema dan tesis. Akibatnya, mahasiswa

kebingungan dalam menyelesaikan karya ilmiah mereka dan memilih untuk melakukan plagiarisme.

f. Proses pengutipan yang tidak lengkap

Hal ini biasanya terjadi pada mahasiswa tingkat awal yang baru pertama kali menulis karya ilmiah.

g. Tekanan yang berlebihan dari orang tua, teman, atau tenaga pendidik untuk

(11)

Plagiarisme juga didorong oleh tekanan di luar diri mahasiswa seperti orang tua, teman sebaya atau dosen sekalipun. Hal ini biasanya disebabkan harapan yang terlalu tinggi yang diajukan oleh orang di luar si mahasiswa.

h. Buruknya keterampilan manajemen waktu mahasiswa

Mahasiswa melakukan plagiarisme ketika waktu tenggat pengumpulan karya ilmiah sudah kasip. Plagiarisme menjadi jalan pintas yang paling sempurna untuk

menyelesaikan tugas dalam waktu yang cepat.

i. Kurangnya pemahaman dan pendalaman mahasiswa mengenai materi yang akan

ditulis

Mahasiswa tidak paham materi yang dipelajari, sehingga ketika mereka ditugaskan melakukan tugas akhir, mereka memilih untuk menjadi plagiat.

j. Minimnya sanksi hukum dari pihak yang berwenang

Plagiarisme, layaknya rumput liar, jika tidak dipangkas secara berkala oleh pihak yang berwenang akan terus bermunculan. Sebaliknya, praktik plagiarisme yang tidak dikenai sanksi merenggangkan tali hukum dan membuat masyarakat berpikir plagiarisme boleh dan sah saja untuk dilakukan oleh siapapun.

2.5 DAMPAK SOSIAL PLAGIARISME AKADEMIS

Dampak sosial plagiarisme akademis tidak hanya pada kasus plagiarisme yang masuk ke pengadilan, namun juga pada kasus yang tidak terungkap. Berikut dampak-dampak plagiarisme dalam bidang sosial.

(12)

Plagiarisme menyebabkan rasa penghargaan terhadap karya intelektual semakin menghilang. Setiap orang bisa dengan mudah meniru dan menjiplak karya orang lain, sedangkan penulis naskah asli tidak diberikan penghargaan sedikit pun.

b. Plagiarisme Akademis menyebabkan akademisi malas untuk berkarya

Ketika hak kekayaan intelektual tidak diakui lagi, para akademis yang terbiasa menulis karya ilmiah tidak tertarik lagi untuk berkarya. Mereka menganggap hasil karya

mereka sia-sia saja. Jikalau karya mereka diterbitkan, orang lain dapat dengan mudah mengklaim karya mereka sebagai hak milik, disebabkan tidak adanya batasan yang jelas mengenai hak pengakuan terhadap karya mereka.

c. Mulai pudarnya penghargaan terhadap sifat jujur dan kerja keras

Agar dapat menghasilkan karya ilmiah yang baik, diperlukan kerja keras dan

ketekunan. Selain itu, untuk dapat memberi pertanggungjawaban keilmuan, seseorang harus bersifat jujur dan menyertakan sumber ilham karya mereka sebagai bentuk penghargaan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri. Plagiarisme menghapus rambu-rambu moralitas tersebut diatas karena hanya dengan tindakan copy dan paste, seseorang dapat mengklaim karya orang lain sebagai milik sendiri, dengan artian bertindak tidak jujur dan tidak menghargai kerja keras orang lain (pemilik naskah asli) yang mungkin telah menghadapi berbagai macam hambatan demi menghasilkan karyanya tersebut.

d. Merusak nama baik bangsa, institusi pendidikan dan pribadi plagiator

Kasus plagiarisme yang terkuak di mata masyarakat dapat merusak citra dan reputasi insitusi yang menaungi plagiator, baik itu atas nama warga negara plagiator ataupun lembaga lain yang berhubungan dengan plagiator. Sebagai akibatnya, pelaku

plagiarisme kehilangan kredibilitasnya sebagai intelektual dan berkemungkinan tidak diberi kepercayaan untuk bekerja pada institusi lain yang serupa, apakah itu universitas, perusahaan, dan lembaga lainnya.

(13)

Karya ilmiah yang otentik merupakan lambang kualitas intelektual sebuah bangsa. Sebaliknya, jika budaya menjiplak masih tetap bercokol dalam diri sebagian besar mahasiswa, maka generasi selanjutnya yang lahir adalah generasi yang memiliki kualitas berpikir kritis yang rendah, yang juga melambangkan rendahnya kualitas pembangunan negara yang bersangkutan.

2.6 PENANGANAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIARISME AKADEMIS

Melihat banyaknya dampak buruk plagiarisme, perlu dilakukan penanganan dan

penanggulan yang sesuai. Terdapat beberapa solusi yang dapat dipraktekkan untuk mengatasi plagiarisme, diantaranya ialah sebagai berikut:

a. Menumbuhkan rasa integritas dan rasa malu memplagiat dalam diri mahasiswa Lembaga pendidikan mesti membangun pentingnya integritas keilmuan dalam diri setiap mahasiswa sejak awal proses belajar dan pembelajaran terjadi (freshmen year). Dengan adanya rasa integritas, mahasiswa dapat membentengi diri mereka dari godaan mengcopy-paste tanpa mencantumkan sumber awal.

b. Meningkatkan fungsi dan peranan pembimbing penelitian

Pembimbing penelitian yang teliti dapat mendeteksi kasus plagiarisme yang paling sederhana sekalipun. Dengan meningkatkan fungsi pembimbing penelitian, tindakan plagiarisme setidaknya dapat diminimalisir dan tidak dipublikasikan ke khalayak ramai.

c. Memberikan sanksi yang tegas dan jelas terhadap pelaku plagiarisme

Sanksi yang tegas membuat masyarakat secara umum dan mahasiswa khususnya merasa enggan untuk melakukan plagiarisme. Sanksi tersebut dapat berupa hukuman pidana dan perdata serta pemberhentian aktivitas pelaku di lingkungan pendidikan sehingga menimbulkan efek jera terhadap pelaku.

(14)

Bank data yang akurat memudahkan praktisi akademis untuk mengecek apakah karya ilmiah yang diajukan mahasiswa adalah hasil plagiarisme atau tidak. Bagi mahasiswa, bank data berfungsi sebagai tempat pengecekan ulang apakah karya ilmiah yang sedang dibuat telah lebih dahulu diajukan orang lain sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya plagiarisme secara tidak sengaja.

e. Menggunakan software antiplagiarisme

Software antiplagiarisme merupakan solusi paling ampuh untuk mengatasi plagiarisme. Terdapat dua jenis software antiplagiarisme, yaitu Turnitin dan Viper. 8

1. Turnitin

Turnitin merupakan software buatan Amerika Serikat yang banyak digunakan di universitas terkemuka di seluruh dunia. Cara kerja software ini adalah, dengan menggunakan database online yang dimilikinya dari ratusan ribu hingga jutaan data karya ilmiah dari berbagai penjuru dunia, dapat dideteksi seberapa besar tingkat kemiripan dengan karya milik orang lain hanya dalam beberapa jam. Sayangnya, harga software ini sangat mahal dan software ini hanya bisa bekerja secara optimal pada karya ilmiah berbahasa Inggris saja. 2. Viper

Software ini memiliki keunggulan berupa fasilitas gratis. Viper juga merupakan software mudah dioperasikan. Hanya dengan menginstall, registrasi website melalui internet dan tetap terhubung dengan koneksi internet selama menggunakan software, Verper yang memiliki database sebanyak 10 miliar sumber mampu melakukan pengecekan silang dengan input karya ilmiah. Namun, dibandingkan dengan Turnitin yang mampu menjangkau semua database jurnal berbayar layaknya IEEE dan Elsevier, Viper hanya mampu mencapai file pada data Open Journal yang tidak berbayar seperti Scribd dan lainnya.

(15)

BAB III

PENUTUP

(16)

Saat ini plagiarisme sudah menjangkiti kalangan civitas akademika yang seharusnya menjadi agen pembuat perubahan (agent of change). Di Indonesia, tindak plagiarisme mewabah dan tidak sepenuhnya diberi sanksi oleh pihak yang berwenang. Padahal di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Singapura, tindakan menjiplak dikenai sanksi hukum dan moral yang keras, sehingga tingkat plagiarisme termasuk rendah di negara tersebut.

Plagiarisme pada dasarnya disebabkan oleh kurang kuatnya pemahaman civitas akademika mengenai plagiarisme serta kurangnya itikad baik dari lembaga pendidikan dan pemerintah untuk memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku plagiarisme. Sebagai akibatnya, praktik plagiarisme dianggap biasa terjadi di lingkungan pendidikan. Hal ini berakibat langsung pada pola pikir generasi selanjutnya yang malas berpikir dan kehilangan daya berpikir kritis. Sebagai akibat lebih lanjut, plagiarisme mengurangi kualitas produk pembangunan sebuah negara layaknya tindakan parasitisme tumbuhan benalu pada tumbuhan induk.

3.2 SARAN

Penulis menyarankan adanya undang-undang pengawasan yang ketat mengenai tindakan plagiarisme ini dalam UU, Peraturan Pemerintah, ataupun Peraturan Daerah yang berhubungan dengan pelaksanaan pendidikan. Di samping itu, lembaga pendidikan disarankan untuk

memberikan penyuluhan mengenai plagiarisme di bidang akademik pada awal perkuliahan, baik itu melalui seminar ataupun dalam bentuk mata kuliah tersendiri. Sehingga mahasiswa dan civitas akademika lainnya mengerti apa itu plagiarisme dan dampak buruk yang ditimbulkannya.

DAFTAR PUSTAKA

Jones, Lars R PhD, et al. 2001. Academic Dishonesty, Cheating and Plagiarism. Florida: Florida Institute of Technology.

(17)

Adimihadja, M. 2005. Plagiarisme. Makalah Disampaikan dalam Lokakarya Etika di

Perguruan Tinggi yang Dilaksanakan di Medan pada Tanggal 19—20 April 2005. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Medan. 24 p.

http://amirahkaca.wordpress.com/2010/07/30/plagiarism-is-not-a-way-out/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://ayaz.wordpress.com/2006/12/23/side-effects-of-plagiarism/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://chodijah-pendidikan.blogspot.com/2010/06/penyebab-plagiarisme-di-kalangan.html/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://deoracle.org/online-pedagogy/student-issues/plethora-of-plagiarism.html/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://ditowisnu.wordpress.com/2010/04/29/plagiarisme-dalam-dunia-pendidikan/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://edukasi.kompas.com/read/2010/02/19/11373972/Epidemi.Plagiarisme/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://edukasi.kompasiana.com/2010/02/10/kasus-plagiarism-dan-sikap-ilmiah/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/07/plagiarisme-kejahatan-akademia/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://erywijaya.wordpress.com/2010/04/16/plagiarisme-dan-solusi-pencegahannya/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://flpngaliyan.wordpress.com/page/2/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://frank.mtsu.edu/~itconf/proceed98/mhricko.html/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010 http://guides.library.ualberta.ca/content.php?pid=62200&sid=457755/ diakses pada tanggal 25

Desember 2010

http://harianjoglosemar.com/berita/plagiarisme-dunia-akademik-9719.html/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://id.wikipedia.org/wiki/Plagiarisme/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://kidso7.blogspot.com/2009/03/plagiarisme-penyakit-akademik-indonesia.html/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

(18)

http://knol.google.com/k/plagiarism-definition-causes-consequences/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://ktsp-achmadtaher.blogspot.com/2010/09/mendefinisikan-dan-menghindari.html/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://mie-akhwataltis.blogspot.com/2010/04/wabah-hipokrasi-intelektual.html? zx=1988e14facb58ef1/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://mylanz.blogsome.com/2008/08/22/effects-of-plagiarism-in-education/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://news.okezone.com/read/2010/02/11/65/302663/plagiarisme-bisa-sengaja-atau-tidak/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://rosyidi.com/plagiarisme-merugikan-semua-pihak/ diakses tanggal 25 Desember 2010

http://septaryanhidayat.wordpress.com/2010/11/22/penyakit-kronis-itu-bernama-plagiarisme-tak-bermoral/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://wordmunger.com/?p=136/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://writing.mit.edu/wcc/avoidingplagiarism/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010 http://www.batukar.info/news/menanti-perpustakaan-masuk-desa/ diakses pada tanggal 25

Desember 2010

http://www.bobbyelliott.com/Plagiarism.htm/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://www.customwritings.com/blog/plagiarism/why-do-people-commit-plagiarism-and-how-could-they-prevent-it.html/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://www.indogamers.com/archive/index.php?t-270582.html/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://www.jcu.edu/english/compositionprogram/effectsplag.htm diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://www.termpaperscorner.com/articles/plagiarism.html/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

http://yugiohindonesia.10.forumer.com/viewtopic.php?

p=108254&sid=8fa2148b52d8b5709903333401b64166/ diakses pada tanggal 25 Desember 2010

Referensi

Dokumen terkait