LEMBAR PENGKAJIAN
LEMBAR PENGKAJIAN
ASUHAN K
ASUHAN KEPERA
EPERAW
WA
AT
TAN
AN
PADA An. A DENGAN DIAGNOSIS MEDIS PNEUMONIA
PADA An. A DENGAN DIAGNOSIS MEDIS PNEUMONIA
DI RUANG 7HCU RUMAH SAKIT dr. SAIFUL ANWAR
DI RUANG 7HCU RUMAH SAKIT dr. SAIFUL ANWAR
MALANG
MALANG
Oleh : Oleh :
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
F
FAKUL
AKULTAS IL
TAS ILMU
MU KESE
KESEHAT
HATAN
AN
N!N! : : HAR"OKO HAR"OKO MUKTI MUKTI APRIAPRI WIBOWO
WIBOWO NIM
UNI(ERSITAS MUHAMMADI"AH MALANG
UNI(ERSITAS MUHAMMADI"AH MALANG
#$%&
#$%&
LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN
)PNEUMONIA* )PNEUMONIA*
A.
A. DEFINISIDEFINISI
Pneumonia adalah suatau radang paru yang disebabkan oleh Pneumonia adalah suatau radang paru yang disebabkan oleh Bermacam-mac
Bermacam-macam etiologi seperti am etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan bakteri, virus, jamur dan bendabenda saing. (ngastiyah, 2012.
saing. (ngastiyah, 2012.
Pneuminia adalah akibat in!eksi
Pneuminia adalah akibat in!eksi mungkindidamungkindidapatkan secarapatkan secara ransplasenta
ransplasenta, perinatal atau , perinatal atau pasca lahir ("elson, 2000pasca lahir ("elson, 2000
B.
B. ETETIOIOLOLOGIGI 1
1.. BBaakktteerri i # # ssttrreeppttooccooccuus s ppnneeuummoonniiaaee, , ssttrreettooccooccuus s ggrruub b $$,, themophilus in%uen&a dan staphylococus aureus.
themophilus in%uen&a dan staphylococus aureus. 2.
2. 'amu'amur r # istopla# istoplasma capsusma capsulatimlatim, , coccicoccidioidioidomydomycosiscosis, , aspeaspergi!rgi!osis,osis, biastomyces dermatitis, cryptococosis, )andidia sp.
biastomyces dermatitis, cryptococosis, )andidia sp. *.
*. +i+irurus s # # eespspiriratatororik ik sesensnsititiaial l vivirurus s ((++, , vivirurus s papararainin%u%uenen&a&a,, ade
adenovnoviruirus, s, rhnrhnoviovirurus, s, virvirus us in%in%uenuen&a, &a, virvirus us varvariseisela, la, rurubelbella,la, chla
chlamydimydiatra atra chomchomatis, atis, myocmyocolaolasma sma pneupneumonamonae, e, pneupneumocymocystisstis canii (ngastiyah, 2012.
canii (ngastiyah, 2012. /.
/. BendBenda asia asing # ng # $spir$spirasi asi akaakanan, nan, aspiaspirasi rasi bahabahan karn karosen, osen, aspiaspirasirasi amnion, aspirasi hidrokarbon, ali!atik (rudolph, 200.
amnion, aspirasi hidrokarbon, ali!atik (rudolph, 200. C.
C. PPAATOFITOFISIOLSIOLOGIOGI
Pneumonia merupakan penyebab utama pneumonia. Pneumoccocus Pneumonia merupakan penyebab utama pneumonia. Pneumoccocus ma
masuk suk kedkedalaalam m parparu u melmelalualui i jaljalan an perperna!na!asaasan n secsecarara a perpercikcikanan (dorplet. Prosen radang pneumonia dibagi menjadi atas / stadium (dorplet. Prosen radang pneumonia dibagi menjadi atas / stadium yaitu
yaitu 1.
1. tadtadium kongium kongesti # kapilesti # kapiler melebaer melebar dan kongr dan kongesti seresti serta didata didalamlam alveolus terdapat eksudat jernih, bakteri dalam jumlah banyak, alveolus terdapat eksudat jernih, bakteri dalam jumlah banyak, beberapa neutrol dan makro!ag.
beberapa neutrol dan makro!ag. 2.
2. tatadiudium m hephepatiatisa merasa merah h # # loblobus dan us dan loblobuluulus s terterkenkena a menmenjadjadii padat dan tidak mengandung udara, 3arna menjadi merah dan padat dan tidak mengandung udara, 3arna menjadi merah dan pada perabaan seperti hepar,. 4alam alveolus didapatkan brin, pada perabaan seperti hepar,. 4alam alveolus didapatkan brin, leukosit netrol, eksudat dan banyak sekali eritrosit dan kuman, leukosit netrol, eksudat dan banyak sekali eritrosit dan kuman, stadium ini berlangsung sangat pendek.
stadium ini berlangsung sangat pendek. *.
*. ttadadiuium m hehepapatitisa sa kekelalabubu# # lolobubus s memerarah h tetetatap p papadadat, t, 3a3araranana merah menjadi pucat kelabu, $lveolus berisi brin dan leukosit, merah menjadi pucat kelabu, $lveolus berisi brin dan leukosit, tempat terjadinya !agositosis
tempat terjadinya !agositosis pneumococcuspneumococcus /.
/. tadtadium resolium resolusi eksudusi eksudat berkuat berkurangrang# dalam alve# dalam alveolus, makolus, makro!aro!agg ber
bertatambmbah ah dan dan leuleukoskosit it menmengalgalamami i neknekrorosis sis dan dan dedegengeneraerasisi lemak.
ekanisme daya tahan tubuh yang berguna untuk melindungi dari ekanisme daya tahan tubuh yang berguna untuk melindungi dari bahaya in!eksi melalui mekanisme daya tahan traktus respiratori bahaya in!eksi melalui mekanisme daya tahan traktus respiratori yang terdir
yang terdiri darii dari 1.
1. usuusunan anan anatonatomis damis dan ronn rongga hgga hidunidungg 2.
2. 'ari'aringan ngan lim!olim!oid di id di nasonaso-oro--oro-!ari!aringng *
*.. BBuullu u ggeettaar r yyaanng g mmeelliippuutti i sseebbaaggiiaan n bbeessaar r eeppiitteel l ttrraakkttuuss repiratorius dan sekret yang dikeluarkan oleh sel epitel
repiratorius dan sekret yang dikeluarkan oleh sel epitel tersebuttersebut /.
/. ee%e%ek bk batatuk uk 5.
5. e%e%ek ek epiepigloglotis tis yayang ng menmencegcegah ah terterjadjadinyinya a aspaspirairasi si skrskret et yanyangg terin!eksi
terin!eksi 6.
6. 4ra4rainainase se sissistem lim!tem lim!atiatik k dan !ungdan !ungsi si menmenyaryaring kelening kelenjar lim!ejar lim!e regional
regional .
. 77agoagositsitas, as, aksaksi i en&en&imaimatik tik dadan n resrespopon n imuimunohnohumoumoral ral terterutautamama dari imonoglobulin $ (8g$
dari imonoglobulin $ (8g$ ana
anak k dedengangan n dadaya ya tahtahan an terterganganggu ggu akaakan n menmenderderita ita pnepneumoumoniania be
berurulalang ng atatau au titidadak k mamampmpu u memengngatatasasi i pepenynyakakit it inini i dedengnganan sempurna. 7aktor lain yang mempengaruhi timbulnya pneumonia sempurna. 7aktor lain yang mempengaruhi timbulnya pneumonia ialah daya tahan tubuh yang menurun, misalnya malnutrisi energi ialah daya tahan tubuh yang menurun, misalnya malnutrisi energi prot
protein ein (9P(9P, , penypenyakit akit menamenahaunhaun, , trautrauma ma pada paru, pada paru, aspiaspirasi,rasi, pengobatan dengan antibiotika yang tidak
pengobatan dengan antibiotika yang tidak sempurna.sempurna.
P+,- P+,-
virus
D. TANDA DAN GEJALA
aluran na!as bagian
bronchiol alveous adang pada bronkus dan 7ibrosus dan atelaktas :angguan ;ksigen kejaringan kelemahan 8ntoleransi esiko timulasi chemoresept or et point bertambah espon espon peningkatan panas tubuh hiperemi 9vaporasi meningkat )airan tubuh berkurang 4esit volume Peningka tan produksi akumilasi skret ;bstruks i jalan :anggua n ventiasi Bersihan jalan na!a Peningka tan !rekuensi Perangsa ngan as (recticula r aktivatin usah Perubah an pola <eluarga $nsietas orangtua angsan gan nyeri :angguan rasa nyaman# Peningkatan tekanan muntah
1. 4emam, berkeringat dan menggigil
2. uhu naik cepat *=-/0 derajat celcius atau sampai kejang *. "a!as menjadi sesak, disertai perna!asan cuping hidung
/. Batuk berdahak, tetapi dia3ali batuk tanpa produkti! dahak 5. "yeri dada saat berna!as dan batuk
6. :elisah, dispnea dan sianosii . <elelahan dan nyeri otot
>. ual, untah dan sakit kepala
E. KLASIFIKASI PNEUMONIA
Pada umumnya pembagian pneumonia menutrut dasar anatomis dan etiologinya terbagi menjadi#
1. enurut anatomisnya a. Pneumonia lobaris
b. Pneumonia lobularis (bronkopneumonia c. Pneumonia intertitialis (bronkilitis
2. enurut etiolohinya adalah a. Bakteri
b. +irus
c. ycoplasma pneumoniae d. 'amur
e. $spirasi (makanan, kerosen, amnion !. Pneumonia hispostatk
g. indrom loe?er (ngastiyah, 2012.
F. PEMERIKSAAN FISIK 1. P9":<$'8$" @@
a. i3ayat masuk
$nak biasanya diba3a kerumah sakit setelah sesak na!as, sianosi atau batuk disertai demam tinggi. <esadaran kadang menurun apabila anak masuk disertai kejang demam
b. i3ayat penyakit dahulu
Prediksi penyakit saluran perana!asn lain seperti 8P$, in%uen&a sering dlam 3aktu *-1/ hari sebelum diketahui adanya penyakit pneumonia. Penyakit paru, jantung serta kelainan organ vital ba3aan dapat memperberat klinis anak
2. P9":<$'8$" 788< a. istem integumen
<ulit pucat, sianosis, turgor kuli menurun (akibat dehidrasi, bengkak, berkeringa, suhu meningkat, kemerahan.
b. istem pulmonal
Perna!asan cuping hidung, hiperventilasi, batu produkti! dan batuk non produkti, sputum banyak, penggunaan otot bantu na!as, na!as dia!ragma dan perut meningkat, meningkat, terdengar stridor dan ronchi pada lapang paru.
:cs menurun, re%eks menurunAnormal, letargi d. istem kardiovaskuler
"adi meningkat, pembuluh darag vasokontriksi, kualitas darah menurun.
e. uscoskleletal
onus otot menurun, nyeri otooA normal, retraksi paru, penggunaan otot aksesoriis na!as (otot abdomen
!. istem genitourinarua
Produksi urine menurunAnormal g. istem digesti!
<onsistensi !eses normalAlembek.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
%. Snr /.
engidentikasikan distribusi strukstural (mis. Cobar, bronchialD dapat juga menyatakan abses luasAinltrate, empiema (stapilococcusD inltrasi menyebar atau terlokalisasi (bacterialD atau penyebaranAperluasan inltrate nodul (lebih sering virus. Pada pneumonia mikoplasma, sinar E dada mungkin bersih.
#. GDA
idak normal mungkin terjadi, tergantung pada luas paru yang terlibat dan penyakit paru yang ada.
0. JDL
Ceukositosis biasanya ada, meskipun sel darah putih rendah terjadi pada in!eksi virus, kondisi tekanan imun.
'. LED !enn12+
7ungsi paru hipoksemia, volume menurun, tekanan jalan na!as meningkat dan komplain menurun.
3. Ele2+r4l+ N dn Cl !5n12n rendh
&. Blr56n !enn12+
7. A8r 9 648 rn1n 8r5
$lat diagnosa termasuk sinar-E dan pemeriksaan sputum. Pera3atan tergantung dari penyebab pneumoniaD pneumonia disebabkan bakteri dira3at dengan antibiotik . Pemeriksaan penunjang#
• ontgen dada • Pembiakan dahak • itung jenis darah • :as darah arteri
H. PENATALAKSANAAN UMUM
Penderita yang penyakitnya tidak terlalu berat, bisa diberikan antibiotik per-oral (le3at mulut dan tetap tinggal di rumah.Penderita yang lebih tua dan penderita dengan sesak na!as atau dengan penyakit jantung atau paru-paru lainnya, harus dira3at dan antibiotik diberikan melalui in!us. ungkin perlu diberikan oksigen tambahan, cairan intravena dan alat bantu na!as mekanik.<ebanyakan penderita akan memberikan respon terhadap pengobatan dan keadaannya membaik dalam 3aktu 2 minggu.
Penatalaksanaan untuk pneumonia bergantung pada penyebab, sesuai yang ditentukan oleh pemeriksaan sputum mencakup # ;ksigen 1-2 CAmenit. 8+74 dekstrose 10 F # "a)l 0,=F G * # 1, H <)l 10 m9IA500 ml cairan. 'umlah cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu, dan status hidrasi.'ika sesak tidak terlalu berat, dapat dimulai makanan enteral bertahap melalui selang nasogastrik dengan !eeding drip.'ika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal dan beta agonis untuk memperbaiki transport mukosilier.<oreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit.$ntibiotik sesuai hasil biakan atau berikan @ntuk kasus pneumonia community base #
$mpisilin 100 mgAkg BBAhari dalam / kali pemberian.
<loram!enikol 5 mgAkg BBAhari dalam / kali pemberian @ntuk kasus pneumonia hospital base #
e!atoksim 100 mgAkg BBAhari dalam 2 kali pemberian.
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. :angguan Pertukaran :as berhubungan dengan ventilasi per!usi.
2. <etidake!ekti!an Pola "a!as berhubungan dengan in!eksi paru. *. <etidake!ekti!an Bersihan 'alan "a!as berhubungan dengan
penumpukan sekret.
/. ipertermi berhubungan dengan pneumonia.
5. 8ntoleran $ktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen J. INTER(ENSI KEPRAWATAN 4iagnosa <epera3atan ";) "8) :angguan pertukaran gas berhubungan dengan ventilasi per!usi.
<lien akan mampu menunjukkan
pertukaran gas yang adekuat dalam
3aktu 1E2/ jam, dengan indikator # 1. Pasien dapat berna!as dengan mudah (5 2. idak terdapat dispneu (5 *. idak terdapat sianosis (5 /. normal # J16 K 2/ EAmenit (5 5. Pa;2 normal # >0-100mmg (5 6. Pa);2 normal # *5-/5mmg (5 . P arteri normal # ,*5-Pen1el4ln A! B
1. 'aga kepatenan jalan na!as.
2. 'aga kepatenan akses intravena.
*. onitor analisa gas darah, serum dan elektrolit urin.
/. Posisikan pasien untuk dapat berna!as secara adekuat.
5. onitor tanda dan gejala gagal na!as (Pa;2 rendah, Pa);2 tinggi, penggunaan otot perna!asan tambahan,
kelemahan.
6. onitor pola na!as. . onitor sirkulasi
,/5 mmg (5 >. aturasi ;2 # =5-100F (5 =. Per!usi ventilasi seimbang (5 b dan cardiac output.
>. onitor hasil lab. (:4$, urin dan serum. =. onitor status neurologi. <etidake!ekti!an Bersihan 'alan "a!as berhubungan dengan penumpukan sekret.
<lien akan mampu menunjukkan jalan na!as paten dalam 3aktu 1E2/ jam, dengan indikator # 1. uara na!as bersih (5 2. idak ada suara na!as tambahan (5 *. 8rama na!as normal (5 /. 7rekuensi perna!asan normal (5 5. putum berkurang (5 Ar,- Mn1e!en+: 1. Posisikan pasien untuk
memaksimalkan potensi ventilasi dan mengurangi dyspneu. 2. onitor status
perna!asan dan status oksigenasi yang sesuai. *. onitor kecepatan,
irama, kedalaman, dan upaya pernapasan. /. Perhatikan gerakan
dada, penggunaan otot aksesori, dan
supraklavikula dan retraksi otot
interkostal.
5. Pantau kelelahan otot dia!ragma, seperti yang ditunjukkan gerak
paradoEical.
6. $uskultasi adakah
penumpukan secet atau tidak, apabila ada
terdapat suara tambahan.
. Berikan ;2nasal canul 2-/ lpm, simple mask, 5- lpm, "B >-12 lpm.
dada.
=. Berikan terapi inhalasi ("ebuli&er.
10. Cakukan suction. 11. Pertahankan hidrasi
yang adekuat untuk mengencerkan sekret. 12. 'elaskan pada pasien
dan keluarga tentang penggunaan peralatan # ;2, uction, 8nhalasi.
DAFTAR PUSTAKA
$ri!, ansjoer. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. 'akarta# 9:).
Brashers, +alentina C. 200. Aplikasi Klinis Patofsiologi: Pemeriksaan & Manajemen Edisi 2. 'akarta# 9:).
'eremy, dkk. 2005. At a Glace Sistem espirasi Edisi 2. 'akarta# 9rlangga
isnadiarly. 200>. Pen!akit "n#eksi Sal$ran %apas Pne$monia pada Anak 'alita (e)asa *sia +anj$t. 'akarta# Pustaka ;bor
Populer.
omantri, 8rman. 200. As$,an Kepera)atan pada Pasien dengan Gangg$an Sistem Pernapasan. 'akarta# alemba edika.
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS PNEUMONIA DEPARTEMEN $"$<. RUANG )@ RS $87@C $"L$ $C$":
"ama ahasis3a# HAR"OKO MAW empat Praktik # 7HCU RSSA MALA ":
"8 # #$%&%$'&%$%%$$% gl Praktik # #' ; #< OKTOBER #$%&
PENGKAJIAN I. BIODATA
A.IDENTITAS KLIEN C. IDENTITAS ORANG TUA
"ama # An. A A-h 9 I65
"o. m # %%0%'%&7 "ama # Tn. A 9 N-.
K
@sia # 3 B5ln @sia # #& Th5n 9#&
Th5n
'enis <elamin # Pere!85n Pendidikan #
D0 9 S!
gl rs # #0 O2+46er #$%6 $gama # Il!
gl Pengkajian # #' O2+46er #$%& Pekerjaan # Kr-,n P6r2
4iagnosa edis # Pne5!4n Ele2+r4n2
$lamat # D M44re4 J5nre4 = B+5 $lamat #
D M44re4 J5nre4 ;
B+5
B.IDENTITAS SAUDARA KANDUNG
N 4 N! U H565n1n S++5 Keeh+n $nak Pertama, idak empunyai audara <andung ; ; ;
II. RIWA"AT KESEHATAN
A.R,-+ Keeh+n Se2rn1
<eluhan @tama # De!! 0 hr e+elh !5n DPT dn e2 el! 0 hr
i3ayat <eluhan @tama # An. A de!! dn e2 e+elh d6er2n I!5n DPT d 6dn d 84lnde de>
2e!5dn An A d8er22n 2e!6l
e2n-> e+elh +5 An. A dr552 2e RS Pr5 B+5> dn 2ren 2!r 8en5h ehn11 An. A dr552 2e!6l 2e RS I65 dn n2 IPHI 6+5> dn An. A dr,+ el! & hr den1n 24nd e2> n?n- @e8+ dn +erd8+ +r2n dndn1 dd> de!! n2 +5r5n> 6+52 el! 0 hr> 8le2 ; > 2en1 ; > dre ; > !5l > !5n+h > !n5! 3$@@ +8 0$!en+;%!. Se+elh +d2 +erd8+ 8er62n An. A r552 2e RSSA !52 2e IGD +n11l #0 O2+46er #$%& den1n d1n4 !52 Pne5!4n> Se+elh +5 An. A d8ndh r5n1n 2e R5n1 7HCU !8 e2rn1 +n11l #' 42+46er #$%& <eluhan Pada aat Pengkajian # Kel5r1 An. A !en1+2n An. A e2 n?.
B.R,-+ Keeh+n Ll5 (<husus $nak @sia 0 K 5 ahun 1. Prenatal care
I65 An. A !en1nd5n1 !8 5 < 65ln dn e6el5!n- ell5 !el252n 8e!er2n r5+n 2e 6dn d 84lnde de2+ r5!hn-> I65 An. A +d2 8ernh +5h ,2+5 h!l +585n 8erdrhn> !2n dn !n5! +d2 d hln1n> !2n 0 2l ehr dn !!5! 55 er+ r 85+h e+8 hrn- 2. 8ntra "atal )are
An. A lhr 5 < 65ln den1n er> BB 0%$$ 1r! den1n le+2 5n1n1> n? 84n+n> 1er2 2+?> ln15n1 !enn1 25+> lhr 8d +n11l %$ !e #$%&
*. Post "atal )are
Se+elh lhr An. A n4r!l +d2 d !lh > 2+er5 el! # hr !n5! ASI !8 5 0 65ln> 5 ' 65ln An. A !n5! 55 ?4r!5l !8 e2rn1. R+;r+ !n5! e+8 hr An. A %#$@@ & 2l ehr> BAB dn BAK ln@r.
C.R,-+ Keeh+n Kel5r1 Penyakit :enetik
Td2 d 8en-2+ 2e+5r5nn dl! 2el5r1
:enogram <eterangan G tinggal 1 2 2 6 5 bl n •Tn. A dn N-. K !e!85n- An2
8er+! 6er5!5r 3 6ln 6ern! An. A den1n S2+ Pne5!4n
•Tn. A n2 8er+! dr # 6er5dr
edn12n N-. K n2 2ed5 dr 0 6er5dr
• "n1 +n11l 6er! den1n An. A
dlh Tn.A> N-. K> Ad2 N-. K> I65 N-.
G Caki- G
III. RIWA"AT IMUNISASI
I!5n An. A len128> hn- 25rn1 I!5n @!82 > +d2 d8+ !5n @!82 2ren 2+ n.
I(. RIWA"AT TUMBUH KEMBANG $. Pertumbuhan 7isik
Berat Badan # '>' 21 inggi Badan # 3 @!
Laktu umbuh gigi # An. A 6el5! !e!85- 11 B. Perkembangan iap ahap
U n2 + : An. A d8+ !en125+ 1er2n 2nn dn 2e2r ,2+5 +erlen+n1.
(. RIWA"AT NUTRISI
.Pemberian $8 # ASI 6er2n !8 5 0 65ln 6.Pemberian usu 7ormula A P$8
An. A !end8+ 55 F4r!5l 8d U ' 65ln !8 e2rn1 den1n 8e!6ern & 2l %#$ @@ den1n d4+ (I. RIWA"AT PSIKOSOSIAL
$nak tinggal bersama # 4rn1 +5 Tn. A dn N-. K> 22e2> nene2> dn Ad2 N-. K d r5!h endr
Cingkungan berada di # 8eden> 8e!52!n +d2 8d+ 8end5d52
umah dekat dengan # ,h> +e!8+ 6er!n : ddl! r5!h> d2!r
<amar klien # d +5 den1n Tn. A dn N-. K> 25rn1 en+l. ubungan antara anggota keluarga #
-Pengasuh anak # Orn1 T5 (II. RIWA"AT SPIRITUAL
upport system dalam keluarga # 6dh 4rn1 +5 d r5!h rn <egiatan <eagamaan # 4rn1 +5 ern1 !en125+ 8en1n dn +hlln r5+n B82;682
(III. REAKSI HOSPITALISASI
.Pengalaman keluarga tentang sakit dan ra3at inap # 2el5r1 @e! den1n 24nd An. A dn 6r5 8er+! 2+ !52 r5!h 2+
6.Pemahaman anak tentang sakit dan ra3at inap # -I/. RIWA"AT ADL A@++- Dl- Ln1
a. "utrisi
<ondisi ebelum akit aat akit
elera akan An. A hn- !n5!
ASI !8 5 0 65ln> e+elh +5 An. S+ 2+ d R5!h 2+ An. A hn- !n5! 55 G usia
A !n5! 55 ?4r!5l
?4r!5l 0$ @@9hr
b. )airan
<ondisi ebelum akit aat akit
'enis inuman 7rekuensi inum <ebutuhan )airan )ara pemenuhan An. A hn- !n5! 55 ?4r!5l dr5!h & %#$@@9 hr D R5!h 2+ An.A hn- !n5! 55 ?4r!5l 0$ @@9 hr c. 9liminasi (B$BAB$<
<ondisi ebelum akit aat akit
empat Pembuangan 7rekuensi (Laktu <onsistensi <esulitan ;bat Pencahar BAB d r5!h % ehr e+8 81 hr> 24n+en le!6e2> ,rn dn 65 2h. BAK dr5!h 3 ehr 1n+ 84842 BAB d r5!h 2+ %> 24n+en le!6e2> ,rn dn 65 2h. BAK dr5!h 2+ 3 ehr 1n+ 84842 d. 8stirahat
<ondisi ebelum akit aat akit
'am idur - iang - alam Pola idur <ebiasaan ebelum idur <esulitan idur )ara engatasi <esulitan D R5!h An. A +d5r ern1 8525l %# n1 !8 0 4re> dn +d5r !l! 8525l %<.$$ dn 2dn1 6n15n 8525l # dn hr dn +d5r l1 8525l 0 81 !8 ! 3 81. Men5r5+ 4rn1 +5 An. A +d2 8ernh !en1l! 2e5l+n +d5r D r5!h 2+ An. A ern1 +d5r dn ed2+;ed2+ +er6n15n e. Personal ygiene
<ondisi ebelum akit aat akit
andi )ara 7rekuensi $lat andi )uci ambut 7rekuensi Potong kuku 7rekuensi :osok :igi 7rekuensi D r5!h An. A d !nd2n # 2l ehr 81 dn 4re e2l15 @5@ r!65+ 9 2r! K525 d84+4n1 % !n115 e2l D r5!h 2+ An. A de2 # 2l ehr D r5!h 2+ An. A +d2 8ernh 2er!> C5! d6h r!65+n- den1n r
!. $ktivitasAobilitas 7isik
<ondisi ebelum akit aat akit
<egiatan sehari-hari Pengaturan jad3al harian Penggunaan alat bantu <esulitan gerak tubuh Jd,l ehr;hr An. A d r5!h dlh +d5rn> 6er!n d+e!8+ +d5r An. A d r5!h 2+ hn- +d5r d +e!8+ +d5r . g. ekreasi
<ondisi ebelum akit aat akit
Perasaan aat ekolah Laktu luang Perasaan setelah rekreasi Laktu luang keluarga
<egiatan hari libur
An. A 2 81 dn 4re hr 2dn1 d 2 ln;ln d1end4n1 I65n- 2e r5!h +e+n11 ; /. PEMERIKSAAN FISIK
%. <eadaan umum # le!h> An. A 1er2 2+?> !enn1 2er
#. <esadaran # C4!84 Men+is
0. anda K tanda vital #
. ekanan darah # %%<93. !!H1 6. 4enyut nadi # %37 9 !en+ @. uhu # 00>' 4 C d. Pernapasan # 7% 9 !en+ '. Berat Badan # '>' 21 3. inggi Badan # 3 @! &. <epala # 8nspeksi
<eadaan rambut M ygiene kepala#
. Larna rambut # h+!
6. Penyebaran # !er+
@. udah rontok # +d2
d. <ebersihan rambut # 6erh Palpasi
Benjolan # ada A tidak ada # +d2 d
"yeri tekan # ada A tidak ada # +d2 d ekstur rambut # kasarAhalus # hl5
7. uka 8nspeksi
. imetris A tidak # !e+r
6. Bentuk 3ajah # l4n4n1
@. :erakan abnormal # +d2 d
d. 9kspresi 3ajah # enn1
+eren-5! 2 d h65r Palpasi
"yeri tekan A tidak # +d2
4ata lain # ; . ata 8nspeksi . Pelpebra # 9dema A +d2 adang A +d2 6. clera # 8cterus A +d2 @. )onjungtiva # adang A +d2 $nemis A +d2
d. Pupil # - I424r A anisokor
- M-4 A midriasis
- e%eks pupil terhadap cahaya # 62 962
e. Posisi mata # S!e+r A tidak
?. :erakan bola mata # ;
1. Penutupan kelopak mata # spontan
h. <eadaan bulu mata # B5l5 !+ +d2 r4n+42
. <eadaan visus # ;
. Penglihatan # - <abur A +d2 +er2 2ren 6-
- 4iplopia A +d2 +er2 2ren 6- Palpasi
ekanan bola mata # ;
4ata lain # ;
<. idung M inus
8nspeksi
. Posisi hidung # D+en1h> +d2 d
8e!6en1242n e85!n
6. Bentuk hidung # !e+r> l56n1
hd5n1 ! 6er
@. <eadaan septum # l5r5 d+en1h
d. ecret A cairan # +d2 d +5 @rn
4ata lain # +er8n1 NGT dn +er8n1 NRBM
den1n l8! $#
%$. elinga
8nspeksi
. Posisi telinga # +eln1 l5r5
6. @kuran A bentuk telinga # !e+r
@. $urikel # 2e!6l e8er+5
e!5l e+elh d+e252 2e de8n
d. Cubang telinga # Berh A serumen A
nanah
e. Pemakaian alat bantu # +d2 !e!2
l+ 6n+5 8enden1nn P alpasi
"yeri tekan A tidak
Pemeriksaan uji pendengaran
6. inne # +d2 +er2
@. Leber # +d2 +er2
d. 3abach # +d2 +er2
Pemeriksaan vestibuler# +d2 +er2
4ata lain # ;
%%. ulut
8nspeksi
. :igi
- <eadaan gigi # An. A 6el5! 85n- 11 - <arang gigi A karies # ;
- Pemakaian gigi palsu # ;
6. :usi
erah A radang A tidak # 15 +d2 +erd8+ rdn1 +5
6en122> 6er,rn
!erh
@. Cidah
<otor A tidak # +d2 24+4r
d. Bibir
- )ianosis A pucat A tidak # Td2 85@+
- Basah A kering A pecah # 66r 2ern1 dn 8e@h;8e@h
- ulut berbau A tidak # !5l5+ +d2 6er65
- <emampuan bicara # An. A 6el5! d8+
6@r 4ata lain # ; %#. enggorokan . Larna mukosa # ; 6. "yeri tekan# ; @. "yeri menelan # ;
4ata lain # +d2 +erd8+ n-er +e2n> 8e!6en122n dn
le d
+en114r42n
%0. Ceher
8nspeksi
Palpasi
. <elenjar thyroid # eraba A +d2
6. <aku kuduk A tidak # +d2 +erd8+ +nd 225 25d52
@. <elenjar lim!e # embesar atau +d2
4ata lain # 8d 8e!er2n leher +d2 +erd8+
n-er
+e2n91r!@e ;> 8e!6ern dn le.
%'. horaE dan pernapasan
8nspeksi
. Bentuk dada # !e+r> n4r!l @he+
6. 8rama perna!asan # re15ler
@. Pengembangan di 3aktu bernapas # ;
d. ipe pernapasan # 8ern?n 6d4!en dn
dn12l Palpasi
. +okal !remitus # ;
6. assa A nyeri # ;
$uskultasi
a. uara na!as # (e25ler A Bronchial A
Bronchovesikuler
b. uara tambahan # onchi A
Lhee&ing A ales Perkusi
Red58 A pekak A hypersonor A tympani
4ata lain # terpasang chestlead dan pengukur suhu untuk monitor hemodinamika
%3. 'antung
Palpasi
8ctus cordis # ICS & Perkusi Pembesaran jantung # ; $uskultasi . B' 8 # +5n11l> re15ler> 2er 6. B' 88 # +5n11l> re15ler> 2er @. B' 888 # +d2 +erd8+ 65n- n+5n1 III
d. Bunyi jantung tambahan # !5r!5r
4ata lain # 8d 8e!er2n n+5n1
+erd8+ 65n- n+5n1 !5r!5r d 8r+4l2 ICS ';3> dn 8e!6ern n+5n1 &3 %&. $bdomen 8nspeksi . embuncit # +d2 !e!65n@+
6. $da luka A tidak # +d2 +erd8+ l52 d A6d4!en
Palpasi
. epar # +d2 +er6
6. Cien # +d2 +er6
@. "yeri tekan # +d2 +erd8+ n-er
+e2n d 6d4!en $uskultasi Peristaltik # E A menit Perkusi . ympani # +-!8n 6. edup # ; 4ata lain # ;
%7. :enitalia dan $nus # Terd8+ 1ene+l dn
l56n1 n5> dn +d2 d
8e!6ern +5 n-er 1r!@e ;
%. 9kstremitas
9kstremitas atas # +erd8+ r5! d len1n 2nn 6,h
. otorik
- Pergerakan kanan A kiri # 8er1er2n 2+?> n4r!l - Pergerakan abnormal # +d2 +erd8+ 8er1er2n
-n1 6n4r!l
- <ekuatan otot kanan A kiri # 3 9 3 - onus otot kanan A kiri # 62 9 62
- <oordinasi gerak # 1er2 2+?> +d2 +erd8+ !lh
6. e%eks
- Biceps kanan A kiri # +d2 +er2
- riceps kanan A kiri # +d2 +er2
@. ensori - "yeri # - angsang suhu # - asa raba # 9kstremitas ba3ah a. otorik
- :aya berjalan # An. A 6el5! 6
6erln> 1er2 2+? 8d
e2+re!+ 6,h
- <ekuatan kanan A kiri # 3 9 3
- onus otot kanan A kiri # 62 9 62
b. e%eks
- <P kanan A kiri # ;
- $P kanan A kiri # ;
c. ensori
- "yeri #
- angsang suhu #
- asa raba #
4ata lain # An. A 1er2 2+?> KU le!h> GCS
'939&> 2rl dn1n> Ter8n1 n?5 5n+52 @rn C %:' #'$@@9#' !> Sell5 6er2ern1+ 8d E2+re!+ dn 6,h %<. tatus "eurologi.
ara! K sara! cranial
. "ervus 8 (;l!actorius # penghidung # +d2 +er2
6. "ervus 88 (;pticus # Penglihatan # +d2 +er2 @. "ervus 888, 8+, +8 (;culomotorius, rochlearis,
$bducens
- <onstriksi pupil #
- :erakan kelopak mata # ;
- Pergerakan bola mata # > 64l !+ An A
!en125+ 8er1er2n 6end
-n1 6er1er2 dde8nn-
- Pergerakan mata ke ba3ah M dalam # > 64l
!+ An A !en125+ 8er1er2n 6end -n1 6er1er2 2e 6,h dn 2e !8n1 dde8nn- d. "ervus + (rigeminus
- ensibilitas A sensori # +d2 +er2
- e%eks dagu # +d2 +er2
- e%eks cornea # +d2 +er2
e. "ervus +88 (7acialis
- :erakan mimik # +d2 +er2
- Pengecapan 2 A * lidah bagian depan # +d2 +er2
?. "ervus +888 ($custicus
- 7ungsi pendengaran # An. A
!en125+ 5r -n1 d den1rn-
1. "ervus 8N dan N (:losopharingeus dan +agus
- e%eks menelan #
- e%eks muntah #
- Pengecapan 1A* lidah bagian belakang # ;
h. "ervus N8 ($ssesorius
- emalingkan kepala ke kiri dan ke kanan # An. A
!en125+ 8er1er2n den1n
!e!ln12n 2e 2r dn 2e 2nn
- engangkat bahu # ;
. "ervus N88 (ypoglossus
- 4eviasi lidah # ;
anda K tanda perangsangan selaput otak
. <aku kuduk # ;
6. <ernig ign # ;
@. e%eks Brud&inski # ;
d. e%eks Casegu # ;
4ata lain # ;
/I. Pen12n Tn12+ Ke@e!n 8d Kel5r1
"o <omponen yang
dikaji )emas ingan
)emas
edang )emas Berat )emas Panik
1 ;rientasi
terhadap orang, tempat, 3aktu
O baik O menurun O salah O tdk ada
reaksi
2 Capang
persepsi
O baik O menurun O
menyemput
O kacau
* <emampuan
menyelesaikan masalah
O mampu O mampu
dengan bantuan O tidak mampu O tidak ada tanggapan
/ Proses berkir O mampu
berkonsentras i dan mengingat dengan baik O kurang mampu mengingat dan berkonsentras i O tidak mampu mengingat dan berkonsentr asi O alur pikiran kacau
5 otivasi O baik O menurun O kurang O putus asa
Hl: @e! edn1
/II. Pen12n Re24 J+5h 8d An2 H5!8+- D5!8+-
F2+4r
R24 S2l P4n S24r
@mur <urang dari * tahun / '
* tahun K tahun * ;
tahun K 1* tahun 2 ;
Cebih 1* tahun 1 ;
'enis <elamin Caki Klaki 2 ;
Lanita 1 %
4iagnosa "eurologi / ;
espiratori, dehidrasi, anemia, anoreEia,
syncope *
0
Perilaku 2 ;
Cain K lain 1 ;
<ogniti! Pelupa, berkurangnya orientasi sekitar 2 ; 4apat menggunakan daya pikir tanpa
hambatan 1
; 7aktor
Cingkungan i3ayat jatuh atau bayi A balita yangditempatkan di tempat tidur /
; Pasien yang menggunakan alat bantuA
bayi balita dalam ayunan *
;
Pasien di tempat tidur standar 2 #
$rea pasien ra3at jalan 1 ;
espon terhadap pembedahan, sedasi, dan anestesi 4alam 2/ jam * ; 4alam /> jam 2 ;
Cebih dari /> jam A tidak ada respon 1
;
Penggunaan obat-obatan
Penggunaan bersamaan sedative, barbiturate, anti depresan, diuretik, narkotik
*
;
alah satu dari obat di atas 2 #
;batan Kobatan lainnya A tanpa obat 1 ;
;$C %#
Hl %# : Re24 Tn11 J+5h
/III. Pe!er2n Pen5nn1 9 D1n4+2 Med2
6. L64r+4r5! Kln2
anggal Pemeriksaan # #' 9 %$ 9 #$%&
Hl Pe!er2n Hl S+5n Nl R552n Ke+ern1 n He!+4l41 He!41l46n HGB %%>$ 19dl %%>';%3>% Er+r4+ RBC '><7 . %$&9L '>$;3>$ Le524+ WBC 3>$3 . '>7;%%>0
%$09L He!+42r+ 07>'$ 0;'# TURUN Tr4!64+ '$3 . %$09L %'#;'#' MC( 73>0$ ?L $;<0 TURUN MCH #0>7$ 81 #7;0% TURUN
MCHC 0%>&$ 19dl 0#;0& TURUN
RDW 0%>&$ 19dl %%>3;%'>3 NAIK
P;LCR %&>'$ %3>$;#3>$
E4n4l %0>< $;'
B4l $># $;%
Ne5+r4l '3>% 3%;&7 TURUN
L!?4+ '0>$ #3;30 NAIK K! 2ln2 G5l drh e,2+5 GDS %33 M19dl #$$ Pr4@l@+4nn $>$7 $>3;# $>3 RESIKO RENDAH SEPSIS S"OK Kl5! C %$>$ M!4l9 L 7>&;%%$ N+r5! N %0% M!4l9 L %0&;%'3 TURUN Kl5! K 3>#< M!4l9 L 0>3;3>$ NAIK Cl4rd Cl <3 M!4l9 L <;%$& TURUN Anl G Drh PH 7>#7 7>03;7>3' TURUN PCO# '3>3 !!H1 03;'3 NAIK PO# 03>< !!H1 $;%$$ TURUN B2r64n+ HCO0 #%>% M!4l9 L #%;# Kele6hn 6 ;&>$ M!4l9 L ;0;0 TURUN S+5r O# &#>% <3 TURUN @. Rd4l41 /;R-> C+;S@n> USG> EEG> ECG
%. FOTO THORA/ Pe!er2n +n11l : #09%$9#$%&
C4r : 525rn !e!6er> den1n 8e +5!85l> CTR &3 A4r+ : +d2 +!82 dl+ 9 el4n1> 2l2 ; Tr@he : d +en1h P5l!4 : @4r2n (25lr !enn12+ +!82 nl+r+ 8d l8n1 +> +en1h 8r5 2nn; 2r 5d5+ @4+48hren@5 D9S : ln@8
He!d18r! D9S : D4!e h8ed
S2ele+4n : n4r!l
S4?+ +5e : n4r!l
KESIMPULAN :
KARDIOMEGALI den1n @4r2 25ler !enn12+ 588 le?+ +4 r1h+ h5n+
PNEUMONIA
/I(. Ter8 S+ In (ulis dengan inci TERAPI TANGGAL #'9%$9#$%&
OBAT INJEKSI : AMPISILIN 0 %3$ !1
CHLORAMPHENICOL 0 73 !1
FUROSEMIDE 0 #>3 !1
PARACETAMOL 0 '>3 !1
OBAT PERORAL : CAPTOPRIL 0 #>3 !1 NGT
NEBULIQER : PQ 9 # JAM DIET : 55 ?4r!5l #3 @@ NGT OKSIGEN : NRBM l8! INFUS : Crn C %:' #'$@@9#'! %$@@9! %$ +8! Ner M5d $;<; @<8 $ LO
/(. Anl D+ N 4 D+ E+4l41 Mlh Ke8er,+n 1 2 * #'9%$9#$%& 4 # - ;rang ua $n. $ mengatakan $n. $ sesak 4;# - 1 (iperventilasi, -<elelahan A lemas
-Pengunaan otot bantu na!as
-Pola na!as abnormal (ireguler, 1EAmenit, dangkal -erpasang "B >lpm -4 naik 11=A5>mmg (2*A10A2016
-"adi naik 15EAmenit (2/A10A2016 4 # - ;rang ua $n. $ mengatakan $n. $ sesak 4;# - 1 (iperventilasi, asil labolatorium -P);2 naik /5,5 (2*A10A2016 -P;2turun *5,= (2*A10A2016 -a;2turun 62,1 F (2/A10A2016 -4 naik 11=A5>mmg (normal =0A60 (2*A10A2016 -iperventilasi <eletihan otot perna!asan Penurunan laju metabolisme <etidake!ekti!an pola na!as :angguan ventilasi spontan hipotermia
/
"adi naik 15EAmenit (normal 1*0EAmenit (2/A10A2016 4 # - ;rang ua $n. $ mengatakan $n. $ kaki dan tubunya dingin 4;# - akral dingin (kukui pucat -4 naik 11=A5>mmg (normal =0A60 (2*A10A2016
-"adi naik 15EAmenit (normal 1*0EAmenit (2/A10A2016 -uhu **,/ (2/A10A2016 asil labolatorium $sidosis metabolik -P turun , 2 (2*A10A2016 -B92turun -6,0 (2*A10A2016 25A10A2016 4 # - ;rang ua $n. $ mengatakan $n. $ masih sesak 4;# - 6> (iperventilasi (25A10A2016 -"a!as dangkal A pendek-pendek asil Cabolatorium# -P ,2 (2/A10A2016 -"adi 1*0EAmenit -Perubahan membran alveolar kapiler :angguan pertukaran gas
p;2 =6 F -P);2 naik /,=1mmg (2/A10A2016 -P;2 urun 1=, (2/A10A2016
Prioritas 4iagnosa <epera3atan
1. <etidake!ekti!an pola
na!as berhubungan dengan hiperventilasi (2/A10A2016
2. :angguan ventilasi
spontan berhubungan dengan keletihan otot perna!asan (2/A10A2016
*. ipotermia behubungan
dengan penurunan laju metabolisme (2/A10A2016
/. :angguan pertukaran gas
berhubungan dengan perubanhan membran alveolar kapiler (25A10A2016
/(I. Ren@n Ke8er,+n
N 4 D. Ke8er, +n NOC NIC 1 <etidake!e kti!an pola na!as berhubung an dengan ventilasi etelah dilakukan tindakan kepera3atan selama 1 E > jam, pola na!as
pasien e!ekti! ditandai dengan# a. tatus perna!asan (ventilasi 1. 7rekuensi na!as (2Q5 2. 8rama perna!asan (*Q5 *. <edalaman inspirasi (*Q5 /. Penggunaa n otot bantu na!as (*Q5 b. tatus
$. anajemen jalan na!as
1. Buka jalan na!as dengan tehnik chin li!t atau ja3 trust
2. Posisikan pasien untuk memakasimalkan ventilasi
*. asukan alat nasopharingeal air3ay ("P$ atau otopharyngeal air3ay
(;P$A;P
/. Cakukan sioterapi dada 5. <elola pengobatan aerosol 6. <elola nebuli&er
. <elola udara atau oksigen yang dilembabkan
>. egulasi asupan cairan untuk
mengoptimalkan keseimbangan cairan =. Posisikan untuk meringankan na!as 10. onitor ststus perna!asan dan
oksigenasi
B. onitor perna!asan
1. onitor kecapatan, irama, kedalaman dan kesulitan berna!as
2. )atat pergerakan dada, catat
ketidaksimetisan, penggunaan otot-otot bantu na!as
*. onitor suara na!as tambahan ngorok A mengi
2 :angguan ventilasi spontan behubunga n dengan keletiahan otot perna!asan perna!asan 1. 7rekuensi perna!asan (2Q5 2. 8rama na!as (*Q5 *. <edalaman na!as (*Q5 /. aturasi oksigen (/Q5 c. tatus Perna!asan # pertukaran gas 1. Pa;2 (2Q5 2. Pa);2 ( /Q5 *. P (/Q5 d. tatus perna!asan# <epatenan jalan na!as 1. 7rekuensi perna!asan (2Q5 2. 8rama na!as (*Q5 *. <edalaman inspirasi (*Q5 etetalah dilakukan tindakan kepera3atan selama 1 E > jam, gangguan ventilasi spontan pasien berkurang
akipnea, hiperventilasi, kusmaul
5. onitor saturasi oksigen (a;2 A p;2 6. )atat lokasi trachea
. onitor kelelahan otot diag!ragma >. onitor kelelahan, kecemasan,
kekurangan oksigen pasien
=. )atat perubahan saturasi oksigen dan perubahan B:$
10. Berikan bantuan terapi na!as yang dibutuhkan
$. onitor perna!asan
1. onitor kecepatan, irama, kedalaman, dan kesulitan berna!as
2. )atat pergerakan dada, catat
ketidaksimetrisan, penggunaan otot-otot bantu na!as
*. onitor suara na!as tambahan (ngorok A mengi
/. onitor pola na!as (bradipnea, takipnea, hiperventilasi, kusmaul
5. onitor saturasi oksigen (a;2A p;2 6. )atat lokasi trachea
. onitor kelelahan, kecemasan, kekurangan oksigen pasien
>. onitor kelelahan otot dia!ragma
=. )atat perubahan saturasi oksigen dan perubahan B:$
10. Berikan bantuan terapi na!as yang dibutuhkan
* / ipotermia berhubung an dengan penurunan laju metabolis me :anguan pertukaran gas berhubung an dengan perubahan membran kapiler ditandai dengan a. tatus perna!asan 1. 7rekuensi perna!asa n (2Q5 2. 8rama na!as (*Q5 *. <edalama n (*Q5 /. aturasi okigen (/Q5 b. tatus perna!asan# +entilasi 1. 7rekuensi na!as (2Q5 2. 8rama na!as (*Q5 *. <edalama n ispirasi (*Q5 /. Pengguna an otot bantu na!as (*Q5 c. tatus perna!asan# pertukaran gas 1. Pa;2 (2Q5 2. Pa);2 (/Q5 *. P (/Q5 setelah dilakukan tindakan kepera3atan selama 1E> jam, hipotermia
pasien
1. Pertahankan kepatenan jalan na!as 2. onitor perubahan posisi pada
oksigenasi (B:$, p;2
*. uali dan pertahankan oksigen tambahan seperti yang ditentukan
/. onitor perna!asan dan status oksigen ). anajemen ventilasi mekanik # noninvasi!
1. onitor kondisi yang memerlukan dukungan ventilasi non invasi! (pneumonia
2. <onsuktasikan dengan pro!esi
kesehantan laiinya dalam memilih jenis ventilator non invasi!
*. ;bservasi berkelanjutan pada 1 jam pertama penggunaan ventilaor untuk mengkaji toleran pasien
/. onitor aturan ventilator secara rutin termasuk suhu dan humidier udara 5. onitor gejala-gejala yang menunjukan
peningkatan konsumsi oksigen (nadi, , 4, perubahan status mental
6. 4okumentasi semua tindakan perubahan pengaturan ventilator
$. Pera3atan hipotermia
1. onitor tanda-tanda vital
2. Berikan oksigen sesuai kebutuhan *. onitor suhu pasien
/. Bebaskan pasien dari lingkungan yang dingin
5. Bebaskan pasien dari pakaian yang basah
6. empatkan pasien pada posisi supine . Berikan penghangat A pemanas akti!
seperti lampu radiasi, pemanas udara. >. onitor tanda-tanda syok, 3arna kulit
dan suhu kulit. B. Pengaturan suhu
1. onitor suhu setiap 2 jam sekali 2. Pasang alat monitor suhu secara
kontinue
*. onitor suhu dan 3arna kulit
/. ingkat intake cairan dan nutrisi yang adekuat
5. Berikan topi meminimalkan kehilangan panas
6. :unakan matras, selimut yang hangat untuk meningkatkan suhu tubuh sesuai kebutuhan
berkurang, ditandai dengan# ";)# termoregulasi 1. Peningkatan suhu tubuh (*Q5 2. (!rekuensi na!as (2Q5 *. "adi (!rekuensi nadi (2Q5 /. Perubahan 3arna kulit (/Q5 etelah diakukan tindakan kepera3atan selam 1E> jam, gangguan pertukaran gas pasien berkurang ditandai dengan# $. tatus perna!asan 1. 7rekuensi perna!asa n (2Q5 2. 8rama na!as (2Q5 *. <edalama n inspirasi (*Q5 /. aturasi oksigen (5Q5
1. Buka jalan na!as dengan tehnik chin li!t atau ja3 trust
2. Pastikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
*. asukan alat myopharingeal tube ("P atau ;ropharingeal tube (;:
/. Cakukan sioterapi dada 5. <elola pengobatan nebuli&er 6. <elola pengobatan aerosol
. <elola udara atau oksigen yang dilembabkan
>. egulasi asupan cairan untuk
mengoptimalkan keseimbangan cairan =. Posisikan untuk meringankan na!as 10. onitor status perna!asan dan
oksigenasi
B. onitor perna!asan
1. onitor kecepatan, irama, kedalaman, dan kesulitan berna!as
2. )aat pergerakan dada,
ketidakseimbangan, penggunaan otot-otot bantu na!as
*. onitor suara na!as tambahan (ngorok A mengi
/. onitor pola na!as (bradipnea, takipnea, hiperventilasi, kusmaul
5. onitor saturasi oksigen (a;2 A p;2 6. )atat lokasi trakhea
. onitor kelelahan otot dia!ragma >. onitor kelelahan, kecemasa,
kekurangan oksigen pasien
=. )atat perubahan saturasi oksigen dan periksa B:$
10. Berikan bantuan terapi na!as yang dilembabkan
). erapi okigen
1. Pertahankan kepatenan jalan na!as 2. iapkan peralatan oksigen dan berikan
mealui humidier
*. Berikan terapi oksigen tambahan seperti yang diperintahkan
/. onitor aliran oksigen
5. Periksa perangkat A alat pemberian oksigen secara berkala untuk
/(II. I!8le!en+ 4E. <epera3atan gl A 'am 8"4$<$" 4 %. Ke+d2 e?e2+?n 84l n? 6erh565n 1n den1n h8eren+ l 2/A10A 16 10.25 25A10A 16 10.05 26A10A 16 15.00
$. anajemen jalan na!as
1. memposisikan pasien untuk
memakasimalkan ventilasi (58n 2. mengelola nebuli&er (!e!6er2n
+er8 ne65l PQ9'!
*. mengelola udara atau oksigen yang dilembabkan (!e!6er2n NRBM l8! dn !en1 r h5!dern- /. meregulasi asupan cairan untuk
mengoptimalkan keseimbangan cairan (!e!6er2n +er8 @rn C%:' #'$ @@9#'!
5. memonitor ststus perna!asan dan
oksigenasi (RR 7$9!en+> re15ler B. onitor perna!asan
%. memonitor kecapatan, irama,
kedalaman dan kesulitan berna!as (RR 7$9!en+> rre15ler> dn12l
#. mencatat pergerakan dada, catat
ketidaksimetisan, penggunaan otot-otot bantu na!as (n? 6d4!nl
0. memonitor suara na!as tambahan (R4@h
'. memonitor pola na!as (+28ne, h8eren+l
3. memonitor saturasi oksigen (S8O#
n+r r+;r+ <';<& &. mencatat lokasi trachea (l42
+r@he 6erd d+en1h
7. memberikan bantuan terapi na!as yang dibutuhkan (!e!6er2n 421en den1n NRBM den1n 2e@e8+n
#. Gn115 n en+l 84n+n 6erh565n 1n den1n 2ele+hn 4+4+ 8ern? n 2/A10A 16 10.*5 25A10A 16 10.05 26A10A 16 15.00 l8! dn !e!6er2n +er8
ne65ler den1n PQ e+8 ' !
$. emonitor perna!asan
1. memonitor kecepatan, irama,
kedalaman, dan kesulitan berna!as (RR7$> rre15ler> dn12l
2. mencatat pergerakan dada, catat ketidaksimetrisan, penggunaan otot-otot bantu na!as (8er1er2n dd !e+r> !en115n2n n? 6d4!en
*. memonitor suara na!as tambahan (r4n@h
/. memonitor pola na!as (+28ne 5. memonitor saturasi oksigen (S8O#
n+r <';<&
6. mencatat lokasi trachea (l42 +r@he d+en1h
. memberikan bantuan terapi na!as yang dibutuhkan (!e!6er2n 421en den1en NRBM den1n d4 l8! dn !e!e6er2n +er8 ne65ler den1n PQ e+8 ' !
B. Bantuan ventilasi
%. mempertahankan kepatenan jalan na!as #. memonitor perubahan posisi pada
saturasi oksigenasi (S8O# <';<& 0. memulai dan pertahankan oksigen
0. H84+er! 6erh565n 1n den1n 8en5r5n n l5 !e+64l !e 2/A10A 16 10./5 25A10A 16 10.15 (!e!6er2n dn !e!8er+hn2n +er8 421en den1n NRBM l8! '. onitor perna!asan dan status oksigen
(RR 7$9!en+> rre15ler> dn12l> n? 84n+n
). anajemen ventilasi mekanik # noninvasi! 1. memonitor kondisi yang memerlukan
dukungan ventilasi non invasi! (8ne5!4n
2. mengkonsuktasikan dengan pro!esi kesehantan laiinya dalam memilih jenis ventilator non invasi! (!en124n5l+
8e!6ern NRBM l8!
*. mengobservasi berkelanjutan pada 1 jam pertama penggunaan ventilaor
untuk mengkaji toleran pasien
/. memonitor aturan ventilator secara rutin termasuk suhu dan humidier udara (5h5 00>'4C> !en11n+
@rn h5!der 2 25rn1 9 h6
5. memonitor gejala-gejala yang
menunjukan peningkatan konsumsi
oksigen (!en1525r nd %379!en+> RR 7%9!en+> TD %%<97
6. mendokumentasi semua tindakan perubahan pengaturan ventilator
$. Pera3atan ipotermi
1. memonitor tanda-tanda vital (TD %%<97!!h1> nd %379!en+> 5h5 00>'4C > RR 7%9!en+
#. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
(!e!6er2n +er8 421en den1n NRBM l8!
0. menempatkan pasien pada posisi supine '. memberikan penghangat A pemanas
akti! seperti lampu radiasi, pemanas udara (!e!6er2n el!5+ dn l!5 8en1hn1+
'. Gn115n 8er+52r n 1 6erh565n 1n den1n !e!6rn le4lr; 28ler 25A10A 16 10.15
1. memonitor suhu setiap 2 jam sekali (5h5 00>'4C dn 0'># 4C
2. memasang alat monitor suhu secara kontinue (!e!nn1 8ende2+4r 5h5 d he!4dn!2
*. memonitor suhu dan 3arna kulit (5h5 00>' 4C dn ,rn 25l+ +d2 85@+ 2. meningkat intake cairan dan nutrisi
yang adekuat (!e!6er2n @rn n?5 C%:' #'$@@9#' ! dn
!e!6er2n n5+r den1n 55 ?4r!5l #3@@9hr
*. memberikan topi untuk meminimalkan kehilangan panas
/. menggunakan matras, selimut yang hangat untuk meningkatkan suhu tubuh sesuai kebutuhan
$. anajemen jalan na!as
1. memastikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi (?4,ler
#. melakukan sioterapi dada (!ell52n 6r dn 8er25 le!65+
0. mengelola pengobatan nebuli&er
(!e!6er2n ne65ler e+8 ' ! e2l den1n PQ
'. mengelola udara atau oksigen yang dilembabkan (!e!6er2n +er8 421en den1n NRBM l8! -n1 dle!662n 4leh @rn h5!der 3. meregulasi asupan cairan untuk
mengoptimalkan keseimbangan cairan (!e!6er2n @rn den1n n?5 C%:' #'$@@9#'! dn den1n 8er4rl e6n-2 0$@@9#'! &. memonitor status perna!asan dan
oksigenasi (RR 8en &39!en+> S8O# <&
B. onitor perna!asan
%. memonitor kecepatan, irama,
kedalaman, dan kesulitan berna!as (RR &39!en+> n? dn12l> rre15ler #. memonitor suara na!as tambahan
(r4n@h
0. memonitor pola na!as +28ne
'. onitor saturasi oksigen (S8O# <& 3. mencatat lokasi trakhea (l42
1r@he d+en1h
&. memberikan bantuan terapi na!as yang dilembabkan (!e!6er2n +er8 6n+5n NRBM l8! dn
!e!6er2n +er8 ne65ler PQ e+8 # !
C. Ter8 421en
%. menyiapkan peralatan oksigen dan berikan melalui humidier (!en1 dn !en11n+ @rn h5!der #. memberikan terapi oksigen tambahan
seperti yang diperintahkan
(!e!6er2n +er8 421en den1n NRBM l8!
0. Periksa perangkat A alat pemberian oksigen secara berkala untuk
memastikan konsentrasi optimal
/(III. El5 #'9%$9#$%&
<epera3atan 1. <eridake!ekt i!an pola na!as berhubunga n dengan hiperventila si 5. :angguan ventilasi spontan berhubunga n dengan keletihan otot perna!asan 6. ipotermia berhubunga n dengan penuruan laju metabolik 2/A10A20 16 1/.25 2/A10A20 16 1/.25 2/A10A20 16 1/.25
# orang tua pasien mengatakan, pasien masih sesak.
; # - 7rekuensi na!as 62EAmenit
- 8rama na!as irreguler
- <edalaman inspirasi
dangkal, menggunakan perna!asan perut
- aturasi oksiegen =2F
$ # masalah teratasi sebagian
P # lanjutkan intervensi - $. anajemen na!as 1-5
-B. onitor perna!asan 1-6
# orang tua pasien mengatakan, pasien masih sesak
; # - !rekuensi na!as 62EAmenit
- 8rama na!as irreguler
- <edalaman inspirasi
dangkal, perna!asan abdominal
- aturasi oksigen =2F
$ # masalah teratasi sebagian
P lanjutkan intervensi - $. onitor perna!asan 1-> -B. Bantuan ventilasi 1-/ -). anajemen ventilasi mekanik noninvasi! 1-6
# orangtua pasien mengatakan, pasien masih dingin di kaki dan ditubuhnya ; # - suhu tubuh *5,1;)
- 62EAmenit
- 8rama irreguler
- "adi 1*0EAmenit
- Larna kulit kuning
$# masalah teratasi sebagian
P lanjutkan intervensi - $. Pera3atan hipotermia 1-/
El5 #39%$9#$%& 4E. <epera3atan gl A 'am 8"4$<$" 4 1. <eridake!ekt i!an pola na!as berhubunga n dengan hiperventila si 2. :angguan ventilasi spontan berhubunga n dengan keletihan otot perna!asan *. ipotermia berhubunga n dengan penuruan laju metabolik 25A10A20 16 1/.05 25A10A20 16 1/.05 25A10A20 16 1/.*5 25A10A20 16 1/./0 #
-; # - 7rekuensi na!as 56EAmenit
- 8rama na!as irreguler
- <edalaman inspirasi
dangkal, menggunakan perna!asan perut
- aturasi oksiegen =F
$ # masalah teratasi sebagian
P # lanjutkan intervensi - $. anajemen na!as 1-5
-B. onitor perna!asan 1-6
# orang tua pasien mengatakan, pasien masih sesak
; # - !rekuensi na!as 56EAmenit
- 8rama na!as irreguler
- <edalaman inspiras
dangkal, perna!asan abdominal
- aturasi oksigen =F
$ # masalah teratasi sebagian
P lanjutkan intervensi - $. onitor perna!asan 1-> -B. Bantuan ventilasi 1-/ -). anajemen ventilasi mekanik noninvasi! 1-6
# orangtua pasien mengatakan, pasien tidak kedinginan di kaki dan
ditubuhnya ; # - suhu tubuh *6,2;) - 56EAmenit - 8rama irreguler - "adi 1*0EAmenit $ # masalah teratasi P # hentikan intervensi
/. :angguan perukaran gas berhubunga n dengan perubahan membran alveolar-kapiler
# orangtua pasien mengatakan pasien masih ssesak
; # - 56EAmenit
- 8rama irreguler
- <edalaman inspirasi
dangkat dan cepat, pena!asan abdominal
- aturasi =F
$ # masalah teratasi sebagian
P # lanjutkan intervensi K $. anajemen jalan na!as 1-10 -B. onitor perna!asan
1-/
-). erpai oksigen 1-5
El5 #&9%$9#$%&
4E. <epera3atan gl A 'am 8"4$<$" 4 1. <eridake!ekti !an pola na!as berhubungan dengan hiperventilas i 2. :angguan ventilasi spontan berhubungan dengan keletihan otot perna!asan /. :angguan 26A10A20 16 21.00 26A10A20 16 21.00 26A10A20 16 21.00
# orang tua pasien mengatakan, pasien masih sesak.
; # - 7rekuensi na!as 62EAmenit
- 8rama na!as irreguler
- <edalaman inspirasi
dangkal, cepat,, menggunakan perna!asan perut
- aturasi oksiegen
=0F
$ # masalah teratasi sebagian P # lanjutkan intervensi - $. anajemen na!as 1-5
-B. onitor
perna!asan 1-6
# orang tua pasien mengatakan, pasien masih sesak
; # - !rekuensi na!as 65EAmenit
- 8rama na!as irreguler
- <edalaman inspirasi
dangkal, cepat, perna!asan abdominal
- aturasi oksigen =0F
$ # masalah teratasi sebagian
P lanjutkan intervensi - $. onitor perna!asan 1->
-B. Bantuan ventilasi 1-/