• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUASAN MAHASISWA UIN JAKARTA TERHADAP SITUS MEDIA ONLINE: KOMPARASI TRIBUNNEWS.COM DENGAN DETIK.COM. Skripsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUASAN MAHASISWA UIN JAKARTA TERHADAP SITUS MEDIA ONLINE: KOMPARASI TRIBUNNEWS.COM DENGAN DETIK.COM. Skripsi"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUASAN MAHASISWA UIN JAKARTA TERHADAP SITUS MEDIA ONLINE: KOMPARASI TRIBUNNEWS.COM DENGAN DETIK.COM

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Anisatul Kamaliyah

NIM: 1113051000054

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1439 H/ 2017M

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Anisatul Kamaliyah, NIM 1113051000054, Kepuasan Mahasiswa UIN Jakarta Terhadap Situs Media Online: Komparasi Tribunnews.com dengan Detik.com, di bawah bimbingan Artiarini Puspita Arwan, M.Psi.

Kebutuhan informasi yang cepat merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting. Karena pada dasarnya, setiap manusia membutuhkan informasi. Di zaman sekarang, manusia sangat mudah mendapatkan informasi melalui apa saja salah satunya melalui media massa. Di dunia komunikasi sekarang sudah dikenal dengan istilah new media, dimana media teknologi komunikasi yang melibatkan komputer maupun gadget melalui jaringan internet. Kemunculan internet, membuat para pemilik media berlomba-lomba untuk menyediakan informasi yang beragam, karena khalayak memilih media sesuai dengan kebutuhan dan motif masing-masing. Berdasarkan penilaian yang dibuat oleh situs alexa.com, tribunnews.com dan detik.com menempati urutan pertama dan kedua pada portal berita online dengan indikator penilaian lama buka Situs (perhari), jumlah pageview per pengunjung (perhari), persentase dari pencarian, jumlah link situs masuk.

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat kepuasan mahasiswa UIN Jakarta. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Uses and Gratification Herbert Blumer dan Eliuh Katz yang berpendapat bahwa khalayak sangat aktif untuk memilih media yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Teori ini dikembangkan kembali oleh Philp Palmgreen yang membagi kepuasan menjadi dua yaitu kepuasan yang dicari (Gratification Sought) dan kepuasan yang diperoleh (Gratification Obtain).

Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, sedangkan metode yang digunakan adalah metode survei dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumennya. Kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden dari 19.939 mahasiswa menggunakan rumus taro yamane. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah Uji t-test dan uji perbandingan mean.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah tiga dari empat dimensi yang menjadi alat ukur dapat memuaskan mahasiswa UIN Jakarta yaitu pada dimensi Informasi, dimensi Integrasi dan Interaksi sosial serta dimensi Hiburan. Sedangkan pada dimensi Identitas Pribadi portal berita tribunnews.com dan detik.com tidak dapat memuaskan mahasiswa UIN Jakarta. Secara keseluruhan tribunnews.com dan detik.com dapat memuaskan mahasiswa UIN Jakarta. Namun, tribunnews.com lebih memuaskan dibandingkan detik.com, terlihat dari hasil selisih jumlah kesenjangan kepuasan sebesar 0,0684.

(6)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh,

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “KEPUASAN MAHASISWA UIN JAKARTA TERHADAP SITUS MEDIA ONLINE: KOMPARASI TRIBUNNEWS.COM DENGAN DETIK.COM”. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga-Nya, para sahabatnya-Nya sampai kepada kita semua selaku umat-Nya. Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat meraih gelar sarjana di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis sangat menyadari selama penulisan Skripsi ini banyak kekurangan serta ketidaksempurnaan. Penulis telah berupaya melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini dengan maksimal dan sebaik mungkin. Penulisan Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Dr. Arief Subhan, MA, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Dr.Suparto, M.Ed, Ph.D, sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik. Dr. Roudhonah, MA, sebagai wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, dan Dr. Suhaimi, M.Si, sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik.

2. Kholis Ridho, M.Si, sebagai Ketua Konsentrasi Jurnalistik dan Dra. Musfirah Nurlaily, MA, sebagai Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik. Serta dosen-dosen Konsentrasi Jurnalistik yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

(7)

3. Seluruh jajaran staf dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta yang telah membantu penulis dalam bidang administrasi serta menunjang kelancaran birokrasi penulis.

4. Artiarini Puspita Arwan, M.Psi, sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan saran, kritikan, serta waktu kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 5. Ade Rina Farida, M.Si dan Ali Irfani, M.Hi selaku dosen penguji penulis.

Terimakasih atas masukan dan arahan kepada penulis serta kemudahan yang telah diberikan.

6. Drs. Tubagus Masykur M.Pd dan Dra. Farida Ariani, Kedua orangtua penulis yang selalu memberikan doa serta dukungan. Semoga beliau selalu dalam lindungan Allah SWT.

7. Agis Andriansyah S.E, Mindawati Husna S.Sos, M.Rasyid Ridha S.AP, kakak penulis yang telah memberikan doa, masukan dalam penelitian serta dukungan agar segera meraih gelar sarjana.

8. Adhyaksa dan Aminatuz Zuhriyah, tim editor dalam skripsi yang selalu membantu serta menemani penulis menyelesaikan skripsi dan memberi semangat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

9. Teman-teman Jurnalistik 2013, Devi, Fatimah, Aldiansyah, dan Atika yang telah menjadi teman seperjuangan dari semester satu serta memberikan semangat satu sama lain sehingga kita bisa menyelesaikan skripsi bersama-sama.

10. Teman-teman TI dan KPI, Aqin, Fiki, Yunus, Nurdiansyah dan Erik yang telah membantu penulis dalam menyebarkan kuesioner, sehingga mempermudah penulis dalam memperoleh data.

11. Teman-teman Taekwondo SMAN 29, Widya, Nurul, Deskha yang telah menjadi ruang penghilang penat penulis, dan selalu memberi semangat kepada penulis.

(8)

12. Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya, penulis dengan senang hati menerima segala perhatian, kritik serta saran yang sifatnya membangun guna membantu penulis dalam menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Jakarta, 06 November 2017

(9)

i DAFTAR ISI

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 6

1. Batasan Masalah ... 6 2. Rumusan Masalah ... 7 C. Tujuan Penelitian ... 7 D. Manfaat Penelitian ... 7 1. Manfaat Akademis ... 7 2. Manfaat Praktis ... 7 E. Tinjauan Pustaka ... 8 F. Sistematika Penulisan ... 10

(10)

BAB II LANDASAN TEORI ... 12

A. Teori Uses and Gratification ... 12

B. Penggunaan Media (Media Uses) ... 16

C. Motif ... 17

D. Kepuasan ... 19

E. Teori Komunikasi Massa ... 23

F. New Media... 25

G. Kerangka Pemikiran... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29

A. Paradigma Penelitian ... 29

B. Pendekatan dan Metodologi Penelitian ... 29

C. Tempat dan Waktu Penelitian... 31

D. Subjek dan Objek Penelitian ... 31

E. Teknik Pengumpulan Data ... 32

1. Data Primer ... 32

2. Data Sekunder ... 32

F. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ... 32

1. Populasi ... 32

2. Teknik Penarikan Sampel ... 36

G. Variabel Penelitian ... 37

(11)

1. Media Use ... 38

2. Gratification Sought (GS) ... 39

3. Gratification Obtain (GO) ... 40

I. Instrumen Penelitian ... 41

1. Uji Validasi ... 41

2. Uji Reliabilitas ... 42

J. Teknik Analisis Data ... 42

1. Menghitung Rata-rata atau Mean ... 43

2. Uji t-test ... 43

K. Hipotesis Penelitian ... 44

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 46

A. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ... 46

1. Sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ... 46

2. Visi dan Misi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ... 48

3. Struktur Organisasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ... 48

B. Tribunnews.com ... 50

1. Sejarah Tribunnews.com ... 50

2. Struktur Organisasi Tribunnews.com ... 51

C. Detik.com ... 52

1. Sejarah Detik.com ... 52

(12)

3. Struktur Organisasi Detik.com... 54

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

A. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 58

1. Validitas Motif dan Kepuasan ... 58

2. Reliabilitas ... 66

B. Karakteristik Responden ... 67

1. Data Responden Berdasarkan Umur ... 67

2. Data Responden Berdasarkan Angkatan Kuliah ... 67

3. Data Responden Berdasarkan Fakultas ... 68

4. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 69

5. Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 70

C. Tingkat Pengguna Media ... 70

1. Data Responden Berdasarkan Pernah Mengakses Portal Berita Tribunnews.com ... 70

2. Data Responden Berdasarkan Seberapa Sering Mengakses Portal Berita Tribunnews.com ... 71

3. Data Responden Berdasarkan Seberapa Lama Mengakses Portal Berita Tribunnews.com ... 72

4. Data Responden Berdasarkan Pernah Mengakses Portal Berita Detik.com ... 73

5. Data Responden Berdasarkan Seberapa Sering Mengakses Portal Berita Detik.com ... 73

6. Data Responden Berdasarkan Seberapa Lama Mengakses Portal Berita Detik.com ... 74

D. Temuan dan Analisis Data ... 75

1. Analisis Gratification Sought dan Gratification Obtained Tribunnews.com ... 75

(13)

3. Uji t-test ... 81

4. Analisis Kesenjangan Kepuasan Tribunnews.com dengan Detik.com ... 83

BAB VI PENUTUP... 86

A. Kesimpulan ... 86

B. Saran ... 87

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Sepuluh Peringkat teratas situs website yang masuk dalam alexa.com ... 3

Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ... 33

Tabel 5.1 Uji Validitas Motif ... 58

Tabel 5.2 Uji Validitas Kepuasan ... 62

Tabel 5.3 Uji Reliabilitas ... 66

Tabel 5.4 Data Responden Berdasaran Umur ... 67

Tabel 5.5 Data Responden Berdasarkan Angkatan Kuliah ... 67

Tabel 5.6 Data Responden Berdasarkan Fakultas ... 68

Tabel 5.7 Data Responden Jenis Kelamin ... 69

Tabel 5.8 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 70

Tabel 5.9 Data Responden Berdasarkan Pernah Mengakses Portal Berita Tribunnews.com ... 70

Tabel 5.10 Data Responden Berdasarkan Frekuensi Mengakses Portal Berita Tribunnews.com ... 71

Tabel 5.11 Data Responden Berdasarkan Seberapa lama Mengakses Portal Berita Tribunnews.com ... 72

Tabel 5.12 Data Responden Berdasarkan Pernah Mengakses Portal Berita Detik.com ... 73

Tabel 5.13 Data Responden Berdasarkan Frekuensi Mengakses Portal Berita Detik.com ... 73

Tabel 5.14 Data Responden Berdasarkan Seberapa lama Mengakses Portal Berita Detik.com . 74 Tabel 5.15 Skor Rata-rata Gratification Sought Pengakses Tribunnews.com ... 75

Tabel 5.16 Skor Rata-rata Gratification Obtained Pengakses Tribunnews.com ... 76

Tabel 5.17 Kesenjangan Rata-rata Tribunnews.com ... 77

(15)

Tabel 5.19 Skor Rata-rata Garification Obtained Pengakses Detik.com ... 79

Tabel 5.20 Kesenjangan Rata-rata Detik.com ... 80

Tabel 5.21 Uji T-Test ... 82

Tabel 5.22 Kesenjangan Kepuasan Tribunnews.com dengan Detik.com ... 84

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Hasil Survei Penetrasi Pengguna Internet (Hasil Survei APJII) ... 5

Gambar 2.1 Model Uses and Gratification ... 16

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Setiap manusia membutuhkan informasi, kebutuhan informasi menjadi sesuatu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Dengan kehadiran informasi, manusia bisa mendapatkan pengetahuan tentang dirinya ataupun keadaan lingkungan di sekitarnya. Informasi bisa didapatkan melalui berbagai cara dan media. Pada era globalisasi, manusia sangat mudah mendapatkan informasi melalui media massa.

Media massa merupakan alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, radio, dan televisi1. Media massa meliputi media cetak, media elektronik dan media

online.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Di dunia komunikasi sendiri sekarang sudah dikenal dengan istilah new media, dimana media teknologi komunikasi yang melibatkan komputer maupun gadget melalui jaringan internet. Kehadiran new media mempermudah manusia untuk mencari informasi baik informasi tentang berita-berita aktual, politik, ekonomi, dan lain sebagainya. Jenis new media yang dimaksud disini adalah media online.

Media online adalah salah satu praktik jurnalistik yang modern saat ini. Media online

menurut Syarifudin Yunus adalah media internet, seperti website, blog, dan lainnya yang terbit/tayang di dunia maya, dapat dibaca dan dilihat di internet2. Melalui web (website), berupa kumpulan dari page di www (world wide web) berbasis internet, manusia dapat

1

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h. 134. 2

(17)

memperoleh informasi dan sarana komunikasi yang cepat dan murah. Melalui internet on-line journalism kita bisa menjelajahi berita dengan kedalamannya tanpa ada batas atau kendala ruang3.

Berdasarkan survei yang dilakukan tahun 2016 oleh Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia atau disingkat APJII bekerja sama dengan Pusat Kajian Komunikasi (Puskakom) Universitas Indonesia, jumlah pengguna internet di Indonesia 132,7 juta orang. Adapun penduduk Indonesia sendiri sebanyak 256,2 juta orang. Dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengah penduduk Indonesia menggunakan intenet. Hal ini menunjukan kenaikan 51,8 persen dibandingkan pengguna interet pada tahun 2014 lalu. Survei yang dilakukan APJII pada 2014 hanya ada 88 juta pengguna internet4.

Dengan peningkatan penggunaan internet, para pemilik media berlomba-lomba menyediakan berbagai informasi yang beragam, karena khalayak memilih media yang sesuai dengan kebutuhan dan motifnya masing-masing. Oleh karena itu, pertumbuhan situs website

media online di Indonesia semakin banyak, diantaranya tribunnews.com dan detik.com.

Untuk melihat kualitas dari suatu media online, terdapat salah satu situs terpercaya untuk mengukur rating dari sebuah media online yaitu alexa.com. Alexa.com menyediakan data traffic, ranking situs web secara global maupun dalam satu negara tertentu, dan berbagai informasi lainnya pada lebih dari 30 juta situs web yang terdaftar. Alexa.com melihat beberapa indikator untuk menentukan rating dari sebuah website. Indikator-indikator tersebut seperti lama buka situs (perhari), jumlah pageview per-pengujung (perhari), persentase dari

3

Luwi Ishwara, Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar, (Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2007), h.49. 4

Yoga Hastyadi Widiartanto, (“2016, Pengguna Internet di Indonesia Capai 132 Juta”) ditulis tahun 2016 Oktober. Diakses pada 27 Febuari 2017 dari http://tekno.kompas.com/read/2016/10/24/15064727/2016.pengguna.internet.di.indonesia.capai.132.juta., pukul 16.00.

(18)

pencarian dan jumlah link situs masuk. Berikut ini merupakan peringkat sepuluh teratas situs

website yang masuk dalam alexa.com5 :

Tabel 1.1

Sepuluh Peringkat teratas situs website yang masuk dalam alexa.com

Website Lama buka Situ (perhari) Jumlah pageview per pengunjung (perhari) % dari pencarian Jumlah link situs masuk Google.com 8:57 8.85 2.40% 3,166,341 Gooogle.co.id 6:36 5.83 1.70% 20,633 Youtube.com 9:35 5.50 8.80% 2,459,114 Tribunnews.com 7:08 3.94 28.60% 32,950 Detik.com 10:55 4.87 9.90% 81,696 Yahoo.com 4:30 3.94 5.40% 560,74 Tokopedia.com 15:34 8.95 16.40% 53,647 Liputan6.com 5:33 2.50 16.80% 22,795 Kompas.com 7:58 3.64 14.50% 38,051 5

(19)

Bukalapak.com 8:12 4.53 22.40% 37,081

Sumber: alexa.com

Merujuk dari hasil rating website di alexa, penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai dua portal berita dengan rating tertinggi, yaitu tribunnews.com dan detik.com dengan maksud untuk melihat perbedaan kepuasaan pengguna portal media online di kedua situs portal berita tersebut.

Ada beberapa faktor yang membuat khalayak memilih dan menggunakan media online

untuk memenuhi kebutuhan kepuasan mereka, diantaranya yaitu beragam informasi yang disajikan, kecepatan dalam penayangan berita, kebenaran dalam berita. Secara umum, khalayak memilih media online yang akan digunakan berharap agar dapat memenuhi kebutuhan kepuasan mereka.

Sekarang ini, pengguna internet didominasi oleh kalangan muda. Hal ini didasarkan, karena generasi muda merupakan generasi yang sudah melek teknologi. Sehingga mereka biasa mengakses banyak situs ataupun media online untuk memenuhi kebutuhan informasi. Hal ini didukung oleh hasil survei yang dilakukan oleh APJII pada Oktober 2016. Pada survei tersebut, APJII mengklasifikasikan pengguna internet berdasarkan pekerjaanya. APJII membagi pengguna internet menjadi lima kelompok, mulai dari mahasiswa, pelajar, pekerja, ibu rumah tangga, dan lainnya. Berikut merupakan lampiran hasil survei dari APJII mengenai pengguna internet6 :

6

(20)

Gambar 1.1

Hasil Survei Penetrasi Pengguna Internet (Hasil Survei APJII)

Sumber: Hasil Survei APJII

Dari data tersebut, terlihat bahwa mahasiswa menempati urutan pertama dalam pengguna internet, dengan jumlah persentase mencapai 89,7% disusul oleh kalangan pelajar sebesar 69,8%. Berdasarkan survei tersebut, peneliti akan menggunakan mahasiswa sebagai sampel penelitian.

Untuk mengkaji permasalah yang akan diteliti, penulis ingin menggunakan teori uses and gratification yang dicetuskan oleh Eliuh Katz, Michel Gurvitch dan Hadassan Hass, untuk melihat kepuasan mahasiswa (yang menjadi sampel penelitian) terhadap portal berita tribunnews.com dan detik.com.

Teori uses and gratification mengatakan (mengansumsikan) bahwa orang mempunyai kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan yang dapat dipenuhi dengan (salah satu caranya) menggunakan (berlanggan, membaca, menonton atau mendengarkan) media massa7.

7

(21)

Penelitian yang menggunakan teori uses and gratification merupakan penelitian yang permasalahan yang terkait dengan bagaimana dan mengapa orang menggunakan media. Teori ini digunakan untuk menentukan apakah pemenuhan kebutuhan atau keinginan publik yang terarah kepada media.

Kita bisa memahami interaksi orang dengan media melalui pemanfaatan media oleh orang itu (uses) dan kepuasan yang diperoleh (gratification). Motif merupakan pengertian yang melingkupi penggerak. Alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusialah yang menyebabkan manusia itu berbuat sesuatu8. Kepuasan adalah hasil dari penilaian khalayak bahwa media massa telah memberikan apa yang menjadi kebutuhan khalayak. Apabila keinginan dan kebutuhannya tersebut dapat terpenuhi maka akan timbul suatu kepuasan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang hubungan antara motif khalayak mengakses portal bertia online tribunnews.com dan detik.com sebagai sumber informasi dengan tingkat kepuasan khalayak. Masalah tersebut akan diteliti dalam sebuah skripsi dengan judul “KEPUASAN MAHASISWA UIN JAKARTA TERHADAP SITUS MEDIA ONLINE: KOMPARASI TRIBUNNEWS.COM DENGAN DETIK.COM ”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah

Untuk menghindari terlalu luas dan melebarnya pembahasan maka peneliti memberi suatu batasan. Ruang lingkup dibatasi pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2013-2016 yang mengakses portal berita online tribunnews.com dan detik.com.

8

(22)

2. Rumusan Masalah

a. Apakah ada perbedaan tingkat kepuasan mahasiswa pada portal berita online

tribunnews.com dan detik.com?

b. Bagaimana gambaran motif mahasiswa dalam mengakses portal berita online

tribunnews.com dan detik.com?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui perbedaan tingkat kepuasaan mahasiswa UIN Jakarta pada portal berita online

tribunnews.com dan detik.com.

2. Mengetahui motif mahasiswa UIN Jakarta dalam mengakses portal berita online

tribunnews.com dan detik.com.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam menambah pengetahuan akademik dan menjadi salah satu acuan dalam pemahaman khususnya tentang teori Uses and Gratification.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan menjadi sumber pengetahuan bagi mahasiswa dan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif dalam studi tentang motif dan tingkat kepuasan mahasiswa terhadap portal berita online tribunnews.com dan detik.com.

(23)

E. Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan bagi peneliti untuk menunjukan perbedaan penelitian penulis lakukan dengan penelitian lainnya. Ini sebagai bukti originalitas penelitian yang penulis lakukan. Beberapa penelitian telah ada yang membahas mengenai kepuasan mahasiswa terhadap media, namun berdasarkan penelusuran penulis belum ada penelitian terdahulu yang membahas mengenai perbandingan kepuasan dari dua portal berita online. Namun, terdapat beberapa penelitian yang memiliki bahasa yang sama dengan penelitian yang penulis lakukan. Melihat judul dan permasalahan pada penelitian ini, maka perlu dilakukan suatu perbandingan untuk mengungkapkan fenomena yang sama namun dengan sudut pandang yang berbeda, sehingga dapat memperkaya ilmu dan juga dapat dijadikan pembanding bagi penulis dalam melakukan penelitian. Adapun tinjauan pustaka yang digunakan oleh peneliti adalah:

1. Skripsi karya Irmalia Septiana, Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta, lulus tahun 2014 dengan Judul “Hubungan Antara Motif dan Kepuasan Penonton pada Program Islam itu Indah Trans Tv”. Hasil dari penelitian ini adalah program Islam itu Indah dapat memenuhi kepuasan khalayak dari dimensi hiburan, namun dari dimensi informasi, identitas pribadi dan integritas dan interaksi sosial belum dapat terpenuhi. Hal ini merujuk dari perbedaan skor yang signifikan antara motif dan kepuasan.

2. Skripsi karya Nadia Kusuma Wardani, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta, lulus tahun 2014 dengan Judul “Motif dan Kepuasan Penonton Program Ramadan di Televisi”. Hasil dari penelitian ini adalah program Ramadan yaitu program tausyiah,

(24)

sinetron, feature dan variety show dapat memenuhi kepuasan khalayak dari dimensi integrasi sosial dan hiburan, namun dari dimensi informasi, dan identitas pribadi belum dapat terpenuhi. Hal ini merujuk dari perbedaan skor yang signifikan antara motif dan kepuasan.

3. Skripsi karya Ririn Rismayanti, Mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta,lulus tahun 2015 dengan Judul “Hubungan Antara Motif dan Kepuasan Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta Pada Program Entertainment News di Net”. Hasil dari penelitian ini adalah program

Entertainment News dapat memenuhi kepuasan khalayak dari dimensi informasi dan hiburan, namun dari dimensi identitas pribadi dan dimensi intergrasi dan interaksi sosial belum dapat terpenuhi. Hal ini merujuk dari perbedaan skor yang signifikan antara motif dan kepuasan.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan penelitian sebelumnya adalah pada penggunaan teori yang menggunakan teori Uses and Gratification. Selain itu, penelitian ini menggunakan metode survei. Namun, memiliki beberapa perbedaannya yaitu dari segi permasalahan penelitian, subjek, sampel penelitian.

Pada penelitian yang peneliti lakukan memfokuskan pada perbandingan dua portal beritaonline yaitu tribunnews.com dan detik.com terhadap kepuasan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta. Selain itu populasi yang digunakan penelitian ini menggunakan keseluruhan mahasiswa UIN Jakarta, dimana semua mahasiswa dapat kesempatan yang sama untuk menjadi sampel tidak hanya mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi saja.

(25)

F. Sistematika Penulisan

Agar lebih tearah dalam penulisan skripsi ini, peneliti membuat sistematika penulisan sesuai dengan masing-masing bab. Peneliti membagi menjadi enam bab yang terdiri dari masing-masing sub bab. Adapun sistematika penulisan tersebut adalah sebagai berikut:

Bab I : PENDAHULUAN

Pada bab ini, peneliti akan menguraikan tentang latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodelogi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

Bab II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini, peneliti akan menguraikan tentang tinjauan teoritis, terdiri dari teori Uses and Gratification, pengguna media (media use), pengertian motif, pengertian kepuasan, teori komunikasi massa, teori new media dan kerangka pemikiran.

Bab III : METODELOGI PENELITIAN

Pada bab ini, peneliti akan menguraikan tentang paradigma penelitian, pendekatan dan metodologi penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data, populasi dan teknik penarikan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis data, dan hipotesis penelitian.

Bab IV : PROFIL PERUSAHAN

Pada bab ini, peneliti akan menguraikan tentang profil Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Tribunnews.com dan Detik.com.

(26)

Bab V : TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini, peneliti akan menguraikan tentang hasil temuan dan analisis data.

Bab VI : TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini, peneliti akan menguraikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.

(27)

12 BAB II

LANDASAN TEORI A. Teori Uses and Gratification

Penelitian yang berjudul “Kepuasan Mahasiswa UIN Jakarta Terhadap Situs Media Online: Komparasi Tribunnews.com dengan Detik.com” ini diarahkan untuk menjawab pertanyaan “apa yang dilakukan oleh media untuk khalayak”. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti menggunakan teori penggunaan dan kepuasan yang biasa di kenal dengan teori uses and gratification. Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Eliuh Katz pada tahun 1974 dalam buku The Uses of Mass Communication: Current Perspectives on Gratification Research9.Teori uses and gratificationmengatakan (mengansumsikan) bahwa orang mempunyai kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan yang dapat dipenuhi dengan (salah satu caranya) menggunakan (berlanggan, membaca, menonton atau mendengarkan) media massa10.

Konsep dasar teori ini menurut Eliuh Katz, Michel Gurvitch dan Hadassan Hass adalah meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain, barangkali termasuk juga yang tidak kita inginkan11.

Lahirnya teori ini merupakan kritik terhadap teori peluru atau teori hipodermik dari Wilbur Schramn. Dalam teori peluru berasumsi bahwa media sangat aktif sedangkan khalayak pasif, sehingga media akan mudah mempengaruhi khalayak. Disebut teori peluru, karena komunikasi (komunikator, pesan dan media) seakan-akan ditembakan kepada

9

Edi Santoso dan Meti Setiansah, Teori Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h. 106. 10

Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi, (Malang: UMM Press,2010), h. 77. 11

(28)

khalayak, dan khalayak tidak dapat menghindar dari proses komunikasi tersebut. Sedangkan di teori uses and gratification sangat berlawanan dengan teori peluru. Pada teoriuses and gratification beranggapan khalayak sangat aktif untuk memilih media yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya, dan bisa menolak informasi yang diberikan oleh media. Teori ini memusatkan perhatian pada pengguna media (media uses) untuk mendapatkan kepuasan (gratification) atas kebutuhan seseorang12.

Permasalahan utama pada teori ini bukan pada bagaimana cara media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi lebih kepada bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Sehingga sasarannya pada khalayak yang aktif. Selain itu, teori ini dalam melihat media lebih menekankan pendekatan manusiawi yang maksudnya manusia punya wewenang dalam memperlakukan media. Karena khalayak dianggap aktif, khalayak yang menentukan akan menggunakan media apa untuk memenuhi kebutuhannya. Penelitian yang menggunakan uses and gratification merupakan penelitian yang permasalahan terkait dengan bagaimana dan mengapa khalayak menggunakan media.

Inti dari teori uses and gratification adalah khalayak menggunakan media berdasarkan motif-motif tertentu dan media berusaha memenuhi motif khalayak. Apabila motif terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi, dan media yang mampu memenuhi kebutuhan khalayak disebut media efektif13. Ada lima asumsi dalam teori uses and gratification, yaitu14:

1. Audien aktif dan berorientasi pada tujuan ketika menggunakan media.

12

Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala dan Siti Karlinah, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekarama Media, 2014), h. 73.

13

Rachmat Kriyantono, Teknik Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Perdana Media Group, 2006), h.204. 14

Morissan, Andy Corry dan Farid Hamid, Teori Komunikasi Massa, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 78-80.

(29)

Dalam proses komunikasi, audien dianggap sebagai individu yang aktif. Aktivitas audien mengacu kepada tujuan atau motivasi dan kebutuhan personal yang ingin dicapai oleh media.

2. Inisiatif untuk mendapatkan kepuasan media ditentukan audien.

Audien memilih sendiri media yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya atau mendapatkan kepuasan pada motif audien itu sendiri.

3. Media bersaing dengan sumber kepuasan lain.

Media bersaing dengan cara menyajikan beragam bentuk komunikasi kepada audien untuk memperoleh kepuasaan. Dengan beragam bentuk komunikasi, audien dapat memilih media mana yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.

4. Audien sadar sepenuhnya terhadap ketertarikan motif dan pengguna media.

Audien memiliki kesadaran yang tinggi terhadap motif dan keterkaitan yang mereka punya, sehingga audien dianggap cukup paham kepentingan dan motif dapat memenuhi apa yang mereka inginkan dan media apa yang mereka gunakan.

5. Penilaian isi media ditentukan oleh audien.

Audien belum tentu puas dengan program yang ada di media, karena keterbatasan program media yang disajikan. Jika banyak pilihan program maka tentu audien akan beralih ke program lain untuk memperoleh kepuasan. Karena isi media hanya dinilai oleh audien.

Nurudin menjabarkan model dari teori uses and gratification, dalam model tersebut, bahwa khalayak memiliki beberapa jenis kebutuhan seperti kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kebutuhan intergratif personal, kebutuhan intergratif sosial dan kebutuhan pelepasan

(30)

keterangan atau melarikan diri dari kenyataan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dimulai dari faktor lingkungan sosial yaitu ciri-ciri demografis, afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan kognitif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan afektif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional. Kebutuhan pribadi secara integratif personal adalah kebutuhan yang berkait dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Kebutuhan pribadi secara integratif sosial adalah kebutuhan yang terkait dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman, dan dunia. Kebutuhan pelepas adalah kebutuhan yang terkait dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman.

Kebutuhan-kebutuhan ini dapat dipenuhi melalui dua cara yaitu dengan menggunakan media massa dan sumber lain pemuas kebutuhan non-media. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini15 :

15

Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), cet. Ke-4, h. 194-195.

(31)

Gambar 2.1

Model Uses and Gratification

Sumber: Buku Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa

B. Penggunaan Media (Media Use)

Media use pada teori ini berkaitan dengan pola terpaan media atau biasa dikenal dengan

media exposure. Media exposure adalah perilaku khalayak ketika terkena terpaan media massa. Selain itu, pada teori ini khalayak sangat selektif dalam menggunakan media, oleh karena itu khalayak menyadari kebutuhan menggunakan media. Salah satu konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan media.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan terpaan media yang berkaitan dengan frekuensi pengguna dan durasi pengguna media yang digunakan oleh responden untuk mengakses portal berita tribunnews.com dan detik.com. Sebagaimana beberapa pendapat menurut para ahli dalam buku Rachmat Kriyanto16:

16

Rachmat Kriyantono, Teknik Riset Komunikasi, h.209.

Sumber pemuas kebutuhan yang berhubungan dengan non media: 1. Keluarga, teman 2. Komunikasi interpersonal 3. Hobi 4. Tidur Kebutuhan Khalayak: 1. Kognitif 2. Afektif 3. Intergratif personal 4. Intergratif sosial 5. Pelepasan keterangan/ melarikan diri dari kenyataan Lingkungan Sosial 1. Ciri-ciri demografis 2. Afiliasi kelompok 3. Ciri-ciri kepribadian

Pemuas media (fungsi): 1. Pengamatan lingkungan 2. Diversi/hiburan 3. Identitas personal 4. Hubungan sosial Pengguna media massa:

1. Jenis-jenis media, majalah, radio, tv, dan film 2. Isi media 3. Terpaan media 4. Konteks sosial dan

(32)

Terpaan media (media exposure), menurut Rosengren (1974), dapat dioperasionalkan menjadi jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai jenis media, isi media yang dikonsumsi, dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan media yang dikonsumsi atau dengan media keseluruhan. Sedangkan menurut Sari, dapat dioperasionalkan menjadi jenis media yang digunakan, frekuensi penggunaan, maupun durasi penggunaan.

Dari dua pendapat diatas, terpaan media dapat diukur dengan frekuensi penggunaan dan durasi penggunaan. Frekuensi merupakan tingkat keseringan responden dalam mengakses portal berita. Dalam penelitian ini, frekuensi akan dibagi menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Frekuensi tinggi adalah responden yang mengakses 7-10 kali atau lebih dalam sehari. Frekuensi sedang adalah responden yang mengakses 4-6 kali dalam sehari dan frekuensi rendah adalah responden yang mengakses 1-3 kali dalam sehari. Sedangkan untuk durasi penggunaan media diukur dengan menghitung berapa lama klayak menggunakan media. Dalam durasi pengguna media dibagi menjadi tiga kategori yaitu sering apabila khalayak mengakses dua jam atau lebih dalam sehari, sedang apabila khalayak mengakses 60 menit dalam sehari, dan kadang-kadang apabila khalayak mengakses kurang dari 60 menit dalam sehari.

C. Motif

Motif berasal dari kata latin “movere” yang berarti bergerak. Ada beberapa pendapat mengenai pengertian motif yaitu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, motif adalah dorongan, keperluan, atau keinginan yang tidak perlu disertai perangsang dari luar. Motif atau pendorong adalah kebutuhan yang terangsang sehingga seseorang berupaya untuk memuaskan atau memenuhinya17. Selain itu, motif adalah alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusialah yang menyebabkan manusia itu berbuat sesuatu18.

17

Riswandi, Psikologi Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h, 97. 18

(33)

Dari beberapa pengertian diatas, jika motif dihubungkan dengan komsumsi media, berarti segala dorongan atau keperluan dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang menggunakan media. Seleksi terhadap media dilakukan oleh khalayak disesuaikan dengan kebutuhan dan motif. Dalam penelitian uses and gratification, salah satu variabel terpenting adalah motif. Dalam teori ini, motif menjadi sumber pergerakan khalayak berhubungan dengan media. Karena, motif merupakan sebuah alasan mengapa khalayak menggunakan media.

Ada empat kategori motif media menurut Dennis McQuil yaitu19:

1. Motif Informasi, pengguna dikatakan memiliki motif informasi apabila mereka : a. Dapat mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan

lingkungan masyarakat terdekat.

b. Dapat mengetahui berbagai informasi mengenai peristiwa dan kondisi yang terkait dengan keadaan dunia.

c. Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah. d. Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai pendapat.

e. Dapat memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.

2. Motif Identitas Pribadi, pengguna dikatakan memiliki motif identitas pribadi apabila mereka :

a. Dapat menemukan penunjang nilai-nilai yang berkaitan dengan pribadi mahasiswa itu sendiri.

b. Dapat mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain dalam media. c. Memperoleh nilai lebih sebagai mahasiswa.

19

(34)

3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial, pengguna dikatakan memiliki motif intergrasi dan interaksi sosial apabila mereka:

a. Memperoleh pengetahuan yang berkenaan dengan empati sosial.

b. Dapat menemukan bahan percakapan dan iteraksi sosial dengan orang di sekitarnya.

c. Dapat menjalankan peran sosial sebagai mahasiswa. d. Keinginan untuk dekat dengan orang lain.

e. Keinginan untuk dihargai orang lain.

4. Motif Hiburan, pengguna dikatakan memiliki motif hiburan apabila mereka: a. Dapat melepaskan diri dari masalahnya.

b. Bisa bersantai dan mengisi waktu luang. c. Bisa menyalurkan emosi.

d. Bisa mendapatkan hiburan dan kesenangan.

Dari keempat motif tersebut, akan mendorong khalayak menggunakan media. Dimana akan tumbuh semacam harapan untuk mencapai kepuasan melalui penggunaan media. Hal ini akan membuat suatu pola perilaku pengguna media sebagai bentuk dari keempat motif tersebut. Pada umumnya motivasi mempunyai sifat siklus (melingkar), yaitu motivasi timbul, memicu perilaku kepada tujuan, dan akhirnya setelah tujuan tercapai, motivasi itu terhenti. Tetapi akan kembali keadaan seperti semula apabila ada sesuatu kebutuhan lagi20.

D. Kepuasan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, puas adalah merasa senang (lega, gembira, kenyang, dsb karena sudah terpenuhi hasrat hatinya). Kepuasan dalam penelitian ini

20

(35)

merupakan selisih antara apa yang diharapkan dengan apa yang didapatkan. Maksudnya, jika khalayak mendapatkan manfaat lebih banyak dibandingkan dengan apa yang diharapkan, makan akan timbul kepuasan. Namun sebaliknya, jika apa yang diharapkan oleh khalayak tidak sesuai dengan yang diharapkannya, maka kepuasaan tidak akan tercapai. Ada empat kategori kepuasan media menurut Dennis McQuil yaitu21:

1. Kepuasan Informasi, pengguna dikatakan mendapatkan kepuasan informasi apabila mereka :

a. Dapat mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat terdekat.

b. Dapat mengetahui berbagai informasi mengenai peristiwa dan kondisi yang terkait dengan keadaan dunia.

c. Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah. d. Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai pendapat.

e. Dapat memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.

2. Kepuasan Identitas Pribadi, pengguna dikatakan mendapatkan kepuasanidentitas pribadi apabila mereka :

a. Dapat menemukan penunjang nilai-nilai yang berkaitan dengan pribadi mahasiswa itu sendiri.

b. Dapat mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain dalam media. c. Memperoleh nilai lebih sebagai mahasiswa.

3. Kepuasan Intergrasi dan Interaksi Sosial, pengguna dikatakan mendapatkan kepuasan intergrasi dan interaksi sosial apabila mereka:

a. Memperoleh pengetahuan yang berkenaan dengan empati sosial.

21

(36)

b. Dapat menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial dengan orang di sekitarnya.

c. Dapat menjalankan peran sosial sebagai mahasiswa. d. Keinginan untuk dekat dengan orang lain.

e. Keinginan untuk dihargai orang lain.

4. Kepuasan Hiburan, pengguna dikatakan mendapatkan kepuasan hiburan apabila mereka:

a. Dapat melepaskan diri dari masalahnya. b. Bisa bersantai dan mengisi waktu luang. c. Bisa menyalurkan emosi.

d. Bisa mendapatkan hiburan dan kesenangan.

Kepuasan yang dimaksud disini adalah apabila terpenuhnya kebutuhan khalayak dalam menggunakan media berdasarkan motif tertentu. Agar tercapainya kepuasan tersebut khalayak bersifat aktif dalam memilih dan menggunakan jenis media yang sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya, khalayak yang ingin memperoleh kepuasan dari motif informasi, maka khalayak mengonsumsi program berita untuk membuat mereka mengetahui berbagai informasi mengenai peristiwa dan kondisi yang terkait dengan keadaan dunia.

Philp Palmgreen membagi menjadi dua kepuasan yang diperoleh oleh khalayak dari penggunaan media, yaitu Gratification Sought (kepuasan yang dicari) dan Gratification Obtain (kepuasan yang diperoleh). Penggunaan konsep Palmgreen memunculkan teori yang merupakan varian dari teori uses and gratification, yaitu teori expectancy values (nilai pengharapan).

(37)

Gratification Sought (kepuasan yang dicari) adalah motif yang mendorong seseorang mengonsumsi media seperti televisi, radio atau surat kabar. Secara mudahnya, GS adalah kepuasan khalayak yang diharapkan sebelum menggunakan media, dimana khalayak sendiri tidak membedakan antara bentuk dan jenis media massa antara yang satu dengan yang lain.

Sedangkan, Gratification Obtain (kepuasan yang diperoleh) adalah kepuasa yang diperoleh setelah mengonsumsi media22. Dimana GO menggambarkan hasil kepuasan khalayak setelah menggunakan media, ketika terpenuhnya motif awal (gratification sought) yang mendasari khalayak memilih suatu media.

Kepuasan khalayak dapat diukur berdasarkan kesenjangan antara GS dengan GO. Kesenjangan yang dimaksud disini adalah kesenjangan kepuasan (discrepancy gratification). Kesenjangan kepuasan adalah perbedaan perolehan kepuasan yang menjadi skor GS dan GO dalam mengonsumsi media tertentu. Dikatakan media dapat memuaskan kebutuhan khalayak, ketika kesenjangan kepuasannya kecil. Sebaliknya, jika kesenjangan kepuasan besar, maka media tersebut tidak dapat memuaskan kebutuhan khalayak. Berikut model

Expectamcy Values23:

Gambar 2.2

Model Expectamcy Values

Sumber: Buku Rachmat Kriyanto, Teknik Riset Komunikasi

22

Rachmat Kriyantono, Teknik Riset Komunikasi, h. 206. 23

Rachmat Kriyantono, Teknik Riset Komunikasi, h. 208. Kepercayaan-kepercayaan (beliefs) Perolehan kepuasan yang diterima (GO) Konsumsi media Pencarian kepuasan (GS) Evaluasi - evaluasi

(38)

Indikator terjadinya kesenjangan kepuasan atau tidak adalah sebagai berikut24:

1. Jika mean skor GS lebih besar dari mean skor GO (mean skor GS>mean skor GO), maka terjadi kesenjangan kepuasan dimana kebutuhan yang diperoleh lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan yang diinginkan. Maka, media tidak memuaskan khlayak.

2. Jika mean skor GS sama dengan mean skor GO (mean skor GS=mean skor GO), maka tidak terjadi kesenjangan kepuasan karena jumlah kebutuhan yang diinginkan semuanya terpenuhi.

3. Jika mean skor GS lebih kecil dari mean skor GO (mean skor GS<mean skor GO), maka terjadi kesenjangan kepuasan dimana kebutuhan yang diperoleh lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan yang diinginkan. Maka, media memuaskan khalayak.

E. Teori Komunikasi Massa

Komunikasi massa merupakan salah satu bentuk dari komunikasi. Komunikasi massa menurut Bittner adalah Mass communication is messages communicated through a mass medium to a largenumber of people, (pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang)25. Sedangkan menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney, komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan yang di produksi secara massal/tidak sedikit dan disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen26. Dari dua pengertian diatas, komunikasi massa adalah penyampaian informasi

24

Rachmat Kriyantono, Teknik Riset Komunikasi, h.212. 25

Riswandi, Psikologi Komunikasi, h.103. 26

(39)

atau pesan dalam jumlah yang banyak yang disampaikan melalui media massa. Media massa sendiri mempunyai delapan karakteristik, yaitu27:

1. Komunikator Terlembaga.

Dalam komunikasi massa melibatkan suatu lembaga dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang komplek. Karena pesan yang disampaikan oleh media massa mencakup khalayak luas, maka komunikator besifat terelmbaga.

2. Pesan Bersifat Umum

Pesan yang disampaikan oleh media massa bersifat terbuka, maksudnya pesan yang disampaikan untuk semua orang bukan hanya pada satu pihak.

3. Komunikan Anonim dan Heterogen

Bersifat anonim karena, komunikan dan komunikator tidak saling mengenal, sedangkan bersifat heterogen maksudnya komunikan terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda jenis kelamin, pendidikan dan lain-lain.

4. Media Massa Menimbulkan Keserempakan

Pesan yang disampaikan oleh media massa didapatkan oleh komunikan secara keserempakan kontak. Maksudnya, dengan jumlah komunikan yang banyak dalam jarak yang jauh dari komunikator pesan yang disampaikan sama, walau jarak komunikan satu dengan yang lain berbeda.

5. Komunikan Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan

Dalam komunikasi massa, pesan disusun sesuai dengan sistem tertentu dan harus disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan.

6. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah

27

(40)

Komunikan dan komunikator tidak dapat berhubungan secara langsung, karena komunikasinya melalui media massa.

7. Stimulasi Alat Indra Terbatas

Pada televisi kita hanya bisa menggunakan indra peneglihatan dan pendengaran, pada surat kabar kita hanya bisa melihat dan pada radio kita hanya bisa mendengarkan. 8. Umpan Balik Tertunda

Umpan balik bersifat tidak langsung dan tertunda. Maksudnya, komunikator tidak dapat langsung mengetahui bagaimana reaksi dari komunikan terhadap pesan yang disampaikan.

Media massa sebagai media yang menunjang komunikasi massa. Media massa menurut Cangara adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV28. Media massa terbagi menjadi dua, yaitu media cetak, media elektroknik (termaksud media internet).

F. New Media

New media atau media baru adalah bentuk media dan isi media yang diciptakan dan dibentuk oleh perkembangan teknologi informasi. Dimana media teknologi komunikasi yang melibatkan komputer maupun gadget melalui jaringan internet. Sebagai teknologi baru, bentuk media dan teknogi muncul secara bersamaan yang disebut sebagai media

convergance. Media convergance adalah kombinasi antara dua atau lebih media tradisional menjadi satu proses serta impact bagi media lain dan penggunanya. Interconnection-network

atau yang biasa dikenal dengan Internet adalah medium terbaru yang mengkonvergensikan seluruh karakteristik dari bentuk-bentuk terdahulu. Salah satu bentuk dari hasil media

28

(41)

convergance adalah media online. Media baru dianggap memiliki kelebihan dibandingkan media cetak, terutama dari segi kecepatan mendapatkan berita.

Menurut Martin Lister, new media memiliki enam karakteristik, yaitu29:

1. Pengalaman baru dalam text, hiburan, kesenangan dan pola konsumsi media. 2. Interaktif media.

3. Berbentuk hubungan baru antara pengguna dengan konsumen teknologi media. 4. Identitas baru bagi komunitas dalam berinteraksi dimana saja.

5. Konsep baru hubungan biologis dan teknologi.

6. Pola baru dalam organisasi reduksi, integrasi sebuah media.

Media online adalah media yang menyajikan karya jurnalistik berupa berita secara online. Media online merupakan pintu gerbang informasi yang memungkinkan khalayak mengakses berbagai informasi. Pada pertengahan tahun 1990-an, berita online atau online news

merupakan hal yang baru, dengan terkenalnya World Wide Web atau WWW. Dengan kemunculan www, lahirlah desain media online yang paling umum diaplikasikan dalam praktik jurnalistik modern berupa situs berita. Hadirnya situs berita online, membuat para pemilik media berlomba-lomba membuat situs berita onlie. Dimana mereka mengkreasikan isi berita yang ada disurat kabar didesain ulang oleh internet. Terdapat tiga model situs berita dalam kaitannya dengan isi, antara lain sebagai berikut30:

1. Model pertama, secara umum, media cetak (surat kabar) menjadi induk media

online. Dimana, isi berita aslinya diciptakan kembali oleh internet dengan cara mengintensifkan isi dengan teknis dari cyberspace. Jadi, pada intinya, media online

lebih sering meng-update topik-topik dari pemberitaan dibandingkan surat kabar.

29

Syaibani, Yunus Ahmad, New Media Teori dan Aplikasi, (Karanganyar: Lindu Pustaka, 2011), h. 7-8. 30

(42)

2. Model kedua, media online cenderung memberitakan rubrik berita dari surat kabar. Namun, pada model ini, media online mendesain ulang dan merubah isi dari berbagai berita yang disajikan oleh media cetak. Situs ini memfokuskan isu-isu spesifik, melayani kepentingan komunitas dan kelompok-kelompok sosial tertentu serta membuat saluran pertukaran pikiran dan diskusi interaktif dengan pembacanya. 3. Model ketiga, media online menjadi sarana komunikasi bagi khalayak. Dimana,

khalayak umum dapat menyalurkan aspirasi melalui sebuah pemberitaan di media massa.

Dengan perkembangan teknologi, hampir seluruh media berita tradisional memiliki web. Model situs berita yang digunakan media berita tradisional merupakan edisi online dari medium induknya. Mulai dari surat kabar, radio, hingga televisi disajikan melalui internet. Hal ini menandakan bahwa saat ini terdapat banyak pilihan berita yang tersedia dari berbagai sumber berita yang disampaikan lewat banyak jenis teknologi.

G. Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian, diperlukan kerangka pemikiran sebagai landasan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan. Penulis menyusun kerangka pemikiran yang terkait dengan teori atau pendapat para ahli mengenai teori uses and gratification, sesuai dengan penelitian yang dilakukan.

Teori uses and gratification berasumsi bahwa khalayak aktif memiliki motif tersendiri dalam memilih media yang sesuai dengan kebutuhan. Philp Palmgreen mengembangkan teori

uses and gratification, yang berpendapat bahwa apa motif khalayak menggunakan media dan apakah harapan yang diinginkan oleh khalayak setelah menggunakan media. Konsep ini disebut Gratification Sough (GS) dan Gratification Obtained (GO). Gratification Sought atau

(43)

kepuasan yang dicari, dibentuk dari kepercayaan khalayak mengenai isi media dan

Gratification Obtain atau kepuasan yang diperoleh, hasil khalayak setelah menggunakan media.

Dalam penelitian ini khalayak memiliki motif sebelum menggunakan portal berita online

tribunnews.com dan detik.com yang ingin terpenuhi kepuasannya yang disebut GS. Sedangkan tingkat kepuasan yang diperoleh responden setelah menggunakan portal berita

online tribunnews.com dan detik.com. Jika digambarkan dalam bagan, maka bentuk kerangka berfikir sebagai berikut:

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran Peneliti Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta angkatan 2013-2016

Motif mahasiswa mengakses tribunnews.com dan detik.com (Gratification Sought)

Indikator:

1. Motif Informasi 2. Motif Identitas Pribadi 3. Motif Integrasi dan Interaksi

Sosial

4. Motif Hiburan

Kepuasan mahasiswa setelah mengakses tribunnews.com dan detik.com (Gratification Obtained) Indikator:

1.Kepuasan Informasi 2.Kepuasan Identitas Pribadi 3.Kepuasan Integrasi dan Interaksi

Sosial

4.Kepuasan Hiburan

Uses and Gratification, teori yang digunakan

(44)

29 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian

Paradigma adalah cara pandang seseorang ilmuan tentang sisi strategis yang paling menentukan nilai sebuah disiplin ilmu pengetahuan itu sendiri31. Selain itu, paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu untuk dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis dan teknik analisis statistik yang digunakan32. Secara sederhananya, paradigma penelitian adalah kerangka berfikir para peneliti untuk melakukan penelitian.

Paradigma yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma positivisme. Paradigma positivisme adalah pandangan bahwa ilmu hanya dapat diperoleh memlalui fenomena empiris, dapat diamati dan dapat diukur serta diujikan dengan metode ilmiah33.

B. Pendekatan dan Metodologi Penelitian

Dalam riset komunikasi, secara umum ada dua pendekatan yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Perbedaan pendekatan kuantitatif dengan pendekatan kualitatif terletak pada cara mengajukan pertanyaan34. Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif mengajukan pertanyaan yang diajukan sudah tercantum pada instrumen penelitian sedangkan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif mengajukan pertanyaan yang fleksibel dan tidak harus sesuai dengan daftar rancangan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini pendekatan kuantitatif.

31

Burhan Bungi, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 25. 32

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif danR&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), Cet Ke-2, h.42. 33

Apriadi Tamburak, Agenda Setting Media Massa, (Jakarta: Raja Grafindo, 2012), Cet. Ke-1, h.27. 34

(45)

Pendekatan kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan35. Maksudnya pendekatan ini tidak terlalu mementingkan kedalaman data, penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif lebih mementingkan keluasan data agar dapat menggambarkan dari seluruh populasi. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang menguji teori tertentu dengan meneliti hubungan dua variabel atau lebih. Pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol fenomena sosial melalui pengukuran objektif dan analisis numerik melalui angka-angka36.

Metode berasal dari kata “metodos” yang artinya adalah cara, teknik atau prosedur dan “logos” yang artinya ilmu. Jadi, metodologi adalah cara atau teknik yang digunakan untuk riset37. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok38. Maksud dari metode ini adalah untuk memperoleh informasi tentang responden yang dianggap mewakili populasi.

Metode survei mempunyai dua jenis, yaitu, metode deskriptif dan metode eksplanatif

(analitik). Pada penelitian ini menggunakan metode survei yang bersifat eksplanatif (analitik). Eksplanatif yaitu tipe penelitian yang menjelaskan pengaruh antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa dari hasil analisis data yang disajikan39. Jenis survei ini juga mempunyai dua sifat yaitu, komparatif dan asosiatif. Pada penelitian ini akan menggunakan eksplanatif komparatif. Eksplanatif komparatif bermaksud untuk menjelaskan

35

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Cet. Ke-1, (Jakarta : Kencana Prenada Group, 2006), h. 57.

36

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 57-58. 37

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h.81. 38

Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survei, (Jakarta : LP3ES, 1989), h.3 39

(46)

membuat komparasi (membandingkan) anatara variabel yang satu dengan variabel lainnya yang sejenis40.

Dimana metode survei yang digunakan menggunakan kuesioner dalam mengukur tingkat kepuasan mahasiswa UIN Jakarta terhadap situs berita tribunnews.com dan detik.com. Proses survei dilakukan dengan mengumpulkan data pada responden tentang bagaimana kepuasan mereka terhadap kedua situs tersebut. Kepuasan responden diukur dengan menggunakan skala likert yaitu (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Cukup Setuju, (4) Setuju, (5) Sangat Setuju. Kemudian kepuasan responden bisa diukur melalui kesenjangan kepuasan antara GS dan GO setelah menggunakan situs berita tribunnews.com dan detik.com.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412, Telp (62-21) 740152, fax (62-21) 7402928. Peneliti melakukan penelitian pada bulan April-Oktober 2017.

D. Subjek dan Objek Penelitian

Sekelompok orang yang akan dijadikan responden dengan objek yang diteliti disebut dengan subjek penelitian, adapun subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2013-2016 yang pernah membuka atau mengakses portal berita tribunnews.com dan detik.com.

Sedangkan objek penelitian adalah permasalahan yang dibicarakan dalam penelitian, adapun objek dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan yang diperoleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2013-2016 setelah mengakses portal berita tribunnews.com dan detik.com.

40

(47)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan kelengkapan atau pengembangan metode riset yang dipilih, agar data bisa dikumpulkan41. Sederhananya, metode pengumpulan data adalah cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian. Pada penelitian ini akan menggunakan dua pengumpulan data, yaitu:

1. Data Primer

Angket atau kuesioner merupakan data primer yang akan digunakan dalam penelitian. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui pembuatan daftar pertanyaan dengan jumlah pilihan jawaban yang telah ditetapkan oleh peneliti42. Pada penelitian ini, peneliti akan menyebar kuesioner kepada 100 responden yaitu mahasiwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2013-2016 yang mengakses portal berita tribunnews.com dan detik.com.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data pendukung setelah data primer. Data sekunder yang akan digunkan peneliti adalah kajian pustaka seperti buku, jurnal dan karya ilmiah yang bisa menjadi bahan refrensi dalam penelitian.

F. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan satuan analisis (unit of analysis) yang hendak diteliti, dalam hal ini adalah individu-individu responden43. Pada penelitan populasi merupakan suatu yang generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang mempunyai karakteristik

41

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 83. 42

Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi, (Malang: UMM Press,2010), h. 140. 43

(48)

yang telah ditentukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan penulis adalah mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun perkuliahan 2013-2016 yang berjumlah 19.939 mahasiswa. Penulis memilih mahasiswa UIN Jakarta sebagai populasi karena mahasiswa merupakan pengguna internet terbanyak berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh APJII. Berikut lampiran jumlah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2013-2016 :

Tabel 3.1

Jumlah Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jurusan

Angkatan

Total

2013 2014 2015 2016

Pendidikan Agama Islam 109 94 167 132 502

Pendidikan Bahasa Arab 62 62 85 69 278

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 74 64 79 78 295

Pendidikan Bahasa Inggris 67 64 112 100 343

PendidikanIlmuPengetahuanSosial 109 98 116 93 416 Pendidikan Biologi 59 54 81 58 252 Pendidikan Kimia 58 58 75 67 258 Pendidikan Fisika 65 51 85 60 261 Pendidikan Matematika 47 56 70 77 250 Manajemen Pendidikan 59 61 84 71 275

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 82 77 81 79 319

Bahasa dan Sastra Arab 106 99 104 106 415

Sejarahdan Kebudayaan Islam 91 101 104 96 392

(49)

Ilmu Perpustakaan 110 95 95 104 404

Bahasa dan Sastra Inggris 112 90 102 115 419

Perbandingan Agama 64 66 65 65 260

Aqidah dan Filsafat Islam 55 69 80 48 252

Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir 197 240 295 147 879

Perbandingan Mazhab 76 78 115 111 380

Hukum Keluarga (Ahwal Syakhsiyyah) 106 122 161 102 491

Hukum Pidana Islam (Jinayah) 33 43 48 36 160

Hukum Tata Negara (Siyasah) 14 33 36 37 120

Hukum Ekonomi Syari'ah (Muamalat) 149 140 139 99 527

Ilmu Hukum 82 157 201 128 568

Komunikasi dan Penyiaran Islam 219 227 240 309 995

Bimbingan Penyuluhan Islam 66 55 55 84 260

Manajemen Dakwah 93 88 101 138 420

Pengembangan Masyarakat Islam 37 20 28 45 130

Kesejahteraan Sosial 70 41 80 108 299

Dirasat Islamiyah 68 87 114 140 409

Psikologi 140 148 168 184 640

Manajemen 138 148 104 125 515

Manajemen (Kelas Internasional) 14 0 0 0 14

Akuntansi 82 100 64 122 368

Akuntansi (Kelas Internasional) 12 0 0 0 12

Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan 65 75 72 115 327

(50)

Ekonomi Syariah 61 73 43 62 239 Teknik Informatika 101 137 87 101 426 Agribisnis 53 68 77 149 347 Sistem Informasi 114 149 93 119 475 Matematika 31 33 64 85 213 Biologi 24 57 72 96 249 Kimia 51 80 82 92 305 Fisika 29 28 58 73 188 Kesehatan Masyarakat 89 95 111 118 413 Farmasi 71 70 107 97 345

Kedokteran dan Profesi Dokter 182 190 207 87 667

Ilmu Keperawatan 48 48 114 89 299

Sosiologi 70 59 80 76 285

Ilmu Politik 64 49 79 69 261

Ilmu Hubungan Internasional 94 91 122 126 433

Pendidikan Guru Raudhatul Athfal 0 31 84 70 185

Teknik Geologi 0 6 0 0 6

Teknik Perminyakan 0 10 0 0 10

Teknik Pertambangan 0 18 0 52 70

Ilmu Hadis 0 0 0 65 65

IlmuTasawuf 0 0 0 28 28

Magister Pengkajian Islam 0 82 83 1 231

Doktor Pengkajian Islam 0 75 93 10 227

Ilmu Keperawatan (Ners) 27 52 41 36 156

(51)

JUMLAH MAHASISWA 19.939 Sumber: Akademik UIN Jakarta

2. Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel adalah cara untuk pengambilan sampel. Teknik penarikan sampel sendiri memiliki dua jenis yaitu, probability sampling dan non probabiliy sampling. Pada penelitian ini menggunakan teknik penarikan non probability sampling. Non probability sampling yaitu sampel yang dipilih berdasarkan perimbangan-pertimbangan yang bertujuan untuk penelitian. Karena tidak semua mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang akan digunakan menjadi sampel, hanya mahasiswa yang pernah mengakses portal berita tribunnews.com dan detik.com.Sedangkan, teknik sampel yang digunakan adalah teknik sampel berdasarkan kemudahan (convenience sampling), dimana teknik penentuan sampel berdasarkan kemudahan data yang dimiliki oleh populasi.

Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu44. Secara mudahnya sampel merupakan perwakil dari populasi. Untuk resiko perbedaan hasil metode penelitian dalam hal ini “ilmu statistik” memberikan batasan tentang kemungkinan tingkat kesalahan (biasanya satu atau lima atau sepuluh persen), dan parallel dengan angka-angka tersebeut tingkat kepercayaan (kebenarannya), 99 atau 95 atau 90 persen45. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Taro Yamane, karena populasi yang digunakan dalam penelitian ini banyak. Rumus taro Yamane yang digunakan dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90% dengan rumus sebagai berikut:

44

Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : PT Rajagrafindo, 2011), h. 74. 45

(52)

= + 1= 19939 19939(0,1) + 1 = 19939 200,39 = 99,50 = 100

Jadi dari perhitungan diatas, sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden yang merupakan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang mengakses portal berita tribunnews.com dan detik.com.

G. Variabel Penelitian

Variabel berasal dari kata “vary” dan “able” yang berarti “berubah” dan “dapat”, jadi variabel adalah dapat berubah atau bervariasi. Variabel dapat diartikan juga sebagai suatu konstruk yang sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan. Selain itu, variabel bisa dikatakan sebagai konsep operasional yang berfungsi sebagai penghubung antara dunia teoritis dengan dunia empiris.

Variabel mempunyai dua jenis, yaitu variabel yang menjadi sebab atau mempengaruhi variabel lain (variabel terikat) atau yang biasa disebut dengan variabel independen dan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat yang biasa di sebut variabel dependen.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah motif mahasiswa mengakses portal berita tribunnews.com dan detik.com. Variabel independen dilambangkan sebagai variabel (X). Sedangkan varibale dependen dalam penelitian ini adalah kepuasan mahasiswa yang mengakses portal berita tribunnews.com dan detik.com. Variabel dependen dilambangkan sebagai variabel (Y).

Gambar

Tabel 5.1  Uji Validitas Motif
Tabel 5.21  Uji T-Test  Paired Differences  t  Df  Sig.  (2-tailed) Mean Std.  Deviation  Std

Referensi

Dokumen terkait