30 BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komposisi yang berjudul “Indahnya Bersama” ini, penulis ingin
mengekspresikan komposisi bagi remaja. Terdapat lima buah komposisi
dalam sebuah judul utama, “Indahnya Bersama”.
Komposisi pertama “Acapella Kuartet Indahnya Bersama”
merupakan komposisi paduan suara dengan empat suara S-A-T-B tanpa
instrumen, dengan tempo Andante, dan tonalitas di G Mayor. Kemudian pada komposisi kedua “Lagu Untuk Sahabat” diawali dengan puisi, lalu solo wanita, dan ditutup oleh paduan suara remaja, solo laki-laki dan
Combo Band. Komposisi kedua ini berbeda melodi dan lirik dengan
komposisi yang pertama. Komposisi ketiga “ Puisi Indahnya Bersama”,
hanya instrumental yang mengiringi puisi. Struktur dan motif diambil dari
komposisi kedua, genrenya adalah musik Afrika atau gospel, lalu tempo
100, tonalitas F Mayor, pengulangan sampai 6 kali. Komposisi keempat “Selalu Bersama” berbeda dengan lagu pertama dan kedua, tonalitas Bes Mayor, dan tempo 100. Komposisi terakhir “ Indahnya Bersama ” memiliki
melodi yang sama dengan komposisi pertama, tonalitas F Mayor, diiringi
oleh Combo Band dan Paduan Suara, serta tempo 120, dan terdapat juga
solo-solo. Keseluruhan komposisi ini dinyanyikan dengan koreografi
sederhana yang dilakukan oleh anggota paduan suara.
Dari kelima buah komposisi ini, disimpulkan bahwa melodi mayor,
banyak repetisi, terdapat singkup, harmonisasinya tidak rumit, dan
mengekspresikan keceriaan menjadi ciri-ciri komposisi yang cocok untuk
remaja. Dalam proses penyusunan komposisi ini, penulis menyusun
melodi dahulu yang diikuti dengan penyusunan liriknya. Penulis
mengalami beberapa hambatan dalam menyusun skripsi ini. Pertama,
31
referensi. Kedua, hambatan menyusun analisis secara tertulis. Penulis
lebih cepat mengungkapkan ekspresi melalui nada-nada daripada tulisan.
Ada kesulitan lain yaitu menemukan personil atau tim paduan suara
maupun combo band yang bersedia tampil pada saat ujian. Beberapa
hambatan di atas bisa diatasi dengan berbagai strategi.
B. Saran
1. Terdapat beberapa saran yang ditujukan kepada para remaja untuk lebih
memilih lagu-lagu yang bernilai positif yang akhirnya dapat memberi
pengaruh positif pula pada perilaku mereka.
2. Saran kedua ditujukan kepada para komponis di Indonesia untuk
menciptakan lagu yang tidak hanya bertemakan percintaan atau benilai
negatif tapi juga bertemakan kehidupan remaja secara menyeluruh yang
bernilai positif.
3. Untuk membuat komposisi menjadi berhasil sebaiknya mempunyai