• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL AJAR PPKN SMP SEJARAH KELAHIRAN PANCASILA. OLEH RITA PURWASIH, S.Pd. SMPN 1 TAROGONG KALER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MODUL AJAR PPKN SMP SEJARAH KELAHIRAN PANCASILA. OLEH RITA PURWASIH, S.Pd. SMPN 1 TAROGONG KALER"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL AJAR PPKN SMP SEJARAH KELAHIRAN

PANCASILA

OLEH

RITA PURWASIH, S.Pd.

SMPN 1 TAROGONG KALER

(2)

MODUL AJAR

A. INFORMASI UMUM 1. Indentitas Modul Ajar

Nama Penyusun Rita Purwasih, S.Pd.

Asal Sekolah SMP Negeri 1 Tarogong Kaler

Jenjang SMP

Kelas VII

Fase D

Semester I

Jumlah Siswa 36 Siswa

Mata Pelajaran PPKn

Tahun Pelajaran 2022-2023

Alokasi Waktu 6 x 3 Jam Pelajaran (120 Menit) Judul Elemen Sejarah Kelahiran Pancasila

Materi Pembelajaran 1. Latar Sejarah Kelahiran Pancasila 2. Kelahiran Pancasila

3. Perumusan Pancasila 4. Penetapan Pancasila

2. Kompetensi Awal

Pembelajaran PPKn ini perlu menggunakan strategi yang memang relevan dengan karakteristik PPKn sekaligus sesuai dengan tumbuh kembang siswa SMP, khususnya kelas VII. Untuk itu perlu dicermati lebih dulu Profil Pelajar Pancasila, terutama yang menyangkut karakter berkebinekaan global dan gotong royong. Materi yang setidaknya harus diketahui secara garis besar sebagai kemampuan awal siswa yaitu mengenai:

a. Bunyi setiap sila

b. Makna simbol dari Burung Garuda

c. Sejarah pengamalan Pancasila sebelum Indonesia Merdeka d. Sejarah pembentukan BPUPKI dan PPKI

3. Profil Pelajar Pancasila

a. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia b. Berkebinekaan global

c. Bergotong-royong d. Mandiri

e. Bernalar kritis f. Kreatif

4. Sarana Dan Prasarana Ruang Kelas / Outdoor

Alat dan Bahan : Kertas HVS, Spidol, Pensil Warna/Crayon, Lem, Pensil dan Pulpen Papan Tulis, Komputer dan Internet

Sumber Ajar : Buku Guru dan Buku Siswa PPKn Kelas VII, Gambar, Modul, Internet, dan sumber relevan lain

(3)

5. Taget Peserta Didik

Peserta didik kelas VII (FASE D) yang menjadi target yaitu peserta didik reguler/tipikal

6. Model Pembelajaran

Model pembelajaran tatap muka

B. KOMPETENSI INTI 1. Tujuan Pembelajaran

a. Peserta didik mampu menghayati sejarah kelahiran Pancasila sebagai karunia dari Tuhan Yang Maha Esa yang harus disyukuri.

b. Peserta didik mampu menjelaskan proses kelahiran, perumusan, hingga penetapan Pancasila sebagai dasar negara.

c. Peserta didik mampu mempraktikkan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2. Pemahaman Bermakna

a. Implementasi nilai-nilai Pancasila sudah ada di Indonesia sejak zaman dahulu kala, dari masa sejarah awal hingga masa kebangkitan nasional.

b. Sejarah lahirnya Pancasila dirumuskan oleh para pendiri negara melalui diskusi yang sangat mendalam hingga ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945.

c. Negara Indonesia yang besar mempunyai pondasi yang kokoh yaitu Pancasila.

3. Pertanyaan Pematik Pertemuan 1

Kalian sudah sangat mengenal gambar Garuda Pancasila. Tentu Kalian juga hafal lima sila Pancasila, yaitu sila ketuhanan, kemanusian, persatuan, kerakyatan, serta keadilan sosial. Karena itu, tidaklah kalian ingin mengetahui bagaimana Pancasila dilahirkan ?

Pertemuan 2

Sebutkan kerajaan-kerajaan yang pernah ada di Indonesia ? Pertemuan 3

a. Mengapa ada orang Jepang menjadi anggota BPUPKI?

b. Apa hubungan kekalahan Jepang dengan pembentukan BPUPKI?

c. Apa hubungan asal daerah anggota BPUPKI dengan keterwakilan rakyat Indonesia?

Pertemuan 4

a. Siapa tokoh yang mengusulkan Dasar Negara?

b. Bagaimana rumusan Dasar Negara yang diusulkan?

c. Apa perbedaan dan persamaan rumusan Dasar Negara yang diusulkan oleh para tokoh?

Pertemuan 5

a. Mengapa bunyi Pancasila dirubah?

b. Siapakah Ketua dan wakil ketua PPKI ? c. Berapa orang kah anggota PPKI ? Pertemuan 6

Bagaimana tugas generasi muda terhadap Pancasila sebagai Dasar Negara?

Bagaimana cara mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Negara?

Bagaimana mewujudkan semangat dan komitmen para pendiri negara pada saat ini?

(4)

4. Kegiatan Pembelajaran

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga tahap yaitu pendahuluan, inti dan penutup. Pengaturan peserta didik ada secara individu dan kelompok. Metode pembelajaran ada yang diskusi, presentasi, ceramah, eksplorasi dan bermain peran.

Pertemuan Pertama

Kegiatan Langkah Pembelajaran

Pembuka 1. Mengucap salam, mengajak berdoa, mengucap selamat datang di SMP/Tsanawiyah.

2. Mengenalkan diri ke siswa.

3. Mencairkan suasana seperti dengan berpantun. (Misalnya: “Ke sungai memancing ikan gabus, yang didapat malah ikan sepat /Kalau belajar PPKn dengan bagus, pastilah kalian jadi siswa hebat”)

4. Menanyakan pada siswa nama dan latar belakangnya.

5. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.

6. Mengajak menyanyikan lagu Garuda Pancasila.

Inti 1. Menanyakan pada siswa pengetahuan soal Pancasila.

2. Menanyakan penerapan sila Pancasila sehari-hari.

3. Menyampaikan contoh penerapan Pancasila.

4. Meminta siswa membaca apersepsi burung garuda.

5. Mendiskusikan hebatnya burung garuda/elang di alam.

6. Menunjukkan dan menjelaskan ‘pemetaan pikiran’ Sejarah Kelahiran Pancasila.

7. Meminta seorang siswa menjelaskan latar di masa awal sejarah, lalu mendiskusikannya.

8. Meminta siswa lain menjelaskan latar sejarah di masa kerajaan Nusantara, lalu mendiskusikanya.

9. Merangkum dan menyimpulkan soal nilai-nilai Pancasila di masa awal sejarah dan kerajaan Nusantara.

10. Meminta siswa membuat yel pembelajaran PPKn (Misalnya “Pancasila!

Pancasila! Pancasila! Yes!).

11. Membuat penilaian terhadap siswa.

Penutup 1. Meminta masukan siswa atas pembelajaran hari itu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku/siswa) yang didapatkannya.

(5)

2. Meminta siswa mempelajari Subbab Latar Sejarah Kelahiran Pancasila untuk pembelajaran berikutnya.

3. Bersama menyerukan yel, dan salam penutup

Pertemuan Kedua

Kegiatan Langkah Pembelajaran

Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.

2. Meminta seorang siswa memimpin doa.

3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.

4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.

5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.

6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnya dan mengklarifkasinya.

7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.

Inti 1. Menunjukkan kembali Pemetaan Pikiran Sejarah Kelahiran Pancasila.

2. Meminta seorang siswa menjelaskan nilai Pancasila di masa penjajahan, lalu mendiskusikannya.

3. Meminta siswa lain menjelaskan nilai Pancasila di masa Kebangkitan Nasional, lalu mendiskusikannya.

4. Merangkum dan menyimpulkan nilai Pancasila di masa penjajahan dan kebangkitan nasional.

5. Menugasi siswa menuliskan di buku masing-masing nilai-nilai Pancasila di masa lampu.

6. Menugasi siswa untuk menilai diri sendiri penerapan setiap sila Pancasila (A=baik, B=sedang, C=kurang).

7. Meminta siswa mendiskusikan hasil penilaian sendiri dengan kawan sebangku.

8. Membuat penilaian terhadap siswa.

Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hari itu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku) yang didapatkannya.

2. Meminta siswa mempelajari di rumah Subbab Kelahiran Pancasila untuk pembelajaran lebih lanjut.

3. Bersama menyerukan yel, dan salam penutup.

4. Mengevaluasi diri atas efektivitas pembelajaran.

Pertemuan Ketiga

Kegiatan Langkah Pembelajaran

Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.

2. Meminta seorang siswa memimpin doa.

3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.

4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.

5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.

6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnya dan mengklarifkasinya.

7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.

Inti 1. Meminta siswa menjelaskan penjajahan oleh Jepang dan Perang Dunia II, lalu mendiskusikannya.

2. Menanyakan pada siswa mengapa Jepang membentuk BPUPK, lalu mendiskusikannya.

(6)

3. Merangkum dan menjelaskan soal penjajahan oleh Jepang, Perang II dan tujuan pembentukan BPUPK.

4. Menunjukkan gambar Radjiman dan menceritakan sosok pemimpin BPUPK ini.

5. Menunjukkan gambar rumah, dan menjelaskan negara ibarat rumah dan Pancasila pondasinya. Menanyakan seberapa perlu pondasi itu dibangun?

6. Meminta siswa untuk menjelaskan sidang pertama BPUPK, lalu mendiskusikannya.

7. Menanyakan apa ucapan terpenting Radjiman dalam sidang pertama BPUPK, lalu mendiskusikannya.

8. Meminta siswa menjelaskan soal Soekarno yang berpidato melahirkan Pancasila.

9. Meminta siswa membayangkan hadir di sidang BPUPK saat kelahiran Pancasila, dan menuliskan di buku masing-masing bayangannya tersebut.

10. Membuat penilaian terhadap siswa.

Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hari itu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku) yang didapatkannya.

2. Meminta siswa mempelajari Subbab Perumusan Pancasila untuk pembelajaran lebih lanjut.

3. Menyerukan bersama yel PPKn dan salam penutup

Pertemuan Keempat

Kegiatan Langkah Pembelajaran

Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.

2. Meminta seorang siswa memimpin doa.

3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.

4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.

5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.

6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnya dan mengklarifkasinya.

7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.

Inti 1. Menunjukkan Pemetaan Pikiran terkait Perumusan Pancasila.

2. Meminta salah satu siswa menjelaskan sosok-sosok Panitia Sembilan dan sila Pancasila usulan Soekarno dan mendiskusikannya.

3. Meminta salah satu siswa menjelaskan diskusi Panitia Sembilan serta rumusan sila Pancasila dan mendiskusikannya.

(7)

4. Menanyakan pada siswa, akan ditempatkan di mana rumusan Pancasila itu dalam pembentukan negara.

5. Merangkum, menjelaskan, dan mengingatkan jasa para pemimpin untuk merumuskan dasar negara tersebut.

6. Membuat penilaian terhadap siswa.

Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hari itu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku) yang didapatkannya.

2. Meminta siswa mempelajari di rumah Subbab Penetapan Pancasila lebih lanjut.

3. Meneruskan bersama yel PPKn dan salam penutup.

Pertemuan Kelima

Kegiatan Langkah Pembelajaran

Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.

2. Meminta seorang siswa memimpin doa.

3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.

4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.

5. Mengajak menyanyi lagu Maju tak Gentar.

6. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.

7. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnya dan mengklarifkasinya.

Inti 1. Menunjukkan dan menjelaskan Pemetaan Pikiran terkait Penetapan Pancasila.

2. Meminta siswa menjelaskan Sidang Kedua BPUPK, kekalahan Jepang, dan pembentukan PPKI, dan mendiskusikanya.

3. Meminta siswa menjelaskan suasana sekitar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan mendiskusikannya.

“Apa yang kalian pikirkan tentang foto/gambar tersebut?”

4. Meminta siswa menjelaskan usulan Hatta mengubah sila pertama Pancasila serta Sidang PPKI yang menetapkan dasar negara, dan mendiskusikannya.

5. Merangkum dan menjelaskan soal penetapan dasar negara/Pancasila serta peran besar para pendiri bangsa.

6. Membuat penilaian terhadap siswa.

Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hari itu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku) yang didapatkannya.

2. Meminta siswa mempelajari kembali secara menyeluruh Bab Sejarah Kelahiran Pancasila lebih lanjut.

3. Menyerukan bersama yel PPKn dan salam penutup.

(8)

Pertemuan Keenam

Kegiatan Langkah Pembelajaran

Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.

2. Meminta seorang siswa memimpin doa.

3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.

4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.

5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.

6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnya dan mengklarifkasinya.

7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn

Inti 1. Minta siswa untuk membuat Pemetaan Pikiran (mind mapping) tentang Sejarah Kelahiran Pancasila seperti yang telah dicontohkan, dengan gaya coretan dan gambarnya masing-masing.

2. Minta siswa untuk menunjukkan Pemetaan Pikiran itu pada rekan sebangku dan mendiskusikannya.

3. Tunjuk 2–3 siswa bergiliran maju ke depan kelas, menjelaskan Pemetaan Pikiran yang dibuatnya.

4. Membuat penilaian terhadap siswa.

Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hari itu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku) yang didapatkannya.

2. Meminta setiap siswa menulis sikap atau perilaku apa yang akan ditingkatkan oleh diri sendiri menyangkut nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.

3. Meminta siswa sepulang sekolah mempelajari lebih dulu Bab Norma dan Undang-Undang Dasar.

4. Menyerukan bersama yel PPKn dan salam penutup.

5. Mengevaluasi diri atas efektivitas pembelajaran.

5. Assesmen

Assesmen individu atau kelompok Teknik Penilaian:

 Sikap (Spiritual dan Sosial)

Observasi (jurnal)

Penilaian diri

Penilaian antar teman

 Pengetahuan

Ter tertulis

 Keterampilan

Performa

InstrumenPenilaian: Terlampir

6. Pengayaan dan Remedial Kegiatan pengayaan

Pengayaan dapat diberikan kepada peserta didik yang sudah mencapai KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)

a. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor sebaya.

b. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. Kemudian menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau

(9)

membacakan di depan kelas seperti guru dapat mengajak siswa untuk melihat tayangan materi dalam tautan berikut ini:

Karikatur Sejarah Pancasila (Televisi Edukasi)

https://www.youtube.com/watch?v=hwjW8Ia3BpQ&t=107s Sejarah Lahirnya Pancasila (BPPK Kemenkeu RI)

https://www.youtube.com/watch?v=sxlYdRmg_d8 Kegiatan remedial

Remidial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)

a. Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka b. Memberikan penugasan

c. Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan

C. LAMPIRAN

1. Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar Kerja Peserta Didik Pertama Nama :

Kelas : Materi Pokok : Tanggal :

Perhatikan latar sejarah kelahiran. Coba tandai nilai-nilai bangsa dari masa ke masa di zaman dulu yang akan menjadi nilai Pancasila seperti nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan (gotong royong), serta nilai keadilan sosial (kesejahteraan).

Dari lima nilai-nilai bangsa tersebut, nilai yang mana yang terkuat saat ini ada pada dirimu?

Tuliskan dengan ringkas pendapatmu itu dan diskusikan dengan teman sebangkumu.

Lembar Kerja Peserta Didik Kedua

1. Para ahli menyebut bahwa “Nilai-nilai Pancasila digali dari bumi Indonesia sendiri”. Menurut kalian, apa maksud nilai-nilai Pancasila digali dari bumi Indonesia sendiri? Coba jelaskan semampu kalian.

2. Dalam merumuskan susunan sila-sila Pancasila, para tokoh di Panitia Sembilan akhirnya sepakat untuk menempatkan sila ketuhanan sebagai sila pertama. Menurut kalian, mengapa sila ketuhanan itu penting untuk dijadikan sila pertama Pancasila?

3. Pancasila merupakan dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bagaimana cara kalian menjalankan dalam kehidupan sehari-hari: (a) Sila ketuhanan; (b) Sila kemanusiaan; (c) Sila persatuan; (d) Sila kerakyatan atau gotong royong; dan (d) Sila keadilan sosial. Sebutkan masing-masing 5 contoh implementasi setiap sila Pancasila !

Lembar Aktivitas Peserta Didik Ketiga

Bayangkan bagaimana sulitnya perdebatan anggota Panitia Sembilan dalam merumuskan sila-sila Pancasila. Maka cobalah bermain peran seolaholah kalian adalah para tokoh nasional anggota Panitia Sembilan. Buatlah kelompok. Tunjuk salah satu untuk berperan sebagai Soekarno yang menjadi ketua. Sisanya dibagi dua yakni menjadi anggota menggunakan pertimbangan

(10)

keagamaan dan anggota menggunakan pertimbangan kebangsaan. Berdebatlah menyampaikan keinginan dan alasan masing-masing, lalu bermusyawarah sampai sepakat dengan rumusan Pancasila seperti yang ada di Piagam Jakarta.

Lembar Aktivitas Peserta Didik Keempat

Tahukah kamu cara membuat pemetaan pikiran (mind mapping) yang seperti diagram pohon dengan dahan dan rantingnya, yang diberi keterangan ringkas maupun coretan gambar? Kalau belum, tanyakan pada Bapak atau Ibu Guru kalian di sekolah. Setelah itu, buatlah pemetaan pikiran tentang Sejarah Kelahiran Pancasila ini lengkap dengan keterangan ringkas dan coretan gambarnya, dan presentasikan pada kawan-kawanmu di kelas

2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

Materi mengenai sejarah kelahiran Pancasila lebih lengkapnya ada di buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas VII halaman 1-20. Secara ringkasnya sebagai berikut:

a. Nilai-nilai Pancasila yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial sudah ada di bumi Indonesia sejak masa sejarah awal, masa kerajaan Nusantara, masa penjajahan, hingga masa Kebangkitan Nasional.

b. Pancasila pun digali dari bumi Indonesia sendiri lewat Sidang BPUPK yang melahirkannya pada tanggal 1 Juni 1945 setelah Soekarno menyampaikan pidato soal dasar negara.

c. Penentuan urutan sila serta rumusan setiap sila pada Pancasila dirumuskan oleh Panitia Sembilan dengan mempertimbangkan pandangan kebangsaan dan keagamaan pada tanggal 22 Juni 1945.

d. Untuk menampung pandangan semua kalangan, atas usulan Hatta rumusan sila pertama diubah menjadi ‘Ketuhanan yang Maha Esa’ dan Pancasila ditetapkan sebagai Dasar Negara pada 18 Agustus 1945

3. Glosarium

Nekara : gendang besar terbuat dari perunggu berhiaskan orang menari (perahu, topeng, sebagainya), peninggalan dari zaman masyarakat.

Karakter : sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain; tabiat; watak

4. Daftar Pustaka

a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2021. Buku Siswa Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2021. Buku Guru Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

(11)

Penilaian Sikap Jurnal Nama Sekolah :

Mata Pelajaran :

Kelas :

Tahun Pelajaran : Nama Guru :

No Waktu Nama

Siswa CatatanPerilaku Butir Sikap

Ttd Tindak Lanjut

1. ...

2. ...

3. ...

Catatan :

Kolom kejadian diisi dengan kejadian positif maupun negatif. Catatan dalam lembaran buku tersebut, selain bermanfaat untuk merekam dan menilai perilaku siswa sangat bermanfaat pula untuk menilai sikap siswa serta dapat menjadi bahan dalam penilaian perkembangan siswa secara keseluruhan.

Selain itu, dalam observasi perilaku dapat juga digunakan daftar cek yang memuat perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan muncul dari siswa pada umumnya atau dalam keadaan tertentu.

………..

Penilai

(………..…....…)

(12)

PENILAIAN DIRI

Nama Sekolah : Kelas/Semester : Tahun pelajaran : Mata Pelajaran : Nama Guru :

Petunjuk:Berilah tanda centang (√) pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-kadang),3(sering),atau 4(selalu)sesuai dengan keadaan kalianyang sebenarnya.

No Pernyataan 1 2 3 4

1 Saya bertambah yakin akan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa setelah memahami Pancasila 2 Saya menjalankan ibadah agama yang dianut

sebagai pengamalan sila kesatu Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa

3 Saya bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia yang memiliki dasar Negara Pancasila

4 Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan

5 Saya datang ke sekolah tepat waktu 6 Saya mengumpulkan tugas sesuai dengan

waktu yang ditentukan

7 Saya menghormati teman yang berbeda pendapat dalam bermusyawarah

8 Saya melaksanakan hasil keputusan

musyawarah kelas meskipun berbeda dengan keinginan saya

9 Saya bekerja sama dengan siapapun tanpa membeda-bedakan teman

10 Saya bergaul tanpa membeda-bedakan teman 11 Saya berperilaku sesuai dengan nilai-nilai

luhur pancasila

12 Saya mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi

13 Saya berperilaku santun kepada orang lain 14 Saya berbicara sopan kepada orang lain 15 Saya mengucapkan terima kasih setelah

menerima bantuan orang lain

… ...

………..

Penilai

(………..…....…)

(13)

Format Penilaian Antarteman

Nama teman yang dinilai :………. ………

Namapenilai : ……….

Kelas : ……….

Semester : ……….

Petunjuk: Berilah tanda centang (√) padakolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan kalian yang sebenarnya.

Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap yang dinilai.

No Pernyataan Ya Tidak

1. Teman saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.

2. Teman saya sholat lima waktu tepat waktu.

3. Teman saya tidak mengganggu teman saya yang beragama lain berdoa sesuai agamanya.

4. Teman saya tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan.

5. Teman saya tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalinkarya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas.

6. Teman saya mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya.

7. Teman saya melaporkan data atau informasi apa adanya.

8. ……..

Jumlah

Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap yang dinilai.

………..

Penilai

(………..…....…)

(14)

NASKAH SIDANG BPUPKI

Narasi : Tanggal 6 Agustus 1945 kota Hirosima dijatuhi bom atom oleh Sekutu dan pada tanggal 9 Agustus 1945 giliran Kota Nagasaki yang dijatuhi oleh bom atom oleh Sekutu pula. Kejadian ini memberikan penderitaan bagi rakyat Jepang. Pasukan Jepang semakin lemah dan pada tanggal 12 Agustus 1945 Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Dalam menyikapi kondisi seperti itu, pada 9 September Perdana Menteri Jepang Koiso mengeluarkan janji kemerdekaan pada Bangsa Indonesia.

Terauchi : ”Saudara Sukarno, Hatta, dan Radjiman saya sebagai utusan dari pemerintah Jepang ingin menyampaikan suatu hal yaitu Jepang akan segera memberikan Kemerdekaan kepada Indonesia sesuai dengan janji Perdana Menteri Kuniaki Koiso.”

Soekarno : ”Dengan cara apa Jepang akan memberikan pernyataan merdeka kepada Indonesia?”

Terauchi : ”Dengan memproklamirkan kemrdekaan Indonesia dan itu dapat dilaksanakan beberapa hari ke depan tergantung cara kerja PPKI.”

Hatta : ” Benar saya sangat setuju karena PPKI adalah badan yang bertanggung jawab untuk menyusun proklamasi kemerdekaan.”

Radjiman : ”Saya sependapat dengan anda Bung.”(menoleh kepada Hatta) tetapi kita harus tetap menyegerakan memproklamirkan kemerdekaan Indonesia bung!”

Terauchi : ”Maaf, tetapi pihak Jepang meminta Proklamasi kemerdekaan dibacakan pada tanggal paling cepat pada tanggal 24 Agustus 1945.”

Soekarno : ”Akan saya pikirkan kembali permintaan anda, karena kami harus membicarakannya dengan PPKI. ” Baik kalau begitu kami harus undur diri, terima kasih.”

Terauchi : ”Baiklah, hati-hati di jalan.”

Narasi : Setelah pembicaraan masalah proklamasi kemerdekaan di Dalat, dua hari kemudian pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat pada sekutu, yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Jepang Mamoru Shigemitsu..

Narasi : Berita tentang kekalahan tersebut sangat dirahasiakan oleh Jepang bahkan semua stasiun radio disegel oleh Jepang tetapi tokoh golongan muda yakni Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC.

Syahrir : ”Kawan-kawan tentara Jepang telah menyerah kepada sekutu, berarti di indonesia terjadi kekosongan kekuasaan.” Kita harus mendesak golongan tua terutama bung Karno untuk segera memproklamirkan kemerdekaan!”

Wikana :”Betul sekali kawan.”

Syahrir :”Tetapi jangan sampai Proklamasi kemrdekaan diproklamirkan oleh PPKI.”

Darwis :”Kenapa kau berpendapat demikian sobat?”

Syahrir :”Karena PPKI adalah badan bentukan Jepang!”

Wikana : ”Kita tidak ingin ada cmpur tangan Jepang dalam Proklamasi Kemerdekaan!”

Chaerul Saleh :”Lalu siapa yang berhak mempoklamirkan kemerdekaan?”

Syahrir :”Bung Karno sebagai pemimpin rakyat, atas nama rakyat dan melalui siaran Radio!” (Syahrir berbicara berapi-api)

Chaerul Saleh :”Tetapi permasalahannya apakah bung Karno setuju, beliau kan merupakan ketua PPKI.

Darwis :” Kalau beliau menginginkan naskah Proklamasi tetap disusun oleh PPKI, kita paksa saja dia, kalau perlu...”

Syahrir :” Kalau perlu apa ? .... Kita harus bicara dulu secara baik-baik dengan beliau wis!”

Chaerul Saleh :” Betul kawan, kekerasan bukan cara penyelesaian yang tepat.”

Wikana :”Sebaiknya setelah bung Karno pulang dari Dalat, kita segera menemuinya.”

(15)

Darwis, Syahrir dan Saleh : ”betul.” (ketiganya menjawab bersamaan)

Narasi : Tanggal 14 Agustus 1945 Syahrir, Wikana, Darwis dan Saleh menemui bung Karno di kediamannya

Sukarno : ”Silahkan masuk.”(bung Karno mempersilahkan masuk dan duduk di ruang tamu ) Sukarno : ”Ada maksud apa saudara-saudara datang kemari.”

Syahrir : ”Begini bung Karno, Jepang telah menyerah bung, dan kami minta bung Karno segera memproklamirkan kemerdekaan.”

Sukarno :”Tetapi kan ada badan yang berhak untuk merumuskan itu semua.”

Wikana :”Maksud anda PPKI?”

Sukarno :”Betul, karena PPKI lebih tahu hal-hal apa saja yang harus disiapkan.”

Syahrir :”Kami atas nama golongan muda tidak setuju jika PPKI yang menyiapkan proklamasi kemerdekaan, karena PPKI merupakan bentukan Jepang!”(Syahrir menjawab dengan nada keras)

Darwis :”Kami tidak ingin kemerdekaan yang kita peroleh ada campur tangan dari pemerintah Jepang!”

Sukarno :”Memproklamasikan kemerdekaan merupakan hak dan tugas PPKI.”

Darwis :”Baik kalau pendapat anda tetap seperti itu, kami mohon diri”

Narasi : Akhirnya karena masing-masing mempertahankan pendapatnya keempat orang golongan muda tersebut berpamitan kepada bung Karno.

Narasi : Keesokan harinya pada tanggal 15 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB golongan muda revolusioner mengadakan rapat di gedung gedung lembaga bakteriologi di Pegangsaan Timur dan mereka tetap berpendirian bahwa kemerdekaan adalah hak dan urusan rakyat Indonesia sendiri. Dan hasil keputusan rapat tersebut disampaikan oleh Wikana, Chaerul Saleh, Sukarni dan Darwis kepada Bung Karno.(di Kediaman Bung Karno juga terdapat bung Hatta, Ahmad Subarjo, Dr.

Buntaran, Dr. Sanusi dan Iwa Kusumasumantri) Wikana : ”Selamat malam Bung Karno?”

Sukarno :”Ada maksud apa lagi anda kemari?”

Saleh : ”Sekarang Bung, sekarang! malam ini juga kita kobarkan revolusi !”

Sukarni :” Kami sudah siap mempertaruhkan jiwa kami !”

Wikana :” Jika Bung Karno tidak mengeluarkan pengumuman pada malam ini juga, akan berakibat terjadinya suatu pertumpahan darah dan pembunuhan besar-besaran esok hari !” (Wikana berteriak dengan nada mengancam)

Narasi : Mendengar kata-kata ancaman seperti itu, Soekarno naik darah dan berdiri menghampiri Wikana

Sukarno : ” Ini batang leherku, seretlah saya ke pojok itu dan potonglah leherku malam ini juga! Kamu tidak usah menunggu esok hari !”.

Hatta : “… Jepang adalah masa silam. Kita sekarang harus menghadapi Belanda yang akan berusaha untuk kembali menjadi tuan di negeri kita ini. Jika saudara tidak setuju dengan apa yang telah saya katakan, dan mengira bahwa saudara telah siap dan sanggup untuk memproklamasikan kemerdekaan, mengapa saudara tidak memproklamasikan kemerdekaan itu sendiri ? Mengapa meminta Soekarno untuk melakukan hal itu ?”

Darwis : ” apakah kita harus menunggu hingga kemerdekaan itu diberikan kepada kita sebagai hadiah?”

Sukarni :” Mengapa bukan rakyat itu sendiri yang memproklamasikan kemerdekaannya ? Mengapa bukan kita yang menyatakan kemerdekaan kita sendiri, sebagai suatu bangsa ?”

Subarjo : ” Kami bertiga telah membicarakannya baik-baik dengan Jepang, saya takut Jepang hanya melakukan tipu muslihat sehingga jika kita bertindak salah akan terjadi pertumpahan darah.”

Sukarno : ”kekuatan yang segelintir ini tidak cukup untuk melawan kekuatan bersenjata dan kesiapan total tentara Jepang! Coba, apa yang bisa kau perlihatkan kepada saya ? Mana bukti kekuatan yang diperhitungkan itu ? Apa tindakan bagian keamananmu

(16)

untuk menyelamatkan perempuan dan anak-anak? Bagaimana cara mempertahankan kemerdekaan setelah diproklamasikan? Kita tidak akan mendapat bantuan dari Jepang atau Sekutu. Coba bayangkan, bagaimana kita akan tegak di atas kekuatan sendiri “. Sekarang saya mohon waktu sejenak untuk berunding karena saya tidak bisa memutuskan sendiri (Demikian jawab Bung Karno dengan tenang)

Narasi : Sukarno, Hatta, Ahmad Subarjo, Dr. Buntaran, Dr. Sanusi dan Iwa

Kusumasumantri yang hadir malam itu melakukan perundingan. Setelah selesai berdiskusi Hatta menyampaikan hasil perundiangannya kepada golongan muda.

Hatta :”Usul dari golongan muda tetap kami tidak bisa terima, karena kurang perhitungan dan takut memakan banyak korban jiwa dan harta.”

(Para pemuda memperlihatkan wajah yang menggambarkan ketidak senangan)

Wikana : ”Baik kalau anda masih tetap mempertahankan pendapat kalian, kami mohon diri.”

Narasi : Para pemuda kemudian bergegas meninggalkan kediaman bung Karno dengan wajah penuh ketidak puasan.

Narasi : Setelah mengetahui pendirian golongan tua, pada pukul 24.00 golongan muda melakukan rapat di Asrama Baperpi, Jalan Cikini 71. Dalam rapat itu diputuskan untuk mengungsikan Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan proklamasi kemerdekaan segera dibacakan tanpa pengaruh Jepang. Pada pukul 04.00 tanggal 16 Agustus 1945 dibawa ke Rengasdengklok. Chaerul, Saleh, Shodanco Singgih yang merupakan tentara PETA melakukan aksi tersebut.

Singgih :”Kenapa anda tetap bersikeras bung Karno kalau proklamasi harus disusun oleh PPKI?”

Sukarno : ”Bukannya saya tidak setuju Proklamasi dibuat oleh kita sendiri, tetapi kita harus melihat situasi terlebih dahulu agar rakyat tidak menjadi korban.”

Singgih : ”Tetapi kami golongan muda dan tentara PETA akan berada di belakang anda jka terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.”

Sukarno : ”Baiklah jika itu keinginan kalian kami akan merumuskan naskah Proklamasi setelah kembali ke Jakarta.”

Naras : Shodanco Singgih akhirnya menyampaikan berita gembira tersebut sesampainya di Rengasdengklok, dan ia bergegas kembali ke Jakarta untuk menyampaikan hal tersebut kepada para pemimpin pemuda.

Syahrir :” Revolusi berada di tangan kami sekarang dan kami memerintahkan Bung, kalau Bung tidak memulai revolusi malam ini, lalu …”.

Sukarno :”Lalu apa ?” teriak Bung Karno.”Yang paling penting di dalam peperangan dan revolusi adalah saatnya yang tepat. Di Saigon, saya sudah merencanakan seluruh pekerjaan ini untuk dijalankan tanggal 17 “.

Sukarni : ”Mengapa justru diambil tanggal 17, mengapa tidak sekarang saja, atau tanggal 16

?” tanya Sukarni.

Sukarno : ”Saya tidak dapat menerangkan dengan pertimbangan akal, mengapa tanggal 17 lebih memberi harapan kepadaku. Akan tetapi saya merasakan di dalam kalbuku, bahwa itu adalah saat yang baik. Angka 17 adalah angka suci. Pertama-tama kita sedang berada dalam bulan suci Ramadhan, waktu kita semua berpuasa, ini berarti saat yang paling suci bagi kita. tanggal 17 besok hari Jumat, hari Jumat itu Jumat legi, Jumat yang berbahagia, Jumat suci. Al-Qur’an diturunkan tanggal 17, orang Islam sembahyang 17 rakaat, oleh karena itu kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia “.

Narasi : Sementara itu, di Jakarta, antara Mr. Ahmad Soebardjo dari golongan tua dengan Wikana dari golongan muda membicarakan kemerdekaan yang harus dilaksanakan di Jakarta . Laksamana Takashi Maeda, bersedia untuk menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Berdasarkan kesepakatan itu, Jusuf Kunto dari pihak pemuda, hari itu juga mengantar Ahmad Soebardjo bersama sekretaris

(17)

pribadinya, Sudiro, ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno dan Hatta.

Rombongan penjemput tiba di Rengasdengklok sekitar pukul 17.00. Ahmad Soebardjo memberikan jaminan, bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945, selambat-lambatnya pukul 12.00.

Dengan jaminan itu, komandan kompi PETA setempat, Cudanco Soebeno, bersedia melepaskan Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta.

Narasi : Sesampai di Jakarta Sukarno- Hatta bersama Laksamana Maeda menemui Mayjen Nishimura untuk berunding, tetapi Nishimura tidak mengizinkan proklamasi kemerdekaan. Kemudian mereka menuju rumah laksamana Tadashi Maeda di JL.

Imam Bonjol No.1. Setelah pertemuan itu, Soekarno dan Hatta kembali ke rumah Laksamana Maeda. Di ruang makan rumah Laksamana Maeda itu dirumuskan teks proklamasi kemerdekaan. Maeda, sebagai tuan rumah, mengundurkan diri ke kamar tidurnya di lantai dua ketika peristiwa bersejarah itu berlangsung. Sukarno, Hatta dan Ahmad Subarjo merumuskan naskah proklamasi di ruang makan.

Maeda : ”Silahkan pakai rumahku saja bung Karno, keamanan akan saya jamin.”

Sukarno : ”Terima kasih, ruang mana yang bisa kami pakai ?”

Maeda : ”Ruang makan dan serambi depan.”

Narasi : Setelah selesai teks proklamasi tersebut dibacakan di serambi depan. Di hadapan peserta rapat dan golongan muda.

Sukarno : “Keadaan yang mendesak telah memaksa kita semua mempercepat pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan. Rancangan teks telah siap dibacakan di hadapan saudara-saudara dan saya harapkan benar bahwa saudara-saudara sekalian dapat menyetujuinya sehingga kita dapat berjalan terus dan menyelesaikan pekerjaan kita sebelum fajar menyingsing“. Kepada siapa saja yang hadir di dalam rapat ini agar dapat menandatanganinya secara bersama.”

Sukarni :”Saya kurang setuju, naskah proklamasi tersebut sebaiknya ditandatangani oleh Sukarno dan Hatta saja atas nama bangsa Indonesia.”

Sukarno : ”Bagaimana hadirin?”

Hadirin yang hadir menjawab serentak Setujuuuuuu...!!!

Narasi : Usul Sukarni ternyata disetujui oleh seluruh peserta rapat.

Sukarno : ”Tolong ketikkan Sayuti!”

Sayuti Melik :”baik.”(Sayuti Melik kemudian mengetiknya)

Narasi : Setelah naskah proklamasi diketik oleh Sayuti Melik, kemudian Sukarno dan Hatta menandatangani naskah tersebut.

Narasi : Setelah terjadi perdebatan tentang dimana lokasi pembacaan naskah proklamasi akhirnya disepakati bahwa pembacaan naskah proklamsai dbacakan di Jl.

Pegangsaan Timur No. 56, pukul 10.00. Para undangan dan warga Jakarta pun berbondong-bondong menuju kediaman Bung Karno tersebut. Bung Karno lalu menyampaikan pidatonya sebelum membacakan naskah proklamasi.

Sukarno : “Saudara-saudara sekalian ! saya telah minta saudara hadir di sini, untuk menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita.

Bahkan telah beratus-ratus tahun. Gelombangnya aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya ada turunnya. Tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita. Juga di dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti. Di dalam jaman Jepang ini tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri. Tetap kita percaya pada kekuatan sendiri. Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya. Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh

(18)

Indonesia , permusyawaratan itu seia-sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.”

”Saudara-saudara! Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu.

Dengarkanlah Proklamasi kami:

PROKLAMASI;

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia . Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jakarta , 17 Agustus 1945. Atas nama bangsa Indonesia Soekarno/Hatta.”

”Demikianlah saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita! Mulai saat ini kita menyusun Negara kita! Negara Merdeka. Negara Republik Indonesia merdeka, kekal, dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu“.

Merdekaaaaaa...!!!!!!

Semua yang hadir di situ menjawab merdeka!!!!!!!! Secara serentak

Narasi : Acara, dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih. Soekarno dan Hatta maju beberapa langkah menuruni anak tangga terakhir dari serambi muka, lebih kurang dua meter di depan tiang. Ketika S. K. Trimurti diminta maju untuk mengibarkan bendera, dia menolak: ” lebih baik seorang prajurit ,” katanya. Tanpa ada yang menyuruh, Latief Hendraningrat yang berseragam PETA berwarna hijau dekil maju ke dekat tiang bendera. S. Suhud mengambil bendera dari atas baki yang telah disediakan dan mengikatnya pada tali dibantu oleh Latief Hendraningrat.

Bendera dinaikkan perlahan-lahan. Tanpa ada yang memimpin, para hadirin dengan spontan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Bendera dikerek dengan lambat sekali, untuk menyesuaikan dengan irama lagu Indonesia Raya yang cukup panjang.

Adegan : Pengibaran bendera merah putih dilakukan oleh Latief Hendraningrat dan S.Suhud diiringi lagu Indonesia Raya oleh hadirin yang hadir pada saat itu.

Narasi : Peristiwa yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia ini berlangsung sekitar satu jam. Meski sederhana namun upacara itu dilakukan denan hikmat. Indonesia merdeka, bangsa baru telah lahir.

Narasi : Pada tanggal 29 April 1945 BPUPKI terbentuk yang diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat dan wakilnya Ichibangase dan Suroso. Tanggal 29 Mei diadakan sidang yang pertama sekali atas usulan Dr. Radjiman Widyodiningrat untuk membahas dasar negara.

Dr. Radjiman : Saudara-saudara inilah pertama kali kita mengadakan sidang yang membahas dasar negara. Kepada saudara-saudara diminta partisipasinya untuk menyongsong kemerdekaan negara kita ini dengan menyampaikan usulan-usulan mengenai dasar negara.

Narasi : Hari pertama tepatnya tanggal 29 Mei 1945 Moh. Yamin mengeluarkan pendapatnya mengenai dasar negara.

Moh. Yamin : Baiklah saudara-saudara, saya selaku anggota perumusan dasar negara ingin menyampaikan pendapat berupa lima asas dasar negara yang meliputi :

1. Peri kebangsaan 2. Peri kemanusian 3. Peri ketuhanan 4. Peri kerakyatan

5. Peri kesejahteraan rakyat

Narasi : Hari kedua tepatnya tanggal 31 Mei 1945, prof. Dr. Soepomo membuat rumusan.

(19)

Soepomo : Saudara-saudara, saya akan menyampaikan pendapat mengenai dasar negara dengan rumusan sebagai berikut :

1. Persatuan 2. Kekeluargaan

3. Keseimbangan lahir dan batin 4. Musyawarah

5. Keadilan rakyat

Radjiman : Terima kasih atas usulan anda, apakah ada pendapat lagi? Jika tidak ada, rapat ini dianggap selesai

Narasi : Sidang BPUPKI dilanjutkan pada hari ketiga tepatnya tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mengeluarkan rumusan

Ir. Soekarno : Saudara-saudara saya akan mengusulkan rumusan dasar negara yang saya beri nama Pancasila, yang berisi:

1. Kebangsaan Indonesia

2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan 3. Mufakat atau demokrasi

4. Kesejahteraan sosial 5. Ketuhanan yang maha esa

Radjiman : Terima kasih atas usulannya, dengan ini saya menyatakan sidang pertama BPUPKI selesai.

Narasi : Pada sidang itu pula dibentuknya Panitia Kecil dengan Ir. Soekarno sebagai ketua yang beranggotakan Drs. Moh. Hatta, Mr. Muh. Yamin, Mr. Ahmad soebardjo, Mr.

A. A Maramis, Abdulkadir Muzakir, Wachid Hasyim, H. Agus Salim, Abikusno Tjokrosujoso. Dalam persidangan yang dilakukan panitia sembilan menghasilkan rumusan :

1. Ketuhanan Dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam Bagi Pemeluk- Pemeluknya

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab 3. Persatuan Indonesi

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan

5. (Serta Dengan Mewujudkan Suatu) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Rumusan tersebut disebut dengan piagam Jakarta. Pada tanggal 10 Juli 1945 diadakan sidang BPUPKI yang kedua, hingga tanggal 16 Juli 1945.

Radjiman : Jadi, kesimpulan sidang kita kali ini adalah bentuk Negara Indonesia adalah Republik dan wilayah Indonesia yakni seluruh wilayah kepulauan Indonesia.

Selanjutnya saya persilahkan kepada perwakilan dari Panitia Perancang UUD untuk melaporkan hasil sidangnya.

Soepomo : Terima kasih, saya akan membacakan hasil sidang yang telah kami lakukan……

Narasi : Hasil sidang itu adalah :

1. Pernyataan Indonesia merdeka 2. Pembukaan UUD

3. UUD itu sendiri dan batang tubuh UUD

Dengan keberhasilan dari panitia perancang UU menyusun rancangan UUD, maka tugas BPUPKI dinyatakan SELESAI dan DIBUBARKAN

Narasi : Pada tanggal 6 Agustus 1945, Hiroshima di bom atom oleh Amerika Serikat.

Keadaan itu, mendorong Jepang membentuk Docuritsu Junbi Inkai atau PPKI, tepatnya tanggal 7 Agustus 1945 dengan anggota berjumlah 21 orang. Tanggal 9 Agustus 1945 Kota Nagasaki dibom atom oleh Amerika. Oleh karena itu, Jend.

Besar Terauchi, Panglima Tentara Umum Selatan memanggil Ir. Soekarno, Drs.

(20)

Moh. Hatta, dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat agar datang ke markas di Dalat (Vietnam) untuk melakukan pertemuan tanggal 12 Agustus 1945

Jend. Terauchi : Saya berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia, tapi kemerdekaan itu diumumkan setelah segala persiapan selesai. Jadi untuk melaksanakan kemerdekaan itu dibentuklah PPKI. Pelaksanaan kemerdekaan segera dilakukan setelah persiapan selesai dan berangsur-berangsur dari Pulau Jawa, baru disusul pulau lainnya. Wilayah Indonesia akan meliputi seluruh bekas wilayah Hindia- Belanda

Narator : Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang dan menghasilkan kesepakatan tentang presiden dan wakil presiden pertama Indonesia

Abikoesno : Dengan ini, kita sepakat bahwa Ir. Soekarno akan menjadi presiden pertama Indonesia, dan Moh. Hatta sebagai wakil presiden untuk membantu tugas-tugas presiden.

Referensi

Dokumen terkait