• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BADAN GEOLOGI

JALAN DIPONEGORO NOMOR 57 BANDUNG 40122 JALAN JENDERAL GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950

TELEPON: 022-7215297/021-5228371 FAKSIMILE: 022-7216444/021-5228372 e-mail: info@geologi.esdm.go.id

Nomor : T-474/GL.03/BGL/2021 12 Desember 2021

Sifat : Segera

Lampiran : Tiga (3) lembar

Perihal : Peningkatan Tingkat Aktivitas Gunung Awu, Sulawesi Utara dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada)

Yang Terhormat

1. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana 2. Gubernur Sulawesi Utara

3. Bupati Kepulauan Sangihe

Dengan ini kami sampaikan dengan hormat hasil evaluasi tingkat aktivitas Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara hingga tanggal 11 Desember 2021, berdasarkan pengamatan visual dan instrumental adalah sebagai berikut:

I. Pendahuluan

1. Secara geografis, Gunung Awu terletak pada posisi koordinat 3.6828460 LU dan 125.455980 BT. Puncak Gunung Awu berada pada ketinggian 1320 m di atas permukaan laut.

2. Secara administratif, Gunung Awu berada di Pulau Sangihe yang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara.

3. Gunung Awu diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berlokasi di Jl. Radar Tahuna, Kecamatan Apeng Sembeka, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.

4. Gunung Awu memiliki interval erupsi berkisar antara 1 hingga 101 tahun.

Gunung Awu memiliki potensi erupsi dengan eksplosivitas tinggi serta secara historis termasuk gunungapi yang paling banyak mengakibatkan korban jiwa di antara gunungapi lainnya di Sulawesi Utara dan paling mematikan keempat di Indonesia dengan korban total setidaknya 5301 jiwa. Karakteristik erupsi Gunung Awu dapat bersifat magmatik eksplosif, efusif maupun freatik. Erupsi terakhirnya pada Juni 2004 menghasilkan kolom erupsi setinggi 2 km di atas puncak dan menyisakan kubah lava di dalam kawahnya yang memiliki diameter sekitar 370 meter dan tinggi sekitar 30 meter. Berikut adalah catatan perubahan tingkat aktivitas Gunung Awu:

a. Pada 24 November 2015 tingkat aktivitas Gunung Awu dinaikkan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada)

(2)

b. Pada 12 Mei 2016 tingkat aktivitas Gunung Awu dinaikan dari Level II (Waspada) menjadi level III (Siaga).

c. 14 Juni 2016 tingkat aktivitas Gunung Awu diturunkan dari Level III (Siaga) ke Level II (Waspada).

d. Pada 31 Oktober 2016 tingkat aktivitas Gunung Awu diturunkan dari Level II (Waspada) ke Level I (Normal).

II. Hasil Pengamatan 1. Visual

Hasil pengamatan visual yang terjadi di Gunung Awu pada periode 1 September hingga 10 Desember 2021 adalah sebagai berikut:

1. Pengamatan visual pada periode 1 September 2021 hingga 30 September 2021 pada umumnya cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur, selatan dan barat. Suhu udara sekitar 27 - 31°C, kelembaban 60-78%. Gunungapi terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah utama tidak teramati.

2. Pengamatan visual pada periode 1 Oktober 2021 hingga 31 Oktober 2021 pada umumnya cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah timur dan selatan. Suhu udara sekitar 28 - 31°C, kelembaban 66-78%.

Gunungapi terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah utama tidak teramati.

3. Pengamatan visual dari periode 1 November 2021 hingga 30 November 2021 pada umumnya cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur dan selatan. Suhu udara sekitar 27 - 31°C. Gunungapi terlihat jelas hingga tertutup kabut, asap kawah utama tidak teramati.

4. Pengamatan visual dari periode 1 Desember 2021 hingga 10 Desember 2021pada umumnya cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah timur. Suhu udara sekitar 28 - 31°C. Gunungapi terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah utama tidak teramati

1. Instrumental

Hasil pengamatan kegempaan yang terjadi di Gunung Awu pada periode 1 Oktober hingga 11 Desember 2018, adalah sebagai berikut:

1. Kegempaan periode 1 September 2021 hingga 30 September 2021, terekam 51 kali gempa Vulkanik Dangkal, 19 kali gempa Vulkanik Dalam, 1 kali gempa Tektonik Lokal, 2 kali gempa Terasa, 204 kali gempa Tektonik Jauh.

2. Kegempaan periode 1 Oktober 2021 hingga 31 Oktober 2021, terekam 120 kali gempa Vulkanik Dangkal, 69 kali gempa Vulkanik Dalam, 4 kali gempa Tektonik Lokal, 219 kali gempa Tektonik Jauh, dan 1 kali gempa Double Event.

3. Kegempaan periode 1 November 2021 hingga 30 November 2021, terekam 138 kali gempa Vulkanik Dangkal, 66 kali gempa Vulkanik Dalam, 8 kali

(3)

gempa Tektonik Lokal, 1 kali gempa Terasa dan 235 kali gempa Tektonik Jauh.

4. Kegempaan periode 1 Desember 2021 hingga 11 Desember 2021, terekam 67 kali gempa Vulkanik Dangkal, 22 kali gempa Vulkanik Dalam, 2 kali gempa Tektonik Lokal, 1 kali gempa Terasa, 97 kali gempa Tektonik Jauh, dan 6 kali gempa Double Event.

III. Evaluasi

• Secara visual sejak September hingga saat ini Gunung Awu terlihat jelas hingga tertutup kabut, namun asap kawah utama belum teramati di atas puncak. Secara umum belum teramati perubahan signifikan pada aktivitas permukaan.

• Kegempaan vulkanik teramati mengalami peningkatan sejak Oktober. Gempa vulkanik dangkal terekam berkisar 7 – 26 kejadian perhari, sedangkan sebelumnya maksimum terekam sebanyak 5 kejadian perhari, untuk gempa vulkanik dalam juga teramati meningkat.

• Amplitudo seismik (RSAM) mengalami peningkatan secara progresif mulai November hingga laporan ini dibuat.

IV. Potensi Bahaya

Potensi bahaya G. Awu pada level II (Waspada) adalah sebagai berikut:

• Potensi bahaya utama yang mungkin terjadi dapat berupa erupsi magmatik dengan lontaran material pijar dan/atau lontaran dan aliran piroklastik maupun berupa erupsi freatik yang didominasi uap dan gas gunungapi maupun material erupsi sebelumnya. Potensi pembongkaran kubah lava dapat terjadi jika tekanan di dalam sistem magmatik mengalami peningkatan signifikan.

• Potensi bahaya lain dapat berupa emisi gas gunungapi seperti CO, CO2, H2S, N2 dan CH4. Gas-gas tersebut dapat membahayakan jiwa jika konsentrasi yang terhirup melebihi nilai ambang batas aman.

• Potensi bahaya sekunder jika erupsi telah terjadi dapat berupa aliran lahar yang berasal dari material piroklastik yang jatuh di bagian lereng dan terbawa air hujan mengikuti alur-alur sungai yang berhulu dari G. Awu.

V. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data visual dan instrumental serta mempertimbangkan potensi ancaman bahayanya maka terhitung mulai tanggal 12 Desember 2021 pukul 12.00 WITA tingkat aktivitas Gunung Awu dinaikkan dari Level I (Normal) ke Level II (Waspada).

(4)

Kepala Badan Geologi,

Eko Budi Lelono VI. Rekomendasi

Sehubungan dengan kenaikan tingkat aktivitas G. Awu menjadi Level II (Waspada) maka direkomendasikan:

• Masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 1 km dari kawah puncak Gunung Awu.

• Masyarakat di sekitar Gunung Awu diharap tetap tenang, tidak terpancing isu-isu mengenai aktivitas Gunung Awu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat harap mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat.

• Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi berkoordinasi dengan BNPB, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe dalam upaya mitigasi Gunung Awu.

• Masyarakat maupun pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Gunung Awu setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diakses melalui website https://magma.esdm.go.id atau melalui aplikasi Android MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play.

• Informasi aktivitas Gunung Awu yang lebih spesifik dapat diperoleh dengan menghubungi Pos Pengamatan Gunungapi Awu di Jl. Radar Kp. 116 Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara melalui nomor telepon 0822-9119-9485 atau Kantor Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung, Provinsi Jawa Barat melalui nomor telepon 022-7272606.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih.

Tembusan:

1. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 2. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

3. Menteri Dalam Negeri 4. Menteri Perhubungan

5. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan 6. Menteri Kesehatan

7. Panglima TNI 8. Kapolri

9. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) 10. Kepala Bandara Naha

(5)

Lampiran Surat Dinas

Nomor : T-474/GL.03/BGL/2021 Tanggal : 12 Desember 2021

1. Lokasi Gunung Awu, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara

(6)

2. Grafik Kegempaan Gunung Awu Juni Hingga 10 Desember 2021

(7)

3. Data RSAM November – 10 Desember 2021

4. Peta Rekomendasi (lingkaran hitam) yang di-overlay dengan Peta Kawasan Rawan Bencana G. Awu

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui manakah dari faktor Kualitas Produk, Lokasi, Desain Bangunan, Sarana dan Prasarana yang memberikan

Different views accepting mystic practice and devotion have been put forth. These views have considered the historical connection between Islam and mysticism, including

Demikian Pengumuman ini untuk diketahui dan dimaklumi, apabila peserta pelelangan paket pekerjaan tersebut diatas ada yang keberatan, diberikan kesempatan untuk mengajukan

' bahwa pemanfaatan Barang Milik Daerah' berupa Halaman' dan Basement Gedung Blok A dan Blok D untuk sarana parkir RSUD Tarakan yang terletak di Jalan Kyai Caringin, Kelurahan

When randomized hashing is used, the RBG (see Section 5.5 below for more information) employed to produce the bit strings used to randomize messages shall support a security

Sebagai upaya pengamalan nilai-nilai spiritual ibadah dan dalam rangka pembinaan Pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menuju pelayanan prima kepada masyarakat, dengan ini

[r]

atau S.Ars.apabila ma- hasiswa terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Indonesia aktif pada semester tersebut baik secara administrative maupun secara akademik; telah lulus