• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN KESADARAN KEARIFAN LOKAL CUCI NEGERI DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN ECOPEDAGOGY PADA SMP DI KOTA AMBON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENDIDIKAN KESADARAN KEARIFAN LOKAL CUCI NEGERI DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN ECOPEDAGOGY PADA SMP DI KOTA AMBON"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENDIDIKAN KESADARAN KEARIFAN LOKAL CUCI NEGERI DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI

PENDEKATAN ECOPEDAGOGY PADA SMP DI KOTA AMBON

DISERTASI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Doktor Pendidikan dalam Bidang Studi Ilmu Pendididkan Sosial

Oleh:

BETY DIANA SERLY HETHARION NIM. 1502766

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2019

brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

provided by Repository UPI

(2)

PENDIDIKAN KESADARAN KEARIFAN LOKAL CUCI NEGERI DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI

PENDEKATAN ECOPEDAGOGY PADA SMP DI KOTA AMBON

Oleh

Bety Diana Serly Hetharion

Dr. Universitas Pendidikan Indonesia 2019

Sebuah Disertasi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Doktor Pendidikan (Dr.) pada Program Studi Pendidikan IPS

© Bety Diana Serly Hetharion 2019 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2019

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Disertasi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis

(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Bety Diana Serly Hetharion (1502766) : Pendidikan Kesadaran Kearifan Lokal Cuci Negeri dan Implementasinya dalam Pembelajaran IPS melalui Pendekatan Ecopedagogy PADA SMP Negeri di Kota Ambon.

Fenomena kerusakan lingkungan yang menjadi isu global telah mengancam seluruh dimensi kehidupan manusia. Kearifan lokal cuci negeri dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kesadaran siswa, untuk peduli terhadap lingkungan dan membangun hidup yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan menggali nilai-nilai kearifan lokal cuci negeri dan implementasinya dalam pendidikan kesadaran pada pembelajaran IPS melalui pendekatan ecopedagogy. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi dan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian etnografi berlangsung pada negeri-negeri yang ada di kota Ambon dan empat sekolah yaitu SMP Negeri 2, SMP Negeri 3, SMP Negeri 10 dan SMP Negeri 15 Ambon. Penelitian etnografi menghasilkan nilai kearifan lokal yaitu nilai peduli lingkungan, nilai religius, nilai tanggung jawab, nilai masohi dan nilai demokrasi. Nilai-nilai kearifan lokal tersebut diimplementasikan melalui penelitian tindakan kelas (PTK) model Eliot. Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan: (1) Nilai-nilai kearifan lokal cuci negeri berhasil diintegrasikan dengan materi IPS pada kurikulum 2013 sebagai bahan untuk pendidikan kesadaran melalui pendekatan ecopedagogy, (2) Integrasi pembelajaran tersebut telah membentuk kesadaran peserta didik tentang pentingnya penerapan nilai- nilai cuci negeri dalam kehidupan sehari-hari. (3) Pendekatan ecopedagogy berhasil dikembangkan melalui pembelajaran lingkungan yang bersifat indoor dan outdoor dengan menggunakan metode inkuiri sosial, demonstrasi, role play, dan field trip.

Pendekatan ecopedagogy dapat mengembangkan pengetahuan moral, perasaan moral dan tindakan moral peserta didik pada empat sekolah penelitian. Hal ini tergambar pada peningkatan hasil belajar, sikap sosial dan tindakan moral peserta didik setelah implementasi nilai peduli lingkungan, religius, tanggung jawab, masohi dan demokrasi dalam pembelajaran IPS. Pendidikan kesadaran kearifan lokal cuci negeri dalam pembelajaran IPS melalui pendekatan ecopedagogy, dapat menjadi kunci mengembangkan karakter yang baik pada peserta didik SMP di Kota Ambon.

Kata Kunci: “Pendidikan Kesadaran, Kearifan Lokal Cuci Negeri, Pembelajaran IPS dan Pendekatan Ecopedagogy.

(6)

ABSTRACT

Bety Diana Serly Hetharion (1502766): Local Wisdom Awareness Education for Cuci Negeri and Its Implementation in Social Studies Learning through the Ecopedagogy Approach at Junior High Schools in Ambon City.

The phenomenon of environmental damage that has become a global issue, has threatened all dimensions of human life. The local wisdom of cuci negeri or village cleansing can be used to develop students' awareness to care for the environment and build a better life. This study aims to explore the values of local wisdom, cuci negeri, and its implementation in awareness education in social studies learning through the ecopedagogy approach. This study uses qualitative approach with ethnographic methods and classroom action research (CAR). Ethnographic research took place in villages in Ambon city at four schools, namely State Junior High School 2, State Junior High School 3, State Junior High School 10 and Middle School 15 Ambon. Ethnographic research produces the value of local wisdom, namely the value of caring for the environment, religious values, values of responsibility, social values and democratic values. The values of local wisdom are implemented through Eliot's model classroom action research (CAR). The results of class action research show, 1) The values of village cleansing local wisdom have been successfully integrated with IPS or social studies material in the 2013 curriculum as material for awareness education through the ecopedagogy approach, 2) The integration of learning has shaped the awareness of students about the importance of applying cuci negeri values in everyday life. 3) The ecopedagogy approach was successfully developed through indoor and outdoor environmental learning using social inquiry methods, demonstrations, role play, and field trips. The ecopedagogy approach can develop moral knowledge, moral feelings and moral actions of students in four schools used as subjects of this research. This is reflected in the increase in learning outcomes, social attitudes and moral actions of students after the implementation of environmental, religious, responsibility, social and democratic values in social studies learning. Education on awareness of local wisdom, cuci negeri, in social studies learning through the ecopedagogy approach, can be the key to developing good characters in junior high school students in Ambon City.

Keywords: Awareness Education, Local Wisdom of Cuci Negeri, Social Studies Learning and Ecopedagogy Approach.

(7)

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

UCAPAN TERIMA KASIH ... viii

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR BAGAN ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 13

1.3 Tujuan Penelitian ... 14

1.4 Manfaat Penelitian ... 14

1.4.1. Manfaat secara Teoritis ... 14

1.4.2. Manfaat secara Praktis ... 14

1.6 Struktur Organisasi Disertasi ... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pendidikan Kesadaran Dalam Kajian Filsafat ... 17

2.2 Karakter Sebagai Sasaran Pendidikan Kesadaran ... 31

2.3 Kajian Kebudayaan, Kearifan Lokal dan Cuci Negeri dalam ... 38

kajian Antropologi, sejarah, Agama dan Hubungannya dengan Keberlanjutan (Sustainable)……… ... 50

2.4 Pembelajaran IPS Berbasis Kearifan Lokal Cuci Negeri ... 63

(8)

2.5 Peranan Pendidikan Ecopedagogy dalam Pembelajaran IPS ... 78

2.6 Hasil Penelitian Terdahulu ... 92

2.7 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 96

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 98

3.2 I. Infoperson/narasumber Penelitian ... 100

3.2.2.Wawancara interperson/Narasumber ... 104

3.2.3. Membuat Catatan Etnografis ... 105

3.2.4.Mengajukan Pertanyaan Deskriptif ... 105

3.2.5.Melakukan Analisis Wawancara Etnografis ... 107

3.2.6.Membuat Analisis Domain ... 108

3.2.7.Membuat Analisis Komponen ... 108

3.2.7.Membuat Tema Budaya ... 110

3.2.7.Menulis Etnografis ... 118

3.3.Penelitian Tindakan Kelas ... 118

3.3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ... 121

3.3.2. Partisipan dan Tempat Penelitian Tindakan Kelas ... 130

3.3.3. Instrument Penelitian Tindakan Kelas ... 133

3.3.4. Evaluasi Penelitian Tindakan Kelas ... 135

3.3.5. Teknik Analisis Data Penelitian Tindakan Kelas ... 136

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.A. Hasil Penelitian Etnografi ... 138

4.A.1. Gambaraan Lokasi Penelitian ... 138

4.A.1.a. Kecamata Sirimau ... 140

4.A.1.b. Konsisi Umum Negeri Soya ... 141

4.A.1.b.1.Sejarah Negeri Soya ... 142

4.A.1.b.2 Struktur Masyarakat Adat ... 150

4.A.2. Konsep Cuci Negeri Soya ... 156

4.A.2.a. Tujuan dan Manfaat Pelaksanaan Cuci Negeri ... 159

4.A.2.b. Proses . Pelaksanaan Cuci Negeri ... 162

(9)

4.A.2.c.Faktor-faktor Penyebab cuci negeri Melemah ... 189

4.A.2.d.Faktor-faktor Pendudukung cuci negeri dilestarikan ... 191

4.A.2.f. cuci negeri dalam Fungsi Ritus ... 194

4.A.3. Sistem Nilai dalam Kearifan Lokal Cuci Negeri ... 193

4.A.3. Lokasi Penelitian Tindakan Kelas ... 224

4.A.3.a. Profil SMP Negeri 2 Ambon ... 224

4.A.3.b. Profil SMP Negeri 3 Ambon ... 226

4.A.3.c. Profil SMP Negeri 10 Ambon ... 228

4.A.3.d. Profil SMP Negeri 15 Ambon ... 229

4.A.4. Pendidikan Kesadaran Kearifan Lokal Cuci Negeri dalam Dalam Pembelajaran IPS melalui Pendekatan Ecopedagogy Di Kota Ambon. ... 231

4.A.4.a. Kondisi Guru, Peserta Didik dan Fasilitas ... 232

4.A.4.b. Focus Group Discussion (FGD) ... 236

4.A.4.c. Persiapan Implementasi Nilai KLCN ... 237

4.A.4.d. Pelaksanaan Implementasi Nilai KLCN ... 241

4.A4.d.1. Implementasi Nilai KLCN di SMPN2 Ambon ... 241

4.A4.d.2. Implementasi Nilai KLCN di SMPN3 Ambon ... 296

4.A4.d.3. Implementasi Nilai KLCN di SMPN 10Ambon ... 348

4.A4.d.4. Implementasi Nilai KLCN di SMPN 15 Ambon ... 389

4.B. Pembahasan dan Analisis ... 401

4.B.1. Pendidikan Kesadaran Kearifan Lokal Cuci Negeri yang diterapkan di Sekolah ... 429

4.B.2. Peranan Pendekatan Ecopedagogy Dalam Pendidikan Kesadaran ... 442

4.B.3. Kelebihan dan kelemahan Pendidikan Kesadaran Kearifan Lokal Cuci Negeri yang diterapkan di Sekolah. ... 452

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI DAN TEORI HASIL PENELITIAN 5.1 Kesimpulan ... 456

5.2 Implikasi ... 461

5.3 Rekomendasi ... 462

(10)

5.4 Teori Hasil Penelitian ... 463

DAFTAR PUSTAKA ... 465

GLOSARIUM ... 479

LAMPIRAN... 485

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Admodjo, M.M.SK. 1986. Pengertian Kearifan Lokal dan Relevansinya dalam Modernisasi.

Jakarta : DPJ.

Adimiharja, K (2008) Dinamika Budaya Lokal. Bandung: CV Indra Prahasta dengan Pusat Kajian LBPB

Al Muchtar. (2006). Pengembangan Berpikir dan Nilai dalam Pendidikan IPS. Bandung : Gelar Psutaka Mandiri.

Alwisol. 2017. Edisi Revisi Psikologi Kepribadian. Cetakan keempat belas. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang

Ayatrohaedi. 1986. Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius). Jakarta: Pustaka Jaya.

Bank, J.S. and Clegg, A. Jr. (1990). Teaching Strategies For The Social Studies, Inquiry, Valvuing and Decision Making. New York-Londen: Longman.

Banks, J.A (1993). Multicultural Education: Issues and Perspectives. Needham Heights, Massachusetts: Allyn and Bacon. https://www.amazon.com/Multicultural-Education- Perspectives-James-Banks/dp/0470483288. 10 Maret 2018.

Banks J.A (2007). Educating citizens in multicultural society. Second edition. New York:

Teachers College Columbia University. . https://faculty.washington.edu/jbanks/, diakses, 10 Maret 2018.

Barr, R, dkk.(1987). Defining the Social Studies. Virginia. NCSS.

Buku Data Bencana Kota Ambon Tahun 2012-2016. Badan Nasional Penanggulangan Bencana Kota Ambon.

Calhoun, C. (1995). Critical Social Theory. Cambridge, MA: Blackwell.

Capra F. (1997). The Web of Life (Jaring-jaring Kehidupan, Visi Baru Tentang Epistimologi dan Kehidupana, terj). Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Capra F. (2002). Titik Balik Peradaban. Sains Masyarakat dan kebangkitan Kebudayaan. Jakarta : Bentang Budaya

Capra F. (2005). Ecological Literacy: Educating our Children for a sustainable word. Edited by Michael K. Stone & Zenobia Barlow. San Fransisco. Sierra Club Books.

(12)

Capra F. (2007). Sustainable Living, Ecological Literacy and the breath of life. Canadian Journal environmental education. Pp, 10-18.

Chang, W. (2001). Moral lingkungan Hidup. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Creswell, J. W. (1994). Qualitative Inquiry And Research Design: Choosing Among The Five Traditions. London: Sage Publications

Creswell, John W. (1998). Educational Reseaarch. Person Education Inc. New Jersey: Upper Saddlie River.

Creswell, J. W., and Miller, D. L. (2000).Determining Validity in Qualitative Inquiry", Theory Into Practice.

Creswell, J. W. (2003). Qualitative, Quantitative, And Mixed Methods Approaches. Second edition. London: Sage Publications

Creswell, J. W. (2008). Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qulitative Research. New Jersey: Prentice Hall.

Creswell, J. W. (2010). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. (terj.) Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dahlan M.D (1990). Model-model Mengajar. Bandung CV. Diponegoro

Darmadi, H, dkk. 2018. Pengantar Pendidikan Suatu konsep Dasar, Teori, Strategi dan implemnetasi. Bandung : Alfabeta.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan. Laporan Utama Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kota Ambon Tahun 2016.

Djamarah, Syaeful Bahri dan Zaim, Aswan. (1997). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Dreeben, Robert. (1968). On What is Learned in School. Reading Mass Addison Wesley.

Eggen Paul dan Kauchak Don, (2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Mengajar Konten dan Keteraampilan Berpikir Edisi keenam. Penerjemah Satrio Wahono. Jakarta : Indeks.

Elliott, John, (1991). Ection Research for Education Change. Philadelphia, PA: Open University Press. Pp. 69-74.

Freud, S (1966). On the history of the psychoanalytic movement. New York: Norton.

Freire, P. (1971), Pedagogy of the Oppressed , New York: Seabury.

(13)

---, (1998), Pedagogy of Freedom: Ethics, Democracy and Civic Courage, Lanham MD: Rowman and Littlefield Publishers Inc.

---, (1999), Menggugat Pendidikan, Fundamentalisme Konservatif Liberal Anarkis , disunting dan dialihbahasakan oleh Omi Intan Noani, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

---, (2005), Education for Critical Consciousness, London –New York:

Continuum.

Geertz Clifford, (1992). Tafsiran Kebudayaan dan agama, terj Fransisco Budi Hardiman.

Jogyakarta. Kanisius.

Goleman, D. (2010). Kecerdasan Ekologis: Mengungkap Rahasia di Balik Produk-Produk yang Kita Beli. Jakarta : Gramedia

Habermas, J. (1971), Knowledge and Human Interests, Boston: Beacon Press.

Hakam. K.A. (2007). Perkembangan Moral dalam Bunga Rampai Pendidikan Nilai. Bandung, UPI bandung

Henderson, Stella van Pettern. (1959). Introduction to Philosophy of Education. Chicago : The University of Chicago.

Hermawan, I. (2008). Kearifan Lokal Sunda Dalam Pendidikan (Kajian terhadap aktualisasi Nilai-nilai Tradisi Sunda Dalam Pendidikan IPS di sekolah Pasundan dan Yayasan Atikan Sunda. Disertasi Pada Program Studi IPS Program Pasca Sarjana UPI Bandung.

Hilmanto, (2010). Etnoekologi. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Hopkins, David. (1993). A. teacher’s Guide to Classroom Research. Philadelphia, PA: Open University Press. Pp. 47-56.

Hunt, M.P & Metcalf, L.E. (1955). Teaching Huhg School Social Studies, Problem in Reflective Thingking and Social Understanding. New York: Harper & Brothers Publisher.

Jarolimek,J. (1986). Social Studies in Elementary Education. Macmillan. Publishing Company and Calier Macmillan. Publishers: New York-London.

Johnson, E (2007). Contectual teaching & Learning. What it is and why it’s here to stay.

Thousand Oaks, California: Crowin Press, Ins

Johnson, D.P. (1994). Teori Sosiologi klasik dan Modern. Jakarta : Gramedia Pustaka.

(14)

Kant, I. (1990). Critique of Pure Reason, Translated by JMD. Meiklejohn. New York:

Prometheus Books.

Kahn, R. (2010). Etika Lingkungan Hidup. Jakarta : Penerbit Buku Kompas..

Keraf, A. S. (2002). Etika Lingkungan. Jakarta : Penerbit Buku Kompas.

……… (2010). Etika Lingkungan. Jakarta : Penerbit Buku Kompas.

Kluckhohn,C, & Murray,H.A. (1953). Personality formation: The determinants. Dalam C.

Kluckhohn, H.A. Murray, & D.M. Schneider (Ed.), Personality in nature, society, and culture (edisi ke-2, hlm. 53-67). New York: Knopf.

Kluckhohn,C, & Strodbeck (1961). Variation in value Orientation. Evanston: IL: Row, Peterson.

Kincheloe, L. Joe. (2011). Key Works in Critical Pedagogy. The Netherlands: Sense Publihers, Kochhar. S.K. (2008) Pembelajaran Sejarah. History of History. Terjemahan. Jakarta: PT.

Gramedia

Koentjaraningrat, (1990). Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarata: PT Gramedia _____ . (1999) Manusia dan Kebudayaan di Indonesia/. Jakarta: Djambatan.

Kuhn, T.S. (1996). The Structure of Scientific revolutions (edisi ketiga). Chicago : University of Chicago Press.

Lickona,T. (2012). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. Jakarta : Bumi Aksara.

Maftuh, Bunyamin.dkk. (2007). Model Pembelajaran Nilai. Bandung : CV. Maulana.

…….………….(2009), Bunga Rampai Pendidikan Umum dan Pendidikan Nilai Bandung: CV.

Yassindo Multi Aspek

Maryani, E.(2011). Pengembangan Program Pembelajaran IPS untuk Peningkatan Keterampilan Sosial. Bandung: Alfabeta

Maryani, E. (2011). Dimensi geografi dalam kepariwisataan dan Relevansinya dengan Dunia Pendidikan. Pidato Pengukuhan guru besar. Bandung: Tidak diterbitkan.

Martorella, P.H., Beal, C.M., & Bolick (2005). Teaching Social Studies in Middle and Secondary Schools. Colombus, Ohio, New Jersey: Merrill Prentice Hall.

Moertopo, A. (1978). Strategi Pembangunan Indonesia. Jakarta: CSIS.

(15)

N. Daldjoeni. (1982). Pengantar Geografi untuk Mahasiswa dan Guru Sekolah. Bandung:

Penerbit Alumni.

Nurjaya, (2006). Kearifan Lokal Masyarakat lampung. Lampung : Unla.

Olson, Matthew. H. dan B.R. Hergenhahn, (2011). Pengantar Teori-teori Kepribadian. Edisi kedelapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Diterjemahkan dari An Introduction to Theories of Personality. Person Education Inc, I loke st. Upper Suddle River, 2011.

Patikayhattu,J. (2007). Sejarah Asal usul dan Terbentuknya Negeri-negeri di Pulau Ambon.

Ambon: Lembaga Kebudayaan Daearah Maluku.

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Bab IV pasal 19.

Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.

Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah pada mata pelajaran IPS.

Peursen, V. (1976). Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Poerwadarminta, W.J.S. (1985). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta :

Pusat Kurikulum. (2006). Model Pengembangan Silabus Mata Pelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPS Terpadu. Jakarta : Puskur.

………..(2010). Pengembangan dan Pendidikan Budaya Karakter Bangsa. Jakarta : badan penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum Kemendiknas.

Salahudin, A, (2015). Filsafat Pendidikan. Bandung. Penerbit. CV Pustaka Setia.

Soedijarto, (2008). Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita. Jakarta. Penerbit : Kompas.

Soerjanto Poespowardojo. (1993). Strategi Kebudayaan Suatu Pendekatan Filosofis. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Sudjana, H.D,(1991). Pendidikan Luar Sekolah – Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah dan Teori Pendukung Asas. Bandung: Penerbit Nusantara Press

Suhartono Suparlan. (2009). Filsafat Pendidikan. Jogjayakarta. Penerbit. Ar-Ruzz Media

Sumaatmadja, N (1984). Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung : Alumni.

Supardan, D. (2015). Manusia Kekerasan Multikultural dan Transformasi Pendidikan..

Bandung.Penerbit : Risqi Press.

(16)

Supardan, D. (2015). Teori-teori belajar dan pembelajaran dari zaman klasik sampai Behaviorisme. Bandung. Penerbit : Yayasan Rahardja.

Suparno, P. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Supriatna, N. (2007) Konstruksi Pembelajaran Sejarah Kritis. Bandung : Historia Utama Press

……….. (2012) Ecopedagogy dan green Curriculum dalam Pembelajaran Sejarah dalam Pendidikan Sejarah untuk manusia dan Kemanusiaan. Editor: Hansiswany Kamarga dan Yani Kusmarini. Jakarta : Bee Media.

………..(2016) Ecopedagogy. Membangun Kecerdasan Ekologis dalam Pembelajaran IPS.

Bandung : Remaja Rosdakarya.

………. (2016) Membangun Kesinambungan Diversity Hayati Indonesia Melalui Pembelajaran Sejarah Berbasis Ekopedagogi. Pidato Pengukuhan Guru Besar. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Suyadi, (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja: Rosdakarya.

Tilaar, H.A.R. (2002). Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta : Rineka Cipta.

Tilaar, H.A.R. (2004). Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta : Rineka Cipta.

………... (2007). Mengindonesia, Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia. Tinjauan dari Perspektif Ilmu Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Tiwery, Dodie dkk, (2015). Upacara Adat “ Cuci Negeri Hukurila”, Ambon: Balai Pelestarian Nilai Budaya Ambon

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 2. Tentang Sistem Pendidikan nasional.

Undang-undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009. Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Voke, H. (2007), Pedagogy of the Oppressed, Civic Engagement and Education , Washington DC: Georgetown University.

Salam, Burhanuddin, (2002), Pengantar Pedagogik (Dasar-Dasar Ilmu Mendidik), Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Wahab, Aziz, Abdul, (2012), Pengelolaan Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal, Makassar:

Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.

(17)

Wahid Hasanuddin, (2003). Arti Lapar bagi Anak Sekolah, Dalam : Safiul Arif, Pemikiran Pemikiran Revolusioner. Malang : Pustaka Pelajar.

Wiraatmadja, R. (2002). Pendidikan Sejarah di Indonesia. Perspektif lokal, Nasional dan Global. Bandung : Historial Utama Press.

Wiraatmadja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Wiriaatmadja, R. (2012). Diri dalam wacana Timur an Barat Untuk Meraih Kemanusiaan dalam Pendidikan Sejarah Untuk Manusia dan kemanusiaan. Editor: Hansiswany Kamarga dan Yani Kusmarini. Jakarta Bee Media.

Yamin, Martinis. (2012). Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik. Jakarta: Referensi Yamin, Moh. (2009). Menggugat Pendidikan Indonesia: Belajar dari Paulo Freire dan

Kihajar Dewantara. Yogjakarta : Ar-ruz Media.

Yusuf, S. (2017) Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : Remaja Rosdakarya.

.

Yunus, Firdaus, M. (2004). Pendidikan Berbasis Realitas Sosial. Yogjakarta: Lolung Pustaka Samani, M dan Hariyanto, (2016). Konsep dan model Pendidikan karakter. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Smith, W. A. (2008). Conscientizacao : Tujuan Pendidikan Paulo Freire,Terj: Agung Prihantoro. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Sunal C.S. and Haas ME, (1993). Social studies and the Elementary/Midle School Student, Sea Harbor Drive. Orlando: Holt Rinehart and Winston Inc.

Komalasari, K dan Saripudin, D (2017). Pendidikan karakter konsep dan aplikasi living values education. Bandung : PT. Refika Aditama.

Kaplan, D R. dan Manners. (2012). Teori Budaya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Zevin, Jack (2007). Social Studies for The Twenty-First Century; Methods and Materials for Teaching in Middle and Secondary Schools. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.

Zubaedi. (2011). Disain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembanga Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenanda Media Group.

Zuchdi, dkk. (2009). Pendidikan Karakter. Yogyakarta. UNY. Press Jurnal

(18)

Affandi, D &Wulandari, P (2012) An Exploration Local Wisdom Priority in Public Of Local Government Case Study in East Java: Journal. Eco. Res., vol.3(5) 61-76

Antrariksa. (2009). Kearifan lokal dalam arsitektur Pekotaan dan Lingkungan Binaan. Seminar Nasional ‘Kearifan Lokal (local wisdom) dalam Perencanaan dan Perancanangan Lingkungan Binaan “ PPI Rektoral Universitas Merdeka Malang. 7 Agustus 2009.

Beachboard, Marthine Robinson and John C. Beachboard (2010). Chritical-Thinking Pedagogy and Student Perceptions of University Contributions to their Academic Development Informing Science. The International Journal of an Emerging Transdisipline Vol.13, Idaho State University, Pocatello, ID, USA

Berkes, F (1993) Traditional Ecological Knowledge in Perspektif. in Book. Traditional Ecological Knowledge: Concept and Cases. Edited by Julian T. K Inglis. Ottawa:

Canadian Museum of Nature

Bruyere B, Wesson, M.Teel, T (2011). Incorporating Environmental Education into an Urban After-School Program in New York City. International Kournal of Environmental &

Science Education Volume 7, No 2, April 2012, pp 327-341.

Curran, M.A. (2009) Wrapping Our Brains Around sustainability. Jurnal Sustainability, I. 5-13 Curry, K. (2010). Beyond MIVCA: How social studies student teachers negotiated the National

Council for the Social Student’ (NCSS) curriculum guidelines for powerful teaching and learning, Journal Social Studies Research and Practice,4 (1), hlm 24-44

Curtisa, DJ. Howdena, M. Curtisa, F. McColma, I, Scrinea, J, Blomfielda, T, Reevea, I & Ryana, T. (2013). Drama and Environment : Joinging Forces to Engage Children and Young People in Environmental Education. Australian Journal of Environmental Education Vol 29 Issue 02 December 2013, pp 182-201.

Freuri, R.M, dan Grogorov, S.K. (2012). Opedogogy education for the New eco-Social Incultural Perspective. Journal : Visao Global, Joacoba, 15 (1-2). Hal. 433-454.

John W. Creswell, educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research (New Jersey: Pearson-Merrill Prentice Hall, 2008), h. 46

Dewi, R. (2009). Studi kasus Pengetahuan, Dan kepedulian Terhadap Lingkungan Hidup.

Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya Jakarta. Junal Damianus Vol 7, No.2, Mei 2009, hal 112-124.

Effendi, N., (2014), Kearifan Lokal Menuju Penguatan Karakter Sosial: Suatu Tantangan dari Kemajemukan Budaya di Sumatra Barat, Jurnal Antropologi Isu-Isu Sosial Budaya, 16(2), hlm. 107-115.

(19)

Fien, J. Ai, Yencken, D. Sykes, H and Treagust, D.. (2002). Youth Environmental Attitudes in Australia and Brunei: Implications for Education. The Environmentalist, 22, 205-216, 2002. Pp 205-216.

Ghufron, Anik. (2012), “Integrasi Nilai-nilai Karakter Bangsa pada Kegiatan Pembelajaran, Yogyakarta, Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun II. Nomor 2, Juni 2012, Universitas Negeri Yogjakarta. (Online). Tersedia di alamat situs:

http;//litbang.kemdikbud.go.id/Data/junaldikbud/jurnal%20 dikbud

%20tahun%202012.pdf), [Diakses, 23 Mei 2019].

Haydon, (1999). The moral agenda of citizenship education, Journal The school Field, 10 (3/4), hlm. 47-54.

Heriyanto, O.I.B (2017). The Meaning Of Offering Local Wisdom In Ritual Panjang Jimat.

International Journal Of Scientific & Technology Research Volume 6, Issue 06, pp 239- 244

Hill, A. (2013). The place of Experience and the Experience of Place: Intersections Between Sustainability Education and Outdoor Learning. Australian Journal of Environmental Educations Volume 29 Issue 01 July 2013, pp 18-32. Literacy Variables in Taiwan Cllege Students. The Journal of Environmental

Irfaan, Santoso (2009). Jurgen Habermas: Problem Dialetika Ilmu Sosial, Komunikasi, Komunikasi, Vol.3 No.1 Januari-Juni, hal.01-113. DOI.10.

24090/Komunikasi.V311.117.

Iskandar, Johan. (2011). Upaya Pelestarian Talar Sunda. Bandung : Yayasan Rancage (Konferensi Internasional Budaya Sunda II Revitalisasi Budaya Sunda : Peluang dan Tantangan Dalam Dunia Global)

Kiftiah, M. Paulo Freire dan Pemikirannya, dalam http://mariatulkiftiah.

blogspot.com/2011/06paulo-freire-dan-pemikirannya.html diakses pada 24 Mei 2019.

Komalasari dan Saripudin, (2015). Living value Education in School habituation program and its effect on student character development, Jurnal The New Education Review 39 (1), hlm 51-61.

Kongprasertamorn, K (2007) Local Wisdom Environmental Protection and Community Development: The Clam Farmers in Tambon Bangkhunsai Phetcamburi Province Thailand. MANUSYA: Journal of Humanities 10.1 PP.1-10

Kurniawati, A. Wahyuni, S, Putra, P,D,A (2017). Utulizing of Comic and Jember’s Local Wisdom as Integreted Science Learning Materials. International Journal Of Social Science and Humanity, Vol. 7,no.1, pp 47-50.

(20)

Kusrahmadi,S. (2007), Pentingnya pendidikan moral bagi anak sekolah dasar, Jurnal Dinamika Pendidikan I (XIV), hlm. 118-126

Maaruf, et.,al. (2013), The tolerant classroom: Challenges in fortering multi-ethnic tolerance in visual arts education. Jurnal Elseiver, Procedia Social and Behavioral Sciences, 90 hlm.795-802.

Maryani, E & Yani, A (2014) Local Wisdom Of Kampung Naga In Mitigating Disaster And Its Potencies For Tourism Education. Journal Man In India 96 (12) pp 65-80

Megawangi, Ratna, “Pengembangan Program Pendidikan Karakter Di sekolah : Pengalaman Sekolah Karakter” dalam google. co.id/#q= Ratna + Megawangi + tentang + Sembilan+pilar+ Pendidikan+ karakter&hl= id&biw= 584&prmd=ivnso&ei=

jjcxTbD4F8HWrQfwnezaCA&start =0&sa=N&fp=cbbda01b5db5fedo

Mubah, S.A. (2011), Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal dalam Menghadapi Arus Globalisasi, Jurnal Dep. Hubungan Internasional FISIP, Universitas Airlangga, 24(4), 301-308.

Muhaimin. (2015). Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Lokal Dalam Mengembangkan Kompetensi Ekologis pada Pembelajaran IPS. Jurnal Sosio Didaktik.

Vol.2.(1).

Na Talang, E ( 2001) Local Wisdom in the Process and Adaptation of Thai People. 2nd ed.

Bangkok: Amarin

Odora, H. C. A. (2001). Indigenous Knowledge Systems And Academic Institutions In South Africa. Journal Perspectives in education, 19 Vol1. pp 73-85

O’Mahony,C, (2009), Understanding core democratic value and citizenship in the fifth grade, Journal Social Studies Research and practice, 4(3), hl. 1-11

Padmanugraha, A.S (2010). Common Sense Outlook on Local Wisdom and Identity. A Contemporary Javanese Native's Experience. Presented in International Conference on Local Wisdom for Character Building" on May 29, 2010 at Auditorium Building, YSU Padur, N.N., Goni, S.Y.V.I dan Pongoh H.W (2017) Cultural Local Islamicity Farkawawin Biak

In Village Syabes District Of Yendidori Regency Of Biak Numfor. E journal Acta Diurna.Vol. VI No.2 PP 1-13

Phongphit, S., & Vichit N (2002) Master Community Plan: People Research and Development, Bangkok. Charoenwit.

Pornpimon, C., Wallapha A., Prayuth, C. (2013) Strategy challenges The Local Wisdom applications sustainability in schools. International Conference on Education &

(21)

Education Psychology 2013 Procedia-Social and behavioral Sciences 112 ( 2014) 626- 634. Elsevier.

Raharjo. “Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Menciptakan Akhlak Mulia, dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, (Jakarta: Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional Vol. 16. No.3. Mei 2010).

Ruyadi,Y. (2010), Model Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Budaya Lokal (Penilitian Terhadap Masyarakat Adat Kampong Benda Kerep Cirebon Provinsi Jawa Barat untuk Mengembangkan Pendidikan Karakter di Sekolah), Proceeding of The 4th International Conference on Teacher Education: Join Conference UPI & UPSI Bandung, Indonesia, 8 – 10 November 2010. Hlm. 576-594

Roikhwanphu, M. (2012). Knowledge and Local Wisdom: Community Treasure, International Journal of Humanities and Social Science. Vol. 2 No. 13; hlm 176. Centre for Promoting Ideas, USA www.ijhssnet.com

Said, M. 2007. Kearifan lokal dalam Sastra Bugis Klasik. Proceeding PEAT, Vol. 2, 21- 22 Agustus 2007, hlm. 14 – 22.

Sanuri. (2009). “Pendidikan Nilai Pada Anak Dalam Perkembangan Teknologi Global”, Makalah Seminar Nasional, Bandung, UPI, Tidak di terbitkan. (Online) Tersedia di

alamat situs: (Http://File.Upi.Edu/Direktori/Fpbs/

Jur._Pend._Bahasa_Arab/195604201983011-Sofyan_Sauri/Seminar

_2009/Pidato_Guru_Besar_Revisi_Lengkap_Ok_Akhir2b.Pdf). [Diakses 22 Juni 2018].

Sartini. (2004). Menggali Kearifan Lokal Nusantara: Sebuah Kajian Filsafati.” Jurnal Filsafat, Agustus 2004, Jilid 37, Nomor 2. Yogyakarta : UGM.

Sartini, N. W. (2009). “Menggali Nilai Kearifan Lokal Budaya Jawa Lewat Ungkapan (Bebasan, Seloka, dan Paribasan)”. Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra. Volume V No. 1 April Tahun 2009.h.28-37

Setiyadi, D.B.P (2013). Discourse Analysis of Serat Kalatidha : Javanese Cognition Sistem and Local Wisdom. Asian Journal of Social Stuciences and Humanity, 2 (4). PP, 292-300.

Simmons, (2010). Hmong adolescent conception of citizenship, Journal Social Studies Research and Practise, 5 (2), hlm.46

Singsomboon, T (2014). Tourism Promotion and The Use of Local Wisdom Through Creative Tourism Process. International Journal of Business Tourism and Applied Sciences.

Vol.2 No.2. ISSN2286-9700, PP. 32-37

Suastra, I W. (2010). “Model Pembelajaran Sains Berbasis Budaya Lokal untuk Mengembangkan Komopetensi Dasar Sains dan Nilai Kearifan Lokal di SMP”. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran. Jilid 43, Nomor 2, April 2010, hlm. 8-16.

(22)

Suwetha, I.G.N (2015). Tri Hita Kirana Concept ( Local Wisdom As an Alternative Environment Based Development Towards "Green Goverment"). The International Journal of Social Science. Vol.33. No.1. ISSN 2305-4557.

Ter, U. et.al. (2014). Cultural heritage conservation in traditional environments: Case of Mustafapasa (Sinasos) Turkey, Journal Elsevier, Procedia Social and behavioural Sciences, 140 hlm. 138-144.

Wagira, (2013), Pengembangan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Hamemayu Hanuying Bawana, Identifakasi Nilai-Nilai Karakter Bangsa, Jurnal Pendidikan Karakter, 2(3), hlm. 329-339.

Wahyuningsih, (2014), Kearifan Budaya Lokal Madura Sebagai Media Persuasive, Jurnal Sosio Didaktika, 1(2), hal. 171-180.

Wati, R. (2012). Kontribusi Lingkungan Sosial Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Terhadap Sikap Nasionalsime Peserta Didik. Jurnal Pendidikan ilmu Sosial, 21 (39), hal. 46-47) Zuchdi, dkk. (2010). “Pengembangan Model Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam

Pembelajaran Bidang Studi di Sekolah Dasar”. Jurnal Cakrawala Pendidikan, Mei 2010, Th. XXIX, Edisi Khusus Dies Natalis UNY.

Dokumen

NCSS. (1983). Curriculum Standards for Social Studies. Washington : National Commision on Social Studies.

NCSS. (1980). Charting A Course : Social Studies for the 21st Century. . Washington : National Commision on Social Studies.

NCSS. (1994). Curriculum Standards for Social Studies : Expectataion of Excellene.

Washington : National Commision on Social Studies.

Undang-undang No.20. Tahun 2003 Pasal 2 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Peraturana Pemerintah Pendidikan Nasional No. 41. Tahun 2007 Tentang Standar Proses

Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Pada Mata Pelajaran IPS

Pusat Kurikulum (2006). Model Pengembangan Silabus Mata Pelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPS Terpadu. Jakarta : Puskur.

Pusat Kurikulum (2010). Pengembangan dan Pendidikan Budaya Karakter Bangsa. Jakarta : badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum Kemendiknas.

(23)

Tesis

Likumahwa, S.P.(2012). Analisa Sosio Budaya terhadaap Upacaraa Adat Cuci Negeri di Soya Dalam Upaya Berteologi Secara Kontekstual. Tesis. Program Pascasarjana Agama dan masyarakat Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Lolapua, A, (2012). Kontekstualisasi Teologi Dalam Interprenetrasi Agama Suku dan Agama Kristen pada Pelaksanaan Upacara Adat Cuci Negeri di Hukurila. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Kristen Maluku Ambon.

Disertasi

Muhaimin, (2014). Pengembangan Model Problem Based Learning Dalam Ecopedagogy Untuk Peningkatan Kompetensi Ekologis Mata Pelajaran IPS (Studi Pengembangan Model Pembelajaran Pada Siswa SMP Negeri di Kabupaten Bangkala Jawa Timur). Disertasi UPI Bandung

Hermawan, I. (2008). Kearifan Lokal Sunda Dalam pendidikan (Kajian Terhadap Aktualisasi Nilai-nilai Tradisi Sunda Dalam Pendidikan IPS di sekolah Pasundan dan Yayasan Atikan Sunda). Disertasi UPI Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah pemakaian kedua, rambut uban responden berkurang, dan pertumbuhan rambut baru disertai dengan rambut warna hitam yang sebelumnya disertai warna putih (uban),

Tahapan-tahapan dalam pemilihan umum disiarkan di RRI ,mulai dari pendataan calon pemilih, jumlah partai, tata cara memilih partai maupun anggota dewan juga di siarkan oleh

Adapun sampel dalam penelitian ini peneliti mengambil dua kelas, yaitu kelas X IIS 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X Bahasa sebagai kelas kontrol.. Adapun

Fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok

Penduduk putus sekolah/lulus tidak lanjut, usia 16-40 tahun, dan menganggur Tujuan Program PKW Lembaga Penyelenggara Program PKW Sasaran Program PKW Hasil yang Diharapkan Kerja

Penelitian ini menggabungkan penelitian – penelitian sebelumnya yang meneliti pengaruh mekanisme Corporate Governace terhadap manajemen laba, yang dilakukan oleh

kemakmuran masyarakat serta kelestarian fungsi lingkungan hidup dengan baik, harus dijalin hubungan sinergis antara Pemerintah Kabupaten Mamuju Utara dengan para pelaku

Awalnya, Workshop akan dibuat untuk mengenalkan dasar-dasar pembuatan videografi pada adik-adik tersebut, lalu sebagai bentuk praktik, mereka juga akan