• Tidak ada hasil yang ditemukan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

         

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work

non-commercially, as long as you credit the origin creator

and license it on your new creations under the identical

terms.

(2)

BAB III

PELAKSANAAN KERJA MAGANG

Kedudukan dan Koordinasi

Visious Studio dipimpin oleh Rege Indrastudianto dan Sagoro Dharmawan. Rege Indrastudianto sebagai founder dan creative director membawahi langsung divisi finance dan desain. Sedangkan Sagoro Dharmawan merupakan co-founder dan managing director. Creative director dan managing director keduanya bertugas untuk berkomunikasi dengan klien, melakukan persetujuan dan pembahasan mengenai proyek. Proyek yang telah disetujui kemudian disusun oleh creative director sendiri kemudian dibagikan langsung pada divisi desain. Divisi desain yang terdiri dari graphic designer dan freelance graphic designer menerima brief langsung dari creative director atau langsung ikut meeting dengan klien.

1. Kedudukan

Selama proses kerja magang, penulis ditempatkan sebagai junior graphic designer intern. Kedudukan penulis berada langsung di bawah graphic designer dan freelance graphic designer. Penulis menerima brief dari graphic designer, freelance graphic designer, ataupun langsung dari creative director. Brief dari creative director biasanya hanya berupa proyek kecil yang dapat diselesaikan sendiri, seperti konten media sosial. Sedangkan brief dari graphic designer atau freelance graphic designer merupakan pekerjaan kolektif untuk proyek besar yang ditangani oleh graphic designer atau freelance graphic designer yang bersangkutan, seperti brand identity.

(3)

2. Koordinasi

Proyek yang dipercayakan kepada penulis biasanya bukan sepenuhnya dikerjakan oleh penulis sendirian, melainkan penulis membantu pengerjaan proyek graphic designer dan freelance graphic designer. Graphic designer dan freelance menerima brief berdasarkan meeting yang dilakukan oleh creative director. Terkadang meeting juga dilakukan oleh graphic designer dan freelance graphic designer apabila creative director atau managing director berhalangan untuk hadir. Proyek kemudian dikerjakan berdasarkan brief yang dibantu oleh junior graphic designer intern. Oleh karena itu, penulis menerima komando, bimbingan, dan pengawasan langsung dari graphic designer atau freelance graphic designer yang bersangkutan. Setiap harinya penulis melakukan asistensi secara bertahap, sehingga proyek tetap berada di bawah arahan brief dari creative director. Setiap harinya designer yang bersangkutan memberikan update pada creative director yang kemudian akan diberikan pada klien. Apabila proyek sudah selesai dikerjakan, maka creative director akan mempresentasikannya pada klien. Pada tahap ini graphic designer, freelance graphic designer dan penulis menunggu adanya feedback untuk kemudian melakukan revisi atau membuat final artwork.

(4)

Gambar 3.1. Bagan Alur Koordinasi Visious Studio

(5)

Tugas yang Dilakukan

Tabel berikut berisi tugas – tugas atau proyek yang dikerjakan oleh penulis selama kurang lebih empat belas minggu masa kerja magang.

No. Minggu Proyek Keterangan

1 1 Visious Product Perancangan desain poster untuk Visious Product. Produk ini merupakan produk official Visious Studio. Desain poster in nantinya diaplikasikan ke berbagai jenis turunan seprti apparel.

Zefer Perancangan desain banner untuk website Zefer yang akan datang.

2 2 Visious Product Melanjutkan rancangan desain poster untuk Visious Product.

Toyota Astra Finance

Perancangan desain flyer Paket Cash Bertahap DFS untuk jenis Daihatsu.

3 3 Toyota Astra

Finance

Perancangan desain flyer Paket Super Ringan untuk jenis Toyota.

Perancangan desain kartu Natal.

4 4 Beergembira Membantu pembuatan story board untuk video infografis perbedaan minol dan miras oleh Beergembira.

(6)

Tokio Marine Membantu pembuatan ilustrasi untuk Tokio Marine.

Sebumi Perancangan poster “Tiger Day” untuk konten media social.

5 5 Sebumi Perancangan layout untuk presentasi company profile Sebumi dan layout presentasi trip Sebumi.

6 6 - 9 Wildlife Conservation Society

Perancangan desain infografis untuk topik ekspor hewan ilegal dan ekspor ular sanca legal.

Infografis ini disusun oleh tim Wildlife Conservation Society (WCS). Perancangan desain infografis termasuk di dalamnya ilustrasi, ikon dan diagram. Infografis ini kemudian diaplikasikan ke dalam bentuk website dan print, booklet untuk legal dan poster untuk ilegal.

Pengerjaan masing – masing infografis  2 minggu.

7 10 Wildlife

Conservation Society

Revisi konten dan layout untuk infografis legal dan ilegal serta versi Bahasa Inggris untuk infografis legal.

Zefer Perancangan desain stiker untuk packaging kopi Zefer. Kopi Zefer merupakan kopi impor dari

(7)

beberapa negara, masing – masing stiker mewakili satu negara pengekspor.

Zefer Perancangan desain kartu Natal untuk Zefer.

8 11 Zefer Perancangan Landing Page untuk website Zefer.

Landing Page ini berisi promosi matcha yang diimpor oleh Zefer.

Aqua Membantu perancangan alternative grafis untuk banner promosi Aqua Danone Nations Cup.

Toyota Astra Finance

Revisi desain kartu Natal.

Wildlife Conservation Society

Melanjutkan revisi konten dan layout infografis.

9 12 Toyota Astra

Finance

Melanjutkan revisi desain kartu Natal.

Wildlife Conservation Society

Melanjutkan revisi konten dan layout infografis.

Pengaplikasian infografis ilegal secara print dalam bentuk brosur yang dapat dijadikan poster.

10 13 Sebumi Membantu revisi katalog trip Sebumi.

(8)

Toyota Astra Finance

Pembuatan animasi sederhana dalam bentuk GIF untuk kartu Natal.

Wildlife Conservation Society

Revisi layout untuk infografis ilegal print.

11 14 Presentasi Mempresentasikan hasil kerja magang.

Uraian Pelaksanaan Kerja Magang

Proyek yang dikerjakan oleh penulis selama masa kerja magang cukup beragam dan juga banyak menggunakan ilmu yang penulis pelajari selama di perkuliahan.

Beberapa proyek yang penulis kerjakan antara lain konten media sosial, infografis, desain presentasi, desain promosi, desain website dan yang paling dominan adalah ilustrasi. Semua proyek yang penulis kerjakan selalu menerapkan penggunaan ilustrasi, seperti ilustrasi pada kartu ucapan, aset untuk infografis dan ikon untuk website ataupun annual report. Proyek tersebut berasal dari beberapa perusahaan besar, seperti Danone AQUA, Toyota Astra Finance, serta lembaga seperti Wildlife Conservation Society dan Kemenkeu.

3.3.1. Proses Pelaksanaan

Proyek yang dikerjakan oleh penulis diawali oleh brainstorming yang dilakukan bersama dengan graphic designer atau freelance graphic designer. Brainstorming ini kemudian disepakati oleh creative director yang mengikuti arahan brief hasil

Tabel 3.1 Detail Pekerjaan yang Dilakukan Selama Kerja Magang

(9)

meeting. Selanjutnya penulis mengumpulkan referensi, membuat moodboard dan melakukan exercise yang semuanya akan diasistensi terlebih dahulu oleh graphic designer atau freelance graphic designer. Setelah melalui tahap asistensi, tahap pengerjaan proyek baru dimulai.

3.3.1.1. Infografis Legal Trade untuk Wildlife Conservation Society Wildlife Conservation Society atau yang disingkat WCS adalah organisasi konservasi internasional yang berbasis di New York, Amerika Serikat (2017). WCS telah bekerja di 60 negara di seluruh dunia, termasuk di Indonesia yang didirikan pada tahun 1965 dan ditetapkan oleh pemerintah pada tahun 1991. WCS yang merupakan lembaga non-profit ini berlokasi di Bogor, Jawa Barat. Program WCS di Indonesia merupakan kerjasama dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Secara garis besar, WCS adalah sebuah lembaga yang melindungi satwa liar dengan konservasi alam di wilayah Indonesia seperti Sumatra, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku. Pada saat ini WCS fokus pada pelestarian satwa dan perlawanan terhadap kejahatan satwa liar (2017).

Infografis yang disusun oleh WCS ini ingin memberikan pengetahuan pada masyarakat umum tentang perdagangan ular sanca secara legal. Dengan adanya infografis ini, diharapkan masyarakat dapat mengerti lebih lanjut tentang ekspor ular sanca dari Indonesia ke beberapa negara. Walaupun ekspor ular sanca adalah hal yang legal dilakukan, masyarakat Indonesia tetap diperlukan untuk tahu akan batas legal dan

(10)

kerugian dari ekspor ular sanca yang berlebih. Dampak utama yang diinginkan adalah meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap masalah ekspor ular sanca.

Proyek ini dimulai dengan brief yang diberikan oleh creative director pada salah satu graphic designer, Vinny Asrita. Vinny kemudian melakukan brainstorming, pengumpulan referensi dan pembuatan moodboard yang dibantu dengan penulis. Setelah itu, hasil brainstorming dan moodboard dikonsultasikan terlebih dahulu dengan creative director.

Infografis legal ini berisi informasi tentang ular sanca, maka dari itu banyak menggunakan karakteristik dari ular sanca itu sendiri. Penggunaan gaya ilustrasi vector dianggap cocok untuk infografis ini karena dianggap fleksibel dan mudah secara proses pengerjaan. Warna yang digunakan adalah warna yang diambil dari brand guideline milik WCS sendiri.

Infografis yang akan digunakan pada website ini juga kemudian akan diaplikasikan pada booklet cetak.

Awal pengerjaan proyek infografis ini adalah dengan pembuatan ilustrasi ular sanca untuk cover dan headline utama yang diikuti dengan ilustrasi tambahan. Ilustrasi tambahan ini berfungsi untuk penekanan pada beberapa konten yang dianggap cukup penting. Selain itu, digunakan juga ikon untuk perwakilan sub-headlines. Ilustrasi yang digunakan memiliki gaya bentuk organik, tidak kaku dan tidak menggunakan outline.

(11)

Gambar 3.2. Ilustrasi Utama Infografis Legal WCS

Gambar 3.3. Ilustrasi Konten Infografis Legal WCS

(12)

Setelah pembuatan ilustrasi dan ikon selesai, selanjutnya penulis dan Vinny secara kolektif membuat beberapa diagram. Diagram ini berfungsi untuk menerjemahkan data ke dalam bentuk yang lebih menarik, sehingga audien akan lebih tertarik untuk membacanya. Diagram yang didesain tetap menggunakan karakteristik ular sanca, seperti bentuk kepala dan motif kulit.

Gambar 3.4. Ikon Infografis Legal WCS

Gambar 3.5. Diagram Ekosistem Infografis Legal WCS

(13)

Dalam infografis ini, yang menjadi poin paling utama adalah peta penyebaran ekspor ular sanca dari Indonesia ke berbagai negara. Penulis yang dibimbing oleh Vinny kemudian membuat beberapa alternatif diagram peta. Kendala utama dari pembuatan diagram peta ini adalah data dengan angka yang besar dan space yang cukup minim. Dari seluruh alternatif yang telah dicoba, dipilihlah satu desain dengan menerapkan prinsip diagram Sankey. Diagram Sankey sendiri merupakan brief khusus dari klien. Dapat dilihat dengan jelas negara Singapura dengan garis paling tebal, merupakan negara dengan ekspor tertinggi, sedangkan Hong Kong dengan garis paling tipis merupakan negara dengan ekspor terendah.

Gambar 3.6. Doughnut Chart Infografis Legal WCS

(14)

Setelah semua aset seperti ilustrasi, ikon, dan diagram selesai dikerjakan. Penulis bersama Vinny mulai mengatur layout untuk website.

Kami secara bersama – sama membuat beberapa alternatif layout. Saat pembuatan layout untuk website, penulis mempelajari penggunaan grid dengan pembagian 6 kolom dan juga cara membuat grid yang rapih dan konsisten pada software Adobe Ilustrator. Grid ini membantu penulis dalam mengatur konten ilustrasi, ikon, diagram dan teks sehingga dapat tersusun rapih dan sejajar. Gambar di bawah merupakan alternatif terpilih untuk layout website.

Gambar 3.7. Diagram Sankey Peta Infografis Legal WCS

(15)

Gambar 3.8. Layout Terpilih infografis Legal WCS

(16)

3.3.1.2. Infografs Illegal Trade untuk Wildlife Conservation Society Selain infografis legal, WCS juga menyusun infografis ilegal. Infografis ilegal ini merupakan infografis yang berbeda dengan infografis legal ular sanca sebelumnya. Infografis ini membahas perdagangan hewan liar secara ilegal. WCS ingin mengedukasi masyarakat Indonesia bahwa kejahatan jenis ini merupakan kejahatan besar yang masih saja terjadi. Dengan adanya infografis ini, WCS mengharapkan masyarakat mulai mengetahui hewan apa saja yang seharusnya tidak diperdagangkan, serta meningkatkan kepedulian terhadap hewan tersebut.

Infografis ilegal ini mulai dikerjakan usai infografis legal ular sanca selesai dikerjakan. Mengikuti metode infografis legal, infografis ilegal ini juga diawali dengan brainstorming dan mengumpulkan referensi dan pembuatan moodboard. Pengerjaan infografis ilegal ini terbilang lebih mudah karena mengikuti kurang lebih jenis ilustrasi dari infografis legal, namun pengerjaan ilustrasinya lebih rumit. Penulis harus mengilustrasikan lima hewan dengan bentuk yang proporsional, tidak terlalu ilustratif.

Selain itu, penulis juga membuat ilustrasi pada penekanan konten sama halnya seperti pada infografis legal, namun dengan topik yang lebih sulit.

Berbeda dengan infografis legal, Infografis ilegal ini tidak menggunakan banyak ikon.

Setelah pengerjaan ilustrasi selesai, penulis bersama dengan Vinny melanjutkan membuat diagram. Selain menerjemahkan data angka, penulis juga menerjemahkan beberapa kalimat yang menjadi penekanan

(17)

utama ke dalam bentuk yang lebih menarik. Sama dengan infografis legal, infografis ilegal ini juga memiliki diagram peta penyebaran ekspor hewan dari Indonesia ke berbagai negara. Dengan tetap menggunakan metode diagram Sankey, penulis cukup kesulitan saat menerjemahkan data angka ke dalam bentuk peta dikarenakan datanya yang cukup banyak dan pengerjaannya yang memerlukan detail. Oleh karena itu, Penulis dibantu dengan Syahida, teman kerja magang, dalam pembuatan diagram penyebaran. Namun sayangnya, klien tidak setuju dengan penggunaan diagram Sankey pada peta infografis ilegal ini dikarenakan sebagian peta tertutupi oleh garis diagram. Pada akhirnya, penulis diberikan solusi langsung oleh klien yang disepakati juga terlebih dahulu oleh creative director dan Vinny berupa diagram peta yang terdiri dari peta itu sendiri dan lingkaran – lingkaran dengan ukuran yang sesuai dengan besar angka ekspor.

(18)

Gambar 3.11. Ilustrasi Konten untuk Infografis Ilegal WCS

Gambar 3.10. Diagram Kerusakan Ekosistem Infografis Ilegal WCS

(19)

Setelah pengerjaan ilustrasi, ikon dan diagram sebagai aset selesai dikerjakan, penulis dan Vinny bertugas untuk mengaturnya ke dalam layout website. Sama hal nya dengan infografis legal, layout infografis ilegal ini

Gambar 3.12. Pie Chart Infografis Ilegal WCS

Gambar 3.13. Diagram Peta Infografis Ilegal WCS

(20)

juga menggunakan grid dengan 6 kolom. Kami membuat tiga alternatif desain dengan desain yang disepakati sebagai berikut.

Gambar 3.14. Desain Akhir Infografis Ilegal WCS

(21)

Usai pengerjaan layout infografis pada website, penulis diminta oleh Vinny untuk mengerjakan turunan dari website tersebut yaitu flyer yang dapat dijadikan poster. Pada saat yang bersamaan Vinny mengerjakan turunan booklet untuk infografis legal. Penulis diharuskan untuk memindahkan semua informasi ke dalam poster dengan ukuran A2. Disini penulis banyak sekali belajar mengenai penggunaan grid dan layout. Saat awal mengerjakan, penulis sempat merasa bingung karena perbandingan dari website dan poster A2 yang cukup berbeda. Namun, dengan bantuan dan saran dari Vinny serta beberapa revisi dari klien, penulis dapat menyelesaikan poster tersebut. Poster ini kemudian dapat dilipat dan dijadikan flyer.

Gambar 3.15. Poster Infografis Ilegal WCS

(22)

3.3.1.3. Proyek Lain

Selain infografis legal dan ilegal oleh Wildlife Conservation Society (WCS), penulis juga diberikan kepercayaan untuk membantu secara kolektif proyek graphic designer atau mengerjakan proyek yang tidak terlalu besar. Proyek – proyek tersebut antara lain:

1. Desain Promosi Paket Cash Bertahap DFS dan Paket Super Ringan untuk Toyota Astra Finance

Penulis memulai mendesain promosi ini dari bentuk flyer. Flyer ini kemudian diturunkan kedalam berbagai bentuk promosi lainnya seperti spanduk dan x-banner. Penulis diminta membuat desain untuk promosi kendaraan dengan target SES A sampai B.

Gambar 3.17. Paket Cash Bertahap DFS Gambar 3.16. Paket Super Ringan TAF

(23)

2. Kartu Natal untuk Toyota Astra Finance

Penulis diminta untuk mendesain kartu natal untuk Toyora Astra Finance (TAF). Kartu Natal ini mengikuti konsep kartu Lebaran yang sebelumnya di desain oleh salah satu desainer Visious Studio. Konsep tersebut adalah kehangatan dan kebersamaan keluarga.

3. Landing Page untuk Zefer Website

Penulis mendapatkan brief dari freelance graphic designer untuk mendesain sebuah landing page untuk website Zefer. Landing page ini berupa promosi untuk produk Matcha. Penulis mengaplikasikan ilustrasi yang sebelumnya sudah dibuat oleh Talitha Andira (intern).

Penulis juga menambahkan beberapa ilustrasi dan ikon yang tetap menyesuaikan gaya ilustrasi sebelumnya untuk beberapa kebutuhan.

Gambar 3.18. Kartu Natal TAF

(24)

4. Desain Presentasi untuk Company Profile dan Trip Sebumi Penulis menerima brief dari graphic designer untuk mendesain presentasi company profile milik Sebumi, sebuah perusahaan travel.

Penulis memindahkan desain company profile cetak ke dalam bentuk presentasi. Sedangkan untuk presentasi trip, penulis hanya mendesain dan me-layout dari presentasi yang sebelumnya sudah ada. Penulis disini tetap memperhatikan isi konten dan penggunaan layout, agar desain presentasi tidak terlalu padat namun tetap memiliki informasi yang cukup.

Gambar 3.19. Landing Page Website Zefer

(25)

5. Desain Poster untuk Visious Product

Proyek ini merupakan proyek pertama penulis pada masa kerja magang di Visious Studio. Penulis diminta untuk membuat desain poster yang nantinya dapat diaplikasikan pada turunan seperti apparel.

Konsep utama desain poster ini adalah membahas isu sosial yang multi-tafsir dengan penggunaan ilustrasi sederhana dan flat.

Gambar 3.20. Presentasi Company Profile Sebumi

Gambar 3.21. Presentasi Trip Sebumi

(26)

Gambar 3.22. Poster Visious Product

(27)

3.3.2. Kendala yang Ditemukan

Selama proses kerja magang yang berlangsung, penulis tidak menemukan banyak kendala yang berarti. Walaupun demikian, kendala tersebut tetap mempengaruhi proses pengerjaan proyek, antara lain:

1. Visious Studio memiliki lima graphic designer tetap dan satu freelance graphic designer yang dibantu dengan tiga intern dari perguruan tinggi dan dua intern dari sekolah menengah kejurusan. Walaupun tenaga kerja yang cukup banyak, penulis dan rekan kerja lainnya tetap pulang cukup malam disebabkan pengerjaan proyek yang banyak dan beragam.

2. Visious yang memiliki cukup banyak desainer tetap merasa kesulitan dikarenakan tidak adanya Account Executive. Hal ini membuat desainer menjadi bergantung pada creative director dan kemudian berpengaruh pada work-flow para karyawannya. Penulis seringkali melihat creative director yang sangat disibukkan oleh banyaknya meeting dan follow up proyek yang dikerjakan desainernya secara bersamaan.

3. Kendala teknis yang penulis temukan adalah penggunaan software yang berbeda diantara rekan kerja, beberapa rekan menggunakan Adobe CS6, sedangkan penulis menggunakan Adobe CC dan juga jaringan WiFi yang terkadang sering memburuk disaat penting.

4. Kendala lainnya yang berhubungan dengan proyek adalah banyaknya revisi konten yang berhubungan dengan data diagram pada infografis legal dan ilegal untuk Wildlife Conservation Society (WCS). Hal ini dapat dimaklumi karena data diagram memang belum pasti, namun menyebabkan penulis

(28)

harus meninjau ulang data dan mengubah visual diagram. Revisi yang dilakukan terbilang cukup sering.

3.3.3. Solusi Atas Kendala yang Ditemukan

Kendala yang penulis temui merupakan hal kecil yang tidak memiliki pengaruh besar pada proses kerja magang penulis. Penulis tentunya dapat mengatasi masalah tersebut dengan cukup baik dengan bimbingan graphic designer dan freelance graphic designer yang lebih berpengalaman. Pada masalah proyek yang banyak dan beragam, kami bersama – sama saling membantu dengan memberikan saran atau bahkan membantu pengerjaan langsung sehingga proyek dapat selesai pada waktunya. Selain itu, untuk masalah tidak adanya Account Executive, para desainer harus dapat berkomunikasi langsung pada klien dengan baik untuk meringankan pekerjaan creative director. Kemudian pada masalah teknis, rekan yang menggunakan Adobe CS6 selalu mengingatkan untuk melakukan saving dengan pilihan CS6 sehingga transfer data dapat lebih efektif. Sedangkan untuk masalah WiFi dapat diselesaikan dengan menggunakan flashdisk sebagai pengganti penggunaan e-mail dalam transfer data. Masalah terakhir mengenai revisi konten WCS dapat teratasi dengan klien yang cukup sering memberikan feedback dan mengadakan meeting dengan creative director, graphic designer (Vinny) dan penulis langsung di kantor Visious Studio.

Gambar

Gambar 3.1. Bagan Alur Koordinasi Visious Studio
Tabel berikut berisi tugas – tugas atau proyek yang dikerjakan oleh penulis selama  kurang lebih empat belas minggu masa kerja magang
Tabel 3.1 Detail Pekerjaan yang Dilakukan Selama Kerja Magang
Gambar 3.2. Ilustrasi Utama Infografis Legal WCS
+7

Referensi

Dokumen terkait

pengujian hipotesis daya tahan jantung paru (X 1 ) dan daya tahan otot tungkai (X 2 ) terhadap kemampuan tendangan sabit (Y) pada Atlet Putra Pencak Silat UKM Unsyiah

karakteristik manusia dan dalam bidang pendidikan merupakan hasil belajar. Kemampuan afektif merupakan bagian dari hasil belajar dan memiliki peran penting. Keberhasilan

Kertas ini mengkaji corak kemeruapan harga saham sektor ekonomi di Bursa Malaysia, di samping mengenal pasti sektor yang meruap secara berkelangsungan bagi tempoh masa sebelum,

Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa spesies burung rangkong (Bucerotidae) yang terdapat di pegunungan Gugop Kemukiman Pulo Breuh Selatan Kecamatan Pulo Aceh

1) Dalam Pelaksanaannya Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau sudah menjalankan kewenangannya, sebagaimana kewenanganya yang diatur dalam pasal 8 Undang-Undang

Bu nedenle kredi aynı tarihte (14/12/2014) kapatıldığında ilgili ayda tahakkuk eden peşin komisyon tutarı olan 1.268,81 TL ve geri kalan sekiz aya ilişkin itfa edilmemiş

dengan menawarkan sejumlah kemudahan. Ditambah dengan pembeli digital Indonesia diperkirakan mencapai 31,6 juta pembeli pada tahun 2018, angka ini meningkat dari

Dari Gambar 1 tampak baik simulasi pada data suhu udara maupun data kecepatan angin memiliki rataan yang lebih mendekati data setelah menggunakan algoritma Filter