• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan melakukan perkembangan terhadap perusahaan dan untuk pencapaian tujuan perusahaan yang sesuai dengan harapan.

Pemasaran mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen pasar sasarannya.

Serta bagaimana memuaskan mereka melalui proses pertukaran dengan tetap memperhatikan semua pihak dan tujuannya terkait dengan kepentingan perusahaan (Handayani; 2012 : 6).

2.2 Bauran Pemasaran

The marketing mix consists of everything that can be done by companies to influence the demand for the products and services produced. The marketing mix is a key concept in modern marketing. The marketing mix is a collection of technical marketing tool of control of the combined company to produce the desired response from the target market (Kotler dan Amstrong; 2013 : 62).

Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan satu perangkat yang terdiri dari produk, harga, promosi dan tempat. Kombinasi ini diharapkan adanya keberhasilan untuk mencapai tujuan yang diharapkan bagi perusahaan.

(2)

1. Produk

Produk merupakan sekumpulan atribut yang bukan hanya berbentuk (tangible) saja, akan tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud (intangible).

Produk diperuntukan untuk memenuhi keinginan (want) konsumen (AH.

Hasan; 2010:274). Dasar pengambilan keputusan dapat dilihat melalui atribut

produk yaitu unsur – unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan meliputi (merek, kemasan, jaminan, pelayanan dll) (Fandy Tjipyono; 2013 : 95, 103).

Indikator produk yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

a. Design produk yang menarik (design) b. Keanekaragaman produk (produk variety) c. Kualitas (quality)

d. Nama merk (brand name) e. Ukuran (size)

2. Harga

Penetapan harga merupakan suatu masalah yang sangat peka bagi perusahaan dalam penjualan produknya, karena pada dasarnya harga merupakan satu – satunya elemen dalam bauran pemasaran yang paling fleksibel dimana diubah dengan cepat. Suatu tingkat harga dapat memberikan pengaruh baik dalam perekonomian maupun dalam perusahaan, hal ini disebabkan karena harga merupakan bagian penawaran suatu barang (Handayani; 2012:9). Menurut (Swasta; 2010:125) indikator harga diketahui sebagai berikut :

(3)

- Tingkat harga - Potongan harga - Waktu pembayaran - Syarat pembayaran

Indikator harga yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

a. Penetapan harga yang tepat

b. Pemberian potongan harga atau diskon 3. Tempat

Program penjualan distribusi mencangkup semua aktivitas yang berhubungan dengan kontak personal langsung dengan para pembeli akhir atau denganpedagang grosis atau perantara eceran (Fandy Tjipyono, Gregorius Chandra dan Dani Adriana ;2013:586). Indikator tempat diantaranya lokasi

mudah dijangkau, lokasi strategis, kondisi jalan, ruang tunggu nyaman, komposisi took, kemudahan akses kendaraan dan fasilitas parkir.

Indikator tempat yang digunakan penelitian ini, yaitu:

a. Memiliki tempat yang strategis b. Kenyamanan ruangan

c. Lahan parkir 4. Promosi

Promosi merupakan sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual (Philip Kotler

(4)

dan Keller ; 2013:204). Indikator promosi meliputi iklan media cetak, iklan

media elektronik,papan nama, penjelasan yang detail dan pemberian hadiah langsung.

Indikator promosi yang digunakan penelitian ini, yaitu:

a. Adanya promosi melalui media social 2.3 Tujuan Bauran Pemasaran

Tujuan bauran pemasaran agar perusahaan dapat lebih teroganisir dalam memasarkan produkya, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pada perusahaan.

Menurut Malcolm H. B. Mcdonal dan Warren J Keegen (2012:88) adalah :

“For those whose main concern is to prepare a one-year plan or a detailed tactical plan”.

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:92) adalah :

“Marketing mix is good marketing tool is a set of products, promotion, distribution, combined to produce the desired response target market”.

Tujuan bauran pemasaran mempersiapkan rencana taktis rinci yang akan digunakan.

(5)

Sedangkan menurut Philip Kotler (2013:558) adalah :

“Companies that can meet customer needs economically and fun as

well as beingable to communicate effectively”.

2.4 Pelaksanaan Bauran Pemasaran

Pelaksanaan bauran pemasaran akan lebih meningkatkan efektifitas perusahaan terutama pada bagian keuangan yang lebih efisien.

Menurut Philip Kotler (2013:558)

“The marketing mix is the number of marketers and advertising expenditurein the short term. However, it can develop products new products and modify its distribution channels only in the long term. This, companies generally make less change the marketing mix of periode to periode the short term compared to the number of variables that may be suggested the decision variables of marketing mix”.

Menurut Malcolm H.B Mcdonal dan Warren J Keegen (2012:87)

“The marketing mix is part of the whole process of marketing the most important and difficult. These activities will set a limit on the success of the company”.

Pelaksanaan bauran pemasaran perusahaan umumnya membuat lebih sedikit merubah bauran pemasaran dari periode ke periode dalam jangka pendek dibandingkan dengan jumlah yang mungkin disarankan variable – variable keputusan bauran pemasaran.

2.5 Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Untuk meraih keberhasilan, pemasaran harus melewati bermacam – macam pengaruh yang mempengaruhi pembeli dan mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana konsumen melakukan keputusan pembelian. Melalui pemahaman perilaku

(6)

konsumen, pihak manajemen perusahaan dapat menyusun strategi dan program yang tepat dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada dan mengungguli pesaingnya.

Perilaku konsumen disini mencakup proses keputusan pembelian yang dialami oleh konsumen.

Untuk memudahkan perusahaan dalam meneliti pembelian konsumen maka digunakan model tahapan dari proses pembelian. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 2.1

Lima Langkah dari Model Proses Pembelian Pelanggan

Sumber : (Kothler; 2013:204)

Berikut ini lima tahap dan indicator dalam proses keputusan pembelian, yaitu:

1. Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan ini dapat dipicu oleh stimuli internal atau eksternal. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengindentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu jenis produk. Pemasaran kemudian dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.

Pengenalan Masalah

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif -

Alternatif

Keputusan Pembelian

Perilaku Setelah pembelian

(7)

2. Pencari informasi

Konsumen yang tergugah akan melakukan pencarian informasi. Pencarian informasi dapat dibagi dalam dua tingkat. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan disebut perhatian yang menguat. Pada tingkat ini seseorang akan lebih peka terhadap informasi mengenai produk yang akan dicari. Pada tingkat berikutnya, seseorang akan memasuki pencarian aktif informasi yaitu dengan mencari bahan bacaan, menelepon teman dan mengunjungi toko untuk mengetahui tentang produk yang dicari. Seberapa besar pencarian yang dilakukan oleh seseorang tergantung pada kekuatan hasratnya, jumlah informasi yang mula – mula dimilikinya, kemudahan dalam mendapatkan informasi, penghargaan terhadap tambahan informasi dan kepuasan yang didapatkannya dari pencarian tersebut. Yang menjadi minat utama pemasaran adalah sumber – sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relative tiap sumber keputusan pembelian selanjutnya. Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok :

 Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga dan kenalan.

 Sumber komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan dan pajangan.

 Sumber publik : media massa, organisasi konsumen pemeringkat.

 Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian dan pemakaian produk.

(8)

3. Evaluasi Alternatif – Alternatif

Tidak ada proses evaluasi yang sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Konsep dasar dan proses evaluasi konsumen yaitu : pertama, konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dan solusi produk. Ketiga, konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda – beda dalam memberikan manfaat yang dicari untuk memuaskan kebutuhan ini. Konsumen diasumsikan mempunyai fungsi utilitas untuk setiap atribut.

Fungsi utilitas menjelaskan mempunyai kepuasan produk konsumen bervariasi pada tingkat yang berbeda dan setiap atribut. Konsumen kemudian sampai pada pendirian (pertimbangan, preferensi) terhadap alternatif merek melalui suatu prosedur evaluasi. Para konsumen ternyata menggunakan prosedur evaluasi yang berbeda – beda untuk mebuat suatu pilihan antara obyek – obyek dengan atribut banyak. Kebanyakan pembeli akan mempertimbangkan beberapa atribut tetapi memberikan bobot yang berbeda pada masing – masing atribut.

4. Keputusan Pembelian

Tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas merek – merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga mungkin membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai. Namun, dua faktor dapat mempengaruhi pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah pendapat orang

(9)

lain. Sampai dimana pendapat orang lain dapat mengurangi alternatif yang disukai seseorang tergantung pada dua hal yaitu intensitas dan pendapat negative orang lain terhadap yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Faktor kedua adalah factor situasi yang tidak diantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian seperti kehilangan pekerjaan atau adanya pembelian yang mendesak.

5. Perilaku Setelah Pembelian

Setelah pembelian suatu produk, konsumen akan mengalami tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pascapembelian dan penggunaan dan pembuangan pascapembelian (Kotler; 2013:204-208).

Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 2.2

Langkah Antara Evaluasi dan Keputusan Pembelian

Sumber : Kotler (2013:207) Evaluasi

alternatif

Membeli niat

Sikap lain

Terantisipasi situasional faktor

Pembelian keputusan

(10)

 Kepuasan Pasca Pembelian

Kepuasan pasca pembelian adalah fungsi seberapa dekat harapan pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atas produk tersebut.

Jika kinerja produk dibawah ringan harapan pelanggan, maka pelangganan akan tidak puas, jika sesuai harapan maka pelanggan akan puas. Jika kinerja produk melebihi harapan pelanggan, maka pelanggan akan merasa sangat puas.

 Tindakan Pasca Pembelian

Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika puas, konsumen akan menunjukan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli produk tersebut. Pelanggan yang tidak puas bereaksi sebaliknya. Mereka mungkin akan membuang atau mengembalikan produk tersebut.

 Penggunaan dan Pembuangan Pasca Pembelian

Pemasar juga harus memantau bagaimana pembeli memakai dan membuang suatu produk. Jika konsumen menemukan pemakai baru suatu produk, hal itu akan menarik perhatian penjual karena perusahaan dapat mengiklankan pemakaian baru. Penjual perlu memperlajari pemakaian produk dan penjualannya kembali bila tidak dipakai lagi sebagai petunjuk bagi kemungkinan adanya masalah – masalah dan kesempatan yang menguntungkan.

(11)

2.6 Kerangka Pemikiran

Adanya perubahan gaya hidup membuat konsumen cenderung merubah fashion seiring perkembangan zaman. Begitu pula halnya yang terjadi pada dunia fashion khususnya distro. Seiring banyaknya pesaing di dunia fashion tentunya memiliki produk yang berbeda – beda. Hal ini membuat kosumen lebih selektif dalam memilih produk tersebut. Untuk produk distro tersebut tentunya sangat penting sekali implemtasi dari keempat faktor dalam bauran pemasaran sehingga bisa dilaksanakan dan dioptimalkan dengan baik.

Konsep bauran pemasaran terdiri dari 4P yaitu produk, harga, promosi dan tempat. Masing – masing dari empat bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan mempunyai suatu bauran yang optimal sesuai dengan karakteristik sigmennya.

Produk adalah mengelola unsur produk termasuk perencanaan dan pengembngan produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan mengubah produk atau jasa yang ada dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang mempengaruhi bermacam – macam produk atau jasa (Kotler dan Amstrog 2012:62).

Produk yang menarik akan meningkatkan penjualan.

Harga adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus menentukan strategi yang menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos angkut dan berbagai variabel yang bersangkutan (Kotler dan Amstrog 2012:62). Harga yang tepat akan memutuskan konsumen untuk membeli produk tersebut dibandingkan di tempat lain.

(12)

Promosi adalah suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan maupun publikasi (Kotler dan Amstrog 2012:62). Tujuan promosi yaitu memperkenalkan produk kepada konsumen,

sehingga konsumen yakin dan tertarik terhadap produk tersebut.

Tempat adalah memilih dan mengelola saluran perdagangan yang dipakai untuk menyalurkan produk atau jasa da juga untuk melayani pasar sasaran, serta mengembangkan system disribusi untuk pengiriman dan perniagaan produk secara fisik (Kotler dan Amstrog 2012:62). Tujuan tempat adalah membawa barang dalam jumlah dan waktu yang tepat serta untuk menjaga kesetiaan konsumen.

Keputusan pembelian menjadi daya tarik kuat bagi perusahaan untuk mengiring konsumen dalam membeli produk yang ditawarkan atau setidaknya akan membangkitkan keinginan atau minat yang kuat dari konsumen untuk menikmati atau membeli produk yang ditawarkan. Karena itu, faktor bauran pemasaran dan keputusan pembelian bisa dijadikan faktor – faktor yang mendukung keberhasilan dari penjualan pada distro Nomi Trademark.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dibuat kerangka pemikirannya seperti yang terlihat pada gambar berikut ini :

(13)

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan paradigma penelitiannya sebagai berikut :

Gambar 2.4 Paradigma Pemikiran

Sumber : (Kotler dan Amstrog 2012:62) X1

X4 X3 X2

Distro Nomi Trademark

Bauran Pemasaran : - Produk (X1) - Harga (X2) - Tempat (X3) - Promosi (X4)

Keputusan Pembelian

KEPUTUSAN PEMBELIAN BAURAN PEMASARAN

PRODUK HARGA PROMOSI

TEMPAT

(14)

2.7 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

1. Hipotesis

Terdapat pengaruh yang signifikan bauran pemasaran (produk, harga, tempat dan promosi) terhadap keputusan pembelian baik secara bersama – sama maupun parsial.

(15)

2.8 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan uraian pustaka yang berasal dari penelitian – penelitian yang sudah pernah dilakukan. Dalam penelitian terdahulu ini menjelaskan mengenai hasil – hasil penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu dan berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Pada bagian ini dijelaskan tentang objek yang diteliti oleh peneliti terdahulu, model yang digunakan dan hasil penelitian.

Fakta – fakta atau data yang dikemukakan diambil dari sumber aslinya. Hubungan antara penelitian yang dilakukan ini dengan penelitian terdahulu yaitu sama – sama membahas tentang pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian.

Penelitian – penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan uraian pustaka penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Judul Peneliti Model Dan Uji Hipotesis Penelitian

Hasil Penelitian

1. Saiz Wantini 2. Trisno

Martono 3. Aniek

Hindrayani (2013)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN EMPING

- Regresi Linear Berganda - Uji t - Uji f

1. Hasil uji T dapat

diketahui bahwa terdapat pengaruh produk, harga, tempat dan promosi secara parsial terhadap keputusan pembelian emping mlinjo di

(16)

MLINJO DI KELURAHAN NGADIREJO KECAMATAN KARTASURA

Kelurahan Ngadirejo Kartasura.

2. Hasil uji f menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bauran pemasaran (produk, harga, tempat dan promosi) secara bersama – sama terhadap variabel keputusan pembelian kerajinan emping mlinjo Kelurahan Ngadirejo Kartasura.

1. I Putu Agus Purnama Adi Putra 2. I Wayan

Santika (2013)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE

- Regresi Linear Berganda - Uji f - Uji t

1. Hasil perhitungan F menunjukkan bahwa secara serempak variabel bauran pemasaran berpengaruh terhadap keputusan pembelian Smartphone Nokia di

(17)

NOKIA DI KOTA DENPASAR

Kota Denpasar. Variabel dominan terhadap keputusan pembelian Smartphone Nokia di Kota Denpasar pada penelitian ini adalah harga.

Andrey Olaf Yeriko Panjaitan (2012)

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA

WAROENG STEAK AND SHAKE (STUDI

KASUS PADA WAROENG

- Regresi Linear Berganda - Uji f - Uji t

- Uji variabel bebas dominan

1. Berdasarkan hasil penelitian dapat

diketahui bahwa terdapat pengaruh secara

simultan (serentak) dari bauran pemasaran, yang terdiri dari variabel:

produk, harga, tempat/lokasi/saluran distribusi, dan promosi terhadap keputusan pembelian pada Waroeng Steak and Shake di Jln.

Soekarno-Hatta no.14,

(18)

STEAK AND SHAKE

SOEKARNO – HATTA, KOTA MALANG)

Lowokwaru, kota Malang.

2. Berdasarkan hasil

penelitian dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh secara parsial (terpisah) dari bauran pemasaran, yang terdiri dari variabel:

produk, harga, tempat/lokasi/saluran distribusi , dan promosi terhadap keputusan pembelian pada Waroeng Steak and Shake di Jln.

Soekarno-Hatta no.14, Lowokwaru, kota Malang.

1. Yulia Kristina 2. Marhayanie

(2013)

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN

- Regresi Linear Berganda - Uji F

Strategi bauran

pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan lokasi

(19)

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU SIMPATI TELKOMSEL PADA

MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

- Uji t secara bersama-sama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kartu Simpati Telkomsel pada

mahasiswa Fakultas Ekonomi Program S1 Universitas Sumatera Utara. pembelian kartu Simpati Telkomsel.

Lokasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian kartu Simpati Telkomsel.

Minggar Riyadi (2010)

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP

- Regresi Linear Berganda - Uji t - Uji f

1. Berdasarkan pengujian secara serempak atau simultan (Uji F), ternyata hasil penelitian

membuktikan bahwa

(20)

KEPUTUSAN PEMBELIAN PELUMAS SEPEDA MOTOR ENDURO 4T (STUDI PADA PELUMAS SEPEDA MOTOR ENDURO 4T PERTAMINA JAWA

BAGIAN TENGAH)

semua indikatordari variabel produk, promosi, harga, dan tempat secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.

2. Berdasarkan analisis secara parsial (Uji t) sebagai berikut : a. Faktor produk secara

parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan antara produk (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y). Adanya angka signifikan dan positif ini

mengindikasikan bahwa semakin kuat pengaruh dari Produk

(21)

b. Faktor promosi secara parsial (individu) terdapat pengaruh yang negatif dan tidak signifikan antara Promosi (X3) terhadap Keputusan Pembelian (Y). Artinya, ada atau tidaknya promosi, tidak

berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

c. Faktor harga secara parsial (individu) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Harga (X4) terhadap Keputusan Pembelian (Y).

d. Faktor tempat secara parsial (individu) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Tempat

(22)

(X4) terhadap Keputusan Pembelian (Y).

Aryuningsih (2012)

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PASTA GIGI (STUDI

KASUS PADA KONSUMEN PRODUK PEPSODENT DI

SEMARANG)

- Regresi Linear Berganda - Uji t - Uji f

1. Produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Pepsodent di Semarang.

2. Harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Pepsodent di Semarang.

3. Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Pepsodent di Semarang.

4. Saluran distribusi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Pepsodent di Semarang.

Gambar

Gambar 2.3   Kerangka Pemikiran
Tabel 2.1   Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan penanda tanganan Ijazah tersebut oleh dua pejabat yang berwenang pada STAIN Pontianak terkadang pejabat sedang keluar kota yang satu ada, yang satu tidak

[r]

Hasil uji-t (uji parsial) menunjukkan bahwa setiap variabel independen yang terdiri dari pendapatan (X 1 ), harga/tarif (X 2 ), jumlah alat yang menggunakan listrik

Angket digunakan untuk memperoleh data tentang religiusias, motivasi kerja dan loyalitas kerja karyawan dan interview untuk menggali data tentang populasi, sampel, sarana dan

Pada bahan polimer biasa atau bahan polimer yang bersifat isolator misalnya cat, ion-ion korosif tersebut akan dapat dengan mudah mengkorosi bahan dikarenakan ion-ion Cl

hilang dari penyintas.Agar seseorang penyintas tsunamiAceh dapat berfungsi kembali dalam kehidup- annya setelah malapetaka yang menimpanya, dibutuhkan kemampuannya

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa (1) dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Muhajirin Kecamatan Jambi Luar