WALIKOTA AMBON PROVINSI MALUKU
PERATURAN WALIKOTA AMBON NOMOR 73 TAHUN 2021
TENTANG
PELIMPAHAN KEWENANGAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RESIKO (RBA) DAN NON BERUSAHA KEPADA KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA AMBON,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Di Daerah, perlu mendelegasikan penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah kepada Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Ambon;
b. bahwa pendelegasian perizinan sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah untuk memberikan kepastian hukum dalam berusaha, meningkatkan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha serta menjaga kualitas peizinan yang dapat dipertanggungjawaban, perlu didukung penyelenggaraan perizinan berusaha di daerah yang cepat, mudah, terintegrasi, transparan, efesian, efektif dan akuntabel;
c. bahwa Peraturan Walikota Ambon Nomor 11 Tahun 2021 tentang Pelimpahan Kewenangan Perizinan dan Non Perizinan Kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sudah tidak sesuai lagi dengan dinamika perkembangan peraturan perundang - undangan sehingga perlu diganti;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang pelimpahan kewenangan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko (RBA) dan Non Berusaha penyelenggaraan Perizinan Berusaha kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 60 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 23 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah – Daerah Swatantra Tingkat I I dalam wilayah Swatantra Daerah Tingkat I Maluku (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 58, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 1645);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5679);
3. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta kerja (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan lembaran Negara RI Nomor 6573);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1979 tentang Perubahan Batas Wilayah kotamadya Daerah Tingkat II Ambon (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3137);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6215;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6617;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perizinan Di Daerah Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6618;
8. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 221);
9. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138 Tahun 61;
2017 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1956 );
11. Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2021 tentang Sistim Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Terintegrasi Secara Elektronik;
12. Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pedoman dan Tata Cara Pelayanan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan Fasilitas Penanaman Modal;
13. Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pedoman dan Tata Cara Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PELIMPAHAN KEWENANGAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RESIKO (RBA) DAN NON BERUSAHA KEPADA KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Ambon
2. Walikota adalah Walikota Ambon
3. Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
4. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang selanjutnya disingkat DPMPTSP adalah Perangkat Daerah yang menyelenggarakan Tugas dan Fungsi pada Bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
5. Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD adalah Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah.
6. Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang selanjutnya disingkat PTSP adalah pelayanan secara terintegrasi dalam satu kesatuan proses dimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap penyelesaian produk pelayanan melalui satu pintu.
7. Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang selanjutnya disebut Penyelenggaraan PTSP adalah kegiatan penyelenggaraan Perizinan dan Nonperizinan yang proses pengelolaannya mulai dari tahap permohonan sampai tahap terbitnya dokumen dilakukan secara terpadu dalam satu pintu dan satu tempat.
8. Izin adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan peraturan daerah atau peraturan lainnya yang merupakan bukti legalitas, menyatakan sah atau diperbolehkannya seseorang atau Badan Hukum untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu.
9. Perizinan adalah pemberian dokumen dan bukti legalitas persetujuan dari pemerintah kepada seseorang atau pelaku usaha/kegiatan tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
10. Pelimpahan Kewenangan adalah penyerahan tugas, hak, kewajiban dan pertanggungjawaban perizinan dan nonperizinan termasuk penandatanganan atas nama pemberi wewenang oleh Walikota kepada Kepala DPMPTSP yang ditetapkan dengan uraian yang jelas.
11. Tim Teknis adalah Aparatur Sipil Negara Kota Ambon yang ditetapkan oleh Walikota Ambon untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas- tugas pelayanan perizinan dan nonperizinan yang diselenggarakan oleh DPMPTSP Kota Ambon, melakukan survey perizinan dan membuat berita acara pemeriksaan serta rekomendasi teknis, yang anggotanya berasal dari satuan kerja perangkat daerah.
12. Standar Pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan publik dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur.
13. Maklumat Pelayanan Publik yang selanjutnya disingkat MPP adalah pernyataan kesanggupan Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pelayanan publik.
Pasal 2
(1) Maksud diterbitkannya Peraturan Walikota ini adalah sebagai landasan hukum dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi DPMPTSP terkait perizinan.
(2) Tujuan diterbitkannya Peraturan Walikota ini adalah untuk : a. Tertib administrasi pelayanan di bidang perizinan; dan b. Peningkatan pelayanan di bidang perizinan.
BAB II RUANG LINGKUP
Pasal 3
a. Pelimpahan kewenangan penyelenggaraan pelayanan Perizinan Berbasis Resiko (RBA) dan Non Berusaha; dan
b. pembinaan dan pengawasan.
BAB III
KEWENANGAN PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH BERBASIS
RESIKO (RBA) DAN NON BERUSAHA Pasal 4
(1) Walikota mendelegasikan kewenangan Pemerintah Daerah Kota Ambon dalam Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah Kepada Kepala DPMPTSP Kota Ambon.
(2) Kewenangan pelayanan perizinan berusaha pada ayat 1 meliputi:
a. perizinan berusaha berbasis resiko (RBA); dan b. perizinan non berusaha.
(3) Perizinan berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, melalui sistem OSS yang dikelola oleh Pemerintah Pusat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai penyelenggaran perizinan berusaha berbasis risiko.
(4) Perizinan Non Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, merupakan persyaratan/kewajiban perizinan berusaha dalam menunjang kegiatan usaha.
(5) Ketentuan mengenai jenis Perizinan Berusaha Berbasis Resiko (RBA) dan Non Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagaiamana Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.
Pasal 5
(1) Dalam pelaksanaan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (2), DPMPTSP dibantu oleh Tim Teknis.
(2) Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari unsur dari PD terkait yang mempunyai kompetensi dan kemampuan sesuai dengan bidangnya.
(3) Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki kewenangan untuk melakukan verifikasi permohonan perizinan.
(4) Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Walikota.
BAB IV
STANDAR PELAYANAN DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Pasal 6
(1) DPMPTSP dalam melaksanakan kewenangannya, berpedoman pada : a. Standar Pelayanan; dan
b. Standar Operasional Prosedur.
(2) Standar pelayanan dan standar operasional prosedur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Walikota.
BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 7
(1) Walikota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perizinan berusaha melalui DPMPTSP.
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. Pendampingan dan penyuluhan meliputi pemberian penjelasan, konsultasi, bimbingan teknis dan/atau kegiatan fasilitasi penyelesaian oleh Pemerintah Daerah kota, atas permasalahan yang dihadapi Pelaku Usaha.
b. Atas pembinaan yang dilakukan sebagaimana ayat 2 huruf (a) Pelaku Usaha wajib menindaklanjuti dengan melakukan perbaikan terhadap hasil evaluasi yang diberikan.
c. Dalam hal perbaikan tidak dilakukan, Pemerintah Daerah kota, yang berwenang dapat menindaklanjuti dengan penerapan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundangundangan.
(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. Standar dan/atau kewajiban pelaksanaan kegiatan usaha
b. Perkembangan realisasi Penanaman Modal serta pemberian fasilitas, insentif dan kemudahan untuk Penanaman Modal, dan/atau kewajiban kemitraan.
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN Pasal 8
Perizinan berusaha yang telah diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Walikota ini tetap berlaku sampai dengan habis masa berlakunya.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP Pasal 9
Pada saat Peraturan Walikota ini berlaku, maka Peraturan Walikota Ambon Nomor 11 Tahun 2021 tentang Pelimpahan Kewenangan Perizinan dan Non Perizinan Kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Ambon, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 10
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Ambon.
Ditetapkan di AMBON
pada tanggal 27 Desember 2021 WALIKOTA AMBON,
RICHARD LOUHENAPESSY
Diundangkan di Ambon
pada tanggal 27 Desember 2021 SEKRETARIS DAERAH KOTA AMBON
AGUS RIRIMASSE
BERITA DAERAH KOTA AMBON TAHUN 2021 NOMOR