• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh motivasi belajar dan input siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi dengan adanya persepsi siswa tentang kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi sosial guru : studi kasus siswa kelas X SMA Putra Nirmala Cirebon.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh motivasi belajar dan input siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi dengan adanya persepsi siswa tentang kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi sosial guru : studi kasus siswa kelas X SMA Putra Nirmala Cirebon."

Copied!
253
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN INPUT SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DENGAN ADANYA PERSEPSI SISWA TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA

SEKOLAH DAN KOMPETENSI SOSIAL GURU Studi Kasus : Siswa Kelas X SMA Putra Nirmala Cirebon

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Febrina Elia Nababan NIM: 091324014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

SKRIPSI

PENGARTIH MOTWASI BELAIAR DAIY NPUT SISWA TERIIADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONONdI DENGANT ADAITYA PERSEPSI SISWA TENTANG KEPEMIMPINAIT KEPALA

SEKOLAII DAN KOMPETENSI SOSIAL GT]RU Kasus : Sir$ua Kelas X SMA Putra Nirmale Clrebon

7 Juni 2013

Pembimbingll

6

(3)

SKRIPSI

PENGARUH

MOTIVASI

BELAJAR DA}t INPUT

SISWA

TERIIADAP

PRESTASI

BELAJAR

MATA

PELAJARAN

EKONOMI DENGAII

ADAITYA PERSEPSI SISWA TENTAIIG

KEPEMIMPINAI\I KEPALA

SEKOLAII

DAI\I KOMPETENSI

SOSIAL GURU

Kasus: Siswa Kelas X SMA Putra Nirmala Cirebon

Dipersiapkan dan ditulis oleh: Febrina Elia Nababan

NIM:091324014

Telatr dipertahankan di depan PanitiaPenguji padatanggal 15 Juli 2013

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Ketua Sekretaris

Anggota Anggota Anggota

Susunan Panitia Penguj i

NamaLengkap Indra Darmawan, S.E., M.Si. Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc. Y.M.V. Mudayeru S.Pd., M.Sc. Dr. C. TeguhDalyono, M.S Indra Darmawan, S.E., M.Si.

Yogyakarta 15 Juli 2013

Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan

tas SanataDharma

(4)

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Ibu Teresia Sukarmi dan Bapak Elpidio Leonard Nababan

Bernadeta Tumpuk Pawirorejo (Alm) dan Opung

Edward Kristian, Fransiskus Cahyo Hendri Atmoko, Veronika Dyah Wiyati dan Thobias Owen Abimanyu

(5)

v

MOTTO

Manusia tidak merancang untuk gagal, mereka gagal untuk merancang

(Evelyn Underhill)

Hidup tidak menghadiahkan barang sesuatupun kepada manusia tanpa

bekerja keras

(William J. Siegel)

Keberhasilan untuk sesuatu yang mulia tidak datang lewat apa yang

rendah, keberhasilan untuk sesuatu yang mulia datang dari perkara yang

mulia pula

(Samyutta-Nikaya 2:29)

Dan Pada Ahkirnya

Saya Datang

Saya Bimbingan

Saya Ujian

dan

(6)

PENNY.ATAA!{ KEASLHN KARYA

Saya menyatakan fuigan seslgg{nya bctrwa sloipi yang saya ttllis ini tidak msEruat W&atau bagian karya omg ki,L lE€cuali yang tehh disehs*an dalam lutipan dan daftar pustaka, sebagaimaxla tayaknya karya ilmiah.

Yogya&arta, I 5 Juli 2013 Penulis

4ffi

FebrinaEliaN&bar

&

(7)

PTIBLIKASI KARYA ILMIAIT TINTT]K KEPENTIN-GAI{ AKADEIVflS

Yang bertanda tangan di tmwah ini, saya mahasisrya Universitas San*a Dharma:

Nama

: Febrina Elia Nababan

NomorMahasiswa :091324014

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya itniah saya yang berjudul:

PENGARTIE I4OTIVASI BELAJAREAN II\PUT STS}WA TER}TADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONONII DENGAI{ ADANYA PERSEPSI SISWA TENTAIYG KEPEMIMPINAAI KEPALA

SEKOLAH DAI\I KOMPETENSI SOSIAL GTIRU Study Kasus: Siswa Kelas X SMA Putra Nirmala Cirebon

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media laiq mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data mendistribusikan secara tertatas, dan mernpublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta

ijin

dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencanfumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian p€rnyataan ini yang saya buat dengan sebenamya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 15 Juli 2013 Yang menyatakan

)%"

1y/

Febrina Elia Nababan

(8)

viii

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN INPUT SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DENGAN ADANYA PERSEPSI SISWA TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA

SEKOLAH DAN KOMPETENSI SOSIAL GURU Studi Kasus : Siswa Kelas X SMA Putra Nirmala Cirebon

Febrina Elia Nababan Universitas Sanata Dharma

2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan input siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi dengan adanya persepsi siswa tentang kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi sosial guru.

Penelitian ini adalah penelitian eksplanatif yang dilaksanakan di SMA Putra Nirmala Cirebon pada bulan Mei 2013. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas X yang berjumlah 62 orang. Sampel diambil dengan teknik sampel jenuh. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Uji instrumen berupa uji validitas dan reliabelitas hanya digunakan pada variabel motivasi belajar, persepsi siswa tentang kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi sosial guru. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dan analisis jalur.

(9)

ix

ABSTRACT

THE EFFECT OF LEARNING MOTIVATION AND STUDENT INPUT ON LEARNING ACHIEVEMENT ON ECONOMICS BASED ON STUDENT PERCEPTIONS OF PRINCIPAL LEARDERSHIP AND

SOCIAL COMPETENCE OF THE TEACHER

A Case Study: The Tenth Grade Students of Putra Nirmala Senior High School Cirebon

Febrina Elia Nababan Sanata Dharma University

2013

This study aims to determine the effect of students learning motivations and input toward the achievement of economic subjects with the student perception of school leadeship and social competence of teachers.

The research is an explanative research conducted at Putra Nirmala Senior High School Cirebon in May 2013. The population of this study were 62 students of the tenth grade students. Samples were taken by a saturated sample technique. Data were collected by using questionnaires. A test instrument validity and reliabelitas were only used on the variabel motivation, students perceptions of school leadership and social competence of teachers. The date were analyzed by multiple linear regression analysis and path analysis

(10)

KATA PENGAI\TTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas sogala limpahan rahmaf kasih dan karunia-Nya yang tidak pernah putus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi

ini

berfujuan untuk memenuhi salab satu syant memperoleh gelar sarjana pendidikaq program studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikaru Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam proses penulisan slcripsi ini dari awal penyusunan hingga akhir, tidak sedikit pihak yang turut terlibat. Untuk itu perkenankanlah penulis dengan tulus mengucapkan terima kasih yang sebesar-bssamya untuk dukungan, bimbingan dan bantuan yang tidak terhingga dari:

t. Allah SWT yang selalu membimbing dan menyertai setiap langfuah penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Romo Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtamq SJ., Rettor Universitas Sanata Dharma yang memberikan kesempatan pada penulis untuk memperoleh pendidikan tertaik selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.

Romo C. Kuntoro Adi, SJ., M.A., M.Sc., Ph.D.,wakil rektor III Universitas Sanata Dharm4 yang membimbing penulis selama berproses dalam kegiatan kemahasiswaan.

Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

(11)

5.

Bapak Indra M.Si. selaku Ketua Pendidikan Ilmu pengetahuan Sosial dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

6.

Bapak Y.M.V Mudayen, S.Pd., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing

I,

yang telah membimbing dan meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dalam memberikan bimbingan dan semangat.

7.

Bapak Dr. Constantinus Teguh Dalyonq M.S. selaku Dosen Pembimbing tr

yang dengan penuh ketelitian dalam memeriksa skripsi ini.

8.

Bapak Indra Darmawan, S.8., M.Si. selaku dosen tamu penguji dalam skripsi

ini.

9.

Bapak Drs. Joko Wicoyo, M.Si. yang telah meluangkan waktunya untuk mengoreksi ab strac t pr;nalis.

10.

Ibu

Dra. Yustina Eka Siwi Supriyati selaku Kepala Sekolah SMA Putra Nirmala atas kesediaannya memberikan [iin penelitian.

11. Mbak Titin yang selalu memberikan informasi dan membantu dalam kelancaran selama masa perkuliahan dan pembuatan skripsi penulis.

12. Ibu Teresia Sukarmi dan Bapak Elpidio Leonard Nababan, selaku orangtua

saya. Terimakasih atas do4 semangat, dukungan serta kasih sayang yang telah diberikan selarna ini.

13. Eko, Dessy, Yeye dan Widya terimakasih telah memberikan wama yang indah selama masa perkuliahan dan atas waktu serta kesetiaannya dalam suka maupun duka selama ini.

(12)

14. Veny, Nitq Rika Tere dan Reta. Terimakasih telah menjadi keluarga baru di Kost Tercinta Tunggorono lB.

15. Tina, Putri,

Kila

Diana Yon4 Densi, Iswar4 Yohan dan keluarga besar Pendidikan Ekonomi 2009 lainnya yang selalu menjaga kebersamaan dan kekompakan sampai sekarang ini serta saling membantu kepada mereka yang mengalami kesulitan dalam kuliah maupun penyusunan skripsi.

16. Semua pihak dan t€man-teman yang telah membantu penyusunan skripsi yang tidak Oapat OiseUuttcan satu persatu hingga terwujudnya skripsi ini.

Penulis berharap, semoga apa yang telah penulis susun dalam skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Dengan rendah hati, penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kemajuan karya yang lebih baik.

Yogyakarta, 15 Juli 2013

Febrina EliaNababan

(13)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Kajian Pustaka ... 10

1. Motivasi Belajar ... 11

2. Input Siswa ... 14

3. Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 15

4. Kompetensi Guru ... 17

5. Prestasi Belajar ... 22

B. Hipotesis ... 38

1. Kerangka Berpikir ... 38

2. Hipotesis ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A. Jenis Penelitian ... 40

(14)

xiv

C. Populasi dan Sampel ... 40

1. Populasi ... 40

2. Sampel ... 40

D. Teknik Pengumpulan Data ... 42

E. Teknik Analisis Data ... 51

1. Analisis Deskriptif ... 51

a. Deskripsi Motivasi Belajar ... 52

b. Deskripsi Input Siswa ... 55

c. Deskripsi Kepemimpinan Kepala Sekolah... 59

d. Deskripsi Kompetensi Sosial Guru ... 63

e. Deskripsi Prestasi Belajar ... 67

2. Uji Hipotesis ... 69

1) Analisis Regresi Berganda ... 69

2) Analisis Jalur ... 76

3) Uji Asumsi Klasik ... 78

a) Uji Multikolinieritas ... 78

b) Uji Heteroskedastisitas ... 79

c) Uji Autokorelasi ... 79

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 83

A. Deskripsi Sekolah ... 83

B. Deskripsi Responden ... 91

1. Deskripsi Data tentang Motivasi Belajar ... 91

2. Deskripsi Data tentang Input Siswa ... 93

3. Deskripsi Data tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 95

4. Deskripsi Data tentang Kompetensi Sosial ... 97

5. Deskripsi Data tentang Prestasi Belajar ... 100

C. Analisis Data ... 101

1. Pengujian Prasyarat ... 101

a. Uji Normalitas ... 101

D. Pengujian Hipotesis ... 103

E. Analisis Jalur ... 120

F. Pengujian Asumsi Klasik ... 138

a. Uji Multikolieritas ... 138

b. Uji Heteroskedastisitas ... 140

c. Uji Autokorelasi ... 141

(15)

xv

BAB VI SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 157

A. Kesimpulan ... 157

B. Keterbatasan ... 158

C. Saran ... 159

DAFTAR PUSTAKA ... 160

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Hasil Uji Variabel Motivasi Belajar ... 44

Tabel III.2 Hasil Uji Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah... 44

Tabel III.3 Hasil Uji Variabel Kompetensi Sosial ... 46

Tabel III.4 Hasil Uji Reliabelitas ... 49

Tabel III.5 Mean dan Standar Deviasi Variabel Motivasi Belajar ... 52

Tabel III.6 Interval Rata-Rata Penilaian Responden Motivasi Belajar ... 52

Tabel III.7 Kriteria Penilaian Responden Terhadap Motivasi Belajar ... 53

Tabel III.8 Mean dan Standar Deviasi Variabel Input Siswa ... 55

Tabel III.9 Interval Rata-Rata Penilaian Responden Input Siswa ... 56

Tabel III.10 Kriteria Penilaian Responden Terhadap Input Siswa... 56

Tabel III.11 Mean dan Standar Deviasi Kepemimpinan Kepala Sekolah .... 59

Tabel III.12 Interval Rata-Rata Penilaian RespondenVariabel Kepemimpian Kepala Sekolah ... 59

Tabel III.13 Kriteria Penilaian Responden Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 59

Tabel III.14 Mean dan Standar Deviasi Kompetensi Sosial ... 62

Tabel III.15 Interval Rata-Rata Penilaian Responden Variabel Kompetensi Sosial ... 63

Tabel III.16 Kriteria Penilaian Responden Terhadap Kompetensi Sosial .. 63

Tabel III.17 Mean dan Standar Deviasi Variabel Prestasi Belajar ... 66

Tabel III.18 Interval Rata-Rata Penilaian Responden Prestasi Belajar ... 67

Tabel III.19 Kriteria Penilaian Responden Terhadap Prestasi Belajar ... 67

Tabel III.20 Uji Statistik Durbin-Watson ... 81

Tabel V.1 Distribusi Frekuensi mengenai Motivasi Belajar ... 92

Tabel V.2 Distribusi Frekuensi mengenai Input Siswa ... 94

Tabel V.3 Distribusi Frekuensi Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 95

Tabel V.4 Distribusi Frekuensi mengenai Kompetensi Sosial... 98

Tabel V.5 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar ... 100

Tabel V.6 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar ... 102

Tabel V.7 Hasiil Pengujian Hipotesis Dengan Moderator 1 ... 103

Tabel V.8 Hasil Pengujian Hipotesis Dengan Moderator 2 ... 106

Tabel V.9 Hasil Pengujian Hipotesis Dengan Moderator 3 ... 108

Tabel V.10 Hasil Pengujian Hipotesis Dengan Moderator 4 ... 111

Tabel V.11 Hasil Pengujian Hipotesis Dengan Moderator 5 ... 113

Tabel V.12 Hasil Pengujian Hipotesis Tanpa Adanya Moderator ... 116

Tabel V.13 Regresi Hipotesis Tanpa Adanya Moderator ... 119

(17)

xvii

Tabel V.15 Hasil Pengujian Koefisien Jalur Sub Struktural 2 ... 124

Tabel V.16 Hasil Pengujian Koefisien Jalur Sub Struktural 3 ... 125

Tabel V.17 Rangkuman Dari Koefisien Jalur ... 132

Tabel V.18 Hasil Uji Multikolinearitas ... 139

Tabel V.19 Hasil Uji Heteroskedastis ... 140

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ... 163

Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 180

Lampiran 3 Uji Asumsi Klasik ... 204

Lampiran 4 Uji Hipotesis dan Analisis Jalur ... 212

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan investasi yang sangat penting. Pemerintah

sadar bahwa pendidikan yang memiliki kualitas yang baik akan menghasilkan

SDM yang berkualitas juga sehingga dapat membantu mempercepat

pembangunan nasional. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah guna

memajukan dunia pendidikan.

Dalam pelaksanaan proses pendidikan banyak masalah yang muncul

terutama mengenai masalah mutu pendidikan, sehingga peningkatan mutu

pendidikan menjadi sesuatu yang sangat penting untuk dilaksanakan. Hal ini

bisa dilihat dari pencapaian prestasi belajar siswa yang tidak sesuai dengan

yang diharapkan sehingga pada akhirnya berpengaruh dengan kualitas lulusan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya,

tetapi dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor intern dan extern. Faktor

intern adalah faktor yang berasal dari dalam individu yang sedang belajar

sedangkan faktor extern adalah faktor yang berasal dari luar individu.

(Slameto 2010:54)

Dalam penelitian ini penulis mengambil faktor intern dan extern yaitu

motivasi belajar, input siswa, kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi

sosial guru. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri

(20)

kegiatan belajar, dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan

yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2000).

Input adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki oleh siswa yang akan

diolah dan akan diberi pengalaman belajar dan transformasi sehingga nanti

diharapkan memiliki kemampuan sesuai dengan target yang telah ditentukan.

Selain faktor motivasi belajar dan input siswa terdapat juga faktor

kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi sosial guru. Saat ini kepala

sekolah dalam kepemimpinannya dituntut harus memiliki keterampilan yang

baik yaitu cerdik, kreatifdan konseptual. Karena jika tidak demikian

bagaimana sekolah itu akan berkembang menjadi lebih baik. Kepala sekolah

sebagai pemimpin memegang peran penting yaitu melaksanakan

pengembanganpendidikan secara terarah, berencana dan berkesinambungan

serta menentukan kemajuan sekolah. Sedangkan kepemimpinan kepala

sekolah itu sendiri adalah perilaku kepala sekolah yang mampu memprakarsai

pemikiran baru di dalam proses interaksi di lingkungan sekolah dengan

melakukan perubahan atau penyesuaian tujuan, sarana, konfigurasi, prosedur,

input, proses atau output dari suatu sekolah sesuai dengan tuntutan

perkembangan (Wahjosumidjo, 2007:2).

Selain kepala sekolah, guru juga memiliki peran yang sangat penting.

Guru memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran

dalam merancang, mengelola, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran

(Nurdin dan Usman, 2002). Menurut UU RI No 14 tahun 2005, kompetensi

(21)

profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Namun dalam

penelitian ini peneliti lebih fokus pada kompetensi sosial. Peneliti mengambil

kompetensi sosial karena yang paling mungkin di teliti karena apabila

meneliti kompetensi pedagogik dan profesional, peneliti harus masuk ke

dalam kelas untuk melihat langsung cara guru dalam belajar. sedangkan

kompetensi kepribadian juga sulit diteliti karena harus melibatkan orang dari

psikologi. Kompetensi sosial itu sendiri adalah kemampuan guru sebagai

bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif

dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/ wali

peserta didik dan masyarakat sekitar.

Tingkat keberhasilan belajarsiswa dapat dilihat dari pencapaian

prestasi belajar. Pengertian prestasi belajar menurut kamus besar bahasa

indonesia adalah penguasaan mata pelajaran yang ditunjukan dengan nilai tes

atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar siswa dapat dijadikan

pedoman siswa, guru dan kepala sekolah dalam melakukan pembenahan agar

dapat mencapai tujuan sekolah yang dicita-citakan.

Untuk menggambarkan kontribusi kepemimpinan kepala sekolah dan

kompetensi sosial guru, peneliti menggunakan persepsi siswa. Persepsi

merupakan proses pemberian makna terhadap suatu objek oleh seseorang

sehingga menjadi suatu keyakinan dalam dirinya mengenai baik/buruknya

objek tersebut. Persepsi siswa tentang kepemimpinan kepala sekolah adalah

penilaian siswa terhadap cara kepala sekolah dalam mempengaruhi,

(22)

melaksanakan tugasnya dengan baik untuk mencapai tujuan yang

dicita-citakan sekolah. Sedangkan persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru

merupakan penilaian siswa terhadap kemampuan guru dalam berkomunikasi

dengan siswa. Jadi dengan adanya komunikasi yang baik antara guru dengan

siswa akan meningkatkan prestasi belajar.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti sebuah sekolah SMA di

Cirebon yaitu SMA Putra Nirmala. SMA Putra Nirmala Cirebon adalah

sekolah swasta yang awalnya milik Yayasan Putra Nirmala, didirikan oleh

gereja untuk kaum menengah kebawah.Dalam perjalanannya sekolah ini

menemui banyak kendala baik dalam hal keuangan maupun kualitas sekolah

yang mulai merosot. Ada banyak faktor yang menyebabkan masalah ini

terjadi diantaranya fasilitas belajar yang kurang memadai, guru yang kurang

kompeten, dan donatur yang berkurang. Pada ahkirnya sekolah ini benar

benar vailid. Kemudian sekolah ini diambil alih oleh Yayasan Salib Suci

Bandung untuk dibenahi dan dikembangkan. Saat ini sekolah Putra Nirmala

Cirebon menunjukkan perkembangan yang lebih baik namun belum

maksimal.

Dari hasil wawancara sebelum melakukan penyebaran questioner

kepada siswa, dikepada siswa diketahui bahwa kondisi motivasi belajar

kurang kuat dan nilai input siswa berada pada posisi sedang. Sedangkan

untuk pendapat siswa tentang kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi

guru cenderung mengatakan netral. artinya siswa memandang bahwa

(23)

yaitu mampu membangkitkan semangat seluruh anggota sekolah untuk

melaksanakan tugasnya dengan baik dan terjalin interaksi baik antara guru

dan siswa. Sehingga kondisi inilah yang membuat prestasi belajar siswa

rata-rata sedang. artinya sebagian siswa mempunyai nilai baik dan ada yang

memiliki nilai yang buruk

Dari uraian tersebut, menarik bagi penulis untuk meneliti seberapa

besar pengaruh motivasi belajar dan input siswa terhadap prestasi belajar

mata pelajaran ekonomi dengan adanya persepsi siswa tentang kepemimpinan

kepala sekolah dan kompetensi sosial guru. Kasus : Siswa Kelas X SMA

Putra Nirmala Cirebon.

B. Identifikasi Masalah

Keberhasilan peningkatan kualitas pendidikan tidak dapat terlepas dari

kepemimpinan kepala sekolah serta kompetensi yang dimiliki oleh guru serta

peran serta dari siswa itu sendiri. Keberhasilan peningkatan kualitas tersebut

dapat dilihat salah satunya dari pencapaian ketuntasan minimal siswa yang

telah ditentukan.

C. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, maka penulis dapat merumuskan beberapa

(24)

1. Apakah ada pengaruh signifikan motivasi belajar terhadap prestasi

belajar mata pelajaran ekonomi dengan adanya persepsi siswa tentang

kepemimpinan kepala sekolah ?

2. Apakah ada pengaruh signifikan motivasi belajar terhadap prestasi

belajar mata pelajaran ekonomi dengan adanya persepsi siswa tentang

kompetensi sosial guru ?

3. Apakah ada pengaruh signifikan input siswa terhadap prestasi belajar

mata pelajaran ekonomi dengan adanya persepsi siswa tentang

kepemimpinan kepala sekolah ?

4. Apakah ada pengaruh signifikan input siswaterhadap prestasi belajar

mata pelajaran ekonomi dengan adanya persepsi siswa tentang

kompetensi sosial guru ?

5. Apakah ada pengaruh signifikan motivasi belajar dan input siswa

terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi dengan adanya persepsi

siswa tentang kepala sekolah dan kompetensi sosial guru ?

D. Definisi Operasional 1. Motivasi Belajar

Definisi operasional motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang

mendorong siswa untuk belajar secara sungguh-sungguh, yang akan

dapat membentuk cara belajar siswa secara sistematis dan penuh

(25)

Indikator:

a. Hasrat dan keinginan berprestasi dalam belajar

b. Harapan dan cita-cita di masa depan

c. Kondisi lingkungan belajar baik dirumah maupun di sekolah

2. Input Siswa

Definisi operasional input siswa dalam penelitian ini adalah kemampuan

yang telah dimiliki siswa sebelum memulai proses belajar mengajar yang

akan diolah dan diberi pengalaman belajar sehingga diharapkan individu

memiliki nilai sesuai dengan target.Indikator :Nilai Ujian Sekolah mata

pelajaran IPS

3. Persepsi Siswa Tentang Kepemimpinan kepala sekolah

Definisi persepsi siswa tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam

penelitian ini adalah penilaian siswa tentang cara kepala

sekolahmempengaruhi, mengatur, mengkomunikasikan dan meyakinkan

seluruh warga sekolah agar melaksanakan tugasnya dengan baik untuk

mencapai tujuan yang dicita-citakan sekolah.

Indikator:

a. Kemampuan kepala sekolah melaksanakan tugas dan tanggung

jawab

b. Kemampuan kepala sekolah berkomunikasi

(26)

d. Kemampuan kepala sekolah mengambil keputusan

4. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi sosial guru

Definisi operasional persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru

dalam penelitian ini adalah penilaian siswa tentang kemampuan guru

dalam berkomunikasi dengan peserta didik.

Indikator :

a. Berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan isyarat

b. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional

c. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga

kependidikan, orang tua/wali peserta didik

d. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar

5. Prestasi Belajar

Definisi operasional prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan

terhadap mata pelajaran ekonomi, yang di wujudkan dengan nilai hasil

ujian.Indikator :Hasil ulangan mid semester

E. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini untuk:

1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan motivasi belajar

terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi dengan adanya

(27)

2. Mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan motivasi belajar

terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi dengan adanya

persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru .

3. Mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikaninput siswa terhadap

prestasi belajar mata pelajaran ekonomi dengan adanya persepsi siswa

tentang kepemimpinan kepala sekolah .

4. Mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan input siswa terhadap

prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa dengan adanya persepsi

siswa tentang kompetensi sosial guru .

5. Mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan motivasi belajar dan

input siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi dengan

adanya persepsi siswa tentang kepala sekolah dan kompetensi sosial .

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan di atas maka harapan penulis dalam penelitian

ini dapat digunakan secara teoritis dan praktis untuk:

1. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dipergunakan untuk memberikan

sumbangan pemikiran dan gambaran tentang pengaruh motivasi belajar

dan input siswa, persepsi siswa tentang kepemimpinan kepala sekolah

dan kopetensi sosial guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran

(28)

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat menjadi motivasi guru untuk lebih

menggembangkan kompetensi yang dimiliki guru khususnya kompetensi

sosial agar pembelajaran yang dilakukan lebih baik sehingga memotivasi

siswa giat belajar dan dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan.

3. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan refleksi siswa karena

salah satu faktor penentu keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan

adalah siswa itu sendiri. Maka dari itu siswa juga harus bertanggung

jawab terhadap tugasnya sehingga dapat tujuan bersama yang

(29)

11 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.

KajianPustaka

1. Motivasi Belajar

Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti

bergerak (move). Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang

melakukan sesuatu, membuat mereka tetap melakukannya, dan membantu

mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas. Hal ini berarti bahwa konsep

motivasi digunakan untuk menjelaskan keinginan berperilaku, arah

perilaku (pilihan), intensitas perilaku (usaha, berkelanjutan), dan

penyelesaian atau prestasi yang sesungguhnya (Pintrich, 2003).

Menurut Santrock, motivasi adalah proses yang memberi

semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki

motivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama

(Santrock, 2007). Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan

sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang

dikehendaki olehsubjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2000).

Terdapat dua aspek dalam teori motivasi belajar yang dikemukakan

(30)

a. Motivasi ekstrinsik, yaitu melakukan sesuatu untuk mendapatkan

sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik

sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan

hukuman. Misalnya, murid belajar keras dalam menghadapi ujian

untuk mendapatkan nilai yang baik. Terdapat dua kegunaan dari

hadiah, yaitu sebagai insentif agar mau mengerjakan tugas, dimana

tujuannya adalah mengontrol perilaku siswa, dan mengandung

informasi tentang penguasaan keahlian.

b. Motivasi intrinsik, yaitu motivasi internal untuk melakukan

sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya,

murid belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata

pelajaran yang diujikan itu. Murid termotivasi untuk belajar saat

mereka diberi pilihan, senang menghadapi tantangan yang sesuai

dengan kemampuan mereka, dan mendapat imbalan yang

mengandung nilai informasional tetapi bukan dipakai untuk

kontrol, misalnya guru memberikan pujian kepadasiswa. Terdapat

dua jenis motivasi intrinsik, yaitu:

1) Motivasi intrinsik berdasarkan determinasi diri dan pilihan

personal. Dalam pandangan ini, murid ingin percaya bahwa

mereka melakukan sesuatu karena kemauan sendiri, bukan

karena kesuksesan atau imbalan eksternal. Minat intrinsik siswa

(31)

untuk mengambil tanggung jawab personal atas pembelajaran

mereka.

2) Motivasi intrinsik berdasarkan pengalaman optimal.

Pengalaman optimal kebanyakan terjadi ketika orang merasa

mampu dan berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas

serta terlibat dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu

sulit tetapi juga tidak terlalu mudah.

Fungsi motivasi belajar menurut Sardiman (2008:83) fungsi

motivasi belajar ada tiga yakni sebagai berikut:

a. Mendorong manusia untuk berbuat sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor

penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b. Menentukan cara perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak

dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberakan arah dan

kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan

apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,

dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat dengan

tujuan tersebut.

Menurut Brophy (2004), terdapat lima faktor yang dapat

mempengaruhi motivasi belajar siwa, yaituharapan guru, instruksi

langsung, umpanbalik (feedback) yang tepat, penguatan dan hadiah serta

(32)

menyatakan bahwa bentuk dan cara yang dapat digunakan untuk

menumbuhkan motivasi dalam kegiatan

belajar adalah:

a. Pemberian angka, hal ini disebabkan karena banyak siswa belajar

dengan tujuan utama yaitu untuk mencapaiangka/nilai yang baik.

b. Persaingan/kompetisi

c. Ego-involvement, yaitu menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar

merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan

sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri. Memberi

ulangan, hal ini disebabkan karena para siswa akan menjadi giat

belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.

d. Memberitahukan hasil, hal ini akan mendorong siswa untuk lebih giat

belajar terutama kalau terjadi kemajuan.

e. Pujian, jika ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik,

hal ini merupakan bentuk penguatan positif.

2. Input siswa

Menurut Ekosusilo (1993:35) input adalah masukan yang masih

mentah yang akan diolah dalam proses pendidikan, untuk selanjutnya

menjadi keluaran (output) sesuai tujuan yang didinginkan. Daryanto

(1999:7) mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan input adalah bahan

mentah yang dimasukkan ke dalam transformasi. Jenis input menurut

(33)

1. Raw input : kondisi keberadaan siswa yang mengikuti kegiatan

pembelajaran. Yang terkait dengan Raw input adalah kapasitas

dasar siswa, bakat khusus ,motivasi, minat, kematangan, dan

kesiapan, sikap dan kebiasaan dan lain sebagainya.

2. Instrumental input : sarana dan prasarana yang trakait dengan

proses pembelajaran. Yang tekait dengan instrumental input adalah

guru, metode, teknik media, bahan, sumber belajar dan lain-lain.

3. Environmental input : merujuk pada situasi dan keberadaan

lingkungan baik fisik, sosial maupun budaya diman kegiatan

pembelajaran (sekolah) dilaksanakan

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa input

adalah calon siswa yang telah memiliki kemampuan tertentu yang akan

diolah dan akan diberi pengalaman belajar dan transformasi sehingga nanti

diharapkan memiliki kemampuan sesuai dengan target yang telah

ditentukann.

3. Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam

mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan dapat diartikan sifat-sifat,

pelaku pribadi, pengaruh terhadap orang lain, pola-pola interaksi,

hubungan kerja sama antar peran, kedudukan dari satu jabatan

administrative, dan persepsi dari lain-lain tentang legitimasi pengaruh

(34)

Dalam mencapai tujuan sekolah, kepemimpinan kepala sekolah

sangatlah penting. Pengertian kepemimpinan kepala sekolahitu sendiri

yaitu perilaku kepala sekolah yang mampu memprakarsai pemikiran baru

di dalam proses interaksi di lingkungan sekolah dengan melakukan

perubahan atau penyesuaian tujuan, sasaran, konfigurasi, prosedur,input,

proses atau output dari suatu sekolah sesuai dengan tuntutan

perkembangan. (Wahjosumidjo 2007:7)

Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus mampu

mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan

percaya diri pada guru, staf dan siswa dalam melaksanakan tugas

masing-masing. Selain itu kepala sekolah juga harus mampu memberikan

bimbingan dan mengarahkan para guru, staf dan para siswa serta

memberikan dorongan memacu dan berdiri di depan demi kemajuan dan

memberikan inspirasi sekolah dalam mencapai tujuan. Peranan

kepemimpinan kepala sekolah yaitu menciptakan rasa adil, bijaksana,

memberikan sugesti, mendukung tercapainya tujuan, sebagai katalisator,

menciptakan rasa aman, sebagai wakil organisasi, sumber inspirasi, dan

terahkir bersedia menghargai.

Dalam penelitian ini, yang dilihat adalah persepsi siswa terhadap

kepemimpinan kepala sekolah. Maka pengertian persepsi siswa tentang

kepemimpinan kepala sekolah adalah penilaian siswa terhadap cara kepala

(35)

meyakinkan seluruh warga sekolah agar melaksanakan tugasnya dengan

baik untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan sekolah

4. Kompetensi Guru

Dalam Undang - Undang Republik Indonesia Nomer 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa: “kompetensi adalah

seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,

dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas

keprofesionalan”.

Kompetensi mengacu pada kemampuan melaksanakan sesuatu yang

diperoleh melalui pendidikan; kompetensi guru menunjuk kepada

performance dan perbuatan yang rasional untuk memenuhi spesifikasi

tertentu di dalam pelaksanaan tugas- tugas pendidikan.

Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal,

keilmuan, teknologi, sosial dan spiritual yang membentuk kompetensi

standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman

terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan

pribadi dan profesionalisme.(Mulyasa 2007:25)

Ada 4 kompetensi guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.

a. Kompetensi Pedagogik

Menurut Undang-undang No 74 Tahun 2008 tentang Guru pasal 3

ayat (4) dikemukakan bahwa “Kompetensi pedagogik adalah

(36)

menurut Depdiknas (2004:9) mendefinisikan kompetensi pedagogik

dengan “Kompetensi pengelolaan pembelajaran”. Standar Pendidikan

Nasional, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir a bahwa: Kompetensi

pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik

meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan

pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimilikinya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi

pedagogik merupakan kemampuan yang harus dimiliki seorang guru

dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman

terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,

evaluasi hasil belajar dan pengembangan bakat yang dimiliki peserta

didik.

Secara operasional, kemampuan mengelola pembelajaran

menyangkut tiga fungsi manajerial, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

dan evalusai (Mulyasa, 2007:75).

1) Perencanaan menyangkut penetapan tujuan dan kompetensi serta

memperkirakan cara mencapainya. Guru sebagai manajer

pembelajaran harus melakukan berbagai pilihan menuju

tercapainya tujuan. Guru sebagai manajer pembelajaran harus

mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mengelola berbagai

(37)

untuk membentuk kompetensi dasar dan mencapai tujuan

pembelajaran.

2) Pelaksanaan adalah proses yang memberikan kepastian bahwa

proses belajar mengajar telah memiliki sumber daya manusia dan

sarana prasarana yang diperlukan sehingga dapart membentuk

kompetensi dan mencapai tujuan yang diinginkan.

3) Evaluasi bertujuan menjamin kinerja yang dicapai sesuai dengan

rencana atau tujuan yang telah ditetapkan. Guru sebagai manajer

harus mengambil langkah-langkah atau tindakan perbaikan apabila

terdapat perbedaan yang signifikan atau adanya kesenjangan antara

proses pembelajaran aktual di dalam kelas dengan yang telah

direncanakan.

b. Kompetensi Kepribadian

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3)

butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi

kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantab, stabil,

dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan

berakhlak mulia.

Kompetensi kepribadian memiliki peran dan fungsi yang sangat

penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan

(38)

masyarakat, kemajuan negara, dan bangsa pada umumnya (Mulyasa

2007:117).

Setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi kepribadian yang

memadai, bahkan kompetensi ini akan melandasi atau menjadi landasan

bagi kompetensi-kompetensi lainya. Dalam hal ini, guru tidak hanya

dituntut untuk mampu memaknai pembelajaran, tetapi yang paling

penting adalah bagaimana dia menjadikan pembelajaran sebagai ajang

pembentukan kompetensi dan perbaikan kualitas pribadi peserta didik.

c. Kompetensi Profesional

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3)

butir c dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi

profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara

luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik

memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional

Pendidikan.

Mulyasa (2007:135) mengungkapkan secara umum ruang lingkup

kompetensi profesional guru sebagai berikut:

1) Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi,

psikologis, dan sosiologis.

2) Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf

perkembangan peserta didik.

3) Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi

(39)

4) Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang

bervariasi.

5) Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media

dan sumber belajar yang relevan.

6) Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program

pembelajaran.

7) Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik.

8) Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik.

d. Kompetensi Sosial

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3)

butir d dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial

adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk

berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama

pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan

masyarakat sekitar.

Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian

dari masyarakat, yang sekurang-kurangnya memiliki kompetensi untuk:

(Mulyasa, 2007:173)

1) Berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan isyarat.

2) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara

fungsional.

3) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,

(40)

4) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

5. Prestasi Belajar

a. Pengertian prestasi belajar

Penilaian merupakan bagian terpenting dalam proses belajar

mengajar. Penilaian berguna bagi para pengajar, sebab dapat

membantu menjawab masalah-masalah penting

mahaiswa-mahasiswanyanya. Selain itu juga untuk mengetahui tingkat tingkat

keberhasilan mahasiswa. Penilaian hasil belajar selalu ada dalam

proses pembelajaran. Yang dinilai dari hasil belajar mahasiswa seperti

ujian sisipan dan ujian akhir semester.

Menurut para penulis psikologi belajar, mereka mendefinisikan

belajar sebagai suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang

yang relatif menetap sebagai hasil sebuah pengalaman (Imron,

1996:3). Prestasi belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

adalah penguasaan pengertian yang dikembangkan oleh matapelajaran

lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka yang di berikan oleh

guru.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya tetapi

dapat digolongkan menjadi fua golongan saja, yaitu faktor intern dan

faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada di dalam diri

individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor

(41)

1) Faktor intern

a) Faktor jasmaniah

(1) Faktor kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta

bagian-bagianya atau bebas dari penyakit. Kesehatan

seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar

seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu,

selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah

pusing, ngantuk jika badanya lemah atau ada

gangguan-gangguan fungsi alat inderanya serta tubuhnya. Agar seseorang

dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan

badanya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan

ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur,

makan, olahraga, rekreasi, dan ibadah.

(2) Cacat tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik

atau kurang sempurna mengenal tubuh atau badan (Slameto,

2010:55). Keadaan cacat tubuh dapat mempengaruhi belajar

seseorang.

b) Faktor psikologis

(1) Intelegensi

Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu

(42)

situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau

menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,

mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat (Slameto,

2010:56). Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan

belajar. Dalam situasi yang sama, siswa mempunyai tingkat

intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada yang

mempunyai tingkat intelegensi yang rendah.

(2) Perhatian

Untuk menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus

mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajariya, jika

bahan pelajaran yang tidak menjadi perhatian, maka timbulah

kebosanan, sehingga siswa tersebut tidak suka belajar. Agar

siswa dapat belajar dengan baik, usahakan bahan pelajaran itu

sesuai dengan hobi atau bakatnya.

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan

dan mengenang beberapa kegiatan (Slameto, 2010:57).

Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus

yang disertai dengan rasa senang. Jadi berbeda dengan

perhatian, karena perhatian sifatnya sementara dan belum tentu

diikuti dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti

dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kesenangan.

(43)

pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa,

siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak

ada daya tarik baginya.

(4) Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar (Slameto, 2010:57).

Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang

nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat mempengaruhi

belajar seseorang. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa

sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik

karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat

lagi dalam belajarnya.

(5) Motif

Motif erat sekali hubunganya dengan tujuan yang akan dicapai.

Di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan

tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang

menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai

daya penggerak atau pendorong.

(6) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan

seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk

(44)

(7) Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respomse atau

bereaksi (Slameto, 2010:59). Kesediaan itu timbul dari dalam

diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan,

karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan

kecakapan. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses

belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada

kesiapan, maka hasil belajarnya lebih baik.

(8) Faktor kelelahan

Kelelahan pada seseorang wlaupun sulit dipisahkan tetapi

dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu, kelelahan jasmani

dan kelelahan rohani.

2) Faktor-faktor ekstern

a) Faktor keluarga

(1) Cara orang tua mendidik

Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap

belajar anaknya. Keluarga adalah lembaga pendidikan yang

pertama dan utama. Orang tua yang kurang atau tidak

memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh

tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan sama

sekali akan kepentingan-kepentingan dan

kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak mengatur waktu

(45)

memperhatikan apakah anak belajar atau tidak, tidak mau tahu

bagaimanakah kemajuan belajar anaknya dan lain-lain,dapat

menyebabkan anak kurang atau tida berhasil dalam belajarnya.

Mendidik anak dengan cara memanjakanya adalah cara

mendidik yang tidak baik. Mendidik anak dengan cara

memperlakukanya terlalu keras, memaksa, mengejar-ngejar

anaknya untuk belajar adalah cara mendidik anak yang juga

salah. Disinilah bimbingan dan penyuluhan memegang

peranan yang sangat penting. Anak yang mengalami

kesukaran-kesukaran dalam belajar dapat ditolong dengan

memberikan bimbingan belajar yang sebaik-baiknya. Tentu

saja keterlibatan orang tua akan sangat mempengaruhi

keberhasilan bimbingan tersebut.

(2) Relasi antar anggota keluarga

Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi

orang tua dengan anaknya. Selain relasi anak dengan

saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain pun turut

mempengaruhi belajar anak. Sebetulnya relasi antar anggota

erat hubunganya dengan cara orang tua mendidik. Demi

kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan

relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut. Hubungan

(46)

kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu

hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri.

(3) Suasana rumah

Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau

kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga dimana anak

berada dan belajar. Suasana rumah juga merupakan faktor

yang penting yang tidak termasuk faktor yang disengaja.

Suasana rumah yang gaduh atau ramai tidak akan memberi

ketenangan pada anak yang belajar. Begitu pula dengan

suasana rumah yang tegang, ribut, sering terjadi cekcok

menyebabkan anak menjadi bosan dirumah, suka keluar

rumah, akibatnya belajarnya kacau. Perlu diciptakan suasana

rumah yang tenang dan tenteram agar anak dapat belajar

dengan baik.

(4) Keadaan ekonomi keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubunganya dengan belajar

anak. Anak yang sedang belajar harus terpenuhi kebutuhan

pokoknya misalnya makan, pakaian, perlindungan kesehatan

dan lain-lain. Selain itu juga membutuhkan fasilitas belajar

seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis,

uku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi

jika keluarga mempunyai cukup uang. Jika anak hidup dalam

(47)

akibatnya kesehatan anak terganggu, sehingga belajar anak

juga akan terganggu. Akibat yang lain anak selalu dirundung

kesedihan sehingga anak merasa minder hal ini pasti akan

mengganggu belajar anak. Walaupun tidak dipungkiri tentang

adanya kemungkinan anak yang serba kekurangan dan selalu

menderita akibat ekonomi keluarga yang lemah, justru keadaan

yang seperti itu menjadi cambug baginya untuk belajar lebuh

giat dan akhirnya sukses.

(5) Pengertian orang tua

Anak belajar perlu dorongan da pengertian orang tua. Bila

anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas

rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat,

orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya,

membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di

sekolah. Kalau perlu menghubungi guru anaknya, untuk

mengetahui perkembanganya.

(6) Latar belakang kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarg

amempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak

ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong

(48)

b) Faktor sekolah

(1) Metode mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus

dilalui dalam mengajar (Slameto, 2010:65). Metode mengajar

guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang

tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu

misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai

bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikanya tidak

jelas atau sikap guru terhadap siswa atau terhadap mata

pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang

terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa malas untuk

belajar. Guru bisa mengajar dengan berani mencoba

metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan

kegiatan belajar – mengajar siswa, dan meningkatkan motivasi

siswa untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik,

maka metode mengajar harus diusahakan setepat, efisien, dan

efektif mungkin.

(2) Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan

kepada siswa (Slameto, 2010:65). Kegiatan itu sebagian besar

adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima,

menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Jelaslah

(49)

Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap

belajar. Kurikulum yang tidak baik itu misalnya kurikulum

yang terlalu padat, diatas kemampuan siswa, tidak sesuai

dengan bakat, minat dan perhatian siswa. Perlu diingat bahwa

sistem instruksional sekarang menghendaki proses belajar

mengajar yang mementingkan kebutuhan siswa.

(3) Relasi guru dengan siswa

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa.

Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam

proses sendiri. Jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh

relasinya dengan gurunya. Relasi guru dengan siswa yang baik,

siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai mata

pelajaran yang diberikanya sehingga siswa berusaha

mempelajari sebaik-baiknya. Hal itu juga terjadi sebaliknya,

jika siswa membenci gurunya. Ia segan mempelajari mata

pelajaran yang diberikanya, akibatnya pelajaranya tidak maju.

Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab

menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar dan

siswa segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.

(4) Relasi siswa dengan siswa

Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perlu agar

dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar

(50)

(5) Disiplin sekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubunganya dengan kerajinan siswa

dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah

mencangkup kedisiplinan guru dalam mengajar dalam

melaksanakan tata tertib, kedisiplinan pegawai atau karyawan

dalam pekerjaan administrasi, keteraturan kelas, kebersihan

gedung sekolah, dan lain-lain. Kepala sekolah dalam

mengelola seluruh staf beserta siswa-siswanya, dan

kedisiplinan tim BP dalam pelayananya kepada siswa. Agar

siswa disiplin haruslah guru beserta staf yang lain disiplin pula.

(6) Alat pengajaran

Alat pengajaran erat hubunganya dengan cara belajar siswa,

karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu

mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang

diajarkan itu, alat pengajaran yang lengkap dan tepat akan

memperlanca5r penerimaan bahan pelajaran yang diberikan

kepada siswa. Mengusahakan alat pengajaran yang baik dan

lengkap adalah perlu agar guru dapat mengajar dengan baik

sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik serta

dapat belajar dengan baik pula.

(7) Waktu sekolah

Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar

(51)

malam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa.

Sekolah diharpakan mampu memilih waktu sekolah yang tepat

sehingga akan memberi pengaruh yang positif terhadap belajar.

(8) Standar pelajaran di atas ukuran

Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu

memberi pelajaran di atas ukuran standar. Akibatnya siswa

kurang mampu dan takut kepada guru, bila banyak siswa yang

tidak berhasil dalam mempelajari mata pelajaranya, guru

semacam itu merasa senang. Guru dalam menuntut penguasaan

materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing.

Yang penting tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai.

(9) Keadaan gedung

Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik

mereka masing-masing menuntut keadaan gedung dewasa ini

harus memadai di dalam setiap kelas.

(10)Metode belajar

Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam

hal ini perlu pembinaan dari guru. dengan cara belajar yang

tepat akan efektif pula hasil belajar siswa itu. Belajar secara

teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik,

memilih cara belajar yang tepat dan istirahat cukup akan

(52)

(11) Tugas rumah

Tugas rumah terutama adalah di sekolah, di samping untuk

belajar waktu di rumah biarlah digunakan untuk

kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak

memberi tugas yang harus dikerjakan di rumah, sehingga anak

tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain.

c) Faktor masyarakat

(1) Kegiatan siswa dalam masyarakat

Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan

terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa ambil

bagian dalam kegiatan masyarakat yang terlalu banyak

misalnya berorganisasi, kegiatan-kegiatan sosial, keagamaan

dan lain-lain, belajarnya akan terganggu, lebih-lebih jika tidak

bijaksana dalam mengatur waktunya.

(2) Mass media

Yang termasuk mass media adalah bioskop, radio, TV, surat

kabar, majalah, buku-buku, komik dan lain-lain. Semuanya itu

ada dan beredar dimasyarakat. Mass media yang baik memberi

pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap

belajarnya. Sebaliknya mass media yang jelek juga

berpengaruh jelek terhadap siswa. Maka perlulah kiranya siswa

(53)

dari pihak orang tua dan pendidik, baik di dalam keluarga,

sekolah dan masyarakat.

(3) Teman bergaul

Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat

masuk dalam jiwanya dari pada yang kita duga. Teman bergaul

yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu

juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi

yang sifatnya buruk juga.

(4) Bentuk kehidupan masyarakat

Kehidupan masyarakat disekitar siswa juga berpengaruh

terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari

orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi, mempunyai kebiasaan

tidak baik akan berpengaruh jelek kepada anak yang berada

disitu. Sebaliknya jika lingkungan anak adalah orang-orang

yang terpelajar yang baik-baik, mereka akan terpengaruh oleh

orang-orang dilingkunganya tersebut.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Hasil penelitian yang relevan dengan penelitiian yang dilakukan oleh

penulis adalah milik Nunu Nuchiyah tahun 2007 dengan judul “Pengaruh

Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap

Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Semester 1 Sekolah Dasar Negeri Tahun

2004-2005 di Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang”.Tujuan penelitian

(54)

kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja mengajar guru terhadap

prestasi hasil belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Se Kecamatan

Pabuaran Kabupaten Serang.Dari penelitian yang dilakukan Nunu

Nuchyah diperoleh hasil kepemimpinan Kepala Sekolah Dasar dan

kinerja mengajar guru memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

prestasi belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Se Kecamatan

Pabuaran Kabupaten Serang. Selain itu, dari penelitian ini juga diperoleh

hasil prestasi belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Se Kecamatan

Pabuaran tidak hanya dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut yaitu

kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja mengajar guru, tetapi juga

dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.

2. Hasil penelitian kedua yang relevan denngan penelitian yang dilakukan

penulis adalah milik Jaelani tahun 2011 dengan judul “Pengaruh

Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa kelas IV SDN Waru 05

Kecamatan Parung”. Tujuan penelitian yang dilakukan oleh Jaelani

adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi belajar

terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN Waru 05 Kecamatan Parung.

Dan untuk mengetahui besar pengaruh motivasi belajar terhadap hasil

belajar siswa kelas IV SDN Waru 05 Kecamatan Parung. Dari penelitian

yang dilakukan Jaelani diperoleh hasil secara nyata motivasi belajar

berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas IVA dan

IVB SDN Waru 05 Kecamatan Parung, terbukti dengan adanya

(55)

kemudian diolah dengan cara simultan.Besarnya pengaruh motivasi

belajar terhadap hasil belajar siswa kelas IVA sampai IVB SDN Waru 05

sebesar 29,766 sedangkan sisanya sebesar 70,234 dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain, faktor-faktor tersebut tidak dapat diteliti oleh peneliti

karena keterbatasan waktu, kemampuan dan dana, sehingga peneliti

memberikan kesempatan kepada peneliti-peneliti lain untuk menelitinya.

3. Penelitian ketiga yang relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis

adalah milik Ariska Dewi Wulandari tahun 2008 dengan judul “Pengaruh

kualitas input terhadap prestasi belajar siswa kelas X mata pelajaran

ekonomi pada SMA Taruna DRA. Zulaeha Leces Kabupaten

Probolinggo”. Tujuan penelitian yang dilakukan Ariska adalah unutuk

mengetahui besarnya pengaruh Nilai Ujian Nasional (NUN) dan

kecerdasan intelektual (IQ) terhadap prestasi belajar siswa kelas X

semester 1 mata pelajaran Ekonomi pada SMA Taruna Dra. Zulaeha

Leces Kabupaten Probolinggo, baik pengaruh variabel bebas secara

sendiri-sendiri (parsial) atau bersama-sama (simultan) terhadap prestasi

belajar siswa. Hasil dari penelitian ini adalah Nilai Ujian Nasional

berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa, kecerdasan

intelektual (IQ) berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar

siswa, dan Nilai Ujian Nasional dan kecerdasan intelektual berpengaruh

(56)

C.

Hipotesis

1. Kerangka Berpikir

Berdasarkan tinjauan teoritis dan konsep - konsep dasar penelitian

terdahulu, maka disusun sebuah kerangka pemikiran teoritis yang

merupakan kombinasi dari teori dan hasil penelitian yang berkaitan,

[image:56.595.101.514.259.654.2]

sebagaimana disajikanpada Gambar berikut ini :

Gambar 1.1 KerangkaBerpikir

X3

X1

X2

Y

X4

Dengan melihat dasar pemikiran diatas dan pengamatan dari penulis

maka penulis mengajukan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Motivasi Belajar

Persepsi Siswa Tentang Kepemimpinan Kepala

Sekolah

Prestasi Belajar

Input Siswa

Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Sosial PX3X1

PX4X2

PX4X1 PX3X2

PYX1

PYX2

PYX3

(57)

1. Motivasi belajar memiliki pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar

dengan adanya persepsi siswa tentang kepemimpinan kepala sekolah.

2. Motivasi belajar memiliki pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar

dengan adanya persepsi siswa tentang kepemimpinan kompetensi sosial

guru.

3. Input siswa memiliki pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar

dengan adanya persepsi siswa tentang kepemimpinan kepala sekolah.

4. Input siswa memiliki pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar

dengan adanya persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru.

5. Motivasi belajar dan input siswa memiliki pengaruh signifikan terhadap

prestasi belajar dengan adanya persepsi siswa tentang kepemimpinan

(58)

40 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah

Eksplanatif. Metode penelitian eksplanatif adalah penelitian yang menguji

hubungan dan pengaruh anatr variabel yang dihipotesiskan.

B. Tempat dan waktu Penelitian

1. Penelitian dilakukan di SMA Putra Nirmala Cirebon

2. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada Mei 2013

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X ( A & B) SMA

Putra Nirmala Cirebon sebanyak 62 terdiri dari 30 laki-laki dan 32

perempuan

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah 62 responden.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Terikat ( Dependent)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar (Y).

(59)

2. Variabel Bebas (Independent)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar (X1)

inputsiswa (X2).

a. Motivasi belajar (X1)

Indikator

a. Hasrat dan keinginan berprestasi dalam belajar

b. Harapan dan cita-cita di masa depan

c. Kondisi lingkungan belajar baik dirumah maupun di sekolah

b. Input Siswa (X2)

Indikator: Nilai Ujian Sekolah SMP mata pelajaran IPS

3. Variabel Moderator

Variabel moderator dalam penelitian ini adalah persepsi siswa tentang

kepala sekolah (X3) dan kompetensi sosial guru (X4)

a. Kepemimpinan kepala sekolah (X3)

Indikator :

1) Kemampuan kepala sekolah melaksanakan tugas dan tanggung

jawab

2) Kemampuan kepala sekolah berkomunikasi

3) Kemampuan kepala sekolah memecahkan masaah

4) Kemampuan kepala sekolah mengambil keputusan

b. Kompetensi sosial (X4)

Indikator

(60)

b. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secar

Gambar

Gambar 1.1 KerangkaBerpikir
Tabel III.1 Hasil Uji Variabel Motivasi Belajar Siswa
Tabel III.2 Hasil Uji Variabel Persepsi Siswa Tentang Kepemimpinan Kepala
Tabel III.3 Hasil Uji Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Sosial
+7

Referensi

Dokumen terkait

kampanye yang telah diperbaiki kepada pengurus Partai Politik sesuai tingkatannya, calon Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dengan tembusan disampaikan

Dengan definisi bahwa segitiga siku-siku merupakan segitiga yang besar salah satu sudutnya merupakan jumlah dari dua sudut lainnya, menjadi benar bila besar sudut keliling yang

Katalog buku merupakan suatu daftar yang berisi informasi buku yang dilakukan secara berurut, dapat berdasarkan kode buku tersebut, nama pengarang, judul buku dan nama penerbit.

Secara umum sika`p mahasiswa FPEB terhadap aspek pendidikan perkoperasian berada pada kategori positif, yang diartikan sebagai sikap positif.. Hal ini menunjukan

Adanya faktor-faktor atau dapat disebut variabel yang terdapat pada masalah di atas akan dianalisis menggunakan analisis faktor untuk menyelidiki faktor-faktor

Penulisan Ilmiah ini berisikan mengenai pembuatan website untuk rumah sakit mom yang bertujuan membantu rumah sakit tersebut dalam menyampaikan informasi mengenai fasilitas

B Kotoran sapi tingkatkan kesejahteraan

Hasil dari penelitian ini adalah JWT yang diimplementasikan dapat melakukan validasi terhadap username dan password yang dikirimkan oleh publisher, JWT mampu melakukan