• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahasa Antagonis dalam Media Masa dan Masyarakat di Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahasa Antagonis dalam Media Masa dan Masyarakat di Indonesia."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

(B. Sastra)

Bahasa Antagonis dalam Media Masa dan Masyarakat di Indonesia

Santosa, Riyadi; Priyanto, Agus Dwi; Nuraeni, Ardiana

Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Fundamental, 2012

Di dalam masyarakat yang sedang mencari bentuk demokrasi tentu saja akan terdapat sekolompok orang atau masyarakat yang mendukung dan menentang status quo. Kelompok yang mendukung dan menentang status quo secara sepihak ini secara ideologis disebut kelompok antagonis. Kelompok ini mempunyai proses sosial dan ciri-ciri kebahasaan yang yang berbeda dengan kelompok yang protagonis. Di dalam masyarakat yang sangat plural secara kultural dan sosial ini akan menunjukkan tingkat antagonisitas mereka masing-masing. Walaupun proses sosial atau genre mereka mungkin akan sama, tetapi ciri-kebahasaan atau register mereka akan bervariasi dengan tingkat literasi dan pendidikan mereka.

Pada level genre, bahasa antagonis disimbolkan dalam genre mikro eksposisi seperti yang digunakan di dalam surat pembaca dan editorial. Akan tetapi, juga terdapat genre lain yang tidak menunjukkan genre yang digunakan oleh antagonis yaitu rekon dan diskusi.

Pada level register, bahasa antagonis direalisasikan melalui sistem aprraisal: atitud (afek, judgement, dan apresiasi positif atau negatif), gradasi tekanan meningkat dan fokus tajam) , dan engagement (heteroglos:berita dan monogloss: surat pembaca dan editorial). Secara umum, bahasa antagonis terasa emosional, subjektif, dan kuat karena adanya leksis atitudinal dan intensifier yang ada di dalam teks. Sementara itu, hubungan konjungtif yang digunakan dalam rekon umumnya konjungsi, kontinuatif, dan metafora logika eksternal yang mengurutkan kejadian berdasarkan waktu kejadian baik secara simultan maupun urutan. Di pihak lain, hubungam konjungtif yang digunakan di dalam eksposisi yaitu umumnya konjungsi, kontinuatif, dan metafora logika internal dengan makna penambahan, perbandingan, waktu, dan konsekuensi.

Transitiviti yang dieksploitasi secara dominan pada genre rekon maupun eksposisi adalah proses perilaku dan relasional atributif. Kelompok nomina yang digunakan untuk mengekspresikan evaluasinya yaitu thing-epithet dengan leksis atitudinal.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah Menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa untuk mendorong terciptanya wirausahawan muda yang peduli

Melihat masih luasnya masalah yang diidentifikasi, maka permasalahan dalam penelitian dibatasi pada efektivitas pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square ditinjau

Dari hasil yang diperoleh terlihat bahwa perlakuan kombinasi yang terbaik akan meningkatkan volume semen, memperkecil konsentrasi dan memeprbesar

dalam laporan hasil belajar yang dimiliki para guru PAI tersebut

A combination of natural and anthropogenic factors (urban settlements, roads and zones with agricultural activity) provided better understanding of the impact of

Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh hasil pengolahan data terhadap waktu reaksi dengan yield yang dihasilkan seperti pada Tabel 2..

[r]

Berkenaan dengan hal tersebut, agar Saudara dapat membawa dokumen asli dan menyerahkan rekaman/copy untuk setiap data kualifikasi yang telah dikirim melalui form isian