• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan organisasi pecinta alam dalam meningkatkan kesadaran lingkungan hidup di kampus: studi kasus terhadap organisasi pecinta alam upi bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan organisasi pecinta alam dalam meningkatkan kesadaran lingkungan hidup di kampus: studi kasus terhadap organisasi pecinta alam upi bandung."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN ORGANISASI PECINTA ALAM DALAM MENINGKATKAN KESADARAN LINGKUNGAN HIDUP DI KAMPUS

(Studi Kasus Terhadap Organisasi Pecinta Alam UPI Bandung)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan

Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

oleh Suci Andriani

1000558

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

PERANAN ORGANISASI PECINTA ALAM DALAM MENINGKATKAN KESADARAN LINGKUNGAN HIDUP

(Studi Kasus Terhadap Organisasi Pecinta Alam UPI Bandung)

oleh: Suci Andriani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Suci Andriani

Universitas Pendidikan Indonesia April 2014

Hak cipta dilindungi Undang-undang.

(3)

Halaman Pengesahan Skripsi

SUCI ANDRIANI 1000558

PERANAN ORGANISASI PECINTA ALAM DALAM

MENINGKATKAN KESADARAN LINGKUNGAN HIDUP DI KAMPUS

(Studi Kasus Organisasi Pecinta Alam UPI Bandung)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Cecep Darmawan, S.Pd.S.IP.,M.Si. NIP. 19690929 199402 1 001

Pembimbing II

Leni Anggraeni, S.Pd., M.Pd NIP. 19840222 200912 2 214

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

(4)

Skripsi Ini Telah Diuji Pada

Hari, Tanggal : Selasa, 08 April 2014

Tempat : Di Gedung FPIPS

Panitia Ujian Terdiri Dari :

1. Ketua :

Prof. Dr. KarimSuryadi, M.Si. NIP. 197008141 199402 1001 2. Sekertaris :

Prof.Dr. Sapriya, M.Ed NIP. 196308201988031001 3. Penguji : 3.1

Prof. Dr. Idrus Affandi, SH. NIP. 19540404 198101 1 002 3.2

Prof. Dr.H.A.Azis Wahab, MA. NIP. 19430401 196709 1 001 3.3

(5)

vii Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN……….. 9

A.Kajian Pustaka………...... 9

1. Tinjauan Mengenai Organisasi Pecinta Alam………..… 9

a. Pengertian Organisasi………... 9

b. Bentuk-Bentuk Organisasi………... 11

c. Perilaku Organisasi……….. 15

2. Tinjauan Mengenai Organisasi Kemahasiswaan………...… 18

a. Pengertian Organisasi Kemahasiswaan ……….. 18

b. Pengertian Organisasi Pecinta Alam ……….. 20

3. Tinjauan Mengenai Lingkungan Hidup………. 20

a. Pengertian Lingkungan Hidup……… 20

b. Bagaian-Bagian Lingkungan Hidup……… 22

c. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup……… 25

d. Kesadaran Lingkungan Hidup………..….. 26

B.Kerangka Pemikiran ……… 28

C. Hasil Penelitian Terdahulu……….……….. 29

(6)

viii

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C.Definisi Operasional……….. 35

1. Pengertian Organisasi……….. 35

2. Pengertian Organisasi Pecinta Alam………... 36

3. Pengertian Lingkungan Hidup………. 36

4. Pengertian Kesadaran Lingkungan Hidup……… 37

D.Instrument Penelitian……….……… 37

E.Prosedur Penelitian……….... 38

1. Tahap Persiapan Penelitian………. 39

2. Prosedur Perizinan Penelitian………. 39

3. Tahap Pelaksanaan Penelitian……….. 39

F. Teknik Pengumpulan Data……….. 40

A.Gambaran Umum Organisasi Pecinta Alam ……….. 46

1. Profil Mahasiswa Pecinta Alam (MAHACITA) UPI Bandung ……….. 46

2. Profil Gandawesi Kelomok Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup (KPALH) 50 3. Profil Mahasiswa Pecinta Alam Civic Hukum (MAPACH) ……….. 54

4. Profil Kelompok Pecinta Alam Biocita Formica ……… 58

B.Deskripsi Hasil Penelitian ……….. 60

1. Kondisi Lingkungan Hidup di kampus……… 61

2. Peranan Anggota Organisasi Pecinta Alam dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup………. 65

3. Program-Program Organisasi Pecinta Alam dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup………. 68

4. Hambatan Organisasi Pecinta Alam dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup……… 70

5. Upaya Organisasi Pecinta Alam dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup……… 72

C.Analisis Hasil Penelitian ………..…………... 73

1. Kondisi Lingkungan Hidup di kampus……… 73

2. Peranan Anggota Organisasi Pecinta Alam dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup……….………. 77

3. Program-Program Organisasi Pecinta Alam dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup……… 83

(7)

ix

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Upaya Organisasi Pecinta Alam dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan

Hidup……… 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 93

A.Kesimpulan ………. 93

B.Saran……… 94 DAFTAR PUSTAKA

(8)

x

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Teori Keseimbangan Pembentukan Kelompok………..…. 12

Gambar 3.1 Komponen-Komponen Analisis Data ……….... 43

Gambar 4.1 Logo MAHACITA UPI ……… 49

Gambar 4.2 Logo GANDAWESI KPALH………..… 53

Gambar 4.3 Logo MAPACH ……… 56

Gambar 4.4 Logo KPA Biocita Formica ……….. 59

DAFTAR BAGAN Bagan 4.1 Struktur Organisasi MAHACITA ………48

Bagan 4.3 Struktur Dewan Pengurus GANDAWESI KPALH………. 52

Bagan 4.6 Struktur Kepengurusan MAPACH ……….. 57

Bagan 4.8 Struktur Organisasi KPA Biocita Formica ………...… 60

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Perbedaan Pengendalian Masalah Lingkkungan Hidup Antara Negara Maju Dan Negara Sedang Berkembang……….. 1

Tabel 1.2 Data Organisasi Pecinta Alam (OPA) di UPI Bandung……….. 5

Tabel 4.1 Triangulasi Dengan Tiga Teknik Pengumpulan Data Kondisi Lingkungan Hidup di Kampus………. 76

Tabel 4.2 Triangulasi Dengan Tiga Teknik Pengumpulan Data Peranan Anggota Pecinta Alam dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup……….. 82

Tabel 4.3 Triangulasi Dengan Tiga Teknik Pengumpulan Data Program Yang Diterapkan Organisasi Pecinta Alam dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup………….…………..…..……….. 85

(9)

xi

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.5 Triangulasi Dengan Tiga Teknik Pengumpulan Data

Upaya Organisasi Pecinta Alam dalam Meningkatkan Kesadaran

(10)

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

SUCI ANDRIANI (1000558) PERANAN ORGANISASI PECINTA ALAM DALAM MENINGKATKAN KESADARAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Kasus Organisasi Pecinta Alam di UPI Bandung)

(11)

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perubahan iklim merupakan tantangan yang paling serius yang dihadapi dunia di abad 21. Sejumlah bukti baru dan kuat yang muncul dalam studi mutakhir memperlihatkan bahwa masalah pemanasan yang terjadi 50 tahun terakhir disebabkan oleh tindakan manusia. Pemanasan global di masa depan lebih besar dari yang diduga sebelumnya. Saat ini kita menghadapi bertambahnya suhu global yang tidak dapat dicegah lagi dan bahwa perubahan iklim mungkin sudah terjadi sekarang.

Adapun masalah-masalah lingkungan hidup terjadi pada negara maju dan berkembang, tetapi terdapat perbedaan dalam pengendaliannya.

Tabel 1.1 Perbedaan Pengendalian Masalah Lingkungan Hidup Antara Negara Maju dan Negara Sedang Berkembang

No Indikator Perbedaan Pengendalian Masalah Lingkungan Hidup Negara Maju Negara Sedang Berkembang 1 Tingkat kesadaran 3 Teknologi dalam proses

reduksi

(12)

2

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan data di atas menunjukkan timbulnya berbagai masalah dalam lingkungan hidup di negara berkembang. Selain itu pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat akan menyebabkan peningkatan keperluan pangan, sandang, dan papan guna menjamin kelangsungan hidup manusia. Keadaan ini akan menyebabkan semakin banyaknya lingkungan yang harus di lestarikan untuk mencukupi keperluan penduduk dan sumber daya. Lingkungan yang banyak mengalami kerusakan akhirnya akan berpengaruh tidak baik pada kelangsungan hidup manusia khususnya dan pembangunan pada umumnya.

Manik (2009: 17), mengemukakan pemahaman tentang konsep pelestarian lingkungan hidup yaitu:

1. Yang dilestarikan adalah fungsi lingkungan hidup itu sendiri. Suatu lingkungan bisa saja berubah karena adanya pembangunan, tetapi fungsi lingkungan itu tetap bertahan. Misalnya, suatu areal yang ditumbuhi pohon-pohonan akan di bangun menjadi kawasan industri. Pohon boleh ditebang, tetapi dalam perencanaan harus disediakan areal terbuka dan lokasi untuk tanaman penghijauan.

2. Yang dilestarikan adalah lingkungan itu sendiri, ansich. Sebagai contoh adalah keberadaan Hutan Lindung, Taman Nasional, dan Cagar Alam, yang harus tetap dipertahankan (tidak boleh diganggu). Artinya, kegiatan pembangunan tidak boleh dilakukan dilingkungan itu karena fungsinya tidak mungkin dilestarikan dengan adanya kegiatan pembanguanan. Dari pemahaman konsep pelestarian lingkungan di atas, bahwasannya pemahaman terhadap pengetahuan lingkungan ini diharapkan dapat menolong timbulnya kesadaran lingkungan dan sikap serta tingkah laku manusia yang menghargai lingkungan dan menimbulkan tindakan nyata untuk mengelola lingkungan dan segala isinya dengan lebih baik.

(13)

3

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan pentingnya kelestarian lingkungan bagi manusia maka hal ini dapat melalui proses pendidikan.

Dalam pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang mempunyai beberapa fakultas pendidikan dan non pendidikan yang mengajarkan akademik sebagai wadah untuk mendapatkan pendidikan yang kondusif sebagai bentuk dari cita-cita bangsa yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu terdapat unit khusus mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan dan bakat yang dimiliki oleh para mahasiswa.

Pengembangan dilakukan melalui organisasi mahasiswa (Ormawa). Keikutsertaan mahasiswa dalam sebuah perkumpulan/organisasi kemahasisaan (Ormawa) merupakan hak yang melekat dalam diri mahasiswa yang diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 155/U/1998 tentang

Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan, yakni “Organisasi kemahasiswaan

di perguruan tinggi diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa dengan memberikan peranan dan keleluasaan lebih besar kepada

mahasiswa”.

Berdasarkan peraturan di atas, organisasi kemahasiswaan termasuk kategori organisasi formal karena diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa dengan memberikan peranan dan kekuasaan lebih besar kepada mahasiswa.

Darmawan (2010: 5-6) menyebutkan organisasi kemahasiswaan di dalamnya terdapat:

a. Sumber daya manusia yang beragam (karena organisasi adalah kumpulan manusia)

(14)

4

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Sarana atau instrument yang digunakan dalam mencapai tujuan yang dimaksud

Berdasarkan hal tersebut maka didalam suatu organisasi terdapat beragam manusia. Namun tetap mempunyai tujuan dan sasaran yang sama dalam mencapai sesuatu yang diinginkannya. Organisasi kemahasiswaan dapat diklasifikasi menjadi dua yakni organisasi intrauniversiter dan organisasi ekstrauniversiter. Organisasi intrauniversiter adalah organisasi mahasiswa yang memiliki kedudukan resmi di lingkungan kampus dan mendapat pendanaan kegiatan kemahasiswaan dari kampus, sedangkan organisasi ekstrauniversiter adalah organisasi yang kedudukannya berada di luar kampus yang anggotanya adalah mahasiswa yang berasal dari berbagai Universitas.

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan menyebutkan bahwa:

Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi.

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari organisasi kemahasiswaan adalah sebagai media pengembangana penalaran mahasiswa serta membentuk karakter mahasiswa yang kritis, ilmiah organisatoris dan pengabdi terhadap masyarakat. Keberadaan organisasi kemahasiswaan (Ormawa) di perguruan tinggi merupakan hal penting dalam rangka pengembangan diri mahasiswa terutama dalam hal kepemimpinan.

Lebih lanjut mengenai fungsi organisasi kemahasiswaan tertuang dalam pasal 5 Kepmendikbud No 155/U/1998, yakni:

Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi mempunyai fungsi sebagai sarana dan wadah:

(1)Perwakilan mahasiswa tingkat perguruan tinggi untuk menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa, menetapkan garis-garis besar program dan kegiatan kemahasiswaan

(2)Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan (3)Komunikasi antar mahasiswa

(15)

5

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(5)Pengembangan pelatihan keterampilan organisasi, manajemen dan kepemimpinan mahasiswa

(6)Pembinaan dan pengembangan kader-kader bangsa yang berpotensi dalam melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional.

Mengacu kepada peraturan tersebut, penyelenggaraan organisasi kemahasiswaan (Ormawa) sebesar-besarnya dilaksanakan oleh mahasiswa, maka landasan hukum penyelenggaraannya pun merupakan hasil dari kesepakatan anggota yang berhimpun dalam organisasi tersebut dengan tidak bersinggungan dengan aturan dari lembaga (Universitas).

Adanya fasilitas pendukung dalam mengembangkan minat dan bakatnya, sebagian mahasiswa yang masih peduli terhadap alam membentuk suatu Organisasi Pecinta Alam (OPA). Organisasi ini merupakan sarana nilai-nilai yang tepat untuk menanamkan rasa cinta dan loyalitas terhadap kelestarian lingkungan hidup.

Tabel 1.2 Data Organisasi Pecinta Alam (OPA) di UPI Bandung No Nama OPA di UPI Bandung Tingkat Ket.

1 MAHACITA Universitas Aktif

2 PAMOR Fakultas Aktif

3 GANDAWESI KPALH Fakultas Aktif

4 AVISAMBA Fakultas Aktif

5 MAPAD PURPPALA Fakultas Aktif

6 KEMATELA Fakultas Vacuum

7 AMEPA BOEMI Jurusan Aktif

8 JANTERA Jurusan Aktif

9 MAPACH Jurusan Aktif

10 MARGASOPHANA Jurusan Vacuum

11 PASER Jurusan Aktif

12 KPLH PANCAKSUJI Jurusan Aktif

13 KHAUF Jurusan Aktif

14 BIOCITA FORMICA Jurusan Aktif

15 GEMA KALINGGA Jurusan Vacuum

16 ARYAWANA Jurusan Vacuum

17 SISPAKALA SMA Aktif

18 GENTRAPALA Jurusan Aktif

Sumber: FKPPA UPI Bandung 2012.

(16)

6

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diantaranya ada beberapa organisasinya mengalami ke-vacuum-an hal ini diakibatkan oleh bebarapa faktor. Sedangkan yang masih eksis hingga sekarang 14 OPA. Organisasi pecinta alam di UPI Bandung ini memiliki ciri khas masing-masing, namun tetap mempunyai kesamaan yaitu dalam bidang peduli lingkungan.

Adapun program-program organisasi pecinta alam secara umum peneliti dapatkan dari hasil pra penelitian yang dilakukan dengan wawancara kepada beberapa anggota pecinta alam, dinyatakan bahwa program yang dijalankannya adalah memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya, menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya, berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam sesuai dengan azas pecinta alam, berusaha saling membantu dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, bangsa dan tanah air. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut bagaimana peranan kegiatan organisasi pecinta alam di UPI Bandung dalam meningkatkan kesadaran lingkungan hidup. Dengan demikian, judul skripsi ini adalah “Peranan Organisasi Pecinta Alam dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup” (Studi Kasus Terhadap Organisasi Pecinta Alam UPI Bandung).

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian penulis ialah: Bagaimana Peranan Organisasi Pecinta Alam dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup? Mengingat luasnya kajian permasalahan pada penulisan ini, maka penulis membatasi masalah kedalam beberapa rumusan, antara lain:

1. Bagaimana kondisi lingkungan hidup di kampus pada saat ini?

2. Bagaimana peranan anggota Organisasi Pecinta Alam dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup?

(17)

7

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Apa hambatan yang dialami Organisasi Pecinta Alam dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup?

5. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh organisasi pecinta alam dalam mengatasi hambatan dalam meningkatkan kesadaran lingkungan hidup?

C. Maksud dan Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memperoleh data Peranan Organisasi Pecinta Alam dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup.

2. Tujuan Khusus

Selain tujuan umum, penelitian ini juga memiliki tujuan yang lebih khusus antara lain:

a. Untuk mengetahui kondisi lingkungan hidup di kampus pada saat ini.

b. Untuk mengetahui peranan anggota Organisasi Pecinta Alam dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup.

c. Untuk mengetahui program yang di terapkan Organisasi Pecinta Alam dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup.

d. Untuk mengetahui hambatan yang dialami Organisasi Pecinta Alam dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup.

e. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh organisasi pecinta alam dalam mengatasi hambatan dalam meningkatkan kesadaran lingkungan hidup.

D. Kegunaan Penelitian 1. Secara Teoritis

(18)

8

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Secara Praktis

a. Memberikan informasi kepada pemuda Indonesia mengenai pentingnya mengikuti organisasi sebagai sarana pengembangan diri.

b. Memberikan sumbangsih pemikiran kepada anggota OPA terkait dengan kesadaran terhadap lingkungan hidup.

c. Memberikan sumbangsih pemikiran kepada mahasiswa mengenai pola kaderisasi dalam sebuah organisasi kepemudaan dalam rangka menumbuhkan sikap cinta tanah air khususnya lingkungan sekitar.

d. Dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut mengenai hal yang sama dengan lebih mendalam dikemudian hari.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur penulisan didalam penyusunan skripsi ini meliputi lima bab, yaitu: BAB I : Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah,

tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan struktur organisasi penulisan.

BAB II : Kajian pustaka menguraikan teori-teori yang berkaitan dengan fokus peranan Organisasi Pecinta Alam dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup.

BAB III : Metodologi penelitian terdiri dari lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, prosedur penelitian, dan teknik analisis data.

BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan ini penulis menganalisis hasil temuan data tentang peranan Organisasi Pecinta Alam dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup.

(19)

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian menunjukan pada pengertian tempat atau lokasi penelitian, yang dicirikan oleh adanya unsur-unsur seperti pelaku, tempat dan kegiatan yang dapat diobservasi. Adapun lokasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kampus Universitas Pendidikan Indonesia yang terletak di Jl. Dr.Setiabudhi No 229 Bandung, 40154.

Pemilihan lokasi ini adalah tempat beradanya subjek penelitian yang akan diteliti ini dekat dan terjangkau serta untuk meminimalisir biaya yang keluar sehingga penulis yakin akan mendapatkan hasil yang maksimal.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Direktur Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan, Kepala Devisi Pembina Organisasi Kemahasiswaan UPI, Ketua Adat tingkat Universitas yaitu Mahacita, tingkat Fakultas Gandawesi KPALH, dan tingkat Jurusan yaitu Mapach dan Biocita serta mahasiswa non-organisasi pecinta alam. Pemilihan subjek tersebut berdasarkan pada program yang berbeda-beda dan mempunyai ciri khas dari setiap masing-masing organisasi pecinta alam tersebut serta organisasi pecinta alam yang masih eksis di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

(20)

32

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diteliti (individu, kelompok atau organisasi). Sedangkan apa yang akan diteliti merujuk pada isi, yaitu data, cakupan dan juga waktu yang di butuhkan peneliti.

Berbeda dengan pendapatnya Idrus (2009: 91) yang membedakan antara objek dan subjek penelitian bahwa:

Subjek penelitian adalah individu, benda, atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Istilah lain yang digunakan untuk menyebut subjek penelitian adalah responden, yaitu orang yang memberi respons atau suatu perlakuan yang diberikan kepadanya. Dari apa yang telah diungkapkan di atas, subjek penelitian kualitatif adalah pihak-pihak yang menjadi sasaran penelitian atau sumber yang dapat memberikan informasi dipilih secara purposive berhubungan dengan tujuan tertentu. Maka subjek yang diteliti akan ditemukan langsung oleh peneliti berkaitan dengan masalah dan tujuan peneliti. Purposive sampling menurut Sugiyono (2013: 53-54) adalah sebagai berikut:

Teknik pengambilan sempel sumber data dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.

(21)

33

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Desain dan Metode Penelitian 1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengekplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang di anggap dari masalah sosial atau kemanusiaan. Penelitian kualitatif berusaha melihat kebenaran-kebenaran atau membenarkan kebenaran, namun didalam melihat kebenaran tersebut, tidak selalu dapat dan cukup didapat dengan melihat sesuatu yang nyata, akan tetapi kadang kala perlu juga melihat sesuatu yang bersifat tersembunyi, dan harus melacaknya lebih ke dalam sesuatu yang nyata.

Creswell (2010: 4) mengemukakan pengertian penelitian kualitatif sebagai berikut:

Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema umum, dan menafsirkan makna data. Laporan akhir untuk penelitian ini memiliki struktur atau kerangka yang fleksibel. Siapapun yang terlibat dalam bentuk penelitian ini harus menerapkan cara pandang penelitian yang bergaya induktif, berfokus terhadap makna individual, dan menerjemahkan kompleksitas suatu persoalan.

Peneliti melakukan pendekatan kualitatif karena dalam penelitian ini peneliti berusaha menggambarkan hasil penelitian atau fenomena-fenomena yang diteliti, kemudian digambarkan ke dalam bentuk uraian-uraian. Sejalan dengan pengertian diatas Sugoyono (2013: 1) juga menyatakan, bahwa:

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meniliti pada kondisi objek alamiah, (sebagai lawan adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara tringgulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

(22)

34

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berlangsung dilapangan. Analisis data yang bersifat induktif dan relevan dengan tujuan dari penelitian yang akan menggambarkan peran organisasi pecinta alam dalam meningkatkan kesadaran lingkungan hidup.

2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Stake (Creswell, 2010: 20) menjelaskan metode studi kasus sebagai berikut:

Studi kasus merupakan strategi penelitian dimana didalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan.

Lebih lanjut Maulana (2008: 201) mengemukakan bahwa “studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial”. Kemudian Lincoln dan Guba (Mulyana, 2008: 201-201) mengemukakan keistimewaan studi kasus yang meliputi hal-hal berikut:

 Studi kasus merupakan sarana utama bagi penelitian emik, yakni menyajikan pandangan subjek yang diteliti.

 Studi kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari.

 Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukan hubungan antara peneliti dan responden

 Studi kasus memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi internal yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi faktual tetapi juga keterpercayaan (trust-worthiness).

 Studi kasus memberikan “uraian tebal” yang diperlukan bagi penilaian atas transferbilitas.

 Studi kasus terbuka bagi penilaian atas konteks yang turut berperan bagi pemaknaan atas penomena dalam konteks tersebut.

(23)

35

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkontribusi nyata dalam upaya pelestarian lingkungan hidup melalui program-program peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidup.

C. Definisi Operasional

Untuk melakukan penelitian ini, teori sangat berperan sebagai landasan berfikir untuk mendukung pemecahan suatu masalah dengan jelas dan sistematis. Kerlinger (Jalaluddin, 2001: 6) mengemukakan teori sebagai berikut: “Himpunan konstruk (konsep), definisi, dan proposional yang mengemukakan pandangan yang sistematis tentang gejala dengan menjabarkan variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut”.

Berdasarkan paparan di atas maka teori dalam pembahasan penelitian ini adalah mengutarakan tentang Peranan Organisasi Pecinta Alam dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup.

1. Pengertian Organisasi

Adapun beberapa definisi organisasi yang dikemukakan oleh para ahli (Thoha 2007: 113-11) sebagai berikut:

a. Max Weber

Membedakan suatu kelompok kerja sama, dengan organisasi kemasyarakatan. Menurut:

Kelompok kerjasama adalah suatu hubungan sosial yang dihubungkan dan dibatasi oleh aturan-aturan. Aturan-aturan ini sejauh mungkin dapat memaksa seseorang untuk melakukan kerja sebagai suatu fungsinya yang ajeg, baik dilakukan oleh pimpinan maupun oleh pegawai-pegawai administrasi lainnya.

b. Chester Barnard

Organisasi itu adalah suatu sistem kegiatan-kegiatan yang terkoordinir secara sadar, atau suatu kekuatan dari dua manusia atau lebih.

c. Theodore Caplow

(24)

36

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pengertian Organisasi Pecinta Alam

Gie (2012: 49) mengemukakan tentang pendakian gunung, bahkan menjadi renungan dan menginspirasi banyak kalangan untuk melakukan kegiatan serupa, beliau menulis:

Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrasi dan slogan-slogan. Seseorang hanya akan mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal akan objeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat dilakukan dengan mengenal objeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat dilakukan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Karena itulah kami naik gunung.

Seiring dengan perkembangan masa sampai saat ini sudah berdiri organisasi pecinta alam mulai dari tingkat Universitas sampai SMU bahkan dikalangan umum banyak yang mendirikan organisasi ini. Tonggak sejarah Kegiatan Alam Terbuka (KAT) Indonesia dipelopori oleh MAPALA UI (Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia) asal Jakarta.

3. Pengertian Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan hidup manusia baik langsung maupun tidak langsung. Menurut Sunarso (2005: 43) mengemukakan pendapat mengenai lingkungan hidup yaitu:

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

(25)

37

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan Undang-undang lingkungan hidup tersebut maka lingkungan merupakan satu kesatuan antara makhluk hidup dan alam semesta. Dalam prakteknya terdapat hubungan timbal balik antara satu dengan yang lainnya. Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya, dan sebaliknya manusia dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya, dan sebaliknya manusia dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Manusia ada di dalam lingkungan hidupnya dan ia tidak dapat terpisahkan dari padanya. Perubahan dalam lingkungan hidup akan menyebabkan perubahan dalam perbuatan manusia untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang baru. Perubahan dalam perbuatan manusia ini selanjutnya akan menyebabkan pula perubahan dalam lingkungan hidup. Karenanya sangat jelas betapa pentingnya kesadaran dalam melestarikan lingkungan hidup.

4. Pengertian Kesadaran Lingkungan Hidup

Menurut Sunarso (2005: 31) mengemukakan pendapatnya mengenai kesadaran lingkungan hidup yaitu:

Kesadaran Lingkungan ialah pengertian yang mendalam pada diri seseorang atau sekelompok orang yang terwujud dalam pemikiran, sikap, dan tingkah laku yang mendukung pengembangan lingkungan, sehingga individu tersebut akan menjaga dan melestarikan lingkungan tempat ia berada atau tempat ia tinggal.

Dari uraian di atas sepatutnya manusia sadar akan pentingnya lingkungan bagi mereka sendiri dan mulai memelihara kelestarian lingkungan di tempat ia tinggal, karena kesadaran datang di dalam hati nurani pribadi masing-masing.

D. Instrument Penelitian

(26)

38

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun kelapangan.

Dari pernyataan di atas bahwasannya penelitian kualitatif ini belum dapat dikembangkan instrument penelitian sebelum masalah yang diteliti jelas sama sekali. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan instrument kunci dalam penelitian kualitatif seperti yang dijelaskan juga oleh Lincoin dan Guba (Komariah, 2013: 62) bahwa “manusia sebagai instrument pengumpulan data memberikan keuntungan, dimana ia data bersikap fleksibel dan adaptif, serta dapat menggunakan keseluruhan alat indra yang dimilikinya untuk memahami sesuatu”. Selanjutnya Bogan dan Biklen (Komariah, 2013: 62) menjelaskan instrument kunci merupakan “qualitative research has the natural setting as the direct source of data and the researcher is the key instrument”. Penelitian kualitatif mempunyai seting yang alami sebagai sumber langsung dari data dan peneliti itu adalah instrument kunci.

Tujuan dibuatnya instrumen ini agar Peneliti mendapatkan data dari yang dilihat, didengar, dan diamati. Dengan demikian data yang didapat peneliti berupa catatan lapangan sebagai hasil amatan, deskripsi wawancara, catatan harian/pribadi, foto, pengalaman pribadi, jurnal, cerita sejarah dan lain sebagainya. Untuk itu, peneliti sebagai alat pengumpul data dalam penelitiannya harus secara aktif mencari informasi yang dibutuhkan dalam penelitiannya. Data atau informasi yang dicari tidak dibatasi pada data tertentu saja sebab variasi data akan menjadikan peneliti memiliki daya dukung validitas dan reliabilitas yang tinggi.

E. Prosedur Penelitian

(27)

39

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Tahap Persiapan Penelitian

Tahap penelitian ini memiliki arah yang jelas, maka sebelum mengadakan penelitian terlebih dahulu mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Seperti menetapkan langkah-langkah penelitian yang meliputi: memilih masalah, merumuskan masalah, memilih pendekatan hingga berbentuk proposal skripsi dengan apa yang akan diteliti. Setelah proposal atau rancangan penelitian disetujui oleh pembimbing skripsi maka peneliti melakukan pra penelitian sebagai upaya menggali gambaran awal dari subjek dan lokasi penelitian.

2. Prosedur Perizinan Penelitian

Proses pelaksanaan penelitian ini, penulis terlebih dahulu menyelesaikan proses administrasi (perizinan) penelitian melalui tahapan-tahapan. Perizinan ini dilakukan agar peneliti dapat dengan mudah melakukan penelitian yang sesuai dengan objek serta subjek penelitian. Adapun perizinan tersebut:

a. Mengajukan surat permohonan izin untuk mengadakan penlitian kepada Ketua Jurusan Pkn FPIPS UPI untuk mendapat surat rekomendasinya untuk disampaikan kepada Dekan FPIPS UPI.

b. Setelah memperoleh izin dari ketua jurusan PKN kemudian diteruskan untuk mendapat izin dari Dekan FPIPS UPI.

c. Mengajukan surat permohonan izin untuk mengadakan penelitian kepada Pembantu Dekan 1 atas nama Dekan FPIPS UPI untuk mendapat surat rekomendasinya untuk disampaikan kepada Rektor UPI melalui BAAK.

3. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dimaksudkan untuk mengumpulkan data dari responden. Adapun langkah-langkah yang ditempuh peneliti sebagai berikut:

(28)

40

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menghubungi Direktur Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan dan Kepala Devisi Pembina Organisasi Kemahasiswaan Universitas Pendidikan Indonesia untuk membuat janji mengadakan wawancara terkait peran organisasi pecinta alam dalam meningkatkan kesadaran lingkungan hidup dilingkungan kampus.

c. Melakukan wawancara dengan responden, kemudian hasil wawancara tersebut direkam, ditulis dan disusun dalam bentuk catatan lengkap.

d. Melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan yang diperlukan dan relevan dengan masalah yang diteliti, salah satunya dengan meminta berbagai dokumen tertulis yang ada di organisasi pecinta alam Universitas Pendidikan Indonesia.

Setelah mengumpulkan data dari hasil penelitian dilapangan berlangsung secara bertahap sampai tidak ada lagi informasi baru yang diperlukan. Setelah data yang diperlukan telah lengkap, maka data tersebut kemudian diolah dan dianalisis.

F. Teknik Pengumpulan Data

Langkah-langkah pengumpulan data meliputi usaha membatasi penelitian, mengumpulkan informasi melalui observasi dan wawancara, baik yang terstruktur maupun tidak, dan studi dokumentasi.

1. Observasi

Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dimana peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu-individu di lokasi penelitian. Dalam pengamatan ini, peneliti merekam/mencatat baik dengan cara terstruktur maupun semistruktur. Para peneliti kualitatif juga dapat terlibat dalam peran-peran yang beragam, mulai dari sebagai non-partisipan hingga partisipan utuh.

(29)

41

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2010: 267) mengungkapkan bahwa “observasi merupakan observasi yang didalamnya peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan akivitas individu-individu di lokasi penelitian…”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas terdapat satu kesamaan pemahaman bahwa observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian. Kemudian dengan melakukan observasi peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau yang tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu karena telah dianggap biasa.

2. Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dimana peneliti melakukan face to face interview (wawancara berhadap-hadapan) dengan partisipan, mewawancarai mereka dengan telepon, atau terlibat dalam focus group interview (interview dalam kelompok tertentu) yang terdiri dari enam sampai delapan partisipan per kelompok. Wawancara-wawancara seperti ini tentu saja memerlukan pertanyaan-pertanyaan yang secara umum tidak terstruktur dan bersifat terbuka yang dirancang untuk memunculkan pandangan dan opini dari para partisipan.

Berg (Komariah, 2013: 129) mengemukakan wawancara sebagai berikut “wawancara sebagai suatu percakapan dengan suatu tujuan, khususnya tujuan untuk mengumpulkan informasi”. Maka berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab.

3. Studi Dokumentasi

(30)

42

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang memenuhi standar data yang ditetapkan atau dapat memperoleh data namun dengan cara yang tidak tepat. Dokumen ini bisa berupa dokumen publik (koran, makalah, laporan kantor) ataupun dokumen privat (buku harian, diari, surat, e-mail).

Renier (Komariah, 2013: 147) membagi dokumen dalam tiga pengertian yaitu: a) Dalam arti luas meliputi semua sumber, baik sumber tulisan maupun sumber

lisan;

b) Dalam arti sempit, yaitu yang meliputi semua sumber tertulis;

c) Dalam arti spesifik, yaitu hanya meliputi surat-surat resmi dan surat-surat negara, seperti surat perjanjian, Undang-undang, konsesi, hibah dan sebagainya.

Sesuai dengan pengertian dokumen di atas maka pengumpulan dokumen berperan besar dalam penelitian. Sebagai bukti otentik dan menjadi pendukung suatu kebenaran. Jadi dengan teknik dokumentasi ini, peneliti dapat memperoleh informasi bukan dari orang sebagai narasumber, tetapi dapat memperoleh informasi dari macam-macam sumber tulisan atau dari dokumen yang ada pada informasi dalam bentuk peninggalan budaya, karya seni dan karya pikir.

G. Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif sehingga data yang diperoleh adalah berupa kata-kata yang diperoleh dari berbagai sumber melalui wawancara dan pengamatan. Setelah data diperoleh dari berbagai sumber, langkah selanjutnya peneliti melakukan pengolahan dan analisis data, mula-mula data tersebut ditelaah dan diperiksa kemudian dirangkum dan difokuskan pada hal-hal yang penting sesuai dengan permasalahan.

Analisis data merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan refleksi terus menerus terhadap data, mengajukan pertanyaan-pertanyaan analitis, dan menulis catatan singkat sepanjang penelitian. Analisis data melibatkan proses pengumpulan data, interprestasi, dan pelaporan hasil secara serentak dan bersama-sama.

(31)

43

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sementara menjadi teori substantif dengan menggunakan beberapa metode tertentu. Proses analisis data dimulai dengan menelaah, memeriksa seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, dirangkum dan difokuskan pada hal-hal yang penting.

Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Analisis data kualitatif merupakan upaya yang berlanjut, berulang dan terus menerus. Masalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan merupakan rangkaian kegiatan analisis yang saling susul menyusul.

Tiga jenis kegiatan utama analisis data merupakan proses siklus dan interaktif. Peneliti harus siap bergerak di antara empat sumbu kumparan itu selama pengumpulan data, selanjutnya bergerak bolak balik di antara kegiatan reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan/verifikasi untuk lebih memperjelas alur kegiatan analisis data penelitian tersebut, akan dijelaskan pada bagan berikut ini:

Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis Data

Sumber: Miles dan Huberman (Komariah, 2013: 218)

1. Reduksi Data

Dalam Penelitian ini, reduksi data dilakukan dengan memfokuskan hasil penelitian pada hal-hal yang dianggap penting oleh peneliti. Penelitian difokuskan pada tanggapan Ketua Adat, pengurus dari organisasi pecinta alam, mahasiswa non-organisasi pecinta alam dan Direktur Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan serta

Data collection

Data

reduction

Conclusion: drawing/verification

(32)

44

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kepala Devisi Pembina Organisasi Kemahasiswaan Universitas Pendidikan Indonesia tentang meningkatkan kesadaran lingkungan hidup.

Untuk memperjelas data yang dibutuhkan, peneliti mewawancarai setiap ketua adat dan anggota periode 2013-2014 dari setiap organisasi pecinta alam di UPI. Dengan kata lain, reduksi data bertujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap data yang telah terkumpul dari hasil catatan lapangan dengan cara merangkum, mengklasifikasikan sesuai masalah dan aspek-aspek permasalahan yang dapat diteliti.

Sugiyono (2013: 219) menjelaskan mengenai reduksi data sebagai berikut “reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan pada teman atau orang lain yang dipandang ahli”

Dari pengertian di atas maka dalam reduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu, peneliti dalam melakukan penelitian menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data.

2. Display Data

Miles dan Huberman (Idrus, 2009: 151) langkah berikut setelah proses reduksi data berlangsung adalah penyajian data “sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan”. Dengan begitu jika peneliti mencermati penyajian data maka akan lebih mudah dalam memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan untuk mengambil sebuah tindakan dengan memerdalam temuan tersebut. Jadi

display data merupakan sekumpulan informasi yang akan memberikan gambaran

(33)

45

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penyajian data di awali dari hasil wawancara dengan Ketua Adat dan anggota organisasi pecinta alam periode 2013-2014. Hal ini karena pertanyaan untuk responden relatif sama. Semua data hasil wawancara tersebut dipahami satu persatu kemudian disatukan sesuai dengan rumusan masalah.

3. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mencari arti, makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang telah dianalisis dengan mencari hal-hal penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat tentang meningkatkan kesadaran lingkungan hidup melalui organisasi pecinta alam dengan mengacu kepada tujuan penelitian.

Miles dan Huberman (Idrus, 2009: 151) menyatakan bahwa “dari permulaan pengumpulan data, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin ada, alur sebab-akibat, dan proposisi”. Dengan demikian, secara umum proses pengolahan data dimulai dengan pencatatan data lapangan (data mentah), kemudian ditulis kembali dalam bentuk unifikasi dan kategorisasi data, setelah data dirangkum, direduksi, dan disesuaikan dengan fokus masalah penelitian.

(34)

93 Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan dan menganalisis data maka penulis dalam tahapan ini akan menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Kondisi lingkungan hidup di kampus pada saat ini secara keseluruhan sudah cukup baik. Namun kesadaran warga kampus untuk menjaga lingkungan hidup perlu ditingkatkan, karena semua warga kampus mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam menjaga, memelihara dan melestarikan lingkungan disekitar kampus agar tetap terjaga, terpelihara dan bebas dari polusi. Sehingga terciptanya lingkungan yang nyamanm dan asri.

2. Organisasi pecinta alam memiliki peranan besar dalam meningkatkan kesadaran lingkungan hidup pada masyarakat. Hal ini terlihat dalam program-program yang dijalankan, organisasi pecinta alam juga turut berkontribusi dalam kegiatan lingkungan.

3. Program yang dijalankan organisasi pecinta alam dalam meningkatkan kesadaran lingkungan hidup meliputi bakti sosial, seminar, penyuluhan, pembinaan serta program-program lainnya yang berkaitan dengan pentingnya menjaga lingkungan hidup.

(35)

94

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penyelenggaraan kegiatan. Kemudian anggaran dana juga terkadang menghambat dalam penyelenggaraan kegiatan.

5. Upaya yang dilakukan oleh organisasi pecinta alam untuk mengatasi hambatan yang dihadapinya yaitu dengan cara mempererat lagi tali silaturahmi antara anggota, kemudian upaya dalam menarik masyarakat agar mengikuti program yang diselenggarakan yaitu dengan cara mengemas program semenarik mungkin kemudian menjelaskan kembali hasil atau manfaat yang akan didapatkan setelah mengikuti program yang dibuat, serta menjaga kepercayaan pihak-pihak yang telah mempercayakan kepada organisasi pecinta alam dalam setiap penyelenggaraan program penyadaran lingkungan hidup.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas penulis menyarankan sebagai berikut:

1. Untuk Organisasi Pecinta Alam

Sebagai organisasi pecinta alam diharapkan dapat menjadi pelopor dalam setiap program lingkungan dan berkontribusi nyata dalam lingkungan hidup, serta dapat memberikan contoh etika serta perbuatan yang baik kepada mahasiswa lainnya atau masyarakat dalam menjaga lingkungan. Hal tersebut berpengaruh terhadap pandangan seseorang terhadap organisasi pecinta alam. Adapun yang dapat dilakukan yaitu menjaga etika, berpenampilan rapih, disiplin, berbicara santun dan membuang sampah pada tempatnya.

2. Untuk Masyarakat

(36)

95

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dirisendiri. Adapun yang dapat dilakukan masyarakat yaitu tertib membuang sampah pada tempatnya, memelihara tanaman dan dapat mengelola sampahnya sendiri. 3. Untuk Universitas

Pihak Universitas diharapkan untuk lebih meningkatkan serta memberikan pengajaran kesadaran lingkungan hidup kepada mahasiswa agar mampu menjaga kebersihan. Kemudian diharapkan juga pihak jurusan dapat menanamkan keyakinan kepada mahasiswanya bahwa hidup bersih itu lebih baik karena kebersihan merupakan sebagian dari iman. Adapun yang dapat dilakukan oleh pihak kampus yaitu dengan mempertegas peraturan mengenai kebersihan dan memberikan sanksi nyata kepada warga kampus yang melanggar peraturan, kemudian menambah petugas kebersihan agar kelestarian lingkungan kampus lebih terkendali.

4. Untuk Peneliti Selanjutnya

(37)

96 Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku:

Creswell, J. W. (2010). Research Design. Yogyakarta 55167: Edisi ketiga, Pustaka Pelajar

Erwin, M. (2009). Hukum Lingkungan-dalam Sistem Kebijaksanaan Pembangunan

Lingkungan Hidup. Bandung: Refika Aditama

Gie, Soe Hok. (2005). Catatan Seorang Demonstran. Jakarta: Pustaka LP3ES

Idrus, M. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan

Kuantitatif . Yogyakarta: Edisi kedua, Erlangga

Komariah, A. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta cv Manik, K.E.S. (2009). Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta : Djambatan

Mulyana, D. (2008). Metode Penelitian Kualitatif Paradigm Baru Ilmu Komunikasi

dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rahmat, J. (2001). Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Bandung: Remadja Karya CV Rivai, V. (2012). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali Press Rohmat, D. (2009). Pengelolaan Lingkungan Hidup. Bandung: Buana Nusantara Sastrawijaya, T. (2009). Pencemaran Lingkungan. Jakarta : Rineka Cipta

Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Sutarto. (1992). Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Sunarso, S. (2005). Hukum Pidana Lingkungan Hidup dan Strategi Penyelesaian

sengketa. Jakarta: PT Rineka Cipta

(38)

97

Suci Andriani, 2014

Peranan Organisasi Pecinta Alam Dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Winardi, J. (2007). Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Wursanto. (2005). Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: CV Andi B. Selain Buku dan Jurnal

1. Majalah:

Darmawan, C. (2010). Kiat Sukses Manajemen Organisasi Kemahasiswaan. (Majalah).Gema Bumi Siliwangi UPI.

2. Undang-Undang:

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 155/U/1998 Tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan

3. Skripsi:

Agus. (2007). Peranan Kegiatan Ekstrakulikuler Pecinta Alam Dalam Menumbuhkan

Sikap Nasionalisme. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Diantama, S. (2013). Pengaruh Pendidikan Dasar Pecinta Alam Terhadap

Peningkatan Sikap Cinta Tanah Air Siswa di Kota Cirebon. (Skripsi).

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. C. Internet:

Gambar

Tabel 1.1 Perbedaan Pengendalian Masalah Lingkungan Hidup
Tabel 1.2 Data Organisasi Pecinta Alam (OPA) di UPI Bandung
Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis Data Sumber: Miles dan Huberman (Komariah, 2013: 218)

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan metode quasi eksperiment ini untuk mengetahui perbandingan peningkatan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains siswa antara siswa yang

GUNUNG KIDUL JUSTRU MEMPUNYAI PESONA TERSENDIRI / YAITU PANTAI BERPASIR PUTIH // JAJARAN PASIR PUTIH YANG BERSIH DARI. SAMPAH / BEGITU KONTRAS DENGAN WARNA AIR LAUT YANG

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji peran komunikasi internal.. dalam meningkatkan team work

Untuk membantu hotel-hotel dalam melakukan pencucian baju bagi para pelanggannya B’Hotel Laundry By fresh memberikan solusi dengan hadir di Jogjakarta // Untuk lebih

Demikian Indonesia memiliki hak berdaulat untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi, konservasi serta pengelolaan sumber kekayaan alam, baik hayati maupun

Dalam penelitian ini menghasilkan bahwa Personal Branding yang dilakukan Rissa memiliki kepribadian yang memiliki karakter, nilai-nilai, visi yang sesuai dengan ambisi

Penulisan laporan akhir ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik

Brand image sendiri sebenarnya adalah kumpulan keyakinan atas suatu merek (Kotler, 2003). Berbagai atribut-atribut yang melekat pada produk dengan merek