• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rekayasa Kabin Mobil Daihatsu Grand Max Khusus Untuk Coffee Shop Dilihat Dari Aspek Ergonomi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rekayasa Kabin Mobil Daihatsu Grand Max Khusus Untuk Coffee Shop Dilihat Dari Aspek Ergonomi."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pada saat ini banyak bisnis yang bergerak dalam penjualan coffee. Penjualan coffee pada saat ini terus meningkat dilihat dari banyaknya coffee shop yang buka dengan brand dan keunikan dari coffee shop dan dilihat dari tingkat konsumsi konsumen. Persaingan dalam penjualan coffee saat ini sangat bersaing ketat dalam pemasarannya. Hal tersebut menuntut pemilik coffee shop untuk berinovasi agar dapat melanjutkan dan mengembangkan usahanya sehingga tidak kalah dalam persaingan. Dengan melihat persaingan yang ada saat ini, “Semerbak

Coffee Blend” memiliki keinginan untuk berinovasi yang lain dan unik untuk

mengembangkan usahanya. Sebelumnya, pemilik memiliki sebuah café yang menetap di suatu lokasi. Kelemahan dari menetap di suatu lokasi konsumen harus mendatangi café tersebut. Sehingga pemilik berkeinginan untuk membuka usahanya dengan menggunakan mobil khusus yang dapat menjual coffee. Kelebihan yang dimiliki mobil khusus ini adalah dapat berpindah lokasi dari satu tempat ke tempat lain. Mobil khusus yang digunakan adalah Daihatsu Gran Max.

Penelitian awal untuk merancang mobil khusus untuk coffee shop ini dilakukan dengan pengambilan data dimensi dari mobil box Gran Max, peralatan yang digunakan dalam penjualan coffee ini sesuai dengan yang digunakan oleh

“Semerbak Coffee Blend”. Masalah yang teridentifikasi adalah belum adanya

mobil yang khusus untuk dijadikan coffee shop. Karena keterbatasan dalam mobil untuk berjualan maka timbul masalah ketidaknyamanan dalam berjualan di dalam mobil. Kesulitan yang dialami oleh karyawan di dalam mobil adalah dalam menyiapkan coffee karena keterbatasan luas box mobil yang sempit.

Perancangan ini dilakukan berdasarkan data antropometri yang diambil dari buku Konsep Dasar Ergonomi dan Aplikasinya karangan Eko Nurmianto mewakili data antropometri orang Indonesia. Setelah merancang beberapa alternatif fasilitas fisik maka dilakukan concept scoring untuk memilih alternatif fasilitas fisik. Fasilitas fisik yang dirancang adalah meja dan kursi untuk konsumen, meja dan kursi untuk karyawan, lemari penyimpanan alat dan bahan yang memiliki kegunaan lebih sebagai meja karyawan, tangga mobil. Setelah merancang fasilitas fisik kemudian dilakukan concept scoring. Fasilitas fisik yang terpilih adalah kursi konsumen alternatif 3, kursi karyawan alternatif 3, meja konsumen alternatif 1, meja karyawan dan lemari penyimpanan alat dan bahan alternatif 1, tangga mobil alternatif 1. Kemudian merancang beberapa layout yang sesuai dengan mobil khusus untuk berjualan ini, dan kemudian dilakukan concept

scoring dan layout yang terpilih adalah alternatif 8 dan sisi mobil box

menggunakan sistem buka tutup.

(2)

vi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi 2.1.4.1 Pengukuran Dimensi Tubuh Dalam

Posisi Duduk Samping ... 2 – 5 2.1.4.2 Pengukuran Dimensi Tubuh Dalam

Posisi Duduk Menghadap ke Depan ... 2 – 6 2.1.4.3 Pengukuran Dimensi Tubuh Dalam Posisi Berdiri .... 2 – 6

2.1.4.4 Pengukuran Dimensi Tubuh Dalam Posisi Berdiri

Dengan Tangan Lurus ke Depan ... 2 – 7 2.1.4.5 Pengukuran Dimensi Tubuh Dalam Posisi Berdiri

(3)

vii Universitas Kristen Maranatha 2.4 Kondisi Lingkungan Kerja yang Mempengaruhi

(4)

viii Universitas Kristen Maranatha BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

(5)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI ( Lanjutan )

5.3 Analisis Fasilitas Fisik yang Dibutuhkan ... 5 – 7 5.4 Analisis Penjual ... 5 – 10 5.5 Analisis Sumber Cahaya ... 5 – 10 5.6 Analisis Sumber Listrik ... 5 – 11 5.7 Analisis Upaya Pencegahan dan Penanggulangan

Kecelakaan Kerja ... 5 – 11 5.7.1 Kecelakaan yang Dapat Terjadi ... 5 – 11 5.7.2 Penyebab – Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja ... 5 – 11 5.7.3 Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja ... 5 – 12 5.7.4 Upaya Penanggulangan Kecelakaan Kerja ... 5 – 13 BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS

6.1 Perancangan Fasilitas Fisik... 6 – 1 6.1.3 Perancangan Meja Untuk Konsumen Di Bagian

(6)

x Universitas Kristen Maranatha 6.2 Concept scoring Perancangan Fasilitas Fisik ... 6 – 47

6.2.1 Concept scoring Kursi Konsumen ... 6 – 48 6.2.2 Concept scoring Kursi Karyawan ... 6 – 51 6.2.3 Concept scoring Meja Konsumen ... 6 – 53 6.2.4 Concept scoring Meja Karyawan ... 6 – 56 6.2.5 Concept scoring Lemari Penyimpanan

(7)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI ( Lanjutan )

6.6.1 Pencahayaan ... 6 – 79 6.6.2 Temperatur ... 6 – 79 6.6.3 Kebisingan ... 6 – 79 6.6.3 Sirkulasi Udara ... 6 – 80 6.7 Analisis K3 ... 6 – 80 6.8 Analisis Gang Untuk Operator ... 6 – 80 6.9 Analisis Ruang Penyimpanan ... 6 – 81 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ... 7 – 1 7.2 Saran ... 7 – 5 DAFTAR PUSTAKA

(8)
(9)

xiii Universitas Kristen Maranatha

6.17 Data Antropometri Lemari Penyimpanan

Alat dan Bahan 6 – 28

6.18 Spesifikasi Lemari Penyimpanan

Alat dan Bahan Alternatif 1 6 – 37

6.19 Spesifikasi Lemari Penyimpanan

Alat dan Bahan Alternatif 2 6 – 38

6.20 Spesifikasi Lemari Penyimpanan

Alat dan Bahan Alternatif 3 6 – 40

6.21 Data Antropometri Tangga Mobil 6 – 42

6.22 Spesifikasi Tangga Mobil Alternatif 1 6 – 44

(10)

xiv Universitas Kristen Maranatha

6.24 Rating Untuk Konsep Penilaian 6 – 48

6.25 Concept scoring Kursi Konsumen 6 – 49

DAFTAR TABEL ( Lanjutan )

Tabel Judul

Halaman

6.26 Concept scoring Kursi Karyawan 6 – 52

6.27 Concept scoring Meja Konsumen 6 – 55

6.28 Concept scoring Meja Karyawan 6 – 57

6.29 Concept scoring Lemari Penyimpanan Alat dan Bahan 6 – 59

6.30 Concept scoring Tangga Mobil 6 – 62

6.31 Rating Untuk Konsep Penilaian Keleluasaan 6 – 75

6.32 Rating Untuk Konsep Penilaian Keamanan 6 – 75

6.32 Rating Untuk Konsep Penilaian Keamanan ( Lanjutan ) 6 – 76

6.33 Rating Untuk Konsep Penilaian Kemudahan

Untuk Penyimpanan Perlengkapan 6 – 76

6.34 Rating Untuk Konsep Penilaian Kemudahan

Dalam Pelayanan 6 – 76

6.34 Rating Untuk Konsep Penilaian Kemudahan

Dalam Pelayanan ( Lanjutan ) 6 – 77

(11)
(12)

xvi Universitas Kristen Maranatha

(13)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR ( LANJUTAN )

Gambar Judul Halaman

7.1 Alternatif Kursi Konsumen Terpilih 7 – 2

7.2 Alternatif Kursi Karyawan Terpilih 7 – 2

7.3 Alternatif Meja Konsumen Terpilih 7 – 3

7.4 Alternatif Meja Karyawan &

Lemari Penyimpanan Terpilih 7 – 3

7.5 Alternatif Tangga Mobil Terpilih 7 – 4

(14)

LAMPIRAN 1

(15)
(16)
(17)
(18)

LAMPIRAN 3

(19)
(20)
(21)

1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok manusia yang sangat penting dalam kehidupan sehari – hari. Karena merupakan kebutuhan pokok maka banyak sekali pengusaha membuka peluang usaha dalam usaha makanan atau minuman. Karena semakin berkembangnya zaman saat ini banyak variasi – variasi yang dikembangkan oleh pengusaha makanan atau minuman baik untuk pengusaha kecil sampai pengusaha besar. Pada kesempatan ini akan dibahas lebih lanjut tentang minuman yaitu kopi.

Kopi merupakan salah satu minuman yang telah banyak dikonsumsi dari zaman dahulu, hingga saat ini pun kopi masih digemari banyak orang dari kalangan atas sampai kalangan bawah. Karena semakin berkembang pesatnya zaman sekarang banyak orang yang membuka usaha kopi dari hanya warung kopi biasa hingga membuat coffee shop khusus. Dan banyak sekali variasi minuman dari bahan utama kopi.

Saat ini di kota Bandung khususnya, banyak sekali kedai kopi yang dibuat seperti di dalam mall, atau kedai khusus yang menetap di suatu lokasi, banyaknya orang yang membuka usaha kopi ini karena dilihat dari minat masyarakat yang banyak menggemari kopi. “Semerbak Coffee Blend” pada saat ini ingin

(22)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-2

Universitas Kristen Maranatha Dengan melihat kekurangan tersebut dapat dibuat dengan ide yang lain seperti membuat coffee shop tidak hanya menetap di suatu lokasi dan harus membayar sewa tempat, dengan ide misalnya merancang mobil khusus untuk berjualan kopi. Hal ini dapat menjadi cara berjualan yang berbeda dari usaha-usaha kopi yang sudah ada. Perbedaan yang ada jika dibandingkan dengan menetap di suatu lokasi yaitu dapat dilihat dari lokasi penjualan dan cara berjualan.

Dengan merancang mobil khusus ini lokasi penjualan dapat berpindah – pindah tempat dan tidak harus membayar sewa tempat yang dapat membuat harga penjualan lebih tinggi. Tetapi dari penelitian pendahuluan terhadap mobil – mobil yang dirancang khusus untuk berjualan ada masalah yang timbul seperti, tidak nyamannya penjual dalam berjualan dikarenakan tempat yang sempit. Penjual tidak dapat mencuci alat – alat yang digunakan, tidak dapat menggunakan jasa pekerja yang lebih banyak, pelanggan juga tidak merasa nyaman saat menunggu pesanan atau mengkonsumsi di tempat tersebut. Dengan kekurangan – kekurangan atau masalah yang muncul dapat dilakukan perancangan mobil khusus untuk berjualan kopi ini dengan memperhatikan kekurangan – kekurangan yang ada.

Perancangan mobil yang dirancang dapat digunakan dengan baik, nyaman, aman, baik oleh penjual maupun pelanggan dan memiliki keunikan tersendiri sehingga memiliki nilai lebih dari mobil – mobil yang digunakan untuk berjualan lainnya dan diharapkan dengan adanya perancangan mobil khusus untuk berjualan kopi ini dapat memenuhi keinginan konsumen dan dapat menjadi suatu usaha yang baru sehingga dapat dijadikan usaha yang lebih luas lagi.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas ditemukan beberapa masalah mengenai perancangan mobil coffee shop, yaitu:

 Belum adanya mobil khusus untuk berjualan minuman kopi, yang memperhatikan aspek berikut :

(23)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-3

Universitas Kristen Maranatha - Tata letak peralatan di dalam mobil

- Kemudahan alat yang diangkut dan disimpan - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1.3 Batasan dan Asumsi

Karena adanya keterbatasan dan kemampuan penulis, maka penelitian dan perancangan yang dilakukan perlu dibatasi. Hal ini bermaksud agar penulis lebih fokus terhadap kasus yang ada, sehingga menghindari pembahasan yang terlalu luas dan yang tidak terfokus pada perancangan ini. Batasan – batasan yang digunakan dalam perancangan ini, yaitu :  Perancangan yang dilakukan hanya pada area box mobil.

 Tidak mempertimbangkan faktor biaya dalam perancangan mobil ini.  Menggunakan acuan data antropometri yang diambil dari buku Konsep

Dasar Ergonomi dan Aplikasinya karangan Eko Nurmianto dan

Handbook.

 Persentil minimum yang digunakan adalah 5 %, persentil rata – rata adalah 50 %, dan persentil maksimum adalah 95 %.

 Perancangan mobil khusus ini dilihat dari dimensi fasilitas yang digunakan.

 Fasilitas fisik yang akan dirancang adalah tempat duduk konsumen, tempat duduk karyawan, meja konsumen, meja karyawan, lemari penyimpanan alat dan bahan, tangga mobil.

 Jumlah pekerja adalah 2 orang.

 Hanya menjual khusus minuman dan berbahan utama kopi.

Adapun asumsi – asumsi yang digunakan dalam perancangan ini, yaitu :  Data antropometri diambil dari buku Konsep Dasar Ergonomi dan

Aplikasinya karangan Eko Nurmianto mewakili data antropometri orang Indonesia.

(24)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-4

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Perumusan Masalah

Dari identifikasi masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah yang ada, yaitu :

 Fasilitas apa saja yang harus ada di dalam mobil khusus berjualan

coffee shop ?

Bagaimana rancangan yang cocok untuk mobil khusus berjualan coffee

shop ?

Bagaimana layout yang baik yang harus digunakan pada mobil khusus berjualan coffee shop ?

 Bagaimana faktor keselamatan dan kesehatan kerja pada mobil toko tersebut ?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari perancangan mobil khusus minuman kopi ini, yaitu :

 Dapat mengetahui fasilitas –fasilitas yang didapat digunakan untuk mobil khusus berjualan coffee shop.

 Dapat mengetahui rancangan yang cocok untuk mobil khusus berjualan

coffee shop.

Dapat merancang layout yang sesuai untuk mobil khusus berjualan

coffee shop.

 Dapat memperhitungkan faktor keselamatan dan kecelakaan kerja dalam perancangan mobil tersebut.

1.6 Sistematika Penelitian

 BAB 1 PENDAHULUAN

(25)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-5

Universitas Kristen Maranatha  BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian Bab 2 ini diuraikan mengenai kerangka atau dasar teori yang dapat memperkuat penelitian dan perancangan di dalam mobil secara ergonomi.

 BAB 3 MEOTODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menerangkan langkah-langkah yang diambil dalam

melaksanakan penelitian dan perncangan yang akan dibuat dari awal sampai

akhir. Proses ini digambarkan dengan bentuk flow chart dan diberikan

 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi tentang pengolahan data berdasarkan metode yang digunakan. Kemudian data yang diolah dianalisis dan akan digunakan dalam perancangan.

 BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS

Pada Bab 6 diuraikan tentang perancangan mobil yang akan dirancang dengan menggunakan data – data yang telah diolah pada bab sebelumnya.

 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

(26)

7-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

 Fasilitas yang harus ada di dalam mobil adalah : - Meja dan kursi untuk konsumen

- Meja dan kursi untuk karyawan

- Lemari penyimpanan peralatan dan bahan - Peralatan coffee

- Sink - Genset - Tangga mobil

 Rancangan fasilitas fisik yang cocok untuk mobil khusus berjualan coffee shop adalah :

- Rancangan sesuai dengan data antropometri orang Indonesia.

- Rancangan fasilitas fisik sesuai dengan keadaan, di mana berjualan dengan menggunakan mobil.

(27)

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7-2

Universitas Kristen Maranatha Gambar 7.1

Kursi Konsumen Terpilih

 Kursi Karyawan Alternatif 3

(28)

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7-3

Universitas Kristen Maranatha  Meja Konsumen Alternatif 1

Gambar 7.3 Meja Konsumen Terpilih

 Meja Karyawan & Lemari Penyimpanan Alat dan Bahan

Gambar 7.4

(29)

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7-4

Universitas Kristen Maranatha  Tangga Mobil

Gambar 7.5

Tangga Mobil Terpilih

Layout Alternatif 8

Gambar 7.6

(30)

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7-5

Universitas Kristen Maranatha

Layout yang baik yang digunakan pada mobil khusus berjualan coffee shop sesuai dengan keadaan di mana berjualan menggunakan mobil dan

sesuai dengan ukuran box mobil dengan ukuran yang sempit tetapi tetap memiliki faktor kenyamanan dan keleluasaan bagi karyawan dan konsumen.

 Faktor keselamatan dan kesehatan kerja pada mobil toko tersebut adalah :

- Alat pemadam kebakaran untuk mencegah terjadinya kebakaran. - Bahan untuk perancangan tangga mobil menggunakan bahan besi

yang bergerigi.

7.2 Saran

Saran untuk perusahaan

- Perusahaan dapat menggunakan mobil khusus ini sebagai sarana untuk berjualan.

(31)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Nurmianto, Eko. ”Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya, Edisi Pertama”, Guna Widya, Surabaya,2003.

2. Silalahi, B. Rumondang, N.B Bennet, ”Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja”, Seri Manajemen, Cetakan Pertama. Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM), Jakarta,1985.

3. Suma’mur P.K.; ”Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Pencegahan

Kecelakaan”, Cetakan ke-3,CV.Haji Masagung, Jakarta,1987.

4. Sutalaksana, Iftikar Z., Ruhana Anggawisastra, John H. Tjakraatmadja.; ”Teknik Tata Cara Kerja”, Departemen TI-ITB,1979.

5. Ulrich, Karl T., Steven D. Eppinger. ”Perancangan dan Pengembangan Produk”,McGwaw-Hill Companies.Inc.USA,2000.

6. Weimer Don, Ph. D.; ”Handbook of Ergonomic and Human Factors Tables”,Prentice Hall,Emglewood Cliffs,New Jersey,1993.

7. Yudiantyo Wawan,ST.,MT.;”Diktat Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja”,Bandung,2002.

8. Tim Dosen.; ”Diktat Kumpulan Teori Praktikum Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi I”, Bandung,2003.

9. Tim Dosen.; “Diktat Kuliah APK & E II”, Jurusan Teknik Industri-Universitas Kristen Maranatha,Bandung,2002.

Gambar

Tabel
Tabel
Tabel
Gambar 3.1
+5

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari Minggu, 05 Juni 2016 yang akan datang, dalam Kebaktian Umum I dan II, akan diadakan Perjamuan Tuhan.. Bagi Saudara/i yang sudah dibaptis/sidi agar

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di RS Hikmah, diperoleh keterangan bahwa dalam menentukan harga pokok jasa rawat inap, RS Hikmah masih

Bahan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah komposit isolator polimer resin epoksi dengan nilai perbandingan (bahan dasar diglycidyl ether of bisphenol-A (DGEBA),

pendapatnya sendiri karena takut salah. 6) Kurangnya waktu dalam pembelajaran terutama pada pembagian kelompok dan melakukan pengamatan siswa banyak menghabiskan waktu.

Kepadatan campuran CPHMA yang telah dipadatkan, seperti yang ditentukan dalam SNI 03-6757-2002, tidak boleh kurang dari 97% kepadatan standar kerja ( job standard density )

Perolehan data penenelitian pada siklus II nilai siswa sangat meningkat dibandingkan dengan nilai siklus I. Ini disimpulkan baik dari nilai tugas maupun nilai

(A) Belajar dan pembelajaran adalah proses perubahan tingkah laku dalam usaha penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan yang terjadi secara internal dan bersifat pribadi

minat belajar hilang, 20% siswa tidak berminat belajar dikarenakan internet mempunyai banyak informasi yang menarik namun tidak berhubungan dengan pelajaran sehingga minat