PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP (CONCEPT ATTAINMENT) DENGAN MENGGUNAKAN PETA
PIKIRAN SEBAGAI UPAYA MENGURANGI MISKONSEPSI SISWA PADA SUB MATERI POKOK FLUIDA
STATIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA N 1 TANJUNG TIRAM
T.A. 2012 / 2013
Oleh :
Fathia Rahmi NIM 409421008
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Pencapaian Konsep (concept attainment) dengan menggunakan peta pikiransebagai upaya mengurangi miskonsepsi siswa pada sub materi pokok fluida statis di kelas XI semester II SMA N 1 Tanjungtiram T.A. 2012 / 2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada
Bapak Prof.Dr.Mara Bangun Harahap,M.S selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr.Derlina,M.Si, Bapak Drs.Togi Tampubolon,M.Si dan Bapak Drs.Manter Sihotang sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.Rappel Situmorang,M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.Motlan,M.Sc,Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.
telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda tercinta Ruspan, Ibunda tercinta Salmah dan seluruh keluarga yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih sayang yang tak pernah henti kepada penulis. Kepada adinda Nurlela
dan sahabat Haris Fadli Purba yang cukup banyak berperan dalam memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat seperjuangan, terutama Nila Wahyuni Matondang, Devy Permatasari Siregar, Suci Khairani, Siska Watyna Br. Sembiring, Fernando Lumbanbatu, Fajar Afandi Saragih, Sonawan Fitra dan teman – teman fisika Dik B ‘09 yang tak dapat dituliskan namanya satu persatu yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada penulis. Kepada teman – teman PPLT SMANSA Tanjungtiram terkhusus buat Jumasari Siregar, Nur Hasanah (Wak Udin), dan Halima Tunsaddiah yang telah memberi dukungan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. Serta sahabat-sahabat lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, Mei 2013 Penulis,
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP (CONCEPT ATTAINMENT) DENGAN MENGGUNAKAN PETA
PIKIRAN SEBAGAI UPAYA MENGURANGI MISKONSEPSI SISWA PADA SUB MATERI POKOK FLUIDA
STATIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA N 1 TANJUNG TIRAM
T.A. 2012 / 2013
FATHIA RAHMI (NIM 409421008)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran pencapaian konsep (concept attainment) dengan menggunakan peta pikiran sebagai upaya mengurangi miskonsepsi siswa pada sub materi pokok fluida statis di kelas XI semester II SMA N 1 Tanjungtiram T.A. 2012 / 2013.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 4
1.3 Batasan Masalah 5
1.4 Rumusan Masalah 5
1.5 Tujuan Penelitian 6
1.6 Manfaat Penelitian 6
1.7 Defenisi Operasional 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1 Kerangka Teoritis 8
2.1.1 Pengertian Belajar 8
2.1.2 Aktivitas Belajar 9
2.1.3 Hasil Belajar 10
2.2 Model Pembelajaran 11
2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran 11
2.2.2 Model Pembelajaran Konvensional 13
2.2.2.1 Sintaks Model Pembelajaran Konvensional 14 2.2.3 Model Pembelajaran Pencapaian Konsep (Concept Attainment) 14
2.2.3.1 Struktur Pengajaran 17
2.2.3.2 Sistem Sosial 19
2.2.3.3 Sistem Pendukung 20
2.2.3.4 Hasil Model Pembelajaran Pencapaian Konsep 20 2.2.3.5 Penerapan Pembelajaran Pencapaian Konsep Pada Fisika 21
2.2.3.4.1 Pengertian Peta Pikiran 21
2.3 Materi Pelajaran 25
2.3.1 Fluida 25
2.3.2 Fluida Statis 25
2.3.2.1 Tekanan Hidrostatis 26
2.3.2.3 Tekanan Mutlak 28
2.3.2.4 Bejana Berhubungan 28
2.3.2.5 Hukum Pascal 29
2.3.2.6 Hukum Archimedes 32
2.3.2.7 Tegangan Permukaan 36
2.4 Kerangka Konseptual 41
2.5 Hipotesis Penelitian 42
BAB III METODE PENELITIAN 43
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 43
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 43
3.2.1 Populasi Penelitian 43
3.2.2 Sampel Penelitian 43
3.3 Variabel Penelitian 43
3.4 Jenis dan Desain Penelitian 44
3.4.1 Jenis Penelitian 44
3.4.2 Desain Penelitian 44
3.5 Prosedur Penelitian 45
3.6 Instrumen Penelitian 45
3.6.1 Instrumen Penilaian Hasil Belajar 45
3.6.2 Instrumen Penilaian Aktivitas 46
3.7 Tehnik Analisis Data 47
3.7.1 Analisis Data Tes Hasil Belajar 47
3.7.1.1 Uji Normalitas 47
3.7.1.2 Uji Homegenitas 48
3.7.1.3 Uji Hipotesis 49
3.7.2 Analisis Data Hasil Belajar Kognitif 52
3.7.3 Analisis Data Observasi Aktivitas 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 54
4.1 Hasil Penelitian 54
4.1.1 Deskripsi Data Penelitian 54
4.1.1.1 Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 54
4.1.2 Pengujian Analisi Data 55
4.1.2.1 Uji Normalitas Data Pretes 56
4.1.2.2 Uji Homogenitas Data Pretes dan Uji Beda(Uji Dua Pihak) 56 4.1.2.3 Data Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 57
4.1.2.4 Uji Normalitas Data Postes 59
4.1.2.5 Uji Homogenitas Data Postes dan Uji Beda (Uji Satu Pihak) 60
4.1.3 Data Miskonsepsi 60
4.1.4 Observasi 63
4.2 Pembahasan 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 66
5.1 Kesimpulan 66
5.2 Saran 66
DAFTAR PUSTAKA 68
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Dampak Instruksional dan Pengiring Model Pencapaian 21 Konsep
Gambar 2.2 Benda Dalam Bejana yang Berisi Fluida 26 Gambar 2.3 Fluida didalam Berbagai Macam Fluida 27
Gambar 2.4 Air didalam Bejana 28
Gambar 2.5 Bejana Berhubungan 29
Gambar 2.6 Lift Hidrolik 31
Gambar 2.7 Benda Melayang dalam Fluida 33
Gambar 2.8 Hukum Pascal 35
Gambar 2.9 Lapisan Air Sabun Pada Lingkaran Kawat 36
Gambar 2.10 Air Raksa Dalam Gelas 38
Gambar 2.11 Gejala Kapilaritas Gaya Adhesi Lebih Kecil 39 Gambar 2.12 Gejala Kapilaritas Gaya Adhesi Lebih Besar 39 Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas 55
Kontrol
Gambar 4.2 Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas 59 Kontrol
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan nasional yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945
pada alinea ke empat, yaitu mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Tujuan ini dicapai melalui pendidikan. Membicarakan pendidikan tentunya tidak akan terlepas dari tujuan pendidikan, dengan kata lain pendidikan akan bertitik tolak dari tujuan pendidikan itu sendiri, mulai dari tujuan pendidikan nasional hingga tujuan instruksional khusus.
Hakikat belajar dan mengajar yang lebih progresif berbeda dengan hakikat belajar dan mengajar dengan pola tradisional. Pada pola tradisional, kegiatan mengajar lebih diarahkan pada aliran informasi dari guru ke siswa. Pandangan ini mendorong guru untuk memerankan diri sebagai tukang ajar. Artinya apabila guru mengajar ia lebih mempersiapkan dirinya supaya berhasil dalam menyampaikan serta menuntaskan/menyelesaikan semua materi pelajaran sesuai dengan waktu yang disediakan. Pada pola progresif makna belajar diartikan sebagai pembangunan gagasan pengetahuan oleh siswa sendiri, selain peningkatan keterampilan dan pengembangan sikap positif. Oleh karena itu istilah mengajar yang dianggap berkonotasi “teachers centered” diganti dengan istilah pembelajaran. Diharapkan dengan penggunaan istilah pembelajaran guru akan selalu ingat bahwa tugasnya adalah membelajarkan siswa dengan kata lain
membuat siswa dapat belajar untuk mencapai hasil yang optimal.
Sesuai dengan pengertian belajar yaitu bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadi perubahan tingkah laku, maka pengertian pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa
Menurut UNESCO, pembelajaran yang efektif pada abad ini harus diorientasikan pada empat pilar yaitu, (1) learning to know, (2) learning to do, (3) learning to be, dan (4) learning to live together. Keempatnya dapat diuraikan
bahwa dalam proses pendidikan melalui berbagai kegiatan pembelajaran peserta didik diarahkan untuk memperoleh pengetahuan tentang sesuatu, menerapkan atau
mengaplikasikan apa yang diketahuinya tersebut guna menjadikan dirinya sebagai seseorang yang lebih baik dalam kehidupan sosial bersama orang lain.
Dalam rangka merealisasikan ‘learning to know’, guru memiliki berbagai fungsi yang di antaranya adalah sebagai fasilitator, yaitu sebagai teman sejawat dalam berdialog dan berdiskusi dengan siswa guna mengembangkan penguasaan pengetahuan maupun ilmu tertentu. Learning to do (belajar untuk melakukan sesuatu) akan bisa berjalan jika sekolah memfasilitasi siswa untuk mengaplikasikan keterampilan yang dimilikinya sehingga dapat berkembang dan dapat mendukung keberhasilan siswa nantinya. Learning to be (belajar untuk menjadi seseorang) erat hubungannya dengan bakat dan minat, perkembangan fisik dan kejiwaan, tipologi pribadi anak serta kondisi lingkungannya.
Bagi anak yang agresif, proses pengembangan diri akan berjalan bila diberi kesempatan cukup luas untuk berkreasi. Sebaliknya, bagi anak yang pasif peran guru pengarah dan fasilitator sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya dalam kegiatan belajar dan pengembangan diri. Selanjutnya, kebiasaan hidup bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima perlu ditumbuhkembangkan termasuk dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kondisi seperti ini memungkinkan terjadinya proses ‘learning to live together’ (belajar untuk menjalani kehidupan bersama).
Tujuan-tujuan belajar diusahakan untuk dicapai dalam proses atau kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang menggambarkan
pengetahuan, kemampuan ketrampilan, dan sikap siswa akibat dari hasil belajar yang telah dilakukan siswa. Jadi, apabila tujuan pembelajaran tercapai maka akan terlihat pada diri siswa perubahan-perubahan yang meliputi kemampuan intelektual, sikap/minat maupun ketrampilan.
dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat pentingnya fisika maka pengajaran fisika
diberbagai jenjang pendidikan sudah sewajarnya dikembangkan dan diperhatikan. Namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang beranggapan bahwa fisika tergolong pelajaran yang sulit dan membosankan, sehingga siswa kurang berminat mendalami fisika dan menyebabkan hasil belajar fisika rendah. Rendahnya hasil
belajar fisika yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah strategi yang digunakan guru selama proses pembelajaran, dengan kata lain strategi yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan pelajaran dalam kelas cenderung masih menggunakan strategi yang monoton, memberikan contoh soal kemudian siswa diberikan soal untuk dikerjakannya. Dan apabila tidak selesai selama proses pembelajaran berlangsung dilanjutkan dengan pekerjaan rumah.
Berdasarkan observasi dari hasil pengalaman peneliti ketika melaksanakan PPLT di SMA Negeri 1 Tanjungtiram, ditemukan bahwa pelajaran fisika masih dianggap siswa pelajaran yang sulit, selain itu siswa menganggap fisika itu membosankan dan rumusnya sulit dimengerti sehingga kuranglah minat siswa untuk mempelajari fisika. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa yaitu 60. Berdasarkan data Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran fisika adalah 70. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mencoba menerapkan salah satu model pembelajaran yang termasuk rumpun pemrosesan informasi.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran
termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. (Joyce dalam Trianto, 2007:5).
Diantara sekian banyak model pembelajaran yang melatih kemampuan berpikir yang pernah ada dan dikupas banyak ahli pendidikan, satu diantaranya
Hasil penelitian mengenai pembelajaran dengan menggunakan model
pencapaian konsep sudah pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Menurut kesimpulan dari hasil penelitian oleh Amalia Febri Aristi (2010) mahasiswa jurusan fisika Universitas Negeri Medan diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran
pencapaian konsep adalah 73,3 yang tergolong baik.
Perbedaan penelitian ini dengan peneliti sebelumnya adalah peta pikiran (mind maping ) yang digunakan serta pemanfaatan media sederhana dalam proses
pembelajaran, sedangkan peneliti sebelumnya hanya menggunakan model pembelajaran pencapaian konsep saja. Dan peneliti akan mencoba menutupi kelemahan dari peneliti sebelumnya dengan menginformasikan langkah-langkah model pembelajaran pencapaian konsep dengan menggunakan peta fikiran serta pemanfaatan media sederhana yang dapat merangsang ketertarikan siswa dalam pembelajaran, sehingga penyampaian konsep yang akan diajarkan menjadi lebih mudah dan siswa juga lebih tertarik untuk belajar konsep.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran
pencapaian konsep (Concept Attainment) Dengan Menggunakan Peta Pikiran Sebagai Upaya Mengurangi Miskonsepsi Siswa Pada Sub Materi Pokok Fluida Statis Di kelas XI Semester II SMA N 1 Tanjungtiram T.A. 2012 / 2013”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasikan masalah yang relevan dengan penelitian ini, antara lain :
1. Rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran fisika.
2. Hasil belajar siswa masih tergolong rendah untuk pelajaran fisika.
3. Kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga keterlibatan
siswa masih kurang.
4. Pembelajaran yang dilakukan/diterapkan oleh guru belum
5. Kurang bervariasinya model pembelajaran dan media pembelajaran yang
digunakan.
1.3 Batasan masalah
Mengingat luasnya masalah yang akan diteliti serta untuk memberi ruang
lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang diberikan kepada siswa menggunakan pengaruh
model pembelajaran pencapaian konsep (concept attainment) dengan menggunakan peta pikiran sebagai upaya mengurangi miskonsepsi siswa. 2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Semester II SMA N 1
Tanjungtiram T.A. 2012/2013.
3. Aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada sub materi pokok fluida statis.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana peningkatan hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran pencapaian konsep (Concept Attainment) dengan menggunakan peta pikiran pada sub materi pokok fluida statis di kelas XI semester II SMA N 1 Tanjungtiram T.A. 2012 / 2013 ?
2. Bagaimana aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran menggunakan
model pembelajaran pencapaian konsep dengan menggunakan peta pikiran pada sub materi pokok fluida statis di kelas XI semester II SMA N 1 Tanjungtiram T.A. 2012/2013 ?
3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran Pencapaian Konsep dengan
1.5 Tujuan penelitian
Untuk mencapai suatu sasaran tertentu maka selalu harus berorientasi pada tujuan, orientasi terhadap tujuan akan mempermudah jalannya suatu proses penelitian. Dengan demikian peneliti merumuskan tujuan penelitian sebagari berikut :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran pencapaian konsep menggunakan peta pikiran pada sub materi pokok fluida statis di kelas XI semester II SMA N 1 Tanjungtiram T.A. 2012/2013.
2. Untuk mengetahui aktivitas siswa dengan menggunakan model
pembelajaran pencapaian konsep menggunakan peta pikiran pada sub materi pokok fluida statis di kelas XI semester II SMA N 1 Tanjungtiram T.A. 2012/2013.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran pencapaian konsep dengan menggunakan peta pikiran sebagai upaya mengurangi miskonsepsi siswa pada sub materi pokok fluida statis di kelas XI semester II SMA N 1 Tanjungtiram T.A. 2012/2013.
1.6Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran pencapaian konsep sebagai upaya mengurangi miskonsepsi siswa dengan menggunakan peta pikiran pada sub materi pokok fluida
statis di kelas XI semester II SMA N 1 Tanjungtiram T.A. 2012/2013. 2. Model pembelajaran alternatif untuk memilih model pembelajaran fisika 3. Sebagai sumbangan pemikiran yang positif dan menjadi bahan informasi
guna kemajuan pembelajaran khususnya pembelajaran fisika.
4. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan
1.7Defenisi Operasional
Pembelajaran konsep merupakan model pembelajaran yang melatih kemampuan berpikir yang memberikan suatu perubahan untuk menganalisis proses berpikir siswa dan untuk membantu siswa mengembangkan strategi belajar yang efektif. Model pembelajaran ini dapat melibatkan berbagai macam derajat
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Dkk, (2009), LKS Fisika Kelas XI Semester 2, Penerbit Pustaka Manggala, Surakarta
Anonim, (2010), Teori Belajar Gagne, http://www.scribd.com/doc/20903852/Teori- Belajar - Gagne. (Diakses pada tanggal 5 Januari 2013).
Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian, Penerbit PT Asdi Mahasatya, Jakarta.
Aristi, F, A, (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Perolehan Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Statis Kelas IX Semester I di SMP Negeri 9 Tanjung Balai T.P 2010 / 2011, Laporan Hasil Penelitian, Universitas Negeri Medan.
Campbell, dkk., (2004), Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences, Penerbit : Intuisi Press, Depok.
Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Evelin, Dkk, (2010), Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.
Hakim, Thursan., (2005), Belajar Secara Efektif, Penerbit Puspa Swara, Jakarta.
Hamid,A.,(2009). Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit FR. Dongoran, Medan.
Irawani, A.,( 2009), Perbedaan Retensi Siswa Yang Diajar Dengan Metode Ekspositori Berbasis Peta Pikiran Dengan Tanpa Peta Pikiran Pada Pokok Bahasan Bentuk Akar Dan Logaritma Di Kelas X SMU Negeri 8 Padangsidimpuan Tahun Ajaran 2008/2009, Universitas Negeri Medan.
Joyce.,w. dan Calhoun., (2010), Model’s of Teaching (Model–Model Pengajaran), Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kamajaya, (2008), Fisika, Penerbit Grafindo, Jakarta
Kanginan, M., (2006), Fisika Untuk SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Majid, A., (2009), Perencanaan Pembelajaran, Rosda, Bandung
Sardiman, A. M., (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsino, Bandung
Tim Dosen, (2009), Fisika Umum I, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan
Trianto ,(2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta
Usman, U., (2004), Menjadi Guru Profesional, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.