• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS JAMBI KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS PERTANIAN NOMOR: 01/UN21.4/EP/2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "UNIVERSITAS JAMBI KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS PERTANIAN NOMOR: 01/UN21.4/EP/2018"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

P P E E R R A A T T U U R R A A N N A A K K A A D D E E M M I I K K

F F AK A K U U LT L TA A S S P P ER E R TA T A N N IA I A N N

U U N N I I V V ER E R S S I I TA T A S S J J A A M M BI B I

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI NOMOR: 01/UN21.4/EP/2018

F F A A K K U U L L T T A A S S P P E E R R T T A A N N I I A A N N

U U N N I I V V E E R R S S I I T T A A S S J J A A M M B B I I

2 2 0 0 1 1 8 8

(2)

1

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI NOMOR: 01/UN21.4/EP/2018

TENTANG

PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI

Menimbang : a. bahwa sistem Pendidikan Tinggi telah mengalami perubahan yang memerlukan penyesuaian dan pemantapan, terutama dalam penyelenggaraan akademik;

b. bahwa untuk memenuhi tuntutan dari berbagai perkembangan dan perubahan tersebut, maka Menteri Riset, Teknoiogi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia tekah menetapkan berbagai peraturan dan kebijakan dalam penyelenggaraan akademik;

c. bahwa untuk memenuhi tuntutan dari berbagai perkembangan dan perubahan tersebut, maka Rektor Universitas Jambi telah menetapkan berbagai peraturan dan kebijakan dalam penyelenggaraan akademik;

d. bahwa Keputusan Dekan Nomor 104 /UN21.4/EP/2016 Tentang Peraturan Akademik Fakultas Pertanian Universitas Jambi sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan dan perubahan tersebut, sehingga harus segera diganti;

e. bahwa berdasarkan huruf a, b, c, dan d di atas, perlu ditetapkan Peraturan Akademik Fakultas Pertanian Universitas Jambi pengganti Keputusan Dekan Nomor 104 /UN21.4/EP/2016 Tentang Peraturan Akademik Fakultas Pertanian Universitas Jambi, dengan keputusan dekan

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan dan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara R.I Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara R.I Nomor 4586);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara R.I Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara R.I Nomor 5336);

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara R.I Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R.I Nomor 5494);

5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5007);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara R.I Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara R.I Nomor 5500);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Jambi;

9. Peraturan Presiden Nomor 08 Tahun 2012 tentang Kerangka KualifIkasi Nasional Indonesia (Lembaran Negara RI Tahun 2012 Nomor 24);

(3)

2

10. Peraturan Presiden R.I Nomor 13 Tahun 2015 tentang Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara R.I Tahun 2015 Nomor 14);

11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi R.I Nomor 17 Tahun 2003 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya;

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 30 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Program Studi di luar Domisili Perguruan Tinggi;

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi;

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada Perguruan Tinggi;

15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Program Studi di Luar Domisili Perguruan Tinggi (Berita Negara RI Tahun 2011 Nomor 297);

16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi (Berita Negara RI Tahun 2012 Nomor 433);

17. Peraturan Mertteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsiorial Dosen dan Angka Kreditnya (Berita Negara RI Tahun 2013 Nomor 466);

18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi (Berita Negara RI Tahun 2013 Nomor 831);

19. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 46 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya (Berita Negara RI Tahun 2014 Nomor 151);

20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 19 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Jambi (Berita Negara RI Tahun 2014 Nomor 366);

21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara R.I Tahun 2014 Nomor 769);

22. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana Pada Perguruan Tinggi Negeri (Berita Negara RI Tahun 2015 Nomor 2);

18. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 26 Tahun 2015 tentang Registrasi Pendidik Pada Perguruan Tinggi (Berita Negara RI Tahun 2015 Nomor 1372); 19. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara RI Tahun 2015 Nomor 1952);

23. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 45 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana Pada Perguruan Tinggi Negeri (Berita Negara RI Tahun 2015 Nomor 1953);

24. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 2 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 26 Tahun 2015 tentang Registrasi Pendidik Pada Perguruan Tinggi (Berita Negara RI Tahun 2016 Nomor 40);

(4)

3

25. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017, Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri;

26. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor 036/U/1993 tentang Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi;

27. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor 284/U/1999 tentang Pengangkatan Dosen Sebagai Pimpinan Perguruan Tinggi dan Pimpinan Fakultas;

28. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;

29. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi;

30. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi;

31. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor 154/O/2004 tentang Statuta Universitas Jambi;

32. Keputusan Direktorat Jenderat Pendidikan Tinggi Nomor 43/DIKTI/

Kep/2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi;

33. Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 44/DIKTI/

Kep/2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat di Perguruan Tinggi;

34. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 08/DIKTI/Kep/2002 tentang Petunjuk Teknis Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 184/U/2001 Tentang Pedoman Pengawasan Pengendalian dan Pembinaan Program Diploma, Sarjana dan Pasca Sarjana di Perguruan Tinggi;

35. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional R.I Nomor 28/Dikti/KEP/2002 tentang Penyelenggaraan Program Reguler dan Non Reguler di Perguruan Tinggi;

36. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1369/D/T/2005 tentang Izin Penyelenggaraan Program-Program Studi Baru pada Universitas Jambi;

37. Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 1666/D/C/1998 tentang Semester Pendek;

38. Peraturan Rektor Universitas Jambi Nomor 02 Tahun 2017 Tentang Peraturan Akademik Universitas Jambi;

39. Keputusan Rektor Universitas Jambi Nomor 44/UN21/TU/2015 tentang Pelimpahan Wewenang kepada Dekan Fakultas di lingkungan Universitas Jambi untuk menandatangani Surat Keputusan yang terkait dengan kegiatan akademik;

40. Keputusan Rektor Universitas Jambi Nomor 195/UN21/KP/2016 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dekan Fakultas Pertanian dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Jambi;

Memperhatikan : Usul dan Saran pada Rapat Senat Fakultas Pertanian Universitas Jambi.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI TENTANG PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI

(5)

4

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan:

1. Universitas adalah Universitas Jambi;

2. Rektor adalah Rektor Universitas Jambi ;

3. Biro Administrasi Akademik(BAK), adalah Biro Administrasi Kemahasiswaan Universitas Jambi;

4. Fakultas adalah Fakultas Pertanian Universitas Jambi;

5. Dekan adalah Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jambi;

6. Ketua Jurusan adalah Ketua Jurusan di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Jambi;

7. Ketua Program Studi adalah Ketua Program Studi di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Jambi;

8. Pendidikan adalah Pendidikan Akademik (Program Sarjana) dan Vokasi (Program Diploma) di bidang pertanian yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Jambi;

9. Program Sarjana adalah Program Sarjana pada Fakultas Pertanian Universitas Jambi dengan lulusan bergelar Sarjana Pertanian (SP);

10. Program Diploma adalah Program Diploma III Agrobisnis Pertanian yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Jambi dengan lulusan bergelar Ahli Madya (A.Md);

11. Bagian Akademik Kerjasama Sistem Informasi (BAKSI) adalah BAKSI yang ada pada Fakultas Pertanian Universitas Jambi;

12. Civitas Akademika adalah satuan yang terdiri atas dosen dan mahasiswa pada Fakultas Pertanian Universitas Jambi;

13. Dosen adalah dosen Fakultas Pertanian Universitas Jambi yang terdiri dari dosen tetap dan tidak tetap dalam lingkungan Universitas Jambi;

14. Dosen tetap adalah dosen yang bekerja penuh waktu dalam lingkungan Universitas Jambi;

15. Dosen tidak tetap adalah dosen yang bekerja tidak penuh waktu dalam lingkungan Universitas Jambi;

16. Mahasiswa adalah mahasiswa yang terdaftar pada Fakultas Pertanian dan sedang mengikuti program pendidikan sesuai dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Jambi;

17. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks );

18. Satuan Kredit Semester (sks) adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu;

19. Paket adalah beban studi yang sudah ditentukan baik mata kuliah maupun jumlah sks;

20. Semester adalah satuan waktu kegiatan akademis yang berlangsung minimal 18 minggu, yang terdiri atas kuliah tatap muka dan praktikum, ujian tengah semester, ujian akhir semester, minggu tenang, dan evaluasi;

21. Indeks Prestasi adalah jumlah hasil perkalian antara nilai kredit setiap mata kuliah dengan nilai bobot yang diperoleh mahasiswa untuk mata kuliah yang bersangkutan dibagi dengan total nilai kredit mata kuliah yang sudah dikontrak pada semester yang bersangkutan;

22. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di Universitas;

23. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) adalah kurikulum yang disusun berdasarkan pendekatan terhadap dampak dari proses pendidikan (educational outcome);

24. Kurikulum inti adalah bagian dari kurikulum pendidikan tinggi yang berlaku secara nasional untuk setiap program studi yang memuat tujuan pendidikan, isi pengetahuan dan kemam- puan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam penyelesaian suatu program studi;

25. Kurikulum Institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan tinggi, terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu dalam

(6)

5

kurikulum inti yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas Universitas Jambi;

26. Semester antara adalah program perkuliahan yang dilaksanakan pada antar semester genap dan semester ganjil berikutnya;

27. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan mahasiswa agar beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri serta mempunyai tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan;

28. Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu sesuai dengan program studi;

29. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai sesuai dengan program studi;

30. Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai sesuai dengan program studi;

31. Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya;

32. Mata Kuliah Wajib adalah kelompok mata kuliah yang harus diambil oleh seluruh mahasiswa;

33. Mata Kuliah Pilihan adalah mata kuliah yang tersedia dan dapat dipilih oleh mahasiswa untuk melengkapi ilmu pengetahuan dan keterampilan yang menopang keahlian utama ; 34. Mata Kuliah Berprasyarat adalah mata kuliah yang memiliki hubungan vertikal dengan mata

kuliah lainnya, dan hanya dapat diambil oleh mahasiswa jika mata kuliah yang dijadikan syarat telah dinyatakan lulus;

35. Mata Kuliah Tanpa Prasyarat adalah mata kuliah yang dapat diambil oleh mahasiswa tanpa tergantung pada kelulusan mata kuliah lain;

36. Praktikum adalah kegiatan terstruktur dan terjadwal yang dapat dilaksanakan di laboratorium, studio, kebun percobaan/teaching farm, rumah kaca, dan di masyarakat berdasarkan pedoman atau penuntun praktikum;

37. Kunjungan lapang adalah kegiatan tidak terstruktur dan tidak terjadwal yang bersifat menambah wawasan mahasiswa tentang keadaan aktual di lapangan yang terkait dengan bidang ilmu pertanian;

38. Magang adalah kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa program sarjana untuk menguasai ilmu pengetahuan dan pengembangannya melalui pengalaman kerja di lapangan sesuai dengan bidang ilmunya;

39. Skripsi adalah tugas akhir mahasiswa program sarjana dalam bentuk karya tulis ilmiah yang disusun sesuai dengan panduan penulisan karya ilmiah yang berlaku di lingkungan Fakultas;

40. Seminar dalam konteks pelaksanaan skripsi adalah pertemuan ilmiah dimana mahasiswa menyajikan dan mempertahankan proposal penelitian dan hasil penelitian;

41. Penelitian dalam konteks pelaksanaan skripsi adalah serangkaian kegiatan pengumpulan data secara empiris, pengolahan dan analisis data serta penyusunan skripsi sesuai dengan panduan penulisan karya ilmiah fakultas;

42. Artikel ilmiah adalah tulisan ilmiah yang disusun secara khusus mengikuti format artikel pada jurnal ilmiah;

43. Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKLS) adalah rumusan isi mata kuliah yang di dalamnya termuat nama dan kode mata kuliah, tujuan pembelajaran, dampak dari proses pembelajaran, alokasi waktu dan jadwal kegiatan pembelajaran, rincian pokok- pokok bahasan dan sumber kepustakaan;

44. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu;

(7)

6

45. Penjaminan Mutu adalah program untuk melaksanakan pemantauan, evaluasi, koreksi dan rekomendasi sebagai tindakan penyempurnaan atau peningkatan mutu secara berkelanjutan dan sistematis terhadap semua aspek Tri Darma Perguruan Tinggi.

46. Kartu Rencana Studi (KRS) adalah daftar mata kuliah yang dikontrak mahasiswa untuk kegiatan kuliah selama satu semester;

47. Kartu Hasil Studi (KHS) adalah daftar nilai dari mata kuliah yang dikontrak mahasiswa sesuai yang tercantum di dalam KRS;

48. Kalender Akademik adalah jadwal waktu perkuliahan dan praktikum, waktu penyelenggaraan ujian, hari libur dan kegiatan lain yang dianggap perlu ;

49. Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai ;

50. Plagiator adalah orang perseorangan atau kelompok orang pelaku plagiat, masing-masing bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok, atau untuk dan atas nama suatu badan.

BAB II

ARAH DAN TUJUAN PENDIDIKAN Pasal 2

(1) Fakultas menyelenggarakan pendidikan akademik dan vokasi;

(2) Program pendidikan akademik diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian;

(3) Program pendidikan vokasi diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang siap menerapkan keahlian di bidang pertanian;

(4) Program pendidikan akademik bertujuan menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian, serta menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional;

(5) Program pendidikan vokasi bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan vokasional dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian, serta menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya budaya nasional.

BAB III

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Pasal 3

Administrasi Akademik

(1) Penyelenggaraan program pendidikan dilaksanakan pada Jurusan dan/atau Program Studi;

(2) Penyelenggaraan program pendidikan sebagaimana dimaksudkan pada Ayat (1) dilaksanakan berdasarkan kurikulum pada Jurusan dan/atau Program Studi;

(3) Penyelenggaraan pendidikan dapat dilakukan di ruang kuliah, laboratorium, studio, kebun pendidikan dan percobaan/teaching and research farm, dan/atau tempat lain yang secara resmi ditetapkan oleh fakultas.

Pasal 4 Kalender Akademik

(1) Penyelenggaraan program pendidikan dilaksanakan sesuai kalender akademik fakultas yg berpedoman pada kalender akademik universitas;

(2) Penyelenggaraan program pendidikan dilaksanakan dalam 2 (dua) semester reguler dalam setiap tahun akademik, yaitu semester ganjil dan semester genap;

(8)

7

(3) Semester ganjil berlangsung pada bulan Agustus hingga Desember dan semester genap berlangsung pada bulan Januari hingga Mei pada setiap tahun akademik;

(4) Satu semester berlangsung minimal 18 minggu, yang terdiri atas kuliah tatap muka dan praktikum, ujian tengah semester, ujian akhir semester, minggu tenang, dan evaluasi;

(5) Setiap semester terdiri atas minimal 16 pertemuan tatap muka, termasuk Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS);

(6) Minggu tenang berlaku pada semester ganjil dan genap, satu minggu sebelum ujian akhir semester;

(7) Hasil evaluasi perkuliahan diunggah oleh dosen koordinator kelas paling lambat dua minggu setelah jadual UAS berakhir.

Pasal 5 Semester antara

(1) Semester antara bertujuan mempercepat masa studi dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperbaiki nilai mata kuliah yang sudah pernah ditempuh;

(2) Penyelenggaraan akademik pada semester antara sebagai berikut:

a. Digunakan untuk mengontrak mata kuliah dengan status perbaikan nilai dan kontrak ulang,

b. Mahasiswa dapat mengontrak mata kuliah baru, dengan syarat IPK minimal 3,5, c. Beban studi maksimum 9 (sembilan) sks,

d. Mata kuliah sebagaimana huruf a, tidak termasuk kuliah kerja nyata (kukerta) atau magang,

e. Paling lama penyelenggaraan perkuliahaan semester antara 8 (delapan) minggu, f. Semester antara diselenggarakan dalam bentuk perkuliahan, tatap muka dilaksanakan

paling sedikit 16 (enam belas) kali termasuk ujian tengah semester antara dan ujian akhir semester antara.

(3) Biaya kegiatan semester antara dibebankan pada anggaran Fakultas.

Pasal 6 Remedial

(1) Pada program pendidikan vokasi Dosen Penanggung jawab mata kuliah harus memberi kesempatan bagi mahasiswa yang mendapatkan nilai maksimal D+ melaksanakan kegiatan remedial dalam bentuk pemberian tugas dan/atau ujian lisan dan/atau ujian tertulis;

(2) Ketentuan pelaksanaan Remedial diatur dalam Pedoman Pelaksanaan Remedial yang diatur berdasarkan keputusan Dekan;

Pasal 7 Kredit Semester

(1) Sistem penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS);

(2) Beban studi mahasiswa dan beban kerja dosen pada program pendidikan yang berdasarkan SKS sebagaimana disebutkan pada Ayat (1) pasal ini dinyatakan dengan satuan kredit semester (sks);

(3) Satu sks kuliah mencakup 3 (tiga) kegiatan per minggu, terdiri atas:

a. 50 (lima puluh) menit kuliah tatap muka,

b. 60 (enam puluh) menit kegiatan terstruktur tidak terjadwal, c. 60 (enam puluh) menit kegiatan mandiri,

(4) Satu sks praktikum adalah kegiatan di laboratorium atau studio atau kebun percobaan / kebun pendidikan / teaching farm atau rumah kaca selama 120 (seratus dua puluh) sampai 180 (seratus delapan puluh) menit per minggu;

(5) Satu sks penyelenggaraan praktik kerja lapang, kuliah kerja nyata, magang, dan skripsi adalah kegiatan mandiri terstruktur namun tidak terjadwal setara 2–3 jam sehari.

(9)

8

Pasal 8 Beban Studi

(1) Beban studi pada pendidikan akademik Program Sarjana Strata-1 paling sedikit 144 sks;

(2) Beban studi pada pendidikan akademik Program Sarjana Strata-1 yang harus dikontrak mahasiswa pada semester I dan II ditentukan dalam bentuk paket;

(3) Beban studi mahasiswa pada semester III dan seterusnya, termasuk kontrak baru (B), kontrak ulang (U) dan perbaikan (P), ditentukan atas dasar Indeks Prestasi Semester (IPS) yang dicapai pada semester sebelumnya berdasarkan kisaran:

a.

Jika pada semester terakhir sebelumnya memperoteh IP 3,00 sarnpai 4,00, maka mahasiswa yang bersangkutan berhak mengontrak mata kutiah pada semester berikutnya maksimum 24 (dua puluh empat) sks,

b.

Jika pada semester terakhir sebelumnya memperoleh IP 2,50 sampai 2,99, maka mahasiswa yang bersangkutan berhak mengontrak mata kuliah pada semester berikutnya maksimum 21 (dua puluh satu) sks,

c.

Jika pada semester terakhir sebelumnya memperoleh IP 2,00 sampai 2,49, maka mahasiswa yang bersangkutan berhak mengontrak mata kuliah pada semester berikutnya maksimum 18 (delapan betas) sks,

d.

Jika pada semester terakhir sebelumnya memperoleh IP 1,50 sampai 1,99, maka mahasiswa yang bersangkutan berhak mengontrak mata kuliah pada semester berikutnya maksimum 15 (lima betas) sks,

e.

Jika pada semester terakhir sebelumnya memperoleb IP 0,00 sampai 1,49, maka mahasiswa yang bersangkutan berhak mengontrak mata kuliah pada semester berikutnya maksimum 12 (dua belas) sks.

(4) Beban studi pada pendidikan vokasi Program Diploma III Agrobisnis paling sedikit 108 sks dan diselenggarakan dalam bentuk paket untuk setiap semesternya;

(5) Bagi mahasiswa yang baru menyelesaikan cuti kuliah, maka ketentuan jumlah maksimum beban studi yang boleh dikontrak didasarkan kepada IP yang dicapainya pada semester terakhir sebelum cuti kuliah.

Pasal 9 Peminatan

(1) Jurusan dan/atau program studi pada pendidikan akademik Program Sarjana Strata-1 dapat menawarkan peminatan yang dipilih mahasiswa pada semester V;

(2) Teknis pelaksanaan penentuan peminatan sebagaimana dinyatakan pada Ayat 1 dilaksanakan oleh jurusan dan/atau program studi.

BAB IV KURIKULUM

Pasal 10 Struktur Kurikulum

(1) Penyelenggaraan pendidikan pada Program Sarjana dan Program Diploma, dilaksanakan berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi yang mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Perguruan Tinggi;

(2) Kurikulum sebagaimana disebut pada Ayat (1) terdiri atas Kurikulum Inti dan Kurikulum Institusional;

(3) Kurikulum Inti terdiri atas:

a. Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), b. Kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), c. Kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB),

d. Kelompok Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB),

e. Kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB).

(4) Kurikulum Inti pada pendidikan akademik:

(10)

9

a. Program Sarjana 40% - 60% dari total beban studi yang harus ditempuh mahasiswa, b. Program Diploma sekurang-kurangnya 40% dari total beban studi yang harus ditempuh

mahasiswa, (5) Kurikulum Inti bersifat:

a. Sebagai dasar untuk mencapai kompetensi lulusan,

b. Sebagai acuan baku minimal mutu penyelenggaraan jurusan dan/atau program studi, c. Berlaku secara nasional dan internasional,

d. Lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di masa datang,

e. Merupakan kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi, masyarakat profesi dan pengguna lulusan.

(6) Kurikulum Institusional terdiri atas:

a. Kelompok Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), b. Kelompok Mata kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), c. Kelompok Mata kuliah Keahlian Berkarya (MKB),

d. Kelompok Mata kuliah Perilaku Berkarya (MPB),

e. Kelompok Mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB).

(7) Kurikulum Institusional berkisar antara 20% - 60% dari total beban studi yang harus ditempuh mahasiswa;

(8) Kurikulum Institusional bersifat:

a. Sebagai dasar untuk mencapai kompetensi lulusan,

b. Sebagai acuan baku minimal mutu penyelenggaraan program studi,

c. Lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di masa datang,

d. Merupakan kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi, masyarakat profesi dan pengguna lulusan.

(9) Dalam kelompok mata kuliah Kurikulum Inti dan Kurikulum Institusional terdapat mata kuliah wajib,mata kuliah pilihan,mata kuliah berprasyarat dan mata kuliah tanpa prasyarat;

(10) Substansi dan bahan kajian kurikulum selanjutnya ditetapkan oleh Keputusan Dekan.

Pasal 11 Mata Kuliah

(1) Isi dan luas bahasan suatu mata kuliah harus mendukung tercapainya tujuan program pendidikan dan diukur dengan satuan kredit semester;

(2) Setiap mata kuliah memiliki kode yang memberikan informasi dan karakteristik mata kuliah;

(3) Kode mata kuliah sebanyak 6 (enam) digit yang terdiri dan 3 (tiga) kode huruf dan 3 (tiga) kode angka;

(4) Kode huruf mencirikan tingkat pelaksanaan mata kuliah berada:

a. mata kuliah wajib nasional diberi kode UNS, b, mata kuliah wajib universitas diberi kode UNJ,

c. mata kuliah wajib fakultas diberi kode berupa akronim nama fakultas, d. mata kuliah wajib program studi diberi kode akronim nama program studi, e. mata kuliah pilihan mengikuti kode mata kuliah program studi pengampu.

(5) Kode angka mata kuliah mempunyai pengertian sebagai berikut:

a. jangka urutan pertama dengan nilai 1 menandakan mata kuliah tersebut menjadi mata kuliah bebas;

b. angka urutan pertama dengan nilal 2 menandakan mata kuliah tersebut menjadi prasarat bagi mata kuliah lain,

c. angka urutan pertama dengan nilai 3 menandakan mata kuliah tersebut dapat ditempuh setelah menempuh mata kuliah tertentu yang menjadi persyaratan dan menjadi prasarat bagi mata kuliah lain,

d. angka urutan pertama dengan nilai 4 menandakan mata kuliah tersebut dapat ditempuh setelah menempuh mata kuliah tertentu yang menjadi persyaratan,

(11)

10

e. angka urutan kedua menunjukkan semester penyelenggaraan mata kuliah,

f. angka urutan ketiga menunjukkan nomor urut mata kuliah pada program studi masing- masing setiap semester.

(6) Suatu mata kuliah dapat diasuh oleh satu orang dosen atau tim dosen yang ditetapkan melalui Keputusan Dekan atas usul ketua jurusan dan atau program studi;

(7) Setiap mata kuliah yang diajarkan harus memiliki rencana program pengajaran yang tertuang dalam bentuk Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

(8) RPS harus didokumentasikan oleh jurusan dan atau program studi sebagai bagian dari Dokumen Mutu Akademik;

(9) Pelaksanaan RPS dipantau dan dievaluasi oleh Gugus Penjaminan Mutu Internal (GPMI).

Pasal 12

Penetapan dan Pemberlakuan Kurikulum

(1) Kurikulum di tingkat nasional (Kurikulum Inti) ditetapkan oleh Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI);

(2) Kurikulum di tingkat institusi (Kurikulum Institusional) ditetapkan oleh Rektor atas usul Dekan berdasarkan kesepakatan pemangku kepentingan;

(3) Pemberlakuan kurikulum di jurusan dan/atau program studi ditetapkan dengan suatu Keputusan Rektor atas usul Dekan;

(4) Kurikulum perlu ditinjau kembali minimal satu kali dalam 5 (lima) tahun untuk diselaraskan dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta kebutuhan masyarakat.

BAB V

PENERIMAAN MAHASISWA Pasal 13

Penerimaan Mahasiswa Baru

(1) Penerimaan mahasiswa baru dilakukan setiap awal tahun akademik yang dilaksanakan berdasarkan peraturan rektor dan diatur dalam pedoman penyelenggaraan administrasi akademik universitas;

(2) Penerimaan mahasiswa asing berpedoman pada ketentuan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Pasal 14

Penerimaan Mahasiswa Pindahan

(1) Mahasiswa pindahan dapat diterima dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Masih terdaftar sebagai mahasiswa aktif dan tercantum dalam Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) Dikti pada saat mengajukan pindah,

b. Berasal dari fakultas atau program studi eksakta, dan non kependidikan.

c. Dilaksanakan di awal semester akademik,

d. Jumlah beban studi (sks) kumulatif mahasiswa pindahan yang dapat diakui di Fakultas Pertanian ditentukan berdasarkan penilaian terhadap kesesuaian silabus antara mata kuliah pada program studi asal dengan mata kuliah pada program studi di Fakultas Pertanian,

e. Penilaian terhadap kesesuaian silabus dilakukan oleh Ketua Jurusan/Program Studi, f. Daya tampung program studi yang dituju masih memungkinkan, dan ada peluang untuk

dapat menyelesaikan sisa beban studinya sesuai dengan sisa masa studi yang diperkenankan;

(2) Mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi lain dapat diterima di program studi pada Fakultas Pertanian apabila memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Telah mengikuti kuliah secara aktif sekurang-kurangnya 2 (dua) semester berturut- turut;

b. IPK minimal 2,75 (dua koma tujuh puluh lima);

(12)

11

c. Lulus mata kuliah sekurang-kurangnya 35 (tiga puluh lima) sks pada program studi asal;

d. Berasal dari perguruan tinggi pada program studi yang terakreditasi minimal sama dengan program studi yang dituju di Fakultas Pertanian.

(3) Mahasiswa pindahan dari program studi lain di lingkungan Universitas Jambi dapat diterima di Fakultas Pertanian apabila memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Telah mengikuti kuliah secara aktif sekurang-kurangnya 2 (dua) semester berturut-turut;

b. IPK minimal 2,5 (dua koma lima);

c. Lulus mata kuliah sekurang-kurangnya 35 (tiga puluh lima) sks pada program studi asal;

d. Berasal dari program studi yang memiliki akreditasi minimal sama dengan program studi yang dituju di Fakultas Pertanian.

(4) Mahasiswa pindahan harus mendaftar ulang melalui BAK untuk mendapatkan Nomor Induk Mahasiswa sesuai dengan kode program studinya;

(5) Lama studi mahasiswa pindahan pada program studi asal termasuk dalam masa studi mahasiswa;

(6) Dekan dapat menerima ataupun menolak mahasiswa pindahan, atas dasar pertimbangan ketua jurusan dan atau ketua program studi.

Pasal 15 Pindah Kuliah

(1) Perpindahan mahasiswa Fakultas Pertanian ke perguruan tinggi lain dimungkinkan sepanjang persyaratan Perguruan Tinggi penerima dapat dipenuhi oleh mahasiswa yang bersangkutan;

(2) Perpindahan mahasiswa Fakultas Pertanian ke program studi lain di lingkungan Universitas Jambi dimungkinkan sepanjang persyaratan program studi penerima dapat dipenuhi oleh mahasiswa yang bersangkutan;

(3) Mahasiswa yang akan pindah sebagaimana dinyatakan pada Ayat (1) dan (2) harus mendapat persetujuan tertulis dari Dekan setelah memenuhi persyaratan administrasi akademik sebebagai berikut:

a. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif.

b. Surat bebas perpustakaan;

c. Surat bebas laboratorium;

d. Surat bebas kebun percobaan

BAB VI KONTRAK KULIAH

Pasal 16 Pendaftaran Ulang

(1) Pada setiap menjelang akhir semester sesuai Kalender Akademik mahasiswa wajib mendaftar ulang;

(2) Syarat dan ketentuan pendaftaran ulang ditetapkan dan dilaksanakan oleh BAK..

Pasal 17

Pengisian Kartu Rencana Studi

(1) Mahasiswa yang telah mendaftar ulang diwajibkan mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) pada Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) pada jadwal yang ditentukan;

(2) Rencana Studi Semester harus dikonsultasikan dengan Pembimbing Akademik (PA) sebelum pengisian secara online;

(3) Khusus untuk mahasiswa tahun pertama, walaupun rencana studi semester berupa paket mata kuliah namun harus menghubungi PA sebelum mengisi KRS;

(13)

12

(4) Jumlah beban studi dalam rencana studi semester berikutnya ditentukan oleh prestasi mahasiswa yang diukur dengan Indeks Prestasi (IP) yang dicapai oleh mahasiswa bersangkutan pada semester sebelumnya;

(5) Jumlah beban studi yang boleh diambil oleh mahasiswa mengacu kepada Pasal 8;

(6) Setelah KRS divalidasi oleh Pembimbing Akademik, mahasiswa diharuskan untuk mencetak KRS tersebut untuk ditandatangani oleh Pembimbing Akademik. KRS ini dibuat rangkap 2 (dua) dan diserahkan masing-masing untuk Sub Bagian Akademik, dan Arsip mahasiswa.

Pasal 18

Pembatalan dan Penggantian Mata Kuliah

(1) Mahasiswa dapat mengubah rencana studi semester yang tercantum dalam KRS setelah mendapatkan persetujuan oleh Dosen Pembimbing Akademik;

(2) Pengubahan Rencana Studi dilaksanakan maksimal minggu ke-3 setelah kuliah berlangsung dan atau ditetapkan oleh Wakil Dekan BAKSI;

(3) Kartu Rencana Studi yang sudah diubah (KPRS) harus divalidasi oleh Pembimbing Akademik, dibuat rangkap 2 (dua) dan diserahkan masing -masing untuk Sub Bagian Akademik, dan Arsip mahasiswa.

BAB VII

DISPENSASI KULIAH DAN CUTI AKADEMIK Pasal 19

Dispensasi Kuliah

(1) Dalam masa perkuliahan mahasiswa dapat diberi dispensasi untuk tidak mengikuti kuliah dan/atau praktikum sepanjang mahasiswa tersebut dapat menunjukkan bukti yang dapat dipertanggung jawabkan;

(2) Dispensasi sebagaimana dinyatakan pada Ayat (1) dapat bersifat Dispensasi Formal maupun Dispensasi Informal ;

(3) Dispensasi Formal diberikan apabila mahasiswa tersebut mendapat penugasan resmi dari fakultas atau universitas untuk mengikuti suatu kegiatan, yang dibuktikan dengan Surat Tugas yang diterbitkan oleh Fakultas Pertanian atau Universitas Jambi dan ditembuskan kepada dosen pengampu mata kuliah ;

(4) Dispensasi Informal diberikan apabila mahasiswa tersebut berhalangan dikarenakan masalah pribadi/keluarga (misalnya sakit atau mendapat musibah), dan menyerahkan bukti tertulis yang sah kepada dosen pengampu mata kuliah ;

(5) Akumulasi dispensasi formal dan/atau informal dapat diberikan kepada mahasiswa maksimum 25% (dua puluh lima per seratus) dari frekuensi kuliah dan/atau praktikum yang berlangsung pada semester tersebut ;

(6) Mahasiswa yang berhalangan mengikuti perkuliahan karena sakit yang berkepanjangan sehingga melebihi batas maksimum frekuensi sebagaimana tersebut pada Ayat (5) dapat disarankan untuk mengambil Cuti Akademik.

Pasal 20 Cuti Akademik

(1) Permohonan cuti akademik harus diajukan kepada Wakil Rektor bidang Akademik disertai alasan - alasan yang kuat oleh mahasiswa, diketahui oleh orang tua/wali, dosen PA, Jurusan/Program Studi dan Wakil Dekan BAKSI, diajukan bersamaan dengan jadual pendaftaran ulang (her registrasi) pada semester bersangkutan;

(2) Cuti akademik diberikan paling banyak 2 (dua) kali atau 2 (dua) semester selama masa studi;

(3) Cuti akademik hanya diberikan kepada mahasiswa yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Sakit dan atau dirawat di rumah sakit selama lebih satu (1) bulan, b. Tidak mampu membayar uang kuliah,

(14)

13

c. Alasan lain yang disetujui oleh Dekan,

(4) Mahasiswa yang diberikan cuti akademik, tetap harus mendaftar ulang sesuai waktu yang ditentukan, namun dibebaskan dari kewajiban membayar uang kuliah;

(5) Cuti akademik juga dapat dilakukan pada semester berjalan, jika mahasiswa yang bersangkutan sakit dan tidak dapat melanjutkan perkuliahan pada semester berjalan dengan ketentuan uang kuliah yang telah dibayarkan tidak dikembalikan;

(6) Selama masa cuti akademik mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti kegiatan akademik dalam bentuk apapun;

(7) Cuti akademik tidak diperhitungkan dalam menentukan lama masa studi dan batas waktu studi;

(8) Mahasiswa baru tidak diperkenankan mengambil cuti akademik pada semester I dan/atau semester II, kecuali dengan alasan yang disetujui oleh Dekan.

BAB VIII

PEMBIMBING AKADEMIK Pasal 21

(1) Setiap mahasiswa berhak untuk mendapatkan seorang Pembimbing Akademik (PA) sesuai program studi mahasiswa yang bersangkutan;

(2) Penunjukan PA ditetapkan oleh Dekan atas usulan Ketua Jurusan/Program Studi ; (3) Syarat untuk dapat ditunjuk sebagai PA adalah dosen tetap pada fakultas.

(4) Dosen PA berkewajiban:

a. Mengayomi dan membimbing mahasiswa dalam memasuki kehidupan akademik untuk menjadi warga masyarakat akademik,

b. Membantu mahasiswa bimbingan dalam menentukan rencana studi,

c. Memvalidasi dan menandatangani kontrak matakuliah atau perubahannya yang tertuang dalam KRS,

d. Memantau dan mengevaluasi perkembangan studi mahasiswa bimbingan,

e. Melaporkan hasil studi mahasiswa bimbingan secara berkala kepada dekan melalui Ketua Jurusan/Program Studi ,

f. Memfasilitasi mahasiswa untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, jika perlu dengan meminta bantuan bimbingan dan konseling.

(5) Kewajiban dosen PA sebagaimana disebutkan pada Ayat (3) untuk sementara waktu dapat dilimpahkan kepada Ketua Jurusan/Program Studi selama dosen PA yang bersangkutan berhalangan sementara atau mendapat tugas dari jurusan/program studi atau fakultas atau universitas untuk kurun waktu kurang dari 6 bulan;

(6) Pergantian dosen PA dimungkinkan sepanjang dosen PA yang bersangkutan berhalangan tetap atau mendapat tugas dari jurusan/program studi/fakultas/universitas untuk kurun waktu lebih dari 6 bulan;

(7) Halangan tetap sebagaimana dinyatakan pada Ayat (5) adalah sakit yang berkepanjangan, mendapat tugas belajar atau pindah tugas ke luar Universitas Jambi.

BAB IX

KEGIATAN PEMBELAJARAN Pasal 22

Kegiatan pembelajaran dapat berupa kuliah tatap muka, praktikum, kunjungan lapang, KKN atau magang dan tugas akhir.

Pasal 23 Kuliah Tatap Muka

Kuliah tatap muka dapat dilaksanakan di ruang kelas, laboratorium, dan teaching and research farm berdasarkan RPS.

(15)

14

Pasal 24 Praktikum

(1) Praktikum dapat dilaksanakan di laboratorium, studio, kebun percobaan/teaching and research farm, rumah kaca, dan di masyarakat di daeah sekitar fakultas berdasarkan penuntun praktikum;

(2) Kegiatan praktikum di masyarakat harus selesai dalam satu hari kerja;

Pasal 25 Kunjungan Lapang

(1) Kunjungan lapang wajib diikuti oleh mahasiswa Program Sarjana minimal satu kali selama masa studinya ;

(2) Penyelenggaraan kunjungan lapang diatur oleh Fakultas dan dilaksanakan oleh jurusan/program studi dan tidak terkait dengan mata kuliah tertentu;

(3) Setiap mahasiswa peserta kunjungan lapang diwajibkan membuat laporan untuk memperoleh sertifikat kunjungan lapang yang merupakan salah satu persyaratan ujian akhir.

BAB X Pasal 26

Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) atau Magang

(1) Setiap mahasiswa pada program akademik harus memilih salah satu mata kuliah pengabdian kepada masyarakat berupa kuliah kerja nyata (Kukerta) atau magang ;

(2) Persyaratan untuk dapat mengikuti mata kuliah sebagaimana diatur dalam ayat (1) sebagai berikut:

a. telah lulus mata kuliah minimal 110 sks yang dibuktikan dengan transkrip nilai atau Kumpulan Kartu Hasil Studi yang telah disahkan oleh Wakil Dekan BAKSI Fakultas;

b. mengontrak mata kuliah sebagaimana dimaksud ayat (1) pada semester berjalan yang dibuktikan dengan Kartu Studi Mahasiswa (KSM) yang telah disetujui dan

ditandatangani oleh Dosen PA; tidak sedang mengikuti mata kuliah tatap muka (baik kontrak Baru, Ulang, Perbaikan Nilai;

c. membuat Surat Pernyataan yang diketahui Wakil Dekan BAKSI Fakultas, yang memuat hal-hal sebagai berikut:

a) bersedia ditempatkan di lokasi atau institusi yang telah ditetapkan, b) mematuhi semua peraturan berlaku di lokasi atau institusi tempat praktik, c) tidak sedang mengontrak mata kuliah tatap muka,

d. melampirkan surat Keterangan Sehat dari Dokter/Rumah Sakit Pemerintah yang resmi,

e. melakukan registrasi pendaftaran sebagai calon peserta kukerta atau magang.

(3) Kukerta diselenggarakan oleh Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (Bapel Kukerta);

(4) Kegiatan magang dikelola oleh komisi magang fakultas berkoordinasi dengan ketua jurusan/prodi untuk menentukan substansi atau aspek-aspek yang dapat didalami oleh mahasiswa ketika melakukan kegiatan magang;

(5) Kegiatan magang dilaksanakan selama 8 (delapan) minggu;

(6) Dalam pelaksanaan magang setiap mahasiswa dibimbing oleh pembimbing magang;

(7) Pembimbing magang adalah 1 (satu) orang dosen program studi yang ditunjuk oleh dekan atas usulan komisi magang setelah berkoordinasi dengan ketua jurusan/program studi dan 1 (satu) orang pembimbing lapangan yang ditunjuk oleh institusi tempat magang dilaksanakan;

(8) Kualifikasi dosen pembimbing magang adalah dosen dengan jabatan akademik serendah- rendahnya Lektor atau berpendidikan Doktor dengan bidang keahlian sesuai dengan topik magang mahasiswa yang dibimbingnya;

(9) Mahasiswa yang telah selesai menjalankan magang diwajibkan menyusun laporan tertulis sesuai dengan panduan penulisan karya ilmiah yang berlaku di lingkungan Fakultas;

(10) Penilaian oleh pembimbing lapangan magang adalah penilaian secara menyeluruh terhadap kinerja mahasiswa dalam melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan magang di lapangan;

(11) Nilai akhir magang adalah gabungan dari nilai yang diberikan oleh komisi magang, pembimbing lapangan dan nilai ujian magang;

(16)

15

(12) Ujian magang dilaksanakan dihadapan tim penguji dengan komposisi sebagai berikut:

a. 1 (satu) orang ketua tim penguji;

b. 1 (satu) orang penguji utama;

c. 1 (satu) orang anggota penguji;

(13) Ketua Tim Penguji adalah dosen Pembimbing Magang mahasiswa yang bersangkutan;

(14) Kualifikasi Penguji Utama adalah:

a. dosen tetap;

b. bidang keahlian sesuai dengan topik magang mahasiswa yang diuji;

c. memiliki jabatan akademik serendah-rendahnya Lektor atau berpendidikan S3;

(15) Kualifikasi Anggota Penguji adalah:

a. dosen tetap atau dosen tidak tetap;

b. memiliki jabatan akademik serendah-rendahnya Asisten Ahli;

c. bidang keahlian sesuai atau gayut dengan topik Skripsi mahasiswa yang diuji;

(16) Penunjukan tim penguji magang sebagaimana disebutkan pada ayat (12) ditetapkan oleh dekan atas usul komisi magang setelah berkoordinasi dengan ketua jurusan/program studi;

BAB XI TUGAS AKHIR

Pasal 27 Skripsi

(1) Skripsi dapat dilaksanakan oleh mahasiswa dengan syarat telah lulus beban studi minimal 120 sks;

(2) Skripsi disusun berdasarkan hasil penelitian empiris di laboratorium, kebun percobaan/

teaching and research farm, rumah kaca, lapangan, masyarakat atau institusi pemerintah dan/atau swasta, yang dilakukan dengan mempedomani metoda penelitian yang benar di bawah bimbingan dosen pembimbing skripsi;

(3) Dalam pelaksanaan skripsi, setiap mahasiswa dibimbing oleh I (satu) orang Pembimbing Utama (Pembimbing I) dan 1 (satu) orang Pembimbing Pendamping (Pembimbing II) yang ditunjuk oleh Dekan atas usulan Ketua Jurusan/Program Studi;

(4) Kualifikasi Pembimbing Utama adalah:

a. dosen tetap;

b. sesuai bidang ilmunya;

c. memiliki jabatan akademik serendah-rendahnya Lektor Kepala untuk dosen berpendidikan S2 atau Lektor untuk dosen berpendidikan S3;

(5) Kualifikasi Pembimbing Pendamping adalah:

a. dosen tetap atau dosen tidak tetap;

b. memiliki jabatan akademik serendah-rendahnya Asisten Ahli;

(6) Pembimbing Pendamping dapat berasal dari luar program studi yang memiliki pendidikan minimal S2 atau memiliki keahlian khusus dan gayut dengan skripsi mahasiswa yang dibimbingnya;

(7) Pembimbing utama bertugas mengarahkan substansi penelitian yang meliputi perumusan masalah dan tujuan, landasan teori, metodologi, serta kesesuaian hasil penelitian dan pembahasan dengan permasalahan penelitian yang diajukan;

(8) Pembimbing pendamping bertugas membantu dalam mengarahkan mahasiswa berdasarkan permintaan pembimbing utama agar skripsi memenuhi kaidah penulisan ilmiah;

(9) Ketua Jurusan/Program Studi dapat mengajukan usul penggantian pembimbing utama dan/atau pembimbing pendamping apabila:

a. Salah satu atau semua pembimbing berhalangan tetap atau mendapat tugas belajar;

b. Dosen pembimbing tidak melaksanakan tugas pembimbingan selama 6 (enam) bulan sejak ditunjuk tanpa alasan yang jelas berdasarkan informasi (data) yang jelas setelah divalidasi oleh jurusan/ program studi;

(17)

16

(10) Jika mahasiswa tidak mengikuti proses pembimbingan selama 2 (dua) bulan sejak penunjukan pembimbing, maka penunjukan pembimbing skripsi mahasiswa yang bersangkutan dapat dibatalkan;

(11) Mahasiswa sebagaimana disebutkan pada ayat (9), dianggap mengundurkan diri dari proses pembimbingan, dan harus mengajukan kembali usulan pembimbing ke jurusan /program studi;

(12) Mekanisme pengawasan berkaitan dengan ayat (9) di atas diatur oleh jurusan/program studi;

(13) Topik penelitian skripsi disesuaikan dengan bidang ilmu mahasiswa yang bersangkutan dan mengacu pada panduan penelitian skripsi yang diterbitkan oleh jurusan/program studi;

(14) Setiap semester mahasiswa yang mengontrak skripsi wajib membuat laporan kemajuan skripsi yang ditandatangani oleh kedua pembimbing dengan melampirkan fotocopy kartu bimbingan ke jurusan/ program studi;

(15) Proses pelaksanaan skripsi dilaksanakan melalui tahapan penyusunan proposal, seminar proposal, penelitian, dan penulisan draf skripsi, semnar hasil, penulisan artikel ilmiah serta ujian skripsi.

Pasal 28 Seminar

(1) Seminar proposal dan hasil penelitian dilaksanakan secara terbuka dihadapan pembimbing skripsi, dosen undangan, dan dihadiri sekurang-kurangnya oleh 10 (sepuluh) orang mahasiswa;

(2) Teknis pelaksanaan dan pembahasan seminar proposal diatur dan ditetapkan oleh jurusan/program studi;

(3) Dosen pembahas pada seminar hasil diutamakan dari dosen pembahas pada seminar proposal penelitian;

(4) Persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk dapat melaksanakan seminar proposal penelitian adalah:

a. telah menyelesaikan penulisan draft proposal penelitian yang disetujui oleh kedua pembimbing,

b. telah mengikuti sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) kali seminar sebagai peserta dan pernah sebagai pembahas utama pada seminar proposal, yang dibuktikan dengan kartu seminar.

(5) Persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk dapat melaksanakan seminar hasil penelitian adalah:

a. telah menyelesaikan penulisan draft skripsi dan artikel hasil penelitian yang disetujui oleh kedua pembimbing untuk diseminarkan,

b. telah lulus semua mata kuliah yang diwajibkan dan memiliki maksimal 2 nilai D atau/dan D+,

c. telah mengikuti sekurang-kurangnya 5 (lima) kali seminar sebagai peserta dan pernah sebagai pembahas utama pada seminar hasil penelitian mahasiswa, yang dibuktikan dengan kartu seminar.

Pasal 29 Penelitian

(1) Penelitian dapat dilaksanakan apabila sudah mendapatkan surat tugas penelitian dari fakultas atas usulan jurusan/program studi;

(2) Surat tugas penelitian dapat diberikan apabila proposal penelitian disetujui oleh kedua pembimbing;

(3) Lama pengumpulan data penelitian adalah 1 (satu) sampai 6 (enam) bulan.

Pasal 30 Artikel Ilmiah

(1) Substansi artikel ilmiah dapat berupa bagian atau keseluruhan dari hasil penelitian skripsi;

(18)

17

(2) Setiap mahasiswa wajib menyerahkan artikel ilmiah yang telah disetujui oleh pembimbing sebelum pengesahan skripsi oleh jurusan/program studi;

(3) Artikel ilmiah untuk program sarjana wajib dipublikasikan pada jurnal online.

Pasal 31

Praktik Kerja Lapang (PKL) untuk Pendidikan Vokasi

(1) PKL dapat dilaksanakan oleh mahasiswa dengan syarat telah lulus beban studi minimal 102 (seratus dua) sks, tanpa nilai E dan maksimum terdapat dua nilai D;

(2) Lama pelaksanaan kegiatan PKL adalah 10 (sepuluh) minggu;

(3) Dalam Pelaksanaan PKL setiap mahasiswa dibimbing oleh Pembimbing PKL;

(4) Pembimbing PKL adalah 1 (satu) orang dosen jurusan/program studi yang ditunjuk oleh dekan atas usul dari ketua program diploma setelah berkoordinasi dengan ketua jurusan/program studi, dan 1 (satu) orang pembimbing lapangan yang ditunjuk oleh institusi tempat magang dilaksanakan;

(5) Kualifikasi dosen pembimbing PKL adalah dosen dengan jabatan akademik serendah- rendahnya Lektor atau berpendidikan Doktor dengan bidang keahlian sesuai dengan topik PKL mahasiswa yang dibimbingnya;

(6) Ketua program diploma dapat mengajukan usul penggantian pembimbing PKL apabila:

a. Dosen pembimbing berhalangan tetap atau mendapat tugas belajar,

b. Dosen pembimbing tidak melaksanakan tugas bimbingan selama 1 (satu) bulan sejak surat penunjukan sebagai pembimbing diterima dosen.

(7) Mahasiswa yang melalaikan proses bimbingan PKL selama 1 (satu) bulan sejak penunjukkan dosen pembimbing, dianggap mengundurkan diri dari proses pembimbingan, dan harus mengajukan kembali usulan dosen pembimbing ke program diploma pada semester berikut;

(8) Mahasiswa yang telah selesai menjalankan PKL diwajibkan menyusun laporan tertulis sesuai dengan panduan penulisan karya ilmiah yang berlaku di lingkungan Fakultas;

(9) Penilaian oleh pembimbing lapangan PKL adalah penilaian secara menyeluruh terhadap kinerja mahasiswa dalam melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan PKL di lapangan;

(10) Nilai akhir PKL adalah gabungan dari nilai yang diberikan oleh pembimbing lapangan, nilai laporan dan nilai ujian;

(11) Pengelolaan PKL diatur oleh ketua program diploma yang berkoordinasi dengan wakil dekan BAKSI.

BAB XII UJIAN TUGAS AKHIR

Pasal 32 Ujian Skripsi

(1) Mahasiswa diperkenankan mengikuti ujian skripsi apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Telah lulus seluruh mata kuliah tatap muka dengan IPK  2,0 (sama dengan atau lebih dari dua koma nol) dan maksimum dua mata kuliah yang mendapat nilai D atau/dan D+

b. Telah menyelesaikan skripsi yang telah disetujui oleh kedua pembimbing untuk diuji, c. Telah melaksanakan seminar hasil penelitian;

d. Telah menyelesaikan persyaratan administrasi akademik dan kemahasiswaan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada jurusan/program studi.

(2) Jadwal pelaksanaan ujian ditetapkan oleh ketua jurusan/program studi;

(3) Ujian skripsi dilaksanakan dihadapan tim penguji yang ditunjuk oleh ketua jurusan/program studi dengan komposisi sebagai berikut:

a. 1 (satu) orang ketua tim penguji, b. 1 (satu) orang sekretaris tim penguji, c. 1 (satu) orang penguji utama, d. 2 (dua) orang penguji anggota,

(19)

18

(4) Ketua, Sekretaris dan Penguji Utama dalam susunan Tim Penguji diutamakan dari dosen pembahas pada seminar hasil penelitian, sedangkan anggota tim penguji adalah dosen pembimbing mahasiswa yang bersangkutan;

(5) Kualifikasi Ketua Penguji dan Penguji Utama adalah:

a. dosen tetap;

b. bidang keahlian sesuai dengan topik Skripsi mahasiswa yang diuji;

c. memiliki jabatan akademik serendah-rendahnya Lektor Kepala untuk dosen berpendidikan S2 atau Lektor untuk dosen berpendidikan S3;

(6) Kualifikasi Sekretaris dan Anggota Penguji adalah:

a. dosen tetap atau dosen tidak tetap;

b. memiliki jabatan akademik serendah-rendahnya Asisten Ahli;

c. bidang keahlian sesuai atau gayut dengan topik Skripsi mahasiswa yang diuji;

(7) Ketua dan Sekretaris bertanggung jawab penuh atas kelancaran jalannya ujian, dan berkewajiban menyampaikan berita acara ujian dan rekapitulasi nilai ujian kepada jurusan/program studi selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah ujian berlangsung;

(8) Penunjukan tim penguji skripsi sebagaimana disebutkan pada ayat (3) ditetapkan oleh dekan atas usul ketua jurusan/program studi;

(9) Dalam kasus tertentu, ketua jurusan/program studi dapat mengusulkan dosen lain yang tidak hadir dalam seminar proposal maupun seminar hasil penelitian untuk bertindak sebagai ketua, penguji utama maupun sekretaris tim penguji skripsi;

(10) Ujian skripsi dapat dilaksanakan apabila dihadiri sekurang-kurangnya oleh:

a. Mahasiswa yang akan diuji, b. Ketua tim penguji skripsi, c. Penguji utama,

d. 1 (satu) orang anggota penguji.

(10) Apabila ketua tim penguji atau penguji utama berhalangan hadir tanpa pemberitahuan 24 jam ke jurusan/program studi sebelum jadwal yang telah ditetapkan, ujian skripsi tetap dilaksanakan atas persetujuan jurusan/program studi dan struktur tim penguji disesuaikan dengan tim penguji yang hadir;

(11) Lamanya waktu pelaksanaan ujian skripsi maksimum 120 (seratus dua puluh) menit ; (12) Mahasiswa dinyatakan lulus ujian Skripsi apabila mendapatkan nilai total serendah -

rendahnya 70,0 (tujuh puluh);

(13) Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian Skripsi harus mengikuti ujian ulangan yang dilaksanakan paling cepat 2 (dua) minggu paling lama 4 (empat) minggu kemudian;

(14) Perbaikan Skripsi setelah mahasiswa dinyatakan lulus, sepenuhnya menjadi tanggung jawab kedua Pembimbing Skripsi, dan tidak perlu dikonsultasikan lagi dengan Penguji, kecuali atas permintaan Penguji;

(15) Alokasi waktu, aspek, unsur dan bobot penilaian ujian skripsi diatur tersendiri dalam SOP ujian skripsi.

Pasal 33

Ujian Laporan Praktek Kerja Lapang (Pendidikan Vokasi)

(1) Ujian Laporan PKL dapat dilaksanakan apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Telah menyelesaikan Laporan PKL yang telah disetujui oleh Pembimbing untuk diuji, b. Telah menyelesaikan persyaratan administrasi akademik dan kemahasiswaan lainnya

sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada Program Diploma,

(2) Tim penguji terdiri dari dosen pembimbing PKL ditambah 3 (tiga) orang dosen penguji yang ditunjuk oleh Dekan atas usul dari Ketua Program Diploma;

(3) Kualifikasi Tim Penguji PKL adalah:

a. dosen tetap atau dosen tidak tetap;

b. memiliki jabatan akademik serendah-rendahnya Asisten Ahli;

c. bidang keahlian sesuai atau gayut dengan topik Skripsi mahasiswa yang diuji;

(20)

19

(4) Lama pelaksanaan ujian maksimal 90 menit;

(5) Mahasiswa dinyatakan lulus ujian apabila mendapatkan nilai rata-rata serendah-rendahnya 70,0 (tujuh puluh koma nol);

(6) Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian harus mengikuti ujian ulangan yang dilaksanakan paling cepat 2 (dua) minggu dan paling lama 4 (empat) minggu;

(7) Perbaikan Laporan PKL setelah mahasiswa dinyatakan lulus, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Dosen Pembimbing PKL;

(8) Aspek, unsur dan bobot penilaian ujian PKL diatur tersendiri oleh Ketua Program Studi.

BAB XIII

PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN Pasal 34

Evaluasi Pembelajaran

a. Evaluasi kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa dilakukan dalam bentuk tugas, ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS) dan ujian lain;

b. Tugas dalam konteks kegiatan pembelajaran dapat berupa penyelesaian soal dan atau pembuatan resume dan atau penyusunan makalah;

c. UTS dilaksanakan oleh dosen pengampu mata kuliah setelah kuliah berjalan 7 sampai 8 kali pertemuan dengan jadwal yang disesuaikan menurut jadwal kuliah tatap muka mata kuliah yang bersangkutan;

d. UAS dilaksanakan oleh Panitia Ujian Akhir Semester menurut jadwal ujian yang ditentukan oleh Dekan;

e. UAS dapat dilaksanakan apabila sudah melaksanakan kuliah tatap muka 14 (empat belas) kali pertemuan di luar UTS;

f. Mahasiswa diperbolehkan mengikuti UAS jika telah mengikuti kuliah tatap muka sekurang- kurangnya 75% (tujuh puluh lima persen);

g. Penentuan nama-nama mahasiswa yang memenuhi syarat minimum untuk mengikuti UAS sebagaimana dinyatakan pada Ayat (6) ditetapkan oleh Dekan;

h. Penilaian hasil belajar didasarkan pada pencapaian kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi;

i. Pencapaian kompetensi dinilai dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau Penilaian Acuan Normal (PAN).

Pasal 35 Bobot Nilai

(1) Bobot nilai untuk mata kuliah berpraktikum dibagi menjadi nilai teori 70% dan nilai praktikum 30%;

(2) Nilai teori seperti pada ayat (1) dan Bobot nilai mata kuliah tidak berpraktikum terdiri atas nilai tugas dan kuis dengan bobot 30%, nilai UTS dengan bobot 35% dan nilai UAS dengan bobot 35%.

(3) Penilaian mata kuliah Seminar Proposal, Magang, Skripsi dan Praktek Kerja Lapang dilakukan berdasarkan formula yang sudah ditetapkan (Lampiran)

Pasal 36 Ujian Susulan

(1) Ujian susulan suatu mata kuliah, baik untuk UTS maupun UAS, dapat diberikan oleh dosen penanggung jawab/pengampu mata kuliah setelah mendapat persetujuan dari Dekan;

(2) Persetujuan dekan kepada mahasiswa yang berhalangan dikarenakan sakit dan/atau mendapat tugas dari fakultas atau universitas, dapat diberikan dengan menunjukkan bukti yang sah dan otentik;

(3) Waktu pelaksanaan ujian susulan sebagaimana tersebut pada Ayat (1) diatur oleh dosen penanggung jawab/pengampu mata kuliah, dengan catatan tidak lebih dari 1 (satu) minggu setelah UAS berlangsung.

(21)

20

Pasal 37 Nilai Mutu

(1) Nilai mutu mata kuliah dikonversi menjadi nilai huruf dari nilai angka dengan ketentuan sebagai berikut:

≥80.00 A 4.00

77 - 79,99 A- 3.75

75 - 76,99 B+ 3.50

70 - 74,99 B 3.00

67 - 69,99 B- 2.75

62 - 66,99 C+ 2.50

60 - 61,99 C 2.00

55 - 59.99 D+ 1.50

45 - 54.99 D 1.00

<45 E 0.00

(2) Bagi mahasiswa program sarjana dan diploma, nilai lulus adalah: A, A-, B+, B, B-, C+, C, D+ dan D, sedangkan nilai E adalah nilai gagal;

(3) Mata Kuliah dengan nilai lulus tidak dapat dikontrak kembali pada semester-semester berikutnya kecuali nilai D+ dan D;

(4) Perbaikan nilai C, C+ atau B-, hanya dapat dilakukan pada semester antara;

(5) Bagi mahasiswa yang memperoleh nilai E wajib mengontrak ulang (U) mata kuliah tersebut pada tahun akademik berikutnya dan atau semester antara;

(6) Bagi mahasiswa yang memperoleh nilai D atau/dan D+ dapat mengontrak perbaikan (P) mata kuliah tersebut pada tahun akademik berikutnya dan atau semester antara;

(7) Nilai tertinggi yang dapat dicapai oleh mahasiswa untuk mata kuliah dengan status perbaikan dan ulang adalah B.

Pasal 38

Indeks Prestasi Akademik

Keberhasilan studi mahasiswa dinyatakan dengan Indeks Prestasi (IP) akademik yang dihitung melalui konversi nilai huruf ke nilai bilangan, seperti yang tercantum pada Pasal 37 Ayat (1) peraturan akademik ini;

Pasal 39 Evaluasi Putus Studi

Evaluasi terhadap hasil pembelajaran dilakukan secara berkala sebagai berikut:

(1) Seorang mahasiswa diberi Peringatan Pertama apabila setelah 2 (dua) semester atau 6 (enam) semester memperoleh IPK < 2,0 (kurang dari dua koma nol);

(2) Apabila seorang mahasiswa dengan status Peringatan Pertama sebagaimana tersebut pada ayat (1) masih memperoleh IPK < 2,0 (kurang dari dua koma nol) setelah 3 (tiga) atau 7(tujuh) semester, maka kepada mahasiswa bersangkutan diberi Peringatan Kedua;

(3) Pemberian status Peringatan Pertama dan Peringatan Kedua terhadap mahasiswa (sebagaimana dinyatakan pada ayat 1 dan 2) dilakukan oleh Dekan setelah menerima laporan dari jurusan/program studi;

(4) Pembimbing akademik wajib melaporkan evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa bimbingannya sebagaimana dinyatakan ayat 1 dan 2 kepada jurusan/program studi

(5) Apabila seorang mahasiswa Program Sarjana dengan status Peringatan Kedua memperoleh IPK < 2,0 (kurang dari dua koma nol) dan menyelesaikan kurang dari 40 (empat puluh) sks setelah 4 (empat) semester, atau kurang dari 85 (delapan puluh lima) sks setelah 8 (delapan) semester, maka mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan putus studi (drop out);

(22)

21

(6) Apabila seorang mahasiswa Program Diploma dengan status Peringatan Kedua sebagaimana tersebut pada ayat (2) memperoleh IPK < 2,0 (kurang dari dua koma nol) dan menyelesaikan kurang dari 30 (tiga puluh) sks setelah 4 (empat) semester, atau kurang dari 65 (enam puluh lima) sks setelah 6 (enam) semester, maka mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan putus studi (drop out);

(7) Setiap mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan studinya dalam 14 (empat belas) semester di luar cuti kuliah (bagi mahasiswa Program Sarjana) atau 10 (sepuluh) semester di luar cuti kuliah (bagi mahasiswa Program Diploma), dinyatakan putus studi (drop out);

(8) Keputusan untuk menyatakan putus studi ditetapkan oleh Rektor atas usul Dekan.

BAB XIV KELULUSAN

Pasal 40

Syarat-syarat Kelulusan

(1) Seorang mahasiswa dinyatakan lulus Program Sarjana dan Diploma pada Fakultas Pertanian setelah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Telah lulus semua mata kuliah wajib dan sejumlah mata kuliah pilihan yang telah dikontrak;

b. Telah menyelesaikan persyaratan administrasi akademik;

c. Memperoleh IPK serendah-rendahnya 2,0 (dua koma nol) dengan nilai D atau/dan D+

tidak lebih 2 (dua) mata kuliah;

d. Telah menyelesaikan penulisan skripsi dan lulus ujian skripsi bagi mahasiswa Program Sarjana atau telah menyelesaikan penulisan laporan PKL dan lulus ujian laporan PKL bagi mahasiswa Program Diploma;

e. Telah lulus tes TOEFL dengan nilai minimal 400 atau Tes IELTS dengan nilai minimal 3 untuk program sarjana;

Pasal 41 Predikat Kelulusan

(1) Predikat kelulusan terdiri atas 3 (tiga) tingkat, yaitu: memuaskan, sangat memuaskan, dan dengan pujian (cum laude), yang dinyatakan pada transkrip akademik;

(2) Dasar penentuan predikat kelulusan adalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Memuaskan : IPK 2,00 - 2,75, b. Sangat Memuaskan : IPK 2,76 - 3,50,

c. Dengan Pujian : IPK 3,51 - 4,00; dengan masa studi paling lama 5 (lima) tahun bagi Program Sarjana dan 3,5 (tiga koma lima) tahun bagi Program Diploma.

Pasal 42

Ijazah, Transkrip Akademik dan Surat Keterangan Pendamping Ijzah

(1) Kepada setiap mahasiswa yang dinyatakan lulus diberikan ijazah dan transkrip akademik sesuai dengan program studi yang diikutinya;

(2) Transkrip akademik adalah kumpulan nilai akhir dari setiap mata kuliah yang diperoleh mahasiswa dalam suatu program studi;

(3) Ijazah dan transkrip diterbitkan dalam Bahasa Indonesia, apabila diperlukan ijazah dan transkrip tersebut dapat diterjemahkan kedalam bahasa asing;

(4) Hal-hal yang harus dimuat dalam ijazah meliputi:

a. Nomor ijazah, b. Nama universitas, c. Nama program studi, d. Bidang Peminatan, e. Nama pemilik ijazah,

f. Tahun pertama masuk Program Studi pada Universitas Jambi,

(23)

22

g. Tempat dan tanggal lahir pemilik ijazah, h. Nomor Induk Mahasiswa (NIM),

i. Gelar atau sebutan yang diberikan, j. Tanggal lulus,

k. Tanggal penandatanganan ijazah, l. Logo Universitas Jambi,

m. Foto pemilik ijazah,

(5) Hal-hal yang harus dimuat dalam transkrip akademik meliputi:

a. Nomor transkrip akademik, b. Nama universitas,

c. Nama program studi dan Peminatan, d. Nama pemilik transkrip akademik,

e. Tempat dan tanggal lahir pemilik transkrip akademik, f. Nomor Induk Mahasiswa (NIM ),

g. Tanggal lulus,

h Tanggal penandatanganan transkrip akademik, i Logo Universitas Jambi,

j. Foto pemilik transkrip akademik,

k. Nama seluruh mata kuliah yang telah ditempuh, bobot kredit dan nilai yang diperoleh ; l. Judul Praktek Kerja Profesi (Program Diploma), judul Skripsi (Program Sarjana) ; (6) Ijazah ditandatangani oleh Rektor dan Dekan;

(7) Transkrip akademik ditandatangani oleh Dekan dan Rektor;

(8) Pada ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilampirkan surat keterangan pendamping ijazah;

(9) Surat keterangan pendamping ijazah diberikan kepada lulusan: pendidikan akademik, vokasi;

(10) Surat keterangan pendamping ijazah harus ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang disahkan oleh Rektor.

Pasal 43

Gelar Akademik dan Vokasi

(1) Mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya pada Program Sarjana dan Program Diploma, berhak untuk menggunakan gelar akademiknya;

(2) Mahasiswa yang menyelesaikan pendidikan pada Program Sarjana mendapat gelar Sarjana Pertanian atau disingkat SP;

(3) Mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya pada Program Diploma 3 berhak untuk menggunakan gelar Ahli Madya atau disingkat A.Md;

Pasal 44 Wisuda

(1) Penganugrahan gelar akademik dan sebutan vokasi dilaksanakan dalam suatu acara Wisuda Sarjana yang diselenggarakan dalam Rapat Terbuka Senat Universitas Jambi;

(2) Tata cara pelaksanaan Rapat Terbuka Senat Universitas Jambi sebagaimana disebutkan pada Ayat (1) diatur tersendiri dalam peraturan yang khusus dibuat untuk itu.

Gambar

Tabel 2. Template rekap nilai akhir seminar proposal
Tabel 6. Template rekap penilaian ujian magang
Tabel 8. Template penilaian ujian skripsi dari masing-masing penguji
Tabel 11. Template penilaian laporan PKL

Referensi

Dokumen terkait

Efiseiensi waktu dalam penerapan metode yanbu’a juga sangat diperhatikan. 15 menit awal santri diajak untuk membaca klasikal dan tanya jawab. Lalu 30 menit santri

Adapun hal-hal yang didelegasikan dalam outsourcing adalah suatu fungsi dan proses bisnis tertentu untuk disisipkan dalam operasional bisnis perusahaan secara keseluruhan

Mahasiswa mengajukan permohonan izin PKL kepada Dekan melalui PD I dilampiri proposal yang telah ditandatangani oleh Dosen Pembimbing PKL, ketua Jurusan/PS, dan

Penguatan yang optimal terjadi pada waktu Peserta Didik mengetahui bahwa “ia menemukan jawab” nya (Slameto, 2003: 12). Keberhasilan suatu pembelajaran merupakan tanggung jawab guru,

Jasa pelatihan merupakan kewajiban pelaksanaan karena memberikan jasa yang memiliki sifat yang dapat dibedakan (distinct service) sebagai jasa tambahan

Krisis keuangan dapat bersumber dari permasalahan yang terjadi dalam berbagai elemen terkait dengan sistem keuangan yakni lembaga keuangan itu sendiri yakni bank, lembaga

Sedangkan bertipe air sulfat diperlihatkan pada mata air panas Lombongo dengan temperatur yang relatif cukup tinggi terutama di Libungo (81.0 – 82.6 °C) dan debit antara 1.20

Penilaian terhadap warna minyak menunjukkan skor warna yang cenderung semakin meningkat dengan banyaknya pengulangan penggorengan dibandingkan dengan baku (pembanding