• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 1 dari 14 halaman Putusan Nomor 105/Pid.Sus/2020/PN Cjr

P U T U S A N

Nomor 105/Pid.Sus/2020/PN Cjr

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Cianjur yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana pada peradilan tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : ENCEP MULYADI Bin Alm H. MUHTAR; Tempat lahir : Cianjur;

Umur/tanggal lahir : 26 Tahun / 5 September 1993; Jenis Kelamin : Laki-laki;

Kebangsaan : Indonesia;

Tempat tinggal : Kampung Cibeureum RT. 01/RW.01 Desa Cibeureum Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur;

Agama : Islam; Pekerjaan : Tidak Bekerja;

Terdakwa ditangkap pada tanggal tanggal 8 Desember 2019; Terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan Negara oleh:

1. Penyidik, sejak tanggal 9 Desember 2019 sampai dengan tanggal 28 Desember 2019;

2. Penyidik perpanjangan oleh Penuntut Umum, sejak tanggal 29 Desember 2019 sampai dengan tanggal 6 Februari 2020;

3. Penyidik perpanjangan pertama oleh Ketua Pengadilan Negeri, sejak tanggal 7 Februari 2020 sampai dengan tanggal 7 Maret 2020;

4. Penuntut Umum, sejak tanggal 2 Maret 2020 sampai dengan tanggal 21 Maret 2020;

5. Hakim Pengadilan Negeri, sejak tanggal 19 Maret 2020 sampai dengan tanggal 17 April 2020;

Hakim Pengadilan Negeri perpanjangan pertama oleh Ketua Pengadilan Negeri, sejak tanggal 18 April 2020 sampai dengan tanggal 16 Juni 2020;

Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum; Pengadilan Negeri tersebut ;

Setelah membaca berkas perkara yang bersangkutan ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 2 dari 14 halaman Putusan Nomor 105/Pid.Sus/2020/PN Cjr

Setelah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Cianjur Nomor: 105/Pid.Sus/2020/PN Cjr, tertanggalc19 Maret 2020 tentang penunjukan Majelis Hakim;

Setelah membaca Surat Penetapan Hakim Ketua Majelis, Nomor: 105/Pid.Sus/2020/PN Cjr tertanggal 19 Maret 2020 tentang Penentuan hari sidang pertama untuk memeriksa dan mengadili perkara ini;

Setelah mendengar pembacaan Surat Dakwaan Penuntut Umum Nomor Reg.Perk. PDM - 23 /M.2.27/Eku.2/03/2020 tertanggal 02 Maret 2020 ;

Setelah mendengar keterangan para saksi dan Terdakwa; Setelah meneliti barang bukti yang diajukan dipersidangan;

Setelah mendengar Pembacaan Tuntutan Pidana dari Jaksa Penuntut Umum, tertanggal 05 Mei 2020. 05 Mei 2020. Nomor Reg.Perk PDM- 23/M.2.27.3/Enz.2/03/2020 yang pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :

1. Menyatakan Terdakwa ENCEP MULYADI Bin (alm) H MUHTAR secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan Pasal 196 Jo Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;

2. Menjatuhkan Pidana penjara terhadap Terdakwa ENCEP MULYADI Bin (alm)

H MUHTAR selama 3 (tiga) tahun dan 6 (enam) penjara dikurangi selama

Terdakwa berada dalam masa tahanan , dengan perintah tetap dalam tahanan 3. Menjatuhkan pidana denda sebesar 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan

apabila tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan. 4. Menetapkan barang bukti berupa :

- 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat F 2484 XI

Dikembalikan kepada Terdakwa

- 1 (satu) buah kantong plastic - 1 (satu) buah tas selendang

- 15 (lima belas) strip berisikan 130 (seratus empat puluh) butir obat jenis TRAMADOL HCI setelah disisihkan untuk uji di BPOM Bandung - 9 (sembilan) strip berisikan 63 (tujuh puluh tiga) butir obat

TRIHEXYPHENIDYL setelah disisihkan untuk uji di BPOM Bandung - 22 (dua puluh dua) bungkus plastic bening berisikan 210 (dua ratus dua

puluh) butir HEXYMER setelah disisihkan untuk uji di BPOM Bandung

Dirampas untuk dimusnahkan.

5. Menghukum pula Terdakwa membayar ongkos perkara sebesar Rp.3000,- (tiga ribu rupiah).

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 3 dari 14 halaman Putusan Nomor 105/Pid.Sus/2020/PN Cjr

Telah mendengar Permohonan dari Terdakwa yang disampaikan secara lisan dipersidanga yang pada pokoknya mohon agar Terdakwa dapat dijatuhkan hukuman seringan-ringannya dengan alasan Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi;

Telah mendengar Replik (Tanggapan) dari Jaksa Penuntut Umum yang diajukan secara lisan dipersidangan dan Duplik Terdakwa yang disampaikan secara lisan dipersidangan yang pada pokoknya mereka tetap pada Tuntutan dan Pembelaannya;

Setelah memperhatikan segala sesuatu yang terungkap dipersidangan selama pemeriksaan perkara ini berlangsung;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian Putusan ini segala sesuatu yang terjadi dipersidangan dan tercantum dalam Berita Acara Sidang sepanjang belum termuat dalam Putusan ini dipandang telah tercakup dan telah dipertimbangkan dalam Putusan ini ;

Menimbang, bahwa Penuntut umum dengan surat dakwaannya telah mendakwa Terdakwa melakukan tindak pidana sebagai berikut:

---Bahwa Terdakwa ENCEP MULYADI Bin (alm) H. MUHTAR pada hari Sabtu tanggal 07 Desember 2019 sekira jam 19.00 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Desember 2019 atau setidak-tidakn ya Tahun 2019, bertempat di Kios dekat SPBU Panembong Kabupaten Cianjur atau setidak-tidaknya di suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Cianjur, “dengan sengaja memproduksi

atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar atau persyaratan keamanan khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan, meyimpan, mengolah, mempromosikan dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obat dan pengadaan, meyimpananan, pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan peraturan pemerintah”, Perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa

dengan cara-cara sebagai berikut:

---Berawal pada hari Sabtu tanggal 07 Desember 2019 Terdakwa berangkat dari rumahnya Kampung Cibeureum RT. 01/01 Desa Cibeureum Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianju r menuju Kios dekat SPBU Panembong Kabupaten Cianjur untuk membeli obat berupa TRAMADOL HCI,

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 4 dari 14 halaman Putusan Nomor 105/Pid.Sus/2020/PN Cjr

TRIHEXYPHENIDYL dan HEXYMER, setelah sampai di kios tersebut lalu Terdakwa membeli obat-obatan tersebut sebanyak Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) tanpa disertai dengan resep dokter dan Terdakwa meminta kepada orang yang tidak dikenali tersebut supaya jumlahnya untuk disesuaikan dengan uang Terdakwa, setelah transaksi selesai lalu obat yang Terdakwa beli disimpan di dalam tas Terdakwa, kemudian sebelum Terdakwa meninggalkan kios tersebut Terdakwa meminum obat jenis TRIHEXYPHENIDYL sebanyak 5 (lima) butir tanpa petunjuk dokter. Pada pukul 22.00 wib Terdakwa mengantarkan teman Terdakwa menuju Pasar Jebrod Cianjur dengan menggunakan 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat nomor polisi F 2484 XL milik Terdakwa, setelah mengantar teman Terdakwa lalu Terdakwa meminum obat TRIHEXYPHENIDYL sebanyak 2 (dua) butir dan obat TRAMADOL HCI sebanyak 2 (dua) butir dan Terdakwa meminum obat tersebut tanpa petunjuk dokter, selanjutnya pada pukul 02.45 WIB Terdakwa meninggalkan Pasar Jebrod tersebut, karena saat itu Terdakwa dalam keadaan mabuk sambil mengendarai sepeda motor miliknya tiba-tiba Terdakwa menabrak tiang lalu saat itu saksi ASEP SUPRIATNA dan saksi HILMAN SUSANTO yang hendak membantu Terdakwa dan melihat tas Terdakwa yang didalamnya berisi obat-obatan yang jumlahnya cukup banyak selanjutnya saksi ASEP SUPRIATNA dan saksi HILMAN SUSANTO menghubungi pertugas kepolisian terdekat untuk datang ke lokasi kejadian, saat petugas kepolisian yang bernama saksi H. ANIM SASMITA datang Terdakwa dan obat-obatan milik Terdakwa dibawa ke kantor kepolisian guna pemeriksaan lebih lanjut.

---Bahwa dalam peredaran obat-obatan yang termasuk ke dalam golongan obat keras tersebut harus melalui sarana pelayanan kefarmasian yang mempunyai izin diantaranya Apotek, Rumah Sakit, Klinik dan dengan menggunakan Resep Dokter beradasarkan Undang-Undang Obat Keras (St. No. 419 tanggal 22 Desember 1994). -

---Bahwa berdasarkan laporan hasil Pengujian BPOM Bandung No. Contoh : 20.093.99.20.05.0002.K dikeluarkan tanggal 17 Januari 2020 yang dikeluarkan oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan makanan di Bandun g dengan kesimpulan positif mengandung TRIHEXYPHENIDYL. Bahwa berdasarkan laporan hasil Pengujian BPOM Bandung No. Contoh : 20.093.99.01.05.0001.K dikeluarkan tanggal 17 Januari 2020 yang dikeluarkan oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan makanan di Bandung dengan kesimpulan positif mengandung TRAMADOL. Bahwa berdasarkan laporan hasil

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 5 dari 14 halaman Putusan Nomor 105/Pid.Sus/2020/PN Cjr

Pengujian BPOM Bandung No. Contoh : 20.093.99.20.05.0001.K dikeluarkan tanggal 17 Januari 2020 yang dikeluarkan oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan makanan di Bandung dengan kesimpulan positif mengandung TRIHEXYPHENIDYL.

---Perbuatan Terdakwa diatur dan diancam pidana dalam pasal Pasal 196 Jo Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

Menimbang, bahwa atas dakwaan Jaksa Penuntut Umu m, Penasihat Hukum Terdakwa menyatakan tidak akan mengajukan eksepsi (keberatan);

Menimbang, bahwa untuk membuktikan Dakwaannya Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan saksi-saksi sebagai berikut :

Saksi 1. H ANIM SASMITA dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

• Bahwa pada hari Minggu tanggal 08 Desember 2019 sekitar Jam. 03.00 Wib ketika saksi sedang piket di kantor Polsek Cilaku, ada telepon dari petugas keamanan pasar Induk Jebrod Cianjur yang katanya ada seorang laki-laki diamankan karena ketahuan didalam tas yan g dibawanya membawa obat-obatan, pada saat motor yang dikendarai orang tersebut jatuh menabrak panggung CFD;

• Bahwa atas hal tersebut kemudian saksi berangkat ke tempat itu dan ketika sudah sampai, benar saja saksi lihat ada seorang laki-laki yang sudah diamankan oleh beberapa petugas keamanan pasar, kemudian saksi menghampirinya dan setelah dicek bahwa orang tersebut diketahui bernama ENCEP MULYADI, kemudian petugas keamanan menyerahkan tas orang tersebut pada saksi;

• Bahwa setelah di lihat didalamnya benar ada obat-obatan jenis TRAMADOL HCI, TRIHEXYPHENIDYL dan HEXYMER dengan jumlah Obat jenis TRAMADOL HCI sebanyak 15 ( lima belas ) strip berisikan 140 ( seratus empat puluh ) butir, Obat jenis TIHEXYPHENIDYL sebanyak 9 ( sembilan ) strip berisikan 73 ( tujuh puluh tiga ) butir dan obat jenis HEXYMER sebanyak 22 ( dua puluh dua ) plastik bening berisikan 220 ( dua ratus dua puluh ) butir selanjutnya saksi membawa orang tersebut ke kantor Polsek Cilaku dan pada pagi harinya di serahkan ke kantor satuan narkoba polres Cianjur;

• Saksi melihat Terdakwa dalam keadaan mabuk setelah menabrak panggung;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 6 dari 14 halaman Putusan Nomor 105/Pid.Sus/2020/PN Cjr

• Bahwa saksi megenali barang bukti yang diperlihatkan dipersidangan; Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkan dan tidak keberatan;

Saksi 2. HILMAN SUSANTO Bin ABDUL AZIZ, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa pada hari Minggu tanggal 08 Desember 2019 sekitar Jam. 02.45 Wib ketika saksi sedang piket security di pasar Induk Jebrod Cianjur, tiba-tiba ada seseorang pengendara sepeda motor Honda Beat menabrak panggung CFD;

• Bahwa kemudian saksi bersama dengan teman-teman lainnya berusaha menolongnya dan ketika di lihat identitasnya bahwa orang tersebut bernama ENCEP MULYADI orang Cibeureum Cugenang dan ia terlihat seperti dalam keadaan mabuk kemudian ketika diperiksa tas selendang hitam yang sedang dibawanya dan ternyata didalamnya ada obat-obatan;

• Bahwa selanjutnya saksi telepon pihak polsek Cilaku tidak lama setelah itu datang petugas polsek yang sedang piket, lalu saksi serahkan orang beriku t barang bukti obatnya;

Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkan dan tidak keberatan; Saksi 3. ASEP SUPRIATNA Bin SUKARNA, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa pada hari Minggu tanggal 08 Desember 2019 sekitar Jam. 02.45 Wib ketika saksi sedang piket security di pasar Induk Jebrod Cianjur, tiba-tiba ada seseorang pengendara sepeda motor Honda Beat menabrak panggung CFD, kemudian saksi bersama dengan teman -teman lainnya berusaha menolongnya dan ketika di lihat identitasnya bahwa orang tersebut bernama ENCEP MULYADI orang Cibeureum Cugenang dan ia terlihat seperti dalam keadaan mabuk;

- Bahwa setelah diperiksa tas selendang hitam yang sedang dibawanya dan ternyata didalamnya ada obat-obatan tersebut diatas, selanjutnya kami telepon pihak polsek Cilaku tidak lama setelah itu datang petugas polsek yang sedang piket, lalu kami serahkan orang berikut barang bukti obatnya, setelah itu kami langsung tugas jaga lagi;

Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkan dan tidak keberatan; Menimbang, bahwa di persidangan telah pula didengar keterangan Terdakwa yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 07 Desember 2019 sekitar Jam. 19.00 Wib Terdakwa berangkat sendirian dari rumahnya Terdakwa Kp. Cibeureum Rt.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 7 dari 14 halaman Putusan Nomor 105/Pid.Sus/2020/PN Cjr

01 Rw. 01 Ds. Cibeureum Kec. Cugenang Kab. Cianjur dengan memakai sepeda motor Honda Baet No. Pol : F-2484-XI, untuk membeli obat di kios dekat SPBU panembong Cianjur;

- Bahwa setelah sampai kemudian Terdakwa lihat didalam kios ada seorang laki-laki lalu Terdakwa bilang beli obat sebesar Rp. 300.000,- ( tiga ratus ribu rupiah ) dan Terdakwa minta pada orang tersebut untuk dicampur-campur antara TRAMADOL HCI, TRIHEXYPHENIDYL ,HEXYMER sambil Terdakwa memberikan uangnya, lalu orang yang ada didalam kios tersebut memberikan satu buah kantong plastik putih berisikan obat-obatan;

- Bahwa setelah itu Terdakwa masukan kedalam tas lalu Terdakwa pergi dan masih didepan kios tersebut Terdakwa konsumsi obat jenis TRIHEXYPHENIDYL sebanyak 5 (lima) butir, kemudian Terdakwa pergi dan nongkrong dulu pinggir jalan cibeureum cugenang dan masih malam itu juga sekitar jam. 22.00 Wib Terdakwa langsung pergi ke pasar Induk jebrod Cianjur untuk mengantarkan teman Terdakwa jualan sayuran, setelah sampai Terdakwa bantu beres-beres terlebih dahulu, kemudian sekitar jam. 00.00 Wib Terdakwa makan lagi TRIHEXYPHENIDYL sebanyak 2 (dua) butir dan obat TRAMADOL HCI nya sebanyak 2 (dua) butir;

- Bahwa sekitar jam. 02.45 Wib ketika Terdakwa mau pulang tiba-tiba motor yang Terdakwa kendarai nabrak tiang besi panggung untuk acara CFD kemudian Terdakwa terjatuh bersama motornya lalu datang petugas keamanan dan ketika tas yang Terdakwa bawa di periksa ditemukan obat-obatan tersebut didalamnya setelahnya itu Terdakwa dibawa ke kantor Polsek Cilaku Cianjur dan selanjutnya pagi harinya Minggu tanggal 08 Desember 2019 sekitar Jam. 09.00 Wib Terdakwa diserahkan dengan dibawa ke kantor Satuan Narkoba Polres Cianjur.

- Bahwa Terdakwa menyesal dan merasa bersalah; Menimbang, bahwa barang bukti berupa:

- 15 (lima belas)strip berisikan 140 (seratus empat puluh) butir obat jenis TRAMADOL HCI.

- 9 (sembilan) strip berisikan 73 (tujuh puluh tiga) butir obat TRIHEXYPHENIDYL.

- 22 (dua puluh dua) bungkus plastik bening berisikan 220 (dua ratus dua puluh) butir obat jenis HEXYEMER.

- 1 (satu) buah plastik

- 1 ( satu ) buah tas selendang

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 8 dari 14 halaman Putusan Nomor 105/Pid.Sus/2020/PN Cjr

- 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat No. Pol : F-2484-XI

yang dalam hal ini barang-barang bukti tersebut telah disita dan dibenarkan oleh saksi-saksi dan Terdakwa maka secara hukum dapat dijadikan alat bukti yang sempurna;

Menimbang, bahwa dipersidangan Penuntut Umum telah mengajukan dan membacakan sebuah alat bukti tertulis yakni berupa:

1. Laporan hasil Pengujian BPOM Bandung No. Contoh : 20.093.99.20.05.0002.K dikeluarkan tanggal 17 Januari 2020 yang dikeluarkan oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan makanan di Bandung dengan kesimpulan positif mengandung TRIHEXYPHENIDYL. Bahwa berdasarkan laporan hasil Pengujian BPOM Bandung No. Contoh : 20.093.99.01.05.0001.K dikeluarkan tanggal 17 Januari 2020 yang dikeluarkan oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan makanan di Bandung dengan kesimpulan positif mengandung TRAMADOL. Bahwa berdasarkan laporan hasil Pengujian BPOM Bandung No. Contoh : 20.093.99.20.05.0001.K dikeluarkan tanggal 17 Januari 2020 yang dikeluarkan oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan makanan di Bandung dengan kesimpulan positif mengandung TRIHEXYPHENIDYL.

Menimbang bahwa berdasarkan alat bukti keterangan Saksi-Saksi, keterangan Terdakwa, bukti surat serta barang bukti apabila dihubungkan satu dengan lainnya maka didapatlah fakta-fakta hukum sebagai berikut :

- Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 07 Desember 2019 Terdakwa berangkat dari rumahnya Kampung Cibeureum RT. 01/01 Desa Cibeu reu m Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur menuju Kios dekat SPBU Panembong Kabupaten Cianjur untuk membeli obat berupa TRAMADOL HCI, TRIHEXYPHENIDYL dan HEXYMER;

- Bahwa benar setelah sampai di kios tersebut lalu Terdakwa membeli obat-obatan tersebut sebanyak Rp.300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) tanpa disertai dengan resep dokter dan Terdakwa meminta kepada orang yang tidak dikenali tersebut supaya jumlahnya untuk disesuaikan dengan uang Terdakwa;

- Bahwa benar setelah transaksi selesai lalu obat yang Terdakwa beli disimpan di dalam tas Terdakwa, kemudian sebelum Terdakwa meninggalkan kios tersebut Terdakwa meminum obat jenis TRIHEXYPHENIDYL sebanyak 5 (lima) butir tanpa petunjuk dokter;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 9 dari 14 halaman Putusan Nomor 105/Pid.Sus/2020/PN Cjr

- Bahwa benar pada pukul 22.00 wib Terdakwa mengantarkan teman Terdakwa menuju Pasar Jebrod Cianjur dengan menggunakan 1 (satu) u n it sepeda motor Honda Beat nomor polisi F 2484 XL milik Terdakwa, setelah mengantar teman Terdakwa lalu Terdakwa meminum obat TRIHEXYPHENIDYL sebanyak 2 (dua) butir dan obat TRAMADOL HCI sebanyak 2 (dua) butir dan Terdakwa meminum obat tersebut tanpa petunjuk dokter;

- Bahwa benar selanjutnya pada pukul 02.45 WIB Terdakwa meninggalkan Pasar Jebrod tersebut, karena saat itu Terdakwa dalam keadaan mabuk sambil mengendarai sepeda motor miliknya tiba-tiba Terdakwa menabrak tiang lalu saat itu saksi ASEP SUPRIATNA dan saksi HILMAN SUSANTO yang hendak membantu Terdakwa dan melihat tas Terdakwa yang didalamnya berisi obat-obatan yang jumlahnya cukup banyak selanjutnya saksi ASEP SUPRIATNA dan saksi HILMAN SUSANTO menghubungi pertugas kepolisian terdekat untuk datang ke lokasi kejadian ;

- Bahwa benar saat petugas kepolisian yang bernama saksi H. ANIM SASMITA datang Terdakwa dan obat-obatan milik Terdakwa dibawa ke kantor kepolisian guna pemeriksaan lebih lanjut. Dan Terdakwa tidak memiliki ijin dari pihak atau instansi yang berwenang dan tidak ada hubungannya dengan pekerjaan Terdakwa;

- Bahwa benar Terdakwa tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang dan tidak ada hubungannya dengan pekerjaan Terdakwa;

Menimbang, bahwa dari fakta-fakta hukum sebagaimana diuraikan diatas selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah dengan demikian perbuatan Terdakwa telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana yang didakwakan ;

Menimbang, bahwa dakwaan Penuntut Umum disusun secara Tunggal yaitu Pasal 196 Jo Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Jaksa Penuntut Umum berbentuk tunggal maka akan langsung dipertimbangkan Pasal 196 Jo Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. yang unsur-unsurnya sebagai berikut :

1. Barang Siapa ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 10 dari 14 halaman Putusan Nomor 105/Pid.Sus/2020/PN Cjr

2. Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar atau persyaratan keamanan khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan, meyimpan, mengolah, mempromosikan dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obat dan pengadaan, meyimpananan, pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan peraturan pemerintah Ad.1. Barang siapa;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur barangsiapa yaitu siapa saja (manusia) sebagai subjek hukum yang melakukan tindak pidana di wilayah RI sedangkan kepadanya dapat dipertanggungjawabkan segala perbuatannya;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan kemuka persidangan Terdakwa yang bernama ENCEP MULYADI Bin (alm) H. MUHTAR identitas sebagaimana tersebut dalam surat dakwaan dan pada saat ditanyakan oleh Majelis Hakim, Terdakwa membenarkan identitas Terdakwa sebagaimana tercantum dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum sehingga tidak ada kekeliruan subjek hukum dalam surat dakwaan;

Menimbang, bahwa dipersidangan Terdakwa terbukti dalam keadaan seh at baik jasmani maupun rohani (badan/jiwanya) sehingga dapat bertanggung jawab atas perbuatannya;

Menimbang, bahwa dengan demikian secara hukum unsur ini dinyatakan terbukti ;

Ad.2. Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar atau persyaratan keamanan khasiat atau kemanfaatan dan mutu sebagaimana yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan, meyimpan, mengolah, mempromosikan dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obat dan pengadaan, meyimpananan, pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan peraturan pemerintah;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta dipersidangan pada hari Sabtu tanggal 07 Desember 2019 Terdakwa berangkat dari rumahnya Kampung Cibeureum RT. 01/01 Desa Cibeureum Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur menuju Kios dekat SPBU Panembong Kabupaten Cianjur untuk membeli obat

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 11 dari 14 halaman Putusan Nomor 105/Pid.Sus/2020/PN Cjr

berupa TRAMADOL HCI, TRIHEXYPHENIDYL dan HEXYMER, setelah sampai di kios tersebut lalu Terdakwa membeli obat-obatan tersebut sebanyak Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) tanpa disertai dengan resep dokter dan Terdakwa meminta kepada orang yang tidak dikenali tersebut supaya jumlahnya untuk disesuaikan dengan uang Terdakwa, setelah transaksi selesai lalu obat yang Terdakwa beli disimpan di dalam tas Terdakwa, kemudian sebelum Terdakwa meninggalkan kios tersebut Terdakwa meminum obat jenis TRIHEXYPHENIDYL sebanyak 5 (lima) butir tanpa petunjuk dokter. Pada pukul 22.00 wib Terdakwa mengantarkan teman Terdakwa menuju Pasar Jebrod Cianjur dengan menggunakan 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat nomor polisi F 2484 XL milik Terdakwa, setelah mengantar teman Terdakwa lalu Terdakwa meminum obat TRIHEXYPHENIDYL sebanyak 2 (dua) butir dan obat TRAMADOL HCI sebanyak 2 (dua) butir dan Terdakwa meminum obat tersebut tanpa petunjuk dokter, selanjutnya pada pukul 02.45 WIB Terdakwa meninggalkan Pasar Jebrod tersebut, karena saat itu Terdakwa dalam keadaan mabuk sambil mengendarai sepeda motor miliknya tiba -tiba Terdakwa menabrak tiang lalu saat itu saksi ASEP SUPRIATNA dan saksi HILMAN SUSANTO yang hendak membantu Terdakwa dan melihat tas Terdakwa yang didalamnya berisi obat-obatan yang jumlahnya cukup banyak selanjutnya saksi ASEP SUPRIATNA dan saksi HILMAN SUSANTO menghubun gi pertugas kepolisian terdekat untuk datang ke lokasi kejadian, saat petugas kepolisian yang bernama saksi H. ANIM SASMITA datang Terdakwa dan obat-obatan milik Terdakwa dibawa ke kantor kepolisian guna pemeriksaan lebih lanjut. Dan Terdakwa tidak memiliki ijin dari pihak atau instansi yang berwenang dan tidak ada hubungannya dengan pekerjaan Terdakwa;

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur ini terbukti;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut Majelis Hakim menilai unsur dalam dakwaan tunggal seperti tersebut telah terbukti secara sah dan meyakinkan maka Terdakwa haruslah dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana “mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar atau

persyaratan keamanan ;

Menimbang, bahwa dalam hal penjatuhan hukuman terhadap Terdakwa bukanlah semata-mata merupakan unsur balas dendam, namun bertujuan untuk pembinaan agar kelak dapat menjadi warga negara yang baik ;

Menimbang, bahwa dalam ilmu hukum pidana modern dikenal adanya azas individualitas yaitu suatu azas yang menuntut adanya perlakuan masing-masing terhadap tiap-tiap pelaku tindak pidana, sehingga diharapkan hukuman yang

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 12 dari 14 halaman Putusan Nomor 105/Pid.Sus/2020/PN Cjr

dijatuhkan kepada pelaku tindak pidana sesuai dengan tujuan penjatu han pidana tersebut;

Menimbang, bahwa selama pemeriksaan perkara ini berlangsung, Majelis Hakim tidak menemukan hal–hal yang dapat dijadikan sebagai alasan pembenar maupun alasan pemaaf yang dapat menghapuskan tanggung jawab kesalahan yang telah Terdakwa lakukan;

Menimbang, bahwa oleh karena pasal dakwaan yang didakwakan kepada Terdakwa tersebut ancaman pidananya bersifat kumulatif yaitu pidana penjara dan pidana denda, maka terhadap Terdakwa akan diterapkan pidana denda yang besarnya akan ditentukan Majelis Hakim dalam amar putusan;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditangkap dan ditahan selama pemeriksaan perkara ini berlangsung maka lamanya Terdakwa ditangkap dan ditahan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan dipidana maka tidak ada alasan untuk mengalihkan ataupun menangguhkan penahanan tersebut, maka beralasan memerintahkan supaya Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti statusnya akan ditentukan dalam amar putusan[

Menimbang, bahwa tentang biaya perkara oleh karena Terdakwa dinyatakan terbukti bersalah dan dipidana maka biaya perkara dibebankan kepada Terdakwa;

Menimbang, bahwa sebelum Majelis menjatuhkan putusan pidana terhadap diri Terdakwa perlu dipertimbangkan keadaan yang memberatkan dan yang meringankan pada diri Terdakwa :

Keadaan yang memberatkan :

▪ Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat ;

Keadaan yang meringankan :

▪ Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak berbelit-belit;

▪ Terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya; ▪ Terdakwa belum pernah dihukum;

Memperhatikan Pasal 196 Jo Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang-undang Hukum Acara Pidan a

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 13 dari 14 halaman Putusan Nomor 105/Pid.Sus/2020/PN Cjr

dan pasal-pasal dari Undang-undang dan Peraturan Perundang-undangan yang berhubungan dengan perkara ini:

M E N G A D I L I :

1. Menyatakan Terdakwa ENCEP MULYADI Bin (alm) H. MUHTAR telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana

mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar atau persyaratan keamanan sebagaimana dakwaan tunggal penuntut Umum;

2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada Terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan 6 (enam) bulan denda sebesar sebesar Rp200.000.000,00. (dua ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dapat dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga)

bulan;

3. Menetapkan bahwa lamanya pidana yang dijatuhkan tersebut dikurangkan sepenuhnya dari masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalan i oleh Terdakwa;

4. Menetapkan agar Terdakwa tetap ditahan; 5. Menetapkan barang bukti berupa:

- 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat F 2484 XI;

Dikembalikan kepada Terdakwa;

- 1 (satu) buah kantong plastic; - 1 (satu) buah tas selendang;

- 15 (lima belas) strip berisikan 130 (seratus tiga puluh) butir obat jenis TRAMADOL HCI setelah disisihkan untuk uji di BPOM Bandung; - 9 (sembilan) strip berisikan 63 (enam puluh tiga) butir obat

TRIHEXYPHENIDYL setelah disisihkan untuk uji di BPOM Bandung; - 22 (dua puluh dua) bungkus plastic bening berisikan 210 (dua ratus

sepuluh) butir HEXYMER setelah disisihkan untuk uji di BPOM Bandung;

Dirampas untuk dimusnahkan.

6. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp5.000,00. (lima ribu rupiah);

Demikian putusan ini diambil dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Rabu tanggal 20 Mei 2020 oleh Kami, Glorious Anggundoro, S.H., sebagai Hakim Ketua Majelis, Patti Arimbi, S.H., M.H., dan Dicky Wahyudi Susanto, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada persidangan yang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga oleh

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 14 dari 14 halaman Putusan Nomor 105/Pid.Sus/2020/PN Cjr

Ketua Majelis tersebut, didampingi Hakim-Hakim Anggota tersebut diatas, dibantu oleh Siti Farida, S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Cianjur, dengan dihadiri Slamet Santoso, S.H., selaku Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Cianjur serta Terdakwa;

Hakim-hakim Anggota Hakim Ketua Majelis,

Ttd Ttd

Patti Arimbi, S.H., M.H. Glorious Anggundoro, S.H. Ttd

Dicky Wahyudi Susanto, S.H.

Panitera Pengganti,

Ttd

Siti Farida, S.H.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang dida- pat mulai dari sebelum tindakan atau prasi- klus dan data dari tindakan yang telah dilak- sanakan pada siklus I dan siklus II, maka

Pekerjaan pengukuran topografi berguna untuk mendapatkan data pengukuran mengenai letak (posisi), elevasi (ketinggian) dan konfigurasi dari areal tanah, dimana data tersebut

Untuk mengetahui apakah infusa biji semangka kuning (Citrulus vulgaris) memiliki aktivitas antelmintik terhadap Ascaridia galli secara in vitro6. Untuk mengetahui

Dan yang paling menyedihkan, Kangjoon bukan sahaja tidak menanam perasaan kepada Yunra, malah, Kangjoon selalu bersama yeoja-yeoja yang lain.... Even itu semua berlaku, Yunra

Fasa pembangunan sistem carian hadis menggunakan ciri asas kata kunci dan kategori ini dilakukan berdasarkan analisis perancangan dan keperluan serta reka bentuk sistem yang

Fasa pembangunan sistem carian hadis menggunakan ciri asas kata kunci dan kategori ini dilakukan berdasarkan analisis perancangan dan keperluan serta reka bentuk

Slamet (2008: 57) bahwa meningkatkan minat Membaca merupakan dua aspek kemampuan berbahasa yang saling berkaitan dan tidak terpisahkan. Berbagai upaya telah

Dalam hal ini Dinas Perhubungan perlu menanamkan dan menerapkan saling kerja sama antar pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan, budaya keterbukaan dan rasa menghargai