• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Aplikasi Virtual Tour Sebagai Media Informasi Wisata di Kabupaten Majalengka Berbasis Android

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Rancang Bangun Aplikasi Virtual Tour Sebagai Media Informasi Wisata di Kabupaten Majalengka Berbasis Android"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Rancang Bangun Aplikasi Virtual Tour Sebagai Media Informasi Wisata di Kabupaten Majalengka Berbasis Android

Puput Putriani

1

, Tri Ferga Prasetyo

2

1

Prodi Informatika, Universitas Majalengka,

2

Prodi Informatika, Universitas Majalengka Puputputriani827@gmail.com

Abstract — Technological developments gave rise to many new innovations from technology. One of the innovations in technological development is the Virtual Tour which is starting to be widely used, for example in several applications to introduce tourist attractions in Majalengka Regency. The Virtual Tour application is designed for information media and tourism promotion in Majalengka Regency. The research method used is Agile, starting from Planning, Design, Develop, Test, Release and Feedback. The results of the usability test got 80% of students and the public stated that they were interested in using this application. 90 agree that the Virtual Tour Majalengka application is easy to use. 95% stated that it was easy to get Majalengka tourist information when using the Virtual Tour Majalengka application.

Keyword — Virtual Tour, Agile, Tourism.

Abstrak — Perkembangan teknologi memunculkan banyak inovasi baru dari teknologi. Salah satu inovasi perkembangan teknologi adalah Virtual Tour yang mulai banyak digunakan misalnya pada beberapa aplikasi untuk memperkenalkan tempat wisata di kabupaten majalengka. Aplikasi Virtual Tour dirancang untuk media informasi dan promosi pariwisata di Kabupaten Majalengka. Metode penelitian yang digunakan yaitu Agile, mulai dari Planning, Design, Develop, Test, Release dan Feedback. Hasil pengujian usability mendapatkan hasil 80% mahasiswa dan masyarakat menyatakan tertarik menggunakan aplikasi ini. 90 setuju bahwa aplikasi Virtual Tour Majalengka mudah digunakan.

95% menyatakan mudah mendapatkan informasi wisata Majalengka saat menggunakan aplikasi Virtual Tour Majalengka..

Kata kunci — Virtual Tour, Agile, Pariwisata.

I. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah memberikan dampak yang positif terhadap setiap bidang usaha. Dimana semua bidang usaha atau organisasi baik yang dikelola oleh pemerintah ataupun pihak swasta berusaha memanfaatkan teknologi informasi ini untuk menghasilkan informasi yang akurat, proses cepat, tepat dan relevan.[1] Seiring dengan teknologi yang terus berkembang seakan tidak ada titik akhirnya. Apalagi saat ini teknologi handphone berkembang sangat signifikan. Sebagian besar orang telah bergantung pada mobile device untuk memperoleh informasi. Diantaranya yaitu informasi tentang lokasi wisata atau virtual tour.

Virtual tour adalah sebuah program yang menggabungkan teknologi visualisasi yaitu fotografi dan gambar tangan dengan teknologi informasi. Tujuan program ini adalah memberikan informasi tempat secara menyeluruh dan interaktif tentang sebuah perjalanan. Informasi tempat yang dapat diolah menjadi aplikasi meliputi lokasi, fasilitas

pendukung serta akomodasi biaya. [2] Virtual tour telah banyak dipergunakan secara luas sebagai alat promosi tempat wisata. Salah satunya wisata yang ada di Kabupaten Majalengka.

Majalengka memiliki beberapa wisata alam dan kuliner.

Banyak informasi mengenai objek wisata maupun kuliner di Majalengka di beberapa situs internet atau social media seperti Instagram. Namun dalam mengakses dibutuhkan cara yang kurang praktis karena harus mencari satu persatu website yang menyediakan informasi tersebut. Masyarakat terbiasa dengan kehidupan yang praktis, cepat, efektif dan efisien yang tak terkekang oleh jarak, tempat dan waktu yang sebagian besar menggunakan internet untuk mendapatkan informasi tersebut. Berdasarkan riset yang didapat dari kumparan.com, pengguna mobile di Indonesia mencapai 124% dan 64% pengguna internet.

Dalam perkembangannya media informasi yang di sajikan dalam mempromosikan media wisata ada aplikasi yang mendekati presfrektif, praktis, cepat, efektif dan efisien yang tak terkekang oleh jarak, tempat dan waktu yaitu media sosial instagram dan ada aplikasi Majalengka Tourism Virtual Reality. Namun fitur dalam aplikasi tersebut beberapa ada yang harus di kembangkan, seperti tidak adanya Maps, informasi tempat wisata yang masih bersifat statis dan kurang detail. Untuk itu perlu adanya pengembangan fitur-fitur dalam aplikasi tersebut yang dijadikan penelitian kerja praktek saat ini, dapat dilihat salah satu tampilan yang berada dalam menu Majalengka Tourism Virtual Reality.

Secara umum wisata di Majalengka terbagi kedalam 3 bagian yaitu, wisata alam, wisata budaya, dan wisata buatan.

Majalengka di bagian kaki gunung Ciremai menghamparkan perbukitan dan lembah bagaikan lukisan, disaat terdapat banyak daya tarik wisata alam dengan panorama yang indah. Sedangkan Majalengka, bagian utara kaya akan budaya dan kreatifitasnya, dimana terdapat banyak wisata budaya dan wisata buatan disana.

Majalengka memiliki 100 wisata alam, 39 wisata buatan dan 40 wisata budaya. Perpaduan antara keindahan alam, budaya, dan kreativitas anak mudanya, menjadikan Majalengka sebagai kota yang eksotis. Keeksotisan Majalengka ini tentunya akan membuat siapapun yang mendatanganinya merasa ingin kembali ke Majalengka.

Namun, belum tersampaikan optimal dalam penyebaran media informasi wisata yang menampung semua data yang

(2)

IJCCSISSN

ada sehingga masyarakat kurang mengenal pariwisata Majalengka. [3]

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti bermaksud membuat dan melengkapi aplikasi yang sudah ada tentang pengenalan objek wisata yang ada di Kabupaten Majalengka dengan menggunakan Virtual Tour.

II. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tahapan- tahapan yang ada pada metode Agile.

A. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisa ini termasuk tahapan planning dapat menentukan langkah perencanaan yang akan dibuat sehingga rancangan sistem sesuai kebutuhan pemakaian sistem mempunyai unjuk kerja yang efesien dan efektif, dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

Gambar 1. Flowchart yang sedang berjalan B. Analisis Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan flowchart yang sedang berjalan dan berdasarkan analisis terkait lainnya.

Gambar 2. Flowchart yang diusulkan

C. Analisis Kebutuhan Hardware 1. Laptop

Digunakan untuk menjalankan peraklat lunak dan perancangan aplikasi Virtual Tour Majalengka yang akan dibuat.

2. Smartphone

Digunakan untuk menjalankan aplikasi Virtual Tour Majalengka.

3. Kamera Samsung Gear 360

Digunakan untuk proses pengambilan video wisata Majalengka dengan sudut 360 derajat yang nantinya akan dimasukkan kedalam software Android Studio.

D. Analisis Kebutuhan Software 1. Android Studio

Digunakan untuk membuat aplikasi 2. Adobe Photoshop

Untuk membuat interface aplikasi E. Design

Tahap selanjutnya adalah desain sistem. Tahap ini merupakan skenario perancangan sistem yang akan dilakukan pada pembuatan media pengenalan museum talaga manggung, pada tahap ini juga dilakukan perancangan interface yang akan digambarkan menggunakan storyboard, dan proses perancangan sistem yang baru untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai (user) dan gambaran jelas rancangan bangun pembuatan sistem tersebut dengan menggunakan Unifed Modelling Language (UML).

F. Develop

Tahapan ini terdapat analisis perangkat (Software) dan perangkat keras (hardware) yang akan digunakan dan tahap perancangan aplikasi. Pembuatan aplikasi ini didasarkan pada flowchart. Semua objek atau material dibuat dan digabungkan menjadi satu aplikasi yang utuh. Dalam tahapan ini digunakan beberapa software seperti Android SDK, Unity 3D.

G. Testing

Tahap ini disebut juga sebagai tahap pengujian alpha (alpha test) dimana pengujian dilakukan oleh pembuat atau lingkungan pembuatnya sendiri dengan menggunakan white box testing. Dan tahap pengujian fungsional agar mendapat keluaran yang diharapkan dengan menggunakan Black box testing.

H. Release

Dalam tahapan ini, aplikasi yang telah selesai di uji dan dinyatakan baik sesuai dengan tujuan pembuatan, akan didistribusikan dengan cara mengunggah ke sebuah toko online Android.

I. Feedback

Setelah melakukan release masih dilakukan tahapan feedback atau umpan balik sebagai saran dan bahan evaluasi aplikasi yang sudah di release.

Start

Finish Melihat Aplikasi

Majalengka Tourism VTour

Menampilkan informasi mengenai objek

wisata

Start

Calon Wisatawan mengunduh Aplikasi Virtual Tour Majalengka

Finish Melihat daftar wisata menggunakan Aplikasi yang

telah dibuat Menampilkan

informasi mengenai objek wisata, Maps dan Video 360

(3)

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan menampilkan hasil dari penelitian berupa rancangan dan interface.

A. Perancangan Sistem Alur Aplikasi

Pada tahap perancangan ini dibuatkan alur sistem aplikasi Virtual Tour Majalengka berbasis android yang menggambarkan akses yang dilakukan user.

Gambar 3. Statechart diagram Vtour Majalengka B. Activity Diagram

Sistem yang sedang berjalan diartikan sebagai sistem yang sedang dipakai dan terjadi, tujuannya untuk menentukan bentuk dari rancangan sistem yang akan diterapkan. Sistem informasi objek wisata Majalengka yang sedang berjalan dapat digambarkan dengan menggunakan activity diagram pada gambar 4.

Gambar 4. Activity Diagram yang sedang berjalan

Gambar 5. Activity Diagram yang diusulkan

Pada tahap design ini dibuatkan alur sistem aplikasi Virtual Tour Majalengka yang menggambarkan akses yang dilakukan user, secara umum aplikasi Virtual Tour Majalengka digambarkan pada gambar 5.

C. Implementasi Aplikasi Virtual Tour Majalengka 1. Splash Screen

Tampilan splashscreen ini adalah tampilan awal aplikasi dibuka oleh pengguna.

(4)

IJCCSISSN

Gambar 6. SplashScreen 2. Main Menu

Pada main menu terdapat beberapa tombol menu yaitu menu wisata, video 360, tutorial dan about.

Gambar 7. Main Menu 3. Menu Wisata

Pada tampilan menu wisata, user dapat melihat maps dan detail wisata yang dipilih.

Gambar 8. Menu Wisata 4. Video 360

Pada menu ini user dapat melihat tempat wisata dalam bentuk video 360 derajat.

Gambar 9. Menu Video 360 5. Tutorial

(5)

Pada menu tutorial terdapat petunjuk penggunaan aplikassi untuk memudahkan user.

Gambar 10. Menu Tutorial

6. About

Pada tampilan about, user dapat mengetahui informasi mengenai aplikasi.

Gambar 11. Menu about

IV. PENGUJIAN

Pengujian usability dilakukan untuk mengetahui tanggapan pengguna ketika menggunakan aplikasi Virtual Tour Majalengka. Pengujian ini diberikan kepada mahasiswa dan masyarakat umum.

Angket diberikan kepada Mahasiswa dan Masyarakat Umum yang bertujuan ntuk mengetahui tanggapan Mahasiswa dan Masyarakat Umum terhadap Aplikasi Virtual Tour Majalengka. Angket ini terdiri dari 10 buah pernyataan dengan 4 kategori skor tanggapan.

Kategori skornya yaitu Sangat Setuju (SS) dengan skor 4, Setuju (S) dengan skor 3, Kurang Setuju (KS) dengan skor 2 dan Tidak Setuju (TS) dengan skor 1. Angket ini diberikan kepada 10 orang baik Masyarakat Umum atau Mahasiswa Universitas Majalengka. Hasil rekapitulasi tanggapan tersebut disajikan pada Lampiran.

Tabel 1. Pertanyaan dan Persentase Skor Kuesioner

No Pertanyaan

Persentase Capaian Skor terhadap Skor Maksimal (%) 1 Saat pertama kali mencoba aplikasi

mudah digunakan. 90%

2 Simbol-simbol dalam aplikasi

mudah dikendalikan/dipahami. 95%

3 Teks dalam aplikasi mudah dibaca. 85%

4 Mudah mencari tombol yang saya

butuhkan. 92,5%

5 Saya tertarik menggunakan

aplikasi ini. 80%

6 Aplikasi ini cukup menghibur. 80%

7 Gambaran objek wisata yang

ditampilkan cukup jelas. 85%

8 Informasi yang disajikan cukup

lengkap 85%

9 Desain pemilihan warna pada

tampilan cukup baik. 82,5%

10 Mempermudah user mendapatkan informasi mengenai wisata di Majalengka

95%

Untuk mengetahui tanggapan Mahasiswa dan Masyarakat Umum terhadap Aplikasi Virtual Tour Majalengka dapat dilihat pada gambar 12.

Gambar 12. Diagram Rekap Hasil Kuesioner

(6)

IJCCSISSN

V.KESIMPULAN

Hasil pengujian yang dilakukan menggunakan Black Box &

White Box mendapatkan hasil yang sesuai dengan scenario uji. Sedangkan pengujian usability mendapatkan hasil sebesar 80% mahasiswa dan masyarakat umum dan mahaasiswa menyatakan tertarik menggunakan aplikasi virtual tour Majalengka. Sebesar 90% mahasiswa dan masyarakat umum menyatakan setuju bahwa aplikasi virtual tour Majalengka mudah digunakan. Dan sebesar 95% mahasiswa dan masyarakat umum menyatakan mudah mendapatkan informasi wisata Majalengka saat menggunakan aplikasi virtual tour Majalengka.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan aplikasi Virtual Tour Majalengka berbasis android ini sehingga dapat dituangkan dalam bentuk tulisan dan penelitian dapat terlaksana dengan baik.

DAFTAR ACUAN

[1] A. S. Hidayatullah Arif, “Rancang Bangun Virtual Tour Potensi” Jurnal Informatika no. 1, 2018

[2] R. P. Aditya “Pembuatan Virtual TOur Guide Kabupaten Tranggalek Menggunakan Metode Tracing Map” Teknik Informatika vol. 1. 2014.

[3] H. L. Krauss, C. W. Bostian, and F. H. Raab, Solid State Radio Engineering, New York: J. Wiley & Sons, 1980.

[4] Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Majalengka. Wisata Majalengka. https://instagram.com/disparbudmajalengka.

Gambar

Gambar 3. Statechart diagram Vtour Majalengka  B.  Activity Diagram
Gambar 8. Menu Wisata  4.  Video 360
Gambar 11. Menu about

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dapat dilihat di buku Umar Taqwim isi bukunya menjelaskan pengenalan 18 huruf hijaiyah dan perubahannya, pengenalan 10 huruf hijaiyah dan

Barisfer – Yaitu lapisan inti bumi berupa bahan padat yang tersusun dari lapisan ini (niccolum =nikel dan ferrum= besi).. bawah permukaan bumi. Inti bumi terdiri atas dua lapisan,

Nasawiya et Sawt an-Niswa dans les anndes 20oo) que dans des groupes. institutionnalises, ces derniers n'echappant pas e la .tyrannie d.u

Bagian Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan sesuai dengan metode yang diusulkan yaitu melalui dua tahapan meliputi pendampingan pada

Paradigma belajar bagi peserta didik menurut jiwa Kuriku- lum 2013 adalah peserta didik aktif mencari bukan lagi peserta di- dik menerima.Oleh karena itu, pembelajaran

Ketentuan tentang perlindungan hukum kepada korban tindak pidana perdagangan orang khususnya mengenai restitusi dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang

Kebanyakan suku laba-laba yang ditemukan dalam penelitian tersebut memiliki penyebaran yang luas, tetapi ada juga suku yang hanya dijumpai pada satu ekosistem

Data hasil uji normalitas data rata-rata konteks aplikasi sains secara keseluruhan dan data rata-rata kepercayaan diri siswa dengan bantuan program SPSS versi 16