• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORM PROFIL KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN BANJAR MARGO KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN TULANG BAWANG TAHUN 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FORM PROFIL KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN BANJAR MARGO KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN TULANG BAWANG TAHUN 2021"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

FORM PROFIL

KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN BANJAR MARGO KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN TULANG BAWANG

TAHUN 2021

A. Identitas

1. Nama KUA : Banjar Margo

2. Tipologi : C

3. Alamat /Nomor Telephone : Jln. Lintas Rawajitu kamp. Sumber Makmur Unit IV Banjar Margo

: 085313728715 4. Status Bangunan/Tanah

a. LetakGeografis :KUA Banjar Margo berjarak 40 km dari kota Kabupaten b. Luas Tanah : 1.500 M2

c. LuasBangunan : 84 M2 B. Sejarah Organisasi

Pada saat terbentuknya/berdirinya Kabupaten Tulang Bawang pada tanggal 20 Maret 1997 yang disahkan melalui Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Tulang Bawang dan Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3667) wilayah Kabupaten Tulang Bawang pada saat itu memiliki wilayah terluas, 22% dari wilayah Propinsi Lampung.

Dengan menyadari besarnya tantangan dan upaya percepatan pembangunan serta memperpendek rentang kendali pelayanan publik di wilayah Sai Bumi Nengah Nyapur ini, maka segenap elemen masyarakat dan sepenuhnya didukung oleh Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang, Pada tahun 2008 Kabupaten Tulang Bawang ini dimekarkan menjadi 3 (tiga) wilayah daerah otonom baru (DOB) dengan Undang-Undang Nomor : 49 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten Mesuji dan Undang-Undang Nomor : 50 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Setelah wilayah ini dimekarkan, saat ini Kabupaten Tulang Bawang memiliki luas wilayah ± 4.385,84 Km2, yang tersebar dalam 15 wilayah Pemerintahan Kecamatan, 4 Kelurahan dan 148 Kampung. Walaupun wilayah ini telah dimekarkan, Kabupaten Tulang Bawang tetap memiliki beragam potensi sumber daya alam dan keragaman budaya yang

(2)

sangat potensial untuk dikembangkan dalam upaya mencapai kesejahteraan segenap lapisan masyarakat.

Kabupaten Tulang Bawang hanya berjarak sekitar 120 Km Ibukota Propinsi Lampung, Bandar Lampung. Sedangkan dari Jakarta dengan menggunakan transportasi udara ± 45 menit dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Raden Intan II (Branti) dilanjutkan dengan 2 jam jalan darat menuju kota Menggala Kabupaten Tulang Bawang. Bagi yang ingin menggunakan transportasi darat jarak dari Jakarta ke Menggala dapat ditempuh ± 8 jam melewati Pelabuhan Laut Merak Bakauheni.

Kecamatan Banjar Margo adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang, berjarak 50 km dari kota Kabupaten, Kecamatan Banjar Margo terletak diberbatasan dengan Kecamatan Banjar Agung, Penawar Tama, dan Gedung Aji. Kondisi geografis kecamatan ini terletak pada ketinggian 30 M daripermukaan air laut, dan memiliki kontur tanah yang terdiri dari tanah datar dan bergelombang dengan rincian 70% datar sampai berombak dan 30% berombak sampai berbukit.

Kecamatan Banjar Margo memiliki luas 13.772 Ha beribu kota di Agung Dalam dengan populasi penduduk 42.667 Jiwa dan memiliki 12 kampung / desa , yaitu :

1). Kampung Agung Dalam, 2). Kampung Sukamaju, 3). Kampung Sumber Makmur,

4). Kampung Catur Karya Buana Jaya, 5). Kampung Tri Tunggal Jaya,

6). Kampung Ringin Sari, 7). Kampung Penawar Jaya, 8). Kampung Penawar Rejo, 9). Kampung Purwa Jaya, 10). Kampung Mekar Jaya, 11). Kampung Bujuk Agung, 12). Kampung Agung Jaya,

Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan merupakan unit kerja Kementerian Agama yang secara institusional berada paling depan dan menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan tugas-tugas pelayanan kepada masyarakat dibidang keagamaan ditingkat kecamatan. Hal ini merupakan implementasi dari PMA No. 39 Tahun 2012 tentang penataan organisasi KUA Kecamatan.

(3)

Secara historis KUA adalah unit kerja Kementerian Agama yang memiliki rentang usia cukup panjang. Menurut seorang ahli di bidang ke-Islaman Karel Steebrink, bahwa KUA kecamatan secara kelembagaan telah ada sebelum Departemen Agama itu sendiri ada. Pada masa kolonial, unit kerja dengan tugas dan fungsi yang sejenis dengan KUA kecamatan, telah diatur dan diurus dibawah lembaga Kantor Voor Inslanche Zaken (Kantor Urusan Pribumi) yang didirikan oleh pemerintah Belanda. Pendirian unit kerja ini tak lain adalah untuk mengkoordinir tuntutan pelayanan masalah-masalah keperdataan yang menyangkut umat Islam yang merupakan produk pribumi. Kelembagaan ini kemudian dilanjutkan oleh pemerintah Jepang melalui lembaga sejenis dengan sebutan Shumbu.

Pada masa kemerdekaan, KUA kecamatan dikukuhkan melalui Undang-Undang No. 22 tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk (NTCR). Undang-undang ini diakui sebagai pijakan legal bagi berdirinya KUA kecamatan. Padamulanya, kewenangan KUA sangat luas, meliputi bukan hanya masalah NR saja, melainkan juga masalah talak dan cerai. Dengan berlakunya UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan yang diberlakukan dengan PP. No. 9 tahun 1975, maka kewenangan KUA kecamatan dikurangi oleh masalah talak cerai yang diserahkan ke Pengadilan Agama.

Dalam perkembangan selanjutnya, maka Keppres No. 45 tahun 1974 yang disempurnakan dengan Keppres no. 30 tahun 1978, mengatur bahwa Kantor Urusan Agama kecamatan mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan sebagian tugas Departemen Agama dibidang urusan agama Islam di wilayah kecamatan.

Sejak awal kemerdekaan Indonesia, kedudukan KUA kecamtan memegang peranan yang sangat vital sebagai pelaksana hukum Islam, khususnya berkenaan dengan perkawinan.

Peranan tersebut dapat dilihat dari acuan yang menjadi pijakannya, yaitu:

1. UU No. 22 tahuan 1946 tentang Pencatatan, Nikah, Talak dan Rujuk.

2. UU No. 22 tahun 1946 yang kemudian dikukuhkan dengan UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan.

3. Keppres No. 45 tahun 1974 tentang Tugas dan Fungsi KUA kecamatan yang dijabarkan dengan KMA No. 45 tahun 1981.

4. Keputusan Menteri Agama No. 517 tahun 2001 tentang penataan struktur organisasi KUA kecamatan yang menangani tugas dan fungsi pencatatan perkawinan, wakaf dan kemasji dan, produk halal, keluarga sakinan, kependudukan, pembinaan haji, ibadah social dan kemitraan umat.

(4)

5. Keputusan Menteri Agama No. 298 tahun 2003 yang mengukuhkan kembali kedudukan KUA kecamatan sebagai unit kerja Kantor Departemen Agama kabupaten/ Kota yang melaksanakan tugas Urusan Agama Islam.

6. Peraturan Menteri Agama No. 15 Tahun 2009 Tentang Pembentukan Kantor Urusan Agama Kecamatan Di Provinsi Lampung

Karena tugasnya berkenaan dengan aspek hokum dan ritual yang sangat menyentuh kehidupan keseharian masyarakat, maka tugas dan fungsi KUA kecamatan semakin hari semakin menunjukkan peningkatan kuantitas dan kualitasnya. Peningkatan ini tentunya sangat mendorong kepala KUA sebagai pejabat yang bertanggung jawab dalam melaksanakan dan mengkoordinasikan tugas-tugas Kantor Urusan Agama Kecamatan untuk bersikap dinamis, proaktif, kreatif, mandiri, aspiratif dan berorientasi pada penegakkan peraturan yang berlaku.

Untuk lebih mendorong kualitas kinerjanya dan sumber daya masuni, Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Lampung berupaya melakukan berbagai terobosan yang efektif yang intinya selain bersifat koordinatif, juga sekaligus evaluative dalam pelaksanaan tuga-tugas KUA. Salah satu terobosan tersebut adalah penyelenggaraan penilaian terhadap KUA dalam bentuk kegiatan penilaian KUA percontohan yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Penilaian terhadap KUA-KUA yang diajukan dalam kegiatan tersebut, hasilnya dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk melihat sejauh mana penjabaran visi misi serta etos kerja yang telah dilaksanakan para pelaksana tugas dan fungsi KUA tersebut, apalagi kaitannya dengan arahdan kebijakan pembangunan di Lampung sebagai masyarakat Lampung yang taat beragama, rukun, cerdas dan sejah teralahir bathin dalam rangka mewujudkan Indonesia yang bermartabat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

C. Visi, Misi, Tujuan, Tupoksi

Visi dan Misi Kantor Urusan Agama Kecamatan Banjar Margo berdasarkan KMA No. 39, Tahun 2015 yaitu:

a. Visi:

Terwujudnya masyarakat Kecamatan Banjar Margo yang taat beragama, Cerdas dan Sejahtera Lahir Batin dalam Rangka Merujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berdasarkan Gotong Royong.

(5)

b. Misi:

 Meningkatkan pemahaaman dan pengamalan ajaran Agama.

 Kemantapan kerukunan intra dan antara umat beragam.

 Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan berkualitas.

c. Tupoksi

Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama disetiap individu memiliki Jabatan Fungsional Umum (JFU) maupun Fungsional Tetap (JFT). Salah satu Jabatan Fungsional Umum di Kantor Urusan Agama adalah Pengadministrasian. Secara umum Tugas Pokok penulis adalah sebagai berikut:

1. Menyusun dan membuat skala prioritas rencana kegiatan.

2. Mengagendakan Rapat Koordinasi Intern pada KUA.

3. Mengagendakan Surat Masuk dan surat keluar.

4. Menata Kode indek surat dan ekspedisi surat.

5. Mencatat dan mengagendakan kegiatan kepala KUA.

6. Menata Dokumen Peristiwa NR dan Buku Tamu.

7. Menyusun file pegawai.

8. Mencatat jadwal kegiatan Kepala KUA.

9. Mendata, Merawat dan melaporkan keadaan barang milik negara.

10. Mendata dan menyediakan kebutuhan barang penunjang kerja dan ATK KUA.

11. Membuat laporan kinerja KUA.

12. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada kepala KUA

(6)

D. Struktur Organisasi

1. Bagan Struktur

2. Kekuatan Pegawai

a. Penata Tk I III/d : 1 Orang b. Penata Muda Tk I III/b : 1 Orang c. Penata Muda III/a : 1 Orang

d. PAH : 7 Orang

e. Pramubhakti : 1 Orang KEPALA

KEMENAG KAB. TULANG BAWANG

KEPALA KUA KEC. BANJAR AGUNG

Muhammad Toha Ali, S.Th.I

PENYULUH Asep Zainal M.

PENYULUH Fathur Rohman

PENYULUH Abdul Rohim

PENYULUH Yuniarno

PENYULUH Jayono

PENYULUH Ahmad Irsyad Fuadi

PENYULUH Taufiqur Rohman

PRAMUBHAKTI

Adi Wibowo

PENGHULU

Triyono, S.Sos.I

PENGADMINISTRASI

Syahrudin, S.Pd

(7)

3. DaftarNamaPejabat

N

O NAMA NIP PANGKAT/

GOL JABATAN PENDID IKAN

SK PERTA

MA

SK TERA KHIR

1 Muhammad Toha Ali, S.Th.I

197704022009121002

PenataTk I III d

Kepala

KUA S1

2 Triyono, S. Sos.I 198004102011011010

Penata Muda Tk I

III/b

Penghulu S1

3 Syahrudin, S. Pd 198605162014111003

Penata Muda

III/a Staf S1

2 Adi Wibowo - Pramu

Bhakti S1

4 Asep Zainal M. - PAH S1

5 Fathur Rohman. PAH S1

6 Abdul Rohim - - PAH S1

7 Yuniarno - - PAH SMA - -

8 Jayono PAH SMA

9 Ahmad Irsad Fuadi

PAH S1

10 Taufiqur Rohman PAH SMAS1

(8)

4. Data Keadaan Pegawai Berdasarkan Status Pegawai, Pendidikan dan JFT

No

Data Pegawai KUA

PNS N o n

P N S

Pendidikan Sudah S1

Pendidikan Belum S1

Penghul u

Penyulu h

Pegawai Administrasi

Pramu Bhakti

1. 3 3 1 1

2. 7 5 2 7

3. 1 1 1

E. Data JumlahPeristiwaNikahdariTahun 2016 s/d 2020 a. Tahun 2016 : 208 N

b. Tahun 2017 : 258 N c. Tahun 2018 : 253 N d. Tahun 2019 : 298 N e. Tahun 2020 : 246 N

F. Foto-foto/Dokumenstasi (GedungdanSaranaPrasarana KUA) 1. Plang Nama KUA

(9)

2. RuangKepala KUA

(10)

3. RuangBalaiNikah

(11)

4. RuangPegawai KUA

(12)

5. SaranaKomputer, Printer dan lain sebagainya

(13)

6. Sarana Umum (Kran Cuci Tangan, Kamar Mandi/Toilet)

Referensi

Dokumen terkait