1
"Problems? I Have Lots of Ways to Face It”
Coping Strategies of Christian Immigrant in Bali to Solve Their Problem
Ni Made Dyah S. Pradnyadari, Cok Istri Ratna P.M. Sukawati, Yohanes K. Herdiyanto, David H. Tobing, I.A. Hutri Dharasasmita
Center for Health and Indigenous Psychology (CHIP), Universitas Udayana dyahsathya7878@gmail.com
Abstract
Bali Province is one of the provinces in Indonesia which is well-known both
domestically and abroad. Bali's population increases, which this population increase is due to the presence of migrants from various regions. Immigrants who came to Bali consists of many different tribes, one of them comes from Toraja and Timor Leste. Immigrants who came also from a variety of religions, one of them is Christian. Diversity in Bali does not indicate a conflict between Balinese and Christian Immigrant. However, these immigrant have problems during live in Bali. Furthermore, how do Christian Immigrant face the problem?
This research used qualitative methods with phenomenological approach.
Respondents in this research are two people, where techniques of data collection conducted by semistructured interview. The sampling technique used purposive sampling. Data were analyzed with theoritical coding
The results showed Christian immigrant to solve their problem do emotion focus coping like accept risk as a minority, respect Balinese, do not obtrude, do not revenge, and be nice. Christiant Immigrant do problem focus coping by learning Balinese Language and Balinese accent.
2
"Masalah? Aku Punya Banyak Cara Menghadapinya”
Strategi Koping Pendatang Kristen di Bali dalam Menyelesaikan Masalah
Ni Made Dyah S. Pradnyadari, Cok Istri Ratna P.M. Sukawati, Yohanes K. Herdiyanto, David H. Tobing, I.A. Hutri Dharasasmita
Center for Health and Indigenous Psychology (CHIP), Universitas Udayana dyahsathya7878@gmail.com
Abstrak
Provinsi Bali adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Populasi masyarakat Bali meningkat, peningkatan jumlah penduduk ini salah satunya disebabkan oleh kehadiran pendatang dari berbagai daerah.
Pendatang yang datang ke Bali terdiri dari berbagai berbagai suku, salah satunya berasal dari suku Toraja dan Timor Leste. Pendatang yang datang juga dari berbagai macam agama salah satunya beragama Kristen. Keberagaman yang ada di Bali tidak menunjukkan adanya konflik antara pendatang yang beragama Kristen dan masyarakat Bali. Akan tetapi, pendatang tersebut mengalami masalah selama tinggal di Bali. Lebih lanjut, bagaimanakah cara pendatang beragama Kristen menghadapi masalah yang dialaminya?
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenemonologi. Respondent dalam penelitian ini berjumlah 2 orang dimana teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semiterstruktur. Teknik sampling yang digunakan adalah dengan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah theoritical coding.
Hasil penelitian ini menunjukkan pendatang menerapkan strategi penyelesaian masalah (koping) yang berfokus pada emosi diantaranya menerima risiko sebagai minoritas, menghormati masyarakat lokal, tidak memaksakan kehendak, tidak melakukan balas dendam, dan bersikap baik (menjaga perkataan dan perbuatan). Bentuk dari koping yang berfokus pada masalah yang dilakukan pendatang adalah dengan belajar bahasa dan aksen Bali.
3
LATAR BELAKANG
Provinsi Bali adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal di berbagai daerah baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Tidak mengherankan jika jumlah penduduk di Provinsi yang menawarkan jutaan pesona keindahan alam dan budaya ini kian hari kian bertambah. Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, pada sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2010 diketahui jumlah penduduk provinsi Bali mencapai 3.890.757 jiwa dan tesebar di sembilan kabupaten dan kota madya di Bali. Jumlah ini bertambah dari dari hasil data sensus penduduk sebelumnya pada tahun 2000 yang mencatat jumlah penduduk Bali sebanyak 3.146.999 jiwa (bps.bali.go.id, 2013). Selain karena populasi masyarakat asli Bali sendiri meningkat, pertambahan penduduk ini juga dikarenakan oleh migrasi pendatang dari berbagai daerah.
Pendatang yang datang ke Bali terdiri dari berbagai berbagai suku, salah satunya berasal dari suku Toraja dan Timor Leste. Pendatang yang datang juga dari berbagai macam agama salah satunya adalah pendatang yang beragama Kristen. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada Oktober-November 2015, dengan keberagaman yang ada di Bali tidak menunjukkan adanya konflik antara pendatang yang beragama Kristen dan masyarakat Bali. Akan tetapi, pendatang tersebut mengalami masalah selama tinggal di Bali diantaranya adalah masalah dalam penyesuaian diri dalam adat dan budaya Bali, perbedaan harga yang diberikan oleh masyarakat Bali kepada pendatang, masalah akibat perbedaan aksen dan bahasa, generalisasi kaum pendatang dan masalah dalam hubungan interpersonal dengan lawan jenis akibat perbedaan agama. Lebih lanjut, bagaimanakah
cara pendatang tersebut dalam menghadapi masalah yang dialaminya?
TINJAUAN PUSTAKA
Strategi Koping
Bentuk-bentuk strategi menyelesaikan masalah (koping) menurut Lazarus & Folkman (dalam Aldwin & Revenson, 1987) dapat dijelaskan menjadi 2 yaitu (1) Problem focused coping (PFC) yaitu merupakan strategi koping untuk menghadapi masalah secara langsung melalui tindakan yang ditujukan untuk menghilangkan atau mengubah sumber-sumber stress dengan berpikir logis dan berusaha memecahkan permasalahan dengan positif; (2)
Emotion focused coping (EFC) merupakan strategi untuk meredakan emosi individu yang ditimbulkan oleh stressor (sumber stres), tanpa berusaha untuk mengubah suatu situasi yang menjadi sumber stres secara langsung. Emotion focused coping memungkinkan individu melihat sisi kebaikan (hikmah) dari suatu kejadian, mengharap simpati dan pengertian orang lain, atau mencoba melupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan hal yang telah menekan emosinya, namun hanya bersifat sementara (Folkman & Lazarus, 1985).
Pendatang Pria
4 tinggal paling lama satu tahun. Dimana dalam
penelitian ini yang dimaksud dengan pendatang pria adalah penduduk pendatang yang berjenis kelamin pria.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode kualititatif dengan pendekatan fenomenologi. Fenomenologi sering digunakan sebagai anggapan umum untuk menunjuk pada pengalaman subjektif dari berbagai jenis dan tipe subjek yang ditemui (Moeloeng, 2014).
Responden dalam penelitian ini berjumlah 2 orang dimana teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semiterstruktur. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2013).
Wawancara semi berstruktur adalah wawancara dimana peneliti menggunakan panduan wawancara yang berisi butir-butir pertanyaan, namun tidak menutup kemungkinan untuk melakukan improvisasi dalam menanggapi jawaban responden (Patilima, 2005). Menurut Sugiyono (2013) pelaksanaan wawancara semi terstruktur lebih bebas dibandingkan wawancara terstruktur, dengan tujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Pada penelitian ini dilakukan 1 kali wawancara pada responden yang berasal dari Timor Leste dan 2 kali wawancara pada responden yang berasal dari suku Toraja, hingga didapatlah data jenuh. Responden dalam penelitian ini merupakan kelompok usia dewasa awal (responden berusia 21 tahun dan 22 tahun) dimana menurut Hurlock (1999) dewasa awal dimulai dari usia 18 tahun hingga 40 tahun.
Teknik sampling yang digunakan adalah dengan teknik purposive sampling, dimana teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013). Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah usia kelompok dewasa, berjenis kelamin laki-laki, berdomisili di Denpasar, beragama Kristen, belum menikah, pendidikan terakhir SMA dan suku berasal dari luar Bali dan luar Jawa. Pada penelitian ini seorang responden berasal dari Timor Leste, dan yang lainnya berasal dari suku Toraja. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan sejak Oktober 2015 hingga Desember 2015.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah theoritical coding.
Theoritical coding terdiri dari open coding, axial coding dan selective coding.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara didapatlah hasil sebagai berikut:
Bagan 1. Strategi Koping pendatang beragama Kristen dalam menghadapi masalah.
Strategi Koping yang Berfokus pada Emosi
(Emotion Focus Coping)
5 1) Menerima risiko sebagai minoritas,
yang mana pendatang menerima permasalahan yang dialaminya dan pendatang menyadari bahwa dirinya termasuk kaum minoritas.
2). Menghormati, yang mana pendatang menghormati seluruh aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dari adat istiadat ataupun kebiasaan yang berkembang.
3). Tidak memaksakan kehendak, ketika pendatang tidak memaksakan keinginannya dalam bertindak.
4). Tidak melakukan balas dendam, yang mana ketika pendatang mendapatkan hal yang tidak menyenangkan, pendatang tidak melakukan balas dendam.
5). Bersikap baik, yang mana pendatang menjaga perkataan dan perbuatan, tidak merendahkan (tidak macam-macam) kepada masyarakat lokal.
Strategi Koping yang Berfokus pada Masalah
(Problem Focus Coping)
Berdasarkan hasil analisis data didapatlah bahwa bentuk strategi koping yang bersokus pada masalah yang dilakukan oleh pendatang diantaranya adalah belajar bahasa dan aksen Bali dimana pendatang melakukan observasi, meniru, dan merubah aksen atau bahasa masyarakat lokal (Bali) sehingga bisa lebih di terima oleh masyarakat lokal.
SARAN DAN KETERBATASAN
PENELITIAN
Adapun saran dan keterbatasan dalam penelitian ini antara lain:
1. Jumlah subjek dalam penelitian ini terdiri dari dua orang dengan perbedaan suku. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian terhadap jumlah subjek yang lebih banyak dan berasal dari suku yang sama.
2. Diperlukan data penelitian terbaru yang dapat mendukung hasil penelitian ini selain teori.
3. Wawancara yang dilakukan kurang mendalam. Diperlukan wawancara mendalam untuk memahami dan dapat menggali lebih dalam strategi penyelesaian masalah (koping) yang dialami subjek.
DAFTAR PUSTAKA
Aldwin, C.M. & Revenson, T.A. (1987). Does Coping Help? A Reexamination of the
Relation Between Coping and Mental
Healty. Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 53, No. 2, 337-348.
Bps.bali.go.id. (2013). Dipetik pada 15 Desember 2015, dari bps.bali.go.id: http://bps.bali.go.id
Folkman, S. & Lazarus, R.S. (1985). If it Changes it Must be a Process: A Study
of Emotion and Coping During Three
Stages of a College Examination. Journal of Personality and Social Psychology. No. 48, 150-170
Hurlock, B.E. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang
kehidupan. Ed 5. Jakarta: Erlangga. Moeloeng, L. J. (2014). Metode penelitian
kualitatif edisi revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Patilima, H. (2005). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta Sudantara, I. K. (2008). Dipetik pada 18
Desember 2015, dari ww.ojs.unud.ac.id: http://www.ojs.unud.ac.id/index.php/pira mida/article/download/2970/2128
Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan