ix DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
PERNYATAAN ... iii
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ... iv
BERITA ACARA TUGAS AKHIR ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xix
DAFTAR KODE PROGRAM ... xx
BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Batasan Masalah ... 4 1.4 Tujuan Penulisan ... 4 1.5 Manfaat Penulisan ... 4 1.6 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 State of The Art ... 6
2.2 Pengertian Sistem ... 10
2.3 Enterprise Resource Planning (ERP) ... 11
2.3.1 Konsep Dasar ERP ... 14
2.3.2 Modul ERP ... 16
2.3.2.1 Financial ... 16
2.3.2.2 Distribution and Manufacturing ... 17
2.3.2.3 Human Resources ... 19
2.4 Manufacturing Resource Planning (MRP II) ... 19
2.4.1 Penjadwalan Produksi ... 20
2.4.1.2 Aturan Prioritas ... 22
2.4.1.3 Tujuan Penjadwalan Produksi ... 23
2.4.1.4 Rencana Bisnis Strategis ... 26
2.4.1.5 Rencana Produksi ... 27
2.4.1.6 Jadwal Induk Produksi ... 28
2.4.1.7 Perencanaan Kebutuhan Material ... 28
2.4.1.8 Pembelian dan Pengendalian Kegiatan Produksi ... 29
2.4.1.9 Manajemen Kapasitas ... 30
x
2.4.3 Lead Time ... 31
2.4.3.1 Assembly Time Chart ... 31
2.4.4 Sumber Daya ... 32
2.4.4.1 Sumber Daya Manusia ... 32
2.4.4.2 Sumber Daya Fisik (Tools) ... 32
2.5 Odoo 8.0 ... 33
2.5.1 Modul Aplikasi Odoo ... 33
2.5.1.1 Manufacturing Resource Planning ... 33
2.5.1.2 Sales Management... 34
2.5.1.3 Purchase Management ... 35
2.5.1.4 Warehouse Management ... 35
2.5.1.5 Customer Relationship Management ... 36
2.5.1.6 Social Network ... 36
2.5.1.7 Invoicing and Payment ... 37
2.5.1.8 Human Resource Management ... 38
2.5.1.9 Project Management ... 38
2.5.1.10 Google Docs Integration ... 39
2.6 ERP Life Cycle ... 39
2.7 Bahasa Pemrograman Phyton... 40
2.7.1 Tipe Data dan Operator di Phyton ... 41
2.7.2 Fungsi pada Phyton ... 43
2.7.2.1 Statement def ... 44
2.7.2.2 Scope Variabel pada Phyton ... 45
2.7.2.3 Statement Lambda ... 46
2.7.2.4 Default Argument pada Python ... 46
2.7.2.5 Variable-Length Argument pada Python ... 47
2.7.2.6 Keyword Argument pada Function ... 48
2.7.2.7 Keyword-Length Argument pada Function ... 49
2.7.2.8 Pass by Reference dan Pass by Value pada Python .... 49
2.7.3 Module dan Packages pada Python ... 50
2.8 Dasar-Dasar Kustomisasi ... 51
2.8.1 Developer Mode ... 51
2.8.2 Menambah dan Menampilkan Field ... 54
2.8.3 Menyembunyikan dan Mengatur Posisi Field ... 57
2.8.4 Dasar Pengembangan Modul Odoo ... 58
2.8.4.1 Manifest __openerp__.py ... 59
2.8.5 Model pada Odoo ... 59
2.8.5.1 Penggunaan Cursor, Thread dan Ids ... 60
2.8.5.2 orm.Model, osv.Model, osv.osv dan models.Model... 61
2.8.5.3 Inheritance ... 61
xi
2.8.5.5 Environment ... 64
2.8.5.6 Atribut Model ... 66
2.8.5.7 Model, Database dan Field ... 71
2.8.5.8 Method yang disediakan Model ... 71
2.8.6 Dasar-Dasar View pada Odoo ... 76
2.8.6.1 Kerangka Definisi View ... 76
2.8.6.2 Inheritance pada View ... 77
2.8.7 Dasar-Dasar Report ... 78
2.8.7.1 Report pada Model ... 79
2.8.7.2 Report dengan Custom Parser ... 81
2.8.7.3 Report dengan Wizard ... 82
2.8.8 Lisensi pada Modul Odoo ... 84
2.8.9 Perubahan pada File Python dala Modul ... 84
2.8.9.1 Menampilkan Pesan Kesalahan ... 85
2.9 Bussiness Process Management (BPM) ... 85
2.10 Bussiness Process Rengineering (BPR) ... 86
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 88
3.1 Metode Penelitian ... 88
3.1.1 Studi Literatur ... 90
3.1.2 Pengumpulan Data ... 90
3.1.3 Pengolahan Data ... 90
3.1.4 Implementasi pada Aplikasi Odoo ... 91
3.1.5 Pengujian dan Implementasi Sistem ... 91
3.1.6 Simpulan dan Saran ... 91
3.2 Gambaran Umum Sistem ... 92
3.3 Deskripsi Umum Pengembangan Aplikasi ... 93
3.4 Gambaran Umum Pengembangan Aplikasi ... 94
3.4 Alur Kerja Modul dalam Penggunaan Aplikasi ... 95
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ... 100
4.1 Gambaran Bussiness Process Management ... 100
4.1.1 Alur Kerja Standart Operating Procedure (SOP) BPM 101 4.1.2 BPM Alur Proses Penjualan (Sales) ... 103
4.1.3 BPM Alur Proses Pengadaan Barang (Purchase) ... 104
4.1.4 BPM Alur Proses Produksi (Manufacturing) ... 105
4.2 Gambaran Bussiness Process Reengineering (BPR) ... 106
4.2.1 BPR Alur Penjualan (Sales) ... 109
4.2.2 BPR Alur Proses Pengadaan Barang (Purchasing) ... 110
4.2.3 BPR Alur Proses Produksi (Manufacturing) ... 112
4.3 Implementasi Odoo 8.0 setelah Dikustomisasi ... 113
4.3.1 Konfigurasi Database ... 114
xii
4.3.2.1 Module and Package master_procurement_order... 120
4.3.2.2 Module and Package sale_order_contract ... 131
4.4 Pengujian Modul yang Dikustomisasi pada Odoo ... 140
4.4.1 Sales ... 144 4.4.1.1 Customer ... 144 4.4.1.2 Leads ... 145 4.4.1.3 Opportunities ... 147 4.4.1.4 Quotations……… 149 4.4.1.5 Sales Order ………... 152 4.4.1.6 Logged Calls ………. 152 4.4.1.7 Products ……… 153 4.4.2 Invoicing ………... 156 4.4.2.1 Customer Invoices ………. 156 4.4.2.2 Customer Refunds ………. 158 4.4.2.3 Sales Receipt ………. 160 ` 4.4.2.4 Customer Payments……… 162 4.4.2.5 Customer ………... 162 4.4.2.6 Supplier Invoices ……….... 162 4.4.2.7 Supplier Refunds ... 165 4.4.2.8 Purchase Receipt ... 167 4.4.2.9 Supplier Payments ... 168 4.4.2.10 Suppliers ... 168 4.4.3 Purchases ... 169
4.4.3.1 Request for Quotation ... 170
4.4.3.2 Purchase Order ... 171
4.4.3.3 Suppliers ... 175
4.4.3.4 Incoming Products ... 176
4.4.3.5 On Draft Invoices ... 179
4.4.3.6 On Purchase Order Lines ... 179
4.4.3.7 On Incoming Shipments ... 180 4.4.3.8 Products by Category ... 183 4.4.3.9 Products ... 183 4.4.4 Warehouse ... 184 4.4.4.1 Operations ... 184 4.4.4.2 Inventory Adjusment ... 184 4.4.4.3 Traceability ... 185 4.4.4.4 Schedulers ... 187 4.4.5 Manufacturing ... 192 4.4.5.1 Sales Orders ... 192 4.4.5.2 Manufacturing Orders ... 198 4.4.5.3 Procurement Order ... 200
xiii 4.4.5.4 Order Planning ... 202 BAB V PENUTUP ... 205 5.1 Simpulan ... 205 5.2 Saran ... 206 DAFTAR PUSTAKA ... 208 LAMPIRAN
xiv ABSTRAK
Teknologi informasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan yang sudah semakin canggih tidak terkecuali pada perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang memiliki kompleksitas yang begitu tinggi yang masing-masing menggunakan berbagai proses, mesin, peralatan, keterampilan tenaga kerja, dan material sehingga dapat menghasilkan keuntungan. Perusahaan memerlukan sistem yang handal dan terintegrasi dengan baik untuk menanganinya. Penggunaan sistem terintegrasi dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi perusahaan sehingga tujuan dari perusahaan dapat tercapai. Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan konsep yang dapat digunakan untuk menangani berbagai kompleksitas perusahaan. Konsep ERP berkaitan dengan bagaimana cara untuk mengatur berbagai macam proses bisnis agar dapat terintegrasi dalam satu sistem. ERP dapat menangani permasalahan yang terjadi pada perusahaan manufaktur, seperti proses penjadwalan produksi. Penjadwalan produksi diperlukan dalam bisnis proses untuk efisiensi waktu dan biaya. Implementasi konsep ini dapat digunakan pada perangkat lunak yang menggunakan konsep ERP yaitu Odoo 8.0. Odoo 8.0 merupakan open source terpadu perencanaan sumber daya perusahaan yang dapat diintegrasikan dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Penjadwalan produksi pada Odoo dapat dikustomisasi sehingga penjadwalan dapat dibuat secara otomatis berbeda dengan sistem konvensional.
Kata Kunci: Perusahaan Manufaktur, Sistem Terintegrasi, Penjadwalan Produksi, Enterprise Resource Planning, Odoo 8.0
xv ABSTRACT
Information of Technology has bound in modern life especially manufacturing company with many kind of complexity process, machine, tools, human resources and materials to gain profit. Companies need integrated system for handle the problem. It can increase performance and efficiency so companies can reach their bussiness goals. Enterprise Resource Planning (ERP) is a concept that can be used for handle organization’s complexity. ERP managing many business process to be integrated system that occurred in manufacturing companies such as production scheduling process. Production schedule used in business process for efficiency time and cost. Implementation of ERP used in software Odoo 8.0 with open source system for ERP which can customize and integrated based on user. Production schedule in Odoo can set automatically not like convensional system.
Keywords: Manufacturing Company, Integrated System, Production Schedule, Enterprise Resource Planning, Odoo 8.0.
xvi BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang diadakannya penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat dilakukan penelitian, batasan masalah untuk mempersempit ruang lingkup pembahasan, serta sistematika penulisan yang digunakan dalam pembuatan laporan Tugas Akhir.
1.1 Latar Belakang
Peranan teknologi informasi sangat diperlukan untuk mempermudah perusahaan menjalankan kegiatannya baik di bidang manajemen maupun produksi perusahaan. Perkembangan kemajuan teknologi mengakibatkan sistem yang awalnya berada pada komputer terpisah, dapat diintegrasikan dalam satu sistem namun bisa dapat diakses oleh banyak komputer lainnya dengan hak akses berbeda untuk setiap user-nya. Perusahaan skala besar seperti perusahaan memiliki bagian perencanaan dan pengendalian produksi yang mengatur proses produksi atau manajemen produksi.
Pengertian manajemen produksi adalah rangkaian kegiatan yang
ditetapkan sebagai suatu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan proses produksi sehingga barang dan jasa yang diproduksi sesuai dengan spesifikasi jumlah, mutu, dan dalam waktu yang direncanakan dengan biaya minimum (Buffa dalam Prawirosentono,2007:69).
Dibidang pengendalian bahan baku, perusahaan membutuhkan
perencanaan pengadaan bahan baku atau persediaan yang tepat agar tidak terjadi kelebihan stok atau sebaliknya mulai dari pemesanan sampai bahan baku tiba di gudang penyimpanan.
xvii
Persediaan adalah komponen material atau produk jadi yang tersedia di tangan, menunggu untuk digunakan atau dijual (Groebner dalam Baroto,2002:52). Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan dalam proses produksi maupun tujuan tertentu, sehingga persediaan ini memiliki pengaruh dalam biaya operasi, sehingga apabila terjadi kesalahan dalam mengelola persediaan akan mengurangi keuntungan perusahaan. Perencanaan kebutuhan yang optimal dilakukan dengan menggunakan metode Enterprise Resource Planning (ERP). Menurut Dewi (2008), Enterprise resource planning (ERP) merupakan perkembangan dari Manufacture Resource Planning II (MRP II) yang juga adalah evolusi dari Material Requirement Planning yang dikembangkan sebelumnya.
Sistem ERP secara modular biasanya mengangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan, invoice dan akunting perusahaan Sistem ini berarti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia. Permasalahan yang sering dihadapi perusahaan adalah bagaimana mengorganisasikan dan mengintegrasikan data yang diperlukan oleh banyak departemen yang berbeda, sehingga bisa digunakan pada sebuah sistem komputer yang bisa memenuhi kebutuhan departemen yang berbeda tersebut.
Pengertian ERP Menurut Dhewanto (2007), ERP dapat dideskripsikan sebagai sebuah konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya organisasi agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan nilai tambah bagi seluruh pihak yang berkepentingan (stake holder) atas organisasi tersebut.
Manufaktur memiliki kompleksitas yang menggunakan berbagai proses, mesin, peralatan, keterampilan tenaga kerja, dan material sehingga perusahaan harus mengatur semua faktor tersebut agar dapat membuat barang yang tepat pada waktu yang tepat yang berada pada kualitas puncak dan melakukannya se-efisien mungkin sehingga diperlukan penjadwalan produksi untuk menangani
xviii
kompleksitas yang ada. Menurut Bedworth (1991), manufaktur dapat
didefinisikan sebagai sekumpulan aktivitas fisik dan intelektual yang digabungkan dengan perancangan dan pembuatan produk nyata, sehingga memberikan nilai tambah pada item, baik secara manual atau menggunakan mesin.
Penjadwalan merupakan proses pengambilan keputusan yang peranannya sangat penting dalam industri manufaktur dan jasa (Pinedo, 2002). Penjadwalan yaitu proses pengorganisasian, pemilihan, dan pemberian waktu dalam
penggunaan sumber daya untuk melaksanakan aktivitas yang diperlukan dalam menghasilkan output yang diinginkan (Morton and Pentico, 1993). Performansi yang menjadi kriteria diantaranya adalah minimasi waktu selesai dan minimasi keterlambatan job (Baker, 1974).
Odoo merupakan salah satu perangkat lunak yang berbasiskan ERP yang dapat digunakan untuk menangani berbagai kebutuhan perusahaan pada
umumnya. Odoo memiliki beberapa fitur dan memiliki keunggulan dibandingkan perangkat lunak berbasis ERP lainnya, seperti kelengkapan dari modul yang disediakan dan user friendly, selain itu Odoo dapat diunduh secara gratis dari website resminya. Keunggulan lainnya adalah kemudahan kustomisasi dalam hal ini pembuatan penjadwalan produksi sehingga dapat disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan. Penggunaan Odoo dalam sistem perusahaan diharapkan dapat mengurangi kompleksitas maupun kendala yang dihadapi perusahaan selama menggunakan sistem yang sudah ada maupun sistem konvensional.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada sebagai berikut:
1. Bagaimana perancangan Bussines Process Manufacturing dan Bussiness Proces Reengineering pada perusahaan manufaktur (perusahaan baja ringan)
xix
2. Bagaimana pemodelan modul Manufacturing pada aplikasi Odoo sesuai dengan kebutuhan perusahaan baja ringan.
3. Bagaimana mengembangkan aplikasi Odoo dalam penjadwalan produksi.
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari pengembangan aplikasi pada modul manufacturing menggunakan konsep ERP yang dilakukan antara lain:
1. Penelitian ini dilakukan berdasarkan proses dan prosedur pelaksanaan sistem produksi khususnya bagian penjadwalan produksi PT. XYZ yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur baja ringan. 2. Ruang lingkup pengembangan aplikasi berdasarkan Bussiness Process
Reengineering terhadap sistem yang berjalan dan terfokus pada modul Manufacturing.
3. Pengembangan aplikasi yang dikustomisasi tidak membahas hal-hal yang berkaitan dengan informasi internal perusahaan seperti kondisi keuangan atau pembelian kebutuhan yang diluar informasi mengenai produksi.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan yang diharapkan dari penulisan penelitian ini adalah melakukan pemodelan yang sesuai pada modul-modul yang terintegrasi dengan sistem penjadwalan produksi. Perusahaan manufaktur menggunakan konsep ERP dan wawancara kepada pihak perusahaan sehingga mengetahui kondisi sistem yang sedang berjalan dan kematangan sistem yang digunakan di perusahaan sehingga dapat menentukan perbaikan berdasarkan pada konsep ERP.
1.5 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberi saran tata kelola dalam pengembangan aplikasi pada modul manufaktur yang sesuai terhadap perusahaan
xx
baja ringan dan kendala atau masalah yang selama ini terjadi diakibatkan penggunaan sistem konvensional dapat ditangani sehingga dapat memberikan kepuasan bagi konsumen serta meningkatkan efisiensi kinerja perusahaan yang berdampak pada kemajuan perusahaan.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan laporan ini terbagi dalam enam bab agar lebih terstruktur serta mudah untuk dipahami. Tiap-tiap bab dapat diuraikan sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
Teori-teori pendukung pembahasan dari permasalahan yang ada diuraikan dalam bab ini. Teori pendukung yang disertakan antara lain pengertian, konsep dan modul pada Enterprise Resource Planning (ERP), Bussiness Process Management, Bussiness Process Reengineering, Bahasa Pemrograman Python dan Odoo 8.0.
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tahapan penjadwalan produksi, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, selain itu berisi gambaran umum sistem yang sedang berjalan dan yang akan direncanakan.
BAB IV: ANALISA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi pembahasan dan analisis dari hasil penelitian. BAB V: PENUTUP
Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dipaparkan dalam bab ini, selain itu disertakan saran untuk penelitian dan pengembangan lebih lanjut.