• Tidak ada hasil yang ditemukan

*)5 Doi :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "*)5 Doi :"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

117

Jurnal Abdikaryasakti ISSN : 2776-2769 (Online)

Vol. 1 No. 2 Oktober 2021: Hal : 117-128 ISSN : 2776-270X (Print) Doi : http://dx.doi.org/10.25105/ja.v1i2.9903

STRATEGI BUSINESS PLANNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI BAGI VOLUNTEER PENGGIAT ORGANISASI

BELAJAR BAHASA BERSAMA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS, UNIVERSITAS TRISAKTI

Tiarapuspa1, Sarfilianty Anggiani2, Willy Arafah3,

Erfita Aprilia4, Humaira Uswatun Hasanah5*) , Syakira Nurul Aulia6, Clara Dinda Armawan Putri7

1,2,3,4,5,6,7)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Trisakti E-mail: *)5humairahasanah@yahoo.co.id

Abstrak:

Pelatihan dan pengembangan suatu organisasi perlu dilaksanakan untuk mencapai keberhasilan. Oleh karena itu, strategi memerlukan visi, fokus, arah, motivasi, dan dokumen perencanaan yang matang. Strategi pelatihan adalah suatu metode untuk menentukan kompetensi apa yang mungkin dibutuhkan suatu lembaga di masa depan, serta bagaimana mendapatkannya. PkM dilakukan pada Organisasi sosial yaitu BBB (Belajar Bahasa Bersama), dimana pelatihan ditujukan untuk para volunteer atau penggerak kegiatan ini.

Tujuan dari kegiatan PkM yang dilakukan adalah untuk memberikan pelatihan tentang organisasi pada volunteer yayasan yang bergerak di bidang sosial. Dimana tujuan ini sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh para volunteer yaitu bagaimana mereka dapat memiliki kompetensi mumpuni dan semangat belajar yang dapat ditularkan pada peserta didiknya.

Kegiatan PkM dilaksanakan secara online melalui aplikasi Zoom pada Sabtu, 25 Juli 2020.

Pelaksanaan PkM dilakukan dengan metode, ceramah, diskusi dan tanya jawab. Pengumpulan data untuk evaluasi kegiatan PkM dilakukan dengan google form. Materi yang diberikan selama kegiatan berupa modul mengenai perencanan bisnis, serta modul untuk memotivasi agar terus berkarya. Statistik deskriptif hasil pengolahan data jawaban responden umumnya mengakui bahwa kegiatan ini berjalan efektif, dimana peserta menilai bahwa kualitas materi yang disampaikan sangat baik dan jelas sehingga peserta mendapatkan pengetahuan dan informasi baru cara menjalankan organisasi yang bergerak di bidang sosial.

Keywords: Pelatihan Strategi, Perencanaan Bisnis, dan Motivasi

Abstract:

The training and development of an organization need to be implemented to achieve success.

Therefore, the strategy requires a vision, focus, direction, motivation, and careful planning documents. A training strategy is a method for determining what competencies an institution may need in the future, and how to obtain them. PkM is carried out at a social organization, namely BBB (Belajar Bahasa Bersama), where the training is aimed at volunteers or drivers of this activity. The purpose of the PkM activities carried out is to provide training about the organization to volunteer foundations engaged in the social sector. This goal follows the problems faced by the volunteers, namely how they can have qualified competencies and enthusiasm for learning that can be transmitted to their students. PkM activities are carried out online through the Zoom application on Saturday, July 25, 2020. PkM activities are carried out using methods, lectures, discussions, and questions and answers. Data collection for the evaluation of PkM activities is carried out using a google form. The material provided during

(2)

118 Jurnal Abdikaryasakti Vol. 1 No. 2 Oktober 2021 the activity is in the form of modules on business planning, and modules to motivate them to continue working. Descriptive statistics on the results of processing data from respondents' answers generally admit that this activity is effective, where participants consider that the quality of the material presented is very good and clear so that participants gain new knowledge and information on how to run an organization engaged in the social sector.

Keywords: Strategy Training, Business Planning, and Motivation Article History:

Received: 29-07-2021 Revised: 24-08-2021 Accepted: 06-09-2021

PENDAHULUAN

Pelatihan adalah upaya terencana organisasi untuk membantu karyawan memperoleh pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan perilaku terkait pekerjaan, dengan tujuan menerapkannya pada pekerjaan (Noe et al., 2016). Pelatihan berorientasi ke masa sekarang membantu karyawan untuk menguasai keterampilan dalam pekerjaannya (Sutrisno, 2017). Menurut Noe et al., (2016) peran pelatihan bagi karyawan yaitu untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, program pelatihan harus dilaksanakan dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan dari karyawannya.

Karyawan yang telah mengikuti pelatihan harus memiliki perubahan yang lebih baik dalam bekerja. Penerapan program pelatihan harus memungkinkan karyawan mentransfer apa yang telah dipelajari ke tempat karyawan itu bekerja, karyawan didorong untuk berbagi pengetahuan dengan rekan kerjanya agar tujuan yang diinginkan organisasi tercapai. Organisasi selalu membutuhkan tenaga-tenaga yang berkompeten di bidangnya untuk meningkatkan profit dan perkembangan organisasi.

Oleh karena itu, pelatihan dan pembinaan karyawan menjadi hal yang penting untuk dilakukan oleh sebuah organisasi.

Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif secara terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok (Robbins, 2006). Di Indonesia terdapat dua bentuk organisasi yaitu organisasi profit dan organisasi non-profit. Organisasi profit merupakan suatu proses kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yaitu untuk menghasilkan laba yang sesuai dengan keinginan pemilik organisasi tersebut.

Sedangkan organisasi nirlaba atau organisasi nonprofit merupakan suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau mengenai di dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter).

Organisasi pada dasarnya, dalam pandangan sistem, seperti sebuah makhluk hidup yang kelangsungan hidupnya sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk dapat beradaptasi di lingkungannya. Apabila organisasi lalai dalam membuat perubahan maka sangat besar kemungkinan kinerja organisasi tersebut akan menyusut bahkan, dapat menyebabkan punah (Rachman, 2007, 32). Oleh karena itu suatu hal yang harus dilakukan oleh organisasi untuk tetap bertahan dan bekembang adalah apabila organisasi mempelajari perubahan lingkungan strategik dan segera beradaptasi pada perubahan itu. Karena perubahan tersebutlah pelatihan untuk organisasi profit maupun

(3)

Strategi Business Planning Untuk Meningkatkan Kompetensi Bagi Volunteer Penggiat

Organisasi Belajar Bahasa Bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Trisakti 119

nirlaba sangat penting, karena akan membimbing segenap aspek penyusunan perencanaan strategis bagi setiap organisasi, seperti apakah organisasi itu besar atau kecil. Pelatihan ini akan dibekali dengan expert knowledge dan tools yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan menerapkan perencanaan strategis dengan efektif.

Organisasi nirlaba sangat berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat maupun perekonomian nasional, oleh karena itu pelatihan adalah salah satu upaya mengaktualisasikan potensi tersebut. Salah satu organisasi nirlaba yang melayani masyarakat adalah Komunitas Belajar Bahasa Bersama (BBB)

Komunitas Belajar Bahasa Bersama (BBB) merupakan sebuah organisasi yang didirikan agar para generasi muda mampu memegang peranan terhadap kondisi sosial maupun ekonomi masyarakat yang ada di lingkungan mereka. Organisasi ini memiliki tujuan yaitu mendirikan organisasi masyarakat yang memberikan dampak dalam dunia pendidikan bagi seluruh anak Indonesia. Banyak program-program yang dibuat antara lain program memperkenalkan Bahasa Inggris kepada anak-anak di lingkungan tempat tinggal mereka. Dari sini, nantinya peserta kegiatan tersebut diharapkan mengetahui potensi diri, sehingga lebih percaya diri, berkarakter, mampu melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi, dan membantu mengembangkan karir dan beasiswa pendidikan lebih lanjut.

Perguruan tinggi merupakan salah satu tempat yang dapat mengantarkan generasi bangsa dalam belajar, berlatih dan berkreasi mengembangkan bakat dan ilmu pengetahuan. Sehingga kerjasama untuk menciptakan sinergi bagi Organisasi BBB dengan Fakultas Ekonomi menjadi suatu hal yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi keduanya. Organisasi BBB bisa mendapatkan tempat dimana peserta bisa menjadi tahu berbagai profesi serta kompetensi yang dibutuhkan. Sehingga perguruan tinggi dapat menjalin kerjasama untuk menjalankan tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pendiri BBB, masalah utama yang dihadapi BBB adalah para volunteer rata-rata masih sangat muda, umumnya berpendidikan strata 1 namun memiliki keinginan untuk peduli pada pendidikan lingkungan yang kurang mampu. Keinginan ini mendorong mereka untuk memberanikan diri membuat semacam pelatihan rutin, di gedung kelurahan kecamatan Tambora, namun kontinuitas dan antusias dari peserta dan orang tua mendorong mereka untuk memformalkan kegiatan mereka. Sayangnya, mereka kurang memiliki pengalaman yang cukup dalam mengelola organisasi sosial. Inilah yang menjadi permasalahan mereka. Universitas Trisakti dengan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat hadir untuk memotivasi para volunteer muda seperti BBB ini untuk terus berkarya, dan ikut membantu mengelola yayasan sosial ini, karena BBB adalah salah satu organisasi yang memiliki peranan penting terhadap kondisi di masyarakat, karena itu Universitas Trisakti melakukan pelatihan yang diharapkan dapat memotivasi para volunteer BBB agar dapat lebih bersemangat dalam berkontribusi. Untuk itu, Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Trisakti tidak hanya sekedar memenuhi kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi, tetapi juga membantu permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial perguruan tinggi kepada masyarakat melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan agar masyarakat kedepannya mampu bersaing dengan meningkatkan keterampilan yang telah diberikan khususnya bagi calon volunteer muda.

(4)

120 Jurnal Abdikaryasakti Vol. 1 No. 2 Oktober 2021 Organisasi BBB memiliki program kerja yang melibatkan anak-anak yang berdomisili di kelurahan Tambora, orang tua yang memberikan izin, serta volunteer yaitu pemuda-pemudi yang peduli dengan lingkungan sosial masyarakat. Untuk menjalankan organisasi yang bergerak di lingkungan sosial ini, maka Organisasi ini tentunya butuh jejaring untuk menopang pendanaanya. Volunteer yaitu pemuda pemudi yang dalam hal ini menjadi motor penggerak utama berjalannya organisasi sosial ini perlu dibekali dengan pengetahuan sehingga memahami strategi mengelola organisasi sosial, mampu merencanakan serta mengeksekusi program cetak biru yang telah dicanangkan, serta konsisten dan persisten dalam tujuan mulianya. Di tengah keadaan situasi pandemi saat ini, volunteer perlu dilatih dan didampingi, sehingga kedepannya organisasi bisa menjadi organisasi dengan tata laksana manajemen rapih, terpantau, dan tercatat dengan baik.

Hasil wawancara dan diskusi awal dengan salah satu penggerak organisasi BBB, disampaikan bahwa mereka saat ini mendanai pelaksanaan kegiatannya melalui donasi, bank sampah, dan jasa cuci helm. Pengabdian masyarakat kali ini ditargetkan pada pemuda pemudi penggerak organisasi. Bagaimana membantu mereka agar di masa pandemi ini selain harus memenuhi kebutuhan pribadi namun tidak melupakan tujuan mulianya yaitu menjadi penggerak organisasi sosial untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Oleh karena itu pengabdian mengerucut pada memberikan pengetahuan mengenai perencanaan bisnis (business plan) pada jasa cuci helm, maka pengabdian masyarakat kali ini mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

1. Sesuai dengan permasalahan dalam menjalankan organisasi, volunteer yang menjadi penggerak utama organisasi perlu dibekali pengetahuan sehingga memahami bagaimana strategi yang seharusnya dilakukan oleh BBB untuk mengelola kegiatan sosial di lingkungan masyarakat agar mampu merencanakan dan mengeksekusi program dengan baik.

2. Organisasi BBB mendanai kegiatan pelaksanaan kegiatan melalui donasi yang dilakukan, bank sampah dan jasa cuci helm. Kegiatan PkM ini dilakukan agar organisasi mengetahui bagaimana perencanaan bisnis yang seharusnya dilakukan oleh BBB dalam mengelola usaha jasa, sebagai salah satu sumber dana bagi organisasi sosial.

3. Di situasi Pandemi saat ini, volunteer perlu motivasi diri agar dapat bersemangat dan terus konsisten dalam memenuhi tugas mulia yaitu menjadi penggerak organisasi sosial untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

METODE

Metode yang dilakukan PkM adalah pelatihan. Model masalah yang dilakukan dalam PkM adalah penyampaian materi tentang penjelasan pentingnya sebuah perencanaan bisnis dalam usaha, strategi yang digunakan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau Organisasi nonprofit dan motivasi untuk terus berkarya. Pada pelatihan yang dilakukan, peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi seputar masalah yang diberikan sehingga kegiatan berjalan efektif dan peserta dapat mengambil manfaat yang diberikan.

(5)

Strategi Business Planning Untuk Meningkatkan Kompetensi Bagi Volunteer Penggiat

Organisasi Belajar Bahasa Bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Trisakti 121

Gambar 1. Proses Kegiatan PkM

Berdasarkan gambar 1, tahapan awal pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat (PkM) dimulai dengan survei awal, yaitu dengan mengetahui atau mencari tau tentang profil dari Lembaga Belajar Bahasa Bersama (BBB) dan mengidentifikasi masalah yang mungkin dihadapi dalam lingkungan mitra seperti perencanaan bisnis yang dilakukan, strategi dan bagaimana menumbuhkan motivasi dalam diri untuk terus berkarya. Hasil wawancara dan diskusi awal dengan salah satu penggerak organisasi BBB, disampaikan bahwa mereka saat ini mendanai pelaksanaan kegiatannya melalui donasi, bank sampah, dan jasa cuci helm.

Tahapan kedua adalah melakukan pelatihan yang diikuti beberapa peserta yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Kegiatan pelatihan diawali dengan sambutan oleh beberapa perwakilan dosen Universitas Trisakti yang saat itu menjadi pemateri dan perwakilan Komunitas BBB. Kegiatan pelatihan tersebut dijalankan secara efektif, dimana pemateri menyampaikan beberapa modul yang sesuai dengan permasalah yang dihadapi BBB saat ini, dan peserta diberikan kesempatan untuk melakukan tanya jawab dengan pemateri sehingga kegiatan PkM berjalan dengan kondusif.

Selanjutnya dalam tahapan akhir kegiatan PkM ini adalah evaluasi atas pelaksanaan kegiatan PkM, dimana para peserta diberikan kesempatan untuk mengevaluasi atau menilai bagaimana kegiatan ini berjalan dari awal hingga akhir. Di akhir kegiatan, peserta diberikan sebuah kuesioner melalui link google form. Kuesioner tersebut terdiri dari 29 pertanyaan mengenai evaluasi pelaksanaan acara dan evaluasi terhadap pemateri. Item pertanyaan yang diajukan diadopsi dari artikel PkM tahun sebelumnya yaitu “Pelatihan Industri Kreatif di Institut Kemandirian Dompet Duafa”

(Tiarapuspa et al., 2019) dengan skala penelitian yang digunakan yaitu skala likeart (likeart scale) dengan tingkat persetujuan yang terdiri dari lima pilihan skala yang mempunyai gradasi dari Sangat Kurang (1) hingga Sangat Baik (5).

HASIL KEGIATAN

Peserta dari kegiatan PkM ini adalah siswa/i dari Komunitas Belajar Bahasa Bersama. Jumlah peserta yang hadir pada kegiatan tersebut sebanyak 12 orang.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bersifat monodisiplin yang terselenggara pada tanggal 25 Juli 2020 secara daring via aplikasi Zoom.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan yang diadakan dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu Pra Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaksanaan Kegiatan yang dapat dirinci sebagai berikut:

1. Tahap Pra Pelaksanaan Kegiatan dimulai pada bulan Juni 2020, dengan kegiatan berupa penentuan objek kegiatan dan juga pengarahan persiapan dengan waktu yang

(6)

122 Jurnal Abdikaryasakti Vol. 1 No. 2 Oktober 2021 sudah ditentukan. Kegiatan pertama diawali dengan Brainstorming 1 yaitu tentang penentuan objek kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 21 Juni 2020. Selanjutnya diadakan kegiatan Briefing untuk persiapan kegiatan PkM yang dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2020.

2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan, kegiatan dilakukan pada Hari Sabtu, 25 Juli 2020, secara daring melalui aplikasi Zoom. Acara yang dilakukan berupa penyampaian materi kepada peserta PkM mengenai Strategi Organisasi, Perencanaan Bisnis, dan Motivasi Berkarya oleh 3 pemateri dari Universitas Trisakti. Secara umum, peserta antusias dan terbuka dengan pihak Universitas Trisakti. Kegiatan lainnya telah sesuai dengan rundown yang telah dibuat. Kegiatan PkM dimulai pukul 14.45 dimana peserta PkM melakukan registrasi dan mulai memasuki ruang zoom. Pada pukul 15.00, acara dibuka dengan beberapa sambutan dari Bapak/Ibu dosen dan beberapa perwakilan dari Komunitas BBB. Setelah pembukaan, pada pukul 15.30 acara dilanjutkan dengan pemaparan materi yang sudah disiapkan sebelumnya oleh Bapak/Ibu Dosen, dimana pemaparan tersebut diawali dengan Prof. Dr. Willy Arafah. DBA, dilanjutkan dengan Dr. Tiarapuspa. SE. MM dan diakhiri dengan Dr.

Sarfilianty Anggiani. MM. MBA. Setelah pemaparan materi, peserta diberikan kesempatan untuk melakukan diskusi, tanya jawab dan sharing beberapa pengalaman terkait kendala dalam organisasi. Pada pukul 16.50, peserta kegiatan PkM diminta untuk mengisi beberapa kuesioner yang terdapat di Google Form.

Kegiatan PkM ini ditutup pada pukul 17.00 dengan sesi foto bersama.

Berdasarkan pengisian kuesioner dapat dilihat bahwa responden dalam penelitian terdiri dari 2 orang pria dengan persentase 16,7% dan 10 orang wanita dengan persentase 83,3% sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yang mengikuti PkM ini adalah wanita. Dilihat dari kelompok usia, responden dalam penelitian terdiri dari 6 orang yang berusia antara 20 sampai 25 tahun dengan persentase 50%, 5 orang yang berusia antara 26 sampai 30 tahun dengan persentase 41,7% dan 1 orang yang berusia lebih dari 30 Tahun dengan persentase 8,3%.

Informasi menghasilkan kesimpulan bahwa mayoritas responden yang mengikuti PkM yang berusia antara 20 hingga 25 Tahun dan antara 26 hingga 30 Tahun. Untuk pelaksanaan kegiatan ini melibatkan 22 peserta PkM, 4 orang pendamping mahasiswa/i dari Universitas Trisakti dan 3 orang dosen pendamping.

Kegiatan PkM ini diisi dengan pemateri yang terdiri dari Prof. Dr. Willy Arafah. DBA, Dr. Tiarapuspa. SE. MM dan Dr. Sarfilianty Anggiani. MM. MBA.

Dalam pelaksanaan kegiatan PkM, pembahasan diawali dengan penyampaian perencanaan bisnis oleh Prof. Dr. Willy Arafah. DBA, dimana disampaikan bahwa dalam perencanaan sebuah bisnis diperlukan beberapa hal yang mendasar seperti (1) menentukan ide untuk usaha yang akan dijalankan, (2) menentukan nama perusahaan yang baik, (3) membuat executive summary, (4) membuat profil usaha, serta harus (5) menjelaskan bagaimana aspek manajemen, pasar, produksi dan keuangan yang akan terjadi. Pemateri juga menyampaikan bahwa studi kelayakan sangat diperlukan untuk lebih memastikan bahwa unit usaha/bisnis memiliki prospek yang baik, seperti melakukan analisis SWOT.

Pembahasan kedua mengenai Strategi untuk Lembaga Swadaya Masyarakat dan Organisasi Nonprofit yang disampaikan oleh Dr. Tiarapuspa. SE. MM, pembahasan

(7)

Strategi Business Planning Untuk Meningkatkan Kompetensi Bagi Volunteer Penggiat

Organisasi Belajar Bahasa Bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Trisakti 123

tersebut diawali dengan pengertian, tujuan, macam-macam dan sejarah dari Lembaga Swadaya Masyarakat dan Organisasi Nonprofit. Pemateri juga menyampaikan beberapa hal yang membedakan strategi LSM, Organisasi profit, dan Organisasi Nonprofit seperti pelanggan, produk yang disediakan, pemasaran dan pendapatannya.

Pembahasan terakhir mengenai Motivasi Berkarya yang disampaikan oleh Dr.

Sarfilianty Anggiani. MM. MBA. Pemateri menyampaikan pengertian motivasi yang berarti sebuah kondisi mental yang mendorong aktivitas dan memberikan energi yang mengarah pencapaian kebutuhan, memberikan kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan. Pemateri juga menyampaikan teori motivasi berprestasi dan motivasi untuk berkarya. Pemateri menumbuhkan rasa semangat kepada peserta kegiatan PkM dengan memberikan beberapa kalimat motivasi dan juga menyampaikan alasan kenapa kita harus terus berkarya, sehingga peserta menjadi lebih termotivasi.

Hasil yang dicapai oleh peserta selama kegiatan PkM antara lain sebagai berikut:

(1) Peserta kegiatan PkM jadi dapat mengerti konsep, cara, dan pentingnya membuat sebuah perencanaan bisnis yang baik dan benar untuk kelangsungan usahanya.

(2) Peserta kegiatan PkM dapat menentukan strategi bisnis yang tepat yang harus dijalankan sesuai dengan usaha yang sedang dijalankan.

(3) Peserta kegiatan PkM mendapatkan motivasi yang dapat menumbuhkan rasa semangat mereka untuk terus berkarya dan membantu masyarakat sekitar.

Disamping itu, hasil yang dicapai oleh tim pelaksana PkM adalah sebagai berikut (1) Bagi Dosen dan mahasiswa yang mengikuti PkM bisa bekerjasama dalam melakukan penelitian baik dalam bentuk jurnal ataupun studi kasus lainnya (2) Bagi mahasiswa, kegiatan ini dapat menambah wawasan baik dari segi ilmu teori maupun praktiknya. Dengan mengikuti kegiatan PkM ini, mahasiswa dapat mengetahui permasalahan apa yang sedang dihadapi oleh Lembaga Organisasi Nonprofit khususnya Lembaga BBB.

Gambar 2. Kegiatan PkM melalui Zoom

(8)

124 Jurnal Abdikaryasakti Vol. 1 No. 2 Oktober 2021

Gambar 3. Kegiatan PkM melalui Zoom

Gambar 4. HAKI PkM bersama BBB

(9)

Strategi Business Planning Untuk Meningkatkan Kompetensi Bagi Volunteer Penggiat

Organisasi Belajar Bahasa Bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Trisakti 125

PEMBAHASAN

Dalam pelaksanaan kegiatan PkM, peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan pemateri, sehingga selama kegiatan berlangsung peserta menanyakan beberapa pertanyaan dan ada tanya-jawab yang terjadi antara peserta dan pemateri. Di kesempatan ini, peserta kegiatan pelatihan ini, khususnya dari Komunitas Belajar Bahasa Bersama (BBB) telah mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan topik yang telah dijelaskan pemateri. Pertanyaan tersebut juga menjadi bahan diskusi dalam kegiatan tersebut. Diantaranya ada 3 pertanyaan yang diajukan mengingat waktu yang tersisa, antara lain: 1. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk melihat apakah sebuah organisasi telah berada di trek dan mencapai kata ideal?; 2. Bagaimana cara agar sebuah organisasi dapat menyatukan orang-orang yang berbeda baik usia, agama, ras, maupun latar belakang lainnya?; 3. Bagaimana cara sebuah organisasi untuk mendapatkan legalitas dari pemerintah dan bagaimana cara pelaporannya?.

Evaluasi terhadap kegiatan PkM yang dilakukan dengan mengevaluasi penilaian 12 peserta terhadap kualitas Pelatihan dan hasilnya yang didapat dari instrumen kuesioner yang diisi oleh responden ditunjukan pada tabel 1. Informasi dari tabel menunjukkan total rata-rata penilaian responden terhadap Kualitas Pelatihan yaitu sebesar 4,13. Hal ini mengindikasikan bahwa responden yang mengikuti kegiatan PkM ini rata-rata menyetujui bahwa pelatihan dinilai baik.

Tabel 1. Kualitas Pelatihan

No. Pernyataan Mean Standar

Deviasi 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Kesesuaian materi pelatihan dengan tema kegiatan

Kualitas materi yang disampaikan Kejelasan materi yang disampaikan pemateri

Penguasaan materi yang disampaikan pemateri

Interaksi pemateri dengan peserta Pengelolaan/Manajemen waktu pelaksanaan pelatihan

Presentasi Audio Visual Sikap panitia yang bertugas

Ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan

4,11 3,92 4,19 4,33 4,17 4,25 4,11 4,17 4,00

0,638 1,165 0,723 0,736 0,755 0,826 0,725 0,718 0,739

Overall Kualitas Pelayanan 4,13 0,781

Informasi dari tabel menunjukkan persentase penilaian responden terhadap kualitas kegiatan PkM. Hal ini mengindikasikan bahwa responden yang mengikuti PkM ini rata-rata menyetujui bahwa Pelatihan ini cukup berkualitas, dengan kesesuaian materi yang disampaikan sesuai dengan tema acara yang dilakukan, pemateri juga menguasai materi yang sedang dijelaskan dengan baik, begitu pula interaksi yang terjadi selama berjalannya acara, pemateri dengan peserta melakukan diskusi dengan baik, sehingga kegiatan berjalan sangat efektif.

(10)

126 Jurnal Abdikaryasakti Vol. 1 No. 2 Oktober 2021 Materi yang disampaikan selama kegiatan PkM sangat sesuai dengan tema, kualitas dan dalam penyampaian materi tersebut sangat jelas disampaikan oleh pemateri. Begitupula penguasaan pemateri terhadap materi yang disampaikan sehingga dapat menjawab berbagai permasalahan yang sedang dihadapi. Hal ini dibuktikan dengan interaksi yang terjadi antara pemateri dan peserta berjalan dengan baik.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif mengenai penilaian kinerja peserta PkM ditunjukkan pada Tabel 1 dapat diketahui Total keseluruhan kualitas acara rata-rata penilaian responden secara keseluruhan yaitu sebesar 4,13. Hal ini menggambarkan bahwa responden cukup puas dengan materi yang disampaikan pemateri dalam kegiatan PkM ini. Dengan nilai standar deviasi sebesar 0,781 menunjukkan penyimpangan terhadap rata-rata menjadikan distribusi penilaian responden beragam atau bervariasi. Diketahui bahwa semakin besar Standar Deviasinya (High Variability) semakin beragam (differentiation) nilai-nilai di setiap sampel yang kita dapatkan sebenarnya, atau semakin tidak akurat model yang didapat (mean). Sedangkan semakin kecil Standar Deviasinya (Low Variability) semakin seragam (similar) nilai-nilai di setiap sampel yang kita dapatkan sebenarnya, atau semakin akurat model yang didapat (mean). Jika Varians atau Standar Deviasi = 0 dapat diartikan tidak ada selisih antara nilai data dengan mean atau bisa disebut semua data Homogen atau seragam nilainya.

Nilai standar deviasi terbesar terdapat pada item pernyataan nomor 2 mengenai Kualitas materi yang disampaikan (1,165), artinya bahwa responden yang menjawab (3,92) cukup setuju bahwa Kualitas materi yang disampaikan beragam. Sedangkan nilai standar deviasi yang terendah terdapat pada item pernyataan nomor 1 mengenai Kesesuaian materi pelatihan dengan tema kegiatan (0,638) artinya materi pelatihan ini memiliki variasi yang rendah untuk disampaikan ke audience, variasi rendah dimaksud responden secara homogen/pendapatnya hampir sama tentang materi kegiatan.

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Kesimpulan yang dapat ditarik atas penyelenggaraan kegiatan PkM yang bertema “Pelatihan Strategi, Business Planning dan Motivasi Untuk Volunteer Komunitas Belajar Bahasa Bersama (BBB)” ini adalah:

1) Sebagian peserta memahami dengan baik bagaimana cara strategi mengelola kegiatan sosial dan peserta juga menilai kualitas pelatihan cukup positif, namun antusias terhadap materi yang disampaikan masih kurang.

2) Dengan diadakannya kegiatan PkM ini, peserta dari Komunitas Belajar Bahasa Bersama bisa membangun kepercayaan diri dalam melakukan perencanaan bisnis dalam mengelola usaha jasa mereka, dimana kegiatan tersebut juga sebagai salah satu sumber dana bagi organisasi tersebut.

3) Sebagai peserta kegiatan pelatihan ini termotivasi agar tetap dapat memenuhi tugas mulia mereka yang sangat bermanfaat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa di masa pandemi ini, dengan tetap melakukan beberapa kegiatan rutinitas mereka.

Kegiatan PkM ini memberikan implikasi dalam menambah wawasan tentang perencanaan bisnis, strategi yang harus dilakukan dan bagaimana memotivasi diri

(11)

Strategi Business Planning Untuk Meningkatkan Kompetensi Bagi Volunteer Penggiat

Organisasi Belajar Bahasa Bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Trisakti 127

dalam menjalankan kegiatan tersebut, khususnya untuk Lembaga BBB dalam memberikan kontribusi yang baik ke masyarakat sekitar.

REFERENSI

Amalia, Dina. (2019). Tujuan dan Cara Menyusun Bisnis Plan dengan Baik. Jurnal.id.

https://www.jurnal.id/id/blog/tujuan-dan-cara-menyusun-bisnis-plan-dengan- baik/.

Anonim. (2012). Cara Mengembangkan Strategi Pelatihan. Sistem manajemen lingkungan.

https://sistemmanajemenlingkungan.wordpress.com/2012/10/08/cara- mengembangkan-strategi

pelatihan/#:~:text=Sebuah%20strategi%20pelatihan%20adalah%20mekanisme, mengapa%20Anda%20memerlukan%20strategi%20pelatihan

Anonim. (2015). Manfaat Pelatihan SDM bagi Perusahaan. Direktori Training.

http://direktoritraining.com/manfaat-training-sdm-untuk-perusahaan/.

Farhansyah, Jordi. (2020). Apa Itu Business Plan dan Apa Manfaatnya Bagi Usaha Anda?. Mokapos. https://blog.mokapos.com/business-plan.

KBBI, (2020). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] Available at: https://kbbi.web.id/latih.

Kho, Dickson. (2020). Pengertian Skala Likeart dan Cara Menggunakannya. Teknik Elektronika. https://teknikelektronika.com/pengertian-skala-likert-likert-scale- menggunakan-skala-likert/.

Puspa, Tiara., Anggiani, Sarfilianty., Adawiyah, Wiwik., Sari, Wahyuni Rusliyana., &

Rachmi, Mutiara Rizqi Nur. (2019). Pelatihan Industri Kreatif di Institut Kemandirian Dompet Duafa. Indonesian Journal of Economic Community Development. Vol. 1, No. 1. Jul. 2019.

Putri, W. D., Nuryanti, B. Lena., & Masharyono. (2018). Analisis Pelatihan, Pemberdayaan dan Kepuasan Kerja Pegawai di PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Kuningan. Journal of Business Management Education (JBME), 3(3), 1-13.

Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku Organisasi, Jakarta: Indeks.

Sholikhah, A. (2016). Statistik deskriptif dalam penelitian kualitatif. KOMUNIKA:

Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 10(2), 342-362.

Sutrisno, E. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Wirotama, Samahita. (2017). Melakukan Evaluasi Strategi yang Efektif. Samahita Wirotama. https://samahitawirotama.com/melakukan-evaluasi-strategi-yang- efektif/

(12)

128 Jurnal Abdikaryasakti Vol. 1 No. 2 Oktober 2021

Referensi

Dokumen terkait

Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari berbagai sumber, seperti data ketinggian eksisting wilayah penelitian (spot height), data curah hujan 10 tahun

Pada pasal 5 (b) sebagaimana dikutip oleh Hasbullah, menetapkan bahwa “madrasah dan pesantren yang pada hakikatnya adalah suatu alat dan sumber pendidikan dan

Penelitian ini dapat diimplementasikan pada pembelajaran sastra di tingkat SMK dengan harapan peserta didik mampu meneladani hal yang menarik yang terkandung dalam novel Ken Arok

Kesimpulan dari kegiatan penabdian ini adalah bahwa kegiatan pelatihan pembuatan abon daging ayam ras petelur afkir telah berlangsung dengan baik, peserta antusias

Berdasar uraian singkat di atas, maka penelitian ini memiliki rumusan permasalahan yaitu : Apakah ada penurunan frekuensi pelanggaran yang signifikan atas

Saran dalam penelitian ini adalah: (a) Pada teknik hidroponik ini sangat sederhana yaitu dengan sistem wick, sehingga nutrisi akan mengendap dan berbau, maka

Sedangkan untuk nilai rata-rata tertinggi sebesar 5 terdapat pada 4 aspek yakni peserta bersemangat dalam mengikuti kegiatan pelatihan, peserta antusias

Dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan semuanya bejalan lancar dan berhasil dengan baik, Peserta sangat antusias dan cukup bersemangat dalam mengikuti pelatihan ini, baik