Fitri Salbila, 2015
PEMBINAAN SISWA UNTUK MENCEGAH PERILAKU MENYIMPANG MELALUI PROGRAM KAJIAN ISLAM PAGI (KIP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Fitri Salbila (1001938) “Pembinaan Siswa untuk Mencegah Perilaku
Menyimpang Melalui Program Kajian Islam Pagi (KIP) (Studi Deskriptif di SMA Negeri 1 Ciawigebang Kabupaten Kuningan)”
Peristiwa mengenai kenakalan remaja atau perilaku menyimpang saat ini sangat memperihatinkan karena remaja mulai menjauh dari nilai dan moral, dan berada pada krisis akhlak, maka dibutuhkan tindakan pembinaan terutama pada kalangan pelajar untuk mencegah terjadinya perilaku menyimpang dikalangan remaja, bentuk pembinaan siswa yang akan diteliti adalah pembinaan yang berkaitan dengan program sekolah yaitu program kajian islam pagi. Adapun tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pembinaan siswa untuk mencegah perilaku menyimpang melalui program Kajian Islam Pagi (KIP) di SMA Negeri 1 Ciawigebang. Penelitian ini didasarkan pada empat permasalahan, yaitu : (1) Bagaimana program kajian islam pagi dalam pembinaan siswa untuk menghindari perilaku menyimpang?, (2) Bagaimana proses dalam program kajian islam pagi di SMA Negeri 1 Ciawigebang ?, (3) Bagaimana hambatan – hambatan dalam pembinaan siswa melalui program kajian islam pagi?, (4) Bagaimana implementasi dari pembinaan siswa melalui program kajian islam pagi untuk menghindari perilaku menyimpang?. Grand theory yang di pakai penulis adalah Juvenile delinquency menurut Kartini ialah perilaku jahat (dursila), atau kejahatan/kenakalan anak-anak muda, merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka itu mengembangkan tingkah laku yang menyimpang.Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, metode penelitian yang digunakan adalah metode studi deskriptif. Data diperoleh melalui teknik pengumpulan data wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan studi literatur.Berdasarkan hasil penelitian mengungkapkan bahwa : (1) program yang dilaksanakan secara sistematis dengan tujuan untuk membina siswa untuk menghindari perilaku menyimpang (2) proses pembinaan yang terjadwal untuk penanaman pembiasaan nilai dan moral pada siswa, dan dilaksanakan secara rutin untuk pencapaian hasil yang lebih baik.(3) hambatan dalam pembinaan kehadiran siswa, minimnya waktu kegiatan, dan lingkungan (4) memberikan dampak positif pada perilaku siswa, contohnya semakin disiplin, semangat belajar, dan menerapkan sapa, salam, senyum, dan berperilaku sopan santun di lingkungan sekolah.
Fitri Salbila, 2015
PEMBINAAN SISWA UNTUK MENCEGAH PERILAKU MENYIMPANG MELALUI PROGRAM KAJIAN ISLAM PAGI (KIP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Salbila Fitri (1001938) "Coaching Students to Avoid Behavior Notwithstanding Through Morning Islamic Studies Program (KIP)
(Descriptive Study in SMA 1 Ciawigebang District Kuningan )"
The issue of juvenile delinquency or deviant behavior is now very concern because teen began to move away from the values and morals, and morals are in crisis, it is necessary to act primarily on the development of the students to avoid deviant behavior among adolescents, the form of coaching students to be studied is coaching related to the school program, a program of Islamic studies in the morning. The purpose of the research was to obtain an overview of the coaching students to avoid deviant behavior through Morning Islamic Studies program (KIP) in SMA 1 Ciawigebang. The research is based on four issues, namely: (1) How Morning Islamic Studies Programs in coaching students to avoid deviant behavior ?, (2) What is the process in Morning Islamic Studies Program at SMAN 1 Ciawigebang?, (3) What barriers in coaching students through the study of Morning Islam Studies Program?, (4) How does the implementation of coaching students through the Morning Islamic Studies Morning to avoid deviant behavior ?. Grand theory in use is the author of Juvenile delinquency by Kartini is evil behavior (worthless), or crime / delinquency young children, the pain symptoms (pathological) socially in children and adolescents are caused by a form of social neglect, so they were developing behavior. This research approach using qualitative research, the research method used was a descriptive study method. Data were obtained through interview data collection techniques, observation, documentation studies, and literature. Based on the results of the study revealed that: (1) program implemented systematically with the aim to nurture students to avoid deviant behavior (2) processes are scheduled for planting coaching habituation and moral values in students, and implemented on a regular basis for achieving better results. (3) the presence of obstacles in the development of students, lack of timing of activities, and the environment (4) give a positive impact on student behavior, for example, the discipline, enthusiasm for learning, and applying greetings, greetings, smiles, and behave in manners in the school environment.
Fitri Salbila, 2015
PEMBINAAN SISWA UNTUK MENCEGAH PERILAKU MENYIMPANG MELALUI PROGRAM KAJIAN ISLAM PAGI (KIP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN. ... i
ABSTRAK. ... ii
KATA PENGANTAR . ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI. ... vii
DAFTAR TABEL. ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN. ... 1
A. Latar Belakang Penelitian. ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Penjelasan istilah ... 6
F. Sistematika Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN TEORI ... 9
A. Tinjauan mengenai Perilaku Menyimpang. ... 9
1. Pengertian perilaku menyimpang . ... 9
2. Bentuk-bentuk Perilaku Menyimpang. ... 11
3. Ciri-ciri perilaku menyimpang. ... 13
4. Teori mengenai sebab terjadinya perilaku menyimpang . ... 14
5. Upaya menanggulangi perilaku menyimpang ... 15
B. Tinjauan mengenai agama dalam pembinaan remaja. ... 18
1. Peran Agama dalam Pembinaan mental remaja. ... 18
2. Arti Agama bagi Siswa. ... 20
3. Metode Pengembangan Agama Bagi Remaja. ... 21
4. Perkembangan Keagamaan Remaja... 22
Fitri Salbila, 2015
PEMBINAAN SISWA UNTUK MENCEGAH PERILAKU MENYIMPANG MELALUI PROGRAM KAJIAN ISLAM PAGI (KIP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Program Kajian Islam Pagi ... 23
2. Definisi Agama. ... 24
3. Pendidikan Agama dalam Sekolah. ... 24
4. Tujuan Pendidikan Agama di Sekolah. ... 25
D. Tinjauan Mengenai Pembinaan Siswa. ... 26
1. Pengertian Pembinaan Siswa... 26
2. Tujuan Pembinaan Siswa. ... 27
3. Ruang Lingkup Pembinaan siswa. ... 28
E. Tinjauan mengenai Pendidikan Kewarganegaraan. ... 29
1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan . ... 29
2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan . ... 30
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian. ... 33
1. Lokasi Penelitian. ... 33
2. Subjek Penelitian . ... 33
B. Metode dan Desain Penelitian ... 34
C. Prosedur Penelitian . ... 35
1. Pra penelitian ... 35
2. Pelaksanaan penelitian ... 36
D. Definisi Oprasional ... 36
E. Teknik Pengumpulan Data ... 37
1. Observasi ... 37
2. Wawancara ... 38
3. Studi Dokumentasi ... 39
4. Studi Kepustakaan ... 39
F. Tahap Pengolahan Data ... 39
a. Uji Kredibilitas ... 39
1) Perpanjangan Pengamatan ... 40
Fitri Salbila, 2015
PEMBINAAN SISWA UNTUK MENCEGAH PERILAKU MENYIMPANG MELALUI PROGRAM KAJIAN ISLAM PAGI (KIP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Triangulasi ... 40
4) Menggunakan Bahan Referensi ... 41
5) Mengadakan member check ... 42
b. Pengujian Transferability ... 42
c. Pengujian Dependability ... 42
d. Pengujian Confirmability ... 42
G. Jadwal Penelitian ... 43
BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN ... 44
A. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Ciawigebang. ... 44
1. Keadaan sekolah... 44
2. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 1 Ciawigebang ... 44
3. Prasarana Pendidikan SMA Negeri 1 Ciawigebang ... 45
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 47
1. Laporan Hasil Observasi ... 47
2. Laporan Hasil Wawancara ... 48
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 58
1. Program kajian islam pagi dalam pembinaan siswa untuk menghindari perilaku menyimpang. ... 58
2. Proses dalam program kajian islam pagi di SMA Negeri 1 Ciawigebang untuk menanggulangi perilaku menyimpang ... 63
3. Hambatan – hambatan dalam pembinaan siswa melalui program kajian islam pagi ... 67
4. Implementasi dari pembinaan siswa melalui program kajian islam pagi untuk menghindari perilaku menyimpang ... 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75
A. Kesimpulan ... 75
Fitri Salbila, 2015
PEMBINAAN SISWA UNTUK MENCEGAH PERILAKU MENYIMPANG MELALUI PROGRAM KAJIAN ISLAM PAGI (KIP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA ... 79
LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Subjek Penelitian ... 33
Tabel 3.2 Jadwal Penyusunan Skripsi ... 43
Tabel 4.1 Prasarana Pendidikan ...45
Tabel 4.2 Narasumber Wawancara ...48
Tabel 4.3 Triangulasi Sumber Hasil Penelitian Program Kajian Islam Pagi dalam Pembinaan Siswa untuk Menghindari Perilaku Menyimpang ... 60
Tabel 4.4 Triangulasi Teknik Penelitian Program Kajian Islam Pagi dalam Pembinaan Siswa untuk Menghindari Perilaku Menyimpang ... 62
Tabel 4.5 Triangulasi Sumber Hasil Penelitian Proses dalam Program Kajian Islam Pagi di SMA Negeri 1 Ciawigebang untuk Menanggulangi Perilaku Menyimpang ... 64
Fitri Salbila, 2015
PEMBINAAN SISWA UNTUK MENCEGAH PERILAKU MENYIMPANG MELALUI PROGRAM KAJIAN ISLAM PAGI (KIP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hambatan – hambatan dalam Pembinaan
Siswa Melalui Program Kajian Islam Pagi... 69 Tabel 4.8 Triangulasi Teknik Hasil Penelitian
Hambatan – hambatan dalam Pembinaan
Siswa Melalui Program Kajian Islam Pagi ... 70 Tabel 4.9 Triangulasi Sumber Hasil Penelitian
Implementasi dari Pembinaan Siswa melalui Program Kajian Islam Pagi
untuk Menghindari Perilaku Menyimpang ... 72 Tabel 4.10 Triangulasi Teknik Hasil Penelitian
Implementasi dari Pembinaan Siswa melalui Program Kajian Islam Pagi
Fitri Salbila, 2015
PEMBINAAN SISWA UNTUK MENCEGAH PERILAKU MENYIMPANG MELALUI PROGRAM KAJIAN ISLAM PAGI (KIP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
33
Fitri Salbila, 2015
PEMBINAAN SISWA UNTUK MENCEGAH PERILAKU MENYIMPANG MELALUI PROGRAM KAJIAN ISLAM PAGI (KIP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian mengenai Pembinaan Siswa untuk Menghindari Perilaku Menyimpang Melalui Program Kajian Islam Pagi akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ciawigebang di jalan siliwangi No 106 Ciawigebang Kabupaten Kuningan. Peneliti memilih lokasi tersebut karena SMA Negeri 1 Ciawigebang merupakan SMA yang menerapkan kegiatan pembinaan siswa berupa kajian islam pagi selama 10 tahun terakhir. Dan satu-satunya sekolah di Ciawigebang yang melaksanakan ta’liman atau program kajian islam pagi.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pihak yang menjadi sumber informasi bagi peneliti dalam mengumpulkan materi dan data guna mempermudah dalam menyusun hasil penelitian dengan responden yang sesuai permasalahan yang telah dirumuskan oleh peneliti guna tercapai suatu tujuan yang diharapkan. Dalam penelitian pembinaan siswa untuk menghindari perilaku menyimpang melalui program kajian islam pagi, yang menjadi subjek penelitian adalah :
Tabel 3.1 Subjek Penelitian
No Subjek Jumlah
1. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ciawigebang 1 Orang
2. Guru Pendidikan Kewarganegaraan 2 Orang
3. Guru Pembina Kajian Islam Pagi 2 Orang
4. Guru Bimbingan dan konseling 2 Orang
5. Siswa peserta kajian islam pagi 5 Orang
Jumlah 12 Orang
34
Fitri Salbila, 2015
PEMBINAAN SISWA UNTUK MENCEGAH PERILAKU MENYIMPANG MELALUI PROGRAM KAJIAN ISLAM PAGI (KIP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian tentang pembinaan siswa untuk mencegah perilaku menyimpang melalui program kajian islam pagi (KIP) di SMA Negeri 1 Ciawigebang adalah pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang lebih menekankan pada aspek sosial, lebih kepada kata-kata yang tidak menggunakan perhitungan statistika. Adapun penelitian kualitatif menurut Moelong (2007: 6) yaitu:
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk mamahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. Secara holistik, dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Berdasarkan pendapat diatas jelas bahwa penelitian kualitatif untuk memahami sebuah fenomena tentang yang dialami subjek penelitian yaitu mengenai perilaku sesuai dengan masalah yang sedang peneliti amati yaitu pengenai perilaku menyimpang pada siswa yang diminimalisir oleh kegiatan pembinaan siswa yaitu kajian islam pagi.
Menurut Sugiyono, (2012:15) metode penelitian kualitatif adalah:
Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Dari pendapat di atas bahwa penelitian kualitatif meliputi penelitian yang kondisi objeknya alamiah, peneliti berperan sebagai instrumen kunci, dan pengumpulan data berupa triangulasi.
Penelitian Kualitatif mempunyai ciri, menurut Creswell (2010:24), ciri
35
Fitri Salbila, 2015
PEMBINAAN SISWA UNTUK MENCEGAH PERILAKU MENYIMPANG MELALUI PROGRAM KAJIAN ISLAM PAGI (KIP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
data berupa wawancara, observasi, dokumentasi, audio visual, analisis tekstual dan gambar”.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif,
menurut Best dalam Sukardi (2003 :157) metode deskriptif adalah “metode
penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya”. Sejalan dengan Winarno (1982 :139) bahwa metode deskriptif adalah:
Menuturkan dan menafsirkan data yang ada misalkan tentang situasi yang dialami, satu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang menampak, atau tentang satu proses yang sedang berlangsung pengaruh yang sedang bekerja kelainan yang sedang muncul, kecendrungan yang menampak, pertentangan yang meruncing, dan sebagainya.
Metode deskriptif ini pada umumnya bertujuan untuk menggambarkan, Sukardi (2003 :157) memaparkan tujuan utama dari metode deskriptif adalah “menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang
diteliti secara tepat”. Metode penelitian deskriftif mempunyai ciri-ciri, seperti
yang dipaparkan oleh Winarno (1982 :140) sebagai berikut:
a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalahyang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual.
b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa (karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik). C. Prosedur Penelitian
1. Pra penelitian
Pada pra penelitian yang dilakukan peneliti adalah memilih masalah penelitian, menentukan judul, menyusun proposal penelitian, dan rancangan penelitian lain yang diperlukan peneliti. Selain itu pra penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai masalah yang akan diteliti. Selanjutnya, setelah pedoman wawancara selesai peneliti melakukan langkah-langkah perizinan penelitian sebagai berikut:
36
Fitri Salbila, 2015
PEMBINAAN SISWA UNTUK MENCEGAH PERILAKU MENYIMPANG MELALUI PROGRAM KAJIAN ISLAM PAGI (KIP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Setelah memperoleh izin dari Ketua Jurusan PKn kemudian diteruskan untuk mendapatkan izin dari Dekan FPIPS UPI.
c. Setelah mendapatkan surat izin dari Dekan FPIPS UPI melalui Pembantu Dekan I, penulis meneruskan dengan meminta rekomendasi kepala BAAK UPI secara kelembagaan urusan administrasi dan akademis.
d. Berdasarkan surat izin rektor UPI melalui Pembantu Rektor I, kemudian penulis memperoleh perizinan kepada Kepala sekolah SMA Negeri 1 Ciawigebang.
2. Pelaksanaan penelitian
Setelah tahap pra penelitian telah selesai, maka penulis mulai terjun ke lapangan untuk melakukan penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Peneliti pergi kelapangan yaitu SMA Negeri 1 Ciawigebang, kemudian menemui kepala sekolah dengan membawa surat yang telah disiapkan sebelumnya. Dan mengutarakan maksud kedatangan peneliti.
b. Peneliti mulai melakukan wawancara dengan reponden yang telah di tentukan.
c. Selanjutnya peneliti melakukan studi dokumentasi sesuai dengan masalah yang akan peneliti perlukan.
D. Definisi Oprasional
1. Perilaku Menyimpang
37
Fitri Salbila, 2015
PEMBINAAN SISWA UNTUK MENCEGAH PERILAKU MENYIMPANG MELALUI PROGRAM KAJIAN ISLAM PAGI (KIP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Kajian Islam Pagi
Program kajian islam pagi biasa disebut sebagai ta’liman yang di dalamnya terdapat kegiatan seperti ceramah bervariasi yang berisikan mengenai materi-materi agama islam yang dikaitkan dengan isu kontemporer dan diimplikasikan dalam kehidupan siswa, kegiatan ini dilakukan oleh siswa dan guru yang telah dijadwalkan terlebih dahulu, dan dilaksanakan pagi hari sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan.
Kajian islam pagi merupakan program sekolah untuk mengisi waktu luang siswanya di luar kegiatan pendidikan dan jadwal belajar mengajar, kajian islam pagi merupakan salah satu kegiatan pembinaan siswa untuk menghindari perilaku menyimpang siswa SMA Negeri 1 Ciawigebang.
3. Pembinaan Siswa
Pembinaan siswa menurut Gunawan (2002:12) adalah :
pembinaan peserta didik adalah mengusahakan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia seutuhnya sesuai tujuan pendidikan nasional berdasarkan pancasila. Tujuan pembinaan peserta didik adalah meningkatkan peran serta dan inisiatifnya untuk menjaga dan membina sekolah sebagai wiyatamandala.
Dari pendapat Gunawan di atas bahwa pembinaan siswa mengusahakan siswa untuk menjadi manusia yang berkembang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik penelitian sangat diperlukan dalam proses penelitian, dalam penelitian kualitatif mengenai Pembinaan siswa untuk menghindari perilaku menyimpang melalui program kajian islam pagi dengan mengunakan metode penelitian studi kasus di SMA Negeri 1 Ciawigebang, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Observasi
38
Fitri Salbila, 2015
PEMBINAAN SISWA UNTUK MENCEGAH PERILAKU MENYIMPANG MELALUI PROGRAM KAJIAN ISLAM PAGI (KIP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karena observasi harus dilakukan secara intensif, dengan begitu peneliti melakukan pengamatan secara langsung agar mengetahui secara langsung program kajian islam pagi dalam menanggulangi kenakalan remaja sebagai upaya pembinaan siswa.
Pengamatan lapangan dalam sebuah penelitian, pengamatan bermaksud untuk menambah materi dan memahami penelitian yang sedang berlangsung, Creswell, (2010:267) memaparkan observasi kualitatif adalah:
Observasi yang di dalamnya peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu-individu di lokasi penelitian. Dalam pengamatan ini, peneliti merekam/mencatat, baik dengan cara terstruktur maupun semistruktur (misalnya, dengan mengajukan sejumlah pertanyaan yang memang ingin diketahui oleh peneliti), aktivitas-aktivitas dalam penelitian. Para peneliti kualitatif juga dapat terlibat dalam peran-peran yang beragam, mulai dari sebagai non-partisipan atau partisipan utuh.
Pada teknik observasi ini peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti dengan melakukan pencatatan dan melakukan kegiatan tanya jawab demi kegunaan peneliti dan memang ingin diketahui oleh peneliti. Observasi dilakukan peneliti dengan mendatangi SMA Negeri 1 Ciawigebang untuk melakukan pengamatan mengenai program sekolah kajian islam pagi. Peneliti dapat pula melakukan perekaman ketika ada informasi yang muncul pada saat melakukan observasi.
2. Wawancara
39
Fitri Salbila, 2015
PEMBINAAN SISWA UNTUK MENCEGAH PERILAKU MENYIMPANG MELALUI PROGRAM KAJIAN ISLAM PAGI (KIP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada teknik wawancara ini peneliti mendapatkan informasi secara leluasa yang didapat dari para informan di lapangan, wawancara dapat terjadi terus menerus hingga peneliti menemukan maksud dari masalah yang di teliti.
3. Studi Dokumentasi
Peneliti pada teknik ini mencoba mengumpulkan data berupa foto, data informasi mengenai program kajian islam pagi, dan dokumen lain yang diperlukan peneliti di SMA Negeri 1 Ciawigebang.
4. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan peneliti untuk mengumpulkan buku-buku, artikel, yang berkenaan dengan rumusan masalah peneliti dan tujuan dari penelitian. Hal ini sejalan dengan pendapat Menurut Danial dan Wasriah,
(2009:80) “Studi Kepustakaan (literature) adalah penelitian yang dilakukan
peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku-buku, majalah, liflet, yang berkenaan dengan masalah dan tujuan penelitian.”
F. Tahap Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan tentu saja setelah semua sumber data yang diperlukan peneliti telah terkumpul dan rampung. Sumber data tersebut dapat berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi yang telah dilakukan sebelumnya, tugas peneliti adalah mengolah data yang ada ke dalam kategori dan tema yang sesuai dengan kajian yang penulis perlukan yaitu mengenai pembinaan siswa untuk menghindari perilaku menyimpang melalui program kajian islam pagi.
Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif maka tahap pengolahan data ini dilakukan dengan empat tahapan, yaitu :
a. Uji Kredibilitas
40
Fitri Salbila, 2015
PEMBINAAN SISWA UNTUK MENCEGAH PERILAKU MENYIMPANG MELALUI PROGRAM KAJIAN ISLAM PAGI (KIP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Perpanjangan Pengamatan
Peneliti perlu melakukan perpanjang pengamatan kepada subjek penelitian, agar data yang diperoleh dari narasumber benar dan dapat dipercaya. Perpanjangan pengamatan menurut Sugiyono (2012: 369) “berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru.”
2) Meningkatkan ketekunan
Sugiyono (2012: 370) memaparkan bahwa, “meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.”
3) Triangulasi
Dalam penelitian ini triangulasi dapat diartikan sebagai pengecekan data agar mendapat hasil yang di harapkan. Sejalan dengan pendapat Sugiyono (2012: 372) menyatakan bahwa “triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.” Triangulasi yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian sebagai berikut :
a) Triangulasi Sumber
41
Fitri Salbila, 2015
PEMBINAAN SISWA UNTUK MENCEGAH PERILAKU MENYIMPANG MELALUI PROGRAM KAJIAN ISLAM PAGI (KIP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Triangulasi Sumber data
Kepala sekolah SMA Negeri 1 Ciawigebang
Guru siswa Sumber : diolah oleh peneliti 2014
b) Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
Gambar 3.2 Triangulasi Teknik
Wawancara observasi
Studi Dokumentasi
Sumber : diolah oleh peneliti 2014 4) Menggunakan Bahan Referensi
42
Fitri Salbila, 2015
PEMBINAAN SISWA UNTUK MENCEGAH PERILAKU MENYIMPANG MELALUI PROGRAM KAJIAN ISLAM PAGI (KIP)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5) Mengadakan member check
Menurut Sugiyono (2012:375) “member check adalah proses pengecekan
data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa diberikan oleh pemberi data.”
b. Pengujian Transferability
Pengujian Transferability adalah pengujian yang dilakukan agar penelitian yang kita lakukan dapat dipahami oleh pembaca lain maksud dari penelitian yang kita lakukan sehingga pembaca menjadi jelas.
c. Pengujian Dependability
Menurut Sugiyono (2012:377) “suatu penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi/ merepleksi proses penelitian tersebut.” Maka pada pengujian dependability ini peneliti melakukan audit terhadap keseluruhan hasil penelitian bersama dengan pembimbing.
d. Pengujian Confirmability
43
G. Jadwal Penelitian
Tabel 3.2
Jadwal Penyusunan Skripsi
Jenis kegiatan Alokasi Waktu Dalam Minggu
Bulan Ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4
I II II IV I II III IV I II III IV I II III IV Pencarian Sumber referensi
Pra Penelitian Pembuatan Judul Penyususnan BAB I Penyususnan BAB II Penyususnan BAB III Penyususnan BAB IV Penyususnan BAB V Penyempurnaan hasil penelitian
Sidang